• (GFD-2024-23651) Cek fakta, Pramono sebut gaji guru honorer di Jakarta rata-rata Rp2 juta

    Sumber:
    Tanggal publish: 27/10/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Calon Gubernur Jakarta dengan nomor tiga Pramono Anung menyebut gaji guru honorer di Jakarta rata-rata sebesar Rp2 juta per bulan.

    Hal itu disampaikannya dalam debat kedua Pilkada Jakarta 2024 yang berlangsung di Jakarta, Ahad (27/10/2024). Berikut narasi dalam debat kedua yang dilaksanakan pada Minggu (27/10):

    “Kepada guru honorer Jakarta sekarang ini, yang rata-rata mereka menerima hanya dua juta rupiah, maka kami akan berikan Upah Minimum Regional yaitu 5 juta rupiah,” kata Pramono Anung.

    Namun, benarkah gaji guru honorer di Jakarta rata-rata sebesar Rp2 juta?

    Hasil Cek Fakta

    Dilansir dari laman DPRD Provinsi DKI Jakarta, Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Khoirudin menilai, besaran gaji para guru honorer itu tidak layak dan tidak sesuai dengan tanggung jawab pendidik dalam mendidik generasi muda.

    “Guru swasta honornya Rp1 juta hingga Rp2 juta. Ini kan kewajiban pemerintah untuk menyelesaikan (memperjuangkan ini). Ke depan saya ingin guru swasta minimal honornya UMP (upah minimum provinsi),” tutur Khoirudin.

    Dalam debat tersebut, Pramono Anung itu berjanji akan menaikkan gaji guru honorer setara dengan Upah Minimum Regional (UMR) Jakarta yakni sekitar Rp5 juta.

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

    Rujukan

  • (GFD-2024-23650) [HOAKS] Timnas Bahrain Pilih Mundur dari Kualifikasi Piala Dunia 2026 demi Keselamatan Pemain

    Sumber:
    Tanggal publish: 25/10/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar unggahan yang mengeklaim tim nasional sepak bola Bahrain memilih dicoret dari putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia demi keselamatan pemain.

    Namun setelah ditelusuri unggahan tersebut tidak benar atau hoaks.

    Sebagai konteks, Asosiasi Sepak Bola Bahrain (BFA) meminta Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) agar laga melawan tuan rumah Indonesia pada 25 Maret 2025 diadakan di tempat netral.

    Alasan Bahrain meminta laga tidak dilakukan di Indonesia yakni karena faktor keamanan dan keselamatan. Mereka mengaku mendapat ancaman dari para suporter Indonesia di dunia maya usai laga pada 10 Oktober 2024.

    Pada laga itu Bahrain menahan Indonesia dengan skor 2-2 setelah wasit memberikan tambahan waktu melebihi durasi yang ditentukan.

    Narasi yang mengeklaim timnas Bahrain memilih dicoret dari Kualifikasi Piala Dunia 2026 demi keselamatan pemain muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh Threads ini.

    Akun tersebut membagikan gambar dengan keterangan:

    PRIORITASKAN KESELAMATAN PEMAIN, TIMNAS BAHRAIN PILIH DI CORET FIFA & AFC DARI KUALIFIKASI PIALA DUNIA 2026?

    Perkataan adalah doaMari sama2 Kita Ucapkan Amin Amin

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, tidak ditemukan informasi valid timnas Bahrain memilih dicoret dari Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia demi keselamatan pemain.

    Melalui Instagram resminya, BFA menjelaskan bahwa mereka mendapat ancaman dan serangan dari suporter Indonesia di dunia maya setelah laga pada 10 Oktober 2024.

    Ancaman itu muncul setelah Indonesia gagal meraih kemenangan atas Bahrain karena keputusan wasit yang kontroversial.  

    Menurut BFA, berbagai ancaman dan kata-kata hinaan yang mereka terima di dunia maya dapat memengaruhi keselamatan pemain tim nasional Bahrain saat bertanding di Jakarta pada 25 Maret 2025 mendatang. 

    Sehingga, BFA mengajukan permintaan agar laga tandang melawan Indonesia di Jakarta dipindah ke tempat netral. 

    Sementara itu, melalui laman resminya AFC merespons permintaan BFA untuk memindahkan tempat pertandingan antara Bahrain melawan Indonesia pada 25 Maret 2025. AFC mengaku berkomitmen menjaga keselamatan dan keamanan pemain.

    Mereka akan menggelar pembahasan bersama Federasi Sepak Bola Internasional dan asosiasi sepak bola kedua negara.

    Kesimpulan

    Narasi yang mengeklaim timnas Bahrain memilih dicoret dari kualifikasi Piala Dunia 2026 demi keselamatan pemain tidak benar atau hoaks. 

    Asosiasi Sepak Bola Bahrain (BFA) hanya meminta tempat pertandingan melawan tuan rumah Indonesia pada 25 Maret 2025 dipindah ke tempat netral. Mereka tidak meminta dicoret dari kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia demi keselamatan pemain. 

    Rujukan

  • (GFD-2024-23649) [HOAKS] Bill Gates Akan Diadili di Belanda akibat Vaksin Covid-19

    Sumber:
    Tanggal publish: 25/10/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Berbagai unggahan di media sosial menghadirkan narasi pendiri Microsoft sekaligus filantrop Bill Gates akan diadili di Belanda.

    Pengadilan itu dikaitkan dengan efek vaksin Covid-19 karena yayasan milik Bill Gates terlibat dalam pembuatan vaksin.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

    Informasi mengenai Bill Gates akan diadili di Belanda disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Pengunggah menyertakan tangkapan layar artikel dari situs web The Defender.

    Berikut penggalan narasi yang ditulis salah satu akun pada Kamis (24/10/2024):

    Bill Gates Akan Diadili di Belanda Terkait Gugatan Hukum Terkait Cedera Akibat Vaksin COVID, Turut serta dalam Gugatan Tersebut Ceo Pfizer Al ert Bourla dan pemerintah Belanda,

    LUAR BIASA NYALI ORANG² LNTAK SEPERTI KONOHA PASRAH DAN ANGGAP SUDAH TAKDIR

    ==========

    Pengadilan Belanda minggu lalu memutuskan bahwa Bill Gates dapat diadili di Belanda, dalam kasus yang melibatkan tujuh orang yang terluka akibat vaksin COVID-19.

    Menurut surat kabar Belanda De Telegraaf, tujuh "skeptis corona" menggugat Gates tahun lalu, bersama dengan mantan perdana menteri Belanda dan Sekretaris Jenderal NATO yang baru diangkat Mark Rutte, dan "beberapa anggota" "Tim Manajemen Wabah" COVID-19 pemerintah Belanda.

    Hasil Cek Fakta

    Narasi yang beredar bersumber dari artikel di situs The Defender, Selasa (22/10/2024). Media Bias Fact Check mengidentifikasi The Defender sebagai situs yang memiliki kredibilitas rendah.

    Situs yang dibuat sejak 2016 tersebut menyebarkan konspirasi dan pseudosains anti-vaksin.

    Sumber informasi dari artikel di situs tersebut dipertanyakan, tidak dapat dipercaya, dan bias ekstrem sayap kanan.

    Sejauh ini tidak ada berita atau laporan kredibel yang membuktikan adanya pengadilan yang melibatkan Bill Gates dan vaksin Covid-19.

    Bill Gates menjadi salah satu tokoh yang sering dikaitkan sebagai dalang di balik pandemi dan agenda Big Pharma, organisasi imajiner yang dituding bertanggung jawab atas penyebaran Covid-19.

    Dilansir pemberitaan Kompas.com sebelumnya, teori konspirasi yang menargetkan Bill Gates bermula dari dana miliaran dolar dari Yayasan Bill dan Melinda Gates untuk penelitian dan kesehatan.

    Misalnya, pada 2019, yayasan itu mendanai penelitian yang dilakukan oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT) untuk menyimpan riwayat vaksinasi pasien yang ditanam di bawah kulit bersamaan dengan vaksin.

    Fakta itu menjadi dasar para konspirator untuk menuding Bill Gates sebagai penjual vaksin dan dalang di balik pandemi.

    Kelompok penyebar teori konspirasi tersebut turut menyebarkan ketidakpercayaan pada otoritas, pemerintah, media, asosiasi profesional, institusi, industri, dan akademisi.

    Kesimpulan

    Narasi mengenai Bill Gates akan diadili di Belanda akibat efek vaksin Covid-19 merupakan hoaks.

    Narasi tersebut pertama kali disebarkan oleh situs penyebar teori konspirasi dan pseudosains.

    Tidak ditemukan berita atau laporan kredibel yang membuktikan adanya pengadilan, yang melibatkan Bill Gates dan vaksin Covid-19.

    Rujukan

  • (GFD-2024-23648) Cek fakta, Kun Wardana sebut 168 kelurahan di Jakarta tidak memiliki SMA

    Sumber:
    Tanggal publish: 28/10/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut dua Kun Wardana Abyoto menyebut sebanyak 168 kelurahan tidak memiliki SMA.

    Hal itu disampaikannya dalam debat kedua Pilkada DKI Jakarta 2024. Dia juga menyebut sebanyak 86 kelurahan tidak memiliki SMP.

    Berikut narasi dalam debat kedua yang dilaksanakan pada Minggu (27/10):

    “Saat ini, kita melihat dari 267 kelurahan yang ada, ada 168 kelurahan yang tidak memiliki SMA, dan 86 kelurahan tidak memiliki SMP. Itu kita perlu meningkatkan jumlah SMP dan SMA di setiap kelurahan yang tadi tidak ada SMP dan SMA-nya,” kata Kun Wardana.

    Namun, benarkah 168 kelurahan di Jakarta tidak memiliki SMA dan 86 kelurahan di Jakarta tidak memiliki SMP?

    Hasil Cek Fakta

    Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana, pada 2022, mengakui saat ini masih ada 86 kelurahan yang tidak memiliki SMP Negeri dan 168 kelurahan yang tidak memiliki SMA Negeri.

    Oleh karena itu, ia menyatakan Disdik DKI siap menggandeng konsultan untuk melakukan pemetaan dan kelayakan area SD yang dapat dibangun SMP maupun SMA dalam satu wilayah tersebut karena kriteria pembangunan sarana dan prasarana SD dengan SMP atau SMA jauh berbeda.

    "Sebab standar sarana prasarana berbeda. Jadi, kebutuhan kelas, ruang penunjang SD akan berbeda dengan kebutuhan ruang SMP maupun SMA. Misal SD laboratorium tidak sekompleks SMA. Katakanlah laboratorium IPA, standarnya ada biologi, fisika, dan kimia yang terpisah. Kalau SD hanya kelas dan beberapa ruang penunjang," kata Nahdiana, dilansir dari ANTARA.

    Sebelumnya, Komisi E DPRD meminta Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta menambah sekolah SMP dan SMA Negeri di Ibu Kota mengingat jumlah sekolah tingkatan tersebut di daerah ini saat ini tidak mumpuni.

    Anggota Komisi E DPRD lainnya Idris Ahmad juga menyebut saat ini masih banyak kelurahan yang belum memiliki SMP dan SMA, sehingga membuat peserta didik baru kesulitan ingin mendaftar sekolah melalui jalur zonasi di PPDB.

    Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Idris meminta Disdik DKI melakukan pendataan kebutuhan sekolah di setiap kelurahan, dengan harapan semua jenjang sekolah dapat merata tersebar di Jakarta.

    Dilansir dari data Kemendikbud, total SMP di DKI Jakarta sebanyak 1.076 sekolah dan SMA/SMK 1.064 sekolah.

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

    Rujukan