• (GFD-2020-4798) [SALAH] “Arab Saudi merayakan masa berakhirnya LOCKDOWN”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 01/05/2020

    Berita

    Melalui media sosial Facebook, beredar sebuah video yang dibarengi dengan narasi “Arab Saudi merayakan masa berakhirnya LOCKDOWN”. Video berdurasi tiga menit tersebut menunjukkan masyarakat yang tengah melakukan perayaan pada malam hari. Dalam video terlihat beberapa orang yang tengah menaiki kuda, diikuti dengan mobil polisi, mobil ambulance dan mobil pemadam kebakaran. Terlihat masyarakat sekitar juga ikut serta bersorak menyambut iringan mobil-mobil tersebut di pinggir jalan.

    Hasil Cek Fakta

    Namun setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, melalui mesin pencari google ditemukan fakta bahwa hingga saat ini Arab Saudi belum membuka status lockdown mereka. Melansir dari tempo.co, Arab Saudi saat ini hanya melonggarkan status lockdown dikarenakan tengah memasuki bulan suci Ramadhan.

    Hal tersebut dilakukan agar masyarakat dapat berbelanja kebutuhan tanpa batas waktu di area tempat tinggal mereka. Meski begitu, Arab Saudi sendiri masih menerapkan jam malam sesuai dengan dekrit yang pernah dikeluarkan oleh Raja Salman.

    Mengutip pemberitaan milik merahputih.com, keterangan serupa juga dikonfirmasi oleh KBRI Riyadh. Pelaksana Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya (Pensosbud) KBRI Riyadh, Djoko Sulastomo menjelaskan bahwa kebijakan terkait Covid-19 di Arab Saudi terkahir kali diatur dalam dekrit Raja Salman yang dikeluarkan 26 April 2020.

    “Jadi di Arab Saudi pada hari tetap tidak boleh keluar,” jelas Djoko.

    Lebih lanjut Djoko menjelaskan bahwa hingga saat ini Arab Saudi tetap memberlakukan jam malam.

    “Tidak ada perayaan apapun. Di Arab Saudi masih tetap tidak boleh keluar dari pukul 17 sore sampai pukul 9 pagi hari berikutnya,” pungkasnya.

    Pasca dilakukan penelusuran lebih lanjut, diketahui bahwa video yang menyebut warga Arab Saudi tengah merayakan masa berakhirnya lockdown adalah tidak benar. Faktanya, video tersebut terjadi di dua distrik komersial bernama Naif dan Al Ras, Dubai, Uni Emirat Arab. Perayaan tersebut dilakukan warga Naif dan Al Ras dalam rangka menyusul adanya pencabutan status lockdown di wilayah mereka.

    Unggahan tersebut masuk ke dalam kategori false context. False context adalah sebuah konten yang disajikan dengan narasi dan konteks yang salah. Biasanya, false context memuat pernyataan, foto, atau video peristiwa yang pernah terjadi pada suatu tempat, namun secara konteks yang ditulis tidak sesuai dengan fakta yang ada.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4797) [SALAH] “Jackie Chan Dikabarkan Dikarantina Karena Terinfeksi Corona”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 29/02/2020

    Berita

    Beredar isu tentang aktor laga Jackie Chan dikarantina karena virus Corona baru, Covid-2019 di media sosial.

    Salah satu akun yang menyebarkan adalah akun Movie Community (fb.com/mocmty) yang mengunggah foto Jackie Chan dengan narasi sebagai berikut :

    “Jackie Chan Dikabarkan Dikarantina Karena Terinfeksi Corona
    Kabar kurang sedap datang dari salah satu aktor kenamaan asal Hong Kong, Jackie Chan. Aktor laga legendaris ini dikabarkan dikarantina karena terinfeksi virus corona.
    Sejumlah media Hongkong dan Tiongkok menyebutkan bahwa aktor 65 tahun tersebut terjangkit virus corona karena ikut dalam sebuah pesta pribadi dengan beberapa anggota polisi, di mana beberapa di antaranya telah terindikasi mengidap virus mematikan tersebut.
    Dilansir Today Online pada Selasa (25/2), disebutkan bahwa seminggu yang lalu Jackie Chan bertemu dengan Eric Tsang, Alan Tam, dan Alex Fong. Disebutkan pula bahwa aktor laga ini tak memakai masker untuk mencegah penularan virus corona saat perayaan itu berlangsung.
    Kepolisian Hong Kong mengonfirmasi bahwa 59 petugas ditempatkan di bawah karantina. Mereka dikarantina setelah menghadiri pesta pensiun seorang rekan perwira polisi berusia 48 tahun yang kemudian dinyatakan positif terkena virus corona.
    Rumor kemudian segera mulai menyebar di media sosial setempat bahwa Jackie Chan dan beberapa rekan artisnya berada di pesta yang sama. Hal tersebut berarti kemungkinan besar ditempatkan di bawah karantina juga.
    Namun, beberapa pihak dengan cepat menyatakannya sebagai berita palsu. Mereka mengatakan sang aktor tak pernah menghadiri pesta yang digelar oleh polisi yang terinfeksi corona tersebut.
    “Jackie Chan dan Komisaris Polisi tidak berada di pertemuan yang sama, ini pertemuan yang berbeda,” tutur salah satu sumber.
    Perlu dicatat bahwa berita ini hanya rumor dan belum dikonfirmasi dengan pihak terkait baik dari pemerintah Hongkong ataupun dari pihak Jackie Chan sendiri. Di sisi lain, sebelumnya Jackie Chan dikabarkan menawarkan sejumlah uang yang cukup besar, yakni USD 140 ribu (atau sekitar Rp2 miliar) bagi siapapun yang bisa menemukan atau mengatasi penyebaran virus corona.
    source wowkeren”

    Hasil Cek Fakta

    Menurut arsip berita Tempo pada 27 Februari 2020, kabar bahwa Jackie Chan dikarantina karena virus Corona bermula ketika muncul sebuah video yang memperlihatkan aktor laga itu tengah berpesta bersama petugas kepolisian Hong Kong beberapa waktu yang lalu.

    Pada 21 Februari 2020, muncul pemberitaan bahwa Kepolisian Hong Kong telah mengkonfirmasi sebanyak 59 petugas harus dikarantina setelah menghadiri sebuah pesta pensiun. Dalam pesta itu, ada seorang polisi berusia 48 tahun yang dinyatakan positif terkena virus Corona. Selain itu, istri dan ibu mertua polisi tersebut serta empat polisi lainnya menunjukkan gejala penyakit tersebut.

    Informasi ini pun memantik pendapat di media sosial bahwa Jackie Chan kemungkinan juga menjalani karantina karena berada di tempat yang sama. Namun, ada pula warganet yang mengatakan bahwa informasi itu tidak benar. “Jackie Chan dan komisaris polisi itu tidak berada di pertemuan yang sama. Ini pertemuan yang berbeda.”

    Setelah diselidiki lebih lanjut, pesta tersebut nyatanya terjadi di dua tempat yang berbeda. Polisi yang terinfeksi virus Corona berada di restoran seafood dan angsa panggang di Distrik Barat Hong Kong. Sementara Jackie Chan berada di Yau Yat Chuen Garden City Club di Kowloon. Di Google Maps, kedua lokasi itu berjarak sekitar 30 menit. Selain Tempo, informasi tersebut juga dimuat di situs Detik.com pada 25 Februari 2020.

    Lewat akun Instagram-nya, Jackie Chan pun menanggapi rumor tersebut. Dalam unggahannya pada 27 Februari 2020, Jackie Chan menulis dalam bahasa Inggris yang terjemahannya adalah sebagai berikut: “Terima kasih atas perhatian kalian semua! Saya aman dan sehat, dan sangat sehat. Jangan khawatir, saya tidak dalam karantina. Saya berharap semua orang tetap aman dan sehat juga!”

    Kesimpulan

    Jackie Chan telah menyatakan bahwa ia tidak dikarantina. Jackie Chan pun berada di pesta yang berbeda dengan seorang polisi Hong Kong yang dinyatakan positif terinfeksi virus Corona.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4796) [SALAH] Dijemput oleh Tim Medis, Kakak Beradik Usia 8 dan 4 Tahun di Tangerang Terjangkit Covid-19 akibat Main di Luar Rumah

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 01/05/2020

    Berita

    Beredar pesan berantai melalui Whatsapp dan video di Facebook menyebutkan, akibat main di luar rumah kakak beradik di Tangerang berusia 8 dan 4 tahun telah dijemput oleh Tim Medis untuk dibawa ke Rumah Sakit karena terjangkit Covid-19.

    Covid Tangerang

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, faktanya klaim tersebut salah. Dikutip melalui laman kompas.com Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, Liza Puspadewi memastikan kabar tersebut adalah hoaks.

    “Kontennya sudah dihapus. Kemungkinan besar hoaks,” kata Liza saat dikonfirmasi, Sabtu (25/4/2020).

    Menurut Liza, Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Tangerang juga telah mendatangi lokasi kakak beradik itu yang disebut berada di kawasan Aeropolia, Neglasari, Tangerang itu. Namun, warga setempat menyatakan tidak ada kakak beradik terjangkit Covid-19 yang dijemput oleh tim medis.

    “Menyatakan bahwa kejadian tersebut bukanlah di sekitar Aeropolis. Koordinasi dengan Pak RW 07 Neglasari juga tidak ada penjemputan di wilayahnya,” katanya.

    Satuan Gugus Tugas Covid-19 Tangerang juga telah berkoordinasi dengan petugas keamanan daerah terkait.

    “Koordinasi dengan security Aeropolis menyatakan tidak ada juga penjemputan penghuni oleh ambulans. Namun warga tetap waspada, agar kejadian ini tidak menimpa keluarganya,” tuturnya

    Sementara itu terkait video yang beredar dikutip melalui Tempo.co, faktanya peristiwa dalam video itu bukan terjadi di Tangerang. Kedua bocah itu tinggal di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Bupati Bogor Ade Yasin pun menjelaskan bahwa ayah kedua bocah itu bekerja di RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran. “Awal kejadian, ketika bapaknya pulang dari tempat kerja pada 14 April, tiga jam kemudian, anaknya merasakan panas dan kepalanya sakit, suhunya sekitar 40 derajat Celcius,” kata Ade.

    Berdasarkan penjelasan tersebut maka konten yang beredar di Whatsapp dan Facebook ini dapat masuk ke dalam kategori False Context atau Konten yang salah.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4795) [SALAH] “Serangan Virus Corona Belum Berakhir, Kini Negeri China Dirundung Serangan Tentara Baru Dalam Bentuk Nyamuk Jumbo dan Burung Gagak”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 18/02/2020

    Berita

    Akun Bunga Mawar (fb.com/via.oskandar) mengunggah sebuah video dengan narasi :

    “SERANGAN VIRUS CORONA BELUM BERAKHIR …KINI NEGERI CHINA DIRUNDUNG SERANGAN TENTARA BARU DALAM BENTUK NYAMUK JUMBO DAN BURUNG GAGAK…
    SUNGGUH AZAB ALLAH ITU NYATA…
    SEMOGA KITA SELALU DALAM LINDUNGAN ALLAH SWT…”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan oleh Tim Cek Fakta Tempo, faktanya video tersebut merupakan hasil suntingan dengan menggabungkan beberapa video dan gambar yang berbeda.

    Berikut ini fakta-fakta video dan gambar tersebut:

    1. Video kawanan gagak
    Video yang menunjukkan seorang wanita berjaket kuning sedang berlari terbirit-birit karena gagak ini terdapat di detik pertama hingga detik ke-4 dan diulang kembali di detik ke-21 hingga detik ke-26 dan di menit 1:16 hingga menit 1:21.

    Tempo menemukan video versi utuhnya yang lebih panjang, berdurasi 36 detik, dan lebih jernih diunggah oleh kanal YouTube KHOU 11 pada 30 Januari 2020 dengan judul “Thousands of black birds-aka grackles-take over parking lot in Houston”. Kanal tersebut memberikan petunjuk bahwa video itu tidak diambil di Cina, melainkan di Meyerland, Houston, Texas, Amerika Serikat.

    “Grackles aren’t an uncommon sight (or sound) in Houston, but this is just crazy! KHOU 11 reporter Brett Buffington recorded this Jan. 29, 2020 at the Kroger on S Post Oak (Meyerland),” demikian keterangan yang ditulis oleh kanal KHOU 11.

    Lewat video tersebut, Tempo pun memperoleh petunjuk bahwa video itu direkam di halaman parkir Kroger, sebuah perusahaan retail yang berbasis di Amerika. Di outlet Kroger tersebut, terdapat pula lampu banner dengan tulisan “pharmacy”.

    Melalui pemeriksaan di Street View Google, lokasi dalam video itu memang benar adalah halaman parkir outlet Kroger yang beralamat di 10306 S Post Oak Road, Houston, Texas. Terlihat kesamaan pada tiang di bagian depan outlet Kroger dan posisi halaman parkir.


    Burung-burung yang berwarna hitam dalam video itu pun bukan gagak, tapi grackle yang habitat aslinya memang di Amerika, tepatnya di bagian utara dan bagian selatan.

    Dikutip dari situs berita ABC 13, populasi global burung dari genus Quiscalus ini diperkirakan mencapai 10 juta ekor, di mana 53 persennya hidup di Amerika dan 36 persennya berada di Meksiko. Texas menjadi salah satu negara bagian di Amerika yang menjadi habitat grackle ini.

    2. Foto gagak
    Foto gagak ini diambil dari situs Donegal Daily. Di situs tersebut, foto itu dimuat pada 20 Oktober 2016 dalam artikel yang berjudul “Council Pleds with Farmers Only to Use Crow Banger As Last Resort”. Dalam artikel tersebut, tidak ditemukan klaim mengenai serangan gagak di Cina. Artikel itu berisi himbauan Dewan Daerah Donegal, Irlandia, terhadap petani setempat mengenai penggunaan gagak dalam pertanian.

    3. Video nyamuk
    Video nyamuk ini terdapat di detik ke-27 hingga detik ke-29 dan di detik ke-43 hingga menit 1:03. Tempo menemukan video yang identik yang berdurasi lebih panjang, yakni 52 detik, pernah diunggah sebelumnya oleh akun Twitter Raymond999USA pada 27 Januari 2020.

    Akun ini menulis keterangan dalam huruf Cina dengan terjemahan yang kurang lebih berbunyi, “The ‘mosquito’ overwintering in Haidian District, Beijing, on the first day of 2020? Did not hear clearly, not sure. What does it mean?”

    Sejak 2017, Beijing memang menghadapi peningkatan populasi nyamuk, terutama jenis nyamuk harimau Asia (Aedes albopictus). Nyamuk ini adalah salah satu spesies nyamuk paling invasif di dunia yang membawa penyakit demam berdarah, virus Zika, dan penyakit mematikan lainnya.

    Nyamuk harimau Asia menyumbang sekitar 14 persen dari total populasi nyamuk di Beijing pada 2017, hampir empat kali lipat ketimbang pada 2013. Pada Mei 2018, Beijing pun meluncurkan kampanye pengendalian nyamuk untuk mengurangi risiko penyakit menular seperti demam berdarah. Dengan demikian, penyebaran nyamuk di Beijing tidak terkait dengan wabah virus Corona Covid-2019 karena sudah muncul sejak 2017.

    Kesimpulan

    Video suntingan dengan menggabungkan beberapa video dan gambar yang berbeda. Video burung gagak di Meyerland, Houston, Texas, Amerika Serikat pada Januari 2020 dan penyebaran nyamuk di Beijing tidak terkait dengan wabah virus Corona Covid-2019 karena sudah muncul sejak 2017.

    Rujukan