Beredar postingan yang menyebutkan Bendung Walahar airnya meluap dan Bendung Jatiluhur sudah mulai penuh kapasitasnya. Pada postingan ada yang menyertakan bentuk video keadaan Bendung Walahar. Berikut kutipan narasinya:
Bendung walahar air nya mau meluap.
yg di Karawang siap siap
Sekarang mau di buka
infonya jati luhur udah mau penuh. udah gk menampung.
walahar dapat kiriman air dari bandung infonya
Mohon hati2 siaga,skitar karawang,,info dari BPBD karawang.
7 pintu air d curug sudah d buka karena air sudah meluap d skiratan purwakarta.. karawang siap siaga
(GFD-2020-3620) [SALAH] Bendung Walahar Mau Meluap, Jati Luhur Mau Penuh
Sumber: facebook.comTanggal publish: 26/02/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
Melalui hasil penelusuran, kabar tersebut dibantah oleh pihak Perusahaan Jasa Tirta II Jatiluhur. Menurut Sekretaris Perusahaan Jasa Tirta II Jatiluhur Nandang Munandar, informasi yang menyebutkan Bendung Walahar meluap dan kapasitas air Bendungan Jatiluhur penuh merupakan berita palsu atau hoaks.
“Sampai saat ini tampungan Bendungan Jatiluhur masih dalam batas aman,” kata Nandang.
Ia menyampaikan, banjir yang terjadi di sembilan kecamatan sekitar Karawang itu akibat besarnya aliran sungai lokal di bawah Bendungan Jatiluhur.
Menurut dia, Bendungan Jatiluhur tidak memiliki pintu yang dibuka-tutup untuk melepas banjir. Seluruh debit air dikeluarkan melalui pembangkit listrik (PLTA).
"Saat ini TMA (Tinggi Muka Air) Waduk Jatiluhur masih di bawah normal, yaitu + 96,60 mdpl (normal + 107,00 mdpl) atau 10,4 m di bawah normal," kata dia.
Dikatakannya, air keluar dari Bendungan Jatiluhur hanya 93 m3/detik, dimana debit banjir berasal dari Sungai Cikao tercatat sebesar 223,82 m3/detik.
Untuk puncak limpasan Cibeet 681 m3/detik menuju aliran ke wilayah Karawang yang berada di hilir/bawah Bendungan Jatiluhur.
"Sungai Cikao masuk ke dalam aliran Sungai Citarum (di Desa Cikao, Kecamatan Jatiluhur). Selanjutnya Sungai Citarum bertemu dengan Sungai Cibeet di wilayah Karawang," kata dia.
Nandang meminta kepada masyarakat tidak mudah percaya terhadap berita palsu atau hoaks yang diembuskan orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
"Kami mengimbau agar masyarakat tidak mudah percaya terhadap berita palsu yang telah diembuskan orang-orang yang tidak bertanggung jawab," katanya.
Ia juga menegaskan, berita Bendung Walahar yang meluap juga tidak benar. Bendung Walahar juga disebut masih dalam kategori aman.
Selain itu, Nandang mengajak masyarakat untuk mengakses laman www.jasatirta2.co.id untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. “Informasi lebih lanjut tentang kondisi Tinggi Muka Air (TMA) dapat diakses melalui www.jasatirta2.co.id,” tuturnya.
“Sampai saat ini tampungan Bendungan Jatiluhur masih dalam batas aman,” kata Nandang.
Ia menyampaikan, banjir yang terjadi di sembilan kecamatan sekitar Karawang itu akibat besarnya aliran sungai lokal di bawah Bendungan Jatiluhur.
Menurut dia, Bendungan Jatiluhur tidak memiliki pintu yang dibuka-tutup untuk melepas banjir. Seluruh debit air dikeluarkan melalui pembangkit listrik (PLTA).
"Saat ini TMA (Tinggi Muka Air) Waduk Jatiluhur masih di bawah normal, yaitu + 96,60 mdpl (normal + 107,00 mdpl) atau 10,4 m di bawah normal," kata dia.
Dikatakannya, air keluar dari Bendungan Jatiluhur hanya 93 m3/detik, dimana debit banjir berasal dari Sungai Cikao tercatat sebesar 223,82 m3/detik.
Untuk puncak limpasan Cibeet 681 m3/detik menuju aliran ke wilayah Karawang yang berada di hilir/bawah Bendungan Jatiluhur.
"Sungai Cikao masuk ke dalam aliran Sungai Citarum (di Desa Cikao, Kecamatan Jatiluhur). Selanjutnya Sungai Citarum bertemu dengan Sungai Cibeet di wilayah Karawang," kata dia.
Nandang meminta kepada masyarakat tidak mudah percaya terhadap berita palsu atau hoaks yang diembuskan orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
"Kami mengimbau agar masyarakat tidak mudah percaya terhadap berita palsu yang telah diembuskan orang-orang yang tidak bertanggung jawab," katanya.
Ia juga menegaskan, berita Bendung Walahar yang meluap juga tidak benar. Bendung Walahar juga disebut masih dalam kategori aman.
Selain itu, Nandang mengajak masyarakat untuk mengakses laman www.jasatirta2.co.id untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. “Informasi lebih lanjut tentang kondisi Tinggi Muka Air (TMA) dapat diakses melalui www.jasatirta2.co.id,” tuturnya.
Kesimpulan
Atas dasar itu, maka konten yang menyebutkan bahwa Bendung Walahar akan meluap dan Bendung Jatiluhur akan penuh tidak benar. Dengan demikian, konten tersebut masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.
Rujukan
- https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1121395831526284/
- https://turnbackhoax.id/2020/02/26/salah-bendung-walahar-mau-meluap-jati-luhur-mau-penuh/
- https://www.antaranews.com/berita/1316598/pjt-ii-kabar-bendung-walahar-meluap-hoaks
- https://www.antaranews.com/berita/1318810/dua-bendungan-di-jawa-barat-penuh-dan-meluap-cek-faktanya
- https://regional.kompas.com/read/2020/02/24/21435051/tepis-hoaks-perum-jasa-tirta-ii-pastikan-bendungan-jatiluhur-aman
- https://republika.co.id/berita/q68ye5396/debit-bendungan-jatiluhur-penuh-pjt-ii-itu-hoaks
(GFD-2020-3615) [SALAH] “Bu Risma minta didoakan agar Surabaya tdk hancur”
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 26/02/2020
Berita
Berkaitan dengan menyiapkan siaga bencana, BUKAN tentang premis pelintiran seperti yang diedarkan. Sampai saat ini gempa BELUM bisa diprediksi.
NARASI
“Ini dpt info dr group LPMK AAC :
Bu Risma minta utk didoakan agar kota Surabaya tdk hancur krn adanya patahan lempeng yg melewati Sukolilo sampe Cerme Gresik Dan patahan yg garis kedua dari Waru ke Krian, Mojokerto, Jombang, Nganjuk sampe Cepu.
Tim Ahli Gempa Dan juga dari ITS sdh melihat tanda2 pada jalan2 yg akan terjadi patahan dan terlihat semakin membesar.
Maaf video kurang full.”
NARASI
“Ini dpt info dr group LPMK AAC :
Bu Risma minta utk didoakan agar kota Surabaya tdk hancur krn adanya patahan lempeng yg melewati Sukolilo sampe Cerme Gresik Dan patahan yg garis kedua dari Waru ke Krian, Mojokerto, Jombang, Nganjuk sampe Cepu.
Tim Ahli Gempa Dan juga dari ITS sdh melihat tanda2 pada jalan2 yg akan terjadi patahan dan terlihat semakin membesar.
Maaf video kurang full.”
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Menyesatkan
Penggunaan informasi yang sesat untuk membingkai sebuah isu atau individu”.
* SUMBER membagikan video mengenai persiapan siaga bencana.
* SUMBER menambahkan narasi yang tidak sesuai dengan konteks video yang sebenarnya sehingga menimbulkan premis pelitiran.
(2) Beberapa artikel yang berkaitan,
* CNN Indonesia: “Walikota Surabaya, Tri Rismaharini melakukan segala cara untuk siaga bencana bagi kota Surabaya. Selain menyiapkan siaga bencana secara teknis, ternyata walikota Surabaya juga dapat masukan dari peramal, yang meramalkan bencana dan peristiwa yang akan terjadi di Indonesia pada 2020.”
Video di “VIDEO: Risma Tanggapi Masukan Peramal Tentang Bencana Alam” http://bit.ly/2HVQQ3U / http://bit.ly/2Vkr2GE (arsip cadangan).
–
* TEMPO.CO: “Menurut Widjo Kongko, memang terdapat sesar Surabaya yang menurut penelitian dimulai dari kawasan Keputih hingga Cerme. Namun mengenai potensi kehancuran seperti yang disebarkan lewat pesan tersebut, dia mengatakan bahwa perlu pemetaan lebih soal tingkat kerusakan.”
Selengkapnya di “Pakar Tsunami Widjo Kongko Bantah Sesar Surabaya Membesar” http://bit.ly/2SUCVBv / http://bit.ly/2Vkan6b (arsip cadangan).
======
(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Menyesatkan
Penggunaan informasi yang sesat untuk membingkai sebuah isu atau individu”.
* SUMBER membagikan video mengenai persiapan siaga bencana.
* SUMBER menambahkan narasi yang tidak sesuai dengan konteks video yang sebenarnya sehingga menimbulkan premis pelitiran.
(2) Beberapa artikel yang berkaitan,
* CNN Indonesia: “Walikota Surabaya, Tri Rismaharini melakukan segala cara untuk siaga bencana bagi kota Surabaya. Selain menyiapkan siaga bencana secara teknis, ternyata walikota Surabaya juga dapat masukan dari peramal, yang meramalkan bencana dan peristiwa yang akan terjadi di Indonesia pada 2020.”
Video di “VIDEO: Risma Tanggapi Masukan Peramal Tentang Bencana Alam” http://bit.ly/2HVQQ3U / http://bit.ly/2Vkr2GE (arsip cadangan).
–
* TEMPO.CO: “Menurut Widjo Kongko, memang terdapat sesar Surabaya yang menurut penelitian dimulai dari kawasan Keputih hingga Cerme. Namun mengenai potensi kehancuran seperti yang disebarkan lewat pesan tersebut, dia mengatakan bahwa perlu pemetaan lebih soal tingkat kerusakan.”
Selengkapnya di “Pakar Tsunami Widjo Kongko Bantah Sesar Surabaya Membesar” http://bit.ly/2SUCVBv / http://bit.ly/2Vkan6b (arsip cadangan).
======
Rujukan
(GFD-2020-3614) [SALAH] “#BALOOT arena Perjudian di Arab Saudi, Pertama kali dibuka dan diresmikan”
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 25/02/2020
Berita
Video turnamen permainan kartu di kota Riyadh, Arab Saudi. Judi dilarang keras di negara Timur Tengah itu. “Baloot” mirip dengan permainan kartu Belote dari Prancis dan merupakan salah satu permainan kartu terpopuler di kalangan pemuda di Teluk Persia, terutama pemuda Saudi.
Akun Daeng Soma Ucu Zar (fb.com/usman.zahra) mengunggah sebuah video dengan narasi sebagai berikut:
“#BALOOT arena Perjudian di Arab Saudi
Pertama kali dibuka dan diresmikan”
Akun Daeng Soma Ucu Zar (fb.com/usman.zahra) mengunggah sebuah video dengan narasi sebagai berikut:
“#BALOOT arena Perjudian di Arab Saudi
Pertama kali dibuka dan diresmikan”
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
Berdasarkan penelusuran Tim Periksa Fakta AFP, video tersebut telah digunakan dalam konteks yang menyesatkan; klip itu sebenarnya memperlihatkan turnamen permainan kartu di Riyadh, Arab Saudi; judi dilarang keras di negara Timur Tengah itu.
Pencarian gambar terbalik di Google diikuti dengan pencarian kata kunci menemukan video asli ini diunggah di akun YouTube terverifikasi Al Ekhbariya TV, stasiun TV dari Arab Saudi, pada tanggal 15 Februari 2020.
Jurnalis AFP yang mengerti bahasa Arab menerjemahkan judul video itu sebagai: “Perempuan berpartisipasi dalam turnamen permainan Baloot”.
“Baloot” mirip dengan permainan kartu Belote dari Prancis dan merupakan salah satu permainan kartu terpopuler di kalangan pemuda di Teluk Persia, terutama pemuda Saudi.
Pada tahun 2018, klaim yang mirip sudah pernah diperiksa faktanya dan dimuat di situs turnbackhoax.id. Lokasi yang direkam di video yang disertakan di post yang diedarkan pada tahun 2018 itu bukan lounge untuk berjudi. Video tersebut merekam event turnamen kartu, yaitu event permainan kartu “Baloot” selama 4 hari.
Narator dalam video itu menjelaskan tentang permainan kartu Baloot dan seberapa umum permainan itu dimainkan di wilayah Teluk Persia dan bahwa perempuan untuk pertama kalinya berpartisipasi dalam turnamen tersebut.
Wartawan di video itu juga mewawancarai seorang peserta perempuan, yang bisa dilihat di detik ke-30 video tersebut. Peserta itu mengatakan bahwa suaminya mengajarinya cara bermain Baloot dan mengizinkannya untuk berpartisipasi dalam turnamen. Dia juga mengatakan bahwa ini pertama kalinya perempuan bisa berpartisipasi di turnamen tersebut.
Turnamen Baloot ini dimulai dari tanggal 13 Februari sampai tanggal 20 Februari 2020 dan diadakan di pusat perbelanjaan Riyadh Front, menurut Otoritas Hiburan Umum (GEA) Raba Saudi.
Harian Saudi Gazette mempublikasikan laporan tentang turnamen tersebut pada tanggal 17 Februari 2020. Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, laporan itu berjudul: “Kemeriahan menyelimuti turnamen Baloot saat wanita bertanding melawan pria untuk pertama kalinya.”
Dua paragraf pertama dari laporan itu berbunyi: “Semangat, kemeriahan dan kegembiraan menyelimuti Turnamen Baloot Musim Dingin Riyadh saat para perempuan bertanding untuk pertama kalinya dalam salah satu permainan paling populer di Kerajaan Arab Saudi.
“Turnamen ini diadakan di Front Riyadh mulai tanggal 13-22 Februari 2020, dengan para peserta bersaing untuk mendapatkan hadiah senilai lebih dari SR2 juta.”
Arab News, harian Saudi lainnya, juga mempublikasikan laporan mengenai turnamen tersebut pada tanggal 17 Februari 2020. Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, judul laporan itu adalah: “Pemain Baloot wanita memamerkan kebolehan mereka di turnamen Saudi.” Turnamen itu memberikan total hadiah dua juta riyal kepada para pemenang, menurut situs resminya.
Berdasarkan penelusuran Tim Periksa Fakta AFP, video tersebut telah digunakan dalam konteks yang menyesatkan; klip itu sebenarnya memperlihatkan turnamen permainan kartu di Riyadh, Arab Saudi; judi dilarang keras di negara Timur Tengah itu.
Pencarian gambar terbalik di Google diikuti dengan pencarian kata kunci menemukan video asli ini diunggah di akun YouTube terverifikasi Al Ekhbariya TV, stasiun TV dari Arab Saudi, pada tanggal 15 Februari 2020.
Jurnalis AFP yang mengerti bahasa Arab menerjemahkan judul video itu sebagai: “Perempuan berpartisipasi dalam turnamen permainan Baloot”.
“Baloot” mirip dengan permainan kartu Belote dari Prancis dan merupakan salah satu permainan kartu terpopuler di kalangan pemuda di Teluk Persia, terutama pemuda Saudi.
Pada tahun 2018, klaim yang mirip sudah pernah diperiksa faktanya dan dimuat di situs turnbackhoax.id. Lokasi yang direkam di video yang disertakan di post yang diedarkan pada tahun 2018 itu bukan lounge untuk berjudi. Video tersebut merekam event turnamen kartu, yaitu event permainan kartu “Baloot” selama 4 hari.
Narator dalam video itu menjelaskan tentang permainan kartu Baloot dan seberapa umum permainan itu dimainkan di wilayah Teluk Persia dan bahwa perempuan untuk pertama kalinya berpartisipasi dalam turnamen tersebut.
Wartawan di video itu juga mewawancarai seorang peserta perempuan, yang bisa dilihat di detik ke-30 video tersebut. Peserta itu mengatakan bahwa suaminya mengajarinya cara bermain Baloot dan mengizinkannya untuk berpartisipasi dalam turnamen. Dia juga mengatakan bahwa ini pertama kalinya perempuan bisa berpartisipasi di turnamen tersebut.
Turnamen Baloot ini dimulai dari tanggal 13 Februari sampai tanggal 20 Februari 2020 dan diadakan di pusat perbelanjaan Riyadh Front, menurut Otoritas Hiburan Umum (GEA) Raba Saudi.
Harian Saudi Gazette mempublikasikan laporan tentang turnamen tersebut pada tanggal 17 Februari 2020. Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, laporan itu berjudul: “Kemeriahan menyelimuti turnamen Baloot saat wanita bertanding melawan pria untuk pertama kalinya.”
Dua paragraf pertama dari laporan itu berbunyi: “Semangat, kemeriahan dan kegembiraan menyelimuti Turnamen Baloot Musim Dingin Riyadh saat para perempuan bertanding untuk pertama kalinya dalam salah satu permainan paling populer di Kerajaan Arab Saudi.
“Turnamen ini diadakan di Front Riyadh mulai tanggal 13-22 Februari 2020, dengan para peserta bersaing untuk mendapatkan hadiah senilai lebih dari SR2 juta.”
Arab News, harian Saudi lainnya, juga mempublikasikan laporan mengenai turnamen tersebut pada tanggal 17 Februari 2020. Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, judul laporan itu adalah: “Pemain Baloot wanita memamerkan kebolehan mereka di turnamen Saudi.” Turnamen itu memberikan total hadiah dua juta riyal kepada para pemenang, menurut situs resminya.
Rujukan
(GFD-2020-3613) [SALAH] “Tingkat Sulfur Dioksida tinggi di Kota Wuhan tanda kremasi massal korban coronavirus, indikasi ada lebih dari 50.000 korban jiwa dibakar”
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 25/02/2020
Berita
Bukan foto satelit. Foto itu adalah tangkapan layar situs prakiraan cuaca Windy.com. Angka yang terlihat dalam foto itu pun hanyalah perkiraan atau prediksi emisi sulfur dioksida di Wuhan berdasarkan data historis dan pola cuaca, bukan data satelit secara real-time.
Akun instagram Conspiracies Theory (instagram.com/conspiraciestheory) mengunggah sebuah gambar dengan narasi “I personally believe China is lying about infection numbers.”
Di gambar ini terdapat tulisan sebagai berikut:
“Sebuah foto satelit terbaru menunjukkan tingkat sulfur dioksida yang tinggi di sekitar Kota Wuhan, Cina. Sulfur dioksida (SO2) adalah sebuah gas yang dilepaskan ketika bahan organik, seperti tubuh manusia, dibakar. hal ini bisa menjadi pertanda terdapat kremasi massal korban dari coronavirus di sana dan mengindikasikan ada lebih 50.000 korban jiwa yang dibakar, jauh lebih tinggi seperti yang dilaporkan yakni 1.350 korban jiwa.”
Akun instagram Conspiracies Theory (instagram.com/conspiraciestheory) mengunggah sebuah gambar dengan narasi “I personally believe China is lying about infection numbers.”
Di gambar ini terdapat tulisan sebagai berikut:
“Sebuah foto satelit terbaru menunjukkan tingkat sulfur dioksida yang tinggi di sekitar Kota Wuhan, Cina. Sulfur dioksida (SO2) adalah sebuah gas yang dilepaskan ketika bahan organik, seperti tubuh manusia, dibakar. hal ini bisa menjadi pertanda terdapat kremasi massal korban dari coronavirus di sana dan mengindikasikan ada lebih 50.000 korban jiwa yang dibakar, jauh lebih tinggi seperti yang dilaporkan yakni 1.350 korban jiwa.”
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
Dikutip dari situs media Okezone, foto dengan narasi tersebut sudah beredar di media sosial sejak 9 Februari 2020. Saat itu, akun yang menyebarkan foto dengan narasi tersebut adalah akun Twitter inteldotwav. Menurut akun ini, foto itu diambil dari situs Windy.com.
Berdasarkan verifikasi yang dilakukan oleh situs organisasi cek fakta Inggris, Full Fact, foto tersebut bukanlah foto satelit. Foto itu juga tidak menunjukkan data real-time terkait tingkat sulfur dioksida. Foto tersebut hanyalah perkiraan berdasarkan data historis dan pola cuaca tentang emisi SO2.
Situs Windy.com memang menampilkan perkiraan cuaca dan prediksi untuk berbagai tingkat polutan, seperti partikel, nitrogen dioksida, dan sulfur dioksida. Foto di atas merupakan ramalan emisi sulfur dioksida di Wuhan selama tiga hari sejak 8 Februari 2020. Perkiraan untuk saat ini bisa dicek di tautan ini.
Situs Windy.com menyatakan bahwa perkiraan emisi sulfur dioksida menggunakan data dari sistem pemodelan atmosfer GEOS-5 NASA. Menurut ahli meteorologi dari Kantor Pemodelan dan Asimilasi Global NASA, Arlindo M. da Silva, model SO2 GEOS-5 tidak mengasimilasi data satelit secara real-time. Perkiraan mereka, kata Silva, didasarkan pada bukti emisi di masa lalu.
“Meskipun data satelit telah digunakan dalam pembangunan inventarisasi emisi, emisi ini tidak memperhitungkan variasi harian dalam emisi SO2 dan karenanya tidak dapat menjelaskan perubahan mendadak dalam aktivitas manusia. Dalam GEOS-5, variasi harian dalam SO2 disebabkan oleh variasi dalam kondisi meteorologi, khususnya angin,” kata Silva.
Dengan kata lain, menurut Full Fact, foto yang diklaim sebagai foto satelit yang menunjukkan tingkat sulfur dioksida yang tinggi di Wuhan tersebut tidak didasarkan pada pengamatan secara real-time, melainkan prediksi berdasarkan pola cuaca. Karena itu, foto tersebut tidak mungkin menunjukkan peristiwa yang tidak terduga, seperti kremasi massal.
Dikutip dari artikel cek fakta di situs media Euro News, perkiraan yang dibuat oleh situs Windy.com, yang didasarkan pada sistem pemodelan atmosfer GEOS-5 NASA, kerap memberikan hasil yang jauh lebih tinggi ketimbang pengamatan. Perkiraan itu pun didasarkan pada bukti emisi di masa lalu, misalnya probabilitas tingkat polusi berdasarkan sumber emisi yang diketahui.
Mereka memperhitungkan sumber emisi yang biasanya terdapat di suatu wilayah, seperti pabrik dan pembangkit listrik, serta referensi silang dengan variabel meteorologi. Dengan kata lain, NASA harus memperkenalkan parameter “pembakaran tubuh manusia dalam kremasi massal” pada sistem pemodelan mereka. “Ini sangat tidak mungkin,” demikian penjelasan dari Euro News.
Menurut Euro News, tipe perkiraan ini memang menggunakan data satelit. Namun, umumnya, satelit tidak bisa mendeteksi sumber sulfur dioksida yang kecil, seperti pabrik ataupun kremasi. Satelit dapat mengukur secara akurat fenomena yang lebih intens, seperti letusan gubung api. Jadi, jika tidak intens, aktivitas emisi yang tidak biasa seperti kremasi, tidak akan terlihat.
Euro News pun mengecek emisi sulfur dioksida di Wuhan sebelum virus Corona Covid-2019 mewabah. Mereka menggunakan Earth Nullschool yang juga didasarkan pada sistem pemodelan atmosfer GEOS-5 NASA. Pada 14 Februari 2019, emisi SO2 yang diperoleh Euro News lebih tinggi ketimbang yang terlihat dalam foto unggahan akun consporaciestheory, yakni 1.583 μg/m3.
Para ahli yang diwawancarai oleh Euro News berpendapat, karena cuaca di Wuhan sempat berada di level 4-5 derajat, banyak warga Wuhan yang kemungkinan menggunakan pemanas sehingga konsentrasi SO2 meningkat. Di bagian timur Wuhan pun terdapat pembangkit listrik tenaga batu bara yang cukup besar. Pembangkit listrik ini juga diidentifikasi dalam katalog NASA mengenai sumber emisi SO2.
Seorang profesor kimia dari Italia membuat perhitungan kasar mengenai mayat yang harus dibakar untuk mencapai tingkat sulfur dioksida sebesar 1.351 μg/m3 seperti yang terlihat dalam foto yang beredar. Menurut perkiraannya, untuk mencapai level SO2 itu, Wuhan harus membakar sekitar 30 juta mayat.
Dilansir dari situs Arcgis, hingga 21 Februari 2020 pukul 13.00 WIB, jumlah kasus virus Corona Covid-19 yang terkonfirmasi di Cina mencapai 75.465 kasus. Dari jumlah tersebut, angka kematian di Cina mencapai 2.236 orang.
Dikutip dari situs media Okezone, foto dengan narasi tersebut sudah beredar di media sosial sejak 9 Februari 2020. Saat itu, akun yang menyebarkan foto dengan narasi tersebut adalah akun Twitter inteldotwav. Menurut akun ini, foto itu diambil dari situs Windy.com.
Berdasarkan verifikasi yang dilakukan oleh situs organisasi cek fakta Inggris, Full Fact, foto tersebut bukanlah foto satelit. Foto itu juga tidak menunjukkan data real-time terkait tingkat sulfur dioksida. Foto tersebut hanyalah perkiraan berdasarkan data historis dan pola cuaca tentang emisi SO2.
Situs Windy.com memang menampilkan perkiraan cuaca dan prediksi untuk berbagai tingkat polutan, seperti partikel, nitrogen dioksida, dan sulfur dioksida. Foto di atas merupakan ramalan emisi sulfur dioksida di Wuhan selama tiga hari sejak 8 Februari 2020. Perkiraan untuk saat ini bisa dicek di tautan ini.
Situs Windy.com menyatakan bahwa perkiraan emisi sulfur dioksida menggunakan data dari sistem pemodelan atmosfer GEOS-5 NASA. Menurut ahli meteorologi dari Kantor Pemodelan dan Asimilasi Global NASA, Arlindo M. da Silva, model SO2 GEOS-5 tidak mengasimilasi data satelit secara real-time. Perkiraan mereka, kata Silva, didasarkan pada bukti emisi di masa lalu.
“Meskipun data satelit telah digunakan dalam pembangunan inventarisasi emisi, emisi ini tidak memperhitungkan variasi harian dalam emisi SO2 dan karenanya tidak dapat menjelaskan perubahan mendadak dalam aktivitas manusia. Dalam GEOS-5, variasi harian dalam SO2 disebabkan oleh variasi dalam kondisi meteorologi, khususnya angin,” kata Silva.
Dengan kata lain, menurut Full Fact, foto yang diklaim sebagai foto satelit yang menunjukkan tingkat sulfur dioksida yang tinggi di Wuhan tersebut tidak didasarkan pada pengamatan secara real-time, melainkan prediksi berdasarkan pola cuaca. Karena itu, foto tersebut tidak mungkin menunjukkan peristiwa yang tidak terduga, seperti kremasi massal.
Dikutip dari artikel cek fakta di situs media Euro News, perkiraan yang dibuat oleh situs Windy.com, yang didasarkan pada sistem pemodelan atmosfer GEOS-5 NASA, kerap memberikan hasil yang jauh lebih tinggi ketimbang pengamatan. Perkiraan itu pun didasarkan pada bukti emisi di masa lalu, misalnya probabilitas tingkat polusi berdasarkan sumber emisi yang diketahui.
Mereka memperhitungkan sumber emisi yang biasanya terdapat di suatu wilayah, seperti pabrik dan pembangkit listrik, serta referensi silang dengan variabel meteorologi. Dengan kata lain, NASA harus memperkenalkan parameter “pembakaran tubuh manusia dalam kremasi massal” pada sistem pemodelan mereka. “Ini sangat tidak mungkin,” demikian penjelasan dari Euro News.
Menurut Euro News, tipe perkiraan ini memang menggunakan data satelit. Namun, umumnya, satelit tidak bisa mendeteksi sumber sulfur dioksida yang kecil, seperti pabrik ataupun kremasi. Satelit dapat mengukur secara akurat fenomena yang lebih intens, seperti letusan gubung api. Jadi, jika tidak intens, aktivitas emisi yang tidak biasa seperti kremasi, tidak akan terlihat.
Euro News pun mengecek emisi sulfur dioksida di Wuhan sebelum virus Corona Covid-2019 mewabah. Mereka menggunakan Earth Nullschool yang juga didasarkan pada sistem pemodelan atmosfer GEOS-5 NASA. Pada 14 Februari 2019, emisi SO2 yang diperoleh Euro News lebih tinggi ketimbang yang terlihat dalam foto unggahan akun consporaciestheory, yakni 1.583 μg/m3.
Para ahli yang diwawancarai oleh Euro News berpendapat, karena cuaca di Wuhan sempat berada di level 4-5 derajat, banyak warga Wuhan yang kemungkinan menggunakan pemanas sehingga konsentrasi SO2 meningkat. Di bagian timur Wuhan pun terdapat pembangkit listrik tenaga batu bara yang cukup besar. Pembangkit listrik ini juga diidentifikasi dalam katalog NASA mengenai sumber emisi SO2.
Seorang profesor kimia dari Italia membuat perhitungan kasar mengenai mayat yang harus dibakar untuk mencapai tingkat sulfur dioksida sebesar 1.351 μg/m3 seperti yang terlihat dalam foto yang beredar. Menurut perkiraannya, untuk mencapai level SO2 itu, Wuhan harus membakar sekitar 30 juta mayat.
Dilansir dari situs Arcgis, hingga 21 Februari 2020 pukul 13.00 WIB, jumlah kasus virus Corona Covid-19 yang terkonfirmasi di Cina mencapai 75.465 kasus. Dari jumlah tersebut, angka kematian di Cina mencapai 2.236 orang.
Rujukan
Halaman: 6221/6604