BUKAN di Surabaya. Lokasi kejadian: daerah Ratchadaphisek di THAILAND, para pelaku adalah komplotan pencuri barang bermerek mahal (branded)
NARASI
“Kejadian GALAXY MALL 3 Surabaya,
Tahu ndirilah Galaxy Mall brasa di Hongkong ????????
ti atiloh gaeeeeaas…iku rupane tacik².
Maling yo maling ae…”
(GFD-2020-3624) [SALAH] “Kejadian GALAXY MALL 3 Surabaya”
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 28/02/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah
Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.
* SUMBER membagikan video rekaman kamera pengawas peristiwa di daerah Ratchadaphisek (THAILAND).
* SUMBER menambahkan narasi yang tidak sesuai dengan fakta sehingga membangun kesimpulan pelintiran.
(2) Salah satu berita yang berkaitan, YouTube @ 20 Feb 2020: “Daerah Ratchadaphisek Menurut gambar yang dipublikasikan di media sosial sebelum melarikan diri oleh gambar CCTV Penjahat yang tertangkap adalah dua gadis yang mencuri tas tangan”
Google Translate Chrome Ekstension, video dan selengkapnya (bahasa asli, Thailand) di http://bit.ly/3cbgXSv / http://archive.md/Anc0a (arsip cadangan).
======
(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah
Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.
* SUMBER membagikan video rekaman kamera pengawas peristiwa di daerah Ratchadaphisek (THAILAND).
* SUMBER menambahkan narasi yang tidak sesuai dengan fakta sehingga membangun kesimpulan pelintiran.
(2) Salah satu berita yang berkaitan, YouTube @ 20 Feb 2020: “Daerah Ratchadaphisek Menurut gambar yang dipublikasikan di media sosial sebelum melarikan diri oleh gambar CCTV Penjahat yang tertangkap adalah dua gadis yang mencuri tas tangan”
Google Translate Chrome Ekstension, video dan selengkapnya (bahasa asli, Thailand) di http://bit.ly/3cbgXSv / http://archive.md/Anc0a (arsip cadangan).
======
Rujukan
(GFD-2020-3623) [SALAH] Pesan Undian Berhadiah dari PT Pertamina
Sumber: www.whatsapp.comTanggal publish: 28/02/2020
Berita
Sebuah pesan berantai mengatasnamakan PT. Pertamina dengan klaim bahwa penerima pesan tersebut berhasil mendapat hadiah sejumlah uang. Menanggapi adanya pesan tersebut, pihak Pertamina pun angkat bicara dengan menyatakan bahwa pesan tersebut bukanlah produk buatan mereka.
NARASI:
Info resmi
KANTOR PUSAT
PT.PERTAMINA (Persero)
M-ngucapkan
SELAMAT..!!!
Anda Mendapatkan
Hadiah Rp. 100juta
PIN-(27dd45)
U/info klik
Bit.ly/promo2020-pertamina
NARASI:
Info resmi
KANTOR PUSAT
PT.PERTAMINA (Persero)
M-ngucapkan
SELAMAT..!!!
Anda Mendapatkan
Hadiah Rp. 100juta
PIN-(27dd45)
U/info klik
Bit.ly/promo2020-pertamina
Hasil Cek Fakta
Pihak Pertamina angkat bicara terkait dengan munculnya pesan undian berhadiah yang mengklaim berasal dari PT. Pertamina. Pesan tersebut dikirim baik melalui SMS, Whatsapp dan juga email. Untuk mencegah adanya indikasi penipuan, pihak terkait pun akhirnya angkat bicara.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman menyatakan bahwa pesan tersebut bukan produk Pertamina. Fajriyah menjelaskan seluruh program promosi Pertamina disampaikan melalui saluran komunikasi resmi perusahaan, yakni www.pertamina.com, akun media sosial Pertamina @pertamina.com dan aplikasi resmi MyPertamina.
“Bagi masyarakat yang mendapat pesan pribadi bahwa memenangkan undian tertentu dari Pertamina, baik melalui SMS atau Whatasapp maupun email, agar segera menghubungi Call Center 135 untuk memastikan kebenaran tersebut,” jelas Fajriyah.
Fajriyah menuturkan, memang benar saat ini pihaknya tengah melaksanakan Program Berbagi Berkah MyPertamina, namun hal tersebut dilakukan secara terbuka dan tanpa dipungut biaya sedikit pun.
“Jika ada program promosi atau undian berhadiah yang disampaikan secara tertutup, maka dipastikan itu penipuan dan hoaks atau berita bohong, bukan dari Pertamina. Segera hubungi Call Center 135, jangan sampai menjadi korban dari modus penipuan,” jelas Fajriyah.
===
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman menyatakan bahwa pesan tersebut bukan produk Pertamina. Fajriyah menjelaskan seluruh program promosi Pertamina disampaikan melalui saluran komunikasi resmi perusahaan, yakni www.pertamina.com, akun media sosial Pertamina @pertamina.com dan aplikasi resmi MyPertamina.
“Bagi masyarakat yang mendapat pesan pribadi bahwa memenangkan undian tertentu dari Pertamina, baik melalui SMS atau Whatasapp maupun email, agar segera menghubungi Call Center 135 untuk memastikan kebenaran tersebut,” jelas Fajriyah.
Fajriyah menuturkan, memang benar saat ini pihaknya tengah melaksanakan Program Berbagi Berkah MyPertamina, namun hal tersebut dilakukan secara terbuka dan tanpa dipungut biaya sedikit pun.
“Jika ada program promosi atau undian berhadiah yang disampaikan secara tertutup, maka dipastikan itu penipuan dan hoaks atau berita bohong, bukan dari Pertamina. Segera hubungi Call Center 135, jangan sampai menjadi korban dari modus penipuan,” jelas Fajriyah.
===
Rujukan
(GFD-2020-3622) [SALAH] Video “karyawan yang sedang menyortir atau memasukkan masker tiga ply dengan merek solida”
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 28/02/2020
Berita
Pihak Solida membantah bahwa apa yang terlihat pada video itu merupakan produksi dan pengemasan masker Solida. Faktanya, produksi masker Solida dilakukan di pabrik yang berstandar dan tanpa sentuhan tangan manusia.
Akun Siti Budiman (fb.com/siti.budiman.792) mengunggah foto dan video dengan narasi “Peringatan semua orang masker solida jangan dibeli bekas orang pakai”
Pada foto, tampak kotak produk Face Mask dengan merk Solida. Sementara video memperlihatkan pengemasan masker. Video berdurasi selama 1 menit 23 detik itu direkam oleh seseorang pria. Pria itu juga terdengar berbicara ketika video sedang berlangsung.
Secara lengkap, berikut transkrip dari suara yang terdengar dari video tersebut:
“Rabu, 19 Februari 2020. Waktu menunjukkan jam 12.30 WIB. Ini untuk orderan Ibu Mariana melalui mediator bapak dengan Bapak Yanto di Jakarta. Jadi kalau misalnya ini, posisi-posisi ini di gudang atau di pabriknya. Ini karyawan-karyawan yang sedang sortir atau memasukkan masker 3 ply dengan merek Solida. Ini barangnya asli. 3 ply bukan 2 ply. Jadi kalau mau booking atau order dipersilakan melalui mediator bapak Yanto dipersilakan. Ini bukan barang gaib ya. Barang-barang nyata bukan barang gaib”.
Akun Siti Budiman (fb.com/siti.budiman.792) mengunggah foto dan video dengan narasi “Peringatan semua orang masker solida jangan dibeli bekas orang pakai”
Pada foto, tampak kotak produk Face Mask dengan merk Solida. Sementara video memperlihatkan pengemasan masker. Video berdurasi selama 1 menit 23 detik itu direkam oleh seseorang pria. Pria itu juga terdengar berbicara ketika video sedang berlangsung.
Secara lengkap, berikut transkrip dari suara yang terdengar dari video tersebut:
“Rabu, 19 Februari 2020. Waktu menunjukkan jam 12.30 WIB. Ini untuk orderan Ibu Mariana melalui mediator bapak dengan Bapak Yanto di Jakarta. Jadi kalau misalnya ini, posisi-posisi ini di gudang atau di pabriknya. Ini karyawan-karyawan yang sedang sortir atau memasukkan masker 3 ply dengan merek Solida. Ini barangnya asli. 3 ply bukan 2 ply. Jadi kalau mau booking atau order dipersilakan melalui mediator bapak Yanto dipersilakan. Ini bukan barang gaib ya. Barang-barang nyata bukan barang gaib”.
Hasil Cek Fakta
Pihak Solida membantah bahwa apa yang terlihat pada video itu merupakan produksi dan pengemasan masker Solida. Faktanya, produksi masker Solida dilakukan di pabrik yang berstandar dan tanpa sentuhan tangan manusia.
Tim CekFakta Medcom.id menghubungi Yosephine Anita selaku Humas Produsen Solida terkait video viral tersebut.Yosephine mengatakan, proses produksi masker Solida oleh pabrik di Bantul, Yogyakarta ini, telah memiliki sertifikasi Produksi Alat Kesehatan, CPAKB, memiliki NIE-AKD dari Kemenkes RI dan telah melakukan ekspor selama bertahun-tahun.
Berikut secara lengkap klarifikasi dari pihak Solida:
“Bersama ini kami menyatakan bahwa video viral produksi masker rumahan yang tidak berstandar, namun potongan masker SOLIDA yang diexpose di media sosial tersebut, adalah bukan produksi resmi masker SOLIDA.
Kami sangat menyayangkan video tersebut dibuat oleh pihak yang tidak bertanggungjawab, karena produksi masker SOLIDA oleh pabrik di Bantul, Yogyakarta ini telah meliliki Sertifikasi Produksi Alat Kesehatan, CPAKB, memiliki NIE-AKD dari Kemenkes RI dan telah melakukan ekspor selama bertahun-tahun. Maka tidak mungkin masker SOLIDA diproduksi seperti yang terlihat pada video tersebut.
Oleh karena itu, SOLIDA telah melakukan klarifikasi melalui story Instagram akun @solida.proteksi dengan menunjukkan kondisi pabrik SOLIDA yang sebenarnya saat proses produksi.
Maka kami mengharapkan agar video viral tersebut tidak disebarluaskan agar tidak merugikan brand kami, dan tidak membuat panik masyarakat.
Terima kasih,
SOLIDA”.
Bantahan resmi juga disampaikan melalui akun media sosial Solida, @solida.proteksi
Melalui unggahan tersebut, Solida juga memberikan klarifikasi:
“PABRIK MASKER SOLIDA YANG SEBENARNYA Video ini merupakan pabrik resmi masker SOLIDA yang berlokasi di Yogyakarta. Sangat berbeda dengan video viral yang beredar di media sosial belakangan ini. . cc : @kemenkes_ri@kemendag fyi : @lambe_turah@undercover.id @ndorobeii#maskersolida” tulis postingan akun Solida Proteksi
Tim CekFakta Medcom.id menghubungi Yosephine Anita selaku Humas Produsen Solida terkait video viral tersebut.Yosephine mengatakan, proses produksi masker Solida oleh pabrik di Bantul, Yogyakarta ini, telah memiliki sertifikasi Produksi Alat Kesehatan, CPAKB, memiliki NIE-AKD dari Kemenkes RI dan telah melakukan ekspor selama bertahun-tahun.
Berikut secara lengkap klarifikasi dari pihak Solida:
“Bersama ini kami menyatakan bahwa video viral produksi masker rumahan yang tidak berstandar, namun potongan masker SOLIDA yang diexpose di media sosial tersebut, adalah bukan produksi resmi masker SOLIDA.
Kami sangat menyayangkan video tersebut dibuat oleh pihak yang tidak bertanggungjawab, karena produksi masker SOLIDA oleh pabrik di Bantul, Yogyakarta ini telah meliliki Sertifikasi Produksi Alat Kesehatan, CPAKB, memiliki NIE-AKD dari Kemenkes RI dan telah melakukan ekspor selama bertahun-tahun. Maka tidak mungkin masker SOLIDA diproduksi seperti yang terlihat pada video tersebut.
Oleh karena itu, SOLIDA telah melakukan klarifikasi melalui story Instagram akun @solida.proteksi dengan menunjukkan kondisi pabrik SOLIDA yang sebenarnya saat proses produksi.
Maka kami mengharapkan agar video viral tersebut tidak disebarluaskan agar tidak merugikan brand kami, dan tidak membuat panik masyarakat.
Terima kasih,
SOLIDA”.
Bantahan resmi juga disampaikan melalui akun media sosial Solida, @solida.proteksi
Melalui unggahan tersebut, Solida juga memberikan klarifikasi:
“PABRIK MASKER SOLIDA YANG SEBENARNYA Video ini merupakan pabrik resmi masker SOLIDA yang berlokasi di Yogyakarta. Sangat berbeda dengan video viral yang beredar di media sosial belakangan ini. . cc : @kemenkes_ri@kemendag fyi : @lambe_turah@undercover.id @ndorobeii#maskersolida” tulis postingan akun Solida Proteksi
Rujukan
(GFD-2020-3621) [SALAH] Kemenag Menghapus Kurikulum Pendidikan Agama di Madrasah Kata Khilafah dan Jihad
Sumber: facebook.comTanggal publish: 27/02/2020
Berita
Beredar postingan yang mengedarkan artikel dari laman pesisirnews[dot]com dengan judul "Selamat Tinggal Sejarah Islam"Kemenag Menghapus Kurikulum Pendidikan Agama di Madrasah Kata Khilafah dan Jihad. Dalam artikelnya, membahas mengenai isu surat edaran dari Kementerian Agama (Kemenag) yang dikatakan akan menghapus perihal khilafah dan jihad dalam kurikulum agama di Madrasah. Berikut narasi postingannya:
Ntah apo la maksud pemerintah ko
Agama diutak atik seenak mereka aja ????
Ntah apo la maksud pemerintah ko
Agama diutak atik seenak mereka aja ????
Hasil Cek Fakta
Melalui hasil penelusuran, diketahui bahwa hal tersebut sudah mendapat tanggapan dari pihak Kemenag. Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Kamaruddin Amin mengonfirmasi surat edaran tersebut. Dia menjelaskan Kemenag tak menghapus konten ajaran khilafah dan jihad, melainkan diperbaiki.
"Saya perlu menyampaikan bahwa konten khilafah dan jihad tidak dihapus sepenuhnya dalam buku yang akan diterbitkan. Makna khilafah dan jihad akan diberi perspektif yang lebih produktif dan kontekstual," kata Kamaruddin
Dia menerangkan pelajaran khilafah dan jihad tidak akan lagi diajarkan pada mata pelajaran Fikih. Dua konten itu akan masuk dalam mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.
Kamaruddin berkata materi khilafah dan jihad tidak dihapus karena merupakan bagian dari sejarah Islam. Namun perlu ada penyesuaian mengikuti perkembangan zaman.
"Khilafah misalnya adalah fakta sejarah yang pernah ada dalam pelataran sejarah peradaban Islam, tetapi tak cocok lagi untuk konteks negara bangsa Indonesia yang telah memiliki konstitusi (Pancasila dan UUD 45, NKRI dan Bhineka tunggal ika)," kata dia.
Senada dengan Kamarudin, Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah pada Kemenag, Ahmad Umar menegaskan bahwa Kemenag tidak menghilangkan materi khilafah dan jihad dari kurikulum dan buku pelajaran.
Umar mengatakan, Kemenag bukan menghapus materi khilafah dan jihad dari pelajaran. Sebab materi khilafah dan jihad yang tercantum dalam KMA 165 Tahun 2014 itu dinyatakan tidak berlaku dan telah diperbaiki dalam KMA 183 Tahun 2019.
"Tentunya perbaikan itu meletakkan materi-materi itu (khilafah dan jihad) pada porsi dan konteks pembicaraan yang sesuai dan proporsional," kata Umar.
Ia menjelaskan, misalnya materi khilafah diletakkan pada materi sejarah kebudayaan Islam. Tetapi konteks pembicaraannya bukan sekedar khilafah, konteksnya tentang perkembangan peradaban pada zaman Daulah Utsmaniyah dan Abbasiyah.
Di sana dijelaskan diperjuangkan peradaban Islam termasuk sampai perjuangan kehidupan pada masa-masa Khulafaur Rasyidin. Selain itu, pengertian khilafah dalam kurikulum baru diperbaiki supaya tidak mengandung multi-tafsir
"Kata (pengertian) khilafah itu diperbaiki dengan perkembangan kehidupan peradaban manusia pada Daulah Utsmaniyah dan Abbasiyah, dan perkembangan dari zaman kepemimpinan Rasul sampai Khulafaur Rasyidin sampai ulama-ulama masa kini," jelasnya.
Kasubdit Kurikulum Kemenag, Ahmad Hidayat pun ikut angkat bicara. Ia menegaskan, kata khialafah sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Artinya tentang khilafah akan disampaikan dengan konteks bahasa Indonesia. Sementara, kata jihad masih ada dalam kurikulum dan buku pelajaran tapi sudah diberi penjelasannya.
"Bahwa jihad itu diwujudkan dalam konteks keseriusan dalam berjuang dalam konteks umumnya jihad juga kita perjelas bahwa jihad yang dimaksud itu perjuangan, bukan perang," ujarnya.
Ia menyampaikan, sejarah tentang jihad perang masih ada. Tapi cerita jihad dalam bentuk lain diperbanyak. Kesimpulannya jihad itu tidak hanya semata-mata perang. Materi jihad dalam mata pelajaran fikih masih ada, tapi dalam konteks pembicaraan inti nilainya yaitu berusaha bersungguh-sungguh di dalam menuntaskan semua aktivitas-aktivitas kehidupan.
Sedangkan di dalam sejarah kebudayaan Islam jihad Itu otomatis terbahas di dalam perkembangan-perkembangan kebudayaan peradaban Islam. "Jihad itu diwujudkan dalam bentuk bervariasi tidak hanya harus perang, tapi diwujudkan dalam bentuk perjuangan optimalisasi berpikir pada masa abad pertengahan," jelasnya.
"Saya perlu menyampaikan bahwa konten khilafah dan jihad tidak dihapus sepenuhnya dalam buku yang akan diterbitkan. Makna khilafah dan jihad akan diberi perspektif yang lebih produktif dan kontekstual," kata Kamaruddin
Dia menerangkan pelajaran khilafah dan jihad tidak akan lagi diajarkan pada mata pelajaran Fikih. Dua konten itu akan masuk dalam mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.
Kamaruddin berkata materi khilafah dan jihad tidak dihapus karena merupakan bagian dari sejarah Islam. Namun perlu ada penyesuaian mengikuti perkembangan zaman.
"Khilafah misalnya adalah fakta sejarah yang pernah ada dalam pelataran sejarah peradaban Islam, tetapi tak cocok lagi untuk konteks negara bangsa Indonesia yang telah memiliki konstitusi (Pancasila dan UUD 45, NKRI dan Bhineka tunggal ika)," kata dia.
Senada dengan Kamarudin, Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah pada Kemenag, Ahmad Umar menegaskan bahwa Kemenag tidak menghilangkan materi khilafah dan jihad dari kurikulum dan buku pelajaran.
Umar mengatakan, Kemenag bukan menghapus materi khilafah dan jihad dari pelajaran. Sebab materi khilafah dan jihad yang tercantum dalam KMA 165 Tahun 2014 itu dinyatakan tidak berlaku dan telah diperbaiki dalam KMA 183 Tahun 2019.
"Tentunya perbaikan itu meletakkan materi-materi itu (khilafah dan jihad) pada porsi dan konteks pembicaraan yang sesuai dan proporsional," kata Umar.
Ia menjelaskan, misalnya materi khilafah diletakkan pada materi sejarah kebudayaan Islam. Tetapi konteks pembicaraannya bukan sekedar khilafah, konteksnya tentang perkembangan peradaban pada zaman Daulah Utsmaniyah dan Abbasiyah.
Di sana dijelaskan diperjuangkan peradaban Islam termasuk sampai perjuangan kehidupan pada masa-masa Khulafaur Rasyidin. Selain itu, pengertian khilafah dalam kurikulum baru diperbaiki supaya tidak mengandung multi-tafsir
"Kata (pengertian) khilafah itu diperbaiki dengan perkembangan kehidupan peradaban manusia pada Daulah Utsmaniyah dan Abbasiyah, dan perkembangan dari zaman kepemimpinan Rasul sampai Khulafaur Rasyidin sampai ulama-ulama masa kini," jelasnya.
Kasubdit Kurikulum Kemenag, Ahmad Hidayat pun ikut angkat bicara. Ia menegaskan, kata khialafah sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Artinya tentang khilafah akan disampaikan dengan konteks bahasa Indonesia. Sementara, kata jihad masih ada dalam kurikulum dan buku pelajaran tapi sudah diberi penjelasannya.
"Bahwa jihad itu diwujudkan dalam konteks keseriusan dalam berjuang dalam konteks umumnya jihad juga kita perjelas bahwa jihad yang dimaksud itu perjuangan, bukan perang," ujarnya.
Ia menyampaikan, sejarah tentang jihad perang masih ada. Tapi cerita jihad dalam bentuk lain diperbanyak. Kesimpulannya jihad itu tidak hanya semata-mata perang. Materi jihad dalam mata pelajaran fikih masih ada, tapi dalam konteks pembicaraan inti nilainya yaitu berusaha bersungguh-sungguh di dalam menuntaskan semua aktivitas-aktivitas kehidupan.
Sedangkan di dalam sejarah kebudayaan Islam jihad Itu otomatis terbahas di dalam perkembangan-perkembangan kebudayaan peradaban Islam. "Jihad itu diwujudkan dalam bentuk bervariasi tidak hanya harus perang, tapi diwujudkan dalam bentuk perjuangan optimalisasi berpikir pada masa abad pertengahan," jelasnya.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka konten yang tersebar di Facebook tersebut menyesatkan. Dengan demikian, konten tersebut masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.
Rujukan
- https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1122135708118963/
- https://turnbackhoax.id/2020/02/27/salah-kemenag-menghapus-kurikulum-pendidikan-agama-di-madrasah-kata-khilafah-dan-jihad/
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/640/fakta-atau-hoaks-benarkah-kemenag-hapus-kata-khilafah-dan-jihad-dari-kurikulum-madrasah
- https://www.cnnindonesia.com/nasional/20191208191551-20-455193/kemenag-revisi-konten-khilafah-dan-jihad-di-buku-madrasah
- https://www.republika.co.id/berita/q28ls4430/tak-dihapus-kemenag-revisi-materi-khilafah-dan-jihad
Halaman: 6220/6604