• (GFD-2024-20757) Keliru, Video Seekor Paus Biru Terdampar di Pantai

    Sumber:
    Tanggal publish: 26/06/2024

    Berita



    Video seekor paus biru terdampar di pantai beredar di media sosial Facebook [ arsip ]. Video itu memperlihatkan seekor paus berukuran besar tengah dikelilingi banyak orang.

    Dalam keterangan tertulis: Heboh, ditemukan paus biru terdampar di pantai. Dibagikan sejak 10 Juni 2024, unggahan itu sudah disukai 17,4 ribu pengguna Facebook.



    Benarkah video seekor paus terdampar di pantai tersebut?

    Hasil Cek Fakta



    Tim Cek Fakta Tempo berupaya menelusuri keaslian video karena sekilas tampak janggal seperti hasil manipulasi kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI). Untuk membuktikannya, Tempo mencari pemberitaan dari sumber-sumber kredibel lainnya, serta menggunakan alat pendeteksi AI-generated images and video.

    Melalui mesin pencari Google Reverse Image, banyak pengguna akun media sosial lain seperti Instagram dan TikTok yang mengunggah video serupa. Namun tidak ada satupun yang mencantumkan lokasi maupun keterangan waktu. Keaslian video juga semakin diragukan lantaran tidak ada pemberitaan dari media kredibel atau sumber terpercaya mengenai peristiwa ini.

    Cek Fakta Tempo lalu memeriksa keasliannya menggunakan alat pendeteksi AI-generated images and video, Hive Moderation. Hasilnya, video itu teridentifikasi sebagai manipulasi AI mencapai 99,4 persen.

    Kesimpulan



    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Tempo, video yang diklaim sebagai paus terdampar di pantai adalah keliru.

    Video tersebut merupakan hasil manipulasi AI alias deepfake dengan angka probabilitas mencapai 99,4 persen.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20756) Keliru, Video Pernyataan Pakar Tata Negara soal Perpindahan IKN Sama Dengan Menjual Negara ke Cina

    Sumber:
    Tanggal publish: 26/06/2024

    Berita



    Sebuah video beredar di WhatsApp, Instagram, YouTube, TikTok, dan Twitter, yang diklaim sebagai pakar Hukum Tata Negara, Irmanputra Sidin menyatakan pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) sama dengan penyerahan negara Indonesia pada pemerintah Cina.

    Berikut bunyi narasi selengkapnya: “Mereka sesungguhnya ingin menghapus sejarah kemerdekaan RI. Dengan memindahkan ibu kota NKRI, negara sudah diserahkan ke Cina komunis.”



    Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah pria dalam video menyatakan pemindahan ibu kota berarti menyerahkan negara Indonesia pada pemerintah Cina?

    Hasil Cek Fakta



    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa Irmanputra Sidin tidak menyatakan bahwa . pemindahan ibu kota sama dengan penyerahan negara Indonesia pada pemerintah Cina. Narasi ini diubah dari ucapan Irman dalam podcast berjudul “Munajat Konstitusi 10: Pemindahan Ibukota, Mengingkari Konstitusi?”

    Video aslinya di YouTube telah dihapus, namun rekamannya bisa ditemukan di website layanan pendampingan hukum milik Irman yakni Sidin Constitution ( Arsip ). Setelah menyimak video itu, faktanya pernyataan Irman adalah:

    “Kalau kita ingin memindahkan ibu kota dari Jakarta, itu sama saja ingin mencabut dasar fundamentalis bahwa Jakarta adalah bukan lagi ibu di tempat melahirkan proklamasi, bukan ibu yang menjahit Merah Putih, bukan ibu tempat memfasilitasi para pendiri bangsa menghadirkan Pancasila, menghadirkan konstitusi yang kita nikmati sekarang."

    Pernyataan Irman juga dimuat oleh Rmol.id pada 27 Agustus 2019. Dalam artikel tersebut, juga tidak tertera ada pernyataan Irman yang menyamakan perpindahan ibu kota sama dengan menyerahkan ke Cina.

    Investor Pembangunan IKN

    Dilansir Tempo, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan belum ada investor luar negeri yang membiayai pembangunan IKN, lantaran saat ini pembangunan tahap pertama belum selesai. Artinya investasi dari Cina juga belum masuk.

    Hal itu disampaikannya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 11 Juni 2024. Pembangunan yang selama ini dilakukan masih menggunakan penanaman modal dalam negeri (PMDN).

    Namun, setelahnya Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, meluruskan dengan mengatakan saat ini investor asing masih bersikap mengamati, sebagaimana diberitakan Kompas.com.

    Dia menjelaskan para investor luar negeri juga ingin melihat situasi setelah pergantian presiden dan wakil presiden nanti. Selain itu, pembangunan yang sesuai dengan master plan, menurutnya akan meningkatkan daya tarik investor luar negeri.

    "Kalau investasi kan yang penting bisa membuat itu menarik, benar-benar ibukota nya pindah, benar-benar unsurnya berjalan, bahwa sesuai dengan master plan. Nah kalau itu membuat para calon investor sesuatu hal yang positif mereka pasti tertarik. Dan menurut saya mereka tertarik. Karena kenapa? Karena itu menjanjikan. Karena investasi kan membutuhkan tempat di mana pertumbuhannya tinggi," kata Suharso.

    Ekonom dari Center of Economics and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira, menyatakan bahwa narasi yang mengatakan IKN dikuasai Cina merupakan klaim yang termasuk hoaks, sebagaimana dilaporkan Tempo.

    Investasi Cina dalam proyek besar lain, yakni kereta cepat dan tambang nikel, memang mendapatkan banyak kritik. Namun, belum ada investasi luar negeri yang masuk ke IKN, termasuk dari Cina.

    “Kalau (tudingan yang) konteksnya menjajah secara sosial-budaya masih jauh, kalau soal ekonomi perlu kewaspadaan,” kata Bhima.

    Kesimpulan



    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang menyatakan video yang beredar memperlihatkan pernyataan perpindahan ibu kota sama dengan penyerahan negara Indonesia pada pemerintah Cina adalah klaim keliru.

    Video itu menunjukkan Pakar Hukum Tata Negara, Irmanputra Sidin, yang menjelaskan pendapatnya terkait perpindahan ibu kota Indonesia. Namun, sesungguhnya dia tidak menyatakan bahwa hal itu sama dengan penyerahan negara pada pemerintah Cina.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20755) [SALAH] Shin Tae Yong Gabung Timnas Malaysia

    Sumber: Youtube.com
    Tanggal publish: 26/06/2024

    Berita

    Mengejutkan !!! Agenda Timnas Indonesia Berakhir, Shin Tae Yong Resmi Gabung Skuad Harimau Malaya ???

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah video diunggah di Youtube menyatakan bahwa Shin Tae Yong, pelatih sepak bola Indonesia resmi gabung tim nasional Malaysia, Harimau Malaya. Video ini diunggah oleh akun Youtube bernama Kanal pada 16 Juni 2024.

    Setelah dilihat secara keseluruhan, video tersebut tidak menyebutkan bahwa Shin Tae Yong bergabung dengan tim sepak bola Malaysia. Narator dalam video hanya menyampaikan tentang kabar Shin Tae Yong yang pulang ke Korea Selatan setelah agenda terdekat timnas Indonesia berakhir lalu ke Malaysia. Pemeriksa fakta mencoba mencari pernyataan yang disampaikan narator melalui internet dan menemukan di laman http://bolasport.com. Pernyataan tersebut termuat di artikel berjudul “Agenda Timnas Indonesia Berakhir, Shin Tae Yong Pulang Ke Korea Selatan Lalu Akan Ke Malaysia”. Melansir dari http://bolasport.com, tujuan Shin Tae Yong ke Malaysia yaitu untuk menghadiri secara langsung drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga yang dilaksanakan di Kuala Lumpur, Malaysia.

    Sementara itu, dilansir dari http://detik.com, kontrak Shin Tae Yong dalam melatih tim sepak bola Indonesia resmi diperpanjang hingga 2027. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pernyataan Shin Tae Yong gabung dengan timnas Malaysia tidaklah benar.

    Kesimpulan

    Faktanya, pernyataan tersebut tidakah benar. Narator dalam video tersebut hanya membacakan artikel yang membahas tentang Shin Tae Yong yang kembali ke Korea Selatan dan akan ke Malaysia untuk menghadiri drawing putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Selain itu, kontrak Shin Tae Yong di Indonesia resmi diperpanjang hingga 2027.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20754) [PENIPUAN] Jusuf Hamka Bagikan Uang 52 Juta Dengan Tebak Nama Hari

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 26/06/2024

    Berita

    S-A-T-B-U

    Tebak Nama Hari di atas, Bapak kasih Rp 52jt untuk yg Jujur amanah…

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah unggahan di Facebook menampilkan video Jusuf Hamka yang membagikan uang senilai 52 juta Rupiah kepada masyarakat dengan menebak nama hari. Video ini diunggah oleh akun bernama Yusuf Hamka pada 22 Juni 2024. Setelah dilakukan penelusuran, ternyata akun yang mengunggah video tersebut bukanlah milik Jusuf Hamka. Dilansir dari turnbachoax. id, Jusuf Hamka tidak memiliki akun Facebook. Akun media sosial milik Jusuf Hamka hanya Instagram dengan nama @jusufhamka dan akun Tiktok @mohjusufhamka_official. Selain itu, Jusuf Hamka melalui Instagram pribadinya sudah menghimbau kepada masyarakat untuk tidak percaya dengan akun-akun yang mengatasnamakan Jusuf Hamka selain akun di atas. Dengan demikian, dapat disimpulkan unggahan yang menampilkan Jusuf Hamka membagikan uang senilai 52jt di akun Facebook tidaklah benar.

    Kesimpulan

    Akun yang mengunggah video seperti pernyataan di atas bukanlah akun asli milik Jusuf Hamka. Jusuf Hamka hanya memiliki akun media sosial Instagram dan Tiktok.

    Rujukan