• (GFD-2025-29826) Cek Fakta: Hoaks Hotman Paris Bagikan Rp 100 Juta dengan Menebak Kata di Facebook

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/11/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan video pengacara Hotman Paris membagikan uang Rp 100 juta hanya dengan menebak kata di Facebook. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 31 Oktober 2025.
    Dalam postingannya terdapat video Hotman Paris dengan narasi sebagai berikut:
    "Hadiah 100 juta buat kalian yang bisa menjawab kuis tebak kata di bawah ini jangan sia-siakan kesempatan ini karena kesempatan untuk mendapatkan uang tunai 100 juta rupiah tidak datang dua kali. Tulis jawaban Anda sekarang"
    Dalam kolom komentar juga terdapat arahan untuk menghubungi nomor WhatsApp tertentu untuk pencairan hadiah.
    Lalu benarkah postingan video pengacara Hotman Paris membagikan uang Rp 100 juta hanya dengan menebak kata di Facebook?
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan video yang identik dengan postingan. Video itu diunggah Hotman Paris di akun Instagramnya @hotmanparisofficial yang sudah bercentang biru atau terverifikasi.
    Video itu diunggah pada 8 September 2025. Kesamaan terdapat pada pakaian yang dipakai Hotman Paris dan juga latar belakang video dibuat.
    Namun dalam video asli sama sekali tidak membahas terkait kuis tebak kata di Facebook yang berhadiah Rp 100 juta. Video itu membahas klarifikasi Hotman Paris dalam konferensi pers kasus Nadiem Makarim.
    Pencarian dilanjutkan dengan menggunakan website pendeteksi AI, Hive Moderation. Di sana ditemukan bahwa video dalam postingan 99,9 persen merupakan modifikasi AI.
    Di sisi lain sangat berbahaya untuk mengisi atau memberikan data pribadi pada kontak atau website yang tidak dikenal. Pasalnya hal ini bisa disalahgunakan untuk penipuan, scam, hingga terhubung dengan pinjaman online ilegal.

    Kesimpulan


    Postingan video pengacara Hotman Paris membagikan uang Rp 100 juta hanya dengan menebak kata di Facebook adalah hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2025-29825) Keliru: Israel Merobek Bendera Indonesia di Forum Perdamaian PBB

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/11/2025

    Berita

    SEJUMLAH akun di X dan Facebook [arsip] membagikan tautan video di YouTube berjudul Bendera NKRI dirobek Israel di Sidang Perdamaian PBB.

    Video itu menampilkan cuplikan seorang pria merobek bendera Merah-Putih di dalam gedung berlogo Perserikatan Bangsa-bangsa. Dalam rekaman, peserta sidang terlihat memprotes aksi tersebut. Narasinya menyebut Indonesia membalas peristiwa itu dengan mengerahkan seribu rudal ke Tel Aviv, ibu kota Israel.



    Tapi benarkah ada peristiwa diplomat Israel merobek bendera Indonesia di markas PBB?

    Tempo memverifikasi video tersebut menggunakan analisis visual, pencarian gambar terbalik, dan alat pendeteksi konten akal imitasi (AI). Hasilnya, kolase dalam video itu dibuat oleh akal imitasi.

    Tautan itu mengarah ke video yang dipublikasikan kanal Suara Irma di YouTube pada 3 Oktober 2025. Kanal tersebut memberi label bahwa kontennya bersifat sintetis atau telah dimodifikasi. Label ini menunjukkan konten itu tidak berasal dari peristiwa nyata.

    Sebagai konten sintetis, sejumlah kejanggalan terlihat jika dibandingkan dengan kondisi sebenarnya. Misalnya, dalam gambar pria yang merobek bendera Indonesia, terdapat tiga papan nama di meja yang tidak terbaca. Tempo menandainya dengan kotak berwarna kuning pada gambar berikut.



    Pada awal video, terlihat gambra ruangan yang diklaim sebagai utama Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat. Namun tampilan ruang tersebut berbeda dengan interior asli gedung PBB sebagaimana tercantum di laman resmi PBB. 



    Gambar pada menit ke-1:59 juga tampak berbeda dengan tampilan meja delegasi Indonesia saat Sidang Umum PBB diselenggarakan pada 22 September 2025, Foto delegasi Indonesia dalam Sidang Umum PBB pernah dipublikasikan oleh Antara.





    Hasil analisis menggunakan alat AI or Not pada gambar pria yang merobek bendera Indonesia menunjukkan kemungkinan 64 persen konten melibatkan akal imitasi. Hal serupa terlihat dari hasil pemeriksaan dengan Was It AI.



    Tidak ada Perobekan Bendera Indonesia di Forum PBB 2025

    Tidak ada diplomat Israel yang merobek bendera Indonesia. Indonesia juga tidak pernah menembakkan rudal ke Tel Aviv. Faktanya, pada 26 September 2025, sejumlah diplomat memilih walk out saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato. Mereka melakukan aksi itu sebagai protes atas genosida Israel terhadap warga Palestina di Gaza.

    Selain itu, Sidang yang dibahas dalam video itu bukan forum perdamaian, melainkan Sidang Umum PBB ke-80 yang dibuka pada 9 September 2025. Tema utamanya “Bersama Lebih Baik: 80 Tahun dan Lebih untuk Perdamaian, Pembangunan, dan Hak Asasi Manusia”.

    Sidang Umum PBB mempertemukan seluruh negara anggota di Markas Besar PBB, New York. Forum ini menjadi ajang tahunan Majelis Umum untuk merumuskan kebijakan dan membahas isu global.

    Hasil Cek Fakta

    Kesimpulan

    Tempo menyimpulkan hasil verifikasi bahwa ada aksi perobekan Bendera Merah Putih oleh perwakilan Israel di forum budaya perdamaian PBB adalah keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2025-29824) Keliru: Muhammad Qodari Usulkan Gibran Sebagai Pahlawan Nasional

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/11/2025

    Berita

    NARASI bahwa Wakil Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari mengusulkan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sebagai pahlawan nasional beredar di X [arsip] dan Facebook pada akhir Oktober 2025.

    Unggahan itu menyertakan foto Qodari berkemeja putih di dalam ruangan. Ia disebut mengajukan nama Gibran karena jasanya dianggap melampaui Soekarno dan Soeharto. Konten ini muncul saat pemerintah tengah membahas calon penerima gelar pahlawan nasional.



    Tapi benarkah Qodari mengusulkan Gibran menjadi pahlawan nasional?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi konten tersebut dengan pencarian gambar terbalik lewat Google dan membandingkannya dengan sumber kredibel. Hasilnya, Wakil Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari tidak pernah mengusulkan Gibran sebagai pahlawan nasional.



    Foto Qodari yang dipakai dalam unggahan itu berasal dari tangkapan layar siniar Total Politik di YouTube pada 30 Oktober 2024. Dalam siniar berjudul “Megawati Bagian dari Pemerintahan Prabowo” itu, Qodari tidak pernah menyebut atau mengusulkan Gibran sebagai pahlawan nasional.  

    Dalam siniar berdurasi satu jam itu, Qodari bercerita tentang pengalaman dan kesannya bergabung dalam pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

    Ia mengatakan pembekalan ala militer yang diterapkan Prabowo kepada para menteri memberi pengalaman baru soal pengembangan diri dan kedisiplinan. Menurut Qodari, gaya Prabowo dalam membangun tim dipengaruhi latar belakang militernya. Namun ia menambahkan tidak semua presiden berlatar militer memiliki gaya serupa, seperti Susilo Bambang Yudhoyono.

    “Saya agak bisa memahami karena saya 15 Oktober, beliau 17 Oktober, sama-sama Libra… Banyak orang Libra di sini. Mas Gibran, 1 Oktober, Libra juga. Pak Dasco, 7 Oktober, Libra juga. Ini bukan pemerintahan militeristik, Libra,” kata Qodari pada menit ke-35.

    Qodari juga menyinggung penyusunan kabinet yang tidak hanya berasal dari partai politik, tetapi juga dari tim kampanye, profesional, dan orang-orang dekat. Ia menyebut PDIP tetap menjadi bagian dari pemerintahan Prabowo karena ada Budi Gunawan di kabinet, serta Megawati yang duduk di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila dan Badan Riset dan Inovasi Nasional. Megawati masih menjabat sebagai Kepala BPIP dan Ketua Dewan Pengarah BRIN.

    “Megawati masih bagian dari pemerintahan Prabowo Gibran. Cuma tidak ikut retret ke Magelang, karena sudah dilantik duluan,” katanya. 

    Usulan Pahlawan Nasional

    Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyerahkan 40 nama calon pahlawan nasional kepada Menteri Kebudayaan Fadli Zon. Ia menyebut seluruh nama itu telah memenuhi syarat pengajuan. Beberapa pernah dibahas dalam tahun-tahun sebelumnya, sementara sebagian lainnya baru diusulkan.

    “Di antaranya adalah Presiden Soeharto, Presiden Abdurrahman Wahid, dan ada juga Marsinah,” kata Gus Ipul di kantor Kementerian Kebudayaan, Jakarta, pada Selasa, 21 Oktober 2025.

    Nama Presiden ke-2 Soeharto langsung memicu kontroversi. Koalisi masyarakat sipil menilai Soeharto tidak layak menjadi pahlawan karena rekam jejak pelanggaran hak asasi manusia selama masa kekuasaannya.

    Pilihan editor: Kemensos Usulkan Soeharto hingga Marsinah jadi Pahlawan Nasional

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klaim Muhammad Qodari usulkan Gibran sebagai pahlawan nasional adalah keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2025-29823) Keliru: Video Stadion Pencakar Langit Arab Saudi untuk Piala Dunia 2034

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/11/2025

    Berita

    VIDEO yang menampilkan stadion di atas gedung beredar di Tiktok [arsip] dan Instagram. Pengunggah mengklaim stadion itu menampung 446 ribu penonton dan sedang dibangun pemerintah Arab Saudi sebagai persiapan Piala Dunia 2034. Video berdurasi 37 detik itu juga menyebut stadion bernama Naium Sky, dibangun di pesisir Laut Merah dengan ketinggian 350 meter.



    Namun, benarkah Arab Saudi membangun stadion di atas gedung pencakar langit untuk Piala Dunia 2034?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo menelusuri klaim dalam konten tersebut melalui pencarian gambar terbalik Google dan sumber resmi. Hasilnya, video itu bukan cuplikan resmi proyek stadion Arab Saudi, melainkan hasil render komputer (Computer Generated Imagery/CGI). 



    Pencarian gambar terbalik menunjukkan video pertama kali dipublikasikan akun X Artology pada 19 Oktober 2025. Pemilik akun menulis di kolom komentar bahwa video itu dibuat dengan akal imitasi.

    “Benar dan menakjubkan, seberapa nyata AI sekarang,” tulis akun Artology pada 27 Oktober 2025 menanggapi komentar warganet yang menyebut konten tersebut buatan AI.

    Arab Saudi memang berencana membangun stadion baru di kawasan NEOM sebagai persiapan Piala Dunia 2034. Dilansir situs resminya, stadion itu bernama NEOM Stadium dan direncanakan menampung sekitar 46.000 penonton. 

    Proyek ini tercatat dalam dokumen penawaran (bid book) Arab Saudi kepada FIFA yang diterbitkan November 2024. Dokumen itu menyebut NEOM Stadium berada sekitar 350 meter di atas permukaan tanah dan menjadi bagian dari The Line, kota futuristik sepanjang lebih dari 170 kilometer di provinsi Tabuk, barat laut Arab Saudi. Meski begitu, posisi stadion tidak berada di atas satu menara pencakar langit seperti yang terlihat dalam video viral.

    Stadion ini akan terintegrasi dengan struktur kota vertikal The Line, yang terdiri dari beberapa lapisan (tier) bangunan dalam satu kesatuan arsitektur horizontal-vertikal. Dengan kata lain, meski ketinggiannya ratusan meter di atas tanah, stadion tetap berada di dalam struktur kota, bukan berdiri sendiri di puncak gedung tinggi.



    Satu-satunya desain resmi yang dirilis Arab Saudi ditampilkan di situs resmi mereka. Selain gambar 3-dimensi, keterangan yang dicantumkan singkat. “Stadion baru ini akan menjadi yang paling unik di dunia. Lapangan terletak lebih dari 350 meter di atas tanah, dan atapnya terinspirasi dari kota itu sendiri. Stadion ini akan menawarkan pengalaman tak tertandingi. Setelah turnamen, stadion akan menjadi markas klub sepak bola profesional dan pusat program olahraga serta gaya hidup aktif kota.”

    Sejak pengumuman rencana stadion pada 12 Desember 2024, akun resmi NEOM di X tidak pernah mengunggah gambar atau pernyataan mengenai stadion yang “menggantung di udara”. Unggahan resmi hanya menampilkan konsep stadion yang terintegrasi dengan The Line, menekankan aspek keberlanjutan, teknologi ramah lingkungan, dan desain futuristik kota tersebut.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelusuran Tempo, klaim visual stadion di atas gedung pencakar langit untuk Piala Dunia 2034 di Arab Saudi adalah keliru.

    Arab Saudi memang tengah merencanakan pembangunan stadion futuristik di NEOM, namun bentuknya tidak seperti yang ditampilkan dalam konten video yang viral. Proyek NEOM Stadium sendiri masih berada pada tahap konsep dan desain awal, menunggu perkembangan konstruksi kota The Line yang direncanakan selesai secara bertahap hingga tahun 2045. Stadion tersebut akan menjadi bagian dari struktur besar kota The Line dan bukan berdiri di puncak menara tunggal.

    Rujukan