• (GFD-2025-27084) [HOAKS] BP2MI Luncurkan Program Dana Bantuan Rp 300 Juta

    Sumber:
    Tanggal publish: 21/05/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar unggahan video di media sosial dengan narasi yang mengeklaim Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) meluncurkan program dana bantuan untuk pekerja migran senilai Rp 300 juta.

    Namun, setelah ditelusuri narasi itu tidak benar atau hoaks. Informasi dalam unggahan itu keliru sehingga perlu diluruskan.

    Narasi yang mengeklaim BP2MI meluncurkan program bantuan untuk pekerja migran salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Video itu menampilkan sebuah acara yang dihadiri oleh Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/Kepala BP2MI, Abdul Kadir Karding.

    Kemudian, narator video meminta warganet menghubungi nomor WhatsApp dalam unggahan untuk mendapat bantuan.

    Berikut keterangan teks yang disampaikan:

    Program dana bantuan pekerja migran khususnya TKI/TKW Senilai 300,000.000 , Silahkan daftarkan ke whatsApp resmi kami: https://wa.me/message/GZHELG3GB6WEC1

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang mengeklaim BP2MI meluncurkan program bantuan kepada pekerja migran

    Hasil Cek Fakta

    Ketika dicek di website dan media sosial BP2MI, tidak ditemukan informasi valid soal program dana bantuan kepada pekerja migran.

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri video tersebut menggunakan Google Lens. Hasilnya, video identik dengan unggahan di kanal YouTube Metro TV pada 23 Oktober 2024. 

    Video aslinya adalah momen ketika Abdul Kadir Karding memberikan arahan kepada pegawai BP2MI usai dilantik sebagai menteri.

    Dalam acara itu, Karding menjelaskan soal program prioritas yang akan dia jalankan.

    Ia mengaku akan fokus pada konsep dan mekanisme pembayaran tenaga migran agar para TKI memiliki dana yang cukup ketika nantinya pulang ke Indonesia.

    Dalam acara itu tidak ada pernyataan Karding soal dana bantuan Rp 300 juta yang diberikan kepada pekerja migran. Unggahan yang beredar mengarah kepada penipuan. 

    Kesimpulan

    Unggahan yang mengeklaim BP2MI meluncurkan program bantuan untuk pekerja migran senilai Rp 300 juta tidak benar atau hoaks.

    Video yang beredar adalah momen ketika Abdul Kadir Karding memberikan arahan kepada pegawai BP2MI usai dilantik sebagai menteri.

    Selain itu, BP2MI juga tidak pernah mengadakan program dana bantuan senilai Rp 300 juta. 

    Rujukan

  • (GFD-2025-27083) Keliru: Video Pesawat Kargo Cina Mengirim Bantuan ke Gaza Lewat Udara

    Sumber:
    Tanggal publish: 21/05/2025

    Berita

    SEBUAH akun Facebook [arsip] mengunggah video pada 15 Mei 2025, memuat klaim pesawat kargo milik Cina yang mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza dengan parasut.

    Video itu memperlihat sebuah pesawat militer yang menerjunkan sejumlah parasut berwarna gelap. Pemilik akun menulis bahwa Cina membuat gempar dunia karena mampu mengirimkan bantuan ke Gaza dengan menembus blokade pertahanan Israel pada 12 Mei 2025 lalu.



    Benarkah video tersebut pesawat kargo Cina yang mengirim bantuan ke Gaza?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi video itu dengan bantuan Google Lens, mesin pencarian Google dan YouTube. Hasilnya, video tersebut hasil kompilasi dan bukan video pengiriman bantuan ke Palestina oleh militer Cina.



    Potongan video yang memperlihatkan pesawat kargo menjatuhkan bantuan, sebelumnya pernah diunggah oleh akun YouTube Firstpost pada 14 Maret 2024. Sejumlah negara saat itu berusaha meningkatkan aliran makanan dan pasokan penting lainnya ke Gaza melalui udara dan laut di tengah blokade jalan oleh pemerintah Israel.

    BBC melansir, ada sembilan negara yang memberikan bantuan dari udara, yaitu Inggris, AS, Belanda, Jerman, Mesir, Indonesia, UEA, dan Prancis. Pengiriman paket bantuan dari udara itu terjadi pada rentang Maret dan April 2024. Sedangkan bantuan kemanusian yang diberikan pemerintah Cina ke Jalur Gaza, masuk melalui Yordania. Mereka telah mengirim 60.000 paket sembako yang diangkut dan didistribusikan oleh organisasi amal, Hashemite di Yordania.



    Klip serupa pernah diunggah oleh akun YouTube The Guardian pada 2 Maret 2024 berjudul Footage shows US planes flying by while conducting aid airdrop. Kanal tersebut menjelaskan, rekaman itu menunjukkan dua pesawat militer AS terbang di atas Deir al-Balah di Gaza dalam sebuah misi untuk menjatuhkan bantuan kemanusiaan ke daerah kantong pengungsi. Dua pejabat AS mengkonfirmasi, mereka menggunakan tiga pesawat C-130 yang mengangkut lebih dari 35.000 makanan ke Gaza.

    Pada 2 Maret 2024 Reuters juga melansir, militer AS mengirim bantuan melalui udara pertamanya ke Gaza, setelah tewasnya warga Palestina karena mengantri makanan. Hal ini menggarisbawahi bencana kemanusiaan yang berkembang di daerah pantai yang padat itu setelah berbulan-bulan operasi militer Israel.

    Negara-negara lain termasuk Yordania dan Prancis, telah mengirim bantuan melalui udara ke Gaza. Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan, mengatakan, seperempat dari populasi atau sekitar 576.000 orang di ambang bencana kelaparan.  

    Klaim terkait pengiriman bantuan lewat udara itu, dihubungkan dengan keberangkatan pesawat militer Cina mengikuti latihan militer Bersama bertajuk “Eagles of Civilisation 2025” yang berlangsung pada April hingga pertengahan Mei 2025. Situs South China Morning Post pada 17 April 2025 melansir, setidaknya lima pesawat kargo Y-20 China telah mendarat di Kairo.

    Latihan angkatan udara gabungan pertama Cina dengan Mesir menampilkan jet tempur canggih, pesawat radar, dan pesawat pengisian bahan bakar di udara, yang menyoroti dorongan Beijing untuk memproyeksikan kekuatan jauh ke Timur Tengah dan Afrika Utara sebagai tantangan bagi Amerika Serikat.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klaim pesawat kargo Cina mengirim bantuan ke Gaza adalah keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27082) Keliru: Video Satu Jet Tempur Pakistan Lawan Enam Pesawat India

    Sumber:
    Tanggal publish: 21/05/2025

    Berita

    SEBUAH video beredar di Facebook [arsip] pada 10 Mei 2025, memuat klaim pertempuran udara antara jet tempur Pakistan dan India.

    Video itu memperlihatkan satu unit jet tempur Pakistan menghadapi enam pesawat militer India. Selain itu, ditampilkan juga foto pilot tempur perempuan Pakistan Ayesha Farooq, yang diklaim gugur dalam pertempuran itu. “RIP. Ayesha Farooq pilot Pakistan perempuan yang gugur melawan 6 pesawat tempur India



    Namun, benarkah video itu memperlihatkan Ayesha yang sendirian dengan jet tempurnya melawan enam pesawat tempur India?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi narasi tersebut menggunakan layanan pencarian gambar terbalik dari Google serta pemberitaan internasional kredibel. Hasilnya, dua klip dalam video itu menunjukkan tampilan gim simulasi perang, bukan kejadian nyata.



    Pada bagian awal video yang memperlihatkan sebuah jet tempur yang ditembak dari darat, ditemukan pernah diunggah akun YouTube Viral Adda pada 15 April 2025. Akun tersebut biasa membagikan video gim, travel, teknologi dan hal-hal yang berkaitan dengan konten hiburan. Video tersebut dipublikasikan sebelum pertempuran udara antara militer India dan Pakistan pada 7 Mei 2025.  



    Klip berikutnya memperlihatkan dua jet tempur yang saling berhadap-hadapan untuk adu rudal. Video yang sama ditemukan di akun Sehat Guru… 4.27 lak, tertanggal 8 Mei 2025.

    Video itu sesungguhnya dihasilkan dari gim simulasi militer ArmA 3. Akun YouTube dipakroy143dr juga mengunggah video itu. Ia menyatakan sebagai rekaman tampilan gim simulasi militer.

    Pencarian di Google dengan kata kunci, pada situs-situs berdomain Pakistan (com.pk), tak ada informasi kredibel mengenai peran Ayesha dalam pertempuran India-Pakistan baru-baru ini. Informasi tentang kematiannya dalam peperangan juga tak ditemukan.

    Sebelumnya Tempo juga telah membantah narasi yang mengatakan video pertempuran udara yang diklaim sebagai laga antara militer India dan Pakistan, seperti dalam artikel pertama dan kedua. Padahal, video-video itu terkait dengan gim simulasi perang.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan aksi pilot tempur wanita Pakistan, Ayesha Farooq dan jet perangnya, menghadapi enam pesawat militer India adalah klaim keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27081) Keliru: Video Terkait Konflik India-Pakistan pada Mei 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 21/05/2025

    Berita

    SEJUMLAH video beredar di TikTok oleh akun satu [arsip] dan akun dua [arsip], yang diklaim sebagai situasi perang udara antara angkatan udara India dan Pakistan yang terjadi sejak 7 Mei 2025.

    Video itu memperlihatkan jet tempur yang bermanuver di udara dan menembakkan rudal, penyerangan bangunan, dan seorang pilot wanita yang diklaim berasal dari militer Pakistan. Unggahan itu juga diikuti narasi, “Pertempuran sengit sore ini antara Pakistan vs India. India mencekam gara-gara jet tempur Pakistan mengamuk di langit India.”



    Namun, benarkah video-video itu memperlihatkan kondisi perang antara militer India dan Pakistan di wilayah Kashmir yang sesungguhnya?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi narasi tersebut menggunakan layanan pencarian gambar terbaik milik Google. Hasilnya, video itu tidak memperlihatkan kondisi pertempuran India dan Pakistan.



    Video pertama diawali memperlihatkan sebuah jet tempur yang bermanuver terbang memutar sambil mengeluarkan suar atau flare. Tempo sebelumnya telah memverifikasi, klip video itu tidak berkaitan dengan konflik India dan Pakistan. Rekaman itu menunjukkan atraksi peringatan Kecskemét Air Show 2021 di Hungaria, sebagaimana saluran YouTube Sonic Art Media. Acara itu digelar untuk menunjukkan perkembangan kekuatan Angkatan Udara Hungaria dalam delapan tahun terakhir.



    Klip berikutnya memperlihatkan sebuah pesawat yang bermanuver dan meluncurkan rudal beberapa kali ke sebuah gedung. Sesungguhnya, klip itu bagian dari tayangan aplikasi simulator yang diunggah saluran YouTube Heart Room pada 11 Mei 2025.

    Akun itu menjelaskan, video diunggah untuk membayangkan bagaimana peperangan antar jet tempur militer India dan pakistan terjadi. Di bagian keterangan juga disebutkan bahwa video itu adalah konten hasil modifikasi atau sintetis, bukan video nyata. “Konten (ini) hasil modifikasi atau sintetis. Suara atau visual yang secara signifikan diedit atau dibuat secara digital,” bunyi keterangan itu.



    Video yang beredar juga memperlihatkan seorang pilot perempuan, yang diklaim sebagai pilot jet tempur Angkatan Udara Pakistan, Ayesha Farooq. Namun, seragamnya tampak berbeda dari seragam pilot tempur Pakistan yang asli. Media Inggris, Reuters, mempublikasikan foto-foto Ayesha Farooq dengan seragam militernya yang terlihat berbeda dengan konten beredar.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan situasi perang udara antara angkatan udara India dan Pakistan pada tanggal 7 Mei 2025 adalah klaim keliru.

    Rujukan