tirto.id - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump telah menandatangani perintah eksekutif yang menunda pemberlakuan larangan akses (ban) terhadap aplikasi TikTok selama 75 hari, seperti dilansir dari Reuters. Keputusan ini diambil untuk mencegah tak bisa diaksesnya platform yang digunakan oleh sekitar 170 juta warga Amerika tersebut.
Sebelumnya, aplikasi berbagi video ini dilarang beroperasi di AS karena kekhawatiran pemerintah AS terkait hubungan antara pemilik TikTok, Bytedance, dengan pemerintah Tiongkok. Bytedance diberi waktu hingga 19 Januari 2025 untuk menjual TikTok ke pembeli yang disetujui di AS, guna menghindari larangan tersebut.
Seiring polemik kepemilikan platform TikTok, beredar narasi yang menyebut bahwa Elon Musk telah resmi mengakuisisi TikTok dan berencana mengganti namanya menjadi “X-Videos”. Klaim tersebut diunggah oleh beberapa akun Facebook diantaranya, "Trashy Qweenz" (arsip), "Noahandlorieya" (arsip), "Trashyqweenz" (arsip), "AltizerMargret" (arsip), dan "Kareemyaya" (arsip).
Dalam unggahan tersebut, terdapat foto Elon Musk dan logo TikTok di sampingnya. Unggahan ini memuat narasi berbahasa Inggris, yang bunyinya: “Elon Musk officially announces the successful acquisition of TikTok and plans to rename it "X-videos," with a purchase price that doubles that of acquiring X."
Jika diterjemahkan, kurang lebih artinya, “Elon Musk secara resmi mengumumkan keberhasilan akuisisi TikTok dan berencana mengganti namanya menjadi 'X-videos', dengan harga pembelian dua kali lipat dari harga akuisisi X.”
Unggahan tersebut telah beredar di media sosial sejak Rabu (22/1/2025) hingga Jumat (31/1/2025). Dalam kurun waktu delapan hari, salah satu unggahan yang menyebarkan informasi tersebut telah memperoleh 25 likes, 15 komentar, dan dibagikan sebanyak 9 kali lewat Facebook.
Lantas, benarkah klaim yang menyebut bahwa Elon Musk telah mengakuisisi TikTok dan mengganti namanya menjadi “X-Videos"?
(GFD-2025-25400) Hoaks Elon Musk Akuisisi TikTok dan Ganti Namanya Jadi X-Videos
Sumber:Tanggal publish: 31/01/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Perlu diketahui, dua hari sebelum Donald Trump dilantik menjadi Presiden AS, TikTok berhenti beroperasi di Negeri Paman Sam, tepatnya Sabtu (18/1/2025) malam. Aplikasi tersebut menampilkan pesan pop-up kepada pengguna yang berisi tentang pemberlakuan undang-undang yang melarang TikTok di AS.
Namun, pemblokiran ini hanya berlangsung singkat, Donald Trump mengeluarkan dokumen Instruksi Presiden untuk menunda pemblokiran TikTok di AS. Kemudian TikTok kembali dapat diakses pada Senin (20/1/2025).
Meskipun TikTok kembali beroperasi, perusahaan tetap diharuskan untuk melakukan divestasi sesuai ketentuan UU yang berlaku. Trump menyarankan dalam platform Truth Social, agar TikTok dimiliki 50 persen oleh investor AS dalam upaya menyelamatkan platform tersebut, seperti dilansir dari Reuters.
Selain itu, Trump juga menanggapi spekulasi mengenai kemungkinan Elon Musk membeli TikTok. Trump menyatakan keterbukaannya terhadap ide tersebut dengan mengatakan, “Saya akan terbuka [terhadap kemungkinan tersebut], jika dia [Elon Musk] ingin membelinya,” sebagaimana dikutip dari USA Today pada Selasa (21/1/2025).
Berdasarkan laporan BBC, beberapa nama yang muncul sebagai calon pembeli TikTok salah satunya bintang YouTube yaitu, MrBeast. Selain itu, ada mantan Menteri Keuangan Trump, Steven Mnuchin, dan investor TV Shark Tank, Kevin O'Leary.
Meski demikian, belum ada berita selanjutnya mengenai pihak yang benar-benar membeli TikTok, dan platform tersebut masih beroperasi dengan nama yang sama.
Kembali ke klaim bahwa TikTok telah dibeli oleh Elon Musk. Untuk memverifikasi kebenaran isu tersebut, Tim Riset Tirto melakukan penelusuran dengan kata kunci “Elon Musk acquired TikTok" melalui mesin pencarian Google. Hasilnya, tidak ditemukan adanya berita dari media kredibel yang mengonfirmasi klaim tersebut.
Salah satu penjelasan yang muncul adalah artikel Bloomberg yang menyebut bahwa pihak Tiongkok masih mempertimbangkan kemungkinan untuk menjual TikTok kepada Elon Musk.
Selain itu, setelah dilakukan pengecekan pada akun media sosial pribadi Elon Musk di platform X (sebelumnya Twitter), tidak ditemukan unggahan yang menyatakan bahwa dirinya mengakuisisi TikTok atau berencana mengganti namanya menjadi "X-videos".
Dalam unggahan yang beredar, terdapat foto Elon Musk yang disandingkan dengan logo TikTok, seakan ini adalah foto yang berkaitan dengan akuisisi platform tersebut. Namun, setelah ditelusuri menggunakan perangkat Google reverse image search, foto ini berasal dari situs Getty Images, seperti yang dipublikasikan oleh The Mirror. Menurut laman Getty Images, foto tersebut diambil pada Selasa (1/12/2020) lalu. Saat itu, Elon Musk menghadiri acara penghargaan Axel Springer di Berlin, Jerman.
Dalam foto tersebut, pemilik SpaceX dan CEO Tesla itu tampak tiba di karpet merah untuk menerima Penghargaan Axel Springer 2020. Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa gambar tersebut diambil dalam konteks pengumuman akuisisi TikTok.
Hingga Jumat (31/1/2025), tidak ada pernyataan resmi yang menyatakan bahwa Elon Musk telah membeli TikTok, dan nama platform tersebut masih tetap TikTok.
Namun, pemblokiran ini hanya berlangsung singkat, Donald Trump mengeluarkan dokumen Instruksi Presiden untuk menunda pemblokiran TikTok di AS. Kemudian TikTok kembali dapat diakses pada Senin (20/1/2025).
Meskipun TikTok kembali beroperasi, perusahaan tetap diharuskan untuk melakukan divestasi sesuai ketentuan UU yang berlaku. Trump menyarankan dalam platform Truth Social, agar TikTok dimiliki 50 persen oleh investor AS dalam upaya menyelamatkan platform tersebut, seperti dilansir dari Reuters.
Selain itu, Trump juga menanggapi spekulasi mengenai kemungkinan Elon Musk membeli TikTok. Trump menyatakan keterbukaannya terhadap ide tersebut dengan mengatakan, “Saya akan terbuka [terhadap kemungkinan tersebut], jika dia [Elon Musk] ingin membelinya,” sebagaimana dikutip dari USA Today pada Selasa (21/1/2025).
Berdasarkan laporan BBC, beberapa nama yang muncul sebagai calon pembeli TikTok salah satunya bintang YouTube yaitu, MrBeast. Selain itu, ada mantan Menteri Keuangan Trump, Steven Mnuchin, dan investor TV Shark Tank, Kevin O'Leary.
Meski demikian, belum ada berita selanjutnya mengenai pihak yang benar-benar membeli TikTok, dan platform tersebut masih beroperasi dengan nama yang sama.
Kembali ke klaim bahwa TikTok telah dibeli oleh Elon Musk. Untuk memverifikasi kebenaran isu tersebut, Tim Riset Tirto melakukan penelusuran dengan kata kunci “Elon Musk acquired TikTok" melalui mesin pencarian Google. Hasilnya, tidak ditemukan adanya berita dari media kredibel yang mengonfirmasi klaim tersebut.
Salah satu penjelasan yang muncul adalah artikel Bloomberg yang menyebut bahwa pihak Tiongkok masih mempertimbangkan kemungkinan untuk menjual TikTok kepada Elon Musk.
Selain itu, setelah dilakukan pengecekan pada akun media sosial pribadi Elon Musk di platform X (sebelumnya Twitter), tidak ditemukan unggahan yang menyatakan bahwa dirinya mengakuisisi TikTok atau berencana mengganti namanya menjadi "X-videos".
Dalam unggahan yang beredar, terdapat foto Elon Musk yang disandingkan dengan logo TikTok, seakan ini adalah foto yang berkaitan dengan akuisisi platform tersebut. Namun, setelah ditelusuri menggunakan perangkat Google reverse image search, foto ini berasal dari situs Getty Images, seperti yang dipublikasikan oleh The Mirror. Menurut laman Getty Images, foto tersebut diambil pada Selasa (1/12/2020) lalu. Saat itu, Elon Musk menghadiri acara penghargaan Axel Springer di Berlin, Jerman.
Dalam foto tersebut, pemilik SpaceX dan CEO Tesla itu tampak tiba di karpet merah untuk menerima Penghargaan Axel Springer 2020. Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa gambar tersebut diambil dalam konteks pengumuman akuisisi TikTok.
Hingga Jumat (31/1/2025), tidak ada pernyataan resmi yang menyatakan bahwa Elon Musk telah membeli TikTok, dan nama platform tersebut masih tetap TikTok.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim yang menyebutkan bahwa Elon Musk telah mengakuisisi TikTok dan mengganti namanya menjadi “X-Videos” adalah tidak benar atau hoaks.
Foto yang dipakai di unggahan berasal dari acara penghargaan Axel Springer 2020 di Jerman dan tidak ada hubungannya dengan akuisisi TikTok.
Selain itu, tidak ada laporan dari media kredibel maupun pernyataan Elon Musk sendiri yang mengonfirmasi klaim ini.
Saat ini, TikTok masih beroperasi dengan nama yang sama dan belum ada kepastian mengenai pihak yang mengakuisisinya.
Foto yang dipakai di unggahan berasal dari acara penghargaan Axel Springer 2020 di Jerman dan tidak ada hubungannya dengan akuisisi TikTok.
Selain itu, tidak ada laporan dari media kredibel maupun pernyataan Elon Musk sendiri yang mengonfirmasi klaim ini.
Saat ini, TikTok masih beroperasi dengan nama yang sama dan belum ada kepastian mengenai pihak yang mengakuisisinya.
Rujukan
- https://www.reuters.com/technology/trump-signs-promised-tiktok-order-delaying-ban-app-2025-01-21/
- https://web.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02HQcH8yfTAm18hhwJqBFwsM4nB6W6ZzUVnWtwrHP8CnAJCCfHG4hiWJxFt25vCW9kl&id=61565645053289&_rdc=1&_rdr#
- https://archive.ph/ZVI5O
- https://web.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0RYj136eE6z3cpuaFRTGEPuENKjhwqZdNHjCdZK1yyWko69tZHCCfihrcUSBLubMXl&id=61552485370195&_rdc=1&_rdr#
- https://archive.ph/sDvA3
- https://web.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02Ad1r5KxbV3BWwbBpZxpusiM8zkmGrqzt9UHiVfdU8NaRZwaYTsfoKH4J9dt2kfuzl&id=61551077813010&_rdc=1&_rdr#
- https://archive.ph/7aPet
- https://web.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02QbnsTAkXYLXz5LfcsC2BgWdzQwaGYMbdJQod112DPRsab3o9LVwYKB3btddohpwNl&id=100095270591898&_rdc=1&_rdr#
- https://archive.ph/0B75X
- https://web.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0348EsN8s51wKc35cyEYoRfD9rSYKmobzbsGmJjhSYnShpNTAcAPniyaPpxLyHGgyKl&id=61558949220814&_rdc=1&_rdr#
- https://archive.ph/gyMkI
- https://tirto.id/trump-klaim-kuantitas-migas-as-terbanyak-di-dunia-benarkah-g7Ej
- https://www.whitehouse.gov/presidential-actions/2025/01/application-of-protecting-americans-from-foreign-adversary-controlled-applications-act-to-tiktok/
- https://www.reuters.com/technology/tiktok-goes-dark-us-users-trump-says-save-tiktok-2025-01-19/
- https://www.usatoday.com/story/news/politics/elections/2025/01/21/trump-open-to-elon-musk-buying-tiktok/77861390007/
- https://www.bbc.com/news/articles/cd0j24rj4ryo
- https://www.bloomberg.com/news/articles/2025-01-14/china-discusses-sale-of-tiktok-us-to-musk-as-one-possible-option
- https://www.gettyimages.com/detail/news-photo/spacex-owner-and-tesla-ceo-elon-musk-poses-on-the-red-news-photo/1229893315
- https://www.mirror.co.uk/news/us-news/spacex-hold-public-raffle-seat-23425802
(GFD-2025-25399) Cek fakta, Prabowo sahkan RUU Perampasan Aset
Sumber:Tanggal publish: 31/01/2025
Berita
Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video di YouTube menarasikan Presiden Prabowo mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset pada akhir Januari 2025.
Dalam unggahan tersebut, dinarasikan ada sanksi bagi anggota legislatif yang tidak setuju terhadap undang-undang tersebut.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Prabowo Hari Ini Resmi Sahkan Undang-Undang Perampasan Aset! DPR yang Tidak Setuju Langsung Dihabisi
PRABOWO RESMI SAHKAN UNDANG-UNDANG PERAMPASAN ASET! WAKIL RAKYAT YANG TIDAK SETUJU LANGSUNG DIHABISI!”
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Namun, benarkah Prabowo resmi sahkan RUU Perampasan Aset pada akhir Januari 2025?
Dalam unggahan tersebut, dinarasikan ada sanksi bagi anggota legislatif yang tidak setuju terhadap undang-undang tersebut.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Prabowo Hari Ini Resmi Sahkan Undang-Undang Perampasan Aset! DPR yang Tidak Setuju Langsung Dihabisi
PRABOWO RESMI SAHKAN UNDANG-UNDANG PERAMPASAN ASET! WAKIL RAKYAT YANG TIDAK SETUJU LANGSUNG DIHABISI!”
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Namun, benarkah Prabowo resmi sahkan RUU Perampasan Aset pada akhir Januari 2025?
Hasil Cek Fakta
Sebelumnya, Menteri Hukum Supratman Andi Agtas mengatakan bahwa pemerintah berkomitmen untuk memberantas tindak pidana korupsi dengan mengusulkan Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2025–2029.
Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR Bob Hasan menjelaskan RUU tersebut masuk ke dalam Prolegnas jangka menengah karena berdasarkan nilai urgensinya. Selain itu, pemerintah pun mempertimbangkan untuk mengkaji lebih dalam draf muatan materi dalam RUU tersebut.
Meski tak masuk ke dalam Prolegnas 2025, RUU Perampasan Aset akan dibahas pada 2026 apabila muatan materinya sudah sesuai dengan tujuan pembentukan UU tersebut.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Wakil Menteri Hukum (Wamenkum) Edward Omar Sharif Hiariej juga menyebutkan pembahasan RUU Perampasan Aset terganjal tahun politik. Beleid tersebut sudah masuk ke DPR sejak April 2023, tetapi sepanjang 2023 hingga pemilihan presiden pada Februari 2024 tersebut merupakan tahun politik.
"Banyak teman-teman di DPR yang kembali maju pada pemilihan legislasi berikutnya, sehingga ini belum dibahas," kata Eddy, dilansir dari ANTARA beberapa waktu lalu.
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR Bob Hasan menjelaskan RUU tersebut masuk ke dalam Prolegnas jangka menengah karena berdasarkan nilai urgensinya. Selain itu, pemerintah pun mempertimbangkan untuk mengkaji lebih dalam draf muatan materi dalam RUU tersebut.
Meski tak masuk ke dalam Prolegnas 2025, RUU Perampasan Aset akan dibahas pada 2026 apabila muatan materinya sudah sesuai dengan tujuan pembentukan UU tersebut.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Wakil Menteri Hukum (Wamenkum) Edward Omar Sharif Hiariej juga menyebutkan pembahasan RUU Perampasan Aset terganjal tahun politik. Beleid tersebut sudah masuk ke DPR sejak April 2023, tetapi sepanjang 2023 hingga pemilihan presiden pada Februari 2024 tersebut merupakan tahun politik.
"Banyak teman-teman di DPR yang kembali maju pada pemilihan legislasi berikutnya, sehingga ini belum dibahas," kata Eddy, dilansir dari ANTARA beberapa waktu lalu.
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Rujukan
(GFD-2025-25398) [KLARIFIKASI] Narasi Satire Jokowi dan Presiden Kenya Rayakan Status Tokoh Terkorup
Sumber:Tanggal publish: 30/01/2025
Berita
KOMPAS.com - Foto Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) bersalaman dengan Presiden Kenya William Ruto beredar di media sosial.
Foto itu diklaim sebagai perayaan atas status mereka sebagai tokoh terkorup yang dicatat oleh Organize Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).
OCCRP merupakan lembaga yang berpusat di Amsterdam, Belanda yang menyoroti sistem atau aktor kejahatan terorganisasi dan koruptor.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang beredar merupakan satire.
Informasi Jokowi dan Presiden Kenya merayakan status sebagai tokoh terkorup disebarkan oleh akun Facebook ini dan ini.
Berikut narasi yang tertulis pada gambar:
JOKO WIDODO & WILLIAM RUTO PRESIDEN KENYATengah Merayakan keberhasilan atas terpilihnya mereka berdua sebagai finalis Terkrup versi OCCRP
Sementara, berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 20 Januari 2025:
Kabar Kabari Sabun colet gak berbusa ini berita tentang negri KONOHA
Ndak di baca Yo nggak apa apa..
Kalau cuma jual isi rumah dan ngutang sama tetangga saya juga ahli nya pak.
Foto itu diklaim sebagai perayaan atas status mereka sebagai tokoh terkorup yang dicatat oleh Organize Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).
OCCRP merupakan lembaga yang berpusat di Amsterdam, Belanda yang menyoroti sistem atau aktor kejahatan terorganisasi dan koruptor.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang beredar merupakan satire.
Informasi Jokowi dan Presiden Kenya merayakan status sebagai tokoh terkorup disebarkan oleh akun Facebook ini dan ini.
Berikut narasi yang tertulis pada gambar:
JOKO WIDODO & WILLIAM RUTO PRESIDEN KENYATengah Merayakan keberhasilan atas terpilihnya mereka berdua sebagai finalis Terkrup versi OCCRP
Sementara, berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 20 Januari 2025:
Kabar Kabari Sabun colet gak berbusa ini berita tentang negri KONOHA
Ndak di baca Yo nggak apa apa..
Kalau cuma jual isi rumah dan ngutang sama tetangga saya juga ahli nya pak.
Hasil Cek Fakta
Nama Jokowi masuk dalam nominasi tokoh terkorup yang dihimpun oleh OCCRP.
Selain Jokowi, ada nama Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, dan Pengusaha India Gautam Adani.
Sementara, finalis Person of the Year 2024 OCCRP yakni Presiden Suriah Bashar Al Assad.
Melalui situs resminya, OCCRP menjelaskan bahwa penghargaan ini diputuskan oleh panel juri yang terdiri dari masyarakat sipil, akademisi, dan jurnalis, seperti yang telah mereka lakukan selama 13 tahun ini.
“Para juri menghargai nominasi warga, namun dalam beberapa kasus, tidak ada bukti langsung yang cukup mengenai korupsi yang signifikan atau pola pelanggaran yang telah berlangsung lama,” tulisnya pada 2 Januari 2025.
“Namun, jelas ada persepsi yang kuat di kalangan masyarakat tentang korupsi dan ini seharusnya menjadi peringatan bagi mereka yang dicalonkan bahwa masyarakat mengawasi dan peduli. Kami juga akan terus mengawasi,” sambungnya.
Foto yang dipakai oleh pengguna media sosial merupakan foto lama saat kunjungan Jokowi ke Kenya pada 2023.
Foto serupa diunggah di Kompas.com dan Tribunnews.com.
Foto tersebut merupakan momen ketika Jokowi berpamitan dengan Presiden William Ruto di Bandar Udara Internasional Jomo Kenyatta Nairobi, pada 21 Agustus 2023.
Momen itu tidak terkait nominasi yang dirilis OCCRP atas tokoh terkorup 2024.
Narasi yang beredar di media sosial merupakan satire atas nama Jokowi dan William Ruto yang masuk dalam nominasi.
Selain Jokowi, ada nama Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, dan Pengusaha India Gautam Adani.
Sementara, finalis Person of the Year 2024 OCCRP yakni Presiden Suriah Bashar Al Assad.
Melalui situs resminya, OCCRP menjelaskan bahwa penghargaan ini diputuskan oleh panel juri yang terdiri dari masyarakat sipil, akademisi, dan jurnalis, seperti yang telah mereka lakukan selama 13 tahun ini.
“Para juri menghargai nominasi warga, namun dalam beberapa kasus, tidak ada bukti langsung yang cukup mengenai korupsi yang signifikan atau pola pelanggaran yang telah berlangsung lama,” tulisnya pada 2 Januari 2025.
“Namun, jelas ada persepsi yang kuat di kalangan masyarakat tentang korupsi dan ini seharusnya menjadi peringatan bagi mereka yang dicalonkan bahwa masyarakat mengawasi dan peduli. Kami juga akan terus mengawasi,” sambungnya.
Foto yang dipakai oleh pengguna media sosial merupakan foto lama saat kunjungan Jokowi ke Kenya pada 2023.
Foto serupa diunggah di Kompas.com dan Tribunnews.com.
Foto tersebut merupakan momen ketika Jokowi berpamitan dengan Presiden William Ruto di Bandar Udara Internasional Jomo Kenyatta Nairobi, pada 21 Agustus 2023.
Momen itu tidak terkait nominasi yang dirilis OCCRP atas tokoh terkorup 2024.
Narasi yang beredar di media sosial merupakan satire atas nama Jokowi dan William Ruto yang masuk dalam nominasi.
Kesimpulan
Narasi Jokowi dan Presiden Kenya merayakan status sebagai tokoh terkorup tidak benar.
Adapun narasi tersebut merupakan satire atas nominasi tokoh terkorup yang dirilis OCCRP pada 2024.
Nama Jokowi dan William Ruto masuk dalam nominasi Person of the Year 2024 OCCRP, tetapi finalisnya yakni Presiden Suriah Bashar Al Assad.
Adapun narasi tersebut merupakan satire atas nominasi tokoh terkorup yang dirilis OCCRP pada 2024.
Nama Jokowi dan William Ruto masuk dalam nominasi Person of the Year 2024 OCCRP, tetapi finalisnya yakni Presiden Suriah Bashar Al Assad.
Rujukan
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=1057522796084286&set=a.275515150951725
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=2793702470838369&set=gm.1039575594630070&idorvanity=280083530579284
- https://www.occrp.org/en/announcement/occrp-names-ousted-syrian-leader-bashar-al-assad-as-person-of-the-year-in-organized-crime-and-corruption
- https://www.occrp.org/en/announcement/behind-the-decision-indonesia-how-occrps-person-of-the-year-highlights-the-fight-against-corruption
- https://nasional.kompas.com/read/2023/08/23/08053421/cerita-jokowi-ajak-presiden-kenya-kunjungi-indonesia-selama-sebulan?page=all
- https://bangka.tribunnews.com/2023/08/23/momen-presiden-kenya-tertawa-saat-diminta-jokowi-tinggal-di-indonesia-selama-satu-bulan-untuk-apa?page=1
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-25397) [HOAKS] Video Raffi Ahmad Promosi Situs Judi Miliknya
Sumber:Tanggal publish: 30/01/2025
Berita
KOMPAS.com - Beredar unggahan video yang menampilkan selebritas Raffi Ahmad mempromosikan situs judi miliknya.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu merupakan hasil manipulasi.
Video Raffi Ahmad mempromosikan situs judi dibagikan oleh akun Facebook ini pada 26 Januari 2025.
Dalam video, Raffi mengatakan akan memberikan rezeki kepada masyarakat melalui situs judi miliknya.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu merupakan hasil manipulasi.
Video Raffi Ahmad mempromosikan situs judi dibagikan oleh akun Facebook ini pada 26 Januari 2025.
Dalam video, Raffi mengatakan akan memberikan rezeki kepada masyarakat melalui situs judi miliknya.
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, video yang menampilkan Raffi Ahmad identik dengan unggahan di akun Instagramnya @raffinagita1717 pada 14 Desember 2023.
Dalam video aslinya, Raffi tidak mempromosikan situs judi, namun ia mempromosikan tiket acara bernama "Sport Party".
Dikutip dari pemberitaan yang sudah tayang diKompas.com, pada 2023 perusaahan milik Raffi, RANS Sportainment mengadakan program olahraga tenis yang bernama "Sporty Party: Clash of Celebrity".
Acara itu digelar di Istora Senayan, Jakarta Pusat, pada 23 Desember 2023 dengan melibatkan beberapa artis sebagai peserta.
Kemudian, Tim Cek Fakta Kompas.com, mengecek suara Raffi Ahmad mempromosikan situs judi menggunakan Hive Moderation.
Tools tersebut dapat mendeteksi sebuah konten dihasilkan artificial intelligence (AI) atau bukan.
Setelah dicek, suara Raffi terdeteksi dihasilkan oleh AI dengan probabilitas mencapai 99,9 persen.
Dalam video aslinya, Raffi tidak mempromosikan situs judi, namun ia mempromosikan tiket acara bernama "Sport Party".
Dikutip dari pemberitaan yang sudah tayang diKompas.com, pada 2023 perusaahan milik Raffi, RANS Sportainment mengadakan program olahraga tenis yang bernama "Sporty Party: Clash of Celebrity".
Acara itu digelar di Istora Senayan, Jakarta Pusat, pada 23 Desember 2023 dengan melibatkan beberapa artis sebagai peserta.
Kemudian, Tim Cek Fakta Kompas.com, mengecek suara Raffi Ahmad mempromosikan situs judi menggunakan Hive Moderation.
Tools tersebut dapat mendeteksi sebuah konten dihasilkan artificial intelligence (AI) atau bukan.
Setelah dicek, suara Raffi terdeteksi dihasilkan oleh AI dengan probabilitas mencapai 99,9 persen.
Kesimpulan
Video Raffi Ahmad mempromosikan situs judi merupakan hasil manipulasi. Posting itu merupakan konten hoaks dan informasinya keliru.
Dalam video aslinya, Raffi mempromosikan tiket program tenis bernama "Sporty Party: Clash of Celebrity" yang diselenggarakan oleh RANS Sportainment pada 2023.
Setelah dicek menggunakan Hive Moderation suara Raffi mempromosikan situs judi terdeteksi dihasilkan oleh AI generatif.
Dalam video aslinya, Raffi mempromosikan tiket program tenis bernama "Sporty Party: Clash of Celebrity" yang diselenggarakan oleh RANS Sportainment pada 2023.
Setelah dicek menggunakan Hive Moderation suara Raffi mempromosikan situs judi terdeteksi dihasilkan oleh AI generatif.
Rujukan
Halaman: 162/5873