• (GFD-2024-22905) [SALAH] Gelombang Tinggi Sebabkan Lombok Lenyap 10 September 2024

    Sumber: Youtube.com
    Tanggal publish: 25/09/2024

    Berita

    BENCANA ALAM HARI INI ~ LOMBOK SELATAN LENYAP, SETELAH GEMPA BALI AIR LAUT MASUK KE IBUKOTA

    Hasil Cek Fakta

    Akun Youtube Global Bencana telah mengunggah video bahwa telah terjadi gelombang tinggi di Lombok, dalam judul unggahan youtube juga menuliskan mengenai lombok selatan yang lenyap. Unggahan tersebut telah diunggah pada 8 September 2024.
    Setelah dilakukan penelusuran, narasi yang dibacakan oleh narator mengambil dari artikel berita kicknews.today dengan judul "Gelombang tinggi 4 meter kembali hantui Selat Lombok bagian selatan." Artikel tersebut telah diunggah pada tanggal 2 September lalu. Dalam video yang di upload di youtube juga tidak disebutkan tanggal pasti terjadinya bencana alam tersebut dan hanya membacakan sebagian besar narasi dari kicknews.today.
    Isi pada artikel tersebut menyebutkan bahwa terdapat potensi gelombang tinggi yang mencapai 4 meter di perairan selatan NTB. Prakirawan BMKG NTB, Anggi Dewita menjelaskan, gelombang tinggi 2,5 meter sampai 4 meter terjadi di Samudera Hindia dan Selat Lombok bagian selatan. Gelombang setinggi 1 sampai 2,5 meter berpeluang menghampiri Selat Sape bagian selatan, dan Selat Alas bagian selatan.
    Kemudian, Anggi juga menghimbau nelayan untuk tetap berhati - hati dengan adanya peluang munculnya gelombang tinggi. Dalam artikel tersebut tidak menyebutkan bahwa gelombang tinggi telah masuk ke pemungkiman, serta tidak dikatakan bahwa adanya korban jiwa.

    Kesimpulan

    Faktanya, narator hanya membaca ulang berita dari artikel kicknews.today yang diunggah pada 2 September 2024. Dalam artikel tersebut hanya disebutkan bahwa adanya peluang gelombang tinggi dan menghimbau para nelayan untuk berhati - hati. Gelombang tinggi juga tidak sampai masuk kedalam pemungkiman warga.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22904) Tidak Benar Gibran Bagi-Bagi Uang Lewat Media Sosial

    Sumber:
    Tanggal publish: 25/09/2024

    Berita

    tirto.id - Selain lembaga keuangan seperti perbankan, beberapa figur publik seringkali dicatut dalam konten bagi-bagi uang yang bisa berujung penipuan. Kali ini, nama yang dicatut yakni Wakil Presiden terpilih periode 2025 – 2029, Gibran Rakabuming Raka.

    Sebuah akun Facebook mengatasnamakan anak Presiden Jokowi ini, bernama “Gibranraka Buming Berbagi”, mengunggah konten tanya jawab disertai foto artis Baim Wong. Dalam gambar itu tertulis teka-teki nama kota.

    Akun tersebut mengklaim, warganet yang bisa menebak dengan benar maka akan mendapatkan uang senilai Rp150 juta.

    “150.000.000 JUTA Bagi Yang Bisa Menjawab Pertanyaan Tersebut Dengan Benar.. Berikan Jawaban Anda Ke WhatsApp,” begitu bunyi takarir yang dibubuhkan, bersama tautan WhatsApp di bagian kolom komentar.

    Narasi serupa juga ditemukan di TikTok, dengan berbagai modus dan variasi akun nama Gibran, seperti “gibran.berbagi” atau “gibran.berbagi.02”

    Sejak beredar pada Senin (23/9/2024) sampai Rabu (25/9/2024), unggahan akun “Gibranraka Buming Berbagi” ini sudah dibagikan ulang sebanyak 7 kali dan meraup 264 tanda suka.

    Namun, bagaimana faktanya?

    Hasil Cek Fakta

    Untuk mengecek kebenaran narasi ini, Tim Riset Tirto mengunjungi akun Facebook resmi “Gibran Rakabuming” dengan centang biru. Namun demikian, kami tak menemukan informasi yang mengonfirmasi adanya acara bagi-bagi uang.

    Konten terakhir yang dipublikan akun resmi Gibran yakni rekaman kegiatan blusukan yang diunggah pada Minggu (28/7/2024).

    Akun Facebook resmi Gibran sendiri memiliki pengikut sebanyak 246 ribu per Rabu (25/9/2024). Sebagai perbandingan, akun yang menyebarkan klaim bagi-bagi uang di Facebook hanya memiliki 498 teman per 25 September 2024. Jadi, bisa dibilang bahwa akun Facebook yang menyebarkan narasi Gibran bagi-bagi uang dengan menyertakan tautan WhatsApp merupakan akun palsu.

    Tirto juga tak menemukan adanya acara seperti dalam klaim di akun Instagram dan TikTok resmi Gibran. Semua akun resminya juga memiliki centang biru sebagai tanda akun yang terverifikasi.

    Sebelumnya, Tirto juga sempat memeriksa unggahan bagi-bagi uang yang mencatut Mantan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi.

    Unggahan berbentuk video kala itu terbukti merupakan hasil modifikasi dari akun resmi Dedi yang memberi apresiasi terhadap kuasa hukum mantan terpidana Saka Tatal, dalam kasus pembunuhan Egi dan Vina di Cirebon, Titin Prialianti. Tidak ada pernyataan mengenai bagi-bagi uang Rp10 juta dari Dedi Mulyadi.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukkan akun Facebook yang mengatasnamakan Wakil Presiden terpilih periode 2025 – 2029, Gibran Rakabuming Raka, merupakan akun palsu.

    Tirto tak menemukan informasi yang mengonfirmasi adanya acara bagi-bagi uang di akun Facebook resmi “Gibran Rakabuming” dengan centang biru. Konten terakhir yang dipublikasikan akun resmi Gibran yakni rekaman kegiatan blusukan yang diunggah pada Minggu (28/7/2024).

    Dengan begitu, narasi Gibran bagi-bagi uang tunai dengan menyertakan tautan WhatsApp bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Rujukan

  • (GFD-2024-22903) Video Buatan AI Rosianna Silalahi Promosi Obat Hipertensi

    Sumber:
    Tanggal publish: 25/09/2024

    Berita

    tirto.id - Iklan beragam produk atau ramuan kesehatan tak jarang dijumpai di jagat maya. Sayangnya, pengguna media sosial yang tak bertanggung jawab seringkali mencatut tokoh publik atau dokter ternama untuk mempromosikan produknya.

    Pada Agustus lalu, misalnya, Tirto menemukan konten iklan obat herbal untuk mengatasi penyakit jantung yang mencatut Dokter Spesialis Jantung, Dokter Vito Damay.

    Setelah diperiksa, unggahan itu rupanya memotong penjelasan dari Dokter Vito di video aslinya soal tidak adanya bukti bahwa obat herbal membawa perubahan pada kondisi pasien jantung. Namun begitu, di video lengkapnya, dr. Vito tidak mempromosikan obat jantung atau obat herbal apapun.

    Dengan model yang tak jauh berbeda, terbaru, muncul konten promosi obat hipertensi yang menyeret pewara berita, Rosianna Silalahi, dan Dokter Spesialis Jantung, dr. Isman Firdaus. Akun Facebook dengan nama “Gaya hidup sehat” (arsip) menyebarkan unggahan tersebut dalam bentuk video dengan menyertakan sebuah tautan ke sebuah laman.

    Videonya sendiri berdurasi sekitar 3 menit dan menunjukkan sosok Rosi sedang membawakan acara Kompas TV. Rosi mengatakan bahwa masalah tekanan darah tinggi di Indonesia telah berakhir selamanya.

    “Dokter kardiolog Isman Firdaus mengungkap rahasia paling kotor dari perusahaan farmasi yang mereka sembunyikan dari semua orang selama 77 tahun. Ternyata para apoteker hanya menghasilkan uang dari obat-obatan mahal yang tidak membantu tubuh Anda mengatasi hipertensi, tetapi malah memperburuknya,” kata Rosi di awal-awal video.

    Rekaman itu lalu menampilkan seorang laki-laki yang diklaim sebagai Dokter Isman Firdaus.

    Selama 22 hari beredar di Facebook, yakni dari Selasa (3/9/2024) sampai Rabu (25/9/2024), video ini sudah disukai oleh 6.900 orang dan dibagikan sebanyak 766 kali. Unggahan ini juga telah memperoleh 310 komentar dari pengguna Facebook lain.

    Namun, benarkah video itu?

    Hasil Cek Fakta

    Setelah menyimak video secara utuh, Tim Riset Tirto mencoba menelusuri footage yang menampilkan sosok Rosi. Dengan mengambil tangkapan layar salah satu frame video dan menyalinnya ke mesin telusur gambar Yandex, kami menemukan video identik di kanal YouTube Kompas TV.

    Dalam video lengkapnya, pewara gelar wicara “Rosi” ini tak mempromosikan obat hipertensi maupun obat lainnya, melainkan sedang berbincang dengan dua atlet bulu tangkis tersohor, Jonatan Christie dan Anthony Sinsuka Ginting.

    Video aslinya diberi judul “Pertama Kali Jonatan Christie dan Anthony Ginting Buka 'Aib' yang Tak Terlupakan” dan diunggah Kompas TV di kanal YouTubenya pada 22 Maret lalu.

    Tirto lantas melakukan penelusuran Google soal promosi obat hipertensi oleh Dokter Isman Firdaus. Meski dr. Isman Firdaus benar merupakan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, ia telah menyatakan iklan obat-obatan yang beredar dan mencatut namanya tidak benar.

    Lewat unggahan akun Instagram “dokterindonesiabertauhid”, Selasa (9/7/2024), dr. Isman menyampaikan, suaranya banyak dibajak menggunakan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) untuk mempromosikan obat-obatan atau ramuan pengobatan yang memuat anjuran yang tidak rasional.

    “Saya sampaikan bahwa ini semua adalah hoaks dan ini semua adalah penipuan. Untuk teman-teman untuk bisa mengabaikan iklan tersebut,” katanya.

    Dokter Isman menyatakan kalau pengobatan hipertensi adalah pengobatan yang membutuhkan penanganan komprehensif. Dengan demikian, ia tak menganjurkan penderita penyakit tersebut untuk menyetop obat-obatan yang telah diminum secara rutin.

    Dengan begitu, konten promosi obat hipertensi yang mencatut nama Rosi dan dr. Isman Firdaus tidak terbukti kebenarannya.

    Untuk menelusuri apakah video ini diproduksi AI, Tirto mencoba memanfaatkan situs pengecek AI, Hive Moderation. Setelah memasukkan potongan audio ke situs itu, kami menemukan kalau kemungkinan video ini dibuat oleh AI Generated yakni sebesar 99,9 persen.

    Sebagai tambahan informasi, hipertensi atau darah tinggi adalah kondisi ketika tekanan darah berada pada angka 130/80 mmHg atau lebih.

    Mengutip artikel Alodokter yang sudah ditinjau oleh dr. Meva Nareza T, tekanan darah tinggi yang terjadi terus-menerus bisa membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Kondisi ini lama-kelamaan dapat membuat jantung membesar, merusak pembuluh darah, dan membuat ginjal tidak bisa bekerja dengan baik.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukkan kalau video promosi obat hipertensi Rosianna Silalahi dan Dokter Spesialis Jantung, dr. Iman Firdaus kemungkinan besar dibuat oleh teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI Generated), sehingga bersifat Altered Video (Video yang Dimanipulasi).

    Dalam video aslinya yang diunggah di kanal YouTube Kompas TV, pewara gelar wicara “Rosi” ini tak mempromosikan obat hipertensi maupun obat lainnya, melainkan sedang berbincang dengan dua atlet bulu tangkis, Jonatan Christie dan Anthony Sinsuka Ginting.

    Meski dr. Isman Firdaus benar merupakan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, ia telah menyatakan iklan obat-obatan yang beredar dan mencatut namanya tidak benar.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22902) Jokowi minta pelantikan Prabowo sebagai presiden ditunda, benarkah?

    Sumber:
    Tanggal publish: 25/09/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video beredar di YouTube dengan durasi 13 menit yang menarasikan Presiden Jokowi membuat taktik untuk mengundur pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden RI 2024 – 2029.

    Berdasarkan aturan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 3 Tahun 2022 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2024, pelantikan atau pengucapan sumpah atau janji Presiden dan Wakil Presiden 2024 dilakukan pada 20 Oktober 2024.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Politik hari ini-Jokowi kerahkan pasukan, Taktik mulyono tunda pelantikan.”

    Namun, benarkah Jokowi minta tunda pelantikan Prabowo sebagai presiden?

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran ANTARA, narator maupun video tidak ada yang menarasikan Jokowi meminta tunda pelantikan Prabowo Oktober mendatang. Dalam video tersebut, narator hanya membacakan narasi artikel Mudanews yang berjudul “Gelar Apel Akbar Pasukan Berani Mati Pembela Jokowi, Agung Wibawanto: Mereka Terlambat dan Beda”.

    Dalam artikel tersebut, menarasikan Pasukan Berani Mati Pembela Jokowi berencana mengadakan apel akbar di Tugu Proklamasi, Jakarta, pada Ahad, 22 September 2024. Apel itu bertujuan untuk menunjukkan komitmen mereka dalam menjaga Presiden Jokowi dan keluarganya dari berbagai ancaman yang dianggap berusaha menggulingkan kekuasaan.

    Selain itu, video dalam unggahan tersebut hanya menampilkan potongan-potongan video Jokowi saat kampanye akbar 2019, Jokowi saat blusukan dan lainnya. Tidak ada video yang menarasikan Jokowi meminta penundaan pelantikan presiden terpilih.

    Klaim: Jokowi minta tunda pelantikan Prabowo sebagai presiden

    Rating: Hoaks

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

    Rujukan