• (GFD-2025-28468) [HOAKS] Soimah Meninggal pada 14 Agustus 2025 akibat Kecelakaan

    Sumber:
    Tanggal publish: 14/08/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Penyanyi Soimah Pancawati dikabarkan meninggal dunia pada Kamis (14/8/2025) akibat kecelakaan mobil.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, kabar tersebut hoaks.

    Kabar Soimah meninggal dunia pada Kamis (14/8/2025) akibat kecelakaan mobil dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    INALILLAHI,kabar duka dari ma'e Penyanyi Dangdut Ternama Me.ningg4ll Du.nia Akibat Kecela.kaan M4*ut.. Semoga Amal Ibadahnya Diterima disisi-NYA..amiin

    Narasi itu disertai foto wajah Soimah dengan latar belakang sebuah mobil hitam dalam kondisi hancur di jalan tol.

    Hasil Cek Fakta

    Kabar kematian Soimah akibat kecelakaan mobil merupakan hoaks berulang. Sebelumnya, narasi yang sama beredar pada Maret 2025 dan telah dibantah Tim Cek Fakta Kompas.com

    Berdasarkan hasil penelusuran Kompas.com, foto mobil hitam dalam kondisi hancur di jalan tol ditemukan di pemberitaan TribunBanyumas.com, 9 Agustus 2020.

    Mobil itu adalah Toyota Rush bernomor polisi K8739 QL yang menabrak truk Hino bernomor polisi B 9788 TEI di KM 333+600 A tol Pemalang-Batang, Jawa Tengah, pada 8 Agustus 2020.

    Kecelakaan tersebut mengakibatkan dua penumpang Toyota Rush meninggal dunia. Kedua korban adalah warga Jepara, Jawa Tengah.

    Korban pertama yaitu Adinda Putri Kumalasari (9) meninggal di tempat, dan untuk korban kedua, Sutrisno (25), meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit.

    Sementara itu, Soimah terlihat masih aktif mengunggah konten di Instagram.

    Konten terbaru diunggah pada Rabu (13/8/2025) dan menampilkan Soimah mengisi acara di stasiun televisi.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, kabar Soimah meninggal dunia pada Kamis (14/8/2025) akibat kecelakaan mobil merupakan hoaks berulang.

    Foto mobil hancur yang dibagikan adalah peristiwa kecelakaan di tol Pemalang-Batang pada 8 Agustus 2020. Soimah bukan korban kecelakaan tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28467) Cek Fakta: Tidak Benar Ini Link Kupon untuk Terima Hadiah Gebyar BCA

    Sumber:
    Tanggal publish: 15/08/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim link kupon untuk menerima hadiah Gebyar BCA, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 15 Agustus 2025.
    Klaim link kupon untuk menerima hadiah Gebyar BCA berupa poster digital yang menampilkan tulisan "The New Gebyar Hadiah BCA"
    Poster tersebut juga menampilkan gambar sejumlah kendaraan yang diklaim sebagai hadiah.
    Poster tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
    "Ambil Sekarang Kupon Mu Untuk Menerima Hadiah Yang Sudah Disiapkan Pastikan Kamu Sudah Terdaftar Di Mobile Banking
    Silakan Klik (Ambil Promo)"
    Dalam unggahan juga menyediakan menu pendaftaran untuk mengambil kupon, dengan link sebagai berikut.
    "https://darkgoldenrod-wren-940212.hostingersite.com/?fbclid=IwY2xjawML3vxleHRuA2FlbQIxMQBicmlkETFRTkRFVDFUUWhWc1ZjUzd4AR6YltF1mJ-UaMkMclRiErhXFF4W0IZWsBfp2O98Bp5PHA7tKO6XplOpp9EPIA_aem_QOTYugosAs4XUx9LkuHWTg"
    Jika link tersebut diklik mengarah pada halaman situ yang menampilkan formulir digital.
    Benarkah klaim link kupon untuk menerima hadiah Gebyar BCA? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim link pendaftaran gebyar undian BCA, penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Awas Penipuan Pembagian Hadiah Mencatut BCA, Simak Cara Hindarinya Agar Tak Jadi Korban" yang dimuat Liputan6.com, dalam artikel tersebut EVP Corporate Communication and Social Responsibility Hera F. Haryn, mengatakan, informasi yang menawarkan undian dengan sejumlah hadiah mewah mengatasnamakan BCA telah beredar di media sosial adalah tidak benar dan merupakan penipuan.
    "Sehubungan beredarnya informasi di akun media sosial yang mengatasnamakan BCA atau menggunakan foto jajaran Direksi dan Komisaris BCA lalu menawarkan undian dengan sejumlah hadiah mewah, dapat kami pastikan bahwa informasi tersebut tidak benar dan merupakan aksi penipuan," kata Hera, saat berbincang dengan Liputan6.com, dikutip Minggu (9/3/2025).
    Hera mengungkapkan, agar kita tidak menjadi korban penipuan tersebut jangan pernah bagikan data pribadi perbankan yang bersifat rahasia seperti, PIN, password, dan OTP.
    Salah satu modus penipuan yang paling umum adalah penyebaran link palsu yang mengarah ke situs web tiruan BCA. Situs web ini biasanya dirancang untuk terlihat mirip dengan situs resmi BCA, sehingga sulit dibedakan oleh masyarakat awam. Namun, jika diteliti lebih lanjut, akan terlihat perbedaan pada alamat URL dan desain situs web.
    Link palsu ini seringkali disebar melalui pesan singkat atau media sosial. Korban akan diminta untuk mengisi data pribadi mereka, termasuk informasi perbankan yang sensitif. Setelah data tersebut terkumpul, para penipu akan memanfaatkannya untuk melakukan pencurian identitas atau transaksi ilegal.
    Untuk menghindari hal ini, selalu periksa alamat URL situs web sebelum memasukkan data pribadi Anda. Pastikan alamat URL tersebut benar dan sesuai dengan situs resmi BCA, yaitu www.bca.co.id. Jangan pernah mengklik link yang mencurigakan atau berasal dari sumber yang tidak terpercaya.

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim link pendaftaran gebyar undian BCA tidak benar. 
    EVP Corporate Communication and Social Responsibility Hera F. Haryn, mengatakan, informasi yang menawarkan undian dengan sejumlah hadiah mewah mengatasnamakan BCA telah beredar di media sosial adalah tidak benar dan merupakan penipuan.
  • (GFD-2025-28466) Keliru: Video Penembakan Wakil Presiden Gibran

    Sumber:
    Tanggal publish: 15/08/2025

    Berita

    VIDEO berisi klaim soal penembakan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, beredar di TikTok [arsip] pada 12 Agustus 2025.  

    Dalam video yang disebarkan oleh akun satu terlihat cuplikan Gibran sedang diwawancarai oleh sejumlah jurnalis, kemudian terdengar suara tembakan. Sementara video yang diunggah akun dua [arsip], potongan video Gibran disandingkan dengan cuplikan video Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Setelah suara tembakan, video hanya memuat Listyo yang tengah menjelaskan sebuah proses penyelidikan.



    Namun, benarkah Wakil Presiden Gibran menjadi korban penembakan seperti klaim dalam video?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi video tersebut menggunakan aplikasi pencarian gambar terbalik dari Google dan membandingkan narasinya dengan berita dari sumber-sumber kredibel. Hasilnya, hingga artikel ini dipublikasikan, tidak ada peristiwa penembakan terhadap Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.



    Klip yang memperlihatkan Gibran di awal video ditemuukan sama dengan video dari akun YouTube Wakil Presiden Republik Indonesia yang diunggah pada 1 Agustus 2025. Saat itu, Gibran tengah melayani pertanyaan jurnalis mengenai keputusan Presiden Prabowo Subianto yang memberikan amnesti pada Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan abolisi terhadap Tom Lembong saat berkunjung ke Lombok, Nusa Tenggara Barat.

    Setelah disimak hingga akhir, video berdurasi 49 detik tidak menunjukkan adanya peristiwa penembakan terhadap Gibran.



    Video di akun TikTok kedua, juga diambil dari saluran YouTube Wakil Presiden Republik Indonesia. Hanya klip dipotong saat angle yang berbeda.



    Sementara, klip yang memperlihatkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada detik ke-50 di akun kedua TikTok ditemukan sama dengan siaran Metro TV pada 5 Maret 2023. Saat itu, ia sedang menjelaskan penyebab kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta, bukan tentang penembakan terhadap Gibran.

    Menurut Listyo, kebakaran pada 3 Maret 2023 itu saat Depo Pertamina Plumpang sedang menerima pengiriman Pertamax. Kemudian muncul gangguan teknis yang menyebabkan tekanan berlebih hingga terjadi kebakaran.

    Tidak Ada Penembakan terhadap Gibran

    Dilansir Tempo, Wapres Gibran masih beraktivitas dan muncul di depan publik. Salah satunya, saat dia berkunjung ke rumah mantan wakil presiden Try Sutrisno di Jakarta, 13 Agustus 2025. Kedatangan Gibran itu bertujuan menyerahkan undangan menghadiri Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Merdeka kepada Try Sutrisno secara langsung.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan Wapres RI Gibran Rakabuming Raka ditembak hingga meninggal dunia adalah klaim yang keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28465) Keliru: Video Amerika Serikat Kembali Serang Iran pada Agustus 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 15/08/2025

    Berita

    DUA akun di Facebook yakni akun satu [arsip] dan akun dua, mengunggah video yang diklaim sebagai rekaman serangan Amerika Serikat ke Iran pada Agustus 2025. Serangan ini dilakukan setelah Amerika pernah menarget sejumlah fasilitas nuklir Iran pada Juni lalu.

    Video itu memperlihatkan beberapa ledakan di tengah kota atau area permukiman. “5 menit yang lalu Amerika kembali menyerang Iran. Warga Iran panik atas serangan Amerika yang begitu cepat dan ledakan yang sangat dahsyat sampai-sampai tak terdeteksi oleh Iran,” tulis narasi yang beredar.



    Namun, benarkah video itu berisi rekaman serangan Amerika ke Iran pada Agustus 2025?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi video itu menggunakan aplikasi pencarian gambar terbalik Google untuk menelusuri sumber awalnya. Hasilnya, tidak ada serangan baru Amerika Serikat ke Iran pada Agustus 2025.  



    Klip pertama memperlihatkan ledakan besar di angkasa diambil dari konten buatan akal imitasi (AI) yang pernah diunggah akun YouTube cmlacyn pada 22 Juni 2025. 

    Dalam unggahannya, akun tersebut mencantumkan informasi bahwa videonya bukan rekaman kejadian nyata melainkan dibuat dengan AI. Akun cmlacyn memang banyak mengunggah konten AI dengan tema bencana, mesin perusak, dan perang.

    “Semua video di channel ini diproduksi dengan kecerdasan buatan. Bencana Alam, Kecelakaan Mengejutkan, dan Kejadian Tak Biasa di Satu Tempat!,” tulis akun cmlacyn dalam deskripsi saluran YouTubenya.



    Klip kedua, yang memperlihatkan ledakan dan semburan semburan api di antara gedung-gedung tinggi perkotaan juga bukan kejadian di Iran. Klip ini pun buatan akal imitasi dan berasal dari kanal YouTube yang sama. 

    Tidak Ada Serangan AS ke Iran pada Agsutus 2025

    Berdasarkan pemeriksaan Tempo melalui berbagai pemberitaan media kredibel menggunakan sejumlah kata kunci, tidak ditemukan informasi apapun soal serangan Amerika Serikat ke Iran seperti klaim dalam video. Aksi saling serang kedua negara diketahui terjadi pada Juni lalu.

    Menurut arsip berita Tempo edisi 8 Agustus 2025, saat ini, Iran tengah membangun kembali sistem pertahanan mereka dengan membentuk lembaga baru. Apalagi sejumlah petinggi militer dan ilmuwan nuklir mereka tewas diserang Israel.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan serangan bom AS ke Iran yang terjadi Agustus 2025 adalah klaim keliru.

    Rujukan