• (GFD-2024-22902) Jokowi minta pelantikan Prabowo sebagai presiden ditunda, benarkah?

    Sumber:
    Tanggal publish: 25/09/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video beredar di YouTube dengan durasi 13 menit yang menarasikan Presiden Jokowi membuat taktik untuk mengundur pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden RI 2024 – 2029.

    Berdasarkan aturan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 3 Tahun 2022 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2024, pelantikan atau pengucapan sumpah atau janji Presiden dan Wakil Presiden 2024 dilakukan pada 20 Oktober 2024.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Politik hari ini-Jokowi kerahkan pasukan, Taktik mulyono tunda pelantikan.”

    Namun, benarkah Jokowi minta tunda pelantikan Prabowo sebagai presiden?

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran ANTARA, narator maupun video tidak ada yang menarasikan Jokowi meminta tunda pelantikan Prabowo Oktober mendatang. Dalam video tersebut, narator hanya membacakan narasi artikel Mudanews yang berjudul “Gelar Apel Akbar Pasukan Berani Mati Pembela Jokowi, Agung Wibawanto: Mereka Terlambat dan Beda”.

    Dalam artikel tersebut, menarasikan Pasukan Berani Mati Pembela Jokowi berencana mengadakan apel akbar di Tugu Proklamasi, Jakarta, pada Ahad, 22 September 2024. Apel itu bertujuan untuk menunjukkan komitmen mereka dalam menjaga Presiden Jokowi dan keluarganya dari berbagai ancaman yang dianggap berusaha menggulingkan kekuasaan.

    Selain itu, video dalam unggahan tersebut hanya menampilkan potongan-potongan video Jokowi saat kampanye akbar 2019, Jokowi saat blusukan dan lainnya. Tidak ada video yang menarasikan Jokowi meminta penundaan pelantikan presiden terpilih.

    Klaim: Jokowi minta tunda pelantikan Prabowo sebagai presiden

    Rating: Hoaks

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

    Rujukan

  • (GFD-2024-22901) [KLARIFIKASI] Video Kecelakaan di Morowali Dinarasikan Terjadi di Batam

    Sumber:
    Tanggal publish: 24/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah unggahan di media sosial yang diklaim menampilkan kecelakaan di wilayah Tanjung Uncang, Kota Batam, Kepulauan Riau beredar di media sosial.

    Akan tetapi, konten tersebut dibagikan dengan konteks keliru, sehingga informasinya perlu diluruskan.

    Unggahan yang diklaim menampilkan kecelakaan di wilayah Tanjung Uncang, Kota Batam muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini.

    Akun tersebut membagikan video beberapa orang yang tergeletak dan mengalami luka pada 22 September 2024.

    Berikut keterangan tertulis yang disampaikan dalam unggahan:

    Kecelakaan di Tanjung uncang

    #batam#TanjanUncang

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook peristiwa kecelakaan yang diklaim terjadi di Tanjung Uncang Batam

    Hasil Cek Fakta

    Dikutip dari Batam Pos, Kepala Unit Penegakkan Hukum Lalu Lintas Polresta Barelang, Iptu Viktor Hutahaean memastikan informasi kecelakaan di Tanjung Uncang yang beredar pada 22 September 2024 adalah hoaks.

    Menurut Viktor. kecelakaan itu tidak terjadi di Batam atau wilayah lain di Kepulauan Riau.

    "Itu hoaks. Kejadiannnya bukan di Batam, tapi di Morowali, Sulawesi Tengah," ujar Viktor. 

    Dilansir Tribunnews, pada Sabtu (21/9/2024) sebuah mobil pikap milik PT Senapati Sinergi Tujuh Tujuh (SSTT) mengalami kecelakaan di kawasan industri PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).

    Kecelakaan itu diduga terjadi karena sopir pikup kehilangan kendali saat mencoba menyalip bus.

    Pikap tersebut akhirnya terguling dan mengakibatkan sejumlah penumpang terlempar.

    Akibat peristiwa itu dua orang meninggal, tiga orang dirawat di Puskesmas Bahodopi, dan sembilan orang dirujuk ke RSUD Morowali. Video kecelakaan di Morowali bisa dilihat di sini. 

    Kesimpulan

    Video yang diklaim menampilkan kecelakaan di wilayah Tanjung Uncang, Kota Batam, Kepulauan Riau merupakan informasi yang keliru.

    Faktanya, peristiwa dalam video memperlihatkan kecelakaan pikap di kawasan industri PT Indonesia Morowali yang mengakibatkan dua orang meninggal. Video itu kemudian disebar dengan konteks keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22900) [HOAKS] Warga Arab Saudi Sebut Umat Islam Indonesia Bodoh

    Sumber:
    Tanggal publish: 24/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar tangkapan layar yang seolah-olah memperlihatkan artikel dari situs berita Antara mengenai warga Arab Saudi yang menyebut umat Islam Indonesia bodoh.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tangkapan layar tersebut merupakan konten manipulatif.

    Tangkapan layar Antara memberitakan mengenai warga Arab Saudi yang menyebut umat Islam Indonesia bodoh, disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut judul artikelnya:

    Warga Arab Saudi Sebut: Islam Indonesia mudah di Bodohi Oleh Habib-Habib Yang Tidak Jelas Asal Usul nya

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Minggu (22/9/2024):

    Itu fakta, asal bisa bahasa arab, walau ngedabrus dianggap wali, nyanyi lagu pop tentang cinta bahasa Arab dianggap sholawat, ampe nangis nagis.

    Hasil Cek Fakta

    Tidak ditemukan berita seperti judul pada tangkapan layar di situs berita Antara.

    Berdasarkan pencarian dengan metode reverse image search, foto yang dipakai pada tangkapan layar serupa dengan artikel Antara, 10 Januari 2019.

    Artikel membahas mengenai minat warga Arab Saudi untuk mempelajari bahasa Indonesia yang cukup tinggi.

    Foto yang ditampilkan merupakan pengunjung yang memadati stan Indonesia pada Festival Janadriyah, Riyadh, Arab Saudi yang dimulai pada 20 Desember 2018 sampai 8 Januari 2019.

    Tangkapan layar artikel tersebut disunting, kemudian diganti judulnya dengan narasi hoaks.

    Direktur Pemberitaan LKBN Antara, Irfan Junaidi menjelaskan, tangkapan layar yang beredar merupakan hoaks.

    "Kami minta masyarakat untuk bisa berhati-hati setiap menerima informasi, terutama yang aneh-aneh, karena Antara tidak dalam jalur itu," kata Irfan dikutip dari Antara.

    "Mohon hati-hati dan cek setiap informasi yang diterima, kebenaran, sumbernya dari mana, validitas dan seterusnya. Apalagi mengatasnamakan Antara, itu kan ada website-nya, tinggal dicari saja di laman Antara apakah benar atau tidak informasi itu," ucapnya.

    Kesimpulan

    Tangkapan layar Antara memberitakan mengenai warga Arab Saudi yang menyebut umat Islam Indonesia bodoh, merupakan hoaks.

    Tangkapan layar artikel Antara, 10 Januari 2019 disunting, kemudian diganti judulnya.

    Artikel asli membahas soal minat warga Arab Saudi untuk mempelajari bahasa Indonesia.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22899) Cek Fakta: Tidak Benar Pendaftaran Lowongan Kerja Freeport Indonesia Lewat Telegram

    Sumber:
    Tanggal publish: 25/09/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapat klaim pendaftaran lowongan kerja PT Freeport Indonesia lewat telegram, informasi tersebut diunggah salah satu akun akun Facebook, pada 17 September 2024.
    Klaim pendaftaran lowongan kerja Freeport Indonesia lewat telegram sebagai berikut.
    "Lowongan Kerja PT FREEPORT INDONESIA
    𝗣𝗼𝘀𝗶𝘀𝗶:
    1. Pegawai tetap FREEPORT INDONESIA
    2. ROW DISTRIBUSI
    3. OPERATOR PEMBANKIT AMC
    4. BILLER
    5. GROUND PATROL
    6. PELAYANAN TEKNIS
    𝗞𝗲𝘂𝗻𝘁𝘂𝗻𝗴𝗮𝗻:
    1.gaji Rp 7 jt - 25 jt
    2.BPJS lengkap
    3.tunjangan, jaminan hari tua, Kecelakaan kerja, pensium dan jaminan kesehatan.
    𝗞𝘂𝗮𝗹𝗶𝗳𝗶𝗸𝗮𝘀𝗶:
    • pendidikan SMA SMK D3 D4 S1 sederajat
    • pria dan wanita minimal usia 21 tahun ke atas
    • berbagai jurusan
    • tidak perna mengunakan narkoba/psikotropika dan lainnya
    • sehat jasmani rohani, berkelakuan baik, serta bertanggung jawab
    • penempatan kerja di seluruh daera operasional FREEPORT INDONESIA
    • informasi pendaftaran silahkan gabung ke (TELEGRAM)".
    Klaim pendaftaran lowongan kerja kerja Freeport Indonesia mengaragkan kita untuk mengunjungi akun telegram untuk mendaftarnya.
    Berikut tautannya:
    "https://joinxtelegramv25.my.id/freeport2024/?fbclid=IwY2xjawFgWndleHRuA2FlbQIxMQABHVwFbx43mgKZqPsk2sKzSyRR8G0zGe1sdJbwSSeLJQfarNfewgAoiBheUQ_aem_THRsTrweZejGFmKT-538Jg"
    Benarkah klaim pendaftaran lowongan kerja Freeport Indonesia lewat telegram? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim pendaftaran lowongan kerja Freeport Indonesia lewat telegram, dengan menghubungi pihak PT Freeport Indonesia.
    Vice President Corporate Communication PT Freeport Indonesia, Katri Krisnati mengatakan, lowongan kerja Freeport Indonesia hanya tersedia lewat saluran komunikasi resmi yang tercantum  di situs ptfi.co.id.
    "Semua lowongan dapat di cross check di website kami https://ptfi.co.id/," kata Katri saat berbincang dengan Liputan6.com, (25/9/2024) .
    Freeport Indonesia pun mengimbau masyarakat untuk mewaspadai lowongan kerja palsu mengatasnamakan Freeport Indonesia, informasi resmi hanya ada di situs Freeport Indonesia https://ptfi.co.id/career.
    Freeport Indonesia tidak memungut biaya apapun dalam proses prekrutan dan seleksi untuk lowongan kerja maupun magang.
    Selain itu masyarakat diingatkan untuk mewaspadai terhadap akun resmi Freeport Indonesia.
    Informasi tersebut dipublikasikan dalam unggahan akun Instagram resmi Freeport Indonesia @freeportindonesia.
    Sumber:https://www.instagram.com/p/C_zySDpvaWO/?igsh=MWZrZm4waHo3MmFuZA%3D%3D

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim pendaftaran lowongan kerja Freeport Indonesia lewat Telegram tidak benar.
    Freeport Indonesia pun mengimbau masyarakat untuk mewaspadai lowongan kerja palsu mengatasnamakan Freeport Indonesi, informasi resmi hanya ada di situs Freeport Indonesia www.ptfi.co.id/career.