• (GFD-2024-27425) Waspada Penipuan Giveaway Mobil Bagi Warga Timor Leste Catut Nama Baim Wong

    Sumber:
    Tanggal publish: 12/09/2024

    Berita

    Waspada Penipuan Giveaway Mobil Bagi Warga Timor Leste Catut Nama Baim Wong

    Benarkah Baim Wong mengadakan giveaway dengan memberikan mobil bagi 10 warga Timor Leste terpilih?

    Beredar informasi terkait pemberian hadiah atau giveaway berupa mobil untuk 10 warga Timor Leste terpilih yang mengatasnamakan artis Indonesia, Baim Wong.

    Dalam postingan yang diunggah oleh akun Facebook @BAIM WONG Berbagi Hadiah dan @Berikan Timor Leste, dijelaskan bahwa untuk mendapatkan hadiah, kita perlu menjawab pertanyaan yang tertera pada postingan dan kemudian mengirim jawaban melalui ikon pesan.

    Lantas benarkah Baim Wong mengadakan giveaway dengan memberikan mobil bagi 10 warga Timor Leste terpilih? Simak penelusurannya.

    Hasil Cek Fakta

    Merdeka.com melakukan penelusuran dengan mencari informasi resmi terkait pemberian giveaway mobil kepada warga Timor Leste pada setiap akun sosial media milik Baim Wong. Hasilnya, tidak ada satupun akun sosial media miliknya yang memberikan informasi terkait pemberian hadiah tersebut.

    Selain itu, menurut catatan merdeka.com pada April 2023 Polda Sumut meringkus MK (25) penipu giveaway yang mencatut nama Baim Wong. Pelaku berhasil menipu korban sebesar Rp 20 juta melalui jejaring media sosial Facebook.

    Nama Baim Wong memang sering digunakan sebagai modus penipuan pemberian hadiah.

    Adapun Baim sering mengingatkan publik melalui akun Instagram miliknya, @baimwong agar tidak mudah percaya terhadap modus penipuan yang mengatasnamakan dirinya, seperti unggahannya pada 28 September 2022 dan 2 Januari 2023.

    Kesimpulan

    Informasi terkait pemberian hadiah berupa mobil kepada 10 warga Timor Leste yang mengatasnamakan Baim Wong merupakan penipuan. Pasalnya, kasus ini bukanlah yang pertama dimana penipu mengatasnamakan Baim Wong dalam aksi penipuannya.

    Baim sendiri sering mengingatkan publik melalui akun Instagram miliknya agar tidak percaya terhadap modus penipuan yang mengatasnamakan dirinya seperti unggahannya pada 28 September 2022 dan 2 Januari 2023.

    Jangan mudah percaya dan periksa setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

    Referensi:

    https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0ZxpWTn9XdK2VeTHiazXgNWeY4jtfEkmm5xhM7CRJqerSSxhoDqh1rV15gVdGu2uJl&id=61559863127357

    https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02258LRyJWQ9Mraid9tEJnpXJL47sT3hF6wkXa948JKrrQ5oSUWXrKTEDVdErcFjh8l&id=61561852277867

    https://www.merdeka.com/sumut/baim-wong-datangi-polda-sumut-atas-penipuan-yang-mencatut-namanya-ini-faktanya.html?page

    Rujukan

  • (GFD-2025-27424) [SALAH] Dedi Mulyadi Mewajibkan Pembangunan Rumah di Jawa Barat Menggunakan Bambu.

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 18/06/2025

    Berita

    Beredar sebuah unggahan video [arsip] oleh akun Facebook “Suci Adi” pada Senin (02/06/2025), yang menyebutkan bahwa Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mewajibkan seluruh pembangunan rumah di Jawa Barat menggunakan bambu sebagai bahan utama. Unggahan tersebut disertai dengan narasi pendukung sebagai berikut:

    VIRALL

    Gebrakan Baru Dari Gubenur Jawa barat

    Gubenur Jabar Dedi Mulyadi ingin Kurangi Penggunaan Batu dan Semen Di Jabar (Jawa Barat) Dan Mengantikannya Dengan Bambu !!

    Pembangunan Rumah di Jabar Harus Menggunakan Bambu ” !!

    Untuk Mewujudkan Wacana Menggunakan Bahan Baku Bambu, Mulai tahun ini Akan mulai Membangun Beberapa sekolah Dari Bambu, ” Ujarnya”

    Dan Menurut KDM, Di China dan amerika, sudah Membangun Hotel-Hotel Dari Bambu, Contohnya di tiongkok !! Sedangkan kita, Kenapa punya kualitas Bambu bagus, Tidak bisa bikin ¿!!”

    Gimana Pendapat Kalian ??

    Hingga artikel ini ditulis, video tersebut telah ditonton lebih dari 1,5 ribu kali, disukai sebanyak 6 kali, dan 7 kali dibagikan.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan kata kunci “Dedi Mulyadi mewajibkan pembangunan rumah di Jawa Barat menggunakan bambu”. Tidak ditemukan informasi atau pemberitaan kredibel yang membenarkan klaim.

    Penelusuran mengarah ke pemberitaan terkait Dedi Mulyadi yang akan bangun sekolah menggunakan bambu.

    Berdasarkan informasi yang didapatkan melalui pemberitaan media nasional. Pernyataan resmi Dedi Mulyadi hanya menyebutkan pilot project pembangunan sekolah dari bambu, bukan kewajiban untuk seluruh rumah. Tidak ada kebijakan atau peraturan daerah yang mewajibkan seluruh rumah di Jawa Barat menggunakan bambu. Penggunaan bambu baru diwacanakan untuk pembangunan sekolah dan fasilitas tertentu sebagai upaya pemanfaatan material lokal yang ramah lingkungan.

    Kesimpulan

    Klaim bahwa "Dedi Mulyadi mewajibkan pembangunan rumah di Jawa Barat menggunakan bambu" merupakan konten yang menyesatkan (misleading content). Pernyataan resmi hanya menyebutkan pembangunan sekolah dari bambu, bukan kewajiban untuk seluruh rumah di Jawa Barat.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27423) Hoaks! Tangkapan layar berita ANTARA dengan narasi perintah Prabowo tangkap Jokowi

    Sumber:
    Tanggal publish: 18/06/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah artikel dengan logo khas Kantor Berita ANTARA beredar luas melalui layanan pesan instan WhatsApp pada pekan ketiga Juni 2025.

    Dalam laporan yang diklaim milik ANTARA itu, Presiden Prabowo Subianto disebut telah memerintahkan Kepala Kepolisian RI (Kapolri) menangkap Presiden ke-7 RI Jokowi, jika menolak memberikan ijazah aslinya.

    Termuat pula foto Presiden Prabowo Subianto bersama Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong di depan pesawat putih berbendera Indonesia, dalam artikel tersebut.

    Berikut isi keterangan yang disematkan dalam judul berita Antara di WhatsApp:

    "Prabowo tiba di Singapura

    Beri pernyataan jika Jokowi tidak berikan Ijasah Aslinya perintahkan Kepolri tangkap dia!!!".

    Lantas, benarkah ANTARA mengeluarkan berita berisi Prabowo perintahkan penangkapan Jokowi atas kasus ijazah palsu?



    Hasil Cek Fakta

    Direktur Pemberitaan Kantor Berita ANTARA Irfan Junaidi memastikan artikel yang beredar di WhatsApp itu adalah hoaks dan merupakan produk ANTARA yang telah direkayasa.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    "Jangan salah gunakan nama baik ANTARA untuk menyebarkan berita bohong," kata Irfan Junaidi di Jakarta, Rabu.

    Faktanya, berita asli buatan Kantor Berita ANTARA mencantumkan judul "Prabowo tiba di Singapura disambut langsung PM Lawrence Wong".

    Artikel yang dirilis pada Senin (16/6) ini, turut menampilkan foto Presiden Prabowo Subianto bersama Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong.

    Sama sekali tidak ada pembahasan soal Presiden Prabowo perintahkan penangkapan Jokowi terkait kasus ijazah palsu.

    Sebagai informasi, Pemerintah Indonesia telah mengatur sanksi bagi pelaku penyebaran hoaks melalui berbagai peraturan perundang-undangan, terutama dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), serta Undang-Undang tentang Pers.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Terkhusus, Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU ITE (UU ITE), pada Pasal 28 Ayat (2) disebutkan bahwa:

    "Setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat berdasarkan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), dapat dipidana dengan hukuman penjara paling lama 6 tahun dan/atau denda paling banyak Rp1 miliar".

    Klaim: Artikel Antara berisi perintah Prabowo menangkap Jokowi terkait kasus ijazah palsu

    Rating: Hoaks



    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27422) [KLARIFIKASI] Video Polisi Tangkap Jokowi dan Keluarganya adalah Satire, Dibuat dengan AI

    Sumber:
    Tanggal publish: 17/06/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar video menampilkan seorang polisi bergantian menangkap mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi), keluarganya, dan sejumlah pejabat.

    Hasil penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com menunjukkan, video tersebut merupakan konten manipulatif bernada satire.

    Video polisi menangkap Jokowi, keluarga, dan sejumlah pejabat disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi pada video yang diunggah Kamis (12/6/2025):

    POLISI TIK TOK BERAKSI..

    Pov: Gercep Sat Set.. kita jemput satu-satu gaes.. Orang dzolim jangan kasih ruang akan merusak kehidupan yang akan datang

    Sebelumnya, video serupa juga beredar luas di TikTok, seperti diunggah akun ini, ini, dan ini.

    Hasil Cek Fakta

    Terdapat watermark bertuliskan "PixVerse.ai" pada pojok kanan atas video.

    PixVerse.ai adalah platform yang memungkinkan pengguna membuat video hanya dengan bermodalkan teks, gambar, atau karakter dengan bantuan artificial intelligence (AI).

    Watermark di pojok kanan menandakan bahwa video yang beredar dibuat melalui platform tersebut.

    Sementara, video yang beredar dibuat dari foto-foto Jokowi, keluarga, dan pejabat yang tersedia di internet.

    Misalnya, foto Jokowi yang bersumber dari portal berita Detik.com.

    Foto lainnya juga diambil dari portal berita, termasuk foto Kepala Kepolisian RI Listyo Sigit, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dan Wali Kota Medan Bobby Nasution.

    Ada pula foto istri Iriana Jokowi serta istri mantan istri Wapres Ma'ruf Amin, Wury Estu Handayani, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Ketum PSI Kaesang Pangarep, pengacara Pitra Romadoni Nasution, dan Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan.

    Pengguna media sosial menyebut konten semacam itu sebagai video "polisi TikTok".

    Video tersebut merupakan satire, sebagai bagian dari respons publik atas kondisi politik, sosial, dan ekonomi di Indonesia.

    Konten satire dibuat untuk mengkritik kebijakan Jokowi sewaktu menjabat presiden, yang dianggap merugikan masyarakat Indonesia, serta menguntungkan keluarga dan lingkarannya.

    Sebelumnya, Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan konten "polisi TikTok" lain dan telah melabelinya sebagai satire. Penelusuran faktanya dapat dibaca di sini dan di sini.

    Kesimpulan

    Video polisi menangkap Jokowi, keluarganya, dan sejumlah pejabat merupakan konten satire.

    Video itu dibuat dengan PixVerse.ai, yang memungkinkan pengguna mengolah foto menjadi video dengan memanfaatkan teknologi AI.

    Sementara, foto Jokowi, keluarganya, dan pejabat diambil dari foto-foto yang tersedia di internet.

    Rujukan