KOMPAS.com - Beredar video yang diklaim menampilkan gempa di dataran tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Video itu beredar pada akhir Januari 2025, hal ini menyebabkan muncul dugaan gempa itu baru saja terjadi.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut tidak benar atau hoaks. Video bukanlah peristiwa gempa dan tidak terjadi di Dieng.
Video diklaim menampilkan gempa di dataran tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini dan Instagram berikut ini.
Akun tersebut membagikan video yang menampilkan sebuah jalan mengalami retak dan beberapa rumah rusak.
Berikut keterangan teks yang disampaikan:
DIENG GEMPA
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook, video yang diklaim menampilkan gempa di Dieng
(GFD-2025-25457) [HOAKS] Video Gempa di Dataran Tinggi Dieng
Sumber:Tanggal publish: 04/02/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com di Google Search, tidak ditemukan informasi terkait gempa di dataran tinggi Dieng pada Januari 2025.
Tim Cek Fakta Kompas.com justru menemukan bantahan dari Pemerintah Kabupaten Banjarnegara di laman Banjarnegarakab.go.id terkait narasi soal gempa di Dieng.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Banjarnegara, Barijadi Jumpaedo mengatakan, video yang beredar merupakan kondisi saat terjadi bencana di Banjarnegara.
Peristiwa terjadi di Dukuh Kali Ireng, Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran saat wilayah itu terkena bencana tanah bergerak dan longsor.
Barijadi mengimbau masyarakat untuk lebih selektif dan bijak ketika menerima informasi soal bencana di media sosial.
"Kami selalu menyampaikan update berita terkait dengan perkembangan bencana di Banjarnegara, dan kami siarkan melalui media sosial, televisi, maupun koran," kata Barijadi.
Penelusuran lebih lanjut, menemukan bahwa video itu identik dengan unggahan akun TikTok Banjarnegara Terkni.
Dalam keterangan di video juga disebutkan, peristiwa itu adalah insiden tanah bergerak dan longsor di Dukuh Kali Ireng, Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran pada 21 Januari 2025.
Tim Cek Fakta Kompas.com justru menemukan bantahan dari Pemerintah Kabupaten Banjarnegara di laman Banjarnegarakab.go.id terkait narasi soal gempa di Dieng.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Banjarnegara, Barijadi Jumpaedo mengatakan, video yang beredar merupakan kondisi saat terjadi bencana di Banjarnegara.
Peristiwa terjadi di Dukuh Kali Ireng, Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran saat wilayah itu terkena bencana tanah bergerak dan longsor.
Barijadi mengimbau masyarakat untuk lebih selektif dan bijak ketika menerima informasi soal bencana di media sosial.
"Kami selalu menyampaikan update berita terkait dengan perkembangan bencana di Banjarnegara, dan kami siarkan melalui media sosial, televisi, maupun koran," kata Barijadi.
Penelusuran lebih lanjut, menemukan bahwa video itu identik dengan unggahan akun TikTok Banjarnegara Terkni.
Dalam keterangan di video juga disebutkan, peristiwa itu adalah insiden tanah bergerak dan longsor di Dukuh Kali Ireng, Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran pada 21 Januari 2025.
Kesimpulan
Video yang diklaim menampilkan gempa di dataran tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara merupakan konten hoaks.
Faktanya, video itu menampilkan kondisi Dukuh Kali Ireng, Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara setelah terkena bencana tanah bergerak dan longsor. Bencana itu mengakibatkan jalan retak dan beberapa rumah rusak.
Faktanya, video itu menampilkan kondisi Dukuh Kali Ireng, Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara setelah terkena bencana tanah bergerak dan longsor. Bencana itu mengakibatkan jalan retak dan beberapa rumah rusak.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/3453885421583670
- https://www.instagram.com/reel/DFIJmXbpTzZ/?utm_source=ig_web_copy_link&igsh=MzRlODBiNWFlZA==
- https://banjarnegarakab.go.id/2025/01/29/beredar-vidio-di-media-sosial-bencana-gempa-di-dieng-kominfo-banjarnegara-pastikan-berita-itu-hoax/
- https://www.tiktok.com/@banjarnegaraterkini/video/7462314872974429446
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-25456) Cek Fakta: Tidak Benar dalam Video ini Buaya Masuk Rumah Warga Saat Banjir di Babelan Bekasi
Sumber:Tanggal publish: 04/02/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim seekor buaya masuk ke rumah warga saat banjir merendam Babelan, Bekasi, Jawa Barat beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 29 Januari 2025.
Dalam video itu, tampak seekor buaya berenang di dalam sebuah rumah yang telah terendam banjir. Video itu kemudian dikaitkan dengan kabar bahwa buaya masuk rumah warga saat banjir melanda Babelan, Bekasi, Jawa Barat.
"BUAYA MASUK KERUMAH WARGA PADA SAAT BANJIR DI BABELAN BEKASI !!
Seekor buaya masuk ke dalam rumah warga di tengah banjir Kampung Kedaung, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (28/1/2025) malam," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah beberapa kali direspons warganet.
Benarkah dalam video itu buaya masuk rumah warga saat banjir di Babelan, Bekasi, Jawa Barat? Berikut penelusurannya.
Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.
Caranya mudah:
* Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse
* Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”
* Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”
* Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim seekor buaya masuk ke rumah warga saat banjir merendam Babelan, Bekasi, Jawa Barat. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar tangkapan layar dari video tersebut ke situs Google Images.
Hasilnya ditemukan video identik di situs berbagi video TikTok. Video tersebut diunggah oleh akun @setabayuangga1 pada 12 Oktober 2022 lalu.
Berikut gambar tangkapan layarnya.
Penelusuran juga dilakukan dengan mememasukkan kata kunci "buaya masuk rumah warga banjir babelan" di kolom pencarian Google Search. Hasilnya terdapat beberapa artikel yang mengklarifikasi kabar tersebut.
Satu di antaranya artikel berjudul "Video Buaya Masuk ke Rumah Warga di Babelan Saat Banjir Dipastikan Hoaks" yang dimuat situs kompas.com pada 29 Januari 2025.
Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa videi buaya masuk ke rumah warga saat banjir di Babelan adalah hoaks. Hal ini disampaikan oleh Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bekasi, Dodi Supriadi.
"Dari hasil penelusuran pihak Kecamatan Babelan, untuk Babelan tidak ada info tentang buaya, itu hoaks," kata Dodi Supriadi saat dikonfirmasi, Rabu (29/1/2025).
Setelah ditelusuri, ternyata video yang beredar pada hari ini adalah video lama. Video buaya masuk ke rumah warga itu sudah pernah diunggah pada 2022.
"Kami sudah telusuri dan kami temukan video yang sama yang diupload pada 2022 lalu. Tapi kami juga tidak tau lokasi buaya tersebut di mana," tutur Dodi Supriadi.
Kesimpulan
Video yang diklaim seekor buaya masuk ke rumah warga saat banjir merendam Babelan, Bekasi, Jawa Barat ternyata tidak benar. Faktanya, video tersebut tidak terkait dengan banjir di Babelan, Bekasi.
Rujukan
(GFD-2025-25455) [SALAH] LPG Bright Gas 3 Kg Non Subsidi Bakal Gantikan Gas Melon
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 04/02/2025
Berita
Akun X “Listy9021” pada Minggu (02/02/2025) mengunggah foto [arsip] tabung gas kecil berwarna merah muda bertuliskan “LPG non subsidi”. Unggahan disertai narasi:
“Akan segra hadir Gas Elpiji non subsidi 🙄
Pokoknya rakyat kecil hrs makin ditekan , buat menghidupi para pembuat kebijakan😤”
Per Selasa (4/1/2025), unggahan tersebut mendapat lebih dari 2 juta penayangan di X dan dibagikan ulang hampir 8.000 kali.
Apa benar gas 3 kilo non subsidi bakal menggantikan gas melon?
Gas 3 kilo akan gantikan gas melon
“Akan segra hadir Gas Elpiji non subsidi 🙄
Pokoknya rakyat kecil hrs makin ditekan , buat menghidupi para pembuat kebijakan😤”
Per Selasa (4/1/2025), unggahan tersebut mendapat lebih dari 2 juta penayangan di X dan dibagikan ulang hampir 8.000 kali.
Apa benar gas 3 kilo non subsidi bakal menggantikan gas melon?
Gas 3 kilo akan gantikan gas melon
Hasil Cek Fakta
Disadur dari artikel Cek Fakta tirto.id
Tim Riset Tirto menghubungi Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari. Ia menyatakan, narasi penjualan elpiji Bright Gas nonsubsidi 3 kg dalam waktu dekat tidak benar.
“Produk LPG 3 kg pink non subsidi (Bright Gas) yang menggantikan LPG 3 kg [gas melon] adalah informasi tidak benar, dan produk Bright Gas saat ini hanya tersedia dalam 2 kemasan saja yaitu 5,5 kg dan 12 kg,” kata Heppy lewat keterangan tertulis, Senin (3/2/2025).
Bright Gas merupakan produk elpiji non subsidi dari Pertamina. Jenis ini dikemas dalam bentuk tabung maupun kaleng dengan warna khas pink fuschia.
Meski ada juga produk Bright Gas 3 kg, Irto Ginting, yang dulu menjabat sebagai Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, menjelaskan gas merah muda ukuran kecil itu telah ada sejak 2018. Peluncurannya bukan untuk menggantikan elpiji subsidi 3 kg atau gas melon.
Produk sempat diluncurkan di dua kota besar, yakni Jakarta dan Surabaya, sebagai opsi bagi konsumen kelas menengah yang mampu secara ekonomi (bukan penerima LPG subsidi). Meski sempat beredar di pasaran, Tirto tak menemukan adanya informasi resmi terkait penjualan Bright Gas 3 kg nonsubsidi dalam waktu dekat di seluruh Indonesia.
Tim Riset Tirto menghubungi Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari. Ia menyatakan, narasi penjualan elpiji Bright Gas nonsubsidi 3 kg dalam waktu dekat tidak benar.
“Produk LPG 3 kg pink non subsidi (Bright Gas) yang menggantikan LPG 3 kg [gas melon] adalah informasi tidak benar, dan produk Bright Gas saat ini hanya tersedia dalam 2 kemasan saja yaitu 5,5 kg dan 12 kg,” kata Heppy lewat keterangan tertulis, Senin (3/2/2025).
Bright Gas merupakan produk elpiji non subsidi dari Pertamina. Jenis ini dikemas dalam bentuk tabung maupun kaleng dengan warna khas pink fuschia.
Meski ada juga produk Bright Gas 3 kg, Irto Ginting, yang dulu menjabat sebagai Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, menjelaskan gas merah muda ukuran kecil itu telah ada sejak 2018. Peluncurannya bukan untuk menggantikan elpiji subsidi 3 kg atau gas melon.
Produk sempat diluncurkan di dua kota besar, yakni Jakarta dan Surabaya, sebagai opsi bagi konsumen kelas menengah yang mampu secara ekonomi (bukan penerima LPG subsidi). Meski sempat beredar di pasaran, Tirto tak menemukan adanya informasi resmi terkait penjualan Bright Gas 3 kg nonsubsidi dalam waktu dekat di seluruh Indonesia.
Kesimpulan
Unggahan berisi narasi “LPG Bright Gas 3 kg non subsidi bakal gantikan gas melon” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
(Ditulis oleh Vania Astagina)
(Ditulis oleh Vania Astagina)
Rujukan
(GFD-2025-25454) [SALAH] Hotel Grand Hyatt Jakarta Dijual Rp12,5 Triliun
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 04/02/2025
Berita
Akun X “AsepWitoko” pada Kamis (23/01/2025) mengunggah tangkapan layar [arsip] informasi dari suatu forum jual beli, isinya memperlihatkan Hotel Grand Hyatt dijual dengan harga Rp12,5 triliun.
Unggahan disertai narasi:
“Hotel Grand Hyatt pun dijual di Market Place FB 🤭🤭”
Per Selasa (04/02/2025), unggahan tersebut telah dilihat lebih dari 800 pengguna X lainnya.
Unggahan disertai narasi:
“Hotel Grand Hyatt pun dijual di Market Place FB 🤭🤭”
Per Selasa (04/02/2025), unggahan tersebut telah dilihat lebih dari 800 pengguna X lainnya.
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) memasukkan kata kunci “Hotel Grand Hyatt dijual” ke mesin pencarian Google. Salah satu pencarian mengarah ke akun Instagram resmi Plaza Indonesia Realty “plazaindonesia” yang merupakan pemilik Hotel Grand Hyatt Jakarta. Perusahaan telah membantah informasi tentang penjualan hotel tersebut.
"Informasi terkait dengan penjualan Hotel Grand Hyatt Jakarta tersebut adalah tidak benar dan menyesatkan serta mencemarkan nama baik PT Plaza Indonesia Realty Tbk selaku pemilik sah atas Hotel Grand Hyatt Jakarta," tulis manajemen perusahaan pada Selasa (28/1/2025).
"Informasi terkait dengan penjualan Hotel Grand Hyatt Jakarta tersebut adalah tidak benar dan menyesatkan serta mencemarkan nama baik PT Plaza Indonesia Realty Tbk selaku pemilik sah atas Hotel Grand Hyatt Jakarta," tulis manajemen perusahaan pada Selasa (28/1/2025).
Kesimpulan
Unggahan berisi narasi ”Hotel Grand Hyatt Jakarta dijual Rp12,5 triliun” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
(Ditulis oleh Vania Astagina)
(Ditulis oleh Vania Astagina)
Rujukan
Halaman: 149/5874