• (GFD-2025-26445) Cek Fakta: Hoaks Link Pendaftaran Penghapusan Tunggakan dan Iuran BPJS Gratis

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/04/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan link pendaftaran penghapusan tunggakan BPJS Kesehatan dan iuran gratis. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 5 April 2025.
    Berikut isi postingannya:
    "LAYANAN BPJS GRATIS AYO SEGERA DAFTARKAN DIRI ANDA. KUOTA TERBATAS.!!Pendaftaran BPJS Gratis ini tidak Dipungut biaya !!"
    Postingan itu juga disertai link yang mengarah ke website tertentu.
    Lalu benarkah postingan link pendaftaran penghapusan tunggakan BPJS Kesehatan dan iuran gratis?

    Hasil Cek Fakta


    Informasi terkait pendaftaran penghapusan tunggakan BPJS Kesehatan dan iuran gratis merupakan hoaks yang berulang. Sebelumnya Cek Fakta Liputan6.com pernah menghubungi Kepala Humas BPJS Kesehatan, Rizky Anugrah.
    "Informasi ini hoaks dan penipuan. Tidak ada program seperti hal tersebut," ujar Rizky saat dihubungi Rabu (19/2/2025).
    "Hati-hati terhadap penipuan mengatasnamakan BPJS Kesehatan. Apabila terdapat pertanyaan dan keluhan terkait BPJS Kesehatan dapat menghubungi Care Center 165, Mobile JKN dan Pandawa (Pelayanan Melalui WA) 08118165165," ujarnya menambahkan.
    Selain itu itu postingan juga disertai website yang bukan mengarah ke website resmi BPJS Kesehatan. Dalam website tersebut masyarakat diminta mengisi data pribadi dan juga nomor Telegram.
    Ini merupakan indikasi scam atau pencurian data serta bisa menghubungkan kita ke pinjaman online ilegal.

    Kesimpulan


    Postingan link pendaftaran penghapusan tunggakan BPJS Kesehatan dan iuran gratis adalah hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2025-26444) Benar: Konten tentang Kerja Sama Garuda Indonesia dan Pokemon

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/04/2025

    Berita

    TEMPO menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran video berisi kritik anggota DPR RI tentang kolaborasi Garuda Indonesia dengan Pokemon yang diunggah akun media sosial X [arsip]. 

    Unggahan tersebut memuat tiga foto di antaranya memperlihatkan motif Pikachu berbatik dalam badan pesawat Garuda. Serta satu video anggota DPR bernama Tom Liwafa yang menyampaikan keprihatinannya karena Garuda berkolaborasi dengan Pokemon. “Ini produk luar, UMKM tapi UMKM Jepang. Ini Pokemon, produk luar, berbatik pula. Kok bisa?” katanya. 



    Lalu benarkah Garuda Indonesia dan Pokemon bekerja sama?

    Hasil Cek Fakta

    Untuk memverifikasi klaim tersebut, Tempo menggunakan bantuan mesin pencarian Google dan YouTube. Hasilnya, versi lengkap potongan video itu pernah diunggah akun Youtube Nusantara TV pada 3 Desember 2024 berjudul NGAMUK! Komisi VII DPR Kritik Keras Pesawat Garuda Gambar Pokemon: Saya Miris Lihatnya | NTV.

    Pernyataan Tom Liwafa yang ada dalam potongan video, berada antara detik ke-26 dan menit ke-01:18.



    Dalam rapat Komisi VII DPR, anggota Dewan mengungkapkan kekesalan mereka terhadap desain pesawat Garuda Indonesia yang memuat gambar karakter Pokemon. Mereka mengkritik keras keputusan tersebut, menyebutnya sebagai langkah yang tidak pantas dan mencoreng citra maskapai nasional.

    Pokemon merupakan produk The Pokémon Company, sebuah perusahaan Jepang yang mengelola merek dagang Pokémon. Perusahaan ini didirikan oleh Nintendo, Game Freak, dan Creatures, yang merupakan pemegang hak cipta Pokémon.

    Dilansir dari laman Corporate Pokemon, bisnis perusahaan ini memproduksi dan mengembangkan video game Pokémon, permainan kartu, video dan aplikasi, manajemen lisensi, operasi toko resmi, dan lain-lain.  Berdiri pada 23 April 1998 dengan modal awal 365,4 yen. Bila dirupiahkan dengan kurs saat ini ¥1,000 JPY = Rp116,1 IDR, maka modal awal perusahaan asal Jepang ini mencapai Rp 42.440.844.600.

    Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia memang berkolaborasi dengan The Pokémon Company, bagian dari program “Pokémon Air Adventure”. Kerja sama mereka diresmikan pada  Kamis, 22 Februari 2024. Desain livery tematik Pikachu Jet GA-1 merupakan desain pertama dari total 2 (dua) desain yang telah disiapkan oleh Garuda Indonesia dan The Pokémon Company.

    Penerbangan perdana pesawat Garuda Indonesia dengan desain livery tematik Pikachu Jet GA-1 tersebut direncanakan pada 23 Februari, pada penerbangan GA 408 dengan rute penerbangan Jakarta-Denpasar, GA411 dengan rute penerbangan Denpasar-Jakarta, dan selanjutnya akan diperluas di rute domestik lainnya.

    Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengungkapkan bahwa peluncuran desain livery tematik Pikachu Jet GA-1 ini merupakan inisiatif berkelanjutan Garuda Indonesia yang terus selaraskan dengan animo Masyarakat.

    “Resmi dioperasikannya Pikachu Jet GA-1 sekaligus turut menjawab antusiasme masyarakat yang ingin merasakan pengalaman penerbangan yang unik melalui peluncuran livery dan berbagai aktivasi bersama The Pokémon Company,” kata Irfan.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa Garuda Indonesia dan Pokemon bekerja sama adalah benar.

    Rujukan

  • (GFD-2025-26443) [HOAKS] Video Veronica Koman Puji Kinerja Pemerintah RI di Papua

    Sumber:
    Tanggal publish: 28/03/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video diklaim menampilkan aktivis HAM Veronica Koman memuji kinerja pemerintah Indonesia di Papua.

    Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu merupakan hasil manipulasi.

    Video yang mengeklaim Veronica Koman memuji kinerja pemerintah Indonesia di Papua salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini dan akun X ini. 

    Dalam video Veronica mengatakan pembangunan di Papua terus berjalan, pemerintah juga dinilai semakin memperhatikan rakyat Papua. Video diberi keterangan:

    VERONICA KOMAN:

    "Seruan Perdamaian untuk Papua dalam NKRI'

    Hasil Cek Fakta

    Saat dicermati, terdapat kejanggalan dalam video tersebut. Gerakan bibir dan perkataan Veronica di video tidak sinkron.

    Video terindikasi dihasilkan oleh kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

    Kemudian Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek video itu menggunakan Hive Moderation. Tools tersebut dapat mendeteksi sebuah konten dihasilkan oleh AI atau bukan.

    Setelah dicek, video memiliki probabilitas 98,4 persen dihasilkan AI. 

    Di media sosial X, Veronica juga telah membantah narasi yang menyebut dia memuji kinerja pemerintah di Papua.

    Ia menulis, video tersebut merupakan disinformasi yang dibuat dengan AI.

    Penelusuran lebih lanjut menemukan bahwa video itu memanipulasi foto Veronica Koman yang diunggah di Facebook-nya pada 14 Desember 2019. 

    Kesimpulan

    Video yang mengeklaim Veronica Koman memuji kinerja pemerintah di Papua merupakan hasil manipulasi. Video itu merupakan hasil rekayasa AI.

    Adapun video tersebut memanipulasi foto Veronica yang diunggah di Facebook pada 2019, kemudian dengan AI generatif diubah menjadi video.

    Veronica Koman juga telah membantah narasi dalam video. 

    Rujukan

  • (GFD-2025-26442) [KLARIFIKASI] Foto AI Seorang Ibu di Palestina Memeluk Tulang-belulang Anaknya

    Sumber:
    Tanggal publish: 28/03/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar foto yang diklaim menunjukkan seorang ibu di Palestina memeluk tulang-belulang anaknya.

    Foto itu beredar setelah Israel kembali menggempur Gaza, Palestina pada 18 Maret 2025.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto itu bukan peristiwa asli dan merupakan hasil manipulasi artificial intelligence (AI).

    Foto yang diklaim menunjukkan seorang ibu di Palestina memeluk tulang-belulang anaknya dibagikan oleh akun Facebook ini pada 23 Maret 2025.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Ibu Palestina ini memeluk tulang belulang anak kesayangan nya yg masih tersisa ...

    Screenshot Klarifikasi, foto seorang ibu di Palestina memeluk tulang anaknya

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri foto ibu memeluk tulang-belulang anaknya tersebut dengan teknik reverse image search menggunakan Google Lens.

    Hasil penelusuran mengarah ke artikel pemeriksa fakta Newschecker, Selasa (25/3/2025), yang menjelaskan bahwa foto tersebut merupakan hasil manipulasi AI.

    Menurut Newschecker, terdapat kejanggalan yang mengindikasikan foto itu adalah hasil manipulasi.

    Misalnya, wajah dan pakaian perempuan itu yang tampak bersih dari debu meski berada di dekat puing-puing bangunan.

    Kemudian, Newschecker melakukan penelusuran dan menemukan foto yang sama di unggahan akun Instagram in.visualart, 21 Maret 2025.

    Akun itu mengunggah beberapa foto, dan menyebutkan bahwa gambar-gambar tersebut dihasilkan oleh perangkat AI generatif untuk keperluan ilustrasi.

    Di sisi lain, meski gambar itu hasil besutan AI, memang benar ada beberapa laporan tentang penduduk Palestina yang mencari jasad kerabat mereka yang terbunuh dalam perang Israel di Gaza.

    Salah satunya, video YouTube yang diunggah Middle East Eye pada 22 Januari 2025.

    Video itu menampilkan seorang ibu Palestina yang mencari di antara reruntuhan bangunan untuk menemukan jasad putranya yang terbunuh dalam perang Israel di Gaza.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto yang diklaim menunjukkan seorang ibu di Palestina memeluk tulang-belulang anaknya perlu diluruskan.

    Foto tersebut dibuat oleh seorang pengguna Instagram menggunakan perangkat AI generatif untuk keperluan ilustrasi, bukan peristiwa asli.

    Kendati demikian, memang benar ada beberapa laporan tentang penduduk Palestina yang mencari jasad kerabat mereka yang terbunuh dalam perang Israel di Gaza.

    Rujukan