• (GFD-2025-28535) [SALAH] China Blacklist 20 Perusahaan asal India, Karena Bekerjasama dengan Amerika

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 20/08/2025

    Berita

    Akun Facebook “Afsa Ifah Nasser” pada Kamis (25/7/2025) mengunggah video [arsip] disertai narasi :

    "Mantap buat presiden China siapapun yg bekerjasama dgn Amerika akan blacklist. China blacklist 20 perusahaan asal India karena mencoba import “rate earth mineral” dari China dan importir lagi ke Amerika Serikat sehingga membuat presiden China murka"

    Hingga Rabu (20/8/2025) video tersebut telah dilihat 629 ribu kali, disukai 7 ribu, dan menuai 240 komentar.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) kemudian menemukan artikel dari Tempo.co yang menyebutkan bahwa China memasukkan 11 perusahaan asal Amerika Serikat ke dalam daftar hitam. Kebijakan ini diumumkan oleh Kementerian Perdagangan China pada April 2023. Langkah tersebut diambil sebagai respons atas kerja sama militer perusahaan-perusahaan tersebut, khususnya yang berkaitan dengan penjualan senjata ke Taiwan.

    TurnBackHoax kemudian menemukan artikel dari Tempo.co yang menyebutkan bawah China memasukkan 11 perusahaan asal Amerika Serikat ke dalam daftar hitam. Kebijakan ini diumumkan oleh Kementerian Perdagangan China pada April 2023. Langkah tersebut diambil sebagai respons atas kerjasama militer khususnya yang berkaitan dengan penjualan senjata ke Taiwan.

    Kesimpulan

    Unggahan dengan narasi “China blacklist 20 perusahaan asal India, karena bekerjasama dengan Amerika” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-28534) Tidak Benar Video Sri Mulyani Sebut Guru Beban Negara

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/08/2025

    Berita

    tirto.id - Potongan video berisi pernyataan Menteri Keuangan, Sri Mulyani, soal guru sebagai beban negara ramai menjadi perbincangan publik. Cuplikan itu belakangan berseliweran di berbagai platform, salah satunya Instagram.

    ADVERTISEMENT

    Sebuah akun dengan nama “hariyani_hamka” (arsip) menyebarkan video pendek berdurasi tak sampai satu menit ini pada Senin (18/8/2025). Dalam klip, Sri Mulyani tengah mengenakan batik biru dan menyampaikan pidato. “Guru itu beban negara,” kata Sri di awal-awal video.

    let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});

    Akun pengunggah juga menambahkan takarir berbunyi, “HEBOH BIKIN GEGER SEANTERO JAGAT MAYA MENTERI KEUANGAN SRI MULYANI, MENGATAKAN BAHWA GURU ADALAH BEBAN NEGARA."
    #inline3 img{margin: 20px auto;max-width:300px !important;}

    let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});

    #gpt-inline3-passback{text-align:center;}

    HEADER PERIKSA FAKTA Tidak Benar Video Sri Mulyani Sebut Guru Beban Negara

    #inline4 img{max-width:300px !important;margin:20px auto;}

    let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});

    #gpt-inline4-passback{text-align:center;}

    Sampai Rabu (20/8/2025), unggahan ini sudah memperoleh lebih dari 30 tanda suka dan 20 komentar. Di kolom komentar, sejumlah warganet yang melontarkan emoji sedih dan ada pula yang mempertanyakan apakah Sri tidak pernah sekolah.

    Video dengan narasi serupa juga dibagikan oleh akun Instagram lain, seperti bisa dijumpai di sini.

    Namun, bagaimana fakta klip yang beredar?

    ADVERTISEMENT

    Hasil Cek Fakta

    Untuk mencari tahu asal muasal cuplikan Sri Mulyani dan mengecek konteks utuhnya, Tim Riset Tirto mengambil tangkapan layar video dan menyalinnya ke mesin telusur Google Image. Dari situ kami menemukan header identik digunakan dalam artikel Kompas berjudul “Sri Mulyani Akui Gaji Guru dan Dosen Masih Kecil, Tantangan untuk Keuangan Negara”.

    Menurut keterangan, dokumentasi itu memperlihatkan momen Sri Mulyani saat acara Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) yang digelar di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Institut Teknologi Bandung (ITB), Jalan Tamansari, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/8/2025).

    Alih-alih mengatakan guru sebagai beban negara, Menkeu dalam acara tersebut mengakui, Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam memberikan gaji yang layak bagi guru dan dosen. Persoalan ini sudah lama menjadi sorotan publik.

    Kata Sri, di media sosial, tak sedikit warganet mengeluhkan bahwa profesi mulia ini kurang dihargai negara lantaran penghasilannya yang kecil. Ia menambahkan, keterbatasan anggaran membuat pemerintah dihadapkan pada pertanyaan sulit, yakni apakah kesejahteraan guru dan dosen sepenuhnya harus dibebankan kepada anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), ataukah perlu melibatkan partisipasi masyarakat.

    Meski Menkeu benar mengatakan demikian, dalam video utuh yang disiarkan kanal YouTube Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, tak ditemukan pernyataan Menteri Sri menyebut guru sebagai beban negara. Penyampaian Menkeu terkait gaji guru bisa disimak mulai menit 56:51.

    “Kluster ketiga di dalam ekosistem pendidikan atau belanja pendidikan adalah untuk sarana prasarana dari membangun sekolah. Bapak Presiden dalam hal ini sekarang minta revitalisasi sekolah-sekolah yang rusak sampai membangun sekolah baru seperti sekolah rakyat untuk anak-anak miskin hingga membangun kampus-kampus dan laboratorium penelitian. Itu semuanya adalah masuk di dalam anggaran pendidikan, termasuk membangun rumah sakit pendidikan,” ucap Menkeu Sri melanjutkan di video asli.

    Baca juga:Sri Mulyani Jadi Korban Deepfake Soal 'Guru Beban Negara'

    Menkeu Sri sendiri membantah bahwa dirinya menyatakan guru sebagai beban negara. Hal tersebut ia tegaskan dalam klarifikasi yang diunggah melalui akun Instagram pribadinya @smindrawati, Selasa (19/8/2025).

    “Video tersebut adalah hasil deepfake dan potongan tidak utuh dari pidato saya dalam Forum Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia di ITB pada 7 Agustus lalu. Marilah kita bijak dalam bermedia sosial,” kata Sri dalam unggahan klarifikasinya.

    Klarifikasi serupa disampaikan Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi (KLI) Kementerian Keuangan, Deni Surjantoro. Ia menyampaikan bahwa video yang beredar juga hanya menampilkan potongan dari pidato lengkap Sri Mulyani dalam Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia 2025.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa video Sri Mulyani menyebut guru beban negara bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading). Menkeu Sri sendiri sudah membantah bahwa dirinya menyatakan hal tersebut.

    Dokumentasi aslinya memperlihatkan momen Sri Mulyani saat acara Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) yang digelar di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Institut Teknologi Bandung (ITB), Jalan Tamansari, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/8/2025).

    Alih-alih mengatakan guru sebagai beban negara, Sri dalam acara tersebut mengakui, Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam memberikan gaji yang layak bagi guru dan dosen. Persoalan ini sudah lama menjadi sorotan publik.

    ==

    Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28533) [HOAKS] Tautan Rekrutmen CPNS Penempatan Dinas Perhubungan

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/08/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar informasi adanya rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) untuk ditempatkan di Dinas Perhubungan sesuai domisili masing-masing.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut hoaks.

    Informasi rekrutmen CPNS untuk ditempatkan di Dinas Perhubungan domisili masing-masing dibagikan oleh akun Instagram ini, ini, dan ini, pada Juli 2025.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    PERSYARATAN: 1.Laki-Laki & Perempuan 2. Lulusan SMP&SMA/SMKA/D3/S1-S3 3.Usia Min 18 Tahun Maks 18-55 Tahun 4.Sehat Jasmani Rohani & Berkelakuan Baik 5.Penempatan Daerah Masing-Masing Domisili Peserta 6.GAJI SAMPAI 20 JUTA PERBULAN.

    PENDAFTARAN GRATIS TIDAK ADA BIAYA APAPUN SILAHKAN KLIK WEB DI BIO YANG INGIN MENDAFTAR CPNS

    Screenshot Hoaks, rekrutmen CPNS untuk penempatan Dinas Perhubungan

    Hasil Cek Fakta

    Sejauh ini, tidak ada pembukaan pendaftaran CPNS Kementerian Perhubungan untuk periode Juli sampai Agustus 2025.

    Sebagaimana pernah diberitakan Kompas.com, 16 Juli 2025, Juru Bicara Kemenhub Elba Damhuri memastikan belum ada pendaftaran CPNS di kementerian tersebut.

    Adapun, Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah mengeluarkan imbauan agar masyarakat mewaspadai penipuan lowongan pekerjaan yang mengatasnamakan instansinya.

    Melalui akun Instagram resmi, Minggu (17/8/2025), Dishub DKI Jakarta mengumumkan bahwa mereka tidak sedang membuka lowongan pekerjaan, pendaftaran CPNS, atau sejenisnya.

    "Jika mendapat informasi serupa, kami tegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar," demikian imbauan Dishub DKI Jakarta.

    Masyarakat diimbau untuk memantau kanal media sosial resmi Dishub DKI Jakarta agar mendapatkan informasi yang kredibel.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi rekrutmen CPNS untuk ditempatkan di Dinas Perhubungan domisili masing-masing merupakan hoaks.

    Juru Bicara Kemenhub Elba Damhuri memastikan belum ada pendaftaran CPNS di instansinya untuk periode Juli sampai Agustus 2025.

    Sementara itu, Dishub DKI Jakarta telah mengumumkan bahwa mereka tidak sedang membuka lowongan pekerjaan, pendaftaran CPNS, atau sejenisnya.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28532) [HOAKS] Video Damkar Kabupaten Ngawi Mengusir Pocong

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/08/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar unggahan video di media sosial yang diklaim menampilkan petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Ngawi, Jawa Timur mengusir pocong dengan menyemprotkan air. 

    Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

    Video yang diklaim menampilkan petugas Damkar Kabupaten Ngawi mengusir pocong dibagikan di Facebook, misalnya oleh akun ini, ini, ini, dan ini.

    Narator menyebut kejadian itu berada di Dusun Urung-urung, Desa Kedunggalar, Ngawi. Video itu juga diberi keterangan sebagai berikut:

    Teror pocong di Ngawi diatasi oleh tim damkar semprot air ke pohon

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video yang diklaim menampilkan petugas Damkar Ngawi mengusir pocong

    Hasil Cek Fakta

    Saat dikonfirmasi, Damkar Kabupaten Ngawi membantah informasi terkait kemunculan pocong di Dusun Urung-urung, Desa Kedunggalar, Kecamatan Kedunggalar. 

    Kepala Seksi Pencegahan Kebakaran Damkar Kabupaten Ngawi, Eko Budi Nugroho menyebut pihaknya tidak pernah menurunkan personel untuk mengusir pocong dengan menyemprotkan air.

    "Enggak ada petugas Damkar yang ke Dusun Urung-urung untuk mengusir pocong. Enggak ada laporan, masa pocong bisa difoto, kan aneh," ujar Eko kepada Kompas.com, Selasa (19/8/2025).

    Eko mengatakan, berdasarkan keterangan yang ia dapatkan dari relawan Damkar di Desa Kedunggalar, tidak ada penampakan pocong di desa tersebut.

    Ia menduga konten yang beredar merupakan hasil rekayasa. 

    "Ada relawan Damkar di Kedunggalar, nah katanya di desanya tidak ada kegemparan terkait kemunculan pocong. Video yang beredar paling hanya prank," ujar Eko.

    Kesimpulan

    Video yang diklaim menampilkan petugas Damkar Ngawi, Jawa Timur mengusir pocong dengan menyemprot air merupakan informasi tidak benar atau hoaks.

    Saat dikonfirmasi, pihak Damkar Kabupaten Ngawi menyebut tidak pernah menerjunkan personelnya untuk mengusir pocong seperti dalam video yang beredar.

    Selain itu, tidak ada informasi valid soal penampakan pocong di Dusun Urung-urung, Desa Kedunggalar, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi. 

    Rujukan