• (GFD-2024-22499) [PENIPUAN] Akun WhatsApp Kepala Kejari Pesisir Selatan

    Sumber: WhatsApp.com
    Tanggal publish: 07/09/2024

    Berita

    +62 852-829-9952
    ~Kejari

    Hasil Cek Fakta

    Disadur dari akun Instagram Kejari Pesisir Selatan.

    Beredar nomor WhtasApp 0852 8299 952 memasang foto profil logo kejaksaan negeri. Akun tersebut mengaku sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Pesisir Selatan.

    Saat ditelusuri pada akun Instagram @.kejari_pesisirselatan ditemukan postingan mengenai nomor WhatsApp tersebut. Pihak Kejari meminta masyarakat tidak menanggapi dan melaporkan jika menerima pesan yang mengatasnmakan pimpinan dan pegawai Kejari Pesisir Selatan.

    Dapat disimpulkan akun WhatsApp bernomor 0852 8299 952 mengaku sebagai Kepala Kejari Pesisir Selatan adalah akun tiruan sehingga dikategorikan sebagai konten tiruan

    Kesimpulan

    Kejari Pesisir Selatan memberikan klarifikasi bahwa nomor yang beredar bukan milik Kepala Kejari Pesisir Selatan.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22498) Pemerintah siapkan vaksin percobaan cacar monyet untuk masyarakat Indonesia, benarkah?

    Sumber:
    Tanggal publish: 07/09/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di X memberikan imbauan kepada masyarakat Indonesia untuk waspada, karena pemerintah sudah menyiapkan vaksin untuk cacar monyet atau monkey pox (Mpox).

    Ketiga ilustrasi vaksin yakni Imvamune, LC16 M8, dan ACAM 2000 yang dinarasikan merupakan vaksin eksperimental.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Bersiaplah untuk omong kosong vaksin berikutnya, rezim sudah menyiapkan vaksin eksperimental, sama seperti dulu Covid, untuk penyakit LGBT Cacar Monyet / Monkeypox.

    Satu kata: TOLAK!!!”

    Namun, benarkah pemerintah akan berikan vaksin eksperimental cacar monyet untuk masyarakat Indonesia?

    Hasil Cek Fakta

    WHO menetapkan Mpox sebagai Public Health Emergency of International Concern pada tanggal 14 Agustus 2024. Saat ini telah dilaporkan sebanyak 88 kasus konfirmasi dari tahun 2022-2024 di Indonesia. Kasus terakhir dilaporkan pada 4 Juni 2024. Hingga 22 Agustus 2024, seluruh kasus konfirmasi (88 kasus) sudah dinyatakan sembuh.

    Dilansir dari laman Kemenkes, vaksin Mpox yang sebelumnya merupakan vaksin untuk penyakit smallpox, namun telah dilakukan pengembangan dan penilitian sehingga dapat digunakan untuk pencegahan Mpox, namun ketersediaan global masih terbatas.

    Beberapa negara merekomendasikan vaksinasi untuk orang yang berisiko mmisalnya seseorang yang pernah kontak dekat dengan penderita Mpox, yang harus dipertimbangkan untuk divaksinasi. Vaksinasi massal tidak dianjurkan saat ini.

    Dilansir dari WHO, ketiga vaksin yang terdapat dalam infografis yaitu Imvamune, LCI16M8 dan ACAM2000 awalnya dikembangkan untuk mencegah cacar, sebuah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus variola.

    Berdasarkan data tersebut, vaksin-vaksin ini juga masih efektif dalam melawan virus-virus lain yang masuk dalam genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae, seperti mpox.

    Saat ini, Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes Prima Yosephine mengatakan jenis vaksin Mpox yang digunakan di Indonesia adalah golongan Modified Vaccinia Ankara-Bavarian Nordic (MVA-BN), yakni vaksin turunan smallpox generasi ke-3 yang bersifat non-replicating. Vaksin ini sudah mendapat rekomendasi WHO untuk digunakan saat wabah Mpox, dilansir dari ANTARA.

    Jadi, infografis yang disebarkan benar, PT Bio Farma (Persero) pada 2022 mempersiapkan sejumlah skema pengadaan tiga kandidat vaksin Monkeypox untuk didatangkan ke Indonesia sebagai upaya penanggulangan dini penyakit cacar monyet sesuai yang di infografis.

    Namun, pernyataan vaksin tersebut merupakan eksperimen merupakan sebuah kekeliruan.

    Klaim: Pemerintah siapkan vaksin percobaan cacar monyet untuk masyarakat Indonesia

    Rating: Misinformasi

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

    Rujukan

  • (GFD-2024-22497) [HOAKS] PB HMI Menolak Kedatangan Paus Fransiskus

    Sumber:
    Tanggal publish: 06/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar poster mengatasnamakan Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) cabang Jakarta Raya yang menolak kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia.

    Teks pada poster menyebutkan bahwa organisasi mahasiswa berbasis agama itu menolak hadirnya Kepala Negara Vatikan dan pemimpin umat Katolik dunia.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi dalam poster tersebut tidak benar atau hoaks.

    Paus Fransiskus tiba di Indonesia pada Selasa (3/9/2024) dan meninggalkan Jakarta menuju Papua Nugini pada Jumat (6/9/2024).

    Informasi yang menyebutkan PB HMI menolak kedatangan Paus Fransiskus disebarkan oleh akun Facebook ini dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Rabu (4/5/2024):

    Ada bnyk agamaKenapa hanya dari umat islam saja yg rese..?

    Narasi serupa juga beredar di X, seperti yang diunggah oleh akun ini.

    Hasil Cek Fakta

    Sejauh ini, Tim Cek Fakta Kompas.com tidak menemukan pernyataan sikap resmi dari PB HMI yang menolak kedatangan Paus Fransiskus.

    Sebaliknya, Ketua Umum PB HMI Bagas Kurniawan memandang kehadiran Paus Fransiskus sebagai kesempatan untuk menunjukkan semangat toleransi.

    "Sebagai generasi penerus, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga semangat toleransi dan kerukunan di tengah-tengah masyarakat yang majemuk," kata Bagas, pada Selasa (3/9/2024) dikutip dari Antara.

    Ia menegaskan, sebaran poster mengatasnamakan  PB HMI berisi ajakan berdemonstrasi untuk memprotes kunjungan Paus Fransiskus merupakan hoaks.

    "HMI berkomitmen menjadi garda terdepan mempromosikan nilai-nilai toleransi dan saling menghormati di antara semua elemen masyarakat," ujarnya.

    Kesimpulan

    Poster PB HMI menolak kedatangan Paus Fransiskus merupakan hoaks. Ketua Umum PB HMI Bagas Kurniawan memastikan poster tersebut bukan bersumber dari HMI.

    HMI berkomitmen menjaga nilai-nilai toleransi dan menghormati semua elemen masyarakat.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22496) [HOAKS] Ridwan Kamil Janjikan Bantuan Rp 10 Juta

    Sumber:
    Tanggal publish: 06/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video di TikTok yang mengeklaim mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menjanjikan bantuan Rp 10 juta. Menurut video, bantuan digunakan untuk biaya sekolah, usaha, dan bayar utang.

    Namun, setelah ditelusuri video tersebut merupakan hasil manipulasi. 

    Video yang mengeklaim Ridwan Kamil menjanjikan bantuan Rp 10 juta muncul dibagikan oleh akun TikTok @ridwankamil.official01 ini.

    Dalam unggahan, Ridwan Kamil meminta masyarakat memilih jenis bantuan yang dibutuhkan. Bantuan yang dijanjikan adalah untuk biaya sekolah, modal usaha, atau bayar utang.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menggunakan teknik reverse image search untuk menelusuri unggahan tersebut.

    Hasilnya, identik dengan unggahan akun TikTok resmi Ridwan Kamil ini pada tahun 2023. 

    Dalam video aslinya, Ridwan Kamil tidak menjanjikan bantuan Rp 10 juta, namun ia memberi pesan kepada mahasiwa untuk segera mengerjakan revisi skripsi.

    Melalui unggahan di Instagram, istri Ridwan Kamil, Atalia Praratya juga memastikan informasi tersebut adalah hoaks.

    Menurut Atalia, video tersebut merupakan hasil rekayasa artificial intelligence (AI).

    Kemudian, Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek suara dalam video menggunakan Hive Moderation. Hasilnya, suara Ridwan Kami menjanjikan bantuan Rp 10 juta memiliki probabilitas 80 persen dihasilkan oleh AI.

    Kesimpulan

    Video yang mengeklaim Ridwan Kamil menjanjikan bantuan Rp 10 juta merupakan hasil manipulasi.

    Dalam video aslinya, Ridwan Kamil memberi pesan kepada mahasiswa untuk segera menyelesaikan revisi skripsi. 

    Setelah dicek menggunakan Hive Moderation, suara suara Ridwan Kami menjanjikan bantuan Rp 10 juta memiliki probabilitas 80 persen dihasilkan oleh AI.

    Rujukan