• (GFD-2025-29173) Tidak Benar Video Rumah Kapolda Bali Digeruduk Massa

    Sumber:
    Tanggal publish: 22/09/2025

    Berita

    tirto.id - Sejumlah narasi soal polisi masih mendapat sentimen negatif dari masyarakat. Di media sosial terdapat sejumlah unggahan yang menarasikan kekecewaan publik, yang sayangnya perlu dipertanyakan kebenarannya.

    ADVERTISEMENT

    Sebuah unggahan video yang menarasikan bahwa rumah Kepala Polda Bali, Irjen Pol Daniel Adityajaya didatangi oleh ribuan massa dan dilempari batu kami temui di Instagram. Pada video tersebut, para pengunjuk rasa melempari sebuah bangunan dengan batu dan balok.

    let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});

    Video yang beredar memperlihatkan pengunjuk rasa di depan sebuah gerbang besar yang terdapat logo instansi kepolisian. Pengunjuk rasa melemparkan berbagai jenis barang ke arah bangunan yang telah dipagari dengan gerbang berwarna hitam tersebut. Tampak massa mengenakan helm dan beberapa orang memakai jaket pengemudi ojol.

    let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});

    #gpt-inline3-passback{text-align:center;}

    Narasi itu diunggah akun Instagram bernama “abadi.puji_86” (arsip) pada Minggu (14/9/2025) lewat unggahan video pendek atau reels. Unggahan dengan narasi yang sama juga ditemukan diunggah di X oleh akun “@masaryaduta” pada Senin (15/9/2025).
    #inline4 {margin:1.5em 0}
    #inline4 img{max-width:300px !important;margin:auto;display:block;}

    let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});

    #gpt-inline4-passback{text-align:center;}

    “Waduh rumah Kapolda Bali di geruduk massa,” tulis salah satu pengunggah klaim itu.

    PERIKSA FAKTA hoaks video rumah Kapolda Bali digeruduk massa.

    ADVERTISEMENT

    Sepanjang delapan hari, 14/9/2025-22/9/2025, atau selama delapan hari tersebar di Instagram, unggahan itu telah memperoleh 54 tanda suka dan 21 komentar.

    Lantas, bagaimana kebenaran klaim tersebut? Benarkah rumah Kapolda Bali digeruduk oleh massa?

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tirto lewat metode reverse images search, potongan video pendek soal klaim penggerudukan massa di rumah Kapolda Bali tersebut diambil dari unggahan di akun YouTube milik Mata Revolusi NKRI.

    Keterangan dalam video pendek yang diunggah di YouTube pada 31 Agustus 2025 tersebut justru memberikan keterangan peristiwa terjadi di Markas Polda Bali.

    Dalam tayangan video di akun YouTube tersebut, sama persis dengan video yang beredar di bulan September dengan klaim narasi penggerudukan oleh demonstran di rumah Kapolda Bali.

    Bangunan dalam video memang cocok dengan kantor Direktorat Reserse Kriminal Khusus yang sempat diunggah juga dalam akun YouTube Bid Humas Polda Bali, 4 Agustus 2022.

    Aksi massa di depan Markas Polda Bali juga terekam unggahan akun YouTube Tribun Bali ketika peristiwa demonstrasi pecah di pelbagai daerah pada 30 Agustus 2025. Kericuhan terjadi sekitar pukul 15.30 WITA ketika sejumlah pengunjuk rasa melempar batu ke arah petugas dan gedung Mapolda.

    Selain itu, Polda Bali juga secara langsung telah membantah narasi yang beredar terkait adanya penggerudukan di rumah Kapolda Bali. Hal ini disampaikan lewat media sosial resmi mereka dan lewat pernyataan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Bali, Kombes Ariasandy.

    "Video tersebut memang ada, tetapi itu bukan kediaman Kapolda Bali. Sekali lagi, itu bukan kediaman Kapolda Bali," kata Ariasandy mengutip detik Bali.

    Ariasandy menjelaskan video yang beredar merupakan demonstrasi ketika 30 Agustus 2025 pecah di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Bali, tepatnya di Jalan Kamboja, Denpasar.

    "Kami sangat menyesalkan adanya oknum yang tidak bertanggung jawab membuat konten dengan narasi hokas seperti itu, apalagi saat ini Bali sedang berduka karena bencana banjir bandang," ucap Ariasandy.

    Ariasandy menegaskan Polda Bali memastikan melacak pembuat dan penyebar konten hoaks tersebut. Jika terbukti, kata dia, pelakunya bakal ditindak tegas.

    "Mari bersama kita jaga Bali dengan bijak dalam bermedia sosial dan tidak mudah percaya ataupun menyebarkan berita-berita hoaks seperti itu," ajak mantan Kabid Humas Polda NTT itu.

    Dengan begitu, klaim narasi terkait penggerudukan di rumah Kapolda Bali sebetulnya adalah video yang diambil ketika massa melakukan unjuk rasa di depan Markas Polda Bali pada 30 Agustus lalu. Video tersebut disalahgunakan dengan klaim bahwa peristiwa tersebut terjadi di depan rumah Kapolda Bali.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukkan, video yang mengklaim rumah Kapolda Bali digeruduk massa pengunjuk rasa bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

    Video tersebut merupakan momen unjuk rasa di depan Markas Polda Bali pada 30 Agustus 2025. Tidak ada juga keterangan resmi maupun pemberitaan media kredibel yang membenarkan klaim bahwa ada penggerudukan yang dilakukan pengunjuk rasa di rumah Kapolda Bali.

    ==

    Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

    Rujukan

  • (GFD-2025-29172) Hoaks Video Prabowo Menangis karena Rakyat Demo DPR

    Sumber:
    Tanggal publish: 22/09/2025

    Berita

    tirto.id - Beredar di media sosial, video yang memperlihatkan Presiden Prabowo Subianto tengah mengusap matanya yang tampak berkaca-kaca. Video tersebut dinarasikan sebagai momen ketika Prabowo menangis akibat aksi demonstrasi pembubaran DPR yang terjadi pada Agustus dan September 2025.

    ADVERTISEMENT

    Narasi itu diunggah oleh sejumlah akun di Facebook, di antaranya “Ade Kurniawan”(arsip),“Martinus TR”, “DMK storie’s” dan “Sriyono Mustika” dalam periode Sabtu (30/8/2025) hingga Jumat (12/9/2025). Sejumlah ungahan tersebut menarasikan bahwa Prabowo menangis lantaran kekecewaan rakyat ditujukan kepada DPR, bukan kepada dirinya.

    let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});

    “Prabowo menangis melihat semua rakyat nya hanya ingin membubarkan DPR bukan presidennya. Netizen: tujuan utama rakyat itu DPR bukan presiden jadi tenang aja Pak, kami masih percaya atas kepemimpinan bapak prabowo hanya karena ulah mereka bapak yang kena imbasnya,” bunyi keterangan dalam unggahan tersebut.

    let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});

    #gpt-inline3-passback{text-align:center;}

    PERIKSA FAKTA Hoaks Video Prabowo Menangis karena Rakyat Demo DPR.

    #inline4 {margin:1.5em 0}
    #inline4 img{max-width:300px !important;margin:auto;display:block;}

    let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});

    #gpt-inline4-passback{text-align:center;}

    Sepanjang Jumat (12/9/2025) hingga Senin (22/9/2025), atau selama 10 hari tersebar di Facebook, unggahan ini telah memperoleh 68 tanda suka, tujuh komentar dan telah dibagikan sebanyak tiga kali. Lantas, bagaimana kebenaran klaim tersebut? Benarkah Prabowo menangis karena rakyat demo DPR dan bukan dirinya?

    Hasil Cek Fakta

    ADVERTISEMENT

    Tirto melakukan penelusuran terhadap video yang disertakan dalam unggahan tersebut. Setelah diamati secara utuh, video berdurasi singkat itu hanya menampilkan Presiden Prabowo Subianto tengah mengusap matanya yang tampak berkaca-kaca. Tidak ditemukan pernyataan, konteks, maupun keterangan apa pun dalam video tersebut yang mendukung klaim bahwa Prabowo menangis akibat aksi demonstrasi pembubaran DPR.

    Selain itu, tidak ditemukan pula ucapan dari Prabowo yang menyatakan bahwa dirinya menangis karena merasa terharu rakyat tidak kecewa padanya, melainkan kepada DPR. Klaim tersebut semata-mata muncul dari narasi teks yang ditambahkan dalam unggahan video, bukan berasal dari isi video itu sendiri.

    Tirto kemudian menelusuri asal usul dan konteks video tersebut dengan menggunakan teknik reverse image search dan pencarian dengan menggunakan metode kata kunci terkait di platform pencarian video youtube. Hasilnya, kami menemukan video serupa diunggah di kanal Youtube VIVA.CO.ID berjudul “Tangis Haru Prabowo Pecah Saat Kasih Bantuan Rp15 M ke Koperasi Ini” yang diunggah pada 18 Desember 2023.

    Video tersebut merekam momen ketika Prabowo, yang saat itu masih berstatus sebagai calon presiden, menitikkan air mata saat berpidato di hadapan para anggota muda Koperasi Mekar Digital Sejahtera (MDS) dalam acara Silaturahmi Nasional pada Sabtu (16/12/2023). Tangis Prabowo muncul sebagai ungkapan rasa syukur setelah dirinya diangkat sebagai Ketua Dewan Kehormatan MDS, sekaligus saat memberikan bantuan sebesar Rp15 miliar kepada koperasi tersebut.

    Dengan demikian, video yang beredar merupakan rekaman lama dan tidak berkaitan dengan demonstrasi pembubaran DPR yang terjadi pada Agustus dan September 2025. Hingga penelusuran ini dilakukan, tidak ditemukan video yang memperlihatkan Prabowo menangis akibat aksi demonstrasi tersebut. Selain itu, tidak ada pernyataan resmi maupun pemberitaan dari media kredibel yang membenarkan klaim tersebut.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa video yang dinarasikan sebagai momen ketika Prabowo menangis akibat aksi demonstrasi pembubaran DPR bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

    Konteks asli video yang disertakan dalam unggahan adalah momen saat Prabowo berpidato di hadapan para anggota muda Koperasi Mekar Digital Sejahtera (MDS) dalam acara Silaturahmi Nasional pada Sabtu (16/12/2023).

    ==

    Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

    Rujukan

  • (GFD-2025-29171) Hoaks! Video Prabowo mengundurkan diri jadi Presiden

    Sumber:
    Tanggal publish: 22/09/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah video berdurasi enam detik yang diunggah di TikTok diberi judul “Tangis Sang Jenderal”.

    Dalam video tersebut, terlihat Presiden Prabowo berdiri di depan mikrofon dengan mata berkaca-kaca, lalu menyeka wajahnya menggunakan handuk kecil.

    Narasi dalam video menyebutkan bahwa Prabowo mengundurkan diri sebagai Presiden Republik Indonesia dan akan digantikan oleh Wakil Presiden Gibran.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Dengan berat hati, kepada segenap Rakyat Indonesia yang saya cintai, saya mohon maaf, dan saya ingin berpamitan untuk mengundurkan diri sebagai Presiden RI, mulai hari ini, semoga mas Gibran di beri kekuatan untk memimpin Negri yang besar ini”

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Namun, benarkah video Prabowo mengundurkan diri jadi Presiden tersebut?



    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, video tersebut identik dengan unggahan YouTube Tribunnews berjudul “Detik-detik Prabowo Menangis, Beri Bantuan Modal Rp 15 Miliar untuk Koperasi MDS Coop” yang diunggah pada Desember 2023.

    Dalam keterangan video aslinya, Prabowo yang saat itu masih menjadi calon presiden, menangis haru saat memberikan bantuan modal Rp 15 miliar kepada Koperasi Mekar Digital Sejahtera (MDS) Coop.

    Prabowo tak kuasa menahan tangis setelah melihat semangat dan sorakan ribuan anak muda anggota koperasi.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Ia juga terharu saat dinobatkan sebagai Ketua Dewan Kehormatan Koperasi MDS Coop. Adapun koperasi ini besutan dari eks Menteri BUMN Rini Soemarno.

    "Saya merasa sangat dekat dan terharu. Saya diangkat menjadi Ketua Dewan Kehormatan Mekar Digital Sejahtera. Saya minta izin, saya tidak mau jadi Ketua Dewan Kehormatan hanya sebagai jabatan saja. Saya ingin ikut sertakan modal 15 miliar rupiah,” ucap Prabowo dalam sambutannya.

    Di tengah ucapan itu, Prabowo meneteskan air mata dan segera menyekanya. Para hadirin pun berdiri dan memberikan tepuk tangan meriah atas momen tersebut.

    Dengan demikian, klaim video Prabowo menangis dan mengundurkan diri sebagai Presiden Indonesia merupakan keliru.

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: M Arief Iskandar

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

    Rujukan

  • (GFD-2025-29170) Hoaks! Video Jokowi minta Nadiem perbesar anggaran pengadaan laptop jadi Rp11 triliun

    Sumber:
    Tanggal publish: 22/09/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video berdurasi 38 detik di platform X menarasikan bahwa Presiden Joko Widodo meminta mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) Nadiem Makarim untuk memperbesar anggaran pengadaan laptop hingga Rp11 triliun.

    Narasi ini dikaitkan dengan status hukum Nadiem Makarim yang saat ini ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook dalam Program Digitalisasi Pendidikan 2019–2022, dengan perkiraan kerugian negara mencapai Rp1,98 triliun.

    Dalam video itu ditampilkan Jokowi yang disebut meminta Nadiem menambah anggaran. Narasi yang muncul berbunyi:

    “Momen JOKOWI Minta Nadiem untuk Perbesar Anggaran Pengadaan Laptop Sebesar 11 Triliun.”

    Namun, benarkah video tersebut merupakan saat Jokowi minta Nadiem perbesar anggaran pengadaan laptop jadi Rp11 triliun?



    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, klaim tersebut tidak benar. Video yang beredar identik dengan siaran Kumparan berjudul “Jokowi Minta Nadiem Tambah Dana Riset”.

    Dalam rekaman aslinya, Jokowi sebenarnya meminta Nadiem untuk memperbesar anggaran riset di perguruan tinggi, bukan anggaran pengadaan laptop.

    Pernyataan itu disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan dalam Forum Rektor Indonesia di Surabaya, Jawa Timur, pada Senin (15/1/2024), dan disiarkan secara daring.

    Jokowi dalam sambutannya mengatakan:

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    "Artinya lagi, Pak Nadiem anggarannya diperbesar. Enggak apa-apa dimulai tahun ini. Nanti kan sudah ganti Presiden. Tapi dimulai dulu yang gede. Jadi Presiden yang akan datang pasti mau tidak mau (akan) melanjutkan. Entah (dari Paslon) 01, entah itu 02, entah 03. Enggak mungkin kalau Pak Nadiem sudah menambahkan (anggaran) banyak, Presiden yang akan datang motong (anggaran itu). Enggak berani."

    Dengan demikian, klaim dalam video yang menyebut Jokowi meminta Nadiem memperbesar anggaran pengadaan laptop Rp11 triliun adalah keliru atau disinformasi.

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: M Arief Iskandar

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

    Rujukan