• (GFD-2025-24892) [HOAKS] Prabowo Lantik Ahok Jadi Ketua KPK

    Sumber:
    Tanggal publish: 06/01/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah konten mengeklaim Presiden Prabowo Subianto melantik mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.

    Video mengenai Prabowo melantik Ahok menjadi ketua KPK disebarkan oleh akun Facebook ini dan ini.

    "PAK PRABOWO LANTIK AHOK JADI KETUA KPK," tulis salah satu akun pada Minggu (5/1/2025).

    Sementara akun Facebook ini dan ini menyebarkan tautan kanal YouTube dari video serupa.

    Berikut judul video berdurasi kurang dari tiga menit tersebut:

    Hari Ini Prabowo Lantik Ahok Jadi Ketua KPK, Mega Korupsi Era Jokowi Diburu Hingga Liang Kubur !!

    Hasil Cek Fakta

    Bagian awal video menampilkan Ahok sedang menerima telepon. Video tersebut serupa dengan video di kanal YouTube Kompascom Reporter on Location, 22 September 2016.

    Video diambil ketika Ahok yang saat itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

    Ahok menelepon Wali Kota Jakarta Barat, Anas Effendi di Balai Kota DKI Jakarta, kesal karena terkait masalah penggusuran.

    Selebihnya isi video menampilkan foto-foto politisi PDI Perjuangan itu. Misalnya, foto Ahok dari Tribunnews, 30 Januari 2024.

    Tidak ada konten visual dalam video yang menunjukkan bukti Prabowo melantik Ahok sebagai ketua KPK.

    Pengangkatan pimpinan dan dewan pengawas KPK dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 161/P Tahun 2024 tentang Pemberhentian dengan Hormat dan Pengangkatan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi dan Keanggotaan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masa jabatan Tahun 2024-2029.

    Dilansir situs web KPK, ketua KPK saat ini adalah Setyo Budiyanto.

    Berdasarkan susunan pimpinan dan dewan pengawas KPK, tidak tercantum nama Ahok.

    Sejauh ini tidak ada pengumuman resmi atau keputusan mengenai pengangkatan Ahok sebagai ketua KPK.

    Kesimpulan

    Narasi mengenai Prabowo melantik Ahok menjadi ketua KPK merupakan hoaks. Judul dan isi video tidak menunjukkan bukti bahwa Ahok diangkat sebagai ketua KPK.

    Ketua KPK masih Setyo Budiyanto berdasarkan Keppres Nomor 161/P Tahun 2024.

    Rujukan

  • (GFD-2025-24891) [HOAKS] Video Pesawat Qantas Jatuh

    Sumber:
    Tanggal publish: 06/01/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar sebuah video menampilkan detik-detik mesin pesawat terbakar, lalu jatuh ke permukiman. Video itu beredar luas melalui unggahan-unggahan di media sosial setelah terjadi sejumlah kecelakaan pesawat pada akhir Desember 2024

    Pada badan pesawat dalam video tertera tulisan Qantas, sebuah maskapai penerbangan nasional Australia.

    Namun setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam video merupakan hoaks.

    Video pesawat Qantas jatuh disebarkan oleh akun Facebook ini dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun:

    Pesawat Qantas 747 Menabrak Rumah

    akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, mengenai pesawat Qantas jatuh.

    Hasil Cek Fakta

    Video yang beredar bukanlah rekaman dari kejadian nyata.

    Video identik pertama kali diunggah oleh pengguna TikTok @gabru555, pada 13 Juli 2024.

    Melalui tagar yang dicantumkan pengguna, klip pesawat Qantas jatuh diambil dari gim Grand Theft Auto (GTA) V.

    Akun tersebut mengunggah klip-klip dari gim video yang dimainkannya. Selain pesawat Qantas, ia juga mengunggah klip gim menggunakan maskapai Emirates dan Air France.

    Pemain gim dari GTA V sering membuat modifikasi kendaraan dan fitur.

    Misalnya, situs GTA V Mods yang menyediakan model Qantas Boeing 747 yang dapat diunduh oleh para pemain.

    Di sisi lain, maskapai penerbangan Qantas sudah tidak lagi beroperasi.

    Melalui situs web resminya, Qantas mengumumkan penghentian layanannya sejak empat tahun lalu.

    Penerbangan terakhir Qantas menggunakan pesawat 747-400 yang berangkat dari Sydney dengan nomor penerbangan QF7474 pada 22 Juli 2020.

    Penerbangan itu mengakhiri lima dekade perjalanan maskapai Australia tersebut.

    Kesimpulan

    Klip dari video gim GTA V disebarkan dengan konteks keliru. Video tersebut bukan menampilkan kejadian nyata dari pesawat Qantas yang jatuh.

    Qantas sudah berhenti beroperasi sejak Juli 2020.

    Rujukan

  • (GFD-2025-24890) Video Lama Diklaim Modus Baru Pengurasan Saldo BRI Lewat Telepon

    Sumber:
    Tanggal publish: 07/01/2025

    Berita

    tirto.id - Belum lama ini, mencuat video di media sosial yang berisi informasi soal modus baru pengurasan saldo Bank Rakyat Indonesia (BRI). Klip ini disebarkan oleh akun Instagram bernama “kurni4uuan” (arsip) dan menampilkan seorang pria yang sedang menceritakan pengalamannya.

    Pria dalam video, yang menyebut dirinya dari pihak Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Jakarta, menceritakan pengalamannya kehilangan uang hanya dengan menjawab “ya” terhadap beberapa pertanyaan yang diajukan pihak yang mengatasnamakan BRI.

    Ia bilang, sejumlah pertanyaan itu termasuk nama, alamat, nama orang tua perempuan, nomor ATM, dan kode rahasia ATM. Pertanyaannya disebut hanya seputar ya atau tidak. Lantaran semua pertanyaannya benar, maka korban bercerita bahwa dirinya mengiyakan hal tersebut.

    “Kalau punya rekening BRI hati-hati, ada modus baru yang hari ini korbannya saya. Uang saya di ATM dikuras habis, hanya disisakan 57 ribu,” begitu kisah pria dalam video.

    Sampai Senin (6/1/2025), unggahan bertanggal 3 Januari 2025 ini sudah disukai oleh 55 ribu warganet dan memperoleh lebih dari 3 ribu komentar.

    Beberapa pengguna Instagram terlihat mengkritik pihak BRI di kolom komentar dan ada juga yang menyatakan kalau video yang berseliweran merupakan rekaman lama. Klip identik juga ditemukan diunggah oleh akun Instagram lain, seperti bisa dijumpai di sini.

    Lantas, bagaimana faktanya?

    Hasil Cek Fakta

    Tim Riset Tirto menelusuri konteks asli video yang beredar dengan memanfaatkan penelusuran Google. Usai memasukkan kata kunci “Bawaslu DKI*pengurasan saldo BRI” di mesin perambah Google, kami menemukan artikel Kompas tahun 2018 yang melaporkan peristiwa ini.

    Di bawah tajuk “Buat Video yang Sudutkan Bank BRI, Pegawai Bawaslu DKI Minta Maaf”, dilaporkan bahwa seorang pegawai Bawaslu DKI Jakarta, Andi Maulana, menjadi korban penipuan yang menyebabkan saldo tabungannya terkuras.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, kejadian tersebut berlangsung pada Rabu (14/3/2018) silam. Setelah mengetahui dirinya ditipu, Andi kemudian membuat sebuah video.

    Namun demikian, Andi telah mengklarifikasi perkataannya dalam video yang menyebut kalau uangnya di rekening BRI terkuras hingga hanya bersisa Rp57 ribu. Ia menyampaikan permintaan maaf atas videonya yang mengganggu dan meresahkan masyarakat.

    Andi mengaku tak bermaksud mencemarkan nama baik Bank BRI dengan rekaman video tersebut.

    "Informasi yang saya sampaikan spontanitas setelah kejadian dan betul rekening berkurang. Transaksi ini sebenarnya ada telepon dari (nomor) 082178690507 yang saya tidak kenal dan mengaku Bank BRI sehingga saya beri kode OTP [One Time Password] jadi dia bisa transaksi. Dari kejadian ini saya minta maaf ke masyarakat dan Bank BRI," katanya, seperti dikutip Kompas.

    Dokumentasi klarifikasi Andi dalam bentuk video juga disiarkan Tribun News lewat kanal YouTube-nya, pada 18 Maret 2018. Jadi, bisa dikatakan video ini merupakan kasus penipuan lawas yang telah terselesaikan

    Bank BRI lewat akun Facebook-nya telah memberikan peringatan kepada nasabah untuk waspada terhadap modus penipuan dan melakukan beberapa tips untuk mencegah penipuan.

    Bank BRI mengimbau nasabah untuk tidak memberikan data untuk transaksi kepada siapapun, seperti PIN, username, password, kode OTP, nomor CVV/CVC, serta nomor dan tanggal kadaluwarsa kartu ATM.

    Selain itu, nasabah juga sebaiknya menghiraukan SMS, email, dan telepon yang mengatasnamakan BRI jika diminta PIN, Kode OTP, CVV/CVC, dan tanggal kadaluwarsa kartu ATM. Nasabah bisa melapor aktivitas mencurigakan ke pusat informasi BRI di 14017/1500017 atau email callbri@bri.co.id.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran fakta yang telah dilakukan, video yang berisi informasi soal modus baru pengurasan saldo Bank Rakyat Indonesia (BRI) bersifat missing context atau menyesatkan tanpa tambahan keterangan tertentu.

    Video ini merupakan kasus penipuan lawas yang terjadi pada tahun 2018 dan telah terselesaikan. Pria dalam video merupakan seorang pegawai Bawaslu DKI Jakarta bernama Andi Maulana, yang menjadi korban penipuan yang menyebabkan saldo tabungannya terkuras.

    Namun demikian, Andi telah mengklarifikasi perkataannya dalam video yang menyebut kalau uangnya di rekening BRI terkuras hingga hanya bersisa Rp57 ribu. Ia menyampaikan permintaan maaf atas videonya yang mengganggu dan meresahkan masyarakat.

    Rujukan

  • (GFD-2025-24889) Salah, OCCRP Hapus Nama Jokowi sebagai Finalis Pemimpin Terkorup

    Sumber:
    Tanggal publish: 07/01/2025

    Berita

    tirto.id - Masuknya nama Presiden Ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), dalam daftar nominasi finalis tokoh Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi 2024 yang dirilis Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) bikin gaduh publik.

    Kabar itu diwarnai pro dan kontra, bahkan Jokowi sendiri mengaku tak terima. Merespons hal tersebut, Jokowi meminta pihak yang mengklaim pernyataan agar membuktikannya. Menurut dia, saat ini memang banyak fitnah dan “framing jahat” yang ditujukan kepada dirinya.

    Menyoal sosok mantan Presiden RI dalam daftar OCCRP ini, ramai pula di media sosial yang menyebut OCCRP telah menghapus nama Jokowi sebagai finalis Person of The Year 2024 di situs mereka. Penghapusan itu seolah menarasikan bahwa penetapan Jokowi sebagai finalis adalah kabar bohong.

    Sebuah akun TikTok dengan nama “ameamirullloh” (arsip) misalnya, menyebarkan klaim ini lewat sebuah video berdurasi 1 menit 20 detik. Dalam klip, akun pengunggah menyertakan tangkapan layar artikel Batam News berjudul “Link Rilis Jokowi ‘Person of The Year’ Versi OCCRP Hilang dari Situs Resmi”, disertai dengan penelusuran mandiri di situs OCCRP.

    Dengan memasukkan kata kunci “Jokowi” di laman OCCRP, video menunjukkan tak ada hasil terkait yang ditemukan.

    “Coba jelaskan, jangan bikin anak-anak abah dan anak-anak banteng kecewa. Masa bahagianya cuman sehari dua hari kemarin, sekarang nggak ada gorengan lagi. Masa mereka mau menggoreng sekelas media internasional yang dipercayai 5 benua,” kata narator video.

    Sejak diunggah pada Kamis (2/1/2025) sampai Senin (6/1/2025), unggahan ini sudah disimpan sebanyak 674 kali dan dibagikan ke 666 warganet lainnya. Videonya juga memperoleh 10 ribu tanda suka dan 2.699 komentar.

    Tirto menemukan narasi senada di X, seperti bisa dilihat di sini.

    Lantas, bagaimana faktanya?

    Hasil Cek Fakta

    Untuk menelusuri klaim yang beredar, Tim Riset Tirto mencoba memasukkan kata kunci “Joko Widodo” di pencarian di situs https://www.occrp.org/, seperti yang digunakan akun pengunggah. Meski tak membuahkan hasil, OCCRP bukan berarti telah menghapus atau membatalkan nama Jokowi sebagai finalis tokoh Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi 2024.

    Penelusuran lebih lanjut di situs OCCRP menemukan bahwa nama Jokowi sebagai finalis tercantum di artikel OCCRP berjudul “Bashar al-Assad”. Nama-nama finalis pemimpin terkorup terdapat di tabel bawah bagian kanan.

    Dalam tabel itu terpampang lima nama sebagai finalis, di mana nama Jokowi berada di urutan nomor dua. Sementara empat finalis lain di antaranya Presiden Kenya, William Ruto; Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu; mantan perdana menteri Bangladesh Sheikh Hasina; dan pebisnis India, Gautam Adani.

    Dari kelima finalis, para juri OCCRP kemudian menentukan Bashar al-Assad, rezim pemimpin Suriah yang digulingkan, sebagai pemimpin paling korup tahun 2024 atau “Person Of The Year In Organized Crime And Corruption”.

    Penghargaan tersebut diberikan untuk menyoroti individu yang telah berkontribusi paling banyak dalam kejahatan dan korupsi secara global sehingga merusak demokrasi dan hak asasi manusia.

    Daftar pemenang penghargaan pemimpin terkorup dunia versi OCCRP sebelumnya mencakup Jaksa Agung Guatemala, María Consuelo Porras (2023), mantan Presiden Brazil, Jair Bolsonaro (2020), mantan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte (2017), dan Presiden Rusia Vladimir Putin (2014).

    Lewat artikel bertajuk “Behind the Decision (Indonesia): How OCCRP’s ‘Person of the Year’ Highlights the Fight Against Corruption”, OCCRP telah memberikan klarifikasi proses seleksi, di mana nama Jokowi masuk sebagai finalis pemimpin terkorup dunia.

    OCCRP menyatakan, penghargaan ini telah dilakukan selama 13 tahun dan diputuskan oleh panel juri ahli dari masyarakat sipil, akademisi, dan jurnalisme. Semuanya disebut memiliki pengalaman luas dalam menyelidiki korupsi dan kejahatan.

    Lebih jauh, OCCRP menegaskan kalau pihaknya tidak memiliki kendali atas siapa yang dinominasikan, lantaran saran datang dari orang-orang di seluruh dunia.

    “Ini termasuk nominasi mantan presiden Indonesia Joko Widodo, yang dikenal sebagai Jokowi. OCCRP memasukkan dalam finalis nominasi karena mengumpulkan dukungan daring terbanyak dan memiliki beberapa dasar untuk dimasukkan,” tulis OCCRP dalam artikelnya yang dirilis Kamis (2/1/2025).

    OCCRP menjelaskan bahwa mereka tidak memiliki bukti bahwa Jokowi terlibat dalam korupsi untuk keuntungan finansial pribadi selama masa jabatannya. Namun, kelompok masyarakat sipil dan para ahli mengatakan bahwa pemerintahan Jokowi secara signifikan melemahkan komisi antikorupsi Indonesia.

    Jokowi juga dikritik secara luas karena merusak lembaga pemilihan umum dan peradilan Indonesia untuk menguntungkan ambisi politik putranya, yang sekarang menjadi wakil presiden di bawah presiden baru Prabowo Subianto.

    Proses seleksi akhir OCCRP disebut didasarkan pada penelitian investigasi dan keahlian kolektif jaringan. Jadi, bisa dikatakan OCCRP tidak menghapus nama Jokowi sebagai finalis tokoh Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi tahun 2024.

    Untuk diketahui, OCCRP sendiri merupakan salah satu organisasi jurnalisme investigasi terbesar di dunia, yang berkantor pusat di Amsterdam dan memiliki staf di enam benua. OCCRP didirikan oleh reporter investigasi veteran, Drew Sullivan dan Paul Radu, pada tahun 2007.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran fakta yang telah dilakukan, nama Jokowi sebagai finalis tokoh Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi 2024 tetap tercantum di artikel Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) berjudul “Bashar al-Assad”. Nama-nama finalis pemimpin terkorup terdapat di tabel bawah bagian kanan.

    Dalam tabel itu terpampang lima nama sebagai finalis di mana nama Jokowi berada di urutan nomor dua. Sementara empat finalis lain antara lain Presiden Kenya, William Ruto; Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu; mantan perdana menteri Bangladesh Sheikh Hasina; dan pebisnis India, Gautam Adani.

    Dengan demikian, OCCRP tidak menghapus nama Jokowi sebagai finalis tokoh Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi tahun 2024 di situsnya, sehingga klaim tersebut bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Rujukan