• (GFD-2025-29175) [HOAKS] Nadiem Sebut Penetapannya sebagai Tersangka karena Ulah Jokowi dan Luhut

    Sumber:
    Tanggal publish: 22/09/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menetapkan mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook.

    Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Anang Supriatna menyebut Nadiem ditetapkan sebagai tersangka setelah dilakukan pemeriksaan terhadap sekitar 120 saksi dan 4 tersangka.

    Kemudian, di media sosial muncul unggahan berupa tangkap layar artikel dengan judul yang menyebut Nadiem menyatakan penetapannya sebagai tersangka karena ulah mantan presiden Joko Widodo (Jokowi).

    Selain Jokowi, nama Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan juga disebut oleh Nadiem.

    Namun, setelah ditelusuri, tangkapan layar judul artikel itu merupakan hasil manipulasi.

    Judul artikel yang mengeklaim Nadiem menyebut penetapan dirinya sebagai tersangka karena ulah Jokowi dan Luhut dibagikan akun Facebook ini, Instagram ini, dan TikTok ini.

    Dalam judul artikel itu, Nadiem diklaim mengatakan bahwa Jokowi dan Luhut menerima uang sekitar Rp 4,5 triliun dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook.

    Artikel yang terbit pada 4 September 2025 itu berjudul "Nadim Makarim Saya Tersangka ini ulah Jokowi Dan Luhut Mereka Berdua Banyak Menerima Uang ada sekitar 4,5 Triliun Dari Saya".

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri artikel tersebut melalui mesin pencari Google Search.

    Namun, tidak ditemukan artikel yang menyebut Nadiem mengatakan bahwa penetapannya sebagai tersangka karena ulah Jokowi dan Luhut.

    Kemudian Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri foto dalam artikel tersebut menggunakan Google Lens.

    Hasilnya, unggahan yang beredar dari segi tanggal terbit dan nama penulis identik dengan artikel di laman Viva.co.id ini.

    Artikel aslinya berjudul "Dibawa ke Tahanan, Nadiem Makarim Titip Pesan Belasungkawa Buat Ojol Dilindas Rantis".

    Artikel itu membahas soal Nadiem yang mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya pengemudi ojek online, Affan Kurniawan pada 28 Agustus 2025.

    Hal itu disampaikan Nadiem saat ia dibawa ke mobil tahanan Kejagung. Seperti diketahui Nadiem merupakan pendiri dan mantan Chief Executive Officer (CEO) Gojek. 

    Kesimpulan

    Judul artikel Nadiem Makarim menyebut penetapan dirinya sebagai tersangka karena ulah Jokowi dan Luhut merupakan hasil manipulasi.

    Artikel aslinya berjudul, "Dibawa ke Tahanan, Nadiem Makarim Titip Pesan Belasungkawa Buat Ojol Dilindas Rantis". 

    Artikel itu membahas soal ucapan belasungkawa Nadiem atas meninggalnya pengemudi ojek online, Affan Kurniawan yang dilindas kendaraan taktis Brimob pada 28 Agustus 2025. 

    Rujukan

  • (GFD-2025-29174) [PARODI] Jepang dan Indonesia akan Lakukan Pertukaran Antarwarga Lebih Dari 500 Ribu dalam 5 Tahun ke Depan

    Sumber: Tiktok
    Tanggal publish: 23/09/2025

    Berita

    Akun tiktok “dinz_skuy” pada Selasa (09/09/2025) mengunggah Video [arsip] yang disertai takarir:

    “Jepang dan Indonesia Akan Lakukan Pertukaran Antarwarga lebih dari 500 ribu dalam 5 tahun ke depan”

    Hingga Rabu (10/09/2025), konten tersebut telah mendapat lebih dari 6 ribu tanda suka, menuai 526 komentar dan diteruskan sebanyak 467 kali oleh pengguna Tiktok lainnya.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan kata kunci “Jepang dan Indonesia akan lakukan pertukaran antarwarga lebih dari 500 ribu dalam 5 tahun ke depan” ke mesin pencarian Google. Hasilnya tidak ditemukan berita kredibel yang membenarkan klaim.

    Selanjutnya, Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran dengan memasukkan hasil tangkapan layar klaim ke dalam Google Lens. Hasilnya, ditemukan unggahan akun instagram “Buschoo” yang menampilkan gambar serupa dengan klaim, namun dengan takarir “Jepang dan India akan lakukan pertukaran antarwarga dalam 5 tahun ke depan”.

    Kemudian, Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri lebih dalam dengan memasukan kata kunci “India dan Jepang akan lakukan pertukaran antarwarga dalam 5 tahun ke depan” ke mesin pencarian Google. Hasilnya ditemukan artikel dari www3.nhk.or.jp dengan judul “Jepang dan India Perkuat Kerja Sama di Berbagai Bidang”.

    Dalam artikel yang tayang pada Sabtu (30/08/2025) tersebut dijelaskan Perdana Menteri (PM) Jepang Ishiba Shigeru mengadakan pertemuan dengan PM India, Narendra Modi, di Tokyo. Salah satu hasilnya adalah mereka sepakat untuk menargetkan pertukaran antarwarga yang akan melibatkan lebih dari 500 ribu orang selama 5 tahun ke depan. Bukan antara Indonesia dan Jepang.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi klaim “Jepang dan Indonesia akan lakukan pertukaran antarwarga lebih dari 500 ribu dalam 5 tahun ke depan” merupakan konten satire/parodi (satire/parody content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-29173) Tidak Benar Video Rumah Kapolda Bali Digeruduk Massa

    Sumber:
    Tanggal publish: 22/09/2025

    Berita

    tirto.id - Sejumlah narasi soal polisi masih mendapat sentimen negatif dari masyarakat. Di media sosial terdapat sejumlah unggahan yang menarasikan kekecewaan publik, yang sayangnya perlu dipertanyakan kebenarannya.

    ADVERTISEMENT

    Sebuah unggahan video yang menarasikan bahwa rumah Kepala Polda Bali, Irjen Pol Daniel Adityajaya didatangi oleh ribuan massa dan dilempari batu kami temui di Instagram. Pada video tersebut, para pengunjuk rasa melempari sebuah bangunan dengan batu dan balok.

    let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});

    Video yang beredar memperlihatkan pengunjuk rasa di depan sebuah gerbang besar yang terdapat logo instansi kepolisian. Pengunjuk rasa melemparkan berbagai jenis barang ke arah bangunan yang telah dipagari dengan gerbang berwarna hitam tersebut. Tampak massa mengenakan helm dan beberapa orang memakai jaket pengemudi ojol.

    let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});

    #gpt-inline3-passback{text-align:center;}

    Narasi itu diunggah akun Instagram bernama “abadi.puji_86” (arsip) pada Minggu (14/9/2025) lewat unggahan video pendek atau reels. Unggahan dengan narasi yang sama juga ditemukan diunggah di X oleh akun “@masaryaduta” pada Senin (15/9/2025).
    #inline4 {margin:1.5em 0}
    #inline4 img{max-width:300px !important;margin:auto;display:block;}

    let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});

    #gpt-inline4-passback{text-align:center;}

    “Waduh rumah Kapolda Bali di geruduk massa,” tulis salah satu pengunggah klaim itu.

    PERIKSA FAKTA hoaks video rumah Kapolda Bali digeruduk massa.

    ADVERTISEMENT

    Sepanjang delapan hari, 14/9/2025-22/9/2025, atau selama delapan hari tersebar di Instagram, unggahan itu telah memperoleh 54 tanda suka dan 21 komentar.

    Lantas, bagaimana kebenaran klaim tersebut? Benarkah rumah Kapolda Bali digeruduk oleh massa?

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tirto lewat metode reverse images search, potongan video pendek soal klaim penggerudukan massa di rumah Kapolda Bali tersebut diambil dari unggahan di akun YouTube milik Mata Revolusi NKRI.

    Keterangan dalam video pendek yang diunggah di YouTube pada 31 Agustus 2025 tersebut justru memberikan keterangan peristiwa terjadi di Markas Polda Bali.

    Dalam tayangan video di akun YouTube tersebut, sama persis dengan video yang beredar di bulan September dengan klaim narasi penggerudukan oleh demonstran di rumah Kapolda Bali.

    Bangunan dalam video memang cocok dengan kantor Direktorat Reserse Kriminal Khusus yang sempat diunggah juga dalam akun YouTube Bid Humas Polda Bali, 4 Agustus 2022.

    Aksi massa di depan Markas Polda Bali juga terekam unggahan akun YouTube Tribun Bali ketika peristiwa demonstrasi pecah di pelbagai daerah pada 30 Agustus 2025. Kericuhan terjadi sekitar pukul 15.30 WITA ketika sejumlah pengunjuk rasa melempar batu ke arah petugas dan gedung Mapolda.

    Selain itu, Polda Bali juga secara langsung telah membantah narasi yang beredar terkait adanya penggerudukan di rumah Kapolda Bali. Hal ini disampaikan lewat media sosial resmi mereka dan lewat pernyataan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Bali, Kombes Ariasandy.

    "Video tersebut memang ada, tetapi itu bukan kediaman Kapolda Bali. Sekali lagi, itu bukan kediaman Kapolda Bali," kata Ariasandy mengutip detik Bali.

    Ariasandy menjelaskan video yang beredar merupakan demonstrasi ketika 30 Agustus 2025 pecah di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Bali, tepatnya di Jalan Kamboja, Denpasar.

    "Kami sangat menyesalkan adanya oknum yang tidak bertanggung jawab membuat konten dengan narasi hokas seperti itu, apalagi saat ini Bali sedang berduka karena bencana banjir bandang," ucap Ariasandy.

    Ariasandy menegaskan Polda Bali memastikan melacak pembuat dan penyebar konten hoaks tersebut. Jika terbukti, kata dia, pelakunya bakal ditindak tegas.

    "Mari bersama kita jaga Bali dengan bijak dalam bermedia sosial dan tidak mudah percaya ataupun menyebarkan berita-berita hoaks seperti itu," ajak mantan Kabid Humas Polda NTT itu.

    Dengan begitu, klaim narasi terkait penggerudukan di rumah Kapolda Bali sebetulnya adalah video yang diambil ketika massa melakukan unjuk rasa di depan Markas Polda Bali pada 30 Agustus lalu. Video tersebut disalahgunakan dengan klaim bahwa peristiwa tersebut terjadi di depan rumah Kapolda Bali.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukkan, video yang mengklaim rumah Kapolda Bali digeruduk massa pengunjuk rasa bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

    Video tersebut merupakan momen unjuk rasa di depan Markas Polda Bali pada 30 Agustus 2025. Tidak ada juga keterangan resmi maupun pemberitaan media kredibel yang membenarkan klaim bahwa ada penggerudukan yang dilakukan pengunjuk rasa di rumah Kapolda Bali.

    ==

    Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

    Rujukan

  • (GFD-2025-29172) Hoaks Video Prabowo Menangis karena Rakyat Demo DPR

    Sumber:
    Tanggal publish: 22/09/2025

    Berita

    tirto.id - Beredar di media sosial, video yang memperlihatkan Presiden Prabowo Subianto tengah mengusap matanya yang tampak berkaca-kaca. Video tersebut dinarasikan sebagai momen ketika Prabowo menangis akibat aksi demonstrasi pembubaran DPR yang terjadi pada Agustus dan September 2025.

    ADVERTISEMENT

    Narasi itu diunggah oleh sejumlah akun di Facebook, di antaranya “Ade Kurniawan”(arsip),“Martinus TR”, “DMK storie’s” dan “Sriyono Mustika” dalam periode Sabtu (30/8/2025) hingga Jumat (12/9/2025). Sejumlah ungahan tersebut menarasikan bahwa Prabowo menangis lantaran kekecewaan rakyat ditujukan kepada DPR, bukan kepada dirinya.

    let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});

    “Prabowo menangis melihat semua rakyat nya hanya ingin membubarkan DPR bukan presidennya. Netizen: tujuan utama rakyat itu DPR bukan presiden jadi tenang aja Pak, kami masih percaya atas kepemimpinan bapak prabowo hanya karena ulah mereka bapak yang kena imbasnya,” bunyi keterangan dalam unggahan tersebut.

    let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});

    #gpt-inline3-passback{text-align:center;}

    PERIKSA FAKTA Hoaks Video Prabowo Menangis karena Rakyat Demo DPR.

    #inline4 {margin:1.5em 0}
    #inline4 img{max-width:300px !important;margin:auto;display:block;}

    let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});

    #gpt-inline4-passback{text-align:center;}

    Sepanjang Jumat (12/9/2025) hingga Senin (22/9/2025), atau selama 10 hari tersebar di Facebook, unggahan ini telah memperoleh 68 tanda suka, tujuh komentar dan telah dibagikan sebanyak tiga kali. Lantas, bagaimana kebenaran klaim tersebut? Benarkah Prabowo menangis karena rakyat demo DPR dan bukan dirinya?

    Hasil Cek Fakta

    ADVERTISEMENT

    Tirto melakukan penelusuran terhadap video yang disertakan dalam unggahan tersebut. Setelah diamati secara utuh, video berdurasi singkat itu hanya menampilkan Presiden Prabowo Subianto tengah mengusap matanya yang tampak berkaca-kaca. Tidak ditemukan pernyataan, konteks, maupun keterangan apa pun dalam video tersebut yang mendukung klaim bahwa Prabowo menangis akibat aksi demonstrasi pembubaran DPR.

    Selain itu, tidak ditemukan pula ucapan dari Prabowo yang menyatakan bahwa dirinya menangis karena merasa terharu rakyat tidak kecewa padanya, melainkan kepada DPR. Klaim tersebut semata-mata muncul dari narasi teks yang ditambahkan dalam unggahan video, bukan berasal dari isi video itu sendiri.

    Tirto kemudian menelusuri asal usul dan konteks video tersebut dengan menggunakan teknik reverse image search dan pencarian dengan menggunakan metode kata kunci terkait di platform pencarian video youtube. Hasilnya, kami menemukan video serupa diunggah di kanal Youtube VIVA.CO.ID berjudul “Tangis Haru Prabowo Pecah Saat Kasih Bantuan Rp15 M ke Koperasi Ini” yang diunggah pada 18 Desember 2023.

    Video tersebut merekam momen ketika Prabowo, yang saat itu masih berstatus sebagai calon presiden, menitikkan air mata saat berpidato di hadapan para anggota muda Koperasi Mekar Digital Sejahtera (MDS) dalam acara Silaturahmi Nasional pada Sabtu (16/12/2023). Tangis Prabowo muncul sebagai ungkapan rasa syukur setelah dirinya diangkat sebagai Ketua Dewan Kehormatan MDS, sekaligus saat memberikan bantuan sebesar Rp15 miliar kepada koperasi tersebut.

    Dengan demikian, video yang beredar merupakan rekaman lama dan tidak berkaitan dengan demonstrasi pembubaran DPR yang terjadi pada Agustus dan September 2025. Hingga penelusuran ini dilakukan, tidak ditemukan video yang memperlihatkan Prabowo menangis akibat aksi demonstrasi tersebut. Selain itu, tidak ada pernyataan resmi maupun pemberitaan dari media kredibel yang membenarkan klaim tersebut.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa video yang dinarasikan sebagai momen ketika Prabowo menangis akibat aksi demonstrasi pembubaran DPR bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

    Konteks asli video yang disertakan dalam unggahan adalah momen saat Prabowo berpidato di hadapan para anggota muda Koperasi Mekar Digital Sejahtera (MDS) dalam acara Silaturahmi Nasional pada Sabtu (16/12/2023).

    ==

    Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

    Rujukan