• (GFD-2025-28428) [HOAKS] Singapura Bangun Penjara Apung di Laut

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/08/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan video yang diklaim menampilkan penjara apung di laut yang dibangun Singapura.

    Penjara apung itu diklaim merupakan yang pertama di dunia sebagai upaya mengatasi kepadatan dan meningkatkan keamanan.

    Namun, setelah ditelusuri narasi dalam video tersebut tidak benar atau hoaks.

    Video mengenai penjara apung yang dibangun Singapura dibagikan di Facebook, misalnya oleh akun ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Akun tersebut membagikan video yang menampilkan sebuah tongkang mengangkut bangunan berbetuk segi panjang dan diberi keterangan:

    Singapura baru saja membangun penjara terapung pertama di dunia: Inovasi atasi kepadatan dan tingkatkan keamanan

    Berdasarkan penelusuran di Google Search tidak ditemukan informasi valid Singapura membangun penjara apung di laut.

    Tim Cek Fakta Kompas.com justru menemukan bantahan dari Departemen Pemasyarakatan Singapura (SPS) terkait kabar itu.

    Dalam keterangan di laman resminya, SPS memastikan bahwa kabar soal pembangunan penjara apung adalah hoaks.

    Hingga kini belum ada rencana ataupun pembicaraan terkait pembangunan penjara apung di Singapura. 

    "Hal ini tidak benar. Kami tidak pernah mengadakan pembicaraan atau merencanakan hal semacam itu, dan juga tidak ada kebutuhan untuk melakukannya," tulis SPS di laman resminya.

    Penelusuran menggunakan teknik reverse image search menemukan bahwa tongkang yang ada dalam video mirip dengan foto di laman Paimages.co.uk. 

    Keterangan dalam foto menyebut bahwa tongkang yang ada di laut bukan penjara, melainkan kapal penginapan Bibby Stockholm,

    Kapal itu adalah sebuah tongkang yang disewa Pemerintah Inggris pada 2023 untuk menampung para pencari suaka laki-laki. 

    Hasil Cek Fakta

    Kesimpulan

    Narasi yang mengeklaim Singapura membangun penjara apung di laut merupakan informasi tidak benar atau hoaks. 

    Departemen Pemasyarakatan Singapura (SPS) menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada rencana ataupun pembicaraan terkait pembangunan penjara apung. 

    Adapun tongkang yang ada di dalam video bukan penjara, melainkan kapal penginapan Bibby Stockholm yang disewa Pemerintah Inggris untuk menampung para pencari suaka laki-laki.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28427) [KLARIFIKASI] Video Ketukan Pintu yang Misterius di Sinjai adalah Konten Iseng Warga

    Sumber:
    Tanggal publish: 12/08/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan video yang diklaim menampilkan ketukan pintu misterius di rumah warga di Desa Tongke-Tongke, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.

    Unggahan itu tayang pada 8 Agustus 2025. Warganet kemudian mengaitkan peristiwa itu dengan hal mistis, sebab ketika pintu dibuka tidak ada siapa pun di luar rumah. 

    Namun, setelah ditelusuri narasi dalam video tersebut adalah informasi keliru.

    Video yang diklaim menampilkan ketukan pintu misterius di rumah warga Desa Tongke-Tongke, Kabupaten Sinjai salah satunya dibagikan akun Facebook ini.

    Akun tersebut membagikan rekaman video rumah warga yang pintunya diketuk berulang kali pada dini hari. Namun, ketika pintu dibuka tidak ada siapa pun di luar rumah.

    Video diberi keterangan sebagai berikut:

    Yang lagi viral guysAstagfirullah Semoga kita selalu dalam Lindungan Allah SWT

    Fenomena horor ketuk pintu tengah malam terjadi di Tongke - Tongke Kab.Sinjai.Kejadian Hari Jum'at 8/8/2025 Pukul 02.45 Wita Pagi …

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video ketukan pintu misterisu di sebuah rumah di Desa Tongke-Tongke, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.

    Hasil Cek Fakta

    Dikutip dari Tribun Timur, video yang dikaitkan dengan hal mistis tersebut sempat membuat masyarakat di Desa Tongke-Tongke cemas.

    Namun, setelah ditelusuri oleh kepolisian, diketahui bahwa video itu merupakan hasil rekayasa. 

    “Video itu hoaks,” ujar Kapolsek Sinjai Timur, Iptu Muhsin. 

    Menurut Iptu Muhsin, pembuat video merupakan warga setempat bernama Andi Khaeril Muttaqin (23). Saat dimintai keterangan, Andi mengaku membuat video itu hanya sekadar iseng. 

    Suara ketukan pintu dalam video sengaja ditambahkan agar konten itu seolah kejadian nyata. 

    "Jadi suara ketukan pintu itu hanya editan yang dibuat pelaku," kata Iptu Muhsin. 

    Polisi kemudian memberikan sanksi kepada Andi berupa teguran tertulis. Andi juga menandatangani surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya.

    Kesimpulan

    Video yang diklaim menampilkan ketukan pintu misterius di rumah warga Desa Tongke-Tongke, Kabupaten Sinjai pada 8 Agutus 2025 merupakan informasi keliru.

    Faktanyta, video itu merupakan konten rekayasa yang dibuat oleh seorang warga setempat yang sekadar iseng. 

    Pembuat video telah mendapat teguran dari polisi dan menandatangani surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya itu. 

    Rujukan

  • (GFD-2025-28426) Cek Fakta: Tidak Benar Ini Link Resmi Kemnaker Untuk Cek Status Penerima BSU

    Sumber:
    Tanggal publish: 14/08/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim link situs resmi Kementerian Ketenagakerjaan RI (Kemnaker) untuk cek status penerima BSU, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 2 Agustus 2025.
    Klaim link situs resmi Kemnaker untuk cek status penerima BSU berupa tulisan sebagai berikut.
    "📢 Kabar Gembira! Rp600.000 untuk Anda yang Terdaftar dalam Program BSU 2025!Kementerian Ketenagakerjaan RI kembali menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar Rp600.000 sebagai bentuk dukungan nyata kepada para pekerja di seluruh Indonesia.
    🌐 Cek status penerimaan Anda sekarang juga di situs resmi:
    🛡️ Website resmi, aman, dan langsung terhubung dengan Kemnaker."
    Klaim tersebut menyertakan menu daftar, jika menu tersebut diklik muncul link berikut.
    "https://cek.bsu-kemnaker.com/?fbclid=IwY2xjawMKFZtleHRuA2FlbQIxMQBicmlkETFDYjdxcGlMemlUaE41eWxXAR5p7M_oKEue2CU27VH6PWPW7g9SpqizOcurZsfPxmkFKgR1KGaBwdAoiGIY_Q_aem_PJlRr2xRYAGBxOo2LJ3u-A"
    Link tersebut mengarah pada halaman situs yang menampilkan formulir digital dan meminta sejumlah data pribadi.
    Benarkah klaim link situs resmi Kemnaker untuk cek status penerima BSU? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim link situs resmi Kemnaker untuk cek status penerima BSU, penelusuran mengarah pada artikel berujudul "Cek Penerima BSU 2025 di Kemnaker.go.id: Panduan Lengkap dan Terbaru!" yang dimuat situs Liputan6.com, pada 8 Juli 2025.
    Artikel situs Liputan6.com menyebutkan, untuk mengecek status penerimaan BSU Kemnaker 2025 melalui situs web bsu.kemnaker.go.id, ikuti langkah-langkah berikut:
    Akses Situs Web: Buka situs resmi Kemnaker di bsu.kemnaker.go.id menggunakan peramban (browser) di komputer atau ponsel Anda. Pastikan koneksi internet Anda stabil.
    Login atau Daftar Akun: Jika Anda sudah memiliki akun, login menggunakan email dan kata sandi Anda. Jika belum memiliki akun, Anda perlu mendaftar terlebih dahulu dengan melengkapi data diri sesuai dengan KTP dan nomor BPJS Ketenagakerjaan Anda. Gunakan alamat email aktif untuk verifikasi.
    Lengkapi Profil (Jika Diperlukan): Setelah login, pastikan profil Anda lengkap. Ini termasuk informasi seperti status pekerjaan, lokasi tempat kerja, dan nomor rekening bank aktif. Data yang lengkap akan mempercepat proses verifikasi.
    Cek Status BSU: Setelah semua data terisi dan diverifikasi, cari menu 'Cek Status BSU' atau yang serupa di dasbor akun Anda. Klik menu tersebut.
    Setelah Anda mengklik "Cek Status", sistem akan menampilkan status BSU Anda. Kemungkinan status yang akan muncul antara lain:
    Anda memenuhi kriteria sebagai calon penerima BSU 2025: Ini berarti data Anda lolos verifikasi awal, tetapi masih menunggu proses selanjutnya. Periksa secara berkala untuk pembaruan status.
    Anda telah ditetapkan sebagai penerima BSU dan sedang menunggu penyaluran: Ini menunjukkan Anda telah dinyatakan sebagai penerima dan dana akan segera disalurkan.
    Anda berhak menerima BSU, namun ada kendala rekening: Ini berarti ada masalah dengan rekening bank Anda. Segera hubungi bank atau pihak terkait untuk menyelesaikan masalah ini.
    Dana BSU sudah tersalurkan ke rekening: Ini berarti BSU Anda sudah masuk ke rekening bank Anda.
    NIK Anda tidak memenuhi persyaratan penerima BSU: Ini berarti Anda tidak termasuk dalam daftar penerima BSU 2025 berdasarkan verifikasi data.
    Pengecekan status Bantuan Subsidi Upah (BSU) dapat dilakukan melalui berbagai kanal. Mulai dari website resmi BPJS Ketenagakerjaan dan Kementerian Ketenagakerjaan, aplikasi Pospay dan JMO.
    Dalam artikel berjudul "BPJS Ketenagakerjaan: Cek Penerima BSU 2025, Ini Cara Mudahnya!" yang dimuat situs Liputan6.com, pada 6 Juli 2025 menyebutkan sejumlah cara untuk mengecek penerima BSU, berikut caranya.
    Salah satu cara paling umum untuk melakukan pengecekan status BSU adalah melalui website resmi BPJS Ketenagakerjaan. Berikut adalah langkah-langkahnya:
    Buka situs web resmi BPJS Ketenagakerjaan di bsu.bpjsketenagakerjaan.go.id/.
    Cari bagian 'Cek Apakah Kamu Termasuk Calon Penerima BSU?'.
    Isi data yang diminta, termasuk NIK, nama lengkap, tanggal lahir, nama ibu kandung, dan alamat email.Klik 'Lanjutkan'.
    Sistem akan menampilkan status verifikasi Anda.
    Pastikan data yang Anda masukkan sesuai dengan data yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan untuk menghindari kesalahan verifikasi. Jika diminta, masukkan nomor rekening Bank Himbara (BRI, BNI, Mandiri, dan BTN) untuk mempercepat proses pencairan.
    Selain melalui website BPJS Ketenagakerjaan, Anda juga dapat melakukan pengecekan melalui:
    Website Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker): Kunjungi situs resmi Kemnaker di https://bsu.kemnaker.go.id/. Situs ini berfungsi sebagai tahap validasi setelah verifikasi BPJS Ketenagakerjaan.
    Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile): Unduh aplikasi JMO di Google Play Store atau App Store. Lengkapi profil Anda dengan informasi yang benar dan akurat. Cari menu atau bagian yang berkaitan dengan BSU. Ikuti petunjuk yang diberikan untuk mengecek status penerimaan BSU Anda.

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim link situs resmi Kemnaker untuk cek status penerima BSU tidak benar.
    Situs resmi Kemnaker untuk mengecek status penerima BSU adalah di bsu.kemnaker.go.id.
  • (GFD-2025-28425) Menyesatkan: Video Sergap.id Soal Liputan Investigasi Rumah Prajurit TNI

    Sumber:
    Tanggal publish: 14/08/2025

    Berita

    AKUN Sergap.id mempublikasikan sebuah video investigasi di TikTok [arsip] dan Facebook tentang program kredit rumah prajurit Tamtama. Program yang terjadi di masa Kepala Staf TNI Angkatan Darat Dudung Abdurachman itu disebutkan mangkrak di banyak daerah.

    Video berdurasi 1 menit 20 detik itu, memperlihatkan seorang pria menyebut hasil liputan tim IndonesiaLeaks. Ia menjelaskan kejanggalan-kejanggalan program kredit perumahan di kalangan personil TNI AD. Berlogo Sergap.id, video tersebut juga memuat sejumlah gambar rumah terbengkalai dan tentara sebagai latar belakang video.



    Namun, benarkah akun Sergap.id memproduksi liputan investigasi kredit perumahan TNI AD bersama tim IndonesiaLeaks?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi konten itu menggunakan pencarian gambar terbalik, penelusuran melalui media kredibel, dan wawancara.   

    Hasilnya, Sergap.id tidak bergabung dengan tim IndonesiaLeaks. Konten tersebut diambil dari media lain tanpa izin, lalu diubah dengan menambahkan foto-foto lain yang tidak berkaitan.  

    IndonesiaLeaks adalah platform kolaborasi yang menghubungkan pembocor informasi atau whistleblower dengan media dan jurnalis investigasi. Akun Instagram IndonesiaLeaks menyatakan, media yang berkolaborasi untuk liputan investigasi kejanggalan program kredit perumahan prajurit TNI AD adalah Jaring.id, Tempo, Suara.com, dan Independen.id.



    Pria dalam video itu adalah jurnalis Tempo, Mustafa Silalahi. Video Mustafa tersebut dicomot dari tayangan siniar program Tukang Kupas Perkara (TKP) yang diunggah di saluran YouTube Tempo, Kamis, 7 Agustus 2025.

    Kepada Tim Cek Fakta Tempo, Mustafa menjelaskan bahwa siniar yang dibawakannya tersebut bagian dari pemberitaan Tempo berjudul Kredit Janggal Rumah Prajurit TNI di Masa Dudung Abdurachman edisi 3 Agustus 2025.

    Menurut Mustafa, akun Sergap.id bukan bagian dari IndonesiaLeaks. Video Mustafa dicomot dengan menambahkan foto dan video lain yang tidak terkait. 

    “Dokumentasi IndonesiaLeaks cuma berupa foto, tidak ada video,” kata Mustafa. 



    Pada detik ke-4, video yang beredar memperlihatkan klip dengan latar belakang rumah-rumah terbengkalai di tengah ladang singkong. Video yang mirip pernah diunggah oleh akun TikTok rusdyramadhan pada 2023.

    Video rumah terbengkalai itu merupakan perumahan yang tak dihuni di Kota Semarang, Jawa Tengah. Pemilik konten asli membuat tayangan horor dengan mengeksplorasi keangkeran rumah tersebut.

    Menurut, Mustafa, tampilan video rumah tersebut bukan bagian atau dokumentasi dari IndonesiaLeaks.



    Latar belakang klip video yang beredar pada detik ke-28 memperlihatkan barisan personil tentara. Gambar tersebut  juga tak berkaitan dengan liputan kolaborasi IndonesiaLeaks. 

    Foto itu sesungguhnya memperlihatkan situasi latihan perang Garuda Shield tahun 2021 yang dipublikasikan Reuters.

    Hasil Investigasi IndonesiaLeaks soal Kredit Rumah Prajurit

    Kolaborasi IndonesiaLeaks telah menerbitkan laporan terkait kejanggalan kredit perumahan untuk personil TNI AD. Program itu terjadi saat Dudung Abdurrahman menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) TNI pada November 2021 hingga Oktober 2023.

    Publikasi Tempo edisi 3 Agustus 2025 menjelaskan, lahan yang disiapkan untuk perumahan itu tampak kosong. Rumah-rumah tersebut berada di Purwakarta, Jawa Barat; Bekasi, Jawa Barat; dan Semarang, Jawa Tengah. Padahal prajurit yang mengikuti program tersebut sudah mencicil sebesar Rp2,5 juta per bulan sejak tahun 2022 hingga 15 tahun. 

    Beberapa prajurit mengaku terpaksa mengikuti program tersebut karena merasa terancam. Jika  tak mengikuti program tersebut, mereka akan dikirim bertugas ke Papua.

    Prabowo Subianto sebelum dilantik menjadi Presiden, sebenarnya juga sudah mengendus kejanggalan proyek tersebut. Namun, Prabowo menyatakan percaya pada Dudung setelah mendengar penjelasannya dan mengangkatnya menjadi Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional.

    Dudung pun menanggapi temuan-temuan Tim IndonesiaLeaks itu dengan datang ke Kantor Tempo pada 4 Agustus 2025. Ia menjelaskan, tak seluruhnya proyek kredit rumah prajurit TNI AD itu gagal, meski ada beberapa proyek yang mangkrak. Dia juga mengklaim bahwa para prajurit telah menerima hak mereka dalam program tersebut.

    Kesimpulan

    Dari verifikasi tersebut, Tempo menyimpulkan konten Sergap.id mengenai liputan investigasi kredit perumahan TNI AD bersama tim IndonesiaLeaks adalah menyesatkan.

    Meski tim IndonesiaLeaks benar memproduksi liputan investigasi mengenai kejanggalan kredit rumah prajurit, namun konten dari Sergap.id tersebut bukan bagian dari dokumentasi IndonesiaLeaks. Akun Sergap.id bukan bagian dari kolaborasi Indonesia Leaks. Konten tersebut dibuat dengan mencomot dari media Tempo dengan menambahkan foto dan video lain yang tidak terkait.

    Rujukan