• (GFD-2024-20581) [HOAKS] Cara Menghemat Elpiji dengan Mengelem Karet Tabung

    Sumber:
    Tanggal publish: 15/06/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar narasi mengenai cara menghemat elpiji dengan mengelem rubber seal atau karet segel pada tabung.

    Namun, setelah ditelusuri, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

    Narasi mengenai cara menghemat elpiji dengan memberikan lem pada rubber seal tabung dibagikan oleh akun Facebook ini.

    Dalam video, narator membagikan petunjuk dengan melilitkan benang pada karet kemudian diberikan lem.

    Akun tersebut menuliskan keterangan demikian: Lakukan ini. Gas di rumah tidak cepat habis dan makin irit. 

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut mengelem sil pada tabung bisa menghemat pemakaian elpiji

    Hasil Cek Fakta

    Sekretaris Perusahaan PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting membantah cara tersebut dapat menghemat pemakaian elpiji.

    Menurut dia, karet yang dilem pada tabung justru akan mempersulit pengguna saat penggantian.

    "Tidak benar, apabila dilakukan pengeleman seperti deskripsi dalam video tersebut akan mempersulit proses penggantian," ujar Irto kepada Kompas.com, Sabtu (15/6/2024).

    Irto menjelaskan, karet tabung perlu diganti secara berkala karena elastisitasnya akan berkurang seiring pemakaian.

    "Karet seal perlu diganti secara berkala karena elastisitas karet akan berkurang seiring waktu, dan fungsi karet seal ini untuk safety atau keamanan," jelas Irto. 

    Dikutip dari laman Pertamina.com, karet seal merupakan salah satu komponen valve elpiji yang berfungsi sebagai pelindung ketika pemasangan regulator. 

    Kelayakan penggunaan karet serta keberadaannya pada valve secara otomatis akan terdeteksi ketika kegiatan pengisian elpiji di stasiun pengisian tabung Pertamina. 

    Kesimpulan

    Pemberian lem pada rubber seal atau karet segel tabung tidak akan menghemat pemakaian elpiji.

    Cara tersebut justru akan mempersulit penggantian karet. Sementara, elastisitas karet akan berkurang seiring pemakaian dan harus diganti secara berkala.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20580) Keliru, Konten dengan Klaim Seruan WHO agar Pemerintah Larang Pertanian Demi Selamatkan Bumi

    Sumber:
    Tanggal publish: 18/06/2024

    Berita



    Sebuah unggahan beredar dengan klaim bahwa WHO menyerukan kepada pemerintah untuk melarang pertanian di seluruh dunia dengan alasan menyelamatkan planet ini. Konten ini dibagikan di media sosial Facebook [ arsip ] pada Sabtu, 18 Mei 2024.

    Pernyataan itu disebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam sebuah blog berbahasa Jerman.



    Benarkah WHO menyerukan kepada pemerintah melarang pertanian di seluruh dunia dengan alasan menyelamatkan bumi?

    Hasil Cek Fakta



    Penelusuran Tim Cek Fakta Tempo menemukan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak pernah menyerukan kepada pemerintah melarang pertanian di seluruh dunia dengan alasan menyelamatkan bumi, seperti yang diklaim pembuat konten.

    Konten tersebut diambil dari situs blogspot berbahasa Jerman dengan judul “WHO fordert Regierungen auf, die Landwirtschaft weltweit zu verbieten, um den Planeten zu retten ” atau dalam bahasa Indonesia artinya, WHO menyerukan kepada pemerintah untuk melarang pertanian di seluruh dunia untuk menyelamatkan planet ini. 

    Setelah memeriksa isi pernyataan Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus di dalam video, jelas bahwa Tedros tidak pernah mengatakan hal itu. Konteks sebenarnya dari pernyataan Tedros adalah mengenai sistem pangan yang berkontribusi terhadap lebih dari 30% emisi gas rumah kaca dan menyumbang hampir sepertiga beban penyakit global.

    Menurut Tedros, transformasi sistem pangan menjadi sangatlah penting agar dapat beralih ke pola makan yang lebih sehat, lebih beragam, dan lebih berbasis nabati.  

    Video Tedros itu sebenarnya juga sudah ditayangkan di channel YouTube World Health Organization (WHO) pada 21 Desember 2023 lalu dengan judul Our food systems are harming the health of people and planet. 

    Saat itu, dia berbicara di acara resmi COP28 yang diselenggarakan 11 Desember 2023 oleh Dewan Menteri Nordik, Finlandia.

    Berikut pernyataan lengkap Tedros, diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia:

    Sistem pangan berkontribusi terhadap kesehatan manusia dan bumi. Sistem pangan berkontribusi terhadap lebih dari 30 persen emisi gas rumah kaca dan menyumbang hampir sepertiga beban penyakit global. Oleh karena itu, transformasi sistem pangan sangatlah penting, katanya, dengan beralih ke pola makan yang lebih sehat, lebih beragam, dan lebih berbasis nabati.  

    Jika sistem pangan memberikan pola makan yang sehat untuk menyelamatkan 8 juta nyawa per tahun dan negara-negara tersebut tidak menjadi pelopor dalam banyak terobosan kebijakan termasuk untuk menghubungkan iklim dan nutrisi. Terima kasih atas kepemimpinan anda di bidang ini dan untuk menyelenggarakan diskusi ini untuk berbagi pengalaman dan pembelajaran yang berkomitmen untuk mendukung negara-negara untuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan untuk memperbaiki pola makan dan memperbaiki perubahan iklim tahun lalu di bawah kepemimpinan kepresidenan Polisi Mesir dan mitra kami meluncurkan ikon inisiatif aksi iklim dan nutrisi ikon.

    Laporan dasar saat ini menunjukkan rendahnya integrasi iklim dan nutrisi dalam kebijakan mekanisme pendanaan dan khususnya di sektor swasta. Oleh karena itu, saya sangat senang karena lebih dari 130 negara-negara telah menandatangani COP28 UEA Declaration on Climate and Health bersama-sama kita dapat melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat dan planet ini. Terima kasih.

    Kesimpulan



    Berdasarkan pemeriksaan fakta, narasi WHO serukan kepada pemerintah melarang pertanian di seluruh dunia dengan alasan menyelamatkan bumi adalah keliru.

    Pasalnya, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, tidak pernah menyerukan pelarangan. Tedros hanya menyampaikan soal sistem pangan merugikan kesehatan manusia dan bumi.

    Sistem pangan berkontribusi terhadap lebih dari 30 persen emisi gas rumah kaca dan menyumbang hampir sepertiga beban penyakit global. Oleh karena itu, transformasi sistem pangan sangatlah penting dengan beralih ke pola makan yang lebih sehat, lebih beragam, dan lebih berbasis nabati.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20579) Keliru, Narasi Tentang Dr. Sebi Menghilang Setelah Kabarkan Khasiat 5 Obat Herbal

    Sumber:
    Tanggal publish: 18/06/2024

    Berita



    Sebuah video beredar di Facebook [ arsip ] berisi klaim bahwa pria bernama Dr. Sebi menghilang setelah memberitahukan khasiat lima obat herbal untuk menyembuhkan sejumlah penyakit. Video itu memperlihatkan sosok pria dengan teks mengenai lima tanaman yang memiliki berbagai khasiat menyembuhkan sejumlah penyakit. 

    Lima tanaman yang diklaim itu yakni daun sirsak yang menyembuhkan dan menghilangkan semua jerawat, akar kalawa bermanfaat untuk meningkatkan IQ, Verben biru bermanfaat untuk mengobati kemurungan, minyak tamanu (tamanu oil) bermanfaat untuk meningkatkan pertumbuhan rambut dan daun mullein bermanfaat untuk membantu mengeluarkan lendir di dalam paru-paru.



    Namun, benarkah Dr. Sebi pernah memaparkan manfaat tanaman-tanaman itu? Dan benarkah dia menghilang setelahnya?

    Hasil Cek Fakta



    Dilansir Healthline.com, Sebi memiliki nama asli Alfredo Darrington Bowman dan berasal dari Honduras, Amerika Latin. Sesungguhnya dia bukan dokter medis, juga tidak menyandang gelar PhD atau doktor. Dia pernah menulis buku kesehatan yang berisi aturan diet Dr. Sebi atau diet alkaline Dr. Sebi tentang cara-cara meremajakan sel dan membuang kotoran serta racun dari tubuh yang belum teruji secara ilmiah. 

    Dia juga mengklaim pola diet ciptaannya berfungsi memberi makanan pada sel-sel tubuh. Pola diet tersebut mengharuskan mengkonsumsi tanaman-tanaman dalam daftar dan suplemen yang dijual oleh pihak Sebi yang diklaim berasal dari teori keseimbangan bio-mineral asal Afrika.

    Klaim bahwa Sebi menghilang setelah menyampaikan khasiat tanaman-tanaman tersebut juga keliru. Faktanya, Sebi ditangkap karena kasus pencucian uang di negerinya sendiri, Honduras, sebagaimana diterangkan pemeriksa fakta Usatoday.com.

    Ia ditangkap di Bandara Internasional Juan Manuel Gálvez, pada Mei 2016, saat sedang membawa uang 37 ribu USD. Ia menjalani hukuman penjara atas kasus tersebut sembari menderita sakit pneumonia, hingga meninggal tanggal 6 Agustus 2016.

    Pemeriksa fakta Usatoday.com dan Politifact.com menyimpulkan bahwa Sebi meninggal karena penyakit pneumonia, bukan karena pembungkaman setelah mengabarkan khasiat obat herbal.

    Namun, benarkah lima tanaman tersebut direkomendasikan Sebi dan apakah ada studi yang mendukungnya?

    Klaim 1: soal daun sirsak seribu kali lebih kuat membasmi jerawat

    Fakta: Website Sebi memuat artikel tentang semasa hidup pria itu yang berkali-kali menyoroti pentingnya mengkonsumsi tanaman herbal, salah satunya daun sirsak. Namun, tidak ada keterangan lebih lanjut tentang klaim khasiatnya.

    Sejumlah penelitian memang mengungkap daun sirsak yang dikombinasikan dengan estrak daun tanaman lainnya memiliki potensi antijerawat. Namun belum ada yang menyimpulkan kekuatannya seribu kali lebih kuat.

    Penelitian yang terbit di Jurnal Farmasi Indonesia, Universitas Padjadjaran, menyatakan bahwa gel kombinasi ekstrak daun sirsak dan daun jambu biji memiliki aktivitas antijerawat yang teruji secara in vivo (terhadap sel hidup). Sementara penelitian yang diterbitkan Jurnal Pharmacy, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, menyatakan bahwa campuran meniran dan daun sirsak merupakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat jerawat secara tradisional.

    Berdasarkan uji yang dilakukan, diketahui gel dari ekstrak daun sirsak dan herba meniran memiliki aktivitas menghambat pertumbuhan bakteri P. acne dan S. aureus terbaik pada konsentrasi (3% : 4,5%) dengan DDH P. acne sebesar 32±0,07 mm dan S. aureus  21±0,28 mm, yang termasuk kategori sangat kuat. 

    Klaim 2: Akar Kalawa meningkatkan IQ

    Fakta: Narasi yang beredar mengatakan akar Kalawa atau Kalwalla bisa meningkatkan IQ. Namun, sesungguhnya organisasi amal asal Inggris untuk penderita kekebalan tubuh, Multiple Sclerosis Trust, menyebut bahwa Kalawalla adalah sebuah brand suplemen herbal, bukan nama akar tanaman.

    Klaim 3: Bunga Verbena Biru mengobati kemurungan

    Fakta: Bunga verbena biru, dalam narasi yang beredar, juga dikatakan dapat mengobati kemurungan. Website Sebi menyatakan ramuan dari bunga yang juga disebut Vervain Amerika itu dapat mengatasi kecemasan, depresi, insomnia dan lain-lain.

    Dilansir Healthline.com, bunga verbena biru berpotensi memiliki kandungan antitumor, melindungi sel-sel saraf, serta mengurangi kecemasan serta kejang, dan lain-lain. Namun, penelitian lanjutan akan manfaatnya pada manusia masih diperlukan. 

    Klaim 4: Minyak Tamanu (tamanu oil) bermanfaat untuk mengatasi kebotakan

    Fakta: Antiinflamasi yang dikandung minyak tamanu (tamanu oil) mungkin bermanfaat untuk peningkatan kulit dan rambut. Namun dilansir Medicalnewstoday.com, butuh penelitian lebih lanjut untuk memastikannya. 

    Narasi yang beredar mengatakan minyak tamanu berkhasiat menumbuhkan rambut. Sejumlah penjual daring menawarkan produk tersebut yang dikatakan telah disetujui oleh Sebi.

    Dilansir Healthline.com, manfaat minyak tamanu ialah melawan bakteri yang menyebabkan jerawat, menyembuhkan bekas jerawat, mengatasi kulit kering, antiinflamasi (antinyeri), dan lain-lain. Namun, belum ada penelitian tentang khasiat minyak tamanu untuk pertumbuhan rambut.

    Klaim 5: Daun Mullein dapat mengeluarkan lendir dalam paru-paru

    Fakta: Narasi yang beredar mengatakan daun mullein mampu mengeluarkan lendir yang terperangkap dalam paru-paru. Website Sebi menampilkan keterangan bahwa daun mullein dapat mengatasi gejala masalah pernapasan umum seperti batuk dan pilek.

    Dilansir website Klinik Cleveland, Amerika Serikat, teh daun mullein telah berabad-abad dijadikan obat tradisional untuk keluhan pernapasan. Saat ini, teh daun mullein digunakan sebagai obat tradisional untuk penyakit yang tidak terlalu serius, seperti alergi, sakit tenggorokan, dan tonsilitis (radang amandel).

    Dokter spesialis penyakit dalam dan kesehatan perempuan dari klinik tersebut,  Dr. Sobia Khan, MD, EdD, mengatakan bahwa teh daun mullein bisa mengatasi lendir berupa dahak yang berada di saluran pernapasan. “Mengeluarkan lendir dari saluran pernapasan Anda adalah hal yang baik,” kata Dr. Khan.

    “Jika lendir tetap berada di paru-paru, maka akan terbentuk sumbatan tebal yang menghalangi aliran udara–dan dalam kasus yang parah, hal ini dapat menyebabkan kolapsnya paru-paru,” tambahnya.

    Lifehacker.com juga menyatakan bahwa teh herbal daun mullien bisa mengencerkan lendir di saluran pencernaan agar lebih mudah keluar. Namun, tidak terbukti bisa mendetoks sisa zat aditif dari kegiatan merokok, minum minuman keras, dan gaya hidup tidak sehat lainnya.

    Kesimpulan



    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan Sebi menghilang setelah mengungkap khasiat lima obat herbal adalah klaim yang keliru. Dia meninggal dengan diagnosa menderita sakit pneumonia.

    Sementara tanaman herbal yang direkomendasikannya sesungguhnya sebagian telah digunakan secara tradisional, namun belum didukung penelitian ilmiah yang bisa mengungkap berbagai efeknya bila dikonsumsi manusia.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20578) [SALAH] Bukti Rekaman CCTV Linda Terlibat Kasus Pembunuhan Vina

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 19/06/2024

    Berita

    GEGER!! MOTIF CINTA SEGITIGA, BERUJUNG KEMATIAN VINA. BUKTI REKAMAN CCTV TERSEBAR. LINDA TERBUKTI IKUT BUNUH VINA, POLRI LANGSUNG BEKAP MALAM IN

    Hasil Cek Fakta

    Disadur dari artikel Kompas.

    Beredar kabar seorang perempuan bernama Linda ditangkap terkait kasus pembunuhan Vina Dewi Arsita di Cirebon, Jawa Barat, pada 2016. Linda disebut-sebut sebagai teman Vina dan terbukti terlibat berdasarkan rekaman kamera pengawas atau CCTV.

    Namun, berdasarkan hasil penelusuran Kompas gambar seorang perempuan memakai baju tahanan dan dikawal polisi tersebut identik dengan foto pada laman Rmol.id yang berjudul “Ditetapkan sebagai Tersangka Penipuan Tiket Konser Coldplay, Ghisca Raup Keuntungan Miliaran Rupiah”.

    Melansir dari artikel Rmol.id, sosok perempuan dalam foto adalah Ghisca Debora Aritonang, tersangka penipuan tiket konser Coldplay di Jakarta yang ditangkap Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Pusat, pada 2023. Sedangkan, tautan yang disertakan dalam unggahan tidak menampilkan bukti rekaman CCTV, melainkan justru mengarah ke laman platform e-commerce.

    Dilansir Kompas TV, pada Senin 27 Mei 2024, Linda diperiksa di Mapolresta Cirebon sebagai saksi. Setelah lima jam diperiksa, Linda mengaku tidak mengenal 8 terpidana dan Pegi Setiawan, tersangka pembunuhan Vina yang ditangkap terakhir. Linda menyebutkan, pada hari Vina dibunuh, dirinya tidak berada di tempat kejadian perkara (TKP). Ia juga mengaku tak terlalu dekat dengan Vina. Selain itu, sejak enam bulan sebelum peristiwa pembunuhan, ia tidak lagi berkomunikasi dengan Vina.

    Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan jika narasi soal bukti rekaman CCTV yang menunjukkan Linda terlibat kasus pembunuhan Vina adalah tidak benar. Gambar perempuan yang disebarkan di media sosial bukan Linda, melainkan Ghisca Debora Aritonang, tersangka penipuan tiket konser Coldplay di Jakarta. Selain itu, tautan yang disertakan dalam unggahan tidak menampilkan bukti rekaman CCTV, namun mengarah ke laman e-commerce.

    Kesimpulan

    Faktanya gambar perempuan yang disebarkan di media sosial bukan Linda, melainkan Ghisca Debora Aritonang, tersangka penipuan tiket konser Coldplay di Jakarta. Selain itu, tautan yang disertakan dalam unggahan tidak menampilkan bukti rekaman CCTV, namun mengarah ke laman e-commerce.

    Rujukan