• (GFD-2024-20569) Manipulasi Foto Bernada Satire soal Produk Mayones "Gayo"

    Sumber:
    Tanggal publish: 15/06/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah gambar menampilkan produk mayones dalam kemasan botol berwarna pelangi berlabel "Gayo".

    Tampak tangan seseorang memegang sebotol mayones berwarna pelangi di depan rak swalayan. Pada botol itu tertera merek dan logo Kraft sebagai produsen.

    Tertulis label "Real Gayo" disertai dengan tagline "Smooth & Sassy" dan "Add Pride to your next BLT".

    Gambar produk mayones "Gayo" diunggah oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Lantas, apakah gambar tersebut asli?

    Ketika diamati, label pada produk mayones memiliki watermark Doctor Photograph di bagian bawah.

    Dikutip dari Associated Press, foto produk "Gayo" pertama kali diunggah oleh akun Instagram @doctorphotograp pada 2 Juni 2022.

    Gambar tersebut kemungkinan besar diolah dengan Photoshop karena tertera tagar tersebut pada unggahan @doctorphotograp.

    Akun tersebut memang sering mengunggah gambar-gambar satire dari produk terkenal.

    Ia menyunting gambar dari produk Kraft Heinz, perusahaan pemilik merek Kraft.

    Kraft Heinz mengonfirmasi bahwa produk dalam gambar tersebut tidak nyata.

    Gambar produk mayones "Gayo" beredar saat Pride Month atau perayaan keberagaman orientasi seksual yang digelar di sejumlah negara setiap Juni.

    Gambar tersebut beredar tanpa konteks yang lengkap dan keliru dianggap sebagai produk nyata, padahal konten manipulatif bernada satire.

    Hasil Cek Fakta

    Rujukan

  • (GFD-2024-20568) Cek Fakta: Klarifikasi Kemenkeu soal Ibu Melahirkan Kena Pajak

    Sumber:
    Tanggal publish: 18/06/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang ibu melahirkan bakal dikenakan pajak beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 4 Juni 2024.
    Akun Facebook tersebut mengunggah narasi bahwa ibu yang melahirkan bakal dikenakan pajak oleh pemerintah.
    "Ibu melahirkan juga bakal kena pajak....
    Ayo suuuuum Ndang sat set bikin ank...ayo bantu pejabat kita biar perut membusung dan meledak ...biar pejabat bisa menyenangkan keluarga nya....
    MENYALA INDONESIA Q ๐Ÿ”ฅ๐Ÿ”ฅ๐Ÿ”ฅ๐Ÿ”ฅ๐Ÿ”ฅ," tulis salah satu akun Facebook.
    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah beberapa kali direspons dan mendapat 5 komentar dari warganet.
    Benarkah pemerintah bakal mengenakan pajak pada ibu yang melahirkan? Berikut penelusurannya.
    ย 

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang ibu melahirkan bakal dikenakan pajak. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "ibu melahirkan kena pajak" di kolom pencarian Google Search.
    Hasilnya terdapat beberapa artikel yang memuat pernyataan dari DItjen Pajak Kementeria Keuangan menanggapi kabar tersebut.
    Satu di antaranya artikel berjudul "Benarkah Biaya Melahirkan Kena Pajak? Ini Faktanya" yang dimuat finance.detik.com pada 9 Juni 2024.
    Jakarta - Biaya melahirkan disebut semakin mahal karena pemerintah akan mengenakan pajak pertambahan nilai (PPN) 12%. Pembahasan itu ramai menjadi perbincangan di media sosial.Bagaimana faktanya?
    Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan Dwi Astuti mengatakan biaya proses melahirkan tidak kena pajak. Keputusan itu telah termuat dalam Pasal 10 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 49 Tahun 2022 tentang pembebasan PPN.
    "Disebutkan bahwa jasa pelayanan kesehatan medis termasuk ke dalam Jasa Kena Pajak tertentu yang bersifat strategis yang atas penyerahannya di dalam daerah pabean atau pemanfaatannya dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean dibebaskan dari pengenaan PPN," kata Ewie dalam keterangan tertulis, Minggu (9/6/2024).
    Ewie menyebut proses melahirkan masuk dalam kategori jasa bersifat strategis yang dibebaskan dari PPN. Total ada 13 jasa yang dikategorikan bersifat strategis, salah satunya jasa pelayanan kesehatan medis.
    Dalam proses persalinan atau melahirkan, sang ibu biasanya akan menggunakan layanan kesehatan di antaranya jasa rumah sakit, rumah bersalin, klinik kesehatan, fasilitas kebidanan, layanan dokter umum, dokter spesialis, maupun dukun bayi.
    Semua layanan kesehatan ibu hamil tersebut masuk klasifikasi jasa kesehatan medis, dengan kategori strategis yang dijamin bebas PPN oleh Negara. Dengan begitu, tidak ada kenaikan biaya melahirkan akibat PPN.
    ย 

    Kesimpulan


    Kabar tentang ibu melahirkan bakal dikenakan pajak ternyata tidak benar. Ditjen Pajak Kemenkeu memastikan biaya proses melahirkan tidak kena pajak. Keputusan itu telah termuat dalam Pasal 10 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 49 Tahun 2022 tentang pembebasan PPN.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20567) Cek Fakta: Tidak Benar Pendaftaran Pembagian Hadiah BRI Festival Iduladha 2024

    Sumber:
    Tanggal publish: 18/06/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim program pendaftaran pembagian hadiah BRI Festival Iduladha 2024, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 16 Juni 2024.
    Klaim program pendaftaran pembagian hadiah BRI Festival Iduladha 2024 berupa tulisan sebagai berikut.
    "Hai Sobat BRI, Khusus pengguna aplikasi Brimo Selamat kamu telah beruntung Jangan lewatkan kesempatan memenangkan Hadiah Utama & Berbagai hadiah menarik lainnya berikut ini:
    ๐—š๐—ฟ๐—ฎ๐—ป๐—ฑ ๐—ฃ๐—ฟ๐—ถ๐˜‡๐—ฒ :
    โ€ข 5 Unit Mobil BMW
    ๐—›๐—ฎ๐—ฑ๐—ถ๐—ฎ๐—ต ๐—Ÿ๐—ฎ๐—ถ๐—ป๐—ป๐˜†๐—ฎ :
    โ€ข 1 Unit Honda HR-V
    โ€ข 5 Paket Umroh Gratis
    โ€ข 7 Mobil Toyota Kijang Innova Reborn
    โ€ข 10 Motor Yamaha NMAX
    โ€ข 20 Emas 10gram
    โ€ข 20 iPhone 15Pro Max
    โ€ข 5 Tiket wisata ke Jepang
    โ€ข 8 Paket Uang tunai 15 Juta
    Dan Masi banyak hadiah Menarik lain nya.!!!!!
    Buruan daftar dengan cara klik menu DAFTAR yang ada di bawah!!!!"
    Tulisan tersebut disertai dengan tautan yang diklaim sebagai halaman untuk mendaftar program tersebut.
    Benarkah klaim program pendaftaran pembagian hadiah BRI Festival Iduladha 2024? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim program pendaftaran pembagian hadiah BRI Festival Iduladha 2024, penelusuran mengarah pada tulisan berjudul "Waspada Modus Social Engineering" yang dimuat situs resmi BRI bri.co.id, tulisan tersebut memuat infografis yang mengimbau masyarakat untuk mewaspadai social engineering yaitu sebuah teknik memperoleh informasi rahasia dengan cara menipu atau memanipulasi korban.
    BRI pun mengingatkan agar kita selalu waspada terhadap setiap email, WhatsAp, telepon, alamat web atau tautan dan akun yang mentasnamakan BRI.
    Selain itu juga menjaga kerahasiaan data seperti PIN, password, OTP, CVV/CVC dan M-token agar tidak diberitahukan pada pihak manapun termasuk pertugas BRI.
    Artikel berjudul "Cek Fakta: Waspada Hoaks Link Pendaftaran BI Fast Catut Nama Bank BRI" yang dimuat situs Liputan6.com menyebutkan, BRI hanya menggunakan saluran resmi website dan sosial media resmi yang sudah centang biru atau terverifikasi sebagai media komunikasi.
    Website resmi BRI beralamat di www.bri.co.id, akun Instagram @bankbri_id, akun Facebook: Bank BRI serta Twitter: @bankbri_id, @kontakbri, dan @promo_bri.

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, Klaimย program pendaftaran pembagian hadiah BRI Festival Iduladha 2024 tidak benar.
    BRI mengingatkan agar kita selalu waspada terhadap setiap email, WhatsAp, telepon, alamat web atau tautan dan akun yang mentasnamakan BRI.
    BRI hanya menggunakan saluran resmi website dan sosial media resmi yang sudah centang biru atau terverifikasi sebagai media komunikasi.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20566) [SALAH] Presiden FIFA Coret Guinea dari Olimpiade 2024

    Sumber: Youtube.com
    Tanggal publish: 18/06/2024

    Berita

    ๐Ÿ”ดTERIMAKASIH PRESIDEN FIFA !! FIFA Langsung Keluarkan Guinea Dari Olimpiyade Paris Karena Hal Ini?

    Hasil Cek Fakta

    Disadur dari artikel AFP.

    Beredar sebuah video di Youtube yang membagikan klaim jika Guinea akhirnya dicoret oleh pihak FIFA dari Olimpiade 2024. Video menunjukkan beberapa cuplikan press conference Presiden FIFA, Gianni Infantino dan klip lain yang memperlihatkan pertandingan sepak bola.

    Namun, berdasarkan hasil penelusuran AFP rupanya video press conference Infantino tersebut berasal dari dua cuplikan video berbeda yang digabungkan.

    Cuplikan pertama diambil dari video di website BBC.com yang diunggah pada tanggal 18 Agustus 2023. Video ini bukan merupakan pernyataan dari Gianni Infantino mengenai pencoretan Guinea dari Olimpiade 2024, merupakan video ketika Infantino sedang membicarakan tentang kesetaraan saat Piala Dunia Wanita di Australia.

    Cuplikan video yang kedua diambil dari video milik media Kanada, Global News, yang diunggah pada tanggal 19 November 2022. Dalam video ini Presiden FIFA sedang menuduh pengkritik isu-isu HAM di Qatar sebelum Piala Dunia 2022 sebagai pihak-pihak yang hipokrit.

    Berdasarkan dari temuan-temuan tersebut dapat disimpulkan jika Presiden FIFA, Gianni Infantino, tidak sama sekali mengeluarkan pernyataan jika FIFA mencoret Guinea dari Olimpiade 2024. Video yang ditampilkan berasal dari video-video lama yang tidak berkaitan dengan Guinea.

    Kesimpulan

    Faktanya Presiden FIFA, Gianni Infantino, tidak sama sekali mengeluarkan pernyataan jika FIFA mencoret Guinea dari Olimpiade 2024. Video yang ditampilkan berasal dari video-video lama yang tidak berkaitan dengan Guinea.

    Rujukan