Suara.com - Beredar di media sosial sebuah video dengan narasi yang menyatakan bahwa Federasi Sepak Bola Saudi Arabia (SAFF) didiskualifikasi oleh FIFA pada Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Video tersebut merupakan unggahan akun Youtube 'Timnas Pedia' pada 2 September 2024 dan telah dilihat lebih dari 4000 kali.
Berikut narasi yang disampaikan dalam unggahan tersebut:
"FIFA Diskualifikasi SAFF Saudi Arabia Dari Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia Auto Lolos,"
Lantas benarkah klaim tersebut?
(GFD-2024-22927) CEK FAKTA: Indonesia Auto Lolos Piala Dunia usai FIFA Diskualifikasi Arab Saudi
Sumber:Tanggal publish: 17/09/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran fakta Suara.com, informasi yang disampaikan dalam konten tersebut ternyata tidaklah benar. Setelah video diamati secara keseluruhan, isi dengan judul yang disematkan tidak sinkron. Narator dalam video hanya berbicara tentang Timnas Indonesia yang akan menghadapi Arab Saudi di ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pemeriksa fakta mencari pernyataan terkait dan menemukan di salah satu artikel https://bolasport.com.
Artikel tersebut berjudul “Head to Head Arab Saudi di Ronde Ketiga Kualifikasi Piala Dunia Kontra Tim ASEAN – Timnas Indonesia Wajib Waspada” yang ditulis oleh Sasongko Dwi Saputro dan dipublikasikan pada 2 September 2024. Dalam artikel ini juga tidak ditemukan pernyataan FIFA yang mendiskualifikasi SAFF.
Bukti lain memperlihatkan dalam akun resmi FIFA Arab Saudi baru saja melakukan pertandingan dengan Timnas Indonesia untuk Kualifikasi Piala Dunia pada 6 September 2024.
Artikel tersebut berjudul “Head to Head Arab Saudi di Ronde Ketiga Kualifikasi Piala Dunia Kontra Tim ASEAN – Timnas Indonesia Wajib Waspada” yang ditulis oleh Sasongko Dwi Saputro dan dipublikasikan pada 2 September 2024. Dalam artikel ini juga tidak ditemukan pernyataan FIFA yang mendiskualifikasi SAFF.
Bukti lain memperlihatkan dalam akun resmi FIFA Arab Saudi baru saja melakukan pertandingan dengan Timnas Indonesia untuk Kualifikasi Piala Dunia pada 6 September 2024.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi tentang FIFA diskualifikasi Federasi Sepak Bola Arab Saudi (SAFF) adalah salah. Unggahan tersebut termasuk ke dalam konten yang menyesatkan.
(GFD-2024-22926) Cek Fakta: Hezbullah Hancurkan 100 Tempat di Palestina yang Dikuasai Israel
Sumber:Tanggal publish: 15/09/2024
Berita
Suara.com - Beredar di media sosial sebuah narasi yang menyebut 100 lokasi di Palestina yang dikuasai oleh Israel telah dihancurkan oleh Hezbullah.
Akun Twitter atau X @21_mozza yang mengunggah narasi tersebut juga menambahkan bahwa peristiwa ini menandakan kehancuran Israel sudah semakin dekat dan Israel telah dihajar tanpa ampun. Cuitan dan video yang diunggah pada 9 September tersebut telah disukai 2,700 orang dan dilihat 50,000 kali.
Berikut narasi yang disampaikan:
“DIHAJAR TANPA AMPUN
MENYALA LIBANON
100 LOKASI DI #PALESTINA YANG DIKUASAI MILITER ISRAEL ZIONIST DI HANCURKAN OLEH PEJUANG HIZBULLAH LIBANON !!!
TANDA² KEHANCURAN ISRAEL SEMAKIN DEKAT ,DOA YG TERBAIK UNTUK PARA PEJUANG MUSLIM DAN KEBEBASAN PALESTINA”.
Akun Twitter atau X @21_mozza yang mengunggah narasi tersebut juga menambahkan bahwa peristiwa ini menandakan kehancuran Israel sudah semakin dekat dan Israel telah dihajar tanpa ampun. Cuitan dan video yang diunggah pada 9 September tersebut telah disukai 2,700 orang dan dilihat 50,000 kali.
Berikut narasi yang disampaikan:
“DIHAJAR TANPA AMPUN
MENYALA LIBANON
100 LOKASI DI #PALESTINA YANG DIKUASAI MILITER ISRAEL ZIONIST DI HANCURKAN OLEH PEJUANG HIZBULLAH LIBANON !!!
TANDA² KEHANCURAN ISRAEL SEMAKIN DEKAT ,DOA YG TERBAIK UNTUK PARA PEJUANG MUSLIM DAN KEBEBASAN PALESTINA”.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran fakta Suara.com mengenai serangan Hezbullah ke Israel serta wilayah Palestina yang telah diduduki Israel, ternyata tidak ada berita resmi atau sumber valid mengenai 100 wilayah yang berhasil dihancurkan Hezbullah.
Melansir dari hasil analisis Foundation for Defense of Democracies, serangan Hezbullah terakhir dilakukan dengan cara meluncurkan lebih 100 roket dalam sehari pada 4 September lalu, bukan menghancurkan 100 tempat.
Lebih lanjut, sebelum serangan terakhir Hezbullah 4 September lalu, Hezbullah dan pasukan Israel memang telah saling menyerang satu sama lain sejak 7 Oktober 2023. Melansir dari artikel Al-Jazeera, beberapa area yang berhasil diserang Hezbollah yaitu Kiryat Shmona, Margaliyot, Shetula, Shebaa Farms, Aramsha.
Semua itu terletak di Israel bagian Utara. Beberapa tempat lain terdiri dari basis militer IDF baik di Israel maupun daerah Palestina yang diduduki Israel. Namun, tidak ditemukan laporan resmi mengenai daftar 100 tempat di Palestina yang diduduki Israel yang telah berhasil dihancurkan Hezbollah.
Melansir dari hasil analisis Foundation for Defense of Democracies, serangan Hezbullah terakhir dilakukan dengan cara meluncurkan lebih 100 roket dalam sehari pada 4 September lalu, bukan menghancurkan 100 tempat.
Lebih lanjut, sebelum serangan terakhir Hezbullah 4 September lalu, Hezbullah dan pasukan Israel memang telah saling menyerang satu sama lain sejak 7 Oktober 2023. Melansir dari artikel Al-Jazeera, beberapa area yang berhasil diserang Hezbollah yaitu Kiryat Shmona, Margaliyot, Shetula, Shebaa Farms, Aramsha.
Semua itu terletak di Israel bagian Utara. Beberapa tempat lain terdiri dari basis militer IDF baik di Israel maupun daerah Palestina yang diduduki Israel. Namun, tidak ditemukan laporan resmi mengenai daftar 100 tempat di Palestina yang diduduki Israel yang telah berhasil dihancurkan Hezbollah.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa informasi yang disebarkan oleh akun Twitter @1_mozza merupakan konten yang menyesatkan.
(GFD-2024-22925) Cek Fakta: Umat Islam di Iran hanya Tersisa 30 Persen Saja
Sumber:Tanggal publish: 15/09/2024
Berita
Suara.com - Beredar di media sosial sebuah narasi yang menyebut bahwa persentase umat Islam di Iran hanya tinggal 30%. Disebutkan juga banyak dari penduduk Iran yang beralih ke Kristen.
Akun Twitter @Narasi_winda menulis cuitan yang menyatakan bahwa saat ini, 1 juta masyarakat Iran memeluk agama Kristen, dan dilengkapi dengan keterangan menurunnya populasi Muslim karena hal tersebut. @Narasi_winda mengklaim penganut Islam di Iran saat ini hanya 30% dari populasi di Iran seiring dengan meningkatnya jumlah penganut Kristen dan Zoroaster. Cuitan yang ditulis pada 7 September tersebut disukai oleh 900 orang dan telah dilihat 158,000 kali.
Berikut narasi yang disampaikan:
“1 juta orang Iran lainnya memeluk agama Kristen di Iran.
50rb masjid ditutup dlm beberapa tahun terakhir.
Populasi Muslim di Iran tinggal sekitar 30% seiring dgn meningkatnya jumlah penganut agama Kristen dan Zoroaster.
Penjajah Islam kehilangan kendali.Mengejutkan, bukan?!”.
Lantas benarkah narasi yang disampaikan?
Akun Twitter @Narasi_winda menulis cuitan yang menyatakan bahwa saat ini, 1 juta masyarakat Iran memeluk agama Kristen, dan dilengkapi dengan keterangan menurunnya populasi Muslim karena hal tersebut. @Narasi_winda mengklaim penganut Islam di Iran saat ini hanya 30% dari populasi di Iran seiring dengan meningkatnya jumlah penganut Kristen dan Zoroaster. Cuitan yang ditulis pada 7 September tersebut disukai oleh 900 orang dan telah dilihat 158,000 kali.
Berikut narasi yang disampaikan:
“1 juta orang Iran lainnya memeluk agama Kristen di Iran.
50rb masjid ditutup dlm beberapa tahun terakhir.
Populasi Muslim di Iran tinggal sekitar 30% seiring dgn meningkatnya jumlah penganut agama Kristen dan Zoroaster.
Penjajah Islam kehilangan kendali.Mengejutkan, bukan?!”.
Lantas benarkah narasi yang disampaikan?
Hasil Cek Fakta
Berdasarakan penelusuran fakta Suara.com, Melansir dari CIA Factbook, agama-agama yang dianut masyarakat Iran antara lain 98.5% Islam, 0.7% Kristen, 0.3% Baha’i, 0.3% agnostik, dan 0.2% sisanya (Zoroaster, Yahudi, Hindu). Angka populasi Muslim yang sama (98.5%) juga tertera di statista.com pada salah satu hasil penelitiannya yang berjudul “Share of Muslim population in Iran from 1900 to 2050, by type”.
Data yang ditampilkan World Population Review di artikelnya “Muslim Population by Country 2024” menempatkan Iran pada urutan ke-8 dengan populasi Muslim tertinggi di dunia dengan angka 82,500,000 penduduk. Penelitian tersebut diambil pada 2021, ketika penduduk Iran masih berjumlah 83,000,000 jiwa. Pada tahun 2024, menurut World Meter, penduduk Iran saat ini mencapai 91,731,584, dengan Islam masih sebagai agama terbanyak.
Selain itu, tidak ditemukan penelitian resmi dan data statistik mengenai populasi Muslim di Iran yang mengalami penurunan signifikan sehingga total penganutnya di bawah 50%. Hingga saat ini, Iran masih berdiri sebagai “Muslim majority countries”. Sebuah negara dapat dikatakan sebagai “Muslim majority countries” ketika jumlah penduduk yang beragama Islam mencapai lebih dari 50% dari total penduduk seluruhnya (Pew Research Center, 2011).
Data yang ditampilkan World Population Review di artikelnya “Muslim Population by Country 2024” menempatkan Iran pada urutan ke-8 dengan populasi Muslim tertinggi di dunia dengan angka 82,500,000 penduduk. Penelitian tersebut diambil pada 2021, ketika penduduk Iran masih berjumlah 83,000,000 jiwa. Pada tahun 2024, menurut World Meter, penduduk Iran saat ini mencapai 91,731,584, dengan Islam masih sebagai agama terbanyak.
Selain itu, tidak ditemukan penelitian resmi dan data statistik mengenai populasi Muslim di Iran yang mengalami penurunan signifikan sehingga total penganutnya di bawah 50%. Hingga saat ini, Iran masih berdiri sebagai “Muslim majority countries”. Sebuah negara dapat dikatakan sebagai “Muslim majority countries” ketika jumlah penduduk yang beragama Islam mencapai lebih dari 50% dari total penduduk seluruhnya (Pew Research Center, 2011).
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi yang disebarkan oleh @Narasi_winda adalah konten yang menyesatkan.
(GFD-2024-22924) Cek Fakta: Banjar Kota Termiskin di Jawa Barat, Apa Iya?
Sumber:Tanggal publish: 12/09/2024
Berita
Suara.com - Beredar sebuah video di media sosial yang menyebutkan bahwa Kota Banjar merupakan kota termiskin di Provinsi Jawa Barat.
Video tersebut memuat narasi bahwa Kota Banjar memiliki tingkat kemiskinan tertinggi di Jawa Barat, yang didasarkan pada rendahnya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di daerah tersebut pada tahun 2024.
"SEDERET DAERAH TERMISKIN DI JAWA BARAT, PERINGKAT SATU KOTA BANJAR," narasi dalam video yang diunggah akun facebook Nico Deli, dikutip Kamis.
Namun, klaim ini dibantah oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Banjar dan sejumlah pejabat terkait.
Video tersebut memuat narasi bahwa Kota Banjar memiliki tingkat kemiskinan tertinggi di Jawa Barat, yang didasarkan pada rendahnya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di daerah tersebut pada tahun 2024.
"SEDERET DAERAH TERMISKIN DI JAWA BARAT, PERINGKAT SATU KOTA BANJAR," narasi dalam video yang diunggah akun facebook Nico Deli, dikutip Kamis.
Namun, klaim ini dibantah oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Banjar dan sejumlah pejabat terkait.
Hasil Cek Fakta
Mengutip Harapanrakyat, Statistis Ahli Muda BPS Kota Banjar, Irma Setiawati, menegaskan bahwa PDRB tidak relevan digunakan untuk menentukan tingkat kemiskinan di suatu daerah. PDRB merupakan indikator yang mengukur nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu wilayah, bukan untuk menilai kemiskinan.
Menurut data BPS, PDRB Kota Banjar pada tahun 2023 berdasarkan harga konstan sebesar Rp 3.679,08 miliar, sedangkan berdasarkan harga berlaku mencapai Rp 5.246,65 miliar dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,63 persen.
Meski demikian, Irma menjelaskan bahwa Kota Banjar memiliki perekonomian yang paling kecil di Jawa Barat, sesuai dengan luas wilayahnya yang juga kecil. Namun, hal ini tidak berarti Kota Banjar merupakan daerah dengan tingkat kemiskinan tertinggi.
Faktanya, berdasarkan data BPS, jumlah penduduk miskin di Kota Banjar pada tahun 2023 adalah 6,14 persen atau sekitar 11.660 jiwa dari total populasi 207.510 jiwa. Angka ini justru menunjukkan penurunan dibandingkan dengan tahun 2022 yang mencatat angka kemiskinan sebesar 6,73 persen.
Selain itu, Kota Banjar masuk dalam 5 besar kabupaten/kota dengan jumlah penduduk miskin paling sedikit di Jawa Barat.
Kepala Bappelitbangda Kota Banjar, Andi Bastian, juga mengonfirmasi bahwa narasi dalam video tersebut tidak akurat. Ia menegaskan bahwa PDRB tidak dapat digunakan untuk mengukur tingkat kemiskinan, karena fungsinya adalah untuk menggambarkan pendapatan ekonomi daerah.
“PDRB itu nggak bisa untuk menggambarkan angka kemiskinan, tapi PDRB itu menggambarkan pendapatan ekonomi daerah,” jelas Andi Bastian.
Menurut data BPS, PDRB Kota Banjar pada tahun 2023 berdasarkan harga konstan sebesar Rp 3.679,08 miliar, sedangkan berdasarkan harga berlaku mencapai Rp 5.246,65 miliar dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,63 persen.
Meski demikian, Irma menjelaskan bahwa Kota Banjar memiliki perekonomian yang paling kecil di Jawa Barat, sesuai dengan luas wilayahnya yang juga kecil. Namun, hal ini tidak berarti Kota Banjar merupakan daerah dengan tingkat kemiskinan tertinggi.
Faktanya, berdasarkan data BPS, jumlah penduduk miskin di Kota Banjar pada tahun 2023 adalah 6,14 persen atau sekitar 11.660 jiwa dari total populasi 207.510 jiwa. Angka ini justru menunjukkan penurunan dibandingkan dengan tahun 2022 yang mencatat angka kemiskinan sebesar 6,73 persen.
Selain itu, Kota Banjar masuk dalam 5 besar kabupaten/kota dengan jumlah penduduk miskin paling sedikit di Jawa Barat.
Kepala Bappelitbangda Kota Banjar, Andi Bastian, juga mengonfirmasi bahwa narasi dalam video tersebut tidak akurat. Ia menegaskan bahwa PDRB tidak dapat digunakan untuk mengukur tingkat kemiskinan, karena fungsinya adalah untuk menggambarkan pendapatan ekonomi daerah.
“PDRB itu nggak bisa untuk menggambarkan angka kemiskinan, tapi PDRB itu menggambarkan pendapatan ekonomi daerah,” jelas Andi Bastian.
Kesimpulan
Berdasarkan data dan klarifikasi dari BPS serta pemerintah Kota Banjar, klaim bahwa Kota Banjar adalah kota termiskin di Jawa Barat tidak benar. Tingkat kemiskinan di Kota Banjar justru tergolong rendah, dengan angka kemiskinan sebesar 6,14 persen pada tahun 2023. Narasi yang menyebutkan bahwa PDRB rendah otomatis mencerminkan kemiskinan juga dinyatakan tidak relevan oleh para ahli.
Halaman: 799/5897