• (GFD-2025-27997) Hoaks! Video Jokowi ancam ulama dan umat Islam

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/07/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video berdurasi 1 menit 21 detik di Facebook menampilkan gabungan dua potongan pidato Presiden Ke-7 Indonesia, Joko Widodo.

    Dalam video tersebut terlihat Jokowi tampak berbicara di depan mikrofon, sementara teks di layar menampilkan narasi seperti “Penyiksa Ulama dan Umat Islam” serta “Presiden yang hobi ngancam rakyat”.

    Video ini memperlihatkan pernyataan Presiden yang di antaranya berbunyi:

    “Kalau masih diteruskan ini saya ingatkan pagi hari ini, kalau masih ada yang main-main sekali lagi yang gigit saya sendiri, akan saya gigit sendiri lewat cara saya. Kepada seluruh kapolda, kepada seluruh kapolres, jajaran polres, polsek semuanya, kejar mereka, tangkap mereka, hajar mereka, hantam mereka. Kalau undang-undang memperbolehkan, dor mereka.”

    Namun, benarkah video Jokowi ancam ulama dan umat islam tersebut?



    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, potongan video pertama diambil dari pidato Presiden dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forkopimda di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, pada 13 November 2019.

    Video tersebut diunggah YouTube Sekretariat Presiden “Arahan Presiden RI pada Rakornas Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Daerah, Bogor, 13 Nov 2019” pada detik 37:52 hingga 38:00.

    Dalam pidato tersebut, Presiden Joko Widodo meminta aparat penegak hukum tidak dengan sengaja untuk memeras atau membawa memproses hukum para kepala daerah maupun pelaku usaha bisnis.

    Sementara itu, potongan kedua berasal dari pidato Presiden Jokowi dalam acara Puncak Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional pada 26 Juni 2016 di Jakarta.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Video tersebut juga diunggah di YouTube Kementerian Sekretariat Negara yang berjudul “Presiden Jokowi: Kejar Pengedar Narkoba! Tangkap! atau Bahkan di Dor Saja!” pada 27 Juni 2016.

    Dalam pidatonya, Presiden menegaskan sikap keras terhadap para pengedar narkoba yang semakin licik dan membahayakan generasi muda. Pernyataan “kejar, tangkap, hajar, hantam, bahkan dor jika perlu” ditujukan kepada pengedar narkoba, bukan kepada ulama atau umat Islam.

    Dengan demikian, narasi judul tidak sesuai dengan isi video aslinya.

    Klaim: Video Jokowi ancam ulama dan umat islam

    Rating: Hoaks

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27996) Cek fakta, video PM Israel akui kekalahan dari Palestina

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/07/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video di Facebook berdurasi satu menit 30 detik yang diunggah pada 14 Juli 2025 menampilkan beberapa pria berseragam militer lengkap. Sosok utama dalam video tersebut dinarasikan sebagai Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

    Narasi dalam video menyebut bahwa Netanyahu mengakui kekalahan negaranya dalam perang melawan perlawanan Palestina, terutama dari kelompok Hamas.

    Disebutkan pula bahwa Netanyahu meminta maaf secara terbuka kepada rakyat Palestina dan menyatakan bahwa Israel telah kalah.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “PM Israel Akui Kekalahan: ‘Kami Bukan Israel Lagi’. Dalam pernyataan mengejutkan yang mengguncang dunia, Perdana Menteri Israel akhirnya mengakui kekalahan negaranya dalam perang panjang melawan perlawanan Palestina, khususnya dari kelompok Hamas. Ia menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada rakyat Palestina dan Hamas, menyatakan bahwa negaranya telah kalah. ‘Dalam perang, ada yang menang dan ada yang kalah. Kami kalah. Negara Israel kini sudah tidak ada. Kami bukan Israel lagi,’ ungkapnya dengan nada penuh penyesalan.”

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Namun, benarkah video Netanyahu mengakui kalah dari Palestina?



    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, video tersebut serupa dengan video resmi yang diunggah di kanal YouTube IsraeliPM berjudul “PM Netanyahu in Gaza: We will continue fighting until victory. Nothing will stop us.”

    Dalam video tersebut, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengunjungi Jalur Gaza, menerima pengarahan keamanan, berdialog dengan para komandan dan tentara, serta menginspeksi salah satu terowongan yang ditemukan.

    "Kami akan terus berjuang sampai akhir, sampai kemenangan. Tidak ada yang akan menghentikan kami. Kami yakin bahwa kami memiliki kekuatan, kemauan, dan tekad untuk mencapai semua tujuan perang, dan kami akan mencapainya," kata Netanyahu.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Netanyahu didampingi oleh beberapa pejabat senior Israel, termasuk Rabbi Tzachi Braverman, Mayor Jenderal Avi Gil, dan Wakil Kepala Staf Mayor Jenderal Amir Baram.

    Hingga saat ini, tidak ditemukan pernyataan resmi dari Netanyahu yang menyatakan kekalahan militer Israel atau permintaan maaf kepada Palestina sebagaimana diklaim dalam video itu.

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27995) [KLARIFIKASI] Video Serangan Rudal di Teheran Dinarasikan Terjadi di Tel Aviv

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/07/2025

    Berita

     

    KOMPAS.com - Sebuah video diklaim memperlihatkan serangan rudal Iran ke wilayah Tel Aviv, Israel yang menghancurkan sebuah bangunan.

    Dalam video tampak sebuah ledakan api membuat bangunan runtuh dan sejumlah mobil terlempar.

    Namun, setelah ditelusuri narasi dalam video tersebut keliru dan perlu diluruskan.

    Video yang diklaim menampilkan serangan rudal Iran ke wilayah Tel Aviv salah satunya dibagikan akun Facebook ini.

    Narasi dalam video yakni sebagai berikut:

    Rudal iran menghancirkan bangunan dan menyebabkan ledakan Besar di Tel aviv

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video yang diklaim sebagai serangan rudal Iran ke Tel Aviv

    Hasil Cek Fakta

    Ketika dicermati, terdadapat bendera Iran di sebuah gedung yang mengindikasikan bahwa lokasi tersebut bukan berada di Tel Aviv.

    Kemudian Tim Cek Fakta Kompas.com melakukan penelusuran menggunakan Google Lens.

    Hasilnya, video itu identik dengan unggahan di laman Tehran Times. Keterangan dalam unggahan menyebut video itu adalah momen ketika Israel menyerang Lapangan Quds di Teheran, Iran.

    Dikutip dari The Jurusalem Post, pada awal Juli 2025 media Iran merilis rekaman dari kamera keamanan di ibu kota Teheran yang mendokumentasikan serangan Israel di Lapangan Quds selama Operasi "Rising Lion". 

    Menurut media Iran, serangan jarak jauh yang dilakukan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) tersebut merupakan upaya menyerang target militer Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).

    Sehingga, dapat dipastikan video tersebut bukan serangan Iran di wilayah Tel Aviv.  

    Diberitakan Kompas.id, pada 21 Juni 2025 Iran melancarkan serangan rudal yang menyasar Tel Aviv, Haifa, dan Beer Sheva. 

    Tel Aviv menjadi sasaran serangan Iran karena merupakan jantung berbagai aktivitas Israel. Seperti diketahui, militer Israel, Tzahal membangun markas besarnya di Tel Aviv.

    Kesimpulan

    Video yang diklaim menampilkan serangan rudal Iran ke wilayah Tel Aviv merupakan informasi tidak benar.

    Adapun video aslinya adalah momen ketika Israel menyerang Lapangan Quds di Teheran, Iran. Video itu bersumber dari rekaman kamera keamanan Teheran yang kemudian dibagikan oleh media Iran pada awal Juli 2025. 

    Rujukan

  • (GFD-2025-27994) [KLARIFIKASI] Video Tentara Israel Menyerukan Kemerdekaan Papua adalah Rekayasa AI

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/07/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video yang disebarluaskan di media sosial mengeklaim tentara Israel menyerukan kemerdekaan Papua.

    Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu merupakan hasil manipulasi.

    Video yang diklaim menampilkan tentara Israel menyerukan kemerdekaan Papua disebarluaskan di Facebook, misalnya oleh akun ini, ini, dan ini.

    Dalam video beberapa orang berpakaian militer menyerukan "Papua Merdeka, Freedom Papua". Salah satu tentara tampak membawa bendera Israel.

    Berdasarkan penelusuran di Google Search tidak ditemukan informasi valid tentara Israel menyerukan kemerdekaan Papua.

    Ketika dicermati, di bagian kanan bawah video terdapat watermark kecil bertuliskan "Veo". Ini menunjukkan bahwa konten tersebut merupakan rekayasa berbasis artificial intelligence (AI).

    Veo merupakan kecerdasan buatan yang dikembangkan oleh Google. Perangkat tersebut dapat membuat video rekayasa melalui perintah teks atau gambar.

    Sehingga, dapat dipastikan video tentara Israel menyerukan kemerdekaan Papua merupakan hasil manipulasi.

    Sebelumnya, di media sosial juga muncul hoaks yang mengaitkan Israel dengan Papua, salah satunya terkait video warga Papua yang diklaim menyambut kedatangan imigran Israel ini.

    Hasil Cek Fakta

    Kesimpulan

    Video yang diklaim menampilkan tentara Israel menyerukan kemerdekaan Papua merupakan hasil manipulasi berbasis AI.

    Adapun video itu dibuat dengan Veo, sebuah perangkat kecerdasaan buataan yang dikembang oleh Google. Perangkat tersebut dapat membuat video rekayasa melalui perintah teks atau gambar.

    Rujukan