• (GFD-2024-20932) [HOAKS] Tamu Kasino Terkena Serangan Jantung Setelah Menang 4 Juta Dollar Singapura

    Sumber:
    Tanggal publish: 01/07/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar narasi mengenai seorang warga negara Indonesia (WNI) meninggal di sebuah kasino Singapura.

    Ia terkena serangan jantung setelah mendapatkan 4 juta dollar Singapura.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.

    Narasi mengenai seorang WNI meninggal di kasino Singapura dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Juni 2024. Berikut narasi yang dibagikan:

    Di MBS (Marina Bay Sands) Casino Singapore ada yg menang jackpot 4 juta Sin $, meninggal krn serangan jantung, org Indo. Semua biaya kepulangan ke tanah air ditanggung MBS. Ya minimal mati bahagia.

    Narasi itu disertai video seorang pria tergeletak di lantai dan perempuan di dekatnya berteriak panik. Tampak beberapa orang berkerumun di sekitar pria itu.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri narasi tersebut menggunakan kata kunci terkait di Google Search.

    Kompas.com menemukan penjelasan dari juru bicara kasino Marina Bay Sands (MBS) yang dimuat di situs Casinos.com, pada 25 Juni 2024.

    Juru bicara MBS mengatakan, tidak ada pengunjung kasino yang meninggal setelah mendapatkan 4 juta dollar Singapura.

    Sementara, video yang beredar memperlihatkan seorang tamu kasino pingsan, tetapi ia masih hidup dan dalam masa pemulihan. Tamu tersebut tidak mendapatkan 4 juta dolar Singapura.

    "Sayangnya, berita palsu tersebut telah menyebar, dan video yang masih beredar di internet mengakibatkan keluarga tamu tersebut tertekan," kata sang juru bicara.

    Kendati demikian, pihak kasino tidak menyebutkan kewarganegaraan dari tamu yang pingsan tersebut.

    Kesimpulan

    Narasi mengenai seorang WNI meninggal di sebuah kasino Singapura karena serangan jantung setelah menang 4 juta dollar Singapura adalah hoaks.

    Peristiwa dalam video yang beredar, seorang tamu pingsan di kasino Marina Bay Sands, namun, ia masih hidup dan dalam pemulihan.

    Kewarganegaraan tamu tersebut tidak disebutkan, tetapi pihak kasino mengatakan, dia tidak memenangi 4 juta dollar Singapura.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20931) [KLARIFIKASI] Tidak Benar 100 Anak Yatim Korban Perang Gaza Tiba di Indonesia

    Sumber:
    Tanggal publish: 01/07/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video dengan narasi, sekitar 100 anak yatim korban perang Gaza tiba di Indonesia dan akan dirawat oleh orangtua angkat.

    Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut keliru.

    Narasi mengenai 100 anak yatim korban perang Gaza tiba di Indonesia dan akan dirawat orangtua angkat dibagikan oleh akun Facebook ini, ini dan ini.

    Akun tersebut membagikan video seorang perempuan Indonesia membagikan makanan kepada sejumlah anak. Video itu diberikan keterangan demikian:

    Alhamdulillah, lebih kurang 100 org lebih anak yatim korban perang Gaza,,telah tiba di indonesia,,mereka telah diselamatkan , dideportasi ke indonesia ,berkat kerja sama dgn kedutaan indonesia di perbatasan palestina dgn mesir,dan yordania,,alhamdulillah,,masing2 mrk akan punya ayah angkat dan ibu angkat di indonesia,,sesampainya di bandara,mrk langsung di bawa nginap di htl bintang.4 selama 3 hari,,utk menghibur dan menghilangkan trauma mrk,,alhamdulillah mudah2an mrk bisa jd org sukses di indonesia,,dan berbakti kpd ke org tua angkat mrk,,amin2 ya rabbal alamin.

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut kurang lebih 100 anak yatim di Gaza tiba di Indonesia dan mendapat orangtua angkat

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, video tersebut identik dengan unggahan di akun Instagram Presiden Golden Future Indonesia, Kristinawati Hidajat, pada 21 Juni 2024.

    Dalam deskripsi disebutkan, Golden Future Indonesia memberikan makanan dan mainan gratis kepada anak yatim asal Palestina di kamp pengungsi Irbid, perbatasan Suriah dan Jordania.

    Golden Future Indonesia merupakan platform penggalangan dana online untuk donasi kemanusiaan.

    Pada 25 Juni 2024, Kristinawati juga memberikan klarifikasi melalui Instagram.

    Ia mengatakan, video yang menyebut 100 anak yatim korban perang Gaza tiba di Indonesia dan akan dirawat orangtua angkat tidak benar.

    "Saat saya di video itu sedang berada di kamp pengungsi Palestina Irbid, tepatnya di perbatasan bumi Syam Suriah dan Jordania," tulis Kristinawati. 

    Menurut Kristinawati, video tersebut diambil pada 19 Juni 2024.

    Selain membagikan makanan kepada anak yatim, Golden Future Indonesia juga membagikan makanan kepada para perempuan yang ditinggal mati suaminya atau sudah bercerai.  

    "Semua kegiatan dilakukan di kamp Palestina Irbid di perbatasan Jordan dan Suriah, bukan di Indonesia apalagi dibawa ke hotel berbintang di Tanah Air kita," ungkap dia.

    Kesimpulan

    Narasi soal 100 anak yatim korban perang Gaza tiba di Indonesia tidak benar.

    Video aslinya menampilkan aktivis Golden Future Indonesia memberikan makanan dan mainan gratis kepada anak yatim asal Palestina di kamp pengungsi Irbid, perbatasan Suriah dan Jordania.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20930) [HOAKS] Foto Putin dan Kim Jong Un di Klub Malam

    Sumber:
    Tanggal publish: 01/07/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar foto yang memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, dan dinarasikan sedang berada di sebuah klub malam.

    Keduanya melakukan group selfie bersama para pengunjung klub. Kim Jong Un tampak memegang dua gelas minuman.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto itu hoaks. Gambar tersebut dihasilkan dengan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

    Foto Putin dan Kim Jong Un di klub malam dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan akun Instagram ini pada Juni 2024.

    Narasi yang disematkan dalam unggahan mengesankan Putin dan Kim Jong Un sedang berpesta merayakan keakraban dua negara.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan kejanggalan pada foto tersebut yang mengindikasikan gambar itu dihasilkan dengan AI generatif.

    Misalnya, kepala salah satu orang yang berdiri di latar belakang tampak terpelintir 180 derajat. Kemudian, tangan Kim Jong Un yang memegang gelas hanya memiliki empat jari.

    Kompas.com lantas memeriksa foto tersebut menggunakan Hive Moderation yang dapat mendeteksi apakah sebuah gambar dihasilkan dengan AI.

    Hasil pemeriksaan menunjukkan, foto itu memiliki probablitias mencapai 99,3 persen dihasilkan dengan AI.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto Putin dan Kim Jong Un di sebuah klub malam adalah hoaks dan hasil manipulasi.

    Foto itu terdeteksi memiliki probabilitas mencapai 99,3 persen dibuat dengan AI.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20929) Cek Fakta: Tidak Benar Pendaftaran Gebyar Undian Berhadiah dari BRI

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/07/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim pendaftaran gebyar undian berhadiah dari BRI, informasi tersebut diunggah pada 29 Juni 2024.
    Informasi pendaftaran gebyar undian berhadiah dari BRI tersebut berupa tulisan sebagai berikut:
    *𝙋𝙍𝙊𝙂𝙍𝘼𝙈 𝘽𝘼𝙉𝙆 𝘽𝙍𝙄 2024* 𝙆𝙝𝙪𝙨𝙪𝙨 𝙎𝙚𝙡𝙪𝙧𝙪𝙝 𝙉𝙖𝙨𝙖𝙗𝙖𝙝 𝘽𝘼𝙉𝙆 𝘽𝙍𝙄 𝙔𝙖𝙣𝙜 𝙎𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙈𝙚𝙣𝙜𝙜𝙪𝙣𝙖𝙠𝙖𝙣 *𝘽𝙍𝙄𝙢𝙤 𝙈𝙊𝘽𝙄𝙇𝙀 𝘽𝘼𝙉𝙆𝙄𝙉𝙂*𝙐𝙉𝘿𝙄𝘼𝙉 𝘽𝘼𝙉𝙆 𝘽𝙍𝙄 (𝙋𝙍𝙊𝙈𝙊 𝙋𝙊𝙄𝙉 𝙏𝙍𝘼𝙉𝙎𝘼𝙆𝙎𝙄)𝘽𝙚𝙧𝙝𝙖𝙙𝙞𝙖𝙝 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝘽𝙍𝙄𝙢𝙤 𝙈𝙤𝙗𝙞𝙡𝙚#𝙃𝙖𝙙𝙞𝙧 𝙡𝙖𝙜𝙞, 𝘼𝙮𝙤 𝙗𝙪𝙧𝙪𝙖𝙣 𝘿𝙖𝙛𝙩𝙖𝙧 𝙖𝙜𝙖𝙧 𝙢𝙚𝙢𝙚𝙣𝙖𝙣𝙜𝙠𝙖𝙣 𝙂𝙧𝙖𝙣𝙙 𝙋𝙧𝙞𝙯𝙚 𝙎𝙚𝙥𝙚𝙧𝙩𝙞 : *𝙂𝙧𝙖𝙣𝙙 𝙋𝙧𝙞𝙯𝙚 𝙈𝙤𝙗𝙞𝙡*
    -10 𝙪𝙣𝙞𝙩 𝙢𝙤𝙗𝙞𝙡 𝘼𝙡𝙥𝙝𝙖𝙧𝙙
    -10 𝙪𝙣𝙞𝙩 𝙢𝙤𝙗𝙞𝙡 𝘾𝙍-𝙑 𝙏𝙪𝙧𝙗𝙤
    -10 𝙪𝙣𝙞𝙩 𝙢𝙤𝙗𝙞𝙡 𝙃𝙍-𝙑 𝘾𝙑𝙏
    -10 𝙪𝙣𝙞𝙩 𝙢𝙤𝙗𝙞𝙡 𝙓𝙥𝙖𝙣𝙙𝙚𝙧
    -10 𝙪𝙣𝙞𝙩 𝙢𝙤𝙗𝙞𝙡 𝙁𝙤𝙧𝙩𝙪𝙣𝙚𝙧
    -10 𝙪𝙣𝙞𝙩 𝙢𝙤𝙗𝙞𝙡 𝘽𝙍-𝙑
    -10 𝙪𝙣𝙞𝙩 𝙢𝙤𝙗𝙞𝙡 𝘽𝙧𝙞𝙤
    -10 𝙪𝙣𝙞𝙩 𝙈𝙤𝙗𝙞𝙡 𝘽𝙈𝙒.
    - 20 𝙪𝙣𝙞𝙩 𝙈𝙤𝙩𝙤𝙧 𝙎𝙘𝙤𝙥𝙮
    - 15 𝙪𝙣𝙞𝙩 𝙈𝙤𝙩𝙤𝙧 𝙓𝙢𝙖𝙭
    - 30 𝙐𝙣𝙞𝙩 𝙏𝙑 𝙇𝙚𝙙 50 𝙞𝙣.
    - 33 𝙪𝙣𝙞𝙩 𝙎𝙢𝙖𝙧𝙩𝙥𝙝𝙤𝙣𝙚 𝙥𝙧𝙤𝙢𝙖𝙭14
    - 100𝙚𝙢𝙖𝙨 𝙗𝙖𝙩𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 & 𝙇𝙤𝙜𝙖𝙢 𝙢𝙪𝙡𝙞𝙖.
    - 20 𝙋𝙖𝙠𝙚𝙩 𝙒𝙞𝙨𝙖𝙩𝙖 𝙨𝙞𝙣𝙜𝙜𝙖𝙥𝙤𝙧𝙚
    - 20 𝙋𝙖𝙠𝙚𝙩 𝙐𝙢𝙧𝙤𝙝 𝙂𝙧𝙖𝙩𝙞𝙨
    𝙈𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙗𝙖𝙣𝙮𝙖𝙠 𝙠𝙚𝙪𝙣𝙩𝙪𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙖𝙞𝙣𝙣𝙮𝙖... 𝙄𝙣𝙛𝙤 𝙡𝙚𝙗𝙞𝙝 𝙡𝙖𝙣𝙟𝙪𝙩 𝙩𝙚𝙣𝙩𝙖𝙣𝙜 𝙥𝙚𝙣𝙙𝙖𝙛𝙩𝙖𝙧𝙖𝙣 (𝙂𝙀𝘽𝙔𝘼𝙍 𝙐𝙉𝘿𝙄𝘼𝙉 𝘽𝙀𝙍𝙃𝘼𝘿𝙄𝘼𝙃 𝘽𝘼𝙉𝙆 𝘽𝙍𝙄) 𝙨𝙞𝙡𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙠𝙡𝙞𝙠 𝙢𝙚𝙣𝙪 (𝘿𝙖𝙛𝙩𝙖𝙧) 𝙔𝙖𝙣𝙜 𝙠𝙖𝙢𝙞 𝙩𝙚𝙡𝙖𝙝 𝙨𝙚𝙙𝙞𝙖𝙝𝙠𝙖𝙣..
    *Daftar Sekarang Juga (GRATIS)*"
    Klaim pendaftaran gebyar undian berhadiah dari BRI mengarahkan penerimanya untuk mendaftar lewat tautan sebagai berikut.
    "https://kup0n-undlan-festival.lnfo-nxldcom.my.id/BANK-BRI/daten.html?fbclid=IwZXh0bgNhZW0CMTEAAR2RoKAurnCH91z6taxutqy5bMK4wxDtTAKFb5vaaL7Z_MLdEyTcMwDnxtU_aem_OjH6ZeFkIMjme-t1SctSzQ"
    Jika diklik tautan tersebut mengarah pada halaman situs yang meminta data pribadi sebagai syarat untuk mendaftar undian.
    Benarkah Klaim pendaftaran gebyar undian berhadiah dari BRI? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim pendaftaran gebyar undian berhadiah dari BRI, penelusuran mengarah pada tulisan berjudul "Waspada Modus Social Engineering" yang dimuat situs resmi BRI bri.co.id, tulisan tersebut memuat infografis yang mengimbau masyarakat untuk mewaspadai social engineering yaitu sebuah teknik memperoleh informasi rahasia dengan cara menipu atau memanipulasi korban.
    BRI pun mengingatkan agar kita selalu waspada terhadap setiap email, WhatsAp, telepon, alamat web atau tautan dan akun yang mentasnamakan BRI.
    Selain itu juga menjaga kerahasiaan data seperti PIN, password, OTP, CVV/CVC dan M-token agar tidak diberitahukan pada pihak manapun termasuk pertugas BRI.
    Artikel berjudul "Cek Fakta: Waspada Hoaks Link Pendaftaran BI Fast Catut Nama Bank BRI" yang dimuat situs Liputan6.com menyebutkan, BRI hanya menggunakan saluran resmi website dan sosial media resmi yang sudah centang biru atau terverifikasi sebagai media komunikasi.
    Website resmi BRI beralamat di www.bri.co.id, akun Instagram @bankbri_id, akun Facebook: Bank BRI serta Twitter: @bankbri_id, @kontakbri, dan @promo_bri.

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim pendaftaran gebyar undian berhadiah dari BRI tidak benar.
    BRI pun mengingatkan agar kita selalu waspada terhadap setiap email, WhatsAp, telepon, alamat web atau tautan dan akun yang mentasnamakan BRI.  BRI hanya menggunakan saluran resmi website dan sosial media resmi yang sudah centang biru atau terverifikasi sebagai media komunikasi.

    Rujukan