(GFD-2025-28089) Cek Fakta: Tidak Benar Pendaftaran Bansos BPNT dan PKH Periode Juni-Agustus 2025 Lewat Link Ini
Sumber:Tanggal publish: 25/07/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim link pendaftaran bansos BPNT dan PKH periode Juni-Agustus 2025, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 1 juli 2025.
Klaim link pendaftaran bansos BPNT dan PKH periode Juni-Agustus 2025 berupa tulisan sebagai berikut.
"Assalamualaikum.......
Buat yang belum dapat bantuan sosial (BANSOS) BPNT dan PKH sama sekali belum dapat atau belum cair Dana Bansos Rp 900.000 - Rp2.500.000 periode bulan Juni - Agustus 2025
Daftarkan nama anda sekarang apakah anda salah satu penerima Dana Bansos PKH dan BPNT, DAFTAR SEKARANG!!!"
Dalam unggahan tersebut terdapat menu daftar, jika diklik mengarah pada link berikut.
"https://register4-cekstatus.cek-ri-2025.com/?fbclid=IwY2xjawLv0ZpleHRuA2FlbQIxMQBicmlkETFKWmdhSjB0NGxmZFQ0SHJJAR5JXYcRRUqJoPn9ri57Z7zpyCiogh7BYIQdAuIksotVUxspd68bJgWOOKicqw_aem_yloQ1OELRslPQ67ZbsuRzg"
Link tersebut menampilkan halaman situs yang meminta sejumlah data pribadi.
Benarkah klaim link pendaftaran bansos BPNT dan PKH periode Juni-Agustus 2025? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim link pendaftaran bansos BPNT dan PKH periode Juni-Agustus 2025, penelusuran mengarah pada pengumuman berjudul "Waspada Hoaks terkait Bantuan Sosial" yang dimuat dalam situs resmi Kementerian Sosial kemensos.go.id.
Berikut pengumumannya:
"Akhir-akhir ini banyak beredar pesan berantau berisi link/tautan yang di dalanya terdapat berita bohong (hoaks) terkait pencairan dan/atau pendaftaran bantuan sosial.
Kementerian Sosial tidak pernah membuat situs ataupun tautan terkait pendaftaran maupun pencairan bantuan sosial. Adapun penerima bantuan sosial Program Kartu Sembako/ BPNT dan PKH adalah masyarakat yang telah terdaftar ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), jika masyarakat layak menerima namun belum terdaftar dalam DTKS, bisa diusulkan Pemerintah Daerah atau mengajukan melalui Aplikasi Cek Bansos di menu Usul-Sanggah."
Masyarakat diimbau agar selalu mengecek ulang kebenaran berita dan tidak ikut menyebarkannya.
Mari saling ingatkan dan lebih kritis terhadap informasi yang tidak dikeluarkan secara resmi oleh Kementerian Sosial RI agar kita terhindar dari hoaks maupun modus penipuan lainnya katanya menambahkan."
Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "Cara Mengecek Bantuan PKH, Panduan Lengkap untuk Penerima Manfaat" yang dimuat situs Liputan6.com, pada 2 Oktober 2024.
Artikel situs Liputan6.com menyebutkan, cara mendaftar Bantuan Sosial PKH secara online bagi yang belum terdaftar sebagai penerima bantuan PKH namun merasa berhak menerimanya bisa dilakukan dengan mengikut langkah-langkah untuk mendaftar secara online:
Setelah pendaftaran selesai, data Anda akan melalui proses validasi dan verifikasi oleh pihak berwenang. Sistem akan memeriksa kelayakan Anda sebagai penerima Bantuan Sosial PKH berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
Sumber: https://kemensos.go.id/waspada-hoaks-terkait-bantuan-sosial
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim link pendaftaran bansos BPNT dan PKH periode Juni-Agustus 2025 tidak benar.
Kementerian Sosial tidak pernah membuat situs ataupun tautan terkait pendaftaran maupun pencairan bantuan sosial. Adapun penerima bantuan sosial Program Kartu Sembako/ BPNT dan PKH adalah masyarakat yang telah terdaftar ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
(GFD-2025-28088) [HOAKS] Video Dinding Gedung Parlemen Bolivia Roboh, Menimpa Sejumlah Orang
Sumber:Tanggal publish: 24/07/2025
Berita
KOMPAS.com - Beredar unggahan video yang diklaim menampilkan dinding gedung Parlemen Bolivia roboh dan menimpa sejumlah orang.
Video itu diunggah di media sosial pada pekan ketiga Juli 2025. Namun, setelah ditelusuri video itu merupakan hasil rekayasa berbasis artificial intelligence (AI).
Video yang diklaim menampilkan dinding gedung Parlemen Bolivia roboh dan menimpa sejumlah orang dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.
Salah satu akun memberi keterangan sebagai berikut:
Roboh nya GedungParlmenen Bolivia
Netizen +62 : Yok yok...Gedung DPR RI Bisaa
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video dinding gedung Parlemen Bolivia roboh dan menimpa sejumlah orang
Video itu diunggah di media sosial pada pekan ketiga Juli 2025. Namun, setelah ditelusuri video itu merupakan hasil rekayasa berbasis artificial intelligence (AI).
Video yang diklaim menampilkan dinding gedung Parlemen Bolivia roboh dan menimpa sejumlah orang dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.
Salah satu akun memberi keterangan sebagai berikut:
Roboh nya GedungParlmenen Bolivia
Netizen +62 : Yok yok...Gedung DPR RI Bisaa
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video dinding gedung Parlemen Bolivia roboh dan menimpa sejumlah orang
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran di Google Search, tidak ditemukan informasi valid gedung Parlemen Bolivia roboh dan menimpa sejumlah orang.
Tim Cek Kompas.com kemudian mengambil tangkapan layar video yang beredar dan menelusurinya menggunakan Google Lens.
Hasilnya, video identik dengan unggahan akun TikTok ini.
Pengunggah melabeli konten soal dinding gedung Parlemen Bolivia roboh merupakan rekayasa AI. Sehingga, dapat dipastikan video tersebut bukanlah peristiwa nyata.
Akun TikTok tersebut beberapa kali mengunggah video rekayasa AI soal sejumlah gedung yang runtuh. Misalnya, gedung yang diklaim berada di Kolumbia ini dan Argentina ini.
Adapun konten soal dinding Parlemen Bolivia roboh tersebut memanipulasi foto yang menampilkan suasana sidang di gedung Parlemen Bolivia ini pada Mei 2025.
Tim Cek Kompas.com kemudian mengambil tangkapan layar video yang beredar dan menelusurinya menggunakan Google Lens.
Hasilnya, video identik dengan unggahan akun TikTok ini.
Pengunggah melabeli konten soal dinding gedung Parlemen Bolivia roboh merupakan rekayasa AI. Sehingga, dapat dipastikan video tersebut bukanlah peristiwa nyata.
Akun TikTok tersebut beberapa kali mengunggah video rekayasa AI soal sejumlah gedung yang runtuh. Misalnya, gedung yang diklaim berada di Kolumbia ini dan Argentina ini.
Adapun konten soal dinding Parlemen Bolivia roboh tersebut memanipulasi foto yang menampilkan suasana sidang di gedung Parlemen Bolivia ini pada Mei 2025.
Kesimpulan
Video yang diklaim menampilkan dinding gedung Parlemen Bolivia roboh dan menimpa sejumlah orang merupakan konten hasil manipulasi.
Adapun video itu dihasilkan oleh kecerdasan buatan atau AI. Sampai saat ini tidak ada informasi valid dinding gedung Parlemen Bolivia roboh.
Adapun video itu dihasilkan oleh kecerdasan buatan atau AI. Sampai saat ini tidak ada informasi valid dinding gedung Parlemen Bolivia roboh.
Rujukan
- https://www.facebook.com/share/r/176CcWdFW1/
- https://www.facebook.com/share/r/19iGnWhDGv/
- https://www.facebook.com/share/r/1BMGedDbuT/
- https://www.tiktok.com/@animemaniaperuoficial/video/7522345057748258054
- https://www.tiktok.com/@animemaniaperuoficial/video/7519999479286697272
- https://www.tiktok.com/@animemaniaperuoficial/video/7524154233730485509
- https://enfoquenews.com.bo/2025/05/13/diputados-analizara-esta-semana-leyes-de-paridad-y-preclusion-electoral/
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-28087) [HOAKS] Video Dedi Mulyadi Janjikan Modal dan Pelunasan Utang
Sumber:Tanggal publish: 24/07/2025
Berita
KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi diklaim menjanjikan pemberian modal dan pelunasan utang kepada masyarakat.
Klaim itu merupakan narasi yang disampaikan melalui sebuah video yang beredar di Facebook. Syaratnya, pengguna media sosial diminta untuk menyukai dan menyebarkan ulang video.
Namun setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu merupakan konten manipulatif.
Video Dedi Mulyadi menjanjikan pemberian modal dan pelunasan utang disebarkan oleh akun ini pada Rabu (16/7/2025). Arsipnya dapat dilihat di sini.
Berikut teks yang tertera dalam video:
Dengarkan baik-baik buat yanag belum pernah dapat...!!!
semoga hari ini giliran kalian yang mendapatkan rejeki dari KANG DEDIAminkan
Sementara, berikut ucapan Dedi:
Dengar baik-baik! Siapa di sini yang membutuhkan modal usaha atau untuk membayar utang. Saya akan membantu Anda sekarang, asalkan Anda menekan love dan panah. Ini nyata, tidak hoaks.
akun Facebook Tangkapan layar konten manipulatif di sebuah akun Facebook, Rabu (16/7/2025), menampilkan video Dedi Mulyadi menjanjikan pemberian modal dan pelunasan utang.
Klaim itu merupakan narasi yang disampaikan melalui sebuah video yang beredar di Facebook. Syaratnya, pengguna media sosial diminta untuk menyukai dan menyebarkan ulang video.
Namun setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu merupakan konten manipulatif.
Video Dedi Mulyadi menjanjikan pemberian modal dan pelunasan utang disebarkan oleh akun ini pada Rabu (16/7/2025). Arsipnya dapat dilihat di sini.
Berikut teks yang tertera dalam video:
Dengarkan baik-baik buat yanag belum pernah dapat...!!!
semoga hari ini giliran kalian yang mendapatkan rejeki dari KANG DEDIAminkan
Sementara, berikut ucapan Dedi:
Dengar baik-baik! Siapa di sini yang membutuhkan modal usaha atau untuk membayar utang. Saya akan membantu Anda sekarang, asalkan Anda menekan love dan panah. Ini nyata, tidak hoaks.
akun Facebook Tangkapan layar konten manipulatif di sebuah akun Facebook, Rabu (16/7/2025), menampilkan video Dedi Mulyadi menjanjikan pemberian modal dan pelunasan utang.
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek keaslian video dengan bantuan Hive Moderation.
Tools tersebut dapat mendeteksi konten audio, video, teks, atau gambar yang terindikasi sebagai konten buatan artificial intelligence (AI).
Hasilnya menunjukkan, suara Dedi Mulyadi dalam video memiliki probabilitas 99,9 persen dihasilkan oleh akal imitasi.
Sementara, video yang dipakai serupa dengan video yang terdapat di unggahan di kanal YouTube Tribun Jatim.
Dalam video, Dedi merespons mengenai kabar penangkapan Komisaris Utama PT Sritex, Iwan Setiawan, oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).
Tidak ada ucapan mengenai pemberian modal atau pelunasan utang.
Sebelumnya, Kompas.com telah membantah video manipulatif lainnya juga mencatut Dedi Mulyadi. Modusnya serupa dengan menawarkan bantuan modal, tetapi video yang digunakan berbeda.
Tools tersebut dapat mendeteksi konten audio, video, teks, atau gambar yang terindikasi sebagai konten buatan artificial intelligence (AI).
Hasilnya menunjukkan, suara Dedi Mulyadi dalam video memiliki probabilitas 99,9 persen dihasilkan oleh akal imitasi.
Sementara, video yang dipakai serupa dengan video yang terdapat di unggahan di kanal YouTube Tribun Jatim.
Dalam video, Dedi merespons mengenai kabar penangkapan Komisaris Utama PT Sritex, Iwan Setiawan, oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).
Tidak ada ucapan mengenai pemberian modal atau pelunasan utang.
Sebelumnya, Kompas.com telah membantah video manipulatif lainnya juga mencatut Dedi Mulyadi. Modusnya serupa dengan menawarkan bantuan modal, tetapi video yang digunakan berbeda.
Kesimpulan
Video Dedi Mulyadi menjanjikan pemberian modal dan pelunasan utang merupakan konten manipulatif.
Suara yang dipakai dalam video teridentifikasi sebagai suara AI.
Sementara dalam video aslinya, Dedi bicara mengenai penangkapan petinggi PT Sritex.
Suara yang dipakai dalam video teridentifikasi sebagai suara AI.
Sementara dalam video aslinya, Dedi bicara mengenai penangkapan petinggi PT Sritex.
Rujukan
- https://www.facebook.com/61578313080456/videos/1252760046580146/
- https://archive.ph/lFNt0
- https://hivemoderation.com/ai-generated-content-detection
- https://www.youtube.com/shorts/Yf4L5EZo0lw
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2025/05/22/200200782/-hoaks-video-dedi-mulyadi-berikan-bantuan-rp-20-juta
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-28086) [HOAKS] Video Adi Hidayat Tawarkan Bantuan Rp 100 Juta untuk TKI
Sumber:Tanggal publish: 24/07/2025
Berita
KOMPAS.com - Sebuah video yang beredar di media sosial mengeklaim Ustaz Adi Hidayat menawarkan bantuan Rp 100 juta kepada 10 orang tenaga kerja Indonesia (TKI).
Penawaran ini disampaikan melalui Facebook, yang unggahannya tersebar luas pada Juli 2024.
Namun, setelah ditelusuri video itu merupakan hasil manipulasi.
Video yang mengeklaim Ustaz Adi Hidayat menawarkan bantuan Rp 100 juta kepada 10 orang TKI salah satunya dibagikan akun Facebook ini.
TKI yang ingin mendapat bantuan diminta menjawab sebuah pertanyaan dan mengirimkan jawabannya melalui Messenger.
Berikut keterangan teks yang disampaikan dalam video:
100JT UNTUK SEPULUH TEN4G4 KERJ4 IND0NESIA DENG4n C4RA MENJAWAB PERT4NYAAN DI BAWAH INI
Pertanyaan :
DARI MANA KOTA ASAL USTADZ ADI HIDAYAT :A. BANTENB. BANDUNG
Buruan Inbox Jawaban Anda Di Messenger.!!
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang mengeklaim Adi Hidayat menawarkan bantuan Rp 100 juta kepada 10 orang TKI
Penawaran ini disampaikan melalui Facebook, yang unggahannya tersebar luas pada Juli 2024.
Namun, setelah ditelusuri video itu merupakan hasil manipulasi.
Video yang mengeklaim Ustaz Adi Hidayat menawarkan bantuan Rp 100 juta kepada 10 orang TKI salah satunya dibagikan akun Facebook ini.
TKI yang ingin mendapat bantuan diminta menjawab sebuah pertanyaan dan mengirimkan jawabannya melalui Messenger.
Berikut keterangan teks yang disampaikan dalam video:
100JT UNTUK SEPULUH TEN4G4 KERJ4 IND0NESIA DENG4n C4RA MENJAWAB PERT4NYAAN DI BAWAH INI
Pertanyaan :
DARI MANA KOTA ASAL USTADZ ADI HIDAYAT :A. BANTENB. BANDUNG
Buruan Inbox Jawaban Anda Di Messenger.!!
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang mengeklaim Adi Hidayat menawarkan bantuan Rp 100 juta kepada 10 orang TKI
Hasil Cek Fakta
Jika video itu dicermati, gerakan bibir dan perkataan Ustaz Adi Hidayat tampak tidak sinkron.
Tim Cek Fakta Kompas.com kemudian mencari sumber awal video tersebut menggunakan teknik reverse image search.
Hasilnya, video foto Adi Hidayat video diketahui memanipulasi foto Adi Hidayat yang ada di laman tvonenews.com.
Foto aslinya digunakan sebagai ilustrasi artikel berjudul "Tanda-tanda Kiamat, Ustaz Adi Hidayat Bilang Nomor Ketiga Adalah…".
Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek video tersebut menggunakan Hive Moderation. Tools tersebut dapat mendeteksi sebuah video dihasilkan oleh artificial intelligence (AI) atau bukan.
Setelah dicek, video itu memiliki probabilitas 58,2 persen dihasilkan oleh AI.
Hasil penelusuran itu belum terlalu meyakinkan. Penelusuran kembali dilakukan dengan menguji suara.
Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek suara Adi Hidayat menggunakan Elevenlabs. Hasilnya, suara Adi Hidayat dalam video memilik probabilitas 97 persen dihasilkan oleh AI.
Video yang mengeklaim Ustaz Adi Hidayat menawarkan bantuan Rp 100 juta kepada 10 orang TKI merupakan konten hasil manipulasi.
Konten itu hoaks. Sebab, video memanipulasi foto Adi Hidayat yang diunggah di salah satu media daring. Setelah dicek, video itu kemungkinan besar merupakan rekayasa AI.
Tim Cek Fakta Kompas.com kemudian mencari sumber awal video tersebut menggunakan teknik reverse image search.
Hasilnya, video foto Adi Hidayat video diketahui memanipulasi foto Adi Hidayat yang ada di laman tvonenews.com.
Foto aslinya digunakan sebagai ilustrasi artikel berjudul "Tanda-tanda Kiamat, Ustaz Adi Hidayat Bilang Nomor Ketiga Adalah…".
Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek video tersebut menggunakan Hive Moderation. Tools tersebut dapat mendeteksi sebuah video dihasilkan oleh artificial intelligence (AI) atau bukan.
Setelah dicek, video itu memiliki probabilitas 58,2 persen dihasilkan oleh AI.
Hasil penelusuran itu belum terlalu meyakinkan. Penelusuran kembali dilakukan dengan menguji suara.
Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek suara Adi Hidayat menggunakan Elevenlabs. Hasilnya, suara Adi Hidayat dalam video memilik probabilitas 97 persen dihasilkan oleh AI.
Video yang mengeklaim Ustaz Adi Hidayat menawarkan bantuan Rp 100 juta kepada 10 orang TKI merupakan konten hasil manipulasi.
Konten itu hoaks. Sebab, video memanipulasi foto Adi Hidayat yang diunggah di salah satu media daring. Setelah dicek, video itu kemungkinan besar merupakan rekayasa AI.
Rujukan
Halaman: 762/7142