• (GFD-2024-20940) Cek fakta, video Marselino nyatakan tidak ikut kualifikasi Piala Dunia putaran ketiga

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/07/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Babak kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga akan berlangsung pada 5 September 2024 hingga 10 Juni 2025.

    Diketahui Indonesia akan bersaing dengan Australia, Arab Saudi, Bahrain, China, dan Jepang.

    Sebuah unggahan video TikTok menarasikan gelandang serang Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan menyatakan tidak akan ikut kualifikasi Piala Dunia putaran ketiga.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Kemungkinan di round 3 kualifikasi Piala Dunia saya tidak akan bermain

    Ada satu pemain naturalisasi yang akan menggantikan saya”

    Namun, benarkah video Marselino nyatakan tidak ikut kualifikasi Piala Dunia putaran ketiga?

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, video tersebut serupa dengan unggahan YouTube saat Marselino melakukan konferensi pers setelah pertandingan Indonesia melawan Yordania di Piala Asia U-23.

    Sehingga, dalam video tersebut tidak ada narasi Marselino menyatakan tidak ikut kualifikasi Piala Dunia putaran ketiga. Hingga saat ini, belum diketahui siapa saja pemain yang akan ikut di kualifikasi Piala Dunia putaran ketiga.

    Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengatakan bahwa dirinya optimistis tim nasional sepak bola Indonesia bisa bersaing dalam Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, meski melawan banyak timnas yang kuat di Asia.

    "Timnas Indonesia tetap optimistis, semangat mereka tetap ya ingin berjuang keras dan akan bertemu dengan negara-negara hebat lainnya," kata Dito, dilansir dari ANTARA.

    Klaim: Video Marselino nyatakan tidak ikut kualifikasi Piala Dunia putaran ketiga

    Rating: Disinformasi

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

    Rujukan

  • (GFD-2024-20939) [HOAKS] Jemaah Haji Lempar Jumrah Naik Helikopter

    Sumber:
    Tanggal publish: 01/07/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video yang diklaim memperlihatkan jemaah haji menuntaskan prosesi lempar jumrah di Mina, Arab Saudi, dengan menaiki helikopter.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

    Video jemaah haji menunaikan prosesi lempar jumrah dengan naik helikopter disebarkan oleh akun TikTok ini, ini, ini, dan ini.

    "Sultan berhaji lempar jumroh pakai pesawat," tulis salah satu akun, pada 17 Juni 2024.

    Sementara, berikut teks yang tertera pada video:

    Jangan ngaku sultan kalau belum merasakan lempar jumroh naik helikopterTahun depan kamu seperti ini amin.

    Hasil Cek Fakta

    Wartawan Kompas.com Khairina yang meliput ibadah haji tahun 1445 Hijriah/2024 Masehi mengatakan, selama pelaksanaan ibadah memang ada helikopter berkeliling di sekitar Mina.

    "Ada helikopter. Memang keliling terus dia, kan mengawasi. Kayak patroli. Tapi kalau melempar jumrah dari heli agak susah deh. Pertama, itu pakai batu kerikil, terus harus pas lemparnya dan enggak bisa dari atas," kata Khairina, pada Senin (1/7/2024).

    Dikutip dari Arab News, pada 17 Juni 2024, pemerintah Arab Saudi mengerahkan helikopter untuk memastikan keselamatan dan keamanan jemaah selama haji.

    Kementerian Dalam Negeri sekaligus Wakil Komandan Pasukan Keamanan Haji, Shaker bin Sulaiman Al-Tuwaijiri menyebutkan, patroli dilakukan siang dan malam.

    Patroli dilakukan untuk memantau kepadatan massa dan mengantisipasi potensi gangguan atau bahaya.

    Palang Merah Arab Saudi atau SRCA juga memiliki 17 helikopter yang difungsikan sebagai layanan ambulans udara.

    Tahun ini, SRCA menggunakan tujuh helikopter di berbagai area sekitar tanah suci untuk menjangkau pasien dan orang yang terluka ketika melakukan ibadah haji.

    Kesimpulan

    Narasi bahwa jemaah haji menuntaskan prosesi lempar jumrah di Mina, Arab Saudi, dengan menaiki helikopter merupakan hoaks.

    Menurut penuturan wartawan Kompas.com yang meliput ibadah haji, lempar jumlah tidak mungkin dilaksanakan dari helikopter.

    Sementara, pemerintah Arab Saudi mengerahkan helikopter untuk memantau kepadatan massa, mengantisipasi bahaya, dan layanan medis.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20938) Cek Fakta: Tidak Benar Pendaftaran Gebyar Undian Hadiah BritAma Festival

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/07/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim pendaftaran gebyar undian hadiah BritAma Festival, informasi tersebut diunggah pada 30 Juni 2024.
    Unggahan klaim pendaftaran gebyar undian hadiah BritAma Festival berupa tulisan sebagai berikut.
    "𝗣𝗿𝗼𝗴𝗿𝗮𝗺 𝟮𝟬𝟮𝟰 : 𝗞𝗵𝘂𝘀𝘂𝘀 𝗡𝗮𝘀𝗮𝗯𝗮𝗵 𝗕𝗮𝗻𝗸 𝗥𝗮𝗸𝘆𝗮𝘁 𝗜𝗻𝗱𝗼𝗻𝗲𝘀𝗶𝗮 𝗬𝗮𝗻𝗴 𝗦𝘂𝗱𝗮𝗵 𝗚𝘂𝗻𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗕𝗥𝗜𝗺𝗼 𝗠𝗼𝗯𝗶𝗹𝗲
    𝗚𝗲𝗯𝘆𝗮𝗿 𝗨𝗻𝗱𝗶𝗮𝗻 𝗛𝗮𝗱𝗶𝗮𝗵 𝗕𝗿𝗶𝘁𝗔𝗺𝗮 𝗙𝗲𝘀𝘁𝗶𝘃𝗮𝗹 𝗛𝗮𝗱𝗶𝗿 𝗸𝗲𝗺𝗯𝗮𝗹𝗶, 𝗕𝘂𝗿𝘂𝗮𝗻 𝗗𝗮𝗳𝘁𝗮𝗿 & 𝗠𝗲𝗻𝗮𝗻𝗴𝗸𝗮𝗻 𝗚𝗿𝗮𝗻𝗱 𝗣𝗿𝗶𝘇𝗲 𝗦𝗲𝗽𝗲𝗿𝘁𝗶:
    - 𝟭𝟬 𝗨𝗻𝗶𝘁 𝗠𝗼𝗯𝗶𝗹 𝗔𝗹𝗽𝗵𝗮𝗿𝗱
    - 𝟭𝟬 𝗨𝗻𝗶𝘁 𝗠𝗼𝗯𝗶𝗹 𝗖𝗥-𝗩 𝗧𝘂𝗿𝗯𝗼
    - 𝟭𝟬 𝗨𝗻𝗶𝘁 𝗠𝗼𝗯𝗶𝗹 𝗙𝗼𝗿𝘁𝘂𝗻𝗲𝗿
    - 𝟭𝟬 𝗨𝗻𝗶𝘁 𝗠𝗼𝗯𝗶𝗹 𝗫𝗽𝗮𝗻𝗱𝗲𝗿
    - 𝟭𝟱 𝗨𝗻𝗶𝘁 𝗠𝗼𝘁𝗼𝗿 𝗡𝗺𝗮𝘅
    - 𝟮𝟬 𝗨𝗻𝗶𝘁 𝗠𝗼𝘁𝗼𝗿 𝗦𝗰𝗼𝗼𝗽𝘆
    - 𝟯𝟬 𝗨𝗻𝗶𝘁 𝗦𝗺𝗮𝗿𝘁𝗽𝗵𝗼𝗻𝗲 𝗣𝗿𝗼𝗺𝗮𝘅𝟭𝟱
    - 𝟮𝟱 𝗘𝗺𝗮𝘀 𝗕𝗮𝘁𝗮𝗻𝗴 & 𝗟𝗼𝗴𝗮𝗺 𝗠𝘂𝗹𝗶𝗮
    - 𝟮𝟱 𝗣𝗮𝗸𝗲𝘁 𝗪𝗶𝘀𝗮𝘁𝗮 𝗦𝗶𝗻𝗴𝗮𝗽𝗼𝗿𝗲
    - 𝟱𝟬 𝗣𝗮𝗸𝗲𝘁 𝗨𝗺𝗿𝗼𝗵 𝗚𝗿𝗮𝘁𝗶𝘀
    𝗠𝗮𝘀𝗶𝗵 𝗯𝗮𝗻𝘆𝗮𝗸 𝗹𝗮𝗴𝗶 𝗵𝗮𝗱𝗶𝗮𝗵 𝗺𝗲𝗻𝗮𝗿𝗶𝗸 𝗹𝗮𝗶𝗻𝗻𝘆𝗮 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗕𝗮𝗻𝗸 𝗥𝗮𝗸𝘆𝗮𝘁 𝗜𝗻𝗱𝗼𝗻𝗲𝘀𝗶𝗮,,, 𝗕𝘂𝗿𝘂𝗮𝗻 𝗗𝗮𝗳𝘁𝗮𝗿 𝗦𝗲𝗸𝗮𝗿𝗮𝗻𝗴 (𝗚𝗿𝗮𝘁𝗶𝘀)"
    Klaim pendaftaran gebyar undian berhadiah dari BRI mengarahkan penerimanya untuk mendaftar lewat tautan sebagai berikut.
    "https://aktivasipoinbrimo.pichainmall.my.id/aktivitas/?fbclid=IwZXh0bgNhZW0CMTEAAR0YhpHvMZRi-qzjwCoAWB4iauvDdA8pX2vARaTBF2n_3gvKiWufKVVe4nU_aem_zZNu4nN05DEIlvrbP2iMyA"
    Jika diklik tautan tersebut mengarah pada halaman situs yang meminta data pribadi sebagai syarat untuk mendaftar undian.
    Seperti nomor handphone, nama lengkap dan saldo terakhir.
    Benarkah klaim pendaftaran gebyar undian hadiah BritAma Festival? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim pendaftaran gebyar undian hadiah BritAma Festival, penelusuran mengarah pada tulisan berjudul "Waspada Modus Social Engineering" yang dimuat situs resmi BRI bri.co.id, tulisan tersebut memuat infografis yang mengimbau masyarakat untuk mewaspadai social engineering yaitu sebuah teknik memperoleh informasi rahasia dengan cara menipu atau memanipulasi korban.
    BRI pun mengingatkan agar kita selalu waspada terhadap setiap email, WhatsAp, telepon, alamat web atau tautan dan akun yang mentasnamakan BRI.
    Selain itu juga menjaga kerahasiaan data seperti PIN, password, OTP, CVV/CVC dan M-token agar tidak diberitahukan pada pihak manapun termasuk pertugas BRI.
    Artikel berjudul "Cek Fakta: Waspada Hoaks Link Pendaftaran BI Fast Catut Nama Bank BRI" yang dimuat situs Liputan6.com menyebutkan, BRI hanya menggunakan saluran resmi website dan sosial media resmi yang sudah centang biru atau terverifikasi sebagai media komunikasi.
    Website resmi BRI beralamat di www.bri.co.id, akun Instagram @bankbri_id, akun Facebook: Bank BRI serta Twitter: @bankbri_id, @kontakbri, dan @promo_bri.

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim pendaftaran gebyar undian hadiah BritAma Festival tidak benar.
    BRI mengingatkan agar masyarakat selalu waspada terhadap setiap email, WhatsAp, telepon, alamat web atau tautan dan akun yang mentasnamakan BRI.
    Selain itu juga menjaga kerahasiaan data seperti PIN, password, OTP, CVV/CVC dan M-token agar tidak diberitahukan pada pihak manapun termasuk pertugas BRI.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20937) Keliru, Video Aburizal Bakrie yang Promosikan Obat Nyeri Sendi

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/07/2024

    Berita



    Sebuah video yang diklaim bahwa pengusaha dan politisi Partai Golkar Aburizal Bakrie mempromosikan obat nyeri sendi, beredar di Facebook [ arsip ]. Dalam video itu, tampak Aburizal Bakrie dengan audio yang mirip suaranya mengatakan tentang sakit sendi yang ia derita selama 17 tahun. Ia pun telah dirawat dan diobati oleh dokter-dokter terbaik di dalam dan luar negeri. Namun, pengobatan tersebut sia-sia dan para dokter telah berbohong padanya.

    Hingga akhirnya, dalam video itu, Aburizal menjelaskan tentang obat rahasia yang mampu menyembuhkan nyeri yang sudah ia derita selama 17 tahun dalam tempo satu minggu. Obat tidak diproduksi masal karena bila itu dilakukan hanya menguntungkan para dokter saja. Kalau ingin mendapatkannya bisa mengunjungi tautan yang ada dalam deskripsi.

     

    Video yang diunggah pada 6 Juni 2024 tersebut sudah disukai 13 ribu dan diputar sebanyak 2 juta kali. Benarkah Aburizal Bakrie menderita sakit nyeri sendi parah dan mempromosikan obat rahasia nyeri sendi? Berikut hasil verifikasi Tim Cek Fakta Tempo.

    Hasil Cek Fakta



    Tim Cek Fakta Tempo memeriksa keaslian video dengan menggunakan pendeteksi deepfake. Pertama, menggunakan DeepFake-O-Meter, sebuah platform online sumber terbuka dan ramah pengguna yang dikembangkan oleh UB Media Forensics Lab (UB MDFL) untuk mendeteksi algoritma DeepFake pihak ketiga.

    Deepfake adalah jenis konten palsu yang memanfaatkan kecanggihan buatan (Artificial Intelligence/AI) untuk menghasilkan video atau audio yang benar-benar baru, dengan tujuan akhir untuk menggambarkan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi pada kenyataannya. Konten deepfake dapat dianalisis dengan menggunakan tools dan pemeriksaan mendalam terhadap video dan suara. Seperti yang dilakukan Tim Cek Fakta Tempo pada video Aburizal Bakrie tersebut.

    Dengan tools tersebut, hasilnya menunjukkan 100 persen video itu menyerupai hasil sintesis dengan generatif-AI. DeepFake-O-Meter menganalisis adanya ketidaksingkronan antara gerakan mulut dengan audio yang diucapkan.



    Dilansir dari situs IDN Times Nia Ramadhani, menantu Aburizal Bakrie, mengatakan video Aburizal tersebut hasil rekayasa menggunakan alat kecerdasan buatan generatif (gen-AI) yang bertujuan untuk mempromosikan produk obat atau kesehatan.  

    Nia Ramadhani kemudian mengungkap bahwa kondisi ayah mertuanya sangat sehat. Bahkan saat ini Nia Ramadhani dan keluarga serta mertua, sedang liburan di Italia. "Alhamdulillah ayah kami dalam keadaan sehat," kata istri Ardi Bakrie ini.

    Kesimpulan



    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan video pengusaha dan politisi Aburizal Bakrie yang mengalami gangguan nyeri sendi dan mempromosikan obat rahasia adalah keliru. 

    Video tersebut merupakan jenis deepfake. 

    Rujukan