• (GFD-2024-20993) Benar, Video Peristiwa Kekerasan Polisi di India

    Sumber:
    Tanggal publish: 08/07/2024

    Berita



    Sebuah video beredar di WhatsApp dan akun Facebook ini, ini, serta ini, dengan klaim peristiwa kekerasan polisi India yang sedang menendang beberapa penganut agama Islam yang sedang salat. Salah satu akun memberikan narasi bahwa Mahkamah Agung India membiarkan kekejaman terjadi terhadap orang-orang Islam di sana.



    Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah video itu memperlihatkan perlakuan otoritas India terhadap muslim di sana?

    Hasil Cek Fakta



    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa peristiwa itu memang benar terjadi di India. Kepolisian New Delhi menyesalkan peristiwa tersebut serta memberikan sanksi skors dan penangguhan jabatan terhadap pelakunya.  

    Tempo memverifikasi video itu menggunakan layanan reverse image search dari mesin pencari Google dan Yandex, sehingga berhasil menemukan informasi selengkapnya terkait video yang beredar tersebut.

    Berikut hasil penelusurannya:



    Video yang beredar memperlihatkan pria berpakaian cokelat menendang sejumlah pria yang sedang shalat. Sejumlah media di India telah memberitakan video tersebut, yang direkam di sebuah jalan di area Inderloka, Kota New Delhi, India, 8 Maret 2024.

    The Hindu memberitakan bahwa peristiwa itu terjadi dalam pelaksanaan salat jumat di Masjid Makki Jama. Beberapa warga yang ikut melaksanakan salat jumat menyatakan masjid terlalu penuh, sehingga sebagian jemaat mengikuti peribadatan di jalan. 

    Polisi tersebut bernama Manoj Kumar Tomar itu berusaha mengusir jemaat yang mengikuti peribadatan di jalan. Pemberitaan memuat alasan polisi melakukannya karena hal itu dianggap bisa menyebabkan kemacetan di kawasan tersebut.

    Namun, kemudian dia melakukannya menggunakan kekerasan. Setelah peristiwa itu, polisi tersebut ditangguhkan dari jabatannya sebagai wakil inspektur. Kepolisian Delhi juga menyelenggarakan investigasi atas kasus tersebut.

    Versi lain dari kepolisian seperti dikutip oleh The Print menyatakan, saat itu masjid tidak penuh. Sehingga mereka hendak menyuruh orang-orang yang beribadah di jalan untuk masuk ke dalam masjid.

    Meskipun ada perbedaan informasi terkait kondisi masjid, namun beberapa media India sama-sama menyatakan bahwa pelaku kekerasan itu hanya satu orang yang bertindak secara spontan karena tersulut emosi.

    Selain itu, Kepolisian New Delhi menyesalkan peristiwa tersebut serta memberikan sanksi skors dan penangguhan jabatan terhadap pelakunya.  

    Kesimpulan



    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan kekerasan polisi India menendang umat muslim yang sedang beribadah adalah klaim yang benar.

    Namun, setelah peristiwa tersebut, polisi itu disanksi skors dan jabatannya ditangguhkan, serta digelar investigasi atas kasus tersebut. Hal itu menunjukkan Kepolisian New Delhi tidak membenarkan tindakan salah satu personilnya tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20992) Keliru, Video Tutorial Deteksi Risiko Stroke dengan Gerakan Jari Tangan

    Sumber:
    Tanggal publish: 08/07/2024

    Berita



    Sebuah video beredar di WhatsApp dan Facebook [ Arsip ] yang diklaim cara mendeteksi risiko stroke dengan cara menggerakkan jari tangan pada posisi tertentu.

    Video itu memperlihatkan seseorang menggerakkan jari telunjuk tangan kanan ke atas jari tengah dan ditahan. Tetap di tangan yang sama, dia mempertemukan ibu jari dan jari manis di atas telapak tangan, sementara jari kelingking bebas bergerak. Jari kelingking yang bebas bergerak diklaim bahwa orang tersebut semakin kecil resikonya untuk terkena stroke.  



    Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah video yang beredar memperlihatkan cara mendeteksi risiko stroke pada seseorang?

    Hasil Cek Fakta



    Menurut dokter spesialis saraf dari Rumah Sakit Royal dan National Hospital Surabaya, Bambang Kusnardi, dikutip dari Kompas.com, tidak ada hubungan antara menggerakkan jari sebagaimana ditunjukkan dalam video dengan risiko stroke pada seseorang. Maka tutorial yang ditunjukkan dalam video itu tidak tepat.

    Dia menjelaskan ada dua macam cara menilai risiko stroke pada seseorang yakni risiko yang bisa dikendalikan dan tidak bisa dikendalikan. Penilaian risiko yang bisa dikendalikan meliputi faktor hipertensi, diabetes melitus, dyslipidemia, asam urat, gaya hidup dan lain-lain.

    Sementara tingkat risiko stroke terhadap seseorang yang tak bisa dikendalikan bisa diketahui dari usia, jenis kelamin dan ras. Misalnya orang berusia di atas 55 tahun, berjenis kelamin pria, dan ras Afrika Amerika, memiliki risiko stroke lebih tinggi daripada yang lain.

    Dilansir Detik.com, dokter spesialis saraf dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof Dr dr Mahar Mardjono Jakarta, dr Ricky Gusanto Kurniawan, SpS, FINS, juga mengatakan tutorial menilai mengetahui risiko stroke dalam video yang beredar tersebut keliru.

    "Untuk (mengetahui risiko) stroke itu hoaks. Tapi kalau mau periksa saraf atau kekuatan (tangan), mungkin bisa," kata Ricky, di Jakarta Timur, Jumat, 28 September 2022.

    Ia juga menyarankan agar masyarakat melakukan deteksi risiko stroke pada diri masing-masing menggunakan langkah-langkah yang dianjurkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Berikut langkah-langkahnya:

    American Stroke Association juga menyediakan formulir asesmen risiko stroke pada diri seseorang. Formulir itu bisa diunduh dari website mereka, yang meliputi faktor tekanan darah, kadar gula darah, kolesterol, dan lain-lain.

    Kesimpulan



    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan tutorial memeriksa risiko stroke pada seseorang menggunakan gerakan jari, merupakan klaim keliru.

    Pakar mengatakan menggerakkan jari tangan tidak ada hubungannya dengan penilaian risiko stroke. Terdapat sejumlah cara yang secara medis bisa digunakan untuk menilai risiko stroke terhadap seseorang.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20991) [PENIPUAN] Undian untuk Nasabah M-Banking Bank Sulteng

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 08/07/2024

    Berita

    Khusus Untuk Nasabah Bank BPD Sulteng Yang Sudah Terdaftar DI Sms Banking/Mobile Banking/Internet Banking,

    GEBYAR UNDIAN RAMADHAN HADIAH

    Bank Sulteng Hadir Lagi,

    Ayo Buruan Daftar Menangkan Hadiah Nya Utama nya

    -2: Unit Mobil XPander

    -1 : Unit Mobile Honda Freed

    -3 : Unit Mobile Honda Brio

    -10:Unit Sepada motor

    -10: paket wisata japan

    -20: paket Haji gratis

    -10 : Unit TV Led

    -15 : Unit Leptop

    -15: Unit Lemari es

    -20 : Unit Specker Prolytron

    -20 : Unit Hp Samsung

    – Dan Masih Banyak Yang Lain nya.

    Masih Banyak Keuntungan Lainnya… Info Lebih Lanjut Tentang Pendaftaran ( Gebyar Ramadhan Undian Berhadiah Bank BPD SULTENG) Silakan Klik Menu (Daftar) Yang Telah Kami Sediahkan.

    Hasil Cek Fakta

    Ditemukan sebuah unggahan di Facebook yang menginfokan mengenai undian Gebyar Undian Ramadhan Hadiah khusus nasabah Bank Sulteng yang sudah terdaftar layanan di sms banking/mobile banking/internet banking.

    Untuk memastikan kebenarannya dilakukan pengecekan di Facebook resmi dari Bank Sulteng (https://www.facebook.com/BankSultengOfficial/), di akun Facebook resminya ini, Bank Sulteng tidak membuat unggahan mengenai undian apapun di bulan Mei 2024 ini.

    Selain itu link yang tertera pada unggahan Facebook tersebut juga tidak mengarah ke situs resmi milik Bank Sulteng yang mana seharusnya beralamatkan di https://www.banksulteng.co.id/.

    Berdasarkan dari temuan tersebut maka dapat disimpulkan jika unggahan yang mengatasnamakan Bank Sulteng tersebut merupakan salah satu modus untuk melakukan penipuan online.

    Kesimpulan

    Melalui pengecekan di Facebook resmi Bank Sulteng, mereka tidak sedang mengadakan undian apapun di bulan Mei 2024 ini. Link yang tertera pada unggahan undian tersebut juga tidak mengarahkan ke situs resmi Bank Sulteng.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20990) [PENIPUAN] Yamaha Buka Giveaway Motor Aerox dan Uang 20 Juta dengan Games Tangkap Gambar

    Sumber: Tiktok.com
    Tanggal publish: 08/07/2024

    Berita

    yang bilang ini HOAX!!

    berarti belum pernah dapat

    buat kamu yang bisa STOP LOVE ini admin yamaha kirimkan aerok & uang 20jt cash cukup follow dan bagikan vt ini!!

    Hasil Cek Fakta

    Ditemukan sebuah akun Tiktok yang bernama @yamaha.official97 mengunggah video yang berisi narasi bahwa mereka akan memberikan hadiah berupa motor Aerox untuk siapa saja yang berhasil stop bentuk love.

    Namun jika kita klik profil akun tersebut, maka akan ditemukan sebuah link Whatsapp yang tertera pada bio akun. Sebelumnya turnbackhoax.id juga sudah beberapa kali menemukan modus penipuan serupa, salah satunya artikel berjudul, “[SALAH] Honda Berbagi Motor dan Uang 15 Juta”.

    Untuk memastikan lagi, nama akun resmi milik Yamaha Motor Indonesia adalah @yamahaindonesia yang jika kita cek pada akun resminya tersebut tidak ditemukan video yang membenarkan jika Yamaha mengadakan giveaway motor Aerox dengan cara menebak angka.

    Kesimpulan

    Tidak benar bahwa Yamaha Indonesia memberikan hadiah motor Aerox di Tiktok, akun yang mengatasnamakan Yamaha tersebut dapat diindikasi sebagai akun penipuan.

    Rujukan