Akun X “Trie Sudirman” pada Rabu (11/6/2025) mengunggah video [arsip] yang berisi narasi:
FIX IJASAH Rismon Palsu. Duta besar jepang memastikan Ijasah Rismon Palsu dan bukan lulusan Yamaguchi Jepang. Kedutaan Jepang juga akan melaporkan Rismon ke Polisi.
Per Rabu (18/6/2025) video itu sudah dilihat lebih dari 211 ribu kali, disukai 900 kali, dibagikan ulang lebih dari 309 kali dan menuai 700 komentar.
(GFD-2025-27434) [SALAH] Duta Besar Jepang Resmi Menyampaikan Ijazah Rismon Sianipar Palsu dan Bukan Lulusan Yamaguchi Jepang
Sumber: twitter.comTanggal publish: 18/06/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan kata kunci “Duta Besar Jepang Resmi Menyampaikan Ijazah Rismon Sianipar palsu dan Bukan Lulusan Yamaguchi Jepang” ke mesin pencari Google. Tidak ditemukan informasi dari laman berita kredibel atau akun resmi pemerintahan yang membenarkan klaim tersebut.
TurnBackHoax kemudian menelusuri lebih lanjut dengan cara memasukkan gambar screenshot lewat Google Lens. Diketahui gambar tersebut merupakan potongan video yang berasal dari momen Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi, turut mendukung acara Festival Setara dan Berdaya yang akan diadakan Media Indonesia pada 11-12 Desember 2024, yang dimuat dalam akun Instagram milik “Media Indonesia” yang diunggah pada Rabu (4/12/2024).
TurnBackHoax kemudian menelusuri lebih lanjut dengan cara memasukkan gambar screenshot lewat Google Lens. Diketahui gambar tersebut merupakan potongan video yang berasal dari momen Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi, turut mendukung acara Festival Setara dan Berdaya yang akan diadakan Media Indonesia pada 11-12 Desember 2024, yang dimuat dalam akun Instagram milik “Media Indonesia” yang diunggah pada Rabu (4/12/2024).
Kesimpulan
Unggahan berisi narasi “Duta Besar Jepang resmi menyampaikan ijazah Rismon Sianipar palsu dan bukan lulusan Yamaguchi Jepang” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
(Ditulis oleh Yudho Ardi)
(Ditulis oleh Yudho Ardi)
Rujukan
(GFD-2025-27433) [PENIPUAN] Tautan “Lowongan Kerja di Kantor Imigrasi”
Sumber: Tiktok.comTanggal publish: 18/06/2025
Berita
Akun TikTok “Info Loker2025” pada (31/5/2025) membagikan foto [arsip] berisi narasi:
Lowongan kerja Terbaru Kantor Imigrasi Untuk SMA/SMK.
Kualifikasi
Laki-laki dan perempuan
Usia maksimal 35 tahun
Pendidikan minimal SMA/K sederajat
Sehat jasmani dan rohani
Penempatan di Seluruh Indonesia
Lowongan ini terbuka untuk umum lokasi penempatan bisa dipilih. Info pendaftaran silahkan klik link dibio TikTok
Per Rabu (18/6/2025), konten tersebut telah dilihat lebih dari 1 juta kali dan disukai hampir 10 ribu pengguna.
Lowongan kerja Terbaru Kantor Imigrasi Untuk SMA/SMK.
Kualifikasi
Laki-laki dan perempuan
Usia maksimal 35 tahun
Pendidikan minimal SMA/K sederajat
Sehat jasmani dan rohani
Penempatan di Seluruh Indonesia
Lowongan ini terbuka untuk umum lokasi penempatan bisa dipilih. Info pendaftaran silahkan klik link dibio TikTok
Per Rabu (18/6/2025), konten tersebut telah dilihat lebih dari 1 juta kali dan disukai hampir 10 ribu pengguna.
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) mengakses tautan pendaftaran yang tersemat di bio akun. Diketahui, tautan tidak mengarah ke laman resmi Direktorat Jenderal Imigrasi Indonesia (imigrasi.go.id). Warganet justru diminta menuliskan nama, alamat, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, dan nomor Telegram yang aktif.
TurnBackHoax kemudian menelusuri laman resmi Direktorat Jenderal Imigrasi. Tidak ditemukan informasi tentang lowongan pekerjaan sebagaimana unggahan akun TikTok “Info Loker2025”
TurnBackHoax kemudian menelusuri laman resmi Direktorat Jenderal Imigrasi. Tidak ditemukan informasi tentang lowongan pekerjaan sebagaimana unggahan akun TikTok “Info Loker2025”
Kesimpulan
Unggahan berisi tautan “lowongan kerja di kantor imigrasi” yang mengarah ke laman tak resmi itu merupakan konten palsu (fabricated content).
Rujukan
(GFD-2025-27432) [KLARIFIKASI] Video Ini adalah Momen RS di Lebanon Dibom, Bukan Jatuhnya Air India
Sumber:Tanggal publish: 18/06/2025
Berita
KOMPAS.com - Video dan foto kecelakaan pesawat Air India AI171 beredar luas di media sosial sepekan belakangan.
Pesawat tersebut jatuh tidak lama setelah lepas landas dari bandara di Ahmedabad, India pada Kamis (12/6/2025) siang.
Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan sebuah video yang diklaim sebagai rekaman kamera pengawas atau CCTV ketika pesawat Air India menghantam permukiman.
Namun setelah ditelusuri, rekaman tersebut disebarkan dengan konteks keliru.
Video rekaman CCTV pesawat Air India jatuh ke permukiman disebarkan oleh akun Facebook ini dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Sabtu (14/6/2025):
Rekaman cctv pesawat dream liner air india jatuh
akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, Jumat (14/6/2025), mengenai rekaman CCTV jatuhnya pesawat Air India.
Pesawat tersebut jatuh tidak lama setelah lepas landas dari bandara di Ahmedabad, India pada Kamis (12/6/2025) siang.
Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan sebuah video yang diklaim sebagai rekaman kamera pengawas atau CCTV ketika pesawat Air India menghantam permukiman.
Namun setelah ditelusuri, rekaman tersebut disebarkan dengan konteks keliru.
Video rekaman CCTV pesawat Air India jatuh ke permukiman disebarkan oleh akun Facebook ini dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Sabtu (14/6/2025):
Rekaman cctv pesawat dream liner air india jatuh
akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, Jumat (14/6/2025), mengenai rekaman CCTV jatuhnya pesawat Air India.
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil tangkapan layar dari klip yang beredar di media sosial.
Tangkapan layar itu lantas ditelusuri dengan pencarian gambar Google. Metode ini disebut reverse image search.
Hasil pencarian mengarah ke video yang diunggah akun Instagram @srhuhospital, pada 6 Februari 2025.
Akun tersebut merupakan media sosial milik Rumah Sakit Sheikh Ragheb Harb di Kota Toul, Lebanon.
Apabila dicermati, terdapat watermark beruliskan "SRHUH" pada bagian kiri bawah video. Tanda itu menunjukkan logo rumah sakit tersebut.
Rekaman yang beredar menampilkan momen ketika rumah sakit dihantam bom. Mulai dari parkiran, hingga bagian dalam rumah sakit turut terdampak serangan.
Video serupa juga diunggah di situs web Nabda Pp.
Peristiwa dalam video tidak terkait dengan kecelakaan pesawat Air India yang belakangan terjadi.
Tangkapan layar itu lantas ditelusuri dengan pencarian gambar Google. Metode ini disebut reverse image search.
Hasil pencarian mengarah ke video yang diunggah akun Instagram @srhuhospital, pada 6 Februari 2025.
Akun tersebut merupakan media sosial milik Rumah Sakit Sheikh Ragheb Harb di Kota Toul, Lebanon.
Apabila dicermati, terdapat watermark beruliskan "SRHUH" pada bagian kiri bawah video. Tanda itu menunjukkan logo rumah sakit tersebut.
Rekaman yang beredar menampilkan momen ketika rumah sakit dihantam bom. Mulai dari parkiran, hingga bagian dalam rumah sakit turut terdampak serangan.
Video serupa juga diunggah di situs web Nabda Pp.
Peristiwa dalam video tidak terkait dengan kecelakaan pesawat Air India yang belakangan terjadi.
Kesimpulan
Video sebuah rumah sakit di Lebanon terkena ledakan bom pada Februari 2025 disebarkan dengan konteks keliru.
Klip tersebut tidak terkait dengan kecelakaan Air India AI171 yang jatuh di Ahmedabad, India pada Kamis (12/6/2025) siang.
Klip tersebut tidak terkait dengan kecelakaan Air India AI171 yang jatuh di Ahmedabad, India pada Kamis (12/6/2025) siang.
Rujukan
(GFD-2025-27431) [HOAKS] Duta Besar Australia Tawarkan Dana Bantuan untuk Umat Kristen di Indonesia
Sumber:Tanggal publish: 17/06/2025
Berita
KOMPAS.com - Beredar unggahan video di media sosial dengan narasi yang mengeklaim Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gita Kamath menawarkan dana bantuan kepada umat Kristen di Indonesia.
Dana bantuan, menurut unggahan itu, disebut berasal dari Pemerintah Australia. Namun, setelah ditelusuri video itu merupakan hasil manipulasi.
Video yang mengeklaim Gita Kamath menawarkan bantuan dari Pemerintah Australia untuk umat Kristen di Indonesia dibagikan di media sosial, misalnya akun Facebook ini, ini, dan ini.
Dalam video, Gita diklaim menyampaikan bahwa satu orang penerima bantuan akan mendapat Ro 500 juta. Kemudian 20 persen dari bantuan itu harus dialokasikan untuk pembangunan gereja.
Untuk mendapat bantuan, warganet diminta untuk mendaftar melalui nomor WhatsApp yang tertera dalam unggahan.
Dana bantuan, menurut unggahan itu, disebut berasal dari Pemerintah Australia. Namun, setelah ditelusuri video itu merupakan hasil manipulasi.
Video yang mengeklaim Gita Kamath menawarkan bantuan dari Pemerintah Australia untuk umat Kristen di Indonesia dibagikan di media sosial, misalnya akun Facebook ini, ini, dan ini.
Dalam video, Gita diklaim menyampaikan bahwa satu orang penerima bantuan akan mendapat Ro 500 juta. Kemudian 20 persen dari bantuan itu harus dialokasikan untuk pembangunan gereja.
Untuk mendapat bantuan, warganet diminta untuk mendaftar melalui nomor WhatsApp yang tertera dalam unggahan.
Hasil Cek Fakta
Ketika dicermati, terdapat kejanggalan dalam video tersebut. Gerakan bibir dan perkataan Gita Kamath dalam video tidak sinkron.
Tim Cek Fakta Kompas.com kemudian mengecek video tersebut menggunakan Google Lens. Hasilnya, video identik dengan unggahan di laman RRI ini.
Dalam video aslinya, Gita menyampaikan soal kunjungan ke Ambon pada April 2025. Menurut dia, momen itu merupakan pertama kalinya ia datang ke Ambon.
Gita mengaku terkesan dengan kencintaan warga Ambon terhadap musik dan kebudayaan yang sangat kuat.
Bagaimana suara Gita dalam video aslinya itu dimanipulasi?
Setelah dicek menggunakan Hive Moderation, suara Gita dalam unggahan video terdeteksi dihasilkan oleh kecerdasaan buatan atau artificial intelligence (AI)
Probabilitas suara Gita Kamath itu adalah AI generatif mencapai 99,1 persen.
Tim Cek Fakta Kompas.com kemudian mengecek video tersebut menggunakan Google Lens. Hasilnya, video identik dengan unggahan di laman RRI ini.
Dalam video aslinya, Gita menyampaikan soal kunjungan ke Ambon pada April 2025. Menurut dia, momen itu merupakan pertama kalinya ia datang ke Ambon.
Gita mengaku terkesan dengan kencintaan warga Ambon terhadap musik dan kebudayaan yang sangat kuat.
Bagaimana suara Gita dalam video aslinya itu dimanipulasi?
Setelah dicek menggunakan Hive Moderation, suara Gita dalam unggahan video terdeteksi dihasilkan oleh kecerdasaan buatan atau artificial intelligence (AI)
Probabilitas suara Gita Kamath itu adalah AI generatif mencapai 99,1 persen.
Kesimpulan
Video yang diklaim menampilkan Gita Kamath menawarkan bantuan kepada umat Kristen di Indonesia merupakan hasil manipulasi.
Dalam video aslinya, Gita Kamath menyampaikan soal kunjungannya ke Ambon pada April 2025. Setelah dicek menggunakan Hive Moderation, suara Gita dalam konten manipulasi itu terdeteksi dihasilkan AI.
Dalam video aslinya, Gita Kamath menyampaikan soal kunjungannya ke Ambon pada April 2025. Setelah dicek menggunakan Hive Moderation, suara Gita dalam konten manipulasi itu terdeteksi dihasilkan AI.
Rujukan
Halaman: 743/6960

