• (GFD-2024-20982) Cek Fakta: Satir Biksu Berusia 300 Tahun Ditemukan di Malang

    Sumber:
    Tanggal publish: 06/07/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang menyebut ada seorang biksu berusia 300 tahun ditemukan di Waduk Karangkates Malang. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 27 Juni 2024.
    Dalam postingannya terdapat gambar seorang biksu dilengkapi narasi sebagai berikut:
    "Baru saja ditemukan seorang biksu dalam gua di pegunungan dekat Waduk Karangkates malang. Semula para masyarakat mengira ini sebuah mummi, setelah diamati dengan seksama ternyata denyut nadinya masih ada walaupun lemah sekali.Diperkirakan biksu ini sdh berumur 300 tahunDi samping biksu itu terdapat uang logam kuno yang sudah tidak laku lagi, beberapa barang kuno seperti cawan, tenunan kuno yang sudah lapuk dan sebuah buku tua.Di dalam buku itu ada selembar kertas dengan tulisan India kuno.Kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, artinya kira-kira begini: "Lebih baik kita ngopi daripada mempercayai cerita ini, sebab kopi membuat kita lebih semangat".Jangan terlalu serius, semangat đŸ˜…đŸ«°đŸ»Jangan lupa bersyukur dan bahagia..đŸ”„âšœïž"
    Foto itu disertai narasi "Dunia memang sudah terlalu tua"
    Lalu benarkah postingan yang menyebut ada seorang biksu berusia 300 tahun ditemukan di Waduk Karangkates Malang?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan foto yang identik dengan postingan. Foto itu dimuat dalam artikel The Sun berjudul "SMILING DOWN ON US Dead Buddhist monk ‘smiles’ after his body was removed from his coffin two months after he died" yang tayang pada 22 Januari 2018.
    Dalam artikel itu dijelaskan bahwa biksu bernama Luang Phor Pian meninggal dunia di Bangkok Thailand pada usia 92 tahun. Dia meninggal dunia pada 16 November 2017.
    Dan foto tersebut diambil tiga bulan setelah pemakamannya saat jenazah biksu itu dibawa pengikutnya untuk dipakaikan jubah baru. Namun yang membuat terkejut jenazah biksu itu tidak membusuk dan tampak tersenyum.
    Selain itu dalam postingan juga disertai kalimat "Lebih baik kita ngopi daripada mempercayai cerita ini, sebab kopi membuat kita lebih semangat" yang menegaskan bahwa narasi dalam postingan merupakan satir.

    Kesimpulan


    Postingan yang menyebut ada seorang biksu berusia 300 tahun ditemukan di Waduk Karangkates Malang merupakan konten satir. Namun hal ini perlu diluruskan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20981) [HOAKS] Film "Friends Reunited" Tayang pada 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/07/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar poster serial komedi Amerika Serikat (AS) Friends dengan judul "Friends Reunited" yang dikabarkan akan tayang pada 2025.

    Poster itu menampilkan lima pemain, yakni Jennifer Aniston, David Schwimmer, Courteney Cox, Lisa Kudrow, dan Matt LeBlanc.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

    Poster "Friends Reunited" disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan Threads ini.

    Berikut narasi yang ditulis akun Threads, pada Senin (1/7/2024):

    Friends Reunited – Trailer (2025) 'The One With Chandler's Funeral'

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek poster yang beredar menggunakan pendeteksi gambar artificial intelligence (AI) yang dikembangkan Hugging Face.

    Hugging Face mengidentifikasi poster tersebut memiliki probabilitas 84 persen dibuat oleh kecerdasan buatan.

    Poster yang beredar bersumber dari video di kanal YouTube Screen Culture, yang diunggah pada Minggu (30/6/2024).

    Video menampilkan trailer yang diberi judul: Friends Reunited – Trailer (2025) 'The One With Chandler's Funeral' | Max

    Pada keterangan video, tertera penjelasan bagaimana konten tersebut dibuat, "Altered or synthetic content."

    Artinya, suara atau visual yang ditampilkan merupakan hasil rekayasa digital dan diubah secara signifikan.

    Pada bagian deskripsi atau bagian "About" di kanal YouTube Screen Culture, juga menjelaskan bahwa video trailer yang diunggah merupakan "Concept" atau "Fan-Made".

    Dilansir Snopes, tidak ada bukti bahwa layanan video berlangganan Max akan memproduksi film Friends terbaru.

    Kesimpulan

    Poster film "Friends Reunited" yang tayang pada 2025 merupakan manipulasi. Hugging Face mengidentifikasi poster tersebut sebagai gambar AI.

    Sementara itu, tidak ada pengumuman dari Max soal serial terbaru Friends.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20980) Hoaks Pemerintah Bagikan Bansos Lewat Situs Judi Online

    Sumber:
    Tanggal publish: 05/07/2024

    Berita

    tirto.id - Baru-baru ini, di Facebook berseliweran video yang berisi klaim bahwa pemerintah akan membagikan bantuan sosial (bansos) melalui situs judi. Video itu salah satunya disebarkan oleh akun Facebook bernama “Aisyah Shop”.

    Dengan durasi 37 detik, klip memperlihatkan seorang presenter TV tengah menyampaikan kalau pemerintah resmi memberikan bantuan bagi korban judi online. Kemudian muncul sosok Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy.

    Muhadjir dalam video mengatakan bahwa tujuan pemberian bansos yakni untuk mensejahterakan masyarakat. Katanya, seluruh masyarakat yang menjadi korban judi online bisa mengambil bansos pemerintah lewat situs judi tertentu.

    “Karena pemerintah dan situs ini telah bekerja sama dengan tujuan membantu mereka yang membutuhkan,” ujar Muhadjir di video.

    Setelah itu, video beralih menunjukkan footage seorang laki-laki yang diklaim sebagai penerima bansos. Pria itu tampak berterima kasih kepada pemerintah dan situs judi yang disebutkan. Ia menyatakan, pemerintah telah membantu dirinya dan masyarakat yang menjadi korban situs tidak legal.

    “Berkat bansos yang diberikan melalui situs ini, saya bisa menafkahi keluarga tercinta saya,” kata laki-laki yang terlihat mengenakan kaos hitam dan peci putih.

    Video yang pertama kali beredar pada Senin (1/7/2024) ini sudah diputar sebanyak 131 ribu kali per Jumat (5/7/2024). Unggahannya sendiri telah memperoleh ratusan impresi, berupa 155 reaksi emoji dan 142 komentar.

    Beberapa akun Facebook lain juga terlihat membagikan klip serupa, seperti bisa dilihat di sini dan di sini.

    Namun, benarkah isi video tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Tim Riset Tirto menelusuri asal muasal video yang tersebar dengan bantuan alat telusur gambar Yandex dan Google Image. Hasilnya, kami menemukan video ini merupakan gabungan dua video yang berbeda dan tidak mengonfirmasi klaim bahwa pemerintah membagikan bansos lewat situs judi online.

    Cuplikan pertama yang memperlihatkan sosok Muhadjir tengah diwawancarai bersumber dari kanal YouTube Berita Satu yang tayang 14 Juni 2024 di bawah judul “Menko PMK Sebut Korban Judi Online Bisa Masuk Daftar Penerima Bansos”.

    Meski Muhadjir dalam video aslinya menyinggung perihal bansos untuk korban judi online, tidak ada pernyataan bahwa pemerintah telah resmi membagikan bansos lewat situs judi tertentu.

    Muhadjir menyampaikan, pemerintah telah memberikan advokasi kepada para korban judi online dan menyebut korban judi online bisa masuk daftar penerima bansos lantaran mengalami keterpurukan ekonomi.

    Wacana itu memang sempat menjadi perbincangan publik, akan tetapi Muhadjir pada kesempaatan yang berbeda menegaskan bahwa penerima bansos korban judi online bukan pelaku, melainkan pihak keluarga.

    Seperti diberitakan Tirto, Muhadjir menjelaskan, gagasan pemberian bansos terhadap korban judi daring tersebut menjadi salah satu materi yang diusulkan Kemenko PMK dalam persiapan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Perjudian Online.

    Muhadjir menilai bansos tersebut akan membantu pihak keluarga yang menjadi korban perilaku judi daring. Hal demikian dikarenakan keluarga, khususnya anak dan istri, bukan hanya mengalami kerugian secara materi tetapi juga kesehatan mental, bahkan sampai berujung kematian, sebagaimana terjadi dalam banyak kasus.

    "Kondisi ini yang ditimbulkan itu menjadi tanggung jawab pemerintah, khususnya kami Menko PMK. Dalam mekanisme pemberian bansos kepada keluarga yang terdampak judi online ini akan kami bahas dengan Menteri Sosial," kata dia, Senin (17/6/2024).

    Sementara itu, video kedua yang memuat rekaman seorang laki-laki dengan kaos hitam identik dengan siaran YouTube Kompas TV pada Juli 2020. Cuplikan itu tak berhubungan dengan judi online, melainkan kasus kematian editor Metro TV, Yodi Prabowo.

    Pria yang tampak dalam video bukanlah penerima bansos judi online, tetapi ayah dari Editor Metro TV, yang ditemukan meninggal di pinggir jalan Tol JORR, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada 10 Juli 2020.

    Untuk memastikan audio cuplikan yang tersebar dihasilkan oleh kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), Tirto mencoba memasukkan potongan suara seorang presenter dalam video Facebook yang beredar ke situs pengecek AI, Hive Moderation.

    Penelusuran itu menunjukkan persentase probabilitas audio ini dibuat oleh AI mencapai 99,9 persen. Jadi, bisa disimpulkan kalau video yang berisi klaim pemerintah resmi membagikan bansos lewat situs judi tertentu telah dimanipulasi secara digital.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran fakta yang sudah dilakukan, video Facebook yang berisi klaim soal pemerintah membagikan bantuan sosial (bansos) melalui situs judi daring bersifat altered video (video yang dimanipulasi).

    Video ini merupakan gabungan dua video yang berbeda dan tidak mengonfirmasi klaim bahwa pemerintah membagikan bansos lewat situs judi. Penelusuran lewat Hive Moderation juga menunjukkan persentase probabilitas audio cuplikan yang beredar dibuat oleh Artificial Intelligence atau AI mencapai 99,9 persen.

    Footage yang memuat rekaman seorang laki-laki dengan kaos hitam identik dengan siaran YouTube Kompas TV pada Juli 2020. Cuplikan itu tak berhubungan dengan judi online, melainkan kasus kematian Editor Metro TV, Yodi Prabowo.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20979) Benarkah Ekor Ikan Tongkol Sebabkan Keracunan?

    Sumber:
    Tanggal publish: 05/07/2024

    Berita

    tirto.id - Lebih dari satu dekade lalu, tepatnya pada 2010, ikan tongkol diduga telah meracuni 18 warga Dusun Ketuwon Kulon, di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Seperti dilaporkan Antara, saat itu warga mengaku pusing, mual, gatal, dan matanya merah, setelah mengonsumsi ikan tongkol yang dijajakan oleh penjual keliling.

    Kasus semacam itu tak sekali terjadi. Pada pergantian tahun baru 2020, ikan tongkol telah menyebabkan 410 warga Jember keracunan. Berdasarkan hasil laboratorium Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terhadap beberapa sampel ikan yang dimakan para korban, dilansir Kompas, kandungan histaminnya terbukti tidak memenuhi syarat untuk dikonsumsi.

    Mengenai ikan tongkol dan kaitannya dengan keracunan, Salah satu akun Instagram bernama “kastilongayu” menyebarkan video berdurasi 22 detik yang menunjukkan seseorang tengah mempraktikkan mencabut ekor ikan tongkol.

    Narator video bilang bahwa ekor ikan tongkol berbahaya dan sebaiknya dibuang sebelum dimasak. Menurut video, hal itu disebabkan ekor ikan tongkol mengandung kelenjar racun atau histamin.

    “Jika kelenjar ini pecah, maka bisa mengakibatkan keracunan. Jadi sebelum masak ikan tongkol, sebaiknya buang dulu bagian ini dengan cara ditarik. Dengan demikian ikan tongkol ini sudah aman dimasak dan aman untuk dikonsumsi,” terang narator video.

    Sejak diunggah pada Senin (24/7/2024) sampai Jumat (5/7/2024), klip ini sudah disukai oleh 8.602 pengguna Instagram lainnya dan mendapatkan 561 komentar. Komentar warganet beragam. Beberapa mengungkap pengalamannya keracunan ikan tongkol, ada juga yang mengaku baru tahu informasi ini, dan ada pula yang menyanggah dan merasa selama ini makan tongkol tanpa dibuang ekornya aman-aman saja.

    Klaim identik juga disebarkan akun Instagram ini dan akun TikTok ini.

    Lalu, bagaimana fakta sebenarnya?

    Hasil Cek Fakta

    Tim Riset Tirto menelusuri klaim ini lewat pencarian Google dan tak menemukan sumber kredibel yang mengonfirmasi kebenarannya.

    Tirto mencoba menghubungi ahli gizi sekaligus pengurus Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI), Ati Nirwanawati. Ia tak membenarkan narasi ini dan menjelaskan bahwa salah satu jenis keracunan yang sering terjadi pada ikan tongkol adalah keracunan histamin (scombroid fish poisoning).

    “Karena ikan jenis ini mengandung asam amino histidin yang dikontaminasi oleh bakteri dengan mengeluarkan enzim histidin dekarboksilase sehingga menghasilkan histamin. Racun bukan pada ekor tapi pada insangnya,” katanya saat dihubungi Tirto, Selasa (2/7/2024).

    Mengutip situs RSUD Nyi Ageng Serang Kabupaten Kulon Progo, DIY, ikan tongkol disebut tergolong famili scombroidae. Jika dibiarkan pada suhu kamar, maka ikan tongkol akan mengalami proses penurunan mutu, menjadi tidak segar lagi, dan jika dikonsumsi akan menimbulkan keracunan.

    Selain keracunan histamin, keracunan ikan tongkol juga bisa disebabkan oleh kontaminasi bakteri pathogen seperti Escherichia coli, Salmonella, Vibrio cholerae, Enterobacteriacea dan lain-lain.

    “Bakteri ini banyak terdapat pada anggota tubuh manusia yang tidak higienis, kotoran atau tinja, isi perut ikan serta peralatan yang tidak bersih,” tulis informasi di laman tersebut.

    Dengan demikian, ikan tongkol perlu disimpan dalam suhu rendah dengan melakukan penyiangan atau membuang sirip, insang, dan isi perut. Adapun peningkatan keamanan ikan tongkol terbaik yakni dengan melakukan penyiangan dan disimpan dalam suhu 0ÂșC. Cara ini bisa membantu memperpanjang waktu simpan ikan tongkol sehingga aman dikonsumsi hingga hari ke-10.

    Adapun gejala keracunan ikan bisa dimulai dalam beberapa jam atau beberapa hari setelah mengonsumsi hidangan yang terkontaminasi. Gejala keracunan scromboid (kombinasi dari histamin dan bahan kimia mirip histamin) misalnya, mengutip KlikDokter, bisa berupa mual, muntah, kram perut, diare, dan sakit kepala.

    Gejala keracunan ikan tongkol ini biasanya berlangsung sekitar 3 jam. Namun, beberapa orang bisa mengalami ketidaknyamanan hingga berhari-hari, sehingga penderita bisa segera menemui dokter saat mengalami gejala tersebut.

    Dokter Adeline Jaclyn menyampaikan lewat KlikDokter bahwa beberapa hal yang bisa diperhatikan dalam memilih ikan tongkol segar antara lain menghindari produk ikan berbau amis, asam atau seperti amonia, dan memilih yang matanya jernih, serta badannya berkilau.

    Pastikan juga tubuh ikan tongkol belum berlendir. Hal lain yang bisa dilakukan untuk mengetahui ikan segar atau tidak adalah dengan cara menekan badan ikan secara lembut.

    Kalau ikan segar, maka dagingnya dengan cepat akan kembali seperti semula dan tidak boleh ada bekas lekukan jari tertinggal di tubuh ikan.

    Ikan segar juga ditandai dengan insang yang berwarna merah cerah. Sebaiknya jauhi ikan dengan insang yang berwarna gelap atau coklat. Saat membeli ikan yang sudah dibekukan, jangan dibekukan kembali, alias masak tidak lebih dari 48 jam setelah dibiarkan mencair.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukkan kalau ekor tongkol tidak berbahaya dan menyebabkan keracunan. Dengan begitu, video yang beredar di media sosial tentang hal itu bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Ahli gizi sekaligus pengurus Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI), Ati Nirwanawati, tak membenarkan narasi ini dan menjelaskan bahwa salah satu jenis keracunan yang sering terjadi pada ikan tongkol adalah keracunan histamin (scombroid fish poisoning). Ati menyebut, racun bukan pada ekor tapi pada insangnya,

    Mengutip situs RSUD Nyi Ageng Serang Kabupaten Kulon Progo, DIY, setiap ikan tongkol yang dibiarkan pada suhu kamar akan mengalami proses penurunan mutu, menjadi tidak segar lagi, dan jika dikonsumsi akan menimbulkan keracunan.

    Rujukan