• (GFD-2024-24364) [KLARIFIKASI] Shell Bantah Tutup Semua SPBU di Indonesia

    Sumber:
    Tanggal publish: 29/11/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Tersiar kabar perusahaan energi dan petrokimia Shell akan menutup seluruh stasiun pengisian bahan bakarnya di Indonesia.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, kabar tersebut keliru.

    Informasi yang mengeklaim Shell akan menutup semua SPBU-nya di Indonesia disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Minggu (24/11/2024):

    Lohh, kabarnya shell akan tutup SPBU nya

    Pengguna Facebook turut menyertakan tangkapan layar artikel dari Bloomberg Tchnoz dengan judul berikut:

    Shell Disebut Bakal Tutup SPBU-nya di RI Usai Jual Kilang ke TPIA

    Hasil Cek Fakta

    Tangkapan artikel yang disebarkan membahas mengenai sejumlah SPBU Shell yang tutup, seperti di Sumatera Utara.

    Artikel membahas akuisisi kilang Shell di Singapura oleh PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) melalui perusahaan patungan bersama Glencore.

    Kendati demikian, kabar SPBU Shell tutup di seluruh Indonesia tidak benar.

    Vice President Corporate Relations Shell Indonesia Susi Hutapea membantah kabar tersebut.

    "Shell Indonesia menginformasikan bahwa informasi yang beredar terkait rencana Shell untuk menutup seluruh SPBU di Indonesia adalah tidak benar," kata Susi, Minggu (24/11/2024), dilansir Antara.

    Kabar SPBU Shell akan tutup di seluruh Indonesia dikaitkan dengan kondisi penyaluran ritel bahan bakar minyak di Indonesia.

    Namun Shell masih memiliki satu pabrik pelumas di Marunda, Jakarta, untuk mendukung bisnis hilirnya dan juga satu terminal penyimpanan bahan bakar di Gresik, Jawa Timur.

    Hingga kini, Shell masih berfokus pada kegiatan operasi SPBU.

    "Kami tidak dapat berkomentar atas spekulasi yang terjadi di pasar. Shell Indonesia tetap berfokus pada kegiatan operasi SPBU untuk para pelanggan kami," ujar Susi.

    Shell merupakan perusahaan global yang memiliki sekitar 93.000 karyawan di lebih dari 70 negara, termasuk Indonesia.

    Dikutip dari situs Shell, perusahaan ini telah membangun lebih dari 190 SPBU, seperti di Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

    Kesimpulan

    Narasi yang mengeklaim Shell akan menutup semua SPBU-nya di Indonesia merupakan hoaks.

    Shell membantah kabar tersebut. Salah satu SPBU di Sumatera Utara memang tutup, tetapi penutupan tidak berlaku di seluruh Indonesia.

    Rujukan

  • (GFD-2024-24363) [HOAKS] Prabowo Berencana Membuat Polri di Bawah Naungan TNI

    Sumber:
    Tanggal publish: 29/11/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar narasi yang menyebutkan Presiden Prabowo Subianto akan membuat institusi kepolisian berada di bawah naungan Tentara Republik Indonesia (TNI).

    Rencana itu akan diwujudkan jika Polri tidak melakukan perbaikan.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.

    Informasi mengenai Prabowo berencana membuat Polri di bawah naungan TNI disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Pengguna Facebook menyertakan poster dengan teks berikut:

    POLRI BAKAL DI BAWAH NAUNGAN (TNI) APABILA TIDAK PERBAIKI INSTITUSI MEREKA SENDIRI, MASYARAKAT SUDAH BANYAK YANG TERIAK SAMA SAYA

    PRABOWO SAMPAIKAN

    akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Jumat (29/11/2024), mengenai Prabowo berencana membuat Polri di bawah naungan TNI.

    Hasil Cek Fakta

    Foto yang dipakai pada poster bersumber dari artikel situs berita JPNN, 13 Juli 2023.

    Artikel membahas mengenai pencalonan Prabowo dalam Pilpres 2024.

    Foto tersebut tidak terkait dengan struktur TNI dan Polri dalam pemerintahan Prabowo.

    Posisi institusi TNI dan Polri selama pemerintahan presiden ke-8 tersebut, tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 139 Tahun 2024 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kementerian Negara Kabinet Merah Putih periode 2024-2029.

    TNI dan Polri ada di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan.

    Sejauh ini, tidak ada pernyataan dari Prabowo atau aturan yang menyatakan bahwa institusi Polri berada di bawah naungan TNI.

    Kesimpulan

    Narasi mengenai Prabowo berencana membuat Polri di bawah naungan TNI merupakan hoaks.

    TNI dan Polri berada di bawah Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan.

    Tidak ada peraturan atau ucapan dari Prabowo yang menyatakan bahwa institusi Polri berada di bawah naungan TNI.

    Rujukan

  • (GFD-2024-24362) [KLARIFIKASI] Penjelasan Bawaslu Medan soal Dugaan Manipulasi Daftar Hadir di Salah Satu TPS

    Sumber:
    Tanggal publish: 29/11/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video yang diklaim menunjukkan manipulasi daftar hadir pemilih di sebuah tempat pemungutan suara (TPS) di Kota Medan, Sumatera Utara, pada Pilkada 2024.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu perlu diluruskan.

    Video yang diklaim menunjukkan manipulasi daftar hadir pemilih di sebuah TPS di Medan, Sumut dibagikan oleh akun Facebook ini pada Kamis (28/11/2024).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Medan ni bos Lokasi: Jl. Gandhi, Kota Medan TPS 002

    Video tersebut disertai teks sebagai berikut:

    WARGA KOMPLAIN KE KPPS. BELUM MILIH, TAPI NAMANYA SUDAH ADA TANDA TANGAN

    Hasil Cek Fakta

    Dikutip dari video YouTube iNews, Kamis (28/11/2024), anggota Bawaslu Medan, Febriza Rizky Adela mengatakan, insiden dalam video tersebut terjadi di Kecamatan Medan Kota.  

    Menurut Febriza, insiden pada hari pencoblosan, Rabu (27/11/2024) tersebut sebenarnya merupakan kesalahan teknis dalam pengisian daftar hadir pemilih di TPS. 

    "Bukan (ada yang mencoblos atas nama orang lain), hanya missed (keliru) dalam melakukan penandatangan absensi. Tidak ada (kecurangan)," kata Febriza.

    Febriza mengatakan, pemilih yang bersangkutan tetap bisa menggunakan hak pilihnya.

    "Pengguna hak pilih yang bersangkutan, tetap diberikan hak pilih," ujar Febriza.

    Bawaslu Medan juga menyimpulkan tidak ada selisih atau kecurangan data pemilih di TPS tersebut setelah dilakukan pengecekan.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video yang diklaim menunjukkan manipulasi daftar hadir pemilih di sebuah TPS di Medan, Sumut perlu diluruskan.

    Menurut Bawaslu Medan, insiden dalam video tersebut sebenarnya merupakan kesalahan teknis dalam pengisian daftar hadir pemilih di TPS.

    Rujukan

  • (GFD-2024-24361) [PENIPUAN] Erick Thohir dan Dokter Zaidul Akbar Promosi Obat Prostatitis

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 30/11/2024

    Berita

    Akun Facebook “Medical Blog” pada Kamis (14/11/2024) mengunggah video [arsip unggahan dan arsip video], isinya menunjukkan Erick Thohir bersama dokter Zaidul Akbar mempromosikan ramuan obat prostatitis.
    Berikut potongan narasi dalam video tersebut:
    “Berita mengejutkan bulan November tahun ini Indonesia tidak akan lagi mengalami masalah prostatitis, ahli urologi zaidul akbar telah menemukan resep rahasia dari seorang tabib Mesir kuno yang mengobati prostaties firaun, ternyata minuman ini dapat menyembuhkan peradangan kelenjar prostat untuk selamanya. Resep ini begitu unik dan sederhana sehingga setiap pria bisa menyiapkannya di rumah dokter zaidul akbar memberikan jaminan 100% bahwa metode ini akan membantu Anda terbebas dari prostatis hanya dalam waktu 20 jam sekarang dokter zaidul akbar akan menjelaskan kepada kita resep sederhana yang bisa dibuat di rumah ini”
    Hingga Sabtu (30/11/2024) unggahan tersebut disukai lebih dari 1.000 pengguna Facebook.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri cuplikan video dengan memanfaatkan Google Lens. Pencarian teratas mengarah ke pemberitaan radarindramayu.id (tayang pada Oktober 2024) yang menggunakan foto serupa. Diketahui, foto aslinya berasal dari siniar Liputan6 Sport.

    TurnBackHoax kemudian memasukkan kata kunci “podcast Liputan6 Erick Thohir” ke kolom pencarian YouTube. Hasilnya, ditemukan video serupa berjudul “Erick Thohir Jawab Isu Naturalisasi Kevin Diks Jelang Timnas Indonesia Hadapi Bahrain & China” yang tayang di kanal YouTube Liputan6 pada Selasa (8/11/2024). Erick Thohir dalam video tersebut tidak mempromosikan ramuan obat prostatitis.

    Untuk mengetahui kebenaran video yang menampilkan dokter Zaidul Akbar, TurnBackHoax mengunjungi kanal YouTube “dr. Zaidul Akbar Official”. Ditemukan beberapa video serupa, tepatnya yang dipublikasi sepanjang 3—19 September, salah satunya video “Lawan Was-was Dengan Terabas – dr. Zaidul Akbar Official”. Tak ada pernyataan dokter Zaidul Akbar mempromosikan ramuan obat prostatitis dalam sejumlah video itu.

    Terakhir, TurnBackHoax video unggahan akun Facebook “Medical Blog” dan mengonversinya ke bentuk audio dan mendeteksinya lewat ElevenLabs dan Hive Moderation. Hasilnya, audio dalam video merupakan rekayasa kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), probabilitas atau kemungkinannya mencapai 92 persen.

    Kesimpulan

    Video yang memperlihatkan “Erick Thohir dan dokter Zaidul Akbar mempromosikan ramuan obat prostatitis” merupakan konten palsu (fabricated content).

    (Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)

    Rujukan