• (GFD-2025-28212) Video Guncangan Air di Kolam Renang Imbas Gempa Rusia, Apa Iya?

    Sumber:
    Tanggal publish: 31/07/2025

    Berita

    tirto.id - Pada Rabu (30/7/2025) pagi waktu Indonesia, gempa bumi Magnitudo 8,8 mengguncang Pesisir Timur Kamchatka, Rusia. Bencana itu menyebabkan sejumlah kawasan pesisir di Jepang mengalami tsunami dengan ketinggian yang beragam.

    ADVERTISEMENT

    Tak hanya Jepang, gempa Rusia ini pun memicu peringatan tsunami di sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat (AS) Filipina, Ekuador, Kosta Rika, hingga Indonesia.

    let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});

    Wilayah-wilayah yang disebut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berstatus waspada antara lain Talaud, Kota Gorontalo, Halmahera Utara, Manokwari, Raja Ampat, Biak Numfor, Supiori, Sorong Bagian Utara, Jayapura, dan Sarmi.
    #inline3 img{margin: 20px auto;max-width:300px !important;}

    let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});

    #gpt-inline3-passback{text-align:center;}

    Situasi krisis semacam ini umumnya memunculkan narasi-narasi miring, termasuk klip-klip lama yang diklaim berkaitan dengan situasi gempa. Sebuah akun X bernama @Rainmaker1973 (arsip) misalnya, menyebarkan video pasangan laki-laki dan perempuan di kolam renang yang melarikan diri saat getaran hebat dimulai.
    #inline4 img{max-width:300px !important;margin:20px auto;}

    let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});

    #gpt-inline4-passback{text-align:center;}

    “Seperti apa rasanya di kolam renang atap gedung bertingkat tinggi selama gempa bumi M7.7,” cuit akun pengunggah, Selasa (29/7/2025), seolah menggambarkan hal ini berhubungan dengan gempa Rusia dan memicu ketakutan pada masyarakat.

    PERIKSA FAKTA Video Guncangan Air di Kolam Renang Imbas Gempa Rusia, Apa Iya?.

    ADVERTISEMENT

    Per Kamis (31/7/2025), klip hampir dua menit itu sudah diputar sebanyak 5 juta kali dan disimpan oleh 2.600 orang. Impresinya pun tak sedikit, yakni mencapai 11 ribu likes, 1.300 retweet, dan 158 replies.

    Meski beberapa tak mempercayai rekaman tersebut, sebagian warganet tetap ada yang mengungkap hal itu menyeramkan, dan ada pula yang menyampaikan harapan kalau orang-orang dalam video baik-baik saja.

    Lantas, bagaimana konteks asli klip yang beredar?

    Hasil Cek Fakta

    Jika mengamati video dengan saksama, di bagian pojok kanan bawah sebenarnya terdapat keterangan waktu bulan Maret 2025, yang kemungkinan besar menunjukkan rekaman tersebut diambil.

    Untuk memastikan konteksnya, Tim Riset Tirto mencoba mengambil tangkapan layar klip dan memasukkannya ke mesin telusur Google Image. Dari situ kami menemukan dokumentasi yang sama persis diunggah kanal YouTube media New Delhi Television Limited (NDTV) dalam bentuk shorts.

    Judulnya yakni “Moment When Rooftop Swimming Pool Sways Amid Quake In Bangkok” atau “Momen Kolam Renang Atap Bergoyang di Tengah Gempa Bangkok”. Seperti judulnya, klip itu merupakan momen bencana di Bangkok yang terjadi pada Maret lalu.

    “Saat gempa terjadi, sebuah kolam renang atap berguncang hebat, seperti yang terlihat dalam rekaman CCTV mengerikan dari Bangkok ini. Sebelum meluap melewati tepian gedung, air mengalir deras. Para perenang terlihat mati-matian berusaha keluar dari kolam,” begitu bunyi takarir yang menyertai video.

    Klip serupa yang diambil dari kolam renang atap ini juga dimuat The Guardian. Menurut keterangan, rekaman media sosial tersebut diambil di ibu kota Thailand, Bangkok, saat gempa berkekuatan Magnitudo 7,7 mengguncang Myanmar pada Jumat (28/3/2025).

    Kata pihak berwenang Thailand, setidaknya 18 orang dilaporkan meninggal di Bangkok. Sementara para pejabat pun tengah melakukan inspeksi bangunan di seluruh wilayah metropolitan.

    Getaran kuat yang terjadi di Myanmar itu memang terasa hingga Bangkok, di negara tetangga Thailand, di mana sebuah gedung tinggi yang sedang dibangun runtuh. Gubernur Bangkok, Chadchart Sittipunt, mengatakan bahwa gempa tersebut menyebabkan kerusakan pada banyak gedung tinggi di ibu kota Thailand.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa video pasangan laki-laki dan perempuan di kolam renang yang melarikan diri saat getaran hebat berpotensi menyesatkan tanpa tambahan keterangan, alias bersifat missing context.

    Dokumentasi yang sama persis diunggah kanal YouTube media New Delhi Television Limited (NDTV) dalam bentuk shorts. Klip itu merupakan momen bencana di Bangkok, Thailand yang terjadi pada Maret lalu, dan tak ada hubungannya dengan gempa Rusia.

    Gempa berkekuatan Magnitudo 7,7 yang mengguncang Myanmar pada Jumat (28/3/2025) memang terasa hingga Bangkok dan meruntuhkan gedung-gedung tinggi serta menelan korban jiwa.

    ==

    Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28211) [KLARIFIKASI] Ini Video Tsunami Greenland pada 2017, Bukan di Rusia pada 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 31/07/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar video yang diklaim menunjukkan tsunami menghantam Rusia pada Rabu (30/7/2025).

    Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut dibagikan dengan konteks keliru.

    Video yang diklaim menunjukkan tsunami menghantam Rusia dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini pada Rabu (30/7/2025).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Hari Ini Rusia Kembali Diguncang Gempa Bumi Dahsyat Dengan Kekuatan 8,7 Yang Menyebabkan Tsunami,Didalam Video Ini Adalah Detik Detik Tsunami Datang Menerjang Wilayah.

    Video itu menampilkan dua orang yang berlari dari pesisir pantai sebelum ombak besar menerjang daratan.

    Hasil Cek Fakta

    Seperti diberitakan Kompas.com, gempa bumi bermagnitudo 8,7 mengguncang Semenanjung Kamchatka di Timur Jauh Rusia pada Selasa (29/7/2025) malam waktu setempat.

    Gempa tersebut memicu gelombang tsunami setinggi 4 meter serta menyebabkan evakuasi massal dan kerusakan bangunan.

    Akan tetapi, video yang dibagikan bukan menunjukkan tsunami akibat gempa Rusia. Video yang sama ditemukan di kanal YouTube Licet Studios.

    Video itu merekam momen tiga orang nelayan lolos dari tsunami setinggi 10 meter yang menghantam desa Nuugaatsiaq di Greenland pada 17 Juni 2017.

    Terlihat dua orang nelayan mendekat ke pesisir ketika air surut, sedangkan seorang lainnya mengambil video. 

    Tak lama kemudian, ombak besar menerjang daratan dan menghempaskan kapal yang tertambat. Ketiga nelayan itu berhasil menyelamatkan diri.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video yang diklaim menunjukkan tsunami menghantam Rusia pada Rabu (30/7/2025) perlu diluruskan.

    Video tersebut dibagikan dengan konteks keliru. Peristiwa dalam video adalah tsunami di Greenland pada Juni 2017.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28210) [KLARIFIKASI] CCTV Toko Perlihatkan Gempa di Myanmar, Bukan Rusia

    Sumber:
    Tanggal publish: 31/07/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Rusia dilanda gempa bumi dahsyat berkekuatan Magnitudo 8,7 pada Selasa (29/7/2025) pukul 23.24 waktu setempat atau Rabu (30/7/2025) pukul 06.24 WIB.

    Gempa di lepas pantai timur jauh Rusia itu memicu peringatan tsunami di sejumlah wilayah, termasuk Jepang dan Alaska.

    Di media sosial, beredar sebuah video memperlihatkan peristiwa gempa yang terekam CCTV sebuah toko ponsel.

    Tampak seorang perempuan penjaga toko berbaju biru berlindung di balik kolong meja ketika gempa terjadi.

    Namun setelah ditelusuri, lokasi video bukan di Rusia. Simak penelusuran fakta berikut.

    Video CCTV toko perlihatkan gempa Magnitudo 8,7 di Rusia pada Selasa (29/7/2025) disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Rabu (30/7/2025):

    3 detik langsung ambruk .. gempa rusia kekuatan 8,7 magnitudo peringatan tsunami ..

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil tangkapan layar video lantas menelusurinya dengan metode reverse image search.

    Hasil pencarian di Google mengarahkan ke video ke akun Instagram @trthaber dan kanal YouTube 2025 Sagaing Earthquake Archive.

    Keterangan video menyebutkan, peristiwa gempa dalam video terjadi di Myanmar.

    Sebagaimana diwartakan Associated Press, Myanmar dilanda gempa berkekuatan Magnitudo 7,7 pada 28 Maret 2025.

    Diperkirakan, gempa itu berdampak pada lebih dari 17 juta jiwa di 57 kota di Myanmar.

    Apabila diperhatikan dengan saksama, time stamp atau penanda waktu pada CCTV menunjukkan tanggal 28 Maret 2025.

    Kesimpulan

    Video CCTV toko perlihatkan peristiwa gempa disebarkan dengan konteks keliru.

    Peristiwa gempa dalam video terjadi pada 28 Maret 2025, di Myanmar.

    Sementara, gempa di Rusia terjadi pada Selasa (29/7/2025) malam waktu setempat.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28209) [HOAKS] Video Benjamin Netanyahu Sebut Suku Batak Bagian dari Israel

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/07/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial muncul pemberitaan yang mengeklaim Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut suku Batak merupakan bagian dari negaranya. 

    Namun, setelah ditelusuri konten itu merupakan hasil manipulasi berbasis artificial intelligence. Konten itu hoaks dan perlu diluruskan.

    Unggahan yang mengeklaim Netanyahu menyebut suku Batak merupakan bagian dari Israel dibagikan di Facebook, misalnya ini dan ini.

    Akun tersebut membagikan foto Netanyahu dan diberi keterangan:

    Netanyahu Akui Batak Sebagai Suku Israel Yang Hilang"Batak Adalah Bagian Dari Kami Para Yahudi Dan Memiliki Sejarah Yang Panjang"

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang mengeklaim Netanyahu menyebut suku Batak sebagai bagian dari Israel

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran di Google Search tidak ditemukan informasi valid Netanyahu menyebut suku Batak merupakan bagian dari Israel.

    Penelusuran lebih lanjut menemukan foto yang beredar memanipulasi unggahan akun Instagram Kumparan ini pada 21 Juli 2025.

    Keterangan dalam foto aslinya yakni: "Netanyahu keracunan makanan, alami radang usus dan dehidrasi".

    Unggahan aslinya memuat pemberitaan soal Netanyahu yang mengalami keracunan makanan. Berdasarkan pemeriksaan dokter Netanyahu dinyatakan menderita radang usus dan dehidrasi sehingga harus menjalani perawatan.

    Penelusuran lebih lanjut menemukan bahwa unggahan keliru itu pertama kali diunggah akun Facebook ini di grup Timpa Teks: Singularity.

    Grup Facebook itu berisi unggahan soal konten yang ditimpa dengan judul baru untuk tujuan humor.

    Namun, jika tidak dlluruskan, konten soal Netanyahu menyebut suku Batak sebagai bagian dari Israel bisa menimbulkan kesalahpahaman yang memecah belah masyarakat.

    Kesimpulan

    Unggahan yang mengeklaim Netanyahu menyebut suku Batak merupakan bagian dari Israel merupakan konten hasil manipulasi.

    Foto aslinya memuat informasi yang memberitakan Netanyahu mengalami keracunan makanan. Konten aslinya diunggah oleh akun Instagram Kumparan.  

    Rujukan