SEBUAH akun media sosial X [arsip] mengunggah video rekaman menyerupai suara mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Isi rekaman itu berisi protes terhadap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo atas penggusuran lahan warga di Kalimantan Timur.
Berikut isi rekaman tersebut: "Kepada Kapolri yang tidak saya hormati dan mungkin masih banyak lagi orang-orang yang sama dengan saya tidak menghormati Anda. Saya kehabisan kata-kata, karena hari ini tanggal 17 Januari 2025 ini, saya saksikan sendiri betapa biadabnya anggota Anda di wilayah Kalimantan Timur, menggusur lahan kebun yang bibitnya itu dari dinas perkebunan dibantu pemerintah, namun diakui oleh PT BDA yang dikawal anggota Brimob.
Lalu, benarkah itu rekaman tersebut adalah suara Susilo Bambang Yudhoyono yang ditujukan kepada Kapolri?
(GFD-2025-27249) Keliru: Rekaman yang Diklaim sebagai Suara SBY Protes ke Kapolri
Sumber:Tanggal publish: 03/06/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tempo memverifikasi klaim itu melalui pemberitaan media kredibel dan menelusuri pemilik suara lewat kanal YouTube. Hasilnya, rekaman suara tersebut bukan milik Susilo Bambang Yudhoyono.
Rekaman suara tersebut sebenarnya sudah beredar sejak Februari 2025. ??Jurnalis FNN (Forum News Network), Hersubeno Arief, lewat akun YouTube miliknya Hersubeno Point menyebut, suara yang menyerupai suara SBY itu milik Kolonel (Purn TNI) Rahmat Suhaji.
Video tersebut berjudul Akhirnya Terungkap! Teguran Keras Kepada Kapolri Bukan Suara SBY, Tapi Suara Seorang Kolonel yang tayang pada 7 Februari 2025.
“Suara tersebut asli, tetapi bukan milik Pak SBY. Tapi milik seorang kolonel yang telah pensiun yang saat ini banyak melakukan advokasi bagi warga yang menjadi korban mafia tanah,” kata Hersubeno.
Rekaman tersebut dilakukan Rahmat di toilet bandara, sehingga suara terdengar menggema. Ia juga mengirimkan rekaman video itu kepada Hersubeno.
Partai Demokrat saat itu juga telah membantah, suara dalam rekaman tersebut milik Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Saya pastikan, itu bukan suara bapak SBY, saya sudah cek," kata Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Benny Kabur Harman, kepada Kompas.com, Sabtu 1 Februari 2025.
Anggota Komisi III DPR RI tersebut menilai, suara SBY tidak seperti rekaman yang beredar. Dia bilang, cara Presiden keenam RI untuk mengkritik juga tidak seperti yang disampaikan dalam rekaman tersebut. "Suara Pak SBY tidak seperti itu dan itu bukan cara Pak SBY mengkritik institusi Polri. Itu pasti cloning," kata Benny.
Hasil verifikasi terhadap gambar keluku konten menunjukkan, foto tersebut berasal dari unggahan akun Instagram @divisihumaspolri pada 29 Februari 2024. Unggahan itu menyampaikan pesan Kapolri tentang pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa untuk mencapai visi Indonesia Emas tahun 2045.
Saat itu, Kapolri mengatakan seluruh elemen masyarakat harus bersatu padu agar terus bertumbuh di saat negara lain menghadapi resesi. Tidak ada kaitan foto itu dengan rekaman yang diklaim milik SBY.
Rekaman suara tersebut sebenarnya sudah beredar sejak Februari 2025. ??Jurnalis FNN (Forum News Network), Hersubeno Arief, lewat akun YouTube miliknya Hersubeno Point menyebut, suara yang menyerupai suara SBY itu milik Kolonel (Purn TNI) Rahmat Suhaji.
Video tersebut berjudul Akhirnya Terungkap! Teguran Keras Kepada Kapolri Bukan Suara SBY, Tapi Suara Seorang Kolonel yang tayang pada 7 Februari 2025.
“Suara tersebut asli, tetapi bukan milik Pak SBY. Tapi milik seorang kolonel yang telah pensiun yang saat ini banyak melakukan advokasi bagi warga yang menjadi korban mafia tanah,” kata Hersubeno.
Rekaman tersebut dilakukan Rahmat di toilet bandara, sehingga suara terdengar menggema. Ia juga mengirimkan rekaman video itu kepada Hersubeno.
Partai Demokrat saat itu juga telah membantah, suara dalam rekaman tersebut milik Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Saya pastikan, itu bukan suara bapak SBY, saya sudah cek," kata Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Benny Kabur Harman, kepada Kompas.com, Sabtu 1 Februari 2025.
Anggota Komisi III DPR RI tersebut menilai, suara SBY tidak seperti rekaman yang beredar. Dia bilang, cara Presiden keenam RI untuk mengkritik juga tidak seperti yang disampaikan dalam rekaman tersebut. "Suara Pak SBY tidak seperti itu dan itu bukan cara Pak SBY mengkritik institusi Polri. Itu pasti cloning," kata Benny.
Hasil verifikasi terhadap gambar keluku konten menunjukkan, foto tersebut berasal dari unggahan akun Instagram @divisihumaspolri pada 29 Februari 2024. Unggahan itu menyampaikan pesan Kapolri tentang pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa untuk mencapai visi Indonesia Emas tahun 2045.
Saat itu, Kapolri mengatakan seluruh elemen masyarakat harus bersatu padu agar terus bertumbuh di saat negara lain menghadapi resesi. Tidak ada kaitan foto itu dengan rekaman yang diklaim milik SBY.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klaim suara SBY memarahi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo adalah keliru.
Rujukan
(GFD-2024-27248) HOAKS! Kemenkes Bantah Isu Sertifikat Vaksin TBC Jadi Syarat Naik Pesawat
Sumber:Tanggal publish: 03/12/2024
Berita
SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah unggahan viral di Facebook memunculkan narasi bahwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menetapkan sertifikat vaksin TBC sebagai syarat tambahan bagi penumpang pesawat.
Dalam unggahan tersebut juga tercantum foto Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, lengkap dengan kutipan yang seolah-olah berasal darinya, menyatakan kebijakan tersebut bertujuan mencegah penularan TBC melalui udara.
Namun, setelah dilakukan penelusuran fakta, informasi tersebut dipastikan tidak benar. Melalui akun Twitter resminya pada 23 Mei 2025, Kemenkes menyatakan bahwa tidak ada aturan yang mewajibkan penumpang pesawat menunjukkan sertifikat vaksin TBC. “Beredar narasi tidak benar soal kewajiban vaksin TBC untuk naik pesawat. Faktanya, tidak ada aturan yang mewajibkan vaksin TBC untuk naik pesawat,” tulis Kemenkes dalam unggahan infografisnya.
Adapun foto Menkes Budi yang digunakan dalam unggahan hoaks tersebut sebenarnya diambil saat kunjungannya ke Kantor Kelurahan Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, pada 9 Mei 2025. Ia hadir dalam acara peluncuran program nasional pemberantasan TBC bertajuk “Gerakan Bersama Penguatan Desa dan Kelurahan Siaga TBC”
Dalam kesempatan itu, Budi mendorong kader-kader kesehatan di seluruh Indonesia untuk aktif menemukan, mengobati, dan menyembuhkan pasien TBC. Ia bahkan menjanjikan penghargaan bagi kader yang paling banyak berkontribusi dalam program tersebut. Namun, tidak ada pernyataan apa pun dari Budi terkait kewajiban vaksin TBC sebagai syarat penerbangan.
HOAKS! Kemenkes Bantah Isu Sertifikat Vaksin TBC Jadi Syarat Naik Pesawat (Sumber: X/@KemenkesRI)
Poster dalam unggahan hoaks tersebut mencantumkan sumber dari situs bernama “Situssupercanggih.co.id” dan akun media sosial dengan nama serupa. Namun, hasil pencarian menunjukkan situs maupun akun tersebut tidak ditemukan, mengindikasikan bahwa identitas pembuat dan penyebar narasi tersebut kemungkinan palsu.
Hasil Cek Fakta
Kesimpulan
Sumber: Tempo.coPenulis: Zulfah Mubarokah, Mahasiswa Magang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Sukabumi
(GFD-2025-27247) [PENIPUAN] Tautan Rekrutmen Relawan Baznaz untuk Iduladha
Sumber: Instagram.comTanggal publish: 03/06/2025
Berita
Akun Instagram “info.indonesia_official” pada Selasa (6/5/2025) membagikan gambar [arsip] berisi informasi lowongan kerja relawan Iduladha Baznas 2025.
Berikut narasi lengkapnya:
“Open Rekrutmen Relawan IDUL ADHA BAZNAS 2025
• Pendaftaran gratis.
• Penempatan sesuai domisili pelamar.
• Gaji 3,7 sampai 5 juta.
“PENDAFTARAN KLIK LINK DI BIO”
Berikut narasi lengkapnya:
“Open Rekrutmen Relawan IDUL ADHA BAZNAS 2025
• Pendaftaran gratis.
• Penempatan sesuai domisili pelamar.
• Gaji 3,7 sampai 5 juta.
“PENDAFTARAN KLIK LINK DI BIO”
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) mengakses tautan yang tersemat di bio akun pengunggah. Diketahui, tautan tak mengarah ke laman resmi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) baznas.go.id. Calon pelamar justru diminta mengisi nama lengkap dan nomor telepon yang terhubung dengan Telegram.
TurnBackHoax lalu menelusuri akun Instagram resmi Baznas, yakni “baznasindonesia”. Diketahui, Baznas lewat salah satu unggahannya telah menegaskan kabar rekrutmen yang beredar adalah informasi palsu.
“BAZNAS hanya memberikan informasi perihal rekrutmen melalui media sosial dan situs resmi BAZNAS di @baznasindonesia atau baznas.go.id,” tulis Baznas pada Selasa (15/4/2025).
TurnBackHoax lalu menelusuri akun Instagram resmi Baznas, yakni “baznasindonesia”. Diketahui, Baznas lewat salah satu unggahannya telah menegaskan kabar rekrutmen yang beredar adalah informasi palsu.
“BAZNAS hanya memberikan informasi perihal rekrutmen melalui media sosial dan situs resmi BAZNAS di @baznasindonesia atau baznas.go.id,” tulis Baznas pada Selasa (15/4/2025).
Kesimpulan
Unggahan berisi tautan “rekrutmen relawan Baznaz untuk Iduladha” yang mengarah ke laman tak resmi itu merupakan konten tiruan (impostor content).
Rujukan
(GFD-2025-27246) [KLARIFIKASI] Tidak Benar Buaya Enggan Memangsa Babi
Sumber:Tanggal publish: 02/06/2025
Berita
KOMPAS.com - Sebuah video menampilkan seekor babi berada dekat perairan yang dipenuhi buaya, tetapi buaya itu tidak memangsanya.
Pengguna media sosial kemudian mempertanyakan, kenapa buaya tidak memakan babi. Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu keliru dan perlu diluruskan.
Video buaya tidak makan babi disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Kamis (29/5/2025), yang dikaitkan dengan keyakinan dalam agama Islam:
Serakus2nya predator dia aja tau kalo b4b1 itu h4r4m untuk di makan
akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, Kamis (29/5/2025), menampilkan video buaya tidak makan babi karena haram.
Pengguna media sosial kemudian mempertanyakan, kenapa buaya tidak memakan babi. Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu keliru dan perlu diluruskan.
Video buaya tidak makan babi disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Kamis (29/5/2025), yang dikaitkan dengan keyakinan dalam agama Islam:
Serakus2nya predator dia aja tau kalo b4b1 itu h4r4m untuk di makan
akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, Kamis (29/5/2025), menampilkan video buaya tidak makan babi karena haram.
Hasil Cek Fakta
Buaya atau hewan dari famili Crocodylidae merupakan hewan karnivora. Tidak benar bahwa reptil bertubuh besar itu tidak mengonsumsi babi.
Sejumlah video di YouTube menunjukkan bagaimana buaya air asin dan aligator memakan babi. Videonya dapat dilihat di sini, di sini, dan di sini.
Lembaga pelestarian buaya air asin di Northern Territory, Australia bahkan secara rutin memberi makan babi liar untuk meningkatkan populasi predator tersebut.
Seperti dilaporkan Smithsonian Magazine, peningkatan populasi dilakukan karena jumlah buaya menurun akibat perburuan liar pada pertengahan abad ke-20.
Sementara, buaya air tawar juga merupakan karnivora yang tidak pilih-pilih makanan.
Dinukil dari Australia Zoo, sama seperti 26 spesies buaya lainnya, buaya air tawar memangsa invertebrata dan vertebrata.
Ini termasuk krustasea, serangga, laba-laba, ikan, katak, kura-kura, kadal, ular, burung, dan mamalia kecil.
Alasan yang paling memungkinkan buaya tidak memangsa babi itu kemungkinan karena metabolisme yang sangat lambat.
Dikutip dari PBS, metabolisme buaya memungkinkan mereka menyimpan dan memprosesnya dalam waktu lambat.
Dalam situasi ekstrem, buaya bahkan dapat mematikan diri dan hidup dari jaringan tubuhnya sendiri untuk jangka waktu yang lama.
Buaya tidak serta-merta memakan semua hewan yang ada di hadapannya. Ada kalanya ia hanya bersantai di perairan ketika sudah kenyang.
Adapun narasi yang mengaitkan dengan keyakinan dalam Islam merupakan bentuk guyonan, yang juga terlihat dari emoji yang disertakan dalam keterangan teks.
Sejumlah video di YouTube menunjukkan bagaimana buaya air asin dan aligator memakan babi. Videonya dapat dilihat di sini, di sini, dan di sini.
Lembaga pelestarian buaya air asin di Northern Territory, Australia bahkan secara rutin memberi makan babi liar untuk meningkatkan populasi predator tersebut.
Seperti dilaporkan Smithsonian Magazine, peningkatan populasi dilakukan karena jumlah buaya menurun akibat perburuan liar pada pertengahan abad ke-20.
Sementara, buaya air tawar juga merupakan karnivora yang tidak pilih-pilih makanan.
Dinukil dari Australia Zoo, sama seperti 26 spesies buaya lainnya, buaya air tawar memangsa invertebrata dan vertebrata.
Ini termasuk krustasea, serangga, laba-laba, ikan, katak, kura-kura, kadal, ular, burung, dan mamalia kecil.
Alasan yang paling memungkinkan buaya tidak memangsa babi itu kemungkinan karena metabolisme yang sangat lambat.
Dikutip dari PBS, metabolisme buaya memungkinkan mereka menyimpan dan memprosesnya dalam waktu lambat.
Dalam situasi ekstrem, buaya bahkan dapat mematikan diri dan hidup dari jaringan tubuhnya sendiri untuk jangka waktu yang lama.
Buaya tidak serta-merta memakan semua hewan yang ada di hadapannya. Ada kalanya ia hanya bersantai di perairan ketika sudah kenyang.
Adapun narasi yang mengaitkan dengan keyakinan dalam Islam merupakan bentuk guyonan, yang juga terlihat dari emoji yang disertakan dalam keterangan teks.
Kesimpulan
Narasi yang menyatakan buaya tidak makan babi merupakan informasi keliru.
Buaya atau hewan dari famili Crocodylidae tidak pilih-pilih makanan. Buaya air asin, buaya air tawar, dan aligator makan babi.
Alasan buaya tidak memangsa makanan di hadapannya lebih mungkin karena metabolismenya yang lambat.
Buaya atau hewan dari famili Crocodylidae tidak pilih-pilih makanan. Buaya air asin, buaya air tawar, dan aligator makan babi.
Alasan buaya tidak memangsa makanan di hadapannya lebih mungkin karena metabolismenya yang lambat.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/1186473696444408
- https://www.facebook.com/reel/1161595662638962
- https://www.facebook.com/reel/1849139305828179
- https://www.youtube.com/watch?v=2DtjihUz34U
- https://www.youtube.com/watch?v=hqyX54Cs3fs
- https://www.youtube.com/watch?v=uGfLzadKyuI
- https://www.smithsonianmag.com/smart-news/feral-pigs-may-have-helped-boost-crocodile-numbers-in-the-northern-territory-australia-180980084/
- https://australiazoo.com.au/wildlife/our-animals/freshwater-crocodile/#:~:text=Just%20like%20the%20other%2026,snakes%2C%20birds%20and%20small%20mammals.
- https://www.pbs.org/wnet/nature/supersize-crocs-crocodile-secrets-of-survival/1750/
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Halaman: 727/6898

