• (GFD-2024-21190) Hoaks Bendera Indonesia Berkibar Saat Belanda Main di EURO 2024

    Sumber:
    Tanggal publish: 18/07/2024

    Berita

    tirto.id - Gelaran EURO 2024 telah selesai. Spanyol mengukuhkan diri menjadi juara, setelah mengalahkan Inggris di laga final dengan skor 2-1, Senin (15/7/2024) dini hari.

    Selain menyajikan laga yang menarik di atas lapangan hijau, banyak juga perbincangan terkait kehebohan gelaran empat tahunan tersebut di media sosial. Salah satu yang banyak menarik perhatian masyarakat Indonesia adalah unggahan soal berkibarnya bendera Indonesia di ajang bagi negara Eropa tersebut.

    Tirto menemukan unggahan di beragam media sosial yang menyebut pengibaran bendera Indonesia dilakukan oleh pendukung Tim Nasional Belanda.

    "Belanda Kibarkan Bendera Indonesia di Jerman, Tijjani Reijnders, Piala Euro 2024, Kualifikasi Piala Dunia 2026," begitu bunyi unggahan akun @rozymoan (arsip) di Threads pada Selasa (9/7/2024). Unggahan tersebut mendapatkan lebih dari 1.300 tanda suka. Kami juga menemukan unggahan serupa dari akun @ladoddyparenrengi (arsip).

    Konten serupa juga ditemukan dari platform Meta lainnya, Instagram, dari akun @balane_rudi (arsip), serta Facebook, dari akun "Fanisheila" dan "Gaitha Elnara Rahmad".

    Berdasar penelusuran kami, unggahan paling ramai terkait pengibaran bendera Indonesia di ajang EURO 2024, ada di TikTok, pada unggahan akun "il_capolista" (arsip), yang mengumpulkan lebih dari 2 juta penonton, sejak pertama kali diunggah pada 7 Juli 2024 lalu.

    Terdapat juga unggahan beberapa akun lain seperti "theblus22"(arsip), "nizar_16_djarcok" (arsip), dan "atventio" (arsip), yang mengambil potongan gambar pengibaran bendera Indonesia tersebut oleh pendukung Belanda. Unggahan-unggahan tersebut juga mengumpulkan ratusan, bahkan ribuan tanda suka.

    Lalu, bagaimana kebenarannya? Apakah benar Belanda mengibarkan bendera Indonesia di EURO 2024?

    Hasil Cek Fakta

    Tirto mencoba melakukan penelusuran lewat pencarian gambar terbalik (reverse image search) menggunakan perangkat Google Lens. Kami mencoba mengambil potongan gambar (crop) yang tidak menunjukkan bendera Indonesia.

    Hasil pencarian mengarahkan ke foto unggahan akun Instagram @oranje_indonesia pada 3 Juli 2024. Ini adalah akun resmi federasi sepak bola Belanda yang berbahasa Indonesia. Unggahan tersebut juga ditemukan di kanal media sosial resmi lainnya, seperti di akun X, @OnsOranje. Akun-akun tersebut memiliki tanda centang (verified), tanda akun resmi.

    Dalam dua foto tersebut, terlihat nama stadion "Munich", tertutup bendera bertuliskan "Weert" di posisi yang sama. Jika melihat lebih detail, terlihat juga wajah Kapten Belanda, Virgil van Dijk, yang sedang membalikkan badan serta pemain bernomor punggung 5 dan 22 yang mengangkat tangan.

    Hal ini menjadi indikasi kalau dua foto tersebut adalah foto yang sama dengan foto bendera Indonesia berkibar di Jerman, yang ramai di media sosial. Di foto aslinya, terlihat tidak ada bendera Indonesia yang dibentangkan pendukung Belanda.

    Berdasar keterangan dalam teks, foto tersebut diambil selesai laga antara Belanda melawan Rumania. Mengutip UEFA.com, laga 16 besar tersebut berlangsung di Munich Football Arena, pada 2 Juli 2024 lalu. Belanda, yang mengenakan baju berwarna biru, menang dengan skor 3-0.

    Kesimpulan

    Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan klaim Belanda mengibarkan bendera Indonesia di EURO 2024 adalah hasil dari manipulasi foto (altered photo).

    Foto yang beredar di media sosial yang menunjukkan bendera Indonesia dikibarkan pendukung Belanda adalah hasil suntingan. Foto asli kejadian tersebut berasal dari akun media sosial resmi federasi sepak bola Belanda. Gambar diambil pada 2 Juli 2024, setelah kemenangan Timnas Belanda atas Rumania. Tidak ada bendera Indonesia yang berkibar di laga tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21189) Cek Fakta: Hoaks Coca-Cola Dilarang Dikonsumsi Manusia karena Termasuk Bahan Pembersih di China

    Sumber:
    Tanggal publish: 18/07/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang mengklaim Coca-Cola dilarang dikonsumsi manusia karena diklasifikasikan sebagai bahan pembersih di China. Postingan itu beredar sejak beberapa waktu lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 14 Juni 2024.
    Berikut isi postingannya:
    "*Tiongkok melarang Coca-Cola diminum oleh manusia. Coca-Cola dan minuman bersoda diklasifikasikan sebagai bahan pembersih, bukan untuk diminum.*Di *Tiongkok*, Coca-Cola akan dijual sebagai pembersih limbah, bukan diminum. Minuman ringan Coca-Cola yang diproduksi oleh The Coca-Cola Company Amerika Serikat akan dipindahkan ke kategori "pembersih limbah" berdasarkan keputusan Komisi Kualitas Makanan dan Minuman Pemerintah Pusat Tiongkok. Coca-Cola dan minuman sejenis, sekarang diklasifikasikan sebagai cairan sanitasi yang direkomendasikan untuk membersihkan pipa...Keputusan tegas tersebut didorong oleh penelitian ilmiah terhadap kandungan minuman tersebut dan dampaknya terhadap kesehatan manusia. Lebih dari 500 tahanan dipilih untuk eksperimen dan penelitian di penjara Tiongkok. Mereka disuruh minum Coca-Cola tiga kali sehari selama enam bulan. Eksperimen tersebut pada akhirnya mengakibatkan 75 kematian dan 150 infeksi. Yang lainnya adalah penyandang cacat, dan sisanya menderita penyakit kronis yang semakin parah dan gangguan kesehatan dengan tingkat yang berbeda-beda…Berdasarkan data tersebut, pihak berwenang mengambil kesimpulan tentang *bahaya minuman ringan Coca-Cola dan sejenisnya* bagi *kehidupan dan kesehatan manusia*. Sehingga diambil keputusan untuk segera menarik Coca-Cola dari semua toko kelontong di Tiongkok CNY…Pada saat yang sama, *sifat positif cairan* yg terkandung di dalamnya Coca-Cola juga dicatat. Terutama *efektifitasnya* untuk *membersihkan karat, plak pada sistem perpipaan dan kerak kamar mandi*. Terbukti secara percobaan, Coca-Cola dapat sebagai *pembersih yang efektif pada kerak kamar mandi, saluran air dapur dan toilet*...Di *Turki*, untuk pertama kalinya di dunia, persidangan dimulai terhadap American Coca-Cola Company atas klaim bahwa ramuan minuman tersebut dapat menyebabkan *infeksi parah paru-paru, hati, tiroid, dan menimbulkan leukemia*...Di *India*, Mahkamah Agung melarang distribusi minuman Coca-Cola karena risiko kesehatannya…*Latvia* melarang distribusi Coca-Cola dan Pepsi di sekolah dasar.Sementara di sekolah *Inggris* dan *Ukraina* melarang mengkonsumsi Coca-Cola, dan minuman sejenis…"
    Lalu benarkah postingan yang mengklaim Coca-Cola dilarang dikonsumsi manusia karena diklasifikasikan sebagai bahan pembersih di China?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel dari website The Quint.com yang merupakan salah satu anggota IFCN berjudul "Fact-Check: Coca-Cola Will Not Be Sold as a Cleaning Liquid in China!" yang tayang pada 24 Januari 2024.
    Dalam artikel itu dijelaskan bahwa klaim dalam postingan adalah tidak benar. Klaim serupa pernah diunggah oleh website Rusia bernama Panorama pada tahun 2018.
    Panorama merupakan website satir yang kerap mengunggah artikel serupa. Dalam unggahannya di akhir artikel juga terdapat tulisan sebagai berikut:
    "Semua tulisan dalam website ini adalah parodi dari kenyataan dan bukan berita yang sesungguhnya."

    Kesimpulan


    Postingan yang mengklaim Coca-Cola dilarang dikonsumsi manusia karena diklasifikasikan sebagai bahan pembersih di China adalah tidak benar.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21188) Keliru, Kata Jancok Berasal Dari Nama Tank Belanda

    Sumber:
    Tanggal publish: 18/07/2024

    Berita



    Sebuah akun Facebook [ arsip ] mengunggah sebuah gambar yang disertai keterangan tentang asal muasal kata “jancok”.

    Akun ini menuliskan, “Sudah bukan rahasia lagi, kalau orang Jawa lagi kesal atau marah, pasti kata kata ini yg terucap, tahukah Anda bahwa Jan Cox itu adalah nama pada sebuah tank pada jaman penjajahan Belanda..”



    Apakah kata Jancox itu berasal dari nama tank era kolonial Belanda? Berikut pemeriksaan faktanya.

    Hasil Cek Fakta



    Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi narasi tersebut dengan menggunakan sumber terbuka seperti hasil riset dan pendapat ahli.

    Kata jancok, jancuk atau dancok adalah kata bahasa Jawa yang umumnya ada dalam percakapan masyarakat Jawa Timur atau komunitas masyarakat Jawa Timur. Lebih sering ada dalam percakapan masyarakat Surabaya. 

    Di beberapa wilayah di luar Jawa Timur, kata  jancok berkonotasi negatif atau kasar. Kata ini dianggap saru (tidak sopan atau tidak pantas) di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya

    Ada beberapa versi penjelasan tentang asal kata jancok, jancuk atau dancok. Salah satunya ditulis oleh Khoirul Hasyim, S.Pd. dan dilengkapi oleh Sam Saroh dari STKIP Jombang melakukan dalam makalah berjudul “ Discourse Analysis About "Jancok or Dancok" In Discourse (Semantic And Pragmatic)”.



    Dalam makalah tersebut, kata jancok, jancuk atau dancok, dapat ditelusuri dengan kajian semantik. Kajian semantik merupakan kajian tentang makna kata, frase, dan kalimat, termasuk jenis, pembagian, pembentukan, dan perubahan makna.

    “ Kata 'Jancok atau Dancok' sinonim 'Encuk', sinonim dengan kata 'Encuk' atau 'Di-Encuk' yang artinya bercinta sebelum menikah. Jadi dapat dikatakan  'Jancok atau Dancok' merupakan modifikasi kata 'Encuk'.”tulis Hasyim dan Saroh.

    Hasyim dan Saroh mengatakan kajian semantik ini dapat jadi acuan asal muasal kata 'Jancok atau Dancok'. Ini  juga diperkuat dengan temuan bahwa masyarakat Jawa Timur memiliki banyak kata ganti atau sebutan lain dari jancok, seperti  jancuk, dancuk, dancok, damput, dampot, diancuk, diamput, diampot, diancok, mbokne ancuk, jangkrik, jambu, jancik, hancurit, hancik, hancuk, hancok yang semuanya bermakna negatif atau digunakan untuk mengumpat.

    Kajian ini juga menyebut kata 'Jancok atau Dancok' bisa jadi berasal dari kata bahasa Belanda “yantye ook” yang artinya kamu juga. Kedua peneliti mengutip pendapat ini dari Eddy Emanuel Samson, yang berdasarkan tesis Rosyidah Putri Hidayah berjudul “ Oral History Biografi: Eddy Samson Sebagai Saksi Perjuangan Pasca Kemerdekaan Republik Indonesia ” disebut sebagai pegiat komunitas berbahasa Belanda di Surabaya.

    Dituliskan, menurut  Eddy Samson, kata “yantye ook” dipakai oleh warga Surabaya mengolok orang Indo-Belanda. Namun karena pelafalan “ yantye ook” tidak tepat, kata tersebut terdengar seperti "yanty-ok"atau “yantcook". Kata "yanty-ok"atau “yantcook" kemudian mengalami modifikasi menjadi “jancok atau dancok”.

    Kajian semantik 'Encuk' dalam bahasa Jawa  dan “yantye ook” bahasa Belanda, menurut dua peneliti ini dapat menjadi acuan tentang asal muasal kata “Jancok atau Dancok” .

    Tenang Tank bertulis Jan Cox

    Foto tank bertuliskan Jan Cox ditemukan pada laman Ministerie van Defensie, website pemerintah Belanda yang berisi dokumentasi dan foto sejarah.



    Dilansir National Geographic Indonesia, foto tank bertuliskan Jan Cox ini diambil di Garut pada Oktober 1947. Tank bertulis Jan-Cox adalah tank tipe Stuart M3 yang ditunggangi Captain Nix. 

    Kesimpulan



    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Tempo, klaim yang menyebut kata “Jancok” berasal dari nama tank Belanda adalah keliru.

    Ada dua kemungkinan yang menjadi asal kata “Jancok atau Dancok”. Kajian semantik menunjukkan kata ini dekat dengan kata Encuk', atau 'Di-Encuk' yang dalam bahasa Jawa berarti "bercinta sebelum menikah". Juga dekat dengan kata dalam bahasa Belanda, yantye ook, yang diucapkan dengan bunyi “yantcook” oleh warga Surabaya. Kata ini dipakai untuk mengejek orang Belanda.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21187) Keliru, Ilustrasi Perbedaan Pikiran Perempuan dan Laki-laki

    Sumber:
    Tanggal publish: 18/07/2024

    Berita



    Sebuah ilustrasi kerangka otak manusia diklaim merupakan perbedaan pikiran antara laki-laki dan perempuan beredar di Threads. Dalam ilustrasi digambarkan pikiran perempuan dan laki-laki memiliki perbedaan yang cukup mencolok seperti perempuan berfikir lebih banyak terkait seks sementara laki-laki cenderung berpikir bekerja dan mencari uang. 



    Hingga artikel ini ditulis unggahan tersebut sudah dikomentari lebih dari 230 kali dan disukai 998 kali. Lantas benarkah ilustrasi gambar tersebut mencerminkan perbedaan pikiran antara perempuan dan laki-laki ?

    Hasil Cek Fakta



    Untuk membuktikan klaim itu, Tempo mewawancarai ahli neuroscience terkait struktur otak perempuan dan laki-laki. Menurut Fikri Suadu, ilustrasi yang menggambarkan perbedaan pikiran perempuan dan laki-laki dimana perempuan lebih banyak berpikir seks sementara laki-laki cenderung berpikir bekerja dan mencari uang merupakan ilustrasi yang salah dan menyesatkan.  

    Dalam banyak studi terkait tentang struktur otak manusia, sebenarnya tidak ada perbedaan yang mencolok tentang otak perempuan dan laki-laki. Yang membedakannya hanya ukuran bentuk otak, dan bentuk itu tidak serta merta berpengaruh pada cara berpikir antara perempuan dan laki-laki. 

    Pada pusat saraf otak, semua cara berpikir dikendalikan oleh "nucleus prepticus medialis". Ini adalah pusat kendali dimana mengendalikan tentang dominasi, agresi dan dorongan seks. Pada pria itu saling berkaitan, sedangkan pada perempuan terpisah. 

    “Jadi secara prinsip sebenarnya tidak ada perbedaan. Hanya saja memang otak perempuan konstruksinya lebih spesifik pada fungsi-fungsi emosi seperti pengasuhan anak, menyusui. Selebihnya sama,” kata Fikri yang dihubungi Tempo, Rabu, 17 Juli 2024.

    Tempo lalu mula-mula menelusuri informasi terkait perbedaan pikiran antara perempuan dan laki-laki dari sumber yang lebih kredibel. Menurut Amber Ruigrok dan Profesor John Suckling serta Simon Baron-Cohen seperti dilansir laman resmi Universitas Cambridge, hasil pencitraan otak manusia tidak menemukan adanya relasi bentuk otak dengan cara berpikir antara perempuan dan laki-laki. Perbedaan yang muncul umumnya soal struktur otak dan itu kemungkinan akibat dari cermin faktor lingkungan atau sosial.

    Zeenat F. Zaidi dari Departemen Anatomi, Fakultas Kedokteran,Universitas King Saud, Riyadh, Saudi dalam penelitiannya mengungkapkan, dari hasil studi tentang persepsi, kognisi, memori, dan fungsi saraf, perbedaan berpikir antara laki-laki dan perempuan umumnya lebih banyak dikaitkan dengan berbagai faktor genetik, hormonal, dan lingkungan. Kedua jenis kelamin ini sebenarnya memiliki kecerdasan yang sama, tetapi cenderung beroperasi secara berbeda. Pria dan wanita tampaknya menggunakan bagian otak yang berbeda untuk menjadikan ingatan, merasakan emosi, mengenali wajah, memecahkan masalah tertentu, dan membuat keputusan. 

    Profesor Irvine Larry Cahill, ahli neurologi dan perilaku seperti dilansir dari Universitas Stanford mengatakan, jika disesuaikan dengan ukuran otak, maka perbedaan berpikir antara perempuan dan laki-laki cenderung terlihat. Pada hippocampus wanita akan lebih banyak diarahkan berpikir untuk belajar dan menghafal. Sementara pria untuk mengelola emosi.

    Dikutip dari DW, situs media yang berbasis di Jerman, ada ribuan studi ilmiah yang berusaha untuk menemukan perbedaan signifikan antara kemampuan kognitif pria dan perempuan. Hasilnya menunjukkan tidak ada perbedaan, yang ada justru lebih besar persamaan antara pria dan perempuan.

    Pusat kesehatan Carolina Utara (AHEC) mengungkapkan perbedaan mendasar antara cara berpikir perempuan dan laki-laki cenderung berhubungan dengan struktur dan kimia otak pria dan wanita. Perbedaan ini dimulai sejak dalam rahim, bahkan sebelum kita dilahirkan. Perempuan memiliki koneksi neurologis (konektivitas fungsional) yang hampir tidak ada pada otak laki-laki. Oleh karena itu, ada perbedaan yang tertanam sebelum kita terpapar pada pengaruh budaya, lingkungan, atau keluarga.

    Kesimpulan



    Hasil pemeriksaan Tempo, ilustrasi yang menggambarkan perempuan berpikir lebih banyak terkait seks sementara laki-laki cenderung berpikir bekerja dan mencari uang adalah keliru.  

    Fikri Suadu, ahli Neuroscience mengatakan dalam banyak studi tentang struktur otak manusia, sebenarnya tidak ada perbedaan yang mencolok tentang otak perempuan dan laki-laki. Yang membedakannya hanya ukuran bentuk otak, dan itu tidak serta merta berpengaruh pada cara berpikir antara perempuan dan laki-laki. 

    Rujukan