• (GFD-2024-21234) Hoaks satir, foto salju disekitar Bandung

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/07/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan foto beredar dimedia sosial X menampilkan foto turun salju di sejumlah daerah di Bandung seperti Stasiun Bandung hingga Gerbang Tol Kopo.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Ga hanya di kopo aja euy ternyata yg lagi turun salju, daerah kalian gmn?”

    Namun, benarkah foto salju di sekitar wilayah Bandung tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, foto tersebut merupakan hasil suntingan dan telah beredar dari tahun lalu. Jika dicari menggunakan Google Reverse Image, menampilkan artikel Liputan 6 yang berjudul “Suhu Capai 15 Derajat Celsius, Ini 6 Potret Editan Foto Bandung Bersalju”. Dalam artikel tersebut terdapat enam editan Bandung bersalju yang diunggah pada Juli 2023.

    Dilansir dari ANTARA, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga memaparkan pemicu suhu udara dingin sebagian besar Pulau Jawa yakni keberadaan Angin Monsun Australia dan posisi matahari yang berada di sisi utara bumi.

    Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan bahwa Angin Monsun Australia (Timur) yang kering dan membawa sedikit uap air tersebut saat ini berhembus menuju benua Asia dengan melewati perairan Samudera Hindia.

    Fenomena suhu dingin tersebut dinilai BMKG adalah situasi biasa terjadi pada medio Juli - Agustus (puncak musim kering) dan diprakirakan bisa sampai dengan bulan September.

    Menurutnya, fenomena seperti itu akan menyasar wilayah bagian selatan ekuator atau khatulistiwa dalam hal ini, Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, yang terasa akan lebih dingin dari biasanya.

    Namun biasanya Pulau Jawa akan lebih dingin karena bertopografi pegunungan atau dataran tinggi, seperti Banjarnegara Jawa Tengah (Dieng), Lumajang hingga Pasuruan di Jawa Timur (Semeru, Bromo), kemudian Wonosobo dan Temanggung (Gunung Sindoro - Sumbing) dan Lembang Bandung di Jawa Barat.

    Klaim: Hoaks satir, foto salju disekitar Bandung

    Rating: Hoaks satir

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

    Rujukan

  • (GFD-2024-21233) [HOAKS] Video Agnez Mo Promosikan Obat Sakit Mata

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/07/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video mengeklaim penyanyi Agnes Monica atau Agnez Mo mempromosikan obat sakit mata.

    Namun, setelah ditelusuri, video tersebut merupakan hasil manipulasi. 

    Video Agnez Mo mempromosikan obat sakit mata dibagikan oleh akun Facebook ini.

    Dalam video Agnez Po mengatakan, telah menderita sakit mata selama lebih 10 tahun dan telah berobat ke dokter, namun tidak menemukan solusi.

    Pada akhirnya, ia menemukan dokter jujur yang merekomendasikan obat mata dan membuat pengelihatannya kembali normal. 

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, video Agnez Mo identik dengan konten di kanal YouTube KCAL News ini.

    Dalam video tersebut, Agnez membahas soal single terbarunya berjudul "Get Loose" yang dirilis pada Juli 2023.

    Selain itu, Agnez juga bercerita soal kariernya sebagai penyanyi Indonesia di luar negeri.

    Selanjutnya, Tim Cek Fakta Kompas.com, memeriksa suara Agnez dalam video promosi obat sakit mata menggunakan Hive Moderation.

    Hasilnya, suara Agnez terdeteksi dihasilkan oleh kecerdasan buatan atau AI dengan probabilitas mencapai 99,9 persen.

    Dengan demikian, dapat dipastikan unggahan tersebut merupakan hasil manipulasi.

    Kesimpulan

    Video Agnez Mo mempromosikan obat sakit mata merupakan hasil manipulasi. Dalam video aslinya, Agnez membahas soal single terbaru berjudul "Get Loose".

    Setelah dicek menggunakan Hive Moderation, suara Agnez mempromosikan obat sakit mata terdeteksi dihasilkan oleh AI dengan probabilitas mencapai 99,9 persen.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21232) [KLARIFIKASI] Video Trump Hadir di UFC Dibagikan dengan Konteks Keliru

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/07/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video Presiden ke-45 Amerika Serikat (AS) Donald Trump menghadiri pertandingan Ultimate Fighting Championship (UFC) di Denver bersama CEO UFC Dana White.

    Narasi video menyebutkan, Trump menghadiri pertandingan tersebut setelah insiden penembakan saat berkampanye di Butler, Pennsylvania, pada Sabtu (13/7/2024).

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu dibagikan dengan konteks keliru.

    Video Trump menghadiri pertandingan UFC setelah ditembak dibagikan oleh akun X (Twitter) ini, pada Minggu (14/7/2024).

    Berikut narasi yang dibagikan (diterjemahkan ke bahasa Indonesia):

    GOKIL. DONALD TRUMP TELAH TIBA DI UFC DENVER BERSAMA DANA WHITE TAK LAMA SETELAH DITEMBAK.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri video itu dengan teknik reverse image search menggunakan Google Lens.

    Hasilnya, video serupa telah diunggah oleh akun X ini pada 10 Maret 2024. Keterangan video menyebutkan, Trump menghadiri pertandingan UFC ke-299 di Miami.

    Kemudian, Kompas.com melakukan penelusuran di YouTube dengan kata kunci "Donald Trump UFC 299 Miami" dan menemukannya di kanal Sky News Australia.

    Video tersebut dibagikan pada 11 Maret 2024, dengan deskripsi sebagai berikut:

    "Mantan presiden AS Donald Trump mendapat sambutan meriah saat ia memasuki arena UFC 299 pada Sabtu (9/3/2024). Trump didampingi oleh CEO UFC, Dana White, saat mereka berjalan menuju oktagon (ring pertarungan)."

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video Trump menghadiri pertandingan UFC dibagikan dengan konteks keliru.

    Pertandingan UFC yang dihadiri Trump digelar di Miami pada 9 Maret 2024, bukan setelah insiden penembakan, pada 13 Juli 2024.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21231) Keliru, Vaksin Pfizer Digunakan untuk Mengendalikan Pikiran Manusia

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/07/2024

    Berita



    Sebuah video berdurasi 48 detik diklaim sebagai uji coba suntikan vaksin Pfizer untuk mengendalikan pikiran manusia. Video yang memperlihatkan eksperimen terhadap manusia dalam laboratorium kaca itu, beredar di media sosial Instagram.

    Narator menjelaskan bahwa isi botol vaksin Pfizer Covid diungkap oleh pelapor WHO mengandung graphene oksida, parasit, RFID, logam dan sirkuit nano. DARPA dan Bill Gates lalu mengembangkan pengenalan sintetis non biologi itu untuk mengendalikan pikiran dan tubuh masyarakat. Seseorang yang pernah bekerja untuk CIA bahkan mengungkapkan teknologi penyuntingan gen mRNA CRISPR dapat merekayasa "hal unik" untuk membunuh hanya satu orang di dunia.



    Hingga artikel ini ditulis, unggahan video itu sudah mendapatkan respon 154 kali disukai. Lantas, benarkah vaksin Pfizer adalah suntikan untuk mengendalikan pikiran manusia?

    Hasil Cek Fakta



    Untuk membuktikan klaim itu, Tempo mula-mula menelusuri informasi terkait vaksin Pfizer disuntikan untuk mengendalikan pikiran manusia dari sumber kredibel. Hasilnya tidak ditemukan informasi valid atau laporan kredibel, baik dari jurnal ilmiah maupun otoritas kesehatan dunia yang menyebutkan pemberian atau penyuntikan vaksin Pfizer digunakan untuk tujuan mengendalikan pikiran manusia. 

    Sebelumnya, berbagai informasi keliru dan menyesatkan terkait vaksin Pfizer sudah ramai beredar sejak 2021 dan terus berulang setiap tahunnya. Tempo pernah memverifikasi klaim bahwa vaksin Pfizer mengandung microchip RFID (radio frequency identification) yang digunakan sebagai penanda radio pada manusia. Belakangan narasi itu merupakan adalah keliru. Pada Februari 2023, suntikan vaksin Pfizer dinarasikan untuk mengurang 20 juta penduduk dunia dan menyebabkan 31 juta penduduk dunia akan mengalami kematian. Belakangan narasi tersebut juga dinyatakan sebagai informasi yang keliru.

    Associated Press (AP) bahkan pernah memeriksa klaim Vaksin COVID-19 Pfizer mengandung urutan DNA yang disebut Simian Virus 40 yang dapat menyebabkan masalah kesehatan, termasuk kanker. Belakangan klaim itu juga salah karena tidak ditemukan bukti ilmiah.

    Badan Kesehatan Dunia (WHO) sendiri sebenarnya telah menyatakan semua vaksin yang digunakan untuk mengantisipasi COVID-19, aman dan efektif untuk kesehatan karena telah melalui serangkaian kajian independen atas bukti efikasi dan keamanan perlu dilakukan, termasuk kajian dan persetujuan regulator di negara dimana vaksin ini diproduksi. 

    Panel ahli eksternal yang ditunjuk oleh WHO selalu menganalisis hasil uji klinis dan sesuai bukti-bukti terkait penyakit, kelompok usia yang terdampak, faktor risiko penyakit, dan informasi-informasi lain, akan membantu apakah vaksin akan digunakan serta cara penggunaannya. 

    Meski Vaksin COVID-19 Pfizer belum disetujui atau dilisensikan oleh FDA, namun vaksin Pfizer tetap aman dan telah diotorisasi untuk penggunaan darurat oleh FDA, berdasarkan EUA untuk mencegah Penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19) untuk digunakan pada individu berusia 6 bulan hingga 11 tahun. 

    Tempo lalu menelusuri sumber video yang memperlihatkan sebuah eksperimen seorang manusia dalam laboratorium kaca yang diklaim merupakan uji coba suntikan vaksin Pfizer dengan terlebih dahulu memfermentasi menjadi gambar dengan menggunakan tools InVID. Lalu, gambar hasil fragmentasi ditelusuri dengan menggunakan tools Yandex image. Hasilnya video tersebut diketahui merupakan gabungan dari potongan video dan foto dari peristiwa yang berbeda.

    Video yang memperlihatkan manusia dalam laboratorium kaca diketahui merupakan potongan dari cuplikan film Hollywood dengan judul "Venom" yang tayang pada tahun 2018. Film ini tidak berhubungan dengan COVID-19 maupun vaksin Pfizer.

    Sementara itu, gambar yang memperlihatkan sebuah dokumen merupakan foto paten vaksin Pfizer yang dikeluarkan Otoritas Kesehatan Amerika Serikat pada 31 Agustus 2021. Dokumen ini tidak berhubungan dengan narasi uji coba suntikan vaksin Pfizer yang diklaim digunakan untuk mengendalikan pikiran manusia.

    Kesimpulan



    Hasil pemeriksaan fakta Tempo, video berdurasi 48 detik memperlihatkan sebuah eksperimen seorang manusia dalam laboratorium kaca diklaim merupakan uji coba suntikan vaksin Pfizer untuk mengendalikan pikiran manusia adalah keliru. 

    Video tersebut diketahui merupakan gabungan dari potongan video dari film Hollywood dengan judul "Venom" yang tayang pada tahun 2018 dan foto paten vaksin Pfizer yang dikeluarkan Otoritas Kesehatan Amerika Serikat pada 31 Agustus 2021. 

    Sementara hingga kini tidak ditemukan informasi valid atau laporan kredibel, baik dari jurnal ilmiah maupun otoritas kesehatan dunia yang menyebutkan pemberian atau penyuntikan vaksin Pfizer digunakan untuk tujuan mengendalikan pikiran manusia. 

    Rujukan