"Berita Mengerikan Akhirnya Dibuka Untuk Publik :
:us::us::us::us::us::us::us::us::us::us::us:
Amerika Serikat akhirnya secara resmi meng-umumkan bahwa:
Pangan Rekayasa Genetika ( GMF : Genetically Modified Foods ) adalah sejenis makanan yang sangat beracun.
Sebagian besar penyakit TUMOR ada kaitannya dengan GMF.
Segera sebarkan info ini kepada teman dan saudara anda!
Mintalah mereka berhati-hati !.
Saat pergi belanja di Mall, harus lihat dengan teliti :
Kalau Barcode yang dimulai dengan Angka “8”
Itu artinya makanan yang telah dimodifikasi secara Genetika.
Tidak peduli makanan apa saja, asalkan peng-olahannya secara Genetika, jangan beli apalagi di-makan!
Sebagus apapun alasan para ahli dalam mem-promosikan makanan Genetika dan mengklaim bahwa makanan tersebut tidak membahayakan, tapi kita harus tahu bahwa :
Orang Amerika tidak makan GMF;
Uni Eropa melarang;
Dilarang keras oleh sistem Pangan Khusus China;
Dilarang keras oleh Expo Dunia;
Dilarang keras oleh Asian Games;
Orang Afrika rela mati kelaparan daripada konsumsi GMF;
Dilarang keras oleh Universiade;
Rusia memang buktikan bahwa GMF dapat membuat hewan punah dalam tiga Generasi....
Hindari konsumsi makanan - makanan ( Beracun ) Seperti di bawah Ini:
Tomat, daging sapi Genetika berwarna merah mengandung racun kalajengking;
Jagung Manis adalah hasil rekayasa Genetika;
Ubi Jalar warna Ungu adalah hasil modifikasi Genetika.
Jagung manis adalah makanan yang dimodifikasi secara Genetika oleh Amerika,
Selama ini Jagung Manis yang kita konsumsi sebenarnya . . . . . adalah makanan Genetika ( GMF ) yang digunakan oleh orang Barat sana sebagai makanan binatang.
Namun, selama bertahun - tahun masih banyak orang sama sekali tidak tahu,
Masih saja suka membeli Jagung Manis untuk dimakan.
Himbauan untuk semua orang,baik kaum muda,
yang belum menikah,
atau yang belum punya anak, Jangan Makan GMF lagi!
Setelah pesan yang begitu mengerikan ini diumumkan, harap semua orang dapat berpikir demi kebaikan sendiri dan keluarga.
Harus dicamkan baik - baik:
Jangan pernah konsumsi Makanan Genetika (GMF) lagi.
Harus diingat bahwa. . . semua jenis makanan dan buah-buahan yang bukan musiman secara alami --Tidak Boleh Makan.
Please,
sesibuk apapun anda, tolong sempatkan diri untuk dibagikan ke yang lain.
Beberapa detik ketikan jari anda bisa selamatkan kehidupan banyak orang dari penyakit yang berbahaya."
(GFD-2024-22341) [SALAH] BAHAN-BAHAN HASIL REKAYASA GMF MENGANDUNG RACUN DAN BERBAHAYA BAGI MANUSIA
Sumber: WhatsappTanggal publish: 31/08/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah narasi melalui media sosial Whatsapp, yang menuliskan informasi tentang Pangan Rekayasa Genetika (Genetically Modified Food/GMF) merupakan bahan-bahan makanan yang sangat beracun dan berbahaya bagi tubuh. Di dalam narasi ini pun disebutkan, bahwa orang-orang Amerika, Uni Eropa, Afrika, dan beberapa lembaga internasional lainnya (ASEAN, Universaide), melarang keras penyebaran bahan-bahan makanan GMF ini. Bahkan disebutkan bahwa Rusia telah melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa bahan-bahan makanan GMF dapat membuat hewan punah dalam 3 (tiga) generasi.
Narasi ini juga menyampaikan bahwa untuk mengenali bahan-bahan makanan yang merupakan GMF, dapat dilakukan dengan melihat barcode pada makanan. Jika barcode diawali dengan angka 8 (delapan), maka makanan tersebut merupakan bagian dari bahan makanan GMF dan harus dihindari. Di dalam narasi ini juga dituliskan beberapa jenis bahan makanan yang diklaim merupakan bagian dari GMF.
Lalu apakah benar bahwa bahan-bahan makanan yang merupakan hasil teknologi GMF mengandung bahan-bahan berbahaya dan tidak layak dikonsumsi oleh manusia?
Setelah melakukan penelusuran lebih lanjut mengenai informasi yang terdapat di dalam narasi ini, ditemukan penjelasan yang menunjukkan bahwa narasi yang beredar ini mengandung kekeliruan. Ternyata, narasi ini merupakan informasi yang salah.
Sebelumnya, narasi ini telah dibuatkan artikel periksa faktanya oleh Tim Periksa Fakta MAFINDO pada akhir Mei 2024 lalu. Diketahui bahwa narasi ini telah beredar sejak tahun 2018.
Melansir dari ulasan artikel milik tempo.co, GMF pada dasarnya berkaitan dengan Genetically Modified Organisms (GMO atau GMOs) yang juga sering disebut sebagai bioteknologi modern dan teknologi gen. Terkadang GMO juga disebut teknologi DNA rekombinan atau rekayasa genetika. Tujuan dilakukannya rekayasa genetika pada tanaman pada umumnya untuk meningkatkan daya tahan terhadap penyakit. Sementara GMF bertujuan menghasilkan makanan yang lebih murah, atau meningkatkan gizi, bisa juga keduanya. Terdapat sejumlah kekhawatiran terkait keamanan GMF, seperti alergi, kanker, cemaran herbisida, dan berdampak buruk pada madu. Namun semua kecemasan itu belum bisa dibuktikan secara ilmiah.
Saat ini, 26 negara termasuk Perancis, Jerman, Italia, Meksiko, Rusia, Tiongkok, dan India (19 di antaranya berada di Uni Eropa (UE)) telah melarang produk GMO untuk sebagian atau seluruhnya. Sementara 60 negara lainnya menerapkan pembatasan yang signifikan terhadap GMO. Salah satu alasan penolakan terhadap GMO adalah karena lemahnya manfaat GMO bagi pertanian dibandingkan dengan potensi risikonya. Ada juga kurangnya kepercayaan dan keyakinan masyarakat terhadap proses regulasi di balik GMO.
Namun di Amerika Serikat, GMO di negara mereka aman untuk manusia, tumbuhan dan hewan. Kolaborasi antar lembaga di sana membantu pengolah pangan untuk memahami peraturan yang harus diikuti agar makanan GMF yang mereka hasilkan tetap aman. Peredarannya di pasaran juga diperbolehkan dengan menyematkan label yang menjelaskan bahwa makanan tersebut mengandung bahan GMO. Standar yang sama juga diterapkan untuk makanan impor, dengan menuliskan kalimat “bioengineered food” pada kemasannya.
Sedangkan klaim terkait Asian Games, panitia penyelenggara di Hangzhou membantah rumor yang mengatakan mereka menolak penggunaan bahan makanan GMO selama perhelatan acara. Di sisi lain, tidak ditemukan bukti bahwa gelaran Universiade melarang penggunaan makanan GMF, termasuk dalam penyelenggaraan terakhir, di Chengdu, Cina, tahun 2023.
Dalam ulasan lain, yang dilansir dari artikel Liputan6.com, Staf Pengajar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian IPB, Adil Basuki Ahza secara tegas membantah informasi yang menyatakan bahwa GFM merupakan bahan-bahan beracun dan berbahaya. Adil menuturkan ketika sebuah varietas pangan rekayasa genetika akan dilepaskan ke pasaran, sebelumnya harus melalui serangkaian pengujian. Mulai dari tes struktur, toksisitas, uji kepada hewan, dilepaskan ke kelompok terbatas. Pangan rekayasa genetika ini sudah dipastikan aman untuk dikonsumsi sebelum dilepaskan ke pasaran.
Jadi dapat disimpulkan, narasi yang menyebutkan bahwa bahan-bahan makanan GMF merupakan bahan-bahan yang mengandung racun dan berbahaya bagi manusia, merupakan klaim yang keliru. Narasi ini dapat dikategorikan sebagai misleading content atau konten menyesatkan.
Narasi ini juga menyampaikan bahwa untuk mengenali bahan-bahan makanan yang merupakan GMF, dapat dilakukan dengan melihat barcode pada makanan. Jika barcode diawali dengan angka 8 (delapan), maka makanan tersebut merupakan bagian dari bahan makanan GMF dan harus dihindari. Di dalam narasi ini juga dituliskan beberapa jenis bahan makanan yang diklaim merupakan bagian dari GMF.
Lalu apakah benar bahwa bahan-bahan makanan yang merupakan hasil teknologi GMF mengandung bahan-bahan berbahaya dan tidak layak dikonsumsi oleh manusia?
Setelah melakukan penelusuran lebih lanjut mengenai informasi yang terdapat di dalam narasi ini, ditemukan penjelasan yang menunjukkan bahwa narasi yang beredar ini mengandung kekeliruan. Ternyata, narasi ini merupakan informasi yang salah.
Sebelumnya, narasi ini telah dibuatkan artikel periksa faktanya oleh Tim Periksa Fakta MAFINDO pada akhir Mei 2024 lalu. Diketahui bahwa narasi ini telah beredar sejak tahun 2018.
Melansir dari ulasan artikel milik tempo.co, GMF pada dasarnya berkaitan dengan Genetically Modified Organisms (GMO atau GMOs) yang juga sering disebut sebagai bioteknologi modern dan teknologi gen. Terkadang GMO juga disebut teknologi DNA rekombinan atau rekayasa genetika. Tujuan dilakukannya rekayasa genetika pada tanaman pada umumnya untuk meningkatkan daya tahan terhadap penyakit. Sementara GMF bertujuan menghasilkan makanan yang lebih murah, atau meningkatkan gizi, bisa juga keduanya. Terdapat sejumlah kekhawatiran terkait keamanan GMF, seperti alergi, kanker, cemaran herbisida, dan berdampak buruk pada madu. Namun semua kecemasan itu belum bisa dibuktikan secara ilmiah.
Saat ini, 26 negara termasuk Perancis, Jerman, Italia, Meksiko, Rusia, Tiongkok, dan India (19 di antaranya berada di Uni Eropa (UE)) telah melarang produk GMO untuk sebagian atau seluruhnya. Sementara 60 negara lainnya menerapkan pembatasan yang signifikan terhadap GMO. Salah satu alasan penolakan terhadap GMO adalah karena lemahnya manfaat GMO bagi pertanian dibandingkan dengan potensi risikonya. Ada juga kurangnya kepercayaan dan keyakinan masyarakat terhadap proses regulasi di balik GMO.
Namun di Amerika Serikat, GMO di negara mereka aman untuk manusia, tumbuhan dan hewan. Kolaborasi antar lembaga di sana membantu pengolah pangan untuk memahami peraturan yang harus diikuti agar makanan GMF yang mereka hasilkan tetap aman. Peredarannya di pasaran juga diperbolehkan dengan menyematkan label yang menjelaskan bahwa makanan tersebut mengandung bahan GMO. Standar yang sama juga diterapkan untuk makanan impor, dengan menuliskan kalimat “bioengineered food” pada kemasannya.
Sedangkan klaim terkait Asian Games, panitia penyelenggara di Hangzhou membantah rumor yang mengatakan mereka menolak penggunaan bahan makanan GMO selama perhelatan acara. Di sisi lain, tidak ditemukan bukti bahwa gelaran Universiade melarang penggunaan makanan GMF, termasuk dalam penyelenggaraan terakhir, di Chengdu, Cina, tahun 2023.
Dalam ulasan lain, yang dilansir dari artikel Liputan6.com, Staf Pengajar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian IPB, Adil Basuki Ahza secara tegas membantah informasi yang menyatakan bahwa GFM merupakan bahan-bahan beracun dan berbahaya. Adil menuturkan ketika sebuah varietas pangan rekayasa genetika akan dilepaskan ke pasaran, sebelumnya harus melalui serangkaian pengujian. Mulai dari tes struktur, toksisitas, uji kepada hewan, dilepaskan ke kelompok terbatas. Pangan rekayasa genetika ini sudah dipastikan aman untuk dikonsumsi sebelum dilepaskan ke pasaran.
Jadi dapat disimpulkan, narasi yang menyebutkan bahwa bahan-bahan makanan GMF merupakan bahan-bahan yang mengandung racun dan berbahaya bagi manusia, merupakan klaim yang keliru. Narasi ini dapat dikategorikan sebagai misleading content atau konten menyesatkan.
Kesimpulan
Faktanya, belum ada hasil penelitian yang dapat membuktikan bahwa bahan-bahan hasil rekayasa GMF mengandung racun dan berbahaya bagi manusia.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2024/05/31/salah-produk-pangan-rekayasa-genetika-berbahaya-untuk-dikonsumsi/
- https://www.liputan6.com/health/read/2589128/produk-pangan-rekayasa-genetika-berbahaya-bagi-kesehatan
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/2926/sebagian-benar-sejumlah-negara-melarang-produk-makanan-hasil-rekayasa-genetika
- https://www.healthline.com/nutrition/gmo-pros-and-cons
(GFD-2024-22340) [SALAH] TANGKAPAN LAYAR ARTIKEL BERJUDUL "Hanya Demi Merebut Asuransi Mirna 65 Milyar yang ada di Singapura, Ayahnya Tega Meracuni Mirna Dengan Sianida"
Sumber: tiktok.comTanggal publish: 31/08/2024
Berita
"Hanya Demi Merebut Asuransi Mirna 65 Milyar yang ada di Singapura, Ayahnya Tega Meracuni Mirna Dengan Sianida"
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah unggahan melalui media sosial Tiktok, hasil tangkapan layar yang tampak diambil dari media bernama Jakarta News. Hasil tangkapan layar artikel tersebut terlihat berjudul, "Hanya Demi Merebut Asuransi Mirna 65 Milyar yang ada di Singapura, Ayahnya Tega Meracuni Mirna Dengan Sianida". Artikel ini tampak diterbitkan pada 19 Agustus 2024 dan diunggah ulang pada akun Tiktok IKN News pada 20 Agustus 2024. Namun ketika membuka ulang tautan Tiktok tersebut, didapati bahwa unggahan ini tidak ditemukan atau telah dihapus. Lalu benarkah terdapat artikel dengan judul seperti yang terdapat di dalam unggahan Tiktok tersebut?
Setelah melakukan penelusuran lebih lanjut mengenai hasil tangkapan artikel yang terdapat di dalam unggahan tersebut, ditemukan fakta bahwa artikel dengan judul demikian tidak pernah ada. Tidak ditemukan adanya media online dengan nama "JAKARTA NEWS". Demikian pula tidak ditemukan adanya artikel yang berjudul seperti yang terdapat di dalam unggahan.
Kemudian dilakukan penelusuran tehadap gambar yang terdapat di dalam tangkapan layar artikel tersebut. Tampak bahwa gambar dengan artikel tidak menunjukkan kesatuan, atau disimpulkan bahwa artikel dan gambar di dalamnya adalah hasil editan. Melalui penelusuran gambar menggunakan Google Image Search, gambar Ayah Mirna yang terdapat di dalam unggahan tersebut, berasal dari tayangan Youtube Karni Ilyas Club pada wawancara eksklusif yang dilakukan terhadap ayah kandung Wayan Mirna Salihin, yaitu Edi Darmawan Salihin.
Sampai saat ini, melalui putusan hakim yang telah berkekuatan hukum, Jessica Wongso masih berstatus sebagai terpidana yang dijatuhi hukuman selama 20 tahun penjara oleh majelis hakim. Vonis tersebut dijatuhi pada tahun 2016 lalu atas keterlibatannya di dalam kasus Kopi Sianida.
Adapun Jessica mendapatkan Pembebasan Bersyarat berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor: PAS-1703.PK.05.09 Tahun 2024. Keputusan itu mulai berlaku pada Minggu 18 Agustus 2024. Selama menjalani Pembebasan Bersyarat (PB), Jessica diwajibkan melaporkan dirinya kepada Bapas Kelas I Jakarta Timur-Utara dan akan terus menjalani pembinaan hingga 27 Maret 2032.
Perihal kontroversi uang asuransi milik Mirna, memang pernah beredar dan menjadi perbincangan di masyarakat. Nilai pertanggungan yang ramai dibahas adalah sebesar Rp 69 miliar, bukan 65 miliar. Walau terus menjadi kontroversi di masyarakat, sampai saat ini belum dapat dibuktikan kematian dari Wayan Mirna Salihin ada kaitannya dengan nilai asuransi yang dimilikinya.
Jadi dapat disimpulkan, unggahan yang berupa hasil tangkapan layar dengan judul yang menyatakan bahwa Ayah Mirna rela membunuh Mirna demi asuransi senilai 65 milyar, merupakan editan. Unggahan ini dapat dikategorikan sebagai fabricated content atau konten palsu.
Setelah melakukan penelusuran lebih lanjut mengenai hasil tangkapan artikel yang terdapat di dalam unggahan tersebut, ditemukan fakta bahwa artikel dengan judul demikian tidak pernah ada. Tidak ditemukan adanya media online dengan nama "JAKARTA NEWS". Demikian pula tidak ditemukan adanya artikel yang berjudul seperti yang terdapat di dalam unggahan.
Kemudian dilakukan penelusuran tehadap gambar yang terdapat di dalam tangkapan layar artikel tersebut. Tampak bahwa gambar dengan artikel tidak menunjukkan kesatuan, atau disimpulkan bahwa artikel dan gambar di dalamnya adalah hasil editan. Melalui penelusuran gambar menggunakan Google Image Search, gambar Ayah Mirna yang terdapat di dalam unggahan tersebut, berasal dari tayangan Youtube Karni Ilyas Club pada wawancara eksklusif yang dilakukan terhadap ayah kandung Wayan Mirna Salihin, yaitu Edi Darmawan Salihin.
Sampai saat ini, melalui putusan hakim yang telah berkekuatan hukum, Jessica Wongso masih berstatus sebagai terpidana yang dijatuhi hukuman selama 20 tahun penjara oleh majelis hakim. Vonis tersebut dijatuhi pada tahun 2016 lalu atas keterlibatannya di dalam kasus Kopi Sianida.
Adapun Jessica mendapatkan Pembebasan Bersyarat berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor: PAS-1703.PK.05.09 Tahun 2024. Keputusan itu mulai berlaku pada Minggu 18 Agustus 2024. Selama menjalani Pembebasan Bersyarat (PB), Jessica diwajibkan melaporkan dirinya kepada Bapas Kelas I Jakarta Timur-Utara dan akan terus menjalani pembinaan hingga 27 Maret 2032.
Perihal kontroversi uang asuransi milik Mirna, memang pernah beredar dan menjadi perbincangan di masyarakat. Nilai pertanggungan yang ramai dibahas adalah sebesar Rp 69 miliar, bukan 65 miliar. Walau terus menjadi kontroversi di masyarakat, sampai saat ini belum dapat dibuktikan kematian dari Wayan Mirna Salihin ada kaitannya dengan nilai asuransi yang dimilikinya.
Jadi dapat disimpulkan, unggahan yang berupa hasil tangkapan layar dengan judul yang menyatakan bahwa Ayah Mirna rela membunuh Mirna demi asuransi senilai 65 milyar, merupakan editan. Unggahan ini dapat dikategorikan sebagai fabricated content atau konten palsu.
Kesimpulan
Faktanya, artikel dengan judul yang terdapat di dalam unggahan, tidak pernah ada. Bahkan media "JAKARTA NEWS" yang tercantum di dalam artikel tersebut, diketahui tidak ditemukan atau tidak pernah ada.
Rujukan
- https://www.jawapos.com/kasuistika/013053520/edi-darmawan-perlihatkan-video-bukti-kuat-kalau-jessica-yang-membunuh-mirna-dengan-kopi-sianida
- https://trends.tribunnews.com/2023/10/11/benarkah-edi-darmawan-terima-asuransi-rp-69-m-ayah-mirna-buka-suara-tantang-siapa-bisa-buktikan
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/10/16/142800082/-hoaks-ayah-mirna-salihin-edi-darmawan-ditangkap-kejagung?page=all
- https://www.cnbcindonesia.com/market/20231005094246-17-478040/kata-pakar-soal-misteri-asuransi-rp-69-m-milik-mirna
(GFD-2024-22339) Berita Fakta Atau Hoax? Cek Disini - Liputan6.com
Sumber:Tanggal publish: 30/08/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Sempat beredar poster Anies Baswedan akan maju untuk menjadi bakal calon Gubernur Jakarta diusung PKB. Postingan itu beredar sejak tengah pekan ini.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 28 Agustus 2024.
Dalam postingannya terdapat poster dengan narasi:
"Undangan terbuka, Anies Baswedan menata Jakarta." Kemudian, tertulis juga 29 Agustus 2024 bakal menyambangi Kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta pada pukul 10.00 WIB.
Akun itu menambahkan narasi
"Banyak sekali warga Jakarta yang menginginkan PKB bersama partai umat dan buruh mengusung dan mendukung Dr Anis Baswedan menjadi calon Gubernur.
Apakah netijen setuju ? untuk mewujudkan demokrasi yang sehat tanpa tekanan mempertahankan kedaulatan partai.."
Lalu benarkah postingan poster Anies Baswedan akan maju untuk menjadi bakal calon Gubernur Jakarta diusung PKB?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel berjudul "Viral Poster Dukung Anies di Pilkada Jakarta 2024, PKB: Itu Tidak Benar, Hoaks" yang tayang di Liputan6.com pada 29 Agustus 2024.
Berikut isi artikelnya:
"Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial adanya poster undangan terbuka untuk memberikan dukungan kepada Anies Rasyid Baswedan dari empat partai politik (parpol) untuk maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.
Empat parpol itu yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai UMMAT, Partai Hanura dan Partai Buruh.
Dalam undangan tersebut tertera tulisan 'Anies Baswedan Menata Jakarta'. Kemudian, tertulis juga 29 Agustus 2024 bakal menyambangi Kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta pada pukul 10.00 WIB.
Terkait adanya kabar tersebut, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid memastikan informasi tersebut tidak benar alias hoaks.
"Itu tidak benar alias hoaks," kata Jazilul saat dihubungi Merdeka.com, Rabu (28/8/2024).
Sebelumnya, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jakarta resmi memberikan dukungan kepada pasangan bacagub-bacawagub, Ridwan Kamil-Suswono. Padahal, sebelumnya dukungan ini diberikan DPW PKB Jakarta kepada Anies Baswedan.
Dukungan resmi diberikan PKB kepada pasangan RIDO (Ridwan-Suswono) dengan ikut mengantarkannya untuk mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta.
"Oh iya, PKB kan kita sudah lihat, sudah daftar. Di KPU hari ini. Jadi itu. Kita lihat faktanya saja. Faktanya hari ini PKB sudah mendaftar Pak RK ke KPUD," kata Ketua DPW PKB DKI Hasbiallah Ilyas kepada wartawan di Jakarta, Rabu (28/8/2024).
Meski batal mengusung Anies di Pilkada Jakarta 2024, namun komunikasi pihaknya dengan mantan gubernur DKI Jakarta tersebut tetap terjalin dengan bagus.
"(Komunikasi) dengan timnya Pak Anies hingga pagi tadi, kita masih komunikasi. Ya komunikasi namanya perkawanan, biasa," ujar Hasbiallah."
Kesimpulan
Postingan poster Anies Baswedan akan maju untuk menjadi bakal calon Gubernur Jakarta diusung PKB tidak benar. Pihak PKB telah mengklarifikasi poster tersebut.
Rujukan
(GFD-2024-22338) [SALAH] Rumah Jokowi di Solo Dikepung Massa Demo RUU Pilkada
Sumber: Youtube.comTanggal publish: 31/08/2024
Berita
RUMAH JOKOWI JADI SASARAN RIBUAN MASSA KEPUNG DAN SERBU KEDIAMAN REZIM DI SOLO
Hasil Cek Fakta
Pada 22 Agustus 2024 kemarin masyarakat Indonesia melakukan aksi demo terkait dengan RUU Pilkada, bersamaan dengan peristiwa ini beredar sebuah video di Youtube yang memberikan klaim jika ribuan massa mengepung kediaman pribadi Presiden Jokowi di Solo.
Namun, dalam isi video ini narator membacakan hanya sebuah artikel dari Bisnis.com yang berjudul , “Posisi Jokowi dan Anak-anaknya saat Rakyat Gelar Demo Putusan MK”. Artikel ini membahas tentang sedang dimana posisi Jokowi dan keluarganya pada saat demo 22 Agustus 2024 kemarin pecah, tidak ada pembahasan tentang rumah Jokowi di Solo yang dikepung massa.
Sementara itu, untuk lokasi demo di Solo sendiri mahasiswa melakukan aksinya dari Bundaran Gladak menuju ke Balai Kota Solo. Tidak ada laporan jika aksi demo di Kota Solo mengambil titik lokasi di kediaman pribadi Presiden Jokowi.
Namun, dalam isi video ini narator membacakan hanya sebuah artikel dari Bisnis.com yang berjudul , “Posisi Jokowi dan Anak-anaknya saat Rakyat Gelar Demo Putusan MK”. Artikel ini membahas tentang sedang dimana posisi Jokowi dan keluarganya pada saat demo 22 Agustus 2024 kemarin pecah, tidak ada pembahasan tentang rumah Jokowi di Solo yang dikepung massa.
Sementara itu, untuk lokasi demo di Solo sendiri mahasiswa melakukan aksinya dari Bundaran Gladak menuju ke Balai Kota Solo. Tidak ada laporan jika aksi demo di Kota Solo mengambil titik lokasi di kediaman pribadi Presiden Jokowi.
Kesimpulan
Isi video hanya membahas tentang dimana saja posisi Presiden Jokowi dan anak-anaknya ketika demo 22 Agustus 2024 kemarin terjadi. Selain itu massa demo di Solo hanya mengambil lokasi di Bundaran Gladak hingga ke Balai Kota Solo, tidak sampai ke kediaman pribadi Presiden Jokowi.
Rujukan
Halaman: 660/5613