• (GFD-2025-25123) [SALAH] Polisi Temukan Mobil Mewah yang Disembunyikan Tom Lembong

    Sumber: Youtube.com
    Tanggal publish: 16/01/2025

    Berita

    Pada Sabtu (2/11/2024) kanal YouTube “Informasi Selebritis” membagikan video [arsip] berisi narasi:

    “Atas Perintah Presiden Prabowo Polisi Berhasil Menemukan Mobil mewah yg Disembunyian oleh Tom Lmbong”

    Hingga Rabu (15/1/25), unggahan disukai sekitar 6 pengguna YouTube dan ditonton 851 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menyimak video berdurasi 2 menit 52 detik tersebut dari awal hingga akhir. Hasilnya, tidak ditemukan satu pun informasi yang membahas klaim.

    Narator dalam video hanya menguraikan rekam jejak kasus impor gula Tom Lembong. Video berisi sejumlah potongan dokumentasi tentang tanggapan dari beberapa tokoh, seperti Cak Imin dan Luhut Binsar Pandjaitan.

    Dilansir dari tirto.id, Tom memiliki total kekayaan Rp101,49 miliar per tahun 2019, sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) atau kini dikenal sebagai Kementerian Investasi. Tercatat, Tom tidak memiliki aset tanah dan bangunan serta alat transportasi.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi klaim “polisi berhasil menemukan mobil mewah yang disembunyikan oleh Tom Lembong” merupakan konten yang dimanipulasi (manipulated content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-25122) [SALAH] Gambar Sampul Artikel Kumparan “Prabowo Minta Semua TV putar Ganyang Fufufafa jam 6 Pagi”

    Sumber: X.com
    Tanggal publish: 16/01/2025

    Berita

    Akun X “kang___L” pada Senin (25/12/2024) mengunggah gambar sampul artikel Kumparan [arsip] dengan narasi “Prabowo Minta Semua TV putar Ganyang Fufufafa jam 6 Pagi.”

    Berikut narasi lengkapnya :

    Lain di mulut lain di hati…cemen

    Prabowo minta semua TV putar Ganyang Fufufafa jam 6 pagi, tumbuhkan cinta Tanah Air.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri sampul foto lewat Instagram Kumparancom. Diketahui, pada Rabu (18/12/2024) Kumparan mengunggah foto berisi informasi Presiden Prabowo memerintahkan kepada seluruh stasiun TV di Indonesia, untuk memutar lagu kebangsaan Indonesia Raya. Lagu ini harus diputar pada pukul 06.00 pagi.⁠

    Pada unggahan tersebut, Kumparancom menuliskan narasi “Prabowo minta semua TV putar Indonesia Raya jam 6 pagi, tumbuhkan cinta Tanah Air.”Pembuat konten yang disebarkan oleh akun X “kang___L” memanipulasi foto sampul tersebut dengan mengubah kalimat “Indonesia Raya dengan “Ganyang Fufufafa”.

    Kesimpulan

    Unggahan dengan narasi “Prabowo minta semua TV putar Indonesia Raya jam 6 pagi, tumbuhkan cinta Tanah Air” adalah konten yang dimanipulasi (manipulated content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-25119) [SALAH] HMPV Adalah Virus Sintetis dari Laboratorium

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 16/01/2025

    Berita

    Akun Facebook “Tifauzia Tyassuma pada Selasa (4/1/2025) membagikan narasi [arsip] berupa klaim “Human Metapneumovirus (HMPV) merupakan virus sintetis yang dibuat di laboratorium”.

    Berikut narasi selengkapnya :

    “PANDEMI 2025 is coming.

    Bukan bakal lagi tetapi memang sudah terjadi

    Pandemi ini Multipandemi. Dengan berbagai macam VIRUS SINTETIK yang satu demi satu dilepas ke seluruh penjuru dunia. Setelah COVID mereda, mulailah dilepaskan Monkey Pox dan Pox-Pox lainnya, sampai tanpa tersadari sudah (di)tersebar di 35 negara. Lanjut kemudian Pneumonia yang banyak menyerang anak-anak. Lanjut dua varian Flu Burung yang melegenda, H5N1 dan H1N1. Lanjut kemudian tiba-tiba ada outbreak POLIO di beberapa tempat di dunia. Lanjut kemudian Virus Mematikan, Marburg, berkali-kali menghasilkan Outbreak di Afrika. Lanjut kemudian di akhir 2024, muncul Virus Baru yang bahkan belum jelas taxa nya:

    Human Metapneumovirus atau HMPV yang tiba-tiba meledak di China Mainland.Semua Virus tersebut adalah ternakan Laboratorium, hasil dari mixed breeding berbagai jenis Virus dan juga hasil dari Vaccine Induced Disease, atau Penyakit Infeksi yang muncul akibat Vaksinasi.

    Semua hal tersebut, sudah saya tulis dengan rinci dengan akurasi tinggi. Bagaimana Virus sintetik dibuat. Di Laboratorium mana dibuat. Bagaimana Vaksin modern dibuat dan dampak negatif yang ditimbulkan. Termasuk antisipasinya jika terjadi Efek Samping yang menyakitkan dan mematikan, termasuk Terapinya, semua sudah lengkap Aya tulis dalam buku saya PANDEMI PEMBELAH PERADABAN – PPP. Ternyata buku PPP menunggu saatnya harus direlease dan dibaca ribuan orang di seluruh Indonesia. Dia menanti Pandemi 2025. Silakan untuk yang berminat dengan buku Spektakuler ini, hubungi. 081222079097 atau 087725980909”

    Hasil Cek Fakta

    Disadur dari artikel Cek Fakta Kompas.com.

    Ahli epidemiologi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, munculnya teori konspirasi ini dilatarbelakangi oleh respons atas penyakit yang menjadi sorotan.

    “Kalau bicara satu penyakit, tidak ada penyakit sintetis. Penyakit itu biologis semuanya dan tidak bisa manusia menciptakan virus atau bakteri, mereka kan makhluk hidup,” kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Selasa (7/1/2024).

    Ia menjelaskan, HMPV merupakan penyakit yang tidak baru. HMPV tidak menimbulkan masalah serius dan polanya musiman. Penyakit akibat HMPV serupa dengan infeksi saluran pernapasan lain, bahkan lebih ringan dari influenza A dan Covid-19.

    Selain itu, tidak benar bahwa HMPV dibuat sebagai senjata atau serangan biologis yang sengaja dibuat oleh manusia.

    “Ada kriteria tertentu untuk suatu patogen dijadikan sebagai senjata. Dalam kaitan itu, Covid-19 dan HMPV tidak dalam kategori itu,” terang Dicky.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi klaim “HMPV adalah virus sintetis dari laboratorium” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-25118) Hoaks Bantuan Tunai BPJS Kesehatan

    Sumber:
    Tanggal publish: 16/01/2025

    Berita

    tirto.id - Beredar di media sosial, informasi mengenai program bantuan tunai dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Sejumlah akun Facebook menyebarkan narasi tersebut dengan menggunakan embel-embel nama dan foto profil terkait BPJS.

    “BPJS BERBAGI.

    Bantuan Tunai Secara Langsung Pengguna BPJS Tahun 2025 sebesar Rp5.000.000, Secara Langsung Tanpa Syarat.

    Cek & Dapatkan Sekarang 👇,” begitu bunyi unggahan akun “Bantuan BPJS Ketenagakerjaan 2025” (arsip), pada 12 Januari 2025.

    Akun tersebut juga punya beberapa versi unggahan terkait program ini, dengan nilai bantuan yang juga bervariasi (unggahan 1, arsip; unggahan 2, arsip). Namun, semua unggahan tersebut mengarahkan ke tautan situs yang sama.

    Unggahan paling awal dari akun tersebut, yang bertanggalkan 12 Januari 2025, mengumpulkan sekitar 100 tanda suka dan delapan komentar, serta tiga kali dibagikan ulang. Sementara unggahan lainnya dari akun tersebut juga mengumpulkan puluhan, bahkan ratusan tanda suka.

    Kami juga menemukan unggahan serupa dari akun "Seputaran Bantuan BPJS DAN KIS" (arsip) pada Rabu (15/1/2025). Menariknya, unggahan akun tersebut juga mengarahkan ke tautan serupa dengan sebelumnya.

    Lalu bagaimana faktanya? Apakah benar ada dana bantuan tunai dari BPJS Kesehatan?

    Hasil Cek Fakta

    Tirto mencoba mengakses tautan yang terdapat di bagian akhir unggahan. Terdapat dua tautan yang berbeda dari sekumpulan unggahan tersebut. Tautan pertama menggunakan URL dengan nama "Indobantuan" sementara tautan kedua menggunakan nama "BPJS Gratis".

    Saat mencoba mengakses URL pertama (indobantuan.vercel.app), kami mendapat peringatan kalau situs tersebut tidak dapat diakses karena alasan hukum. Ini memberi impresi yang kurang baik terhadap kredibilitas konten unggahan.

    Sementara URL kedua berupa situs dalam bentuk formulir dengan menggunakan embel-embel BPJS Kesehatan. Terdapat nama BPJS Kesehatan, gambar beberapa media sosial, yang biasa mengindikasikan tautan ke akun media sosial resmi, di bagian atas. Di bagian bawah situs terdapat beberapa kolom yang meminta data pribadi seperti nama, usia, jenis kelamin, dan nomor kontak. Selain textbox tempat mengisi data pribadi, tidak ada tombol dalam halaman yang bisa diklik.

    Kami kemudian mencoba melakukan pemindaian menggunakan perangkat URLScan. Hasil pemindaian menunjukkan tidak ada sangkut-paut situs tersebut dengan situs resmi BPJS Kesehatan, https://www.bpjs-kesehatan.go.id.

    Alamat utama, alias domain situs tersebut mengarahkan ke vercel.app. Ini adalah salah satu penyedia layanan hosting, layanan penyimpanan dan pengelolaan data website. Platform ini menyediakan alat, alur kerja, serta infrastruktur yang diperlukan pengembang untuk membangun aplikasi web lebih cepat, tanpa konfigurasi tambahan.

    Modus seperti ini biasanya digunakan untuk skema phising. Modus serupa pernah ditemukan dengan mengatasnamakan lembaga lain.

    Lebih lanjut, Tirto juga mendapat klarifikasi dari pihak BPJS Kesehatan. Kepala Humas Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menegaskan informasi yang tersebar di media sosial tersebut sebagai hoaks.

    “Ini hoaks dan penipuan Mas. Tidak ada bantuan dan program seperti hal tersebut,” ujarnya kepada Tirto, Kamis (16/1/2025). Dia juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap modus penipuan yang mengatasnamakan instansinya. “Apabila terdapat pertanyaan dan keluhan terkait BPJS Kesehatan dapat menghubungi Care Center 165, Mobile JKN dan Pandawa (Pelayanan Melalui WA) 08118165165,” tambahnya.

    Pada Juni 2024 lalu, modus penipuan serupa juga beredar di media sosial. Kala itu BPJS Kesehatan, lewat keterangannya di akun Facebook mereka (bercentang biru) menegaskan kalau program bagi-bagi uang tunai dengan mencatut instansi mereka adalah hoaks. "BPJS Kesehatan tidak pernah memberikan dana bantuan tunai untuk masyarakat di seluruh Indonesia,” begitu tegas mereka dalam unggahan tersebut.

    Jika menelaah akun Facebook yang menyebarkan informasi soal bantuan tunai BPJS, keduanya (info akun 1, info akun 2) juga tidak terkait dengan akun resmi BPJS. Dua akun tersebut bahkan baru dibuat pada Desember 2024 dan Januari 2025. Isi unggahannya pun hanya seputar program bantuan tunai, yang juga telah dibantah keasliannya.

    BPJS Kesehatan sudah beberapa kali menjadi objek sasaran hoaks. Tirto sempat menemukan dan membantah narasi yang sempat beredar di media sosial.

    Kesimpulan

    Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan narasi adanya dana bantuan tunai dari BPJS Kesehatan yang dibagikan di media sosial bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Tautan yang terdapat di unggahan mengarahkan ke situs dalam format formulir pendaftaran yang mencurigakan dan berpotensi mencuri data pribadi.

    Pihak BPJS Kesehatan juga telah membantah adanya program bantuan dana tunai seperti yang tertera di media sosial.

    Rujukan