• (GFD-2020-4822) [SALAH] “Corona mengganas sudah 25 pasien di Bali wafat”

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 12/03/2020

    Berita

    “Kita sedih serangan virus Corona mengganas sudah 25 pasien di Bali wafat.. Fak. Farmasi Univ. Ibnu Chaldun akan mlkkn kampanye pencegahan serangan virus Corona di 5 wilayah DKI. Kampanye pertama di Johar Baru 28 Maret 2020. Saat ini sdg koordinasi di DKI.”

    Hasil Cek Fakta

    SUMBER membagikan artikel dengan judul “Pasien Corona Kasus 25 Meninggal Dunia di RSUP Sanglah Bali” menjadi “sudah 25 pasien di Bali wafat”. Penyebutan pasien URUTAN ke 25 menjadi pasien SEBANYAK 25 menimbulkan kesimpulan yang salah.

    detikNews: “Pasien positif virus Corona kasus 25 ternyata meninggal di Bali. Warga negara asing perempuan berusia 53 tahun itu sempat dirawat di RSUP Sanglah, Denpasar.

    WNA ini baru empat hari lalu masuk wilayah Indonesia. Dia juga memiliki komplikasi penyakit, yaitu hipertensi, hipertiroid, diabetes, dan Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD).”

    Kesimpulan

    BUKAN “25 pasien”, judul artikel yang dibagikan: “Kasus 25”. Pasien URUTAN ke 25, BUKAN pasien SEBANYAK 25.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4821) [SALAH] Jokowi: Sengaja Saya Bedakan Mudik & Pulang Kampung, untuk Mengelabui Virus Corona

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 25/04/2020

    Berita

    Akun facebook bernama Putra Sulung mengunggah screenshoot artikel dari pemberitaan CNNIndonesia ke grup SAHABAT ROCKY GERUNG.

    Dalam unggahan tersebut terlihat tampilan artikel milik CNNIndonesia dengan judul “Jokowi: Sengaja Saya Bedakan Mudik & Pulang Kampung, untuk Mengelabui Virus Corona” yang tayang pada Rabu, 22/04/2020 pukul 20:44 WIB.

    Jokowi Mudik

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, unggahan akun Putra Sulung tersebut sudah melalui proses editing, dimana telah terjadi pergantian pada judul artikel. Pada artikel asli CNNIndonesia yang tayang pada Rabu, 22/04/2020 20:44 WIB berjudul “Jokowi Ditanya Soal Mudik Saat Corona: Itu Pulang Kampung”.

    Berdasarkan pemeriksaan fakta tersebut, maka unggahan akun facebook Putra Sulung masuk kedalam Konten Yang Dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Judul artikel CNNIndonesia pada screenshoot tersebut telah disunting atau diedit, dimana judul dari artikel aslinya adalah “Jokowi Ditanya Soal Mudik Saat Corona: Itu Pulang Kampung”

    Rujukan

  • (GFD-2020-4820) [SALAH] Video “nasehat dari alm. Erma Yunita Simamora yg meninggal pd tanggal. 20-04-2020 di RS AR Bunda Lbk Linggau”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 25/04/2020

    Berita

    Akun Din Mash Daeng Tompo (fb.com/mash.dtom) mengunggah sebuah video ke grup BERITA TO TAKALAR (fb.com/groups/masriantohamid) dengan narasi sebagain berikut:

    “KORBAN COVID-19
    KISIMAK DG SEKSAMA… SAMPAI HABIS.
    Mari dengarkan nasehat dari alm. Erma Yunita Simamora yg meninggal pd tanggal. 20-04-2020 di RS AR Bunda Lbk Linggau. Semoga bermanfaat buat semua, semoga alm husnul khotimah. Aamiin YRA”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa wanita di video itu adalah Erma Yunita Simamora yang meninggal dunia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Lubuk Linggau adalah klaim yang salah.

    Wanita di video itu adalah Jenny Martinus, salah satu pegawai Puskesmas Pagambiran, Kota Padang yang terkonfirmasi positif COVID-19 dan masih hidup. Saat ini Jenny masih dalam proses perawatan di Ruang Isolasi RSUP M. Djamil Padang.

    Video asli, diunggah di akun Jenny Martinus pada tanggal 20 April 2020 pukul 16.47. Jenny mengunggah 2 video lainnya bersamaan dengan video tersebut.

    “Rasanya nano2 gaes. Ternyata aku tak sekuat yang ku bayangkan.” tulis Jenny dalam unggahannya.

    Selain itu, pada tanggal 23 April 2020 pukul 21.02, Jenny mengunggah beberapa gambar tangkapan layar sebagai klarifikasi atas beredarnya video dirinya yang dikaitkan dengan Almarhumah Erma Yunita Simamora.

    “Ku doakan yang bikin berita begini diampuni dosanya oleh Allah, diberikan rezki halal, dan dibukakan pintu taubat oleh Allah…
    Saya Jenny Martinus bukan Erma Simamora… Jelas2 itu video saya. Tega ya sampai bilang saya meninggal. Kalian ga mikirin gimana sakitnya perasaan keluarga dan saya serta suami saya” tulis Jenny dalam unggahannya tersebut.

    Pada tanggal 24 April 2020 pukul 21:59, Jenny kembali mengunggah sebuah video klarifikasi dengan narasi sebagai berikut:

    “Untuk kamu yang membuat berita hoax saya sudah meninggal dan viral se jagad raya. Terimakasih ya… Semoga Allah berikan umur panjang pada saya. Semoga Allah berikan anda kesehatan, rezki HALAL tidak dengan cara bikin berita HOAX,, dan saya berdoa agar keluarga dan anak keturunan anda merasakan apa yang saya rasakan . pedih hati ini saat sakit di fitnah… Semoga yang lain tidak merasakan, cukup aku saja yang kalian sakiti
    Banyak ku berdoa untuk kebaikan kalian, janganlah kau sakiti hati saudara seimanmu dengan fitnah yang kejam. Kasihan almarhumah, sudah meninggal tapi jadi bahan gunjingan.. Dan aku yang masih hidup anda fitnah dengan mengabarkan saya sudah meninggal”

    Sementara itu, terkait dengan nama Erma Yunita Simamora, dikutip dari lahatonline.com, Erma Yunita Simamora (23) warga Desa Ulak Bandung, Kecamatan Kikim Barat, Kabupaten Lahat tepapar Covid 19 meninggal dunia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Lubuk Linggau. Dari hasil rapid test almarhum dinyatakan positif covid 19.

    Erma sendiri meninggal dunia Rabu (22.04.2020), Jenazah korban rencananya bakal diberangkatkan ke Kabupaten Lahat untuk dimakamkan di lokasi pemakaman desa kediaman almarhum. Informasi menyebutkan, korban sendiri awalnya dirawat diagnosa awal sakit gagal ginjal. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan melalui rapit test korban dinyatakan positif covid 19.

    Jubir Gusgas Covid 19 Lahat Toufik M Putra membenarkan informasi teraebut. Namun, dijelaskan Toufik hasil rapit test memang positif karena menurutnya rapit test belum menjamin keakuratannya.

    “Memang benar hasil rapit test positif covid 19, tapi perlu diketahui raput test belum bisa menjamin keakuratanya. Kita masih menunggu hasil SWAB dari Balai Besar Rumah Sakit Rujukan Palembang,” terang Toufik.

    Dari berbagai sumber, fungsi rapid test dan swab test sangat berbeda. Rapid test merupakan tes (secara massal) yang berfungsi untuk screening potensi kasus positif virus corona di masyarakat. Sementara, swab test berfungsi sebagai standar diagnostik virus corona yang dianjurkan WHO (World Health Organization).

    Kesimpulan

    Wanita di video itu BUKAN Erma Yunita Simamora. Wanita di video itu adalah Jenny Martinus, salah satu pegawai Puskesmas Pagambiran, Kota Padang yang terkonfirmasi positif COVID-19 dan masih hidup. Saat ini Jenny masih dalam proses perawatan di Ruang Isolasi RSUP M. Djamil Padang.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4819) [SALAH] Beberapa Negara Membuang Jenazah Pasien Covid-19 Ke Laut

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 26/04/2020

    Berita

    Sebuah akun twitter bernama @Naveenrajamani08 mengunggah sebuah video pada 22/04/2020 dengan klaim bahwa beberapa negara membuang jenazah pasien covid-19 ke lautan dan menghimbau untuk menghindari memakan makanan laut.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, dilansir dari thequint.com, pencarian gambar terbalik menggunakan key frame dari video mengarahkan pada beberapa tautan video dengan keterangan yang menyatakan bahwa video tersebut menunjukkan Imigran Afrika terbunuh akibat tenggelam saat melintasi laut Mediterania.

    Video serupa ditemukan di kanal youtube milik Euronews dengan judul “Dozens of migrant bodies are washed ashore in Libya” yang di unggah pada 25 agustus 2014.

    Portal berita Daily Mail juga pernah memuat foto tentang kejadian yang sama pada 26 Agustus 2014. Disebutkan, mayat imigran asal Afrika itu ditemukan tersapu ke arah pantai, 30 mil sebelah timur Tripoli. Hampir 200 imigran diduga tenggelam setelah berupaya menyeberang ke daratan Eropa dengan sebuah kapal kecil.

    Seorang juru bicara penjaga pantai Libya Abdellatif Mohammed Ibrahim mengatakan, beberapa mil dari lepas pantai telah ditemukan sisa-sisa kapal kayu yang membawa sekitar 200 imigran.

    ”Kami berhasil menyelamatkan 16 orang dan menemukan 15 mayat. Tetapi, pencarian berlanjut untuk sekitar 170 orang yang hilang di laut,” jelasnya.

    Sementara itu dilansir dari thelogicalindian.com, ada beberapa kesamaan dalam video yang diklaim dengan kejadian sebenarnya yang dirangkum dalam beberapa poin.

    Yang pertama, Jas Hazmat berwarna sama yang digunakan oleh para personel. Kedua, Struktur garis pantai yang serupa. Ketiga, Penempatan mayat di pantai. Dan Keempat, Tas mayat mayat berwarna hitam yang serupa digunakan.

    Kesimpulan

    Bukan membuang jenazah pasien covid-19 ke laut. Video tersebut merupakan peristiwa tahun 2014 dimana tubuh para pekerja migran ditemukan terdampar ke pantai setelah kecelakaan kapal di dekat pantai Libya. Hampir 200 imigran diduga tenggelam setelah berupaya menyeberang ke daratan Eropa dengan sebuah kapal kecil.

    Rujukan