Perayaan Kemenangan Pemilu Prancis
Tidak terlihat satupun bendera Prancis :flag-cp:.
(GFD-2024-21340) [SALAH] Perayaan Pemilu Perancis Dipenuhi Bendera Palestina
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 25/07/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Akun twitter Narasi telah mengunggah postingan mengenai kemenangan pemilu Prancis yang tidak ada satupun bendera Prancis dikibarkan, melainkan banyaknya bendera Palestina.
Setelah dilakukan penelusuran menggunakan google search image ditemukan artikel yang memiliki foto identik dengan rekaman video tersebut. Artikel tersebut mengarah ke sebuah artikel dari media Prancis, Le Progrès. Mereka menerbitkan sebuah artikel yang melaporkan demonstrasi pro-Palestina. Artikel tersebut juga diterbitkan pada tanggal 1 Juni 2024, yaitu sebulan sebelum pemilu terjadi di Prancis. Sedangkan untuk pemilu Prancis sendiri terjadi pada tanggal 30 Juni - 7 Juli 2024.
Pencarian selanjutnya menggunakan google search image juga mengarah pada postingan twitter oleh akun Quds News Network yang diunggah pada tanggal 1 Juni 2024 yang narasi :
[Diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia]
“Perancis menyaksikan gelombang demonstrasi yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk Palestina, dengan kota-kota di seluruh negeri dari Paris hingga Marseille, Strasbourg hingga Lille, Montpellier hingga Rouen, Rennes turun ke jalan sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina dan mengutuk genosida Israel yang sedang berlangsung.”
Sehingga, video pada postingan akun twitter Narasi bukan merupakan video saat perayaan kemenangan pemilu Prancis, melainkan demonstrasi yang terjadi pada tanggal 1 Juni 2024.
Setelah dilakukan penelusuran menggunakan google search image ditemukan artikel yang memiliki foto identik dengan rekaman video tersebut. Artikel tersebut mengarah ke sebuah artikel dari media Prancis, Le Progrès. Mereka menerbitkan sebuah artikel yang melaporkan demonstrasi pro-Palestina. Artikel tersebut juga diterbitkan pada tanggal 1 Juni 2024, yaitu sebulan sebelum pemilu terjadi di Prancis. Sedangkan untuk pemilu Prancis sendiri terjadi pada tanggal 30 Juni - 7 Juli 2024.
Pencarian selanjutnya menggunakan google search image juga mengarah pada postingan twitter oleh akun Quds News Network yang diunggah pada tanggal 1 Juni 2024 yang narasi :
[Diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia]
“Perancis menyaksikan gelombang demonstrasi yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk Palestina, dengan kota-kota di seluruh negeri dari Paris hingga Marseille, Strasbourg hingga Lille, Montpellier hingga Rouen, Rennes turun ke jalan sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina dan mengutuk genosida Israel yang sedang berlangsung.”
Sehingga, video pada postingan akun twitter Narasi bukan merupakan video saat perayaan kemenangan pemilu Prancis, melainkan demonstrasi yang terjadi pada tanggal 1 Juni 2024.
Kesimpulan
Faktanya, video pada postingan akun twitter Narasi bukan merupakan video saat perayaan kemenangan pemilu Prancis, melainkan demonstrasi yang terjadi pada tanggal 1 Juni 2024.
Rujukan
(GFD-2024-21339) [SALAH] Penemuan Biksu Berusia 300 Tahun di Pegunungan Nepal
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 25/07/2024
Berita
Baru saja ditemukan seorang biksu dalam sebuah gua di pegunungan Nepal.
Semula para peneliti mengira ini sebuah mummi, setelah diamati dengan seksama ternyata denyut nadinya masih ada walaupun lemah sekali.
Diperkirakan biksu ini sudah berumur 300 tahun.
Semula para peneliti mengira ini sebuah mummi, setelah diamati dengan seksama ternyata denyut nadinya masih ada walaupun lemah sekali.
Diperkirakan biksu ini sudah berumur 300 tahun.
Hasil Cek Fakta
Sebuah akun twitter bernama My Name is The Johan mengunggah postingan yang mengklaim ditemukannya biksu yang diperkirakan berusia 300 tahun di pegunungan Nepal.
Setelah dilakukan penelusuran menggunakan google search image, terdapat beberapa artikel berita yang telah membahas foto yang identik mengenai ditemukannya biksu berusia 300 tahun. Dilansir dari kompas,com, gambar yang dibagikan identik dengan foto pada thumbnail artikel berita The Sun dengan judul “SMILING DOWN ON US Dead Buddhist monk ‘smiles’ after his body was removed from his coffin two months after he died” yang diunggah pada tanggal 22 Januari 2018.
Dalam artikel tersebut, memberitakan mengenai Luang Phor Pian, seorang biksu Buddha di Thailand yang meninggal pada 16 November 2017 di Bangkok dalam usia 92 tahun. Pada awal 2018, saat kematiannya menginjak 100 hari, para pengikutnya mengeluarkan jasad Luang Phor Pian dari peti untuk memakaikan jubah baru yang masih bersih. Saat peti tersebut dibuka mereka menemukan jenazah Luang Phor Pian tidak membusuk dan wajahnya juga tampak tersenyum.
Sehingga, foto dalam postingan facebook Agus Badro’en bukan penemuan biksu berusia 300 tahun di Malang, melainkan jasad biksu Thailand Luang Phor Pian yang tidak membusuk dan wajahnya masih tersenyum.
Setelah dilakukan penelusuran menggunakan google search image, terdapat beberapa artikel berita yang telah membahas foto yang identik mengenai ditemukannya biksu berusia 300 tahun. Dilansir dari kompas,com, gambar yang dibagikan identik dengan foto pada thumbnail artikel berita The Sun dengan judul “SMILING DOWN ON US Dead Buddhist monk ‘smiles’ after his body was removed from his coffin two months after he died” yang diunggah pada tanggal 22 Januari 2018.
Dalam artikel tersebut, memberitakan mengenai Luang Phor Pian, seorang biksu Buddha di Thailand yang meninggal pada 16 November 2017 di Bangkok dalam usia 92 tahun. Pada awal 2018, saat kematiannya menginjak 100 hari, para pengikutnya mengeluarkan jasad Luang Phor Pian dari peti untuk memakaikan jubah baru yang masih bersih. Saat peti tersebut dibuka mereka menemukan jenazah Luang Phor Pian tidak membusuk dan wajahnya juga tampak tersenyum.
Sehingga, foto dalam postingan facebook Agus Badro’en bukan penemuan biksu berusia 300 tahun di Malang, melainkan jasad biksu Thailand Luang Phor Pian yang tidak membusuk dan wajahnya masih tersenyum.
Kesimpulan
Faktanya, foto tersebut merupakan jenazah Luang Phor Pian, seorang biksu Budha di Thailand.
Rujukan
(GFD-2024-21338) [BELUM TERBUKTI] Pengobatan Mata Dengan Rebusan Air Dari Tanaman Patikan Kebo
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 25/07/2024
Berita
Tak butuh waktu lama, cuma 3 hari mata buram jadi terang
Caranya: rebus daun patikan kebo lalu setelah dingin teteskan ke mata
Caranya: rebus daun patikan kebo lalu setelah dingin teteskan ke mata
Hasil Cek Fakta
Artikel disadur dari Pemeriksa Fakta Tirto.
Akun facebook Mayapulut telah mengunggah sebuah postingan mengenai cara membuat mata buram menjadi terang hanya dengan rebusan air tanaman patikan kebo.
Dilansir dari Tirto.id, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, menyampaikan bahwa penggunaan rebusan pati kebo untuk pengobatan rabun senja belum dapat dibuktikan kebenarannya. Siti juga menghimbau kepada masyarakat untuk hati - hati karena dapat terindikasi menyebabkan kerusakan mata, hal ini disebabkan karena belum ada bukti ilmiah untuk mendukung keamanan penggunaannya.
"Hati-hati meneteskan ke mata, karena malah nanti akan merusak organ mata dan berakibat buta," ungkap Siti ketika dihubungi Tirto, 16 Juli 2024.
Perlu diketahui bahwa metode pengobatan gangguan penglihatan bergantung pada jenis dan tingkat keparahannya. Dalam banyak kasus, penggunaan kacamata atau lensa kontak dapat membantu memperbaiki atau mengoreksi gangguan refraksi seperti miopi dan hipermetropi.
Kemudian, berdasarkan penelitian yang dirangkum dari Devesh Tewari dan kawan-kawan, yang dipublikasikan pada 2019 di jurnal frontiers in Pharmacology, tanaman Euphorbia hirta (nama latin dari patikan kebo) disebut bisa berbahaya bagi mata.
Akun facebook Mayapulut telah mengunggah sebuah postingan mengenai cara membuat mata buram menjadi terang hanya dengan rebusan air tanaman patikan kebo.
Dilansir dari Tirto.id, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, menyampaikan bahwa penggunaan rebusan pati kebo untuk pengobatan rabun senja belum dapat dibuktikan kebenarannya. Siti juga menghimbau kepada masyarakat untuk hati - hati karena dapat terindikasi menyebabkan kerusakan mata, hal ini disebabkan karena belum ada bukti ilmiah untuk mendukung keamanan penggunaannya.
"Hati-hati meneteskan ke mata, karena malah nanti akan merusak organ mata dan berakibat buta," ungkap Siti ketika dihubungi Tirto, 16 Juli 2024.
Perlu diketahui bahwa metode pengobatan gangguan penglihatan bergantung pada jenis dan tingkat keparahannya. Dalam banyak kasus, penggunaan kacamata atau lensa kontak dapat membantu memperbaiki atau mengoreksi gangguan refraksi seperti miopi dan hipermetropi.
Kemudian, berdasarkan penelitian yang dirangkum dari Devesh Tewari dan kawan-kawan, yang dipublikasikan pada 2019 di jurnal frontiers in Pharmacology, tanaman Euphorbia hirta (nama latin dari patikan kebo) disebut bisa berbahaya bagi mata.
Kesimpulan
Faktanya, belum ada bukti ilmiah bahwa tanaman patikan kebo dapat menyembuhkan mata rabun. Dalam penelitian Devesh Tawari menyebutkan bahwa tanaman patikan kebo dapat berbahaya bagi kesehatan mata.
Rujukan
(GFD-2024-21337) [SALAH] Video Anjing Laut Berkepala Sapi
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 25/07/2024
Berita
aneh tp nyata
Anjing laut berkepala sapi
Anjing laut berkepala sapi
Hasil Cek Fakta
Akun twitter bernama Negeri Kocak mengunggah sebuah video yang mengklaim ditemukannya anjing laut berkepala sapi.
Setelah dilakukan penelusuran dengan mengambil tangkapan layar video tersebut dan dilakukan penelusuran menggunakan google search image terdapat beberapa artikel berita yang membahas mengenai video serupa.
Dilansir dalam tirto.id, tim pemeriksa fakta Tirto mencoba menggunakan perangkat pemindai video kecerdasan buatan (AI), Hive Moderation untuk mengidentifikasi video tersebut. Hasilnya, perangkat tersebut memberikan nilai 63 persen video tersebut kemungkinan dibuat dengan menggunakan teknologi AI.
Video tersebut juga tidak hanya beredar di Indonesia, melalui artikel berita Turki yaitu kuzeyegehaber.com, telah mengklaim bahwa video tersebut juga merupakan buatan AI. Kemudian ditemukan juga artikel berita asal India yang membahas video serupa yaitu newschecker.in. Dilansir dari newschecker.in, postingan tersebut identik dengan postingan akun tiktok bernama King.Efren yang memang mengunggah hewan hewan tidak biasa yang diciptakan melalui AI.
Kemudian juga dilakukan penelusuran menggunakan situs Deepfake Detector yang menunjukkan kemungkinan besar bahwa video tersebut merupakan hasil deepfake.
Setelah dilakukan penelusuran dengan mengambil tangkapan layar video tersebut dan dilakukan penelusuran menggunakan google search image terdapat beberapa artikel berita yang membahas mengenai video serupa.
Dilansir dalam tirto.id, tim pemeriksa fakta Tirto mencoba menggunakan perangkat pemindai video kecerdasan buatan (AI), Hive Moderation untuk mengidentifikasi video tersebut. Hasilnya, perangkat tersebut memberikan nilai 63 persen video tersebut kemungkinan dibuat dengan menggunakan teknologi AI.
Video tersebut juga tidak hanya beredar di Indonesia, melalui artikel berita Turki yaitu kuzeyegehaber.com, telah mengklaim bahwa video tersebut juga merupakan buatan AI. Kemudian ditemukan juga artikel berita asal India yang membahas video serupa yaitu newschecker.in. Dilansir dari newschecker.in, postingan tersebut identik dengan postingan akun tiktok bernama King.Efren yang memang mengunggah hewan hewan tidak biasa yang diciptakan melalui AI.
Kemudian juga dilakukan penelusuran menggunakan situs Deepfake Detector yang menunjukkan kemungkinan besar bahwa video tersebut merupakan hasil deepfake.
Kesimpulan
Faktanya, video dalam unggahan tersebut merupakan hasil buatan AI atau Artificial Intelligence.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2024/07/19/salah-anjing-laut-berkepala-sapi/
- https://www.kuzeyegehaber.com/2024/07/11/yapay-zeka-kullanilarak-inek-ve-fok-baliginin-birlesimi-bir-canli-turu-yaratildi/
- https://newschecker.in/mr/ai-deepfake-2/video-of-a-cow-faced-seal-is-ai-generated/
- https://tirto.id/salah-penampakan-anjing-laut-berkepala-sapi-di-bangkalan-g1yy
Halaman: 619/5327