• (GFD-2024-21344) Cek Fakta: Hoaks Foto Manusia Raksasa Berleher Panjang

    Sumber:
    Tanggal publish: 25/07/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Sebuah foto yang diklaim sebagai manusia raksasa berleher panjang beredar di media sosial. Foto tersebut disebarkan salah satu akun Facbook pada 16 Juli 2024.
    Akun tersebut mengunggah beberapa foto. Pada foto pertama menampilkan tiga pria tengah berpose bersama seorang wanita tinggi besar dengan leher panjang.
    Foto selanjutnya juga memperlihatkan seorang wanita bertubuh tinggi dengan leher panjang mengenakan gaun berwarna putih. Foto tersebut kemudian dikaitkan sebagai manusia raksasa berleher panjang.
    "Manusia raksasa leher panjang," tulis salah satu akun Facebook.
    Konten yang disebarkan akun Facebook telah beberapa kali direspons oleh warganet.
    Benarkah dalam foto tersebut ada manusia raksasa dengan leher panjang? Berikut penelusurannya.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri foto yang diklaim sebagai manusia raksasa berleher panjang. Penelusuran dilakukan dengan mencermati foto tersebut. Ternyata terdapat watermark @elcronovisor di salah satu foto.
    Penelusuran kemudian dilanjutkan dengan memasukkan kata kunci @elcronovisor di kolom pencarian Google Search. Hasilnya, mengarah ke akun TikTok @elcronovisor.
    Pada salah satu unggahannya, terdapat foto identik yakni wanita bertubuh tinggi dan berleher panjang. Ternyata konten tersebut merupakan hasil rekayasa digital menggunakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Konten tersebut juga ditandai oleh akun TikTok @elcronovisor sebagai konten buatan AI.
    Berikut gambar tangkapan layarnya.
    Akun @elcronovisor pada profilnya menuliskan bahwa seluruh konten yang diunggahnya merupakan buatan AI.
     

    Kesimpulan


    Foto yang diklaim sebagai manusia raksasa berleher panjang ternyata tidak benar. Faktanya, foto-foto tersebut merupakan hasil rekayasa digital menggunakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

    Rujukan

  • (GFD-2024-21343) Keliru, Website yang Diklaim untuk Memilih Biaya Admin Bulanan BRI

    Sumber:
    Tanggal publish: 25/07/2024

    Berita



    Sebuah website [ arsip ] disebarkan melalui WhatsApp yang diklaim sebagai formulir untuk memilih biaya administrasi bulanan layanan perbankan di Bank Rakyat Indonesia (BRI).

    Salah satu nomor WhatsApp yang menyebarkannya adalah 083826205245. Pesan yang dikirimkannya berisi tautan website serta gambar yang menampilkan surat bergambar logo BRI.

    Surat itu mengatakan adanya perubahan tarif transfer ke bank lain dari yang sebelumnya Rp 6.500 per transaksi, menjadi Rp 150 ribu per bulan untuk jumlah transaksi unlimited alias tak dibatasi.

    Nasabah dimintai persetujuannya. Dikatakan bahwa website yang disertakan merupakan tempat nasabah BRI memilih kategori biaya administrasi bulanan yang disukai. Bila tidak melakukan pilihan, nasabah dianggap setuju atas perubahan biaya administrasi tersebut.

    Berikut bunyi narasinya:

    Jika *TIDAK SETUJU* _Tarif Baru_ silahkan klik formulir dibawah ini untuk kembali ke _Tarif Lama_ :

    https://updatee-tariif-transaksiibriii.wb-irb.my.id/



    Namun, benarkah website tersebut merupakan tempat nasabah BRI bisa memilih kategori biaya administrasi bulanan yang mereka sukai?

    Hasil Cek Fakta



    Berdasarkan penelusuran Tempo, nomor WhatsApp dan website yang beredar tersebut tidak termasuk layanan resmi dari BRI. Website resmi BRI adalah www.bri.co.id. Sementara nomor WhatsApp dan website yang beredar tersebut palsu.

    Dilansir situs resmi BRI, layanan WhatsApp yang mereka sediakan adalah chatbot bernama Sabrina dengan nomor 08121214017. Pelayanan perbankan melalui SMS juga bisa didapat melalui nomor HP tersebut.

    Lebih lengkapnya, berikut saluran informasi dan komunikasi resmi dari BRI:

    Tim Cek Fakta Tempo pernah membongkar disinformasi mengenai perubahan biaya administrasi transaksi di BRI pada 27 Juni 2022. Saat itu, narasi bila nasabah tidak mengkonfirmasi akan langsung dikenakan penagihan setiap bulannya, pun beredar di internet.

    Aestika Oryza Gunarto yang saat itu menjabat Sekretaris Perusahaan BRI menyatakan bahwa narasi tersebut hoaks. Ia mengimbau agar nasabah BRI berhati-hati ketika menerima pesan dari sumber tidak resmi tersebut. “Hal ini dipastikan tidak benar,” kata Aestika.

    Ia juga mengimbau nasabah BRI agar tidak memberikan data pribadi dan data perbankan, termasuk PIN ATM, user, dan password internet banking, OTP, dan lainnya, kepada pihak lain. Pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab biasanya meminta data-data penting itu melalui telepon, SMS, email, WhatsApp, dan website.

    BRI pun telah mengumumkan tarif transaksi antar bank di laman resminya. Biaya transfer ke bank lain, serta bank lain dalam jaringan Prima dan Link (kartu non Himbara), sebesar Rp 6.500 per transaksi. Sementara transfer ke bank lain dalam jaringan Link (kartu Himbara di ATM Link), biayanya sebesar Rp4 ribu.

    Kesimpulan



    Verifikasi Tempo menyimpulkan narasi yang mengatakan adanya website yang disediakan bagi nasabah BRI untuk memilih biaya transfer ke bank lain, antara tarif per transaksi dan per bulan, merupakan klaim keliru.

    Website berikut nomor WhatsApp yang menyebarkannya, bukan saluran layanan informasi resmi dari BRI. Selain itu, dalam website resmi BRI diterangkan biaya transfer ke bank lain tetap ditarik per transaksi, bukan per bulan.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21342) [SALAH] Pertandingan Indonesia vs Portugal 1 - 0

    Sumber: TikTok.com
    Tanggal publish: 25/07/2024

    Berita

    Tendangan luar kotak pinalti dari Prof. Haye bikin Ronaldo menangis :sob::sob:

    Hasil Cek Fakta

    Akun tiktok GilaBola:goat::football2: telah mengunggah sebuah video yang mengklaim bahwa adanya pertandingan antara Portugal vs Indonesia dengan perolehan skor 0 - 1 yang dimenangkan oleh Timnas Indonesia.
    Setelah dilakukan penelusuran menggunakan google search image dengan tangkapan layar dari Thom Haye, penelusuran mengarah kepada kanal berita RadarSitubondo.id dengan judul “Gol Thom Haye di Laga Timnas Indonesia Kontra Filipina Tuai Pujian, Disandingkan dengan Jude Bellingham” yang diunggah pada 12 Juni 2024.
    Dalam berita tersebut, terdapat thumbnail yang sama dengan tangkapan layar dari video tiktok GilaBola. Ternyata, pose selebrasi Thom Haye dalam video tersebut merupakan pose saat Haye berhasil mencetak gol dari luar kotak penalti saat pertandingan Kualifikasi Piala Dunia dengan melawan Filipina.
    Kemudian sebuah cuplikan video pertandingan tersebut identik dengan video pada laman youtube MNCTV Official dengan judul “FULL HIGHLIGHT! PORTUGAL (2) VS (1) CEKO | UEFA EURO 2024” pada menit 1.40 sampai 1.43. Kemudian, dalam tangkapan layar skor yang ada dalam video tersebut merupakan editan, sampai saat ini, belum adanya pertandingan antara Indonesia dengan Portugal.

    Kesimpulan

    Faktanya, klip dalam video tersebut merupakan pertandingan Portugal vs Ceko di Euro 2024. Sampai saat ini belum ada pertandingan antara Portugal dengan Indonesia.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21341) [SALAH] Menlu Amerika Klaim Kominfo Indonesia Bodoh

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 25/07/2024

    Berita

    Menteri Amerika aja meng klaim Kominfo SANGAT BODOH...
    .
    .
    Tapi disini PROJO ngotot ngebelain.
    .
    .
    Intinya PROJO sedang membela KEBODOHAN.

    Hasil Cek Fakta

    Artikel disadur dari Periksa Fakta Tirto.
    Akun twitter dengan username @_memoryusang telah memposting sebuah postingan mengenai klaim Menteri Luar Negeri Amerika menyebut Kominfo Bodoh karena PDSN milik pemerintah Indonesia terkena serangan hacker.
    Dilansir dari tirto,id, tim pemeriksa fakta tirto.id telah melakukan pengecekan terhadap web yang dicantumkn dalam tangkapan layar tersebut. Web resmi liputan 6 memiliki alamat link liputan6.com bukan liputan6.id. Kemudian juga terdapat perbedaan font tulisan, struktur tanda baca serta tata letak penulisan nama penulis dan tanggal unggah artikel.
    Setelah dilakukan pencarian di web resmi liputan 6 dengan kata kunci “Anthony Blinken” dan “Menlu AS” tidak ditemukan satupun artikel berita dengan judul tersebut, maupun artikel berita lain, terkait Menlu AS Anthony Blinken yang menyebut Kominfo bodoh.
    Selanjutnya, juga dilakukan pencarian menggunakan google search image terhadap tangkapan layar tersebut. Ternyata, ditemukan foto Menlu AS Anthony J. Blinken yang disertakan dalam unggahan identik dengan foto milik laman purnawarta.com dalam artikel berita berjudul “Biden Umumkan Bantuan Baru Senilai USD 3,7 M untuk Ukraina” yang diunggah pada 7 Januari 2023. Kemudian juga tidak adanya satupun pernyataan langsung maupun sumber informasi lain yang membenarkan klaim bahwa Menlu AS Anthony Blinken menyebut Kominfo bodoh setelah dilakukan pencarian melalui google.
    Sehingga, tangkapan layar dalam unggahan tersebut merupkn hasil manipulasi / editan. Selain itu, tidak ada satupun sumber dan informasi kredibel lain yang membenarkan klaim bahwa Menlu AS Anthony Blinken menyebut Kominfo bodoh, buntut PDNS milik pemerintah Indonesia terkena serangan hacker.

    Kesimpulan

    Faktanya, tangkapan layar liputan 6 pada postingan tersebut merupakan hasil editan, tidak ada informasi kredibel lain yang membenarkan klaim Menlu Amerika menyebut Kominfo bodoh.

    Rujukan