Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di Facebook menarasikan bahwa LPPOM MUI mencabut sertifikat halal restoran cepat saji Kentucky Fried Chicken (KFC) karena diduga mengandung bahan tidak halal seperti minyak babi dan bahan tidak layak untuk dikonsumsi.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“*KFC akhirnya Kalah*,... Setelah bertahun-tahun *berusaha menyembunyikan kasusnya bahwa BURGERnya ~100% Ayam~?!!!*
Kini *mereka telah dinyatakan bersalah karena ternyata bahan pembuatan Burgernya hanya 15% Ayam dan 85% sisanya bahkan tidak layak/baik untuk dikonsumsi tetapi hanya cocok untuk anjing.*
*Dewan Keadilan Islam telah mencabut sertifikat jaminan Halalnya* karena telah ditemukan juga bahwa *bumbu², kecap, mayonesnya pun telah dicampur & dibuat dari unsur Minyak Babi.*
*Selain itu misi dari perusahaan ini juga disinyalir telah Anti Islam*
*Silakan bagikan Viral agar umat Islam mengetahui dan segera memboikot produk² perusahaan ini*,...
Sebenarnya, kami sudah lama dan seringkali memperingatkan umat bahwa produk KFC itu faktanya memang Haram.
Maka, dengan Membiarkan/ Mendiamkan dan Tidak membagikan informasi berharga ini, sama halnya Anda telah memberi makan keluarga Anda sesuatu; Makanan Haram.”
Namun, benarkah sertifikat halal KFC dicabut?
(GFD-2024-22313) Sertifikat halal KFC dicabut, benarkah?
Sumber:Tanggal publish: 30/08/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
LPPOM MUI menjelaskan bahwa narasi yang beredar merupakan hoaks dan tidak dapat dipertanggungjawabkan. Perusahaan PT. (Restoran KFC di Indonesia) telah mendapatkan sertifikat halal MUI sejak tahun 1999 dengan nomor sertifikat 00160001420999 dan terus memperpanjang Sertifikat Halal-nya hinggartifikat Halal-nya hingga tanggal 11 Agustus 2023.
Perusahaan PT. FAST FOOD INDONESIA Tbk (KFC) juga menyatakan telah mengimplementasikan Sistem Jaminan Halal (SJH) dengan baik, mendapatkan status nilai Sistem Jaminan Halal dengan nilai A (sangat baik) enam kali berturut-turut dan telah mendapatkan Sertifikat Sistem Jaminan Halal sejak tahun 2013.
Sebelumnya, hoaks itu telah sering beredar seperti pada 2023. Mirip seperti hoaks mengenai restoran cepat saji lainnya McDonald's yang dicabut serfitikat halalnya dan telah diklarifikasi ANTARA.
Jika membutuhkan informasi lebih lanjut terkait kehalalan produk, masyarakat bisa mengakses informasi di www.halalmui.org atau melalui Call Center Halo LPPOM 14056, email customercare@halalmui.org, dan WhatsApp 081196301696.
Klaim: Sertifikat halal KFC dicabut
Rating: Hoaks
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
Perusahaan PT. FAST FOOD INDONESIA Tbk (KFC) juga menyatakan telah mengimplementasikan Sistem Jaminan Halal (SJH) dengan baik, mendapatkan status nilai Sistem Jaminan Halal dengan nilai A (sangat baik) enam kali berturut-turut dan telah mendapatkan Sertifikat Sistem Jaminan Halal sejak tahun 2013.
Sebelumnya, hoaks itu telah sering beredar seperti pada 2023. Mirip seperti hoaks mengenai restoran cepat saji lainnya McDonald's yang dicabut serfitikat halalnya dan telah diklarifikasi ANTARA.
Jika membutuhkan informasi lebih lanjut terkait kehalalan produk, masyarakat bisa mengakses informasi di www.halalmui.org atau melalui Call Center Halo LPPOM 14056, email customercare@halalmui.org, dan WhatsApp 081196301696.
Klaim: Sertifikat halal KFC dicabut
Rating: Hoaks
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
Rujukan
(GFD-2024-22312) [HOAKS] Pesan Berantai soal Daun Teh Mengandung Obat Bius
Sumber:Tanggal publish: 30/08/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar narasi soal modus perampokan menggunakan obat bius yang disamarkan dalam bentuk daun teh.
Masyarakat diminta mewaspadai penjual yang menawarkan produk teh. Sebab, daun teh yang ditawarkan mengandung obat bius.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks dan sudah beredar sejak 2012.
Narasi soal modus perampokan menggunakan obat bius dalam bentuk daun teh dibagikan oleh akun Facebook ini pada 23 Agustus 2024.
Berikut narasi yang dibagikan:
Mohon diinfokan ke warga: bila di jalan, di kantor atau di rumah ada orang/sales yang menawarkan produk daun teh (TIEK KWAN IM) atau produk lain sejenis daun teh dari China.
Bila diminta untuk menghirup wanginya, suruh yang menjualnya terlebih dahulu menciumnya, jangan coba-coba menghirupnya.
Karena di dalamnya terdapat obat BIUS. Begitu dihirup bisa langsung tak sadarkan diri. Tolong sebarkan BC ini ke saudara-saudara, teman, maupun warga di sekitar kita untuk WASPADA!! Modus perampokan, menggunakan obat bius.
TOLONG SEBARKAN Tolong disebar luaskan....
Masyarakat diminta mewaspadai penjual yang menawarkan produk teh. Sebab, daun teh yang ditawarkan mengandung obat bius.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks dan sudah beredar sejak 2012.
Narasi soal modus perampokan menggunakan obat bius dalam bentuk daun teh dibagikan oleh akun Facebook ini pada 23 Agustus 2024.
Berikut narasi yang dibagikan:
Mohon diinfokan ke warga: bila di jalan, di kantor atau di rumah ada orang/sales yang menawarkan produk daun teh (TIEK KWAN IM) atau produk lain sejenis daun teh dari China.
Bila diminta untuk menghirup wanginya, suruh yang menjualnya terlebih dahulu menciumnya, jangan coba-coba menghirupnya.
Karena di dalamnya terdapat obat BIUS. Begitu dihirup bisa langsung tak sadarkan diri. Tolong sebarkan BC ini ke saudara-saudara, teman, maupun warga di sekitar kita untuk WASPADA!! Modus perampokan, menggunakan obat bius.
TOLONG SEBARKAN Tolong disebar luaskan....
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri narasi soal daun teh mengandung obat bius menggunakan Google Search dan menemukan isu tersebut sudah beredar sejak lama.
Narasi yang sama pernah beredar di Mataram, Nusa Tenggara Barat, pada 2012. Isu itu beredar melalui pesan singkat (SMS) dan mengatasnamakan Polda Bali.
Namun, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kota Mataram, H Lalu Junaidi, membantah narasi tersebut.
"Isu yang disebarkan melalui pesan singkat telepon seluler itu sangat menyesatkan. Kami duga ini dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab," kata Junaidi, seperti diberitakan Antara, 2 Maret 2012.
Narasi serupa beredar di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 2013 dan mengatasnamakan Polda DIY.
Namun, Kabid Humas Polda DIY Ajun Komisaris Besar Anny Pudjiastuti menyatakan, pihaknya tidak pernah mendapatkan laporan atau mengeluarkan imbauan tentang teh bius.
"Kami tidak pernah mengeluarkan SMS tentang teh bius itu," kata Anny, seperti diberitakan Tribunnews.com, pada 17 Desember 2013.
Narasi yang sama pernah beredar di Mataram, Nusa Tenggara Barat, pada 2012. Isu itu beredar melalui pesan singkat (SMS) dan mengatasnamakan Polda Bali.
Namun, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kota Mataram, H Lalu Junaidi, membantah narasi tersebut.
"Isu yang disebarkan melalui pesan singkat telepon seluler itu sangat menyesatkan. Kami duga ini dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab," kata Junaidi, seperti diberitakan Antara, 2 Maret 2012.
Narasi serupa beredar di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 2013 dan mengatasnamakan Polda DIY.
Namun, Kabid Humas Polda DIY Ajun Komisaris Besar Anny Pudjiastuti menyatakan, pihaknya tidak pernah mendapatkan laporan atau mengeluarkan imbauan tentang teh bius.
"Kami tidak pernah mengeluarkan SMS tentang teh bius itu," kata Anny, seperti diberitakan Tribunnews.com, pada 17 Desember 2013.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi soal modus perampokan menggunakan obat bius dalam bentuk daun teh adalah hoaks.
Isu tersebut telah beredar setidaknya sejak 2012 dan telah dinyatakan sebagai hoaks oleh pihak berwenang.
Isu tersebut telah beredar setidaknya sejak 2012 dan telah dinyatakan sebagai hoaks oleh pihak berwenang.
Rujukan
- https://www.facebook.com/irama.irama.568089/posts/pfbid02RK6kZGUv9pihksGSKR43b9iVyTuFr9hCh7Vij84Rspbs8ahZNoCqpipL35ptHebGl
- https://mataram.antaranews.com/berita/21233/warga-mataram-diimbau-abaikan-isu-daun-teh
- https://www.tribunnews.com/regional/2013/12/17/nama-polda-yogyakarta-dicatut-dalam-sms-teh-mengandung-obat-bius
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2024-22311) [HOAKS] Video Jokowi Bagikan Bantuan Rp 10 Juta melalui WhatsApp
Sumber:Tanggal publish: 29/08/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar video Presiden Joko Widodo menyatakan akan memberikan bantuan sebesar Rp 10 juta melalui nomor WhatsApp.
Namun, setelah ditelusuri, video tersebut merupakan konten manipulatif.
Video Jokowi menyatakan akan memberikan bantuan Rp 10 juta dibagikan oleh akun Facebook ini.
Dalam video Jokowi mengatakan, untuk mendapat Rp 10 juta, pengguna media sosial cukup membagikan video tersebut dan menghubungi nomor WhatasApp pada tautan.
Video diberi keterangan demikian:
BANTUAN 10JT RESMIAcara ini 100% Resmi
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook, video yang mengeklaim Jokowi membagikan Rp 10 juta
Namun, setelah ditelusuri, video tersebut merupakan konten manipulatif.
Video Jokowi menyatakan akan memberikan bantuan Rp 10 juta dibagikan oleh akun Facebook ini.
Dalam video Jokowi mengatakan, untuk mendapat Rp 10 juta, pengguna media sosial cukup membagikan video tersebut dan menghubungi nomor WhatasApp pada tautan.
Video diberi keterangan demikian:
BANTUAN 10JT RESMIAcara ini 100% Resmi
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook, video yang mengeklaim Jokowi membagikan Rp 10 juta
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri video tersebut menggunakan Google Lens.
Berdasarkan penelusuran, video itu identik dengan unggahan di akun X Jokowi, pada 26 Agustus 2023.
Dalam video aslinya, Jokowi tidak menjanjikan bantuan Rp 10 juta. Video itu menampilkan momen Jokowi membuka secara simbolis turnamen FIBA Basketball World Cup 2023.
Menurut Jokowi, ada 8 negara yang mengikuti babak penyisihan FIBA Basketball World Cup 2023 di Jakarta, yakni Kanada, Perancis, Spanyol, Brasil, Latvia, Pantai Gading, Lebanon dan Iran.
Sementara, setelah dicek menggunakan Hive Moderation, suara Jokowi menjanjikan bantuan Rp 10 juta terdeteksi dihasilkan oleh kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Probabilitasnya mencapai 98,3 persen.
Berdasarkan penelusuran, video itu identik dengan unggahan di akun X Jokowi, pada 26 Agustus 2023.
Dalam video aslinya, Jokowi tidak menjanjikan bantuan Rp 10 juta. Video itu menampilkan momen Jokowi membuka secara simbolis turnamen FIBA Basketball World Cup 2023.
Menurut Jokowi, ada 8 negara yang mengikuti babak penyisihan FIBA Basketball World Cup 2023 di Jakarta, yakni Kanada, Perancis, Spanyol, Brasil, Latvia, Pantai Gading, Lebanon dan Iran.
Sementara, setelah dicek menggunakan Hive Moderation, suara Jokowi menjanjikan bantuan Rp 10 juta terdeteksi dihasilkan oleh kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Probabilitasnya mencapai 98,3 persen.
Kesimpulan
Video Jokowi menyatakan akan membagikan bantuan Rp 10 juta melalui WhatsApp merupakan konten manipulatif.
Video aslinya menampilkan momen Jokowi membuka turnamen FIBA Basketball World Cup 2023 di Indonesia.
Selain itu, suara Jokowi menjanjikan bantuan Rp 10 juta terdeteksi dihasilkan oleh AI dengan probabilitas mencapai 98,3 persen.
Video aslinya menampilkan momen Jokowi membuka turnamen FIBA Basketball World Cup 2023 di Indonesia.
Selain itu, suara Jokowi menjanjikan bantuan Rp 10 juta terdeteksi dihasilkan oleh AI dengan probabilitas mencapai 98,3 persen.
Rujukan
(GFD-2024-22310) [HOAKS] Pendaftaran Penerima Bansos PKH melalui Telegram
Sumber:Tanggal publish: 29/08/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar informasi pendaftaran penerima bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) melalui platform Telegram.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.
Informasi pendaftaran penerima bansos PKH melalui Telegram dibagikan oleh akun Facebook ini dan ini pada Agustus 2024.
Berikut narasi yang dibagikan:
ALHAMDULILLAH! Kemensos Tambah Jumlah Penerima Bansos PKH dan BPNT 2024, Segera Buat Pengajuan! (Masukkan nomor yang telah terdaftar di telegram-kode daftar masuk di telegram)
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.
Informasi pendaftaran penerima bansos PKH melalui Telegram dibagikan oleh akun Facebook ini dan ini pada Agustus 2024.
Berikut narasi yang dibagikan:
ALHAMDULILLAH! Kemensos Tambah Jumlah Penerima Bansos PKH dan BPNT 2024, Segera Buat Pengajuan! (Masukkan nomor yang telah terdaftar di telegram-kode daftar masuk di telegram)
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek persyaratan menjadi penerima bansos PKH yang telah ditetapkan oleh Kementerian Sosial.
Seperti diberitakan Kompas.com sebelumnya, calon penerima bansos wajib terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
DTKS adalah adalah data induk yang berisi data pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial, penerima bantuan, dan pemberdayaan sosial, serta potensi dan sumber kesejahteraan sosial.
DTKS berfungsi sebagai acuan lembaga-lembaga untuk memberikan bantuan sosial, seperti PKH, sembako, PBI JK, dan sebagainya.
Pendaftaran DTKS dapat dilakukan secara offline dengan mendatangi kantor desa/kelurahan, atau secara online melalui aplikasi Cek Bansos Kemensos di ponsel Android.
Tidak ditemukan informasi resmi dari Kemensos bahwa mereka membuka pendaftaran penerima bansos PKH melalui Telegram.
Seperti diberitakan Kompas.com sebelumnya, calon penerima bansos wajib terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
DTKS adalah adalah data induk yang berisi data pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial, penerima bantuan, dan pemberdayaan sosial, serta potensi dan sumber kesejahteraan sosial.
DTKS berfungsi sebagai acuan lembaga-lembaga untuk memberikan bantuan sosial, seperti PKH, sembako, PBI JK, dan sebagainya.
Pendaftaran DTKS dapat dilakukan secara offline dengan mendatangi kantor desa/kelurahan, atau secara online melalui aplikasi Cek Bansos Kemensos di ponsel Android.
Tidak ditemukan informasi resmi dari Kemensos bahwa mereka membuka pendaftaran penerima bansos PKH melalui Telegram.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi pendaftaran penerima bansos PKH melalui Telegram adalah hoaks.
Kemensos menetapkan calon penerima bansos wajib terdaftar di DTKS.
Pendaftaran DTKS dapat dilakukan secara offline dengan mendatangi kantor desa/kelurahan, atau secara online melalui aplikasi Cek Bansos Kemensos di ponsel Android.
Kemensos menetapkan calon penerima bansos wajib terdaftar di DTKS.
Pendaftaran DTKS dapat dilakukan secara offline dengan mendatangi kantor desa/kelurahan, atau secara online melalui aplikasi Cek Bansos Kemensos di ponsel Android.
Rujukan
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0KWxBkgJn4czsxaYDV4dDjQ1LwPeyFKhyGsV9fY9nEcJQLR4QDoQmdxEcbrgXXZ9Ll&id=61564337866570
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0YT7iEoah2yNAiM6zhFQKmLMvDg4uKck7wcAtouakHzWQc7M36cXe5B3Nz1ZbsH7El&id=61564337866570
- https://www.kompas.com/tren/read/2023/08/29/150000665/cara-daftar-bansos-kemensos-agar-dapat-pkh-kis-dan-pip?page=all
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Halaman: 616/5562