Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta menyebutkan penutupan Hotel Goldenhands, Kelapa Gading, tidak berkaitan dengan wabah COVID-19. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Kompol Wirdhanto juga mengkonfirmasi bahwa informasi yang beredar itu tidak benar.
Akun Afrie Yadi (fb.com/eafriadi) mengunggah sebuah foto dengan narasi :
“*BREAKING NEWS:*
suspect coronavirus ditemukan di salah satu terapis *spa Hotel Goldenhands kelapa gading* sekarang dikarantina, pengunjung dan staf yang masih ada di dalam tidak boleh meninggalkan spa selama 2 minggu ke depan. Yang pernah mengunjungi *Spa tsb* dalam 2 minggu terakhir harap melapor ke RS rujukan”
(GFD-2020-3671) [SALAH] “suspect coronavirus ditemukan di salah satu terapis spa Hotel Goldenhands kelapa gading”
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 17/03/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta menyebutkan penutupan Hotel Goldenhands, Kelapa Gading, tidak berkaitan dengan wabah COVID-19.
“Iya betul (ada penutupan), tapi tidak ada kaitannya dengan corona,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia saat dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Sabtu.
“Itu hoax. Itu sudah ngawur semua. Meresahkan,” kata Cucu.
Alasan penutupan tempat usaha Hotel Holdenhands dilatarbelakangi persoalan izin.
“Yang jelas mereka kita segel karena izinnya tidak pernah diperbaharui sejak 2014,” katanya. Selain Hotel Goldenhands Kelapa Gading, Cucu juga mendeteksi pesan bohong serupa yang mengatasnamakan Delta Spa.
“Ada yang beredar, spa-nya Delta. Itu juga hoax,” katanya.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Kompol Wirdhanto juga mengkonfirmasi bahwa informasi yang beredar itu tidak benar.
“Itu hoaks, disebarkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” kata Wirdhanto saat dihubungi Kompas.com, Minggu (15/3/2020). Wirdhanto menyampaikan saat ini polisi berupaya menyampaikan bahwa informasi tersebut tidak benar.
“Kita lagi coba meng-counter dengan menyampaikan bahwa itu hoaks lewat akun-akun media sosial polri,” ucap dia. Wirdhanto meminta agar masyarakat tidak terus menyebarluaskan informasi yang tidak benar tersebut.
“Kalau masih menyebarluaskan terancam UU ITE karena menyampaikan informasi yang tidak benar,” ujar Wirdhanto.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta menyebutkan penutupan Hotel Goldenhands, Kelapa Gading, tidak berkaitan dengan wabah COVID-19.
“Iya betul (ada penutupan), tapi tidak ada kaitannya dengan corona,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia saat dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Sabtu.
“Itu hoax. Itu sudah ngawur semua. Meresahkan,” kata Cucu.
Alasan penutupan tempat usaha Hotel Holdenhands dilatarbelakangi persoalan izin.
“Yang jelas mereka kita segel karena izinnya tidak pernah diperbaharui sejak 2014,” katanya. Selain Hotel Goldenhands Kelapa Gading, Cucu juga mendeteksi pesan bohong serupa yang mengatasnamakan Delta Spa.
“Ada yang beredar, spa-nya Delta. Itu juga hoax,” katanya.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Kompol Wirdhanto juga mengkonfirmasi bahwa informasi yang beredar itu tidak benar.
“Itu hoaks, disebarkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” kata Wirdhanto saat dihubungi Kompas.com, Minggu (15/3/2020). Wirdhanto menyampaikan saat ini polisi berupaya menyampaikan bahwa informasi tersebut tidak benar.
“Kita lagi coba meng-counter dengan menyampaikan bahwa itu hoaks lewat akun-akun media sosial polri,” ucap dia. Wirdhanto meminta agar masyarakat tidak terus menyebarluaskan informasi yang tidak benar tersebut.
“Kalau masih menyebarluaskan terancam UU ITE karena menyampaikan informasi yang tidak benar,” ujar Wirdhanto.
Rujukan
(GFD-2020-3670) [SALAH] “Pandemi Corona, Anies Baswedan : Universitas di Jakarta Diliburkan, Kecuali Universitas Pancasila”
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 17/03/2020
Berita
Beredar gambar yang menyematkan foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan narasi “Pandemi Corona, Anies Baswedan : Universitas di Jakarta Diliburkan, Kecuali Universitas Pancasila” melalui aplikasi pesan Whatsapp.
Hasil Cek Fakta
Melalui hasil penelusuran, diketahui bahwa Anies Baswedan tidak pernah mengatakan hal yang tersematkan dalam narasi gambar. Selain itu, diketahui pula bahwa gambar itu hasil suntingan dari pemberitaan detik.com “Pandemi Corona, Anies Baswedan: Warga Jakarta Jangan Pulang Kampung” yang tayang pada tanggal, 15 maret 2020
Pada pemberitaan tersebut, tidak disebutkan mengenai kebijakan meliburkan universitas di wilayah DKI Jakarta. Berikut kutipan pemberitaannya:
[…] Jakarta – Guna merespons pandemi virus Corona, Gubernur Jakarta Anies Baswedan menganjurkan warganya tidak bepergian ke luar kota, termasuk pulang kampung. Anjuran ini untuk mencegah COVID-19 menyebar ke luar Jakarta.
“Kami justru menganjurkan masyarakat untuk tidak bepergian sama sekali, termasuk pergi ke luar kota, apalagi pulang kampung,” kata Anies di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Minggu (15/3/2020).
Kegiatan belajar-mengajar di sekolah dihentikan sementara waktu, tapi itu bukan berarti anak sekolah libur dari kegiatan belajar. Anak sekolah diimbau tetap belajar di rumah, bukan liburan dan bepergian.
“Hal lain, kebijakan untuk meminimalkan kegiatan di luar rumah bukan berarti masyarakat berbondong-bondong pergi meninggalkan Jakarta untuk berliburan atau pulang kampung,” tutur Anies.
Pemerintah Provinsi DKI ingin memastikan warga Jakarta tetap di Jakarta, sehingga bila warga Jakarta berpotensi menularkan COVID-19, potensi itu bisa dicegah untuk menular ke luar Jakarta.
“Kita minta kepada semuanya untuk tetap berada di Jakarta dan tidak bepergian,” kata Anies. […]
Adapun, diketahui bahwa pihak Universitas Pancasila sudah mengeluarkan, Surat Edaran Rektor yang telah di unggah di media sosial Instagram milik Universitas Pancasila. Berikut narasi penejelasan dari pihak Universitas Pancasila yang ada di akun Instagramnya:
[…] Kepada seluruh Sivitas Akademika Universitas Pancasila berikut kami sampaikan Surat Edaran Resmi yang dikeluarkan oleh pihak kampus dalam hal ini Rektor Universitas Pancasila menyampaikan informasi mengenai Pelaksanaan Pembelajaran dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Lingkungan Universitas Pancasila.
•
Ada 9 (sembilan) butir pengumuman yang dapat di tindak lanjuti oleh seluruh Sivitas Akademika yang terdapat pada pengumuman tersebut, untuk pelaksanaan kegiatan pada butir 1 s/d 9 dilakukan selama bulan Maret 2020, sedangkan pelaksanaan pembelajaran dan kegiatan lainnya untuk bulan April 2020 akan disesuaikan dengan memperhatikan lingkungan internal dan eksternal terkait penanggulangan Covid-19.
•
Untuk model pembelajaran jarak jauh mahasiswa dapat langsung berkoordinasi dengan Dosen mata kuliah dimana setiap dosen akan berkoordinasi dengan fakultasnya masing-masing. Demikan disampaikan untuk menjadi perhatian dan dilaksanakan sebaik-baiknya dengan penuh tanggung jawab.
•
•
•
#lawancovid19
“satu Biru, Biru Pancasila”
Humas Universitas Pancasila […]
Pada pemberitaan tersebut, tidak disebutkan mengenai kebijakan meliburkan universitas di wilayah DKI Jakarta. Berikut kutipan pemberitaannya:
[…] Jakarta – Guna merespons pandemi virus Corona, Gubernur Jakarta Anies Baswedan menganjurkan warganya tidak bepergian ke luar kota, termasuk pulang kampung. Anjuran ini untuk mencegah COVID-19 menyebar ke luar Jakarta.
“Kami justru menganjurkan masyarakat untuk tidak bepergian sama sekali, termasuk pergi ke luar kota, apalagi pulang kampung,” kata Anies di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Minggu (15/3/2020).
Kegiatan belajar-mengajar di sekolah dihentikan sementara waktu, tapi itu bukan berarti anak sekolah libur dari kegiatan belajar. Anak sekolah diimbau tetap belajar di rumah, bukan liburan dan bepergian.
“Hal lain, kebijakan untuk meminimalkan kegiatan di luar rumah bukan berarti masyarakat berbondong-bondong pergi meninggalkan Jakarta untuk berliburan atau pulang kampung,” tutur Anies.
Pemerintah Provinsi DKI ingin memastikan warga Jakarta tetap di Jakarta, sehingga bila warga Jakarta berpotensi menularkan COVID-19, potensi itu bisa dicegah untuk menular ke luar Jakarta.
“Kita minta kepada semuanya untuk tetap berada di Jakarta dan tidak bepergian,” kata Anies. […]
Adapun, diketahui bahwa pihak Universitas Pancasila sudah mengeluarkan, Surat Edaran Rektor yang telah di unggah di media sosial Instagram milik Universitas Pancasila. Berikut narasi penejelasan dari pihak Universitas Pancasila yang ada di akun Instagramnya:
[…] Kepada seluruh Sivitas Akademika Universitas Pancasila berikut kami sampaikan Surat Edaran Resmi yang dikeluarkan oleh pihak kampus dalam hal ini Rektor Universitas Pancasila menyampaikan informasi mengenai Pelaksanaan Pembelajaran dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Lingkungan Universitas Pancasila.
•
Ada 9 (sembilan) butir pengumuman yang dapat di tindak lanjuti oleh seluruh Sivitas Akademika yang terdapat pada pengumuman tersebut, untuk pelaksanaan kegiatan pada butir 1 s/d 9 dilakukan selama bulan Maret 2020, sedangkan pelaksanaan pembelajaran dan kegiatan lainnya untuk bulan April 2020 akan disesuaikan dengan memperhatikan lingkungan internal dan eksternal terkait penanggulangan Covid-19.
•
Untuk model pembelajaran jarak jauh mahasiswa dapat langsung berkoordinasi dengan Dosen mata kuliah dimana setiap dosen akan berkoordinasi dengan fakultasnya masing-masing. Demikan disampaikan untuk menjadi perhatian dan dilaksanakan sebaik-baiknya dengan penuh tanggung jawab.
•
•
•
#lawancovid19
“satu Biru, Biru Pancasila”
Humas Universitas Pancasila […]
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan tersebut maka konten yang telah beredar di grup Whatsapp tidak benar.oleh karena itu konten tersebut masuk kedalam kategori Manipulated Content/Konten yang Dimanipulasi.
Rujukan
(GFD-2020-3669) [SALAH] Mengonsumsi Pisang Dalam Sehari, Membuat Virus Corona Pergi
Sumber: twitter.comTanggal publish: 17/03/2020
Berita
Sebuah akun Twitter membagikan postingan video dengan caption “Have a banana a day, keep corona virus away.” Postingan tersebut beredar pada 15 Maret 2020.
Pisang penangkal corona
Pisang Bisa Membuat Virus COVID-19 Pergi
Pisang bisa membuat COVID 19 pergi
Pisang penangkal corona
Pisang Bisa Membuat Virus COVID-19 Pergi
Pisang bisa membuat COVID 19 pergi
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa klaim video postingan tersebut tidak benar. Video tersebut adalah hasil rekayasa dari beberapa potongan video yang digabungkan. Sumber potongan video itu yang pertama dari video dari kanal ABC News Australia di Youtube dengan judul “Race is on as Australian researchers rush to make coronavirus vaccine” yang tayang pada 23 Januari 2020.
Sumber video kedua berasal dari kanal Youtube Herbs Cures dengan judul “Health Benefits of Banana Herbs Cures” yang tayang pada tanggal 1 Maret 2020. Dan, video ketiga berasal dari kanal Wall Street Journal di Youtube dengan judul “How Scientists Are Trying to Develop a Coronavirus Vaccine” yang tayang pada 13 Februari 2020.
Pada video sumber asli pertama tidak membahas bahwa penelitian virus Corona atau COVID-19 menggunakan pisang sebagai objeknya. Lalu, pada video kedua, yakni video mengenai manfaat pisang, tidak membahas mengenai kemampuan pisang untuk menangkal COVID-19. Dan, pada video ketiga, yakni perihal animasi COVID-19 ada penambahan gambar pisang.
Lalu, ilmuwan dari Universitas Queensland Australia memang melakukan penelitian terkait pencarian vaksin COVID-19. Namun, dilansir dari abc.net.au, diketahui bahwa penelitian itu tidak menggunakan buah pisang sebagai bahan penelitiannya.
Adapun, buah pisang memang memiliki banyak manfaat bagi tubuh manusia. Akan tetapi, belum ada penelitian lebih lanjut bahwa buah pisang dapat menangkal COVID-19.
Penyakit yang sudah diketahui dapat dicegah dengan mengonsumsi buah pisang di antaranya penyakit tekanan darah, asma, kanker, penyakit jantung, hingga diabetes. Meski di dalam pisang ada kandungan vitamin C dan B6, namun hingga artikel periksa fakta ini dibuat, keberadaan dua kandungan vitamin tersebut belum terbuktikan secara ilmiah dapat mengatasi COVID-19.
Sumber video kedua berasal dari kanal Youtube Herbs Cures dengan judul “Health Benefits of Banana Herbs Cures” yang tayang pada tanggal 1 Maret 2020. Dan, video ketiga berasal dari kanal Wall Street Journal di Youtube dengan judul “How Scientists Are Trying to Develop a Coronavirus Vaccine” yang tayang pada 13 Februari 2020.
Pada video sumber asli pertama tidak membahas bahwa penelitian virus Corona atau COVID-19 menggunakan pisang sebagai objeknya. Lalu, pada video kedua, yakni video mengenai manfaat pisang, tidak membahas mengenai kemampuan pisang untuk menangkal COVID-19. Dan, pada video ketiga, yakni perihal animasi COVID-19 ada penambahan gambar pisang.
Lalu, ilmuwan dari Universitas Queensland Australia memang melakukan penelitian terkait pencarian vaksin COVID-19. Namun, dilansir dari abc.net.au, diketahui bahwa penelitian itu tidak menggunakan buah pisang sebagai bahan penelitiannya.
Adapun, buah pisang memang memiliki banyak manfaat bagi tubuh manusia. Akan tetapi, belum ada penelitian lebih lanjut bahwa buah pisang dapat menangkal COVID-19.
Penyakit yang sudah diketahui dapat dicegah dengan mengonsumsi buah pisang di antaranya penyakit tekanan darah, asma, kanker, penyakit jantung, hingga diabetes. Meski di dalam pisang ada kandungan vitamin C dan B6, namun hingga artikel periksa fakta ini dibuat, keberadaan dua kandungan vitamin tersebut belum terbuktikan secara ilmiah dapat mengatasi COVID-19.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat dikatakan konten video yang tersebar di Twitter tersebut tidak memiliki dasar yang jelas. Selain itu, isi konten video itu merupakan hasil suntingan dari beberapa video yang kemudian dikaitkan dengan COVID-19. Atas dasar itu, mengacu kepada 7 dis-misinformation dari First Draft, maka dapat disimpulkan bahwa konten tersebut masuk ke dalam kategori Manipulated Content atau Konten yang Dimanipulasi.
Rujukan
(GFD-2020-3668) [SALAH] Jokowi Nyatakan Indonesia Di-Lockdown
Sumber: www.twitter.comTanggal publish: 17/03/2020
Berita
Presiden Jokowi dalam keterangan pers terkait bencana nasional non alam, wabah Covid-19 di Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/3/2020) tidak menyatakan bahwa Indonesia di-lockdown.
Presiden Jokowi mengenalkan istilah social distancing atau yang berarti jaga jarak sosial. “Yang paling penting social distancing bagaimana kita menjaga jarak. Dengan kondisi itu kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, dan ibadah di rumah,” kata Presiden Jokowi.
=====
NARASI:
“: Mon, Baru saja Breaking News di TV One, katanya Presiden RI nyatakan Indonesia di-lockdown. Anggota Kabinet diperintahkan cek virus conora beserta seluruh jajaran di bawahnya.
Wajah dengan mata berputar : Keknya presiden mulai taat sama Anis, Min !!
Woy Wajah dengan air mata bahagia,” cuit akun Twitter Berkarya Info atau @Berkarya_Info, Minggu (15/3).
=====
Presiden Jokowi mengenalkan istilah social distancing atau yang berarti jaga jarak sosial. “Yang paling penting social distancing bagaimana kita menjaga jarak. Dengan kondisi itu kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, dan ibadah di rumah,” kata Presiden Jokowi.
=====
NARASI:
“: Mon, Baru saja Breaking News di TV One, katanya Presiden RI nyatakan Indonesia di-lockdown. Anggota Kabinet diperintahkan cek virus conora beserta seluruh jajaran di bawahnya.
Wajah dengan mata berputar : Keknya presiden mulai taat sama Anis, Min !!
Woy Wajah dengan air mata bahagia,” cuit akun Twitter Berkarya Info atau @Berkarya_Info, Minggu (15/3).
=====
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter Berkarya Info atau @Berkarya_Info membuat cuitan yang isinya menyebutkan bahwa katanya Presiden Republik Indonesia (RI) Jokow Widodo atau Jokowi menyatakan Indonesia di-lockdown yang disampaikan pada Breaking News TV One.
Setelah ditelusuri melalui mesin pencari, diketahui dalam Channel You Tube tvOneNews, Breaking News yang berjudul “Hadapi Virus Corona, Jokowi Instruksikan Kepala Daerah Pantau Kondisi Daerahnya” yang ditayangkan pada Minggu (15/3) dengan durasi 11 menit 07 detik, faktanya tidak ditemukan pernyataan Presiden Jokowi yang menyatakan Indonesia di-lockdown.
Sebelumnya dalam menangani kasus virus corona atau Cofid-19 ini, Presiden Jokowi sempat ditanya wartawan perihal lockdown saat mengunjungi Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jumat (13/3/2020). Lalu, apa jawaban Jokowi?
“Belum berpikir ke arah sana,” ujarnya.
Dalam keterangan pers terkait bencana nasional non alam, wabah Covid-19 di Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/3/2020), Presiden Jokowi mengenalkan istilah social distancing atau yang berarti jaga jarak sosial. “Yang paling penting social distancing bagaimana kita menjaga jarak. Dengan kondisi itu kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, dan ibadah di rumah,” kata Presiden Jokowi.
Sebagai alternatif opsi lockdown nasional, Jokowi juga memberi lampu hijau bagi setiap pemimpin daerah menetapkan level kedaruratan terkait penyakit Covid-19 oleh virus korona. Jokowi menambahkan, pemda diberi izin untuk menentukan status siaga darurat atau tanggap darurat bencana non-alam.
Tentunya, penetapan level kedaruratan Covid-19 ini harus melalui koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Pemberian wewenang bagi daerah untuk bertindak cepat ini, menurut Jokowi, disebabkan tingkat kegawatan Covid-19 bisa berbeda-beda di setiap daerah. Arahan Presiden Jokowi ini didasari oleh Undang – Undang Penanggulangan Bencana Pasal 51, yaitu:
(1) Penetapan status darurat bencana dilaksanakan oleh pemerintah sesuai dengan skala bencana.
(2) Penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk skala nasional dilakukan oleh Presiden, skala provinsi dilakukan oleh gubernur, dan skala kabupaten/kota dilakukan oleh bupati/walikota.
Setelah ditelusuri melalui mesin pencari, diketahui dalam Channel You Tube tvOneNews, Breaking News yang berjudul “Hadapi Virus Corona, Jokowi Instruksikan Kepala Daerah Pantau Kondisi Daerahnya” yang ditayangkan pada Minggu (15/3) dengan durasi 11 menit 07 detik, faktanya tidak ditemukan pernyataan Presiden Jokowi yang menyatakan Indonesia di-lockdown.
Sebelumnya dalam menangani kasus virus corona atau Cofid-19 ini, Presiden Jokowi sempat ditanya wartawan perihal lockdown saat mengunjungi Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jumat (13/3/2020). Lalu, apa jawaban Jokowi?
“Belum berpikir ke arah sana,” ujarnya.
Dalam keterangan pers terkait bencana nasional non alam, wabah Covid-19 di Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/3/2020), Presiden Jokowi mengenalkan istilah social distancing atau yang berarti jaga jarak sosial. “Yang paling penting social distancing bagaimana kita menjaga jarak. Dengan kondisi itu kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, dan ibadah di rumah,” kata Presiden Jokowi.
Sebagai alternatif opsi lockdown nasional, Jokowi juga memberi lampu hijau bagi setiap pemimpin daerah menetapkan level kedaruratan terkait penyakit Covid-19 oleh virus korona. Jokowi menambahkan, pemda diberi izin untuk menentukan status siaga darurat atau tanggap darurat bencana non-alam.
Tentunya, penetapan level kedaruratan Covid-19 ini harus melalui koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Pemberian wewenang bagi daerah untuk bertindak cepat ini, menurut Jokowi, disebabkan tingkat kegawatan Covid-19 bisa berbeda-beda di setiap daerah. Arahan Presiden Jokowi ini didasari oleh Undang – Undang Penanggulangan Bencana Pasal 51, yaitu:
(1) Penetapan status darurat bencana dilaksanakan oleh pemerintah sesuai dengan skala bencana.
(2) Penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk skala nasional dilakukan oleh Presiden, skala provinsi dilakukan oleh gubernur, dan skala kabupaten/kota dilakukan oleh bupati/walikota.
Rujukan
Halaman: 6041/6436