Beredar akun Facebook Kapolresta Malang Budi Hermanto dibuat pada 18 Juli 2021. Akun tersebut memakai foto profil AKBP Budi Hermanto memakai baju dinas dan mengunggah postingan ajakan untuk mengikuti event pelelangan barang sitaan bea cukai negara di kantor KPKNL, serta membuat grup Facebook bernama Lelang Bea dan Cukai Negara di Kantor KPKNL.
Berdasarkan hasil penelusuran, melansir dari tribunnews.com, akun tersebut adalah palsu. Budi Hermanto tidak memiliki akun media sosial. Humas Polresta Malang Kota juga menginformasikan bahwa akun tersebut hoaks.
“Kami mengimbau masyarakat tidak mudah percaya. Kami berharap tidak ada yang menjadi korban penipuan tersebut,” jelas Kasi Humas Polresta MalanG Kota, Iptu Ni Made Seruni Marhaeni.
Ia mengimbau untuk jangan mudah percaya dan perlu dicek lebih lanjut atas akun yang mengatasnamakn pejabat di Polresta Malang Kota yang menawarkan lelang atau hal lain, agar tidak mudah menjadi korban penipuan.
Dengan demikian, akun Facebook Kapolresta Malang Kota Budi Hermanto dapat dikategorikan sebagai Konten Tiruan/Imposter Content.
(GFD-2021-7378) [SALAH] Akun Facebook Kapolresta Malang “Budi Hermanto”
Sumber: Screenshot Postingan FacebookTanggal publish: 08/08/2021
Berita
Hasil Cek Fakta
Beredar akun Facebook Kapolresta Malang Budi Hermanto dibuat pada 18 Juli 2021. Akun tersebut memakai foto profil AKBP Budi Hermanto memakai baju dinas dan mengunggah postingan ajakan untuk mengikuti event pelelangan barang sitaan bea cukai negara di kantor KPKNL, serta membuat grup Facebook bernama Lelang Bea dan Cukai Negara di Kantor KPKNL.
Berdasarkan hasil penelusuran, melansir dari tribunnews.com, akun tersebut adalah palsu. Budi Hermanto tidak memiliki akun media sosial. Humas Polresta Malang Kota juga menginformasikan bahwa akun tersebut hoaks.
“Kami mengimbau masyarakat tidak mudah percaya. Kami berharap tidak ada yang menjadi korban penipuan tersebut,” jelas Kasi Humas Polresta MalanG Kota, Iptu Ni Made Seruni Marhaeni.
Ia mengimbau untuk jangan mudah percaya dan perlu dicek lebih lanjut atas akun yang mengatasnamakn pejabat di Polresta Malang Kota yang menawarkan lelang atau hal lain, agar tidak mudah menjadi korban penipuan.
Dengan demikian, akun Facebook Kapolresta Malang Kota Budi Hermanto dapat dikategorikan sebagai Konten Tiruan/Imposter Content.
Berdasarkan hasil penelusuran, melansir dari tribunnews.com, akun tersebut adalah palsu. Budi Hermanto tidak memiliki akun media sosial. Humas Polresta Malang Kota juga menginformasikan bahwa akun tersebut hoaks.
“Kami mengimbau masyarakat tidak mudah percaya. Kami berharap tidak ada yang menjadi korban penipuan tersebut,” jelas Kasi Humas Polresta MalanG Kota, Iptu Ni Made Seruni Marhaeni.
Ia mengimbau untuk jangan mudah percaya dan perlu dicek lebih lanjut atas akun yang mengatasnamakn pejabat di Polresta Malang Kota yang menawarkan lelang atau hal lain, agar tidak mudah menjadi korban penipuan.
Dengan demikian, akun Facebook Kapolresta Malang Kota Budi Hermanto dapat dikategorikan sebagai Konten Tiruan/Imposter Content.
Kesimpulan
hasil periksa fakta Rahmah an nisaa (UIN Sunan Ampel Surabaya).
Faktanya, Kasi Humas Polresta Malang Kota, Iptu Ni Made Seruni Marhaeni mengonfirmasi bahwa akun tersebut hoaks. Kapolresta Malang Kota Budi Hermanto tidak memilik akun media sosial.
Faktanya, Kasi Humas Polresta Malang Kota, Iptu Ni Made Seruni Marhaeni mengonfirmasi bahwa akun tersebut hoaks. Kapolresta Malang Kota Budi Hermanto tidak memilik akun media sosial.
Rujukan
(GFD-2021-7377) [SALAH] Dokumen Bank Dunia Tetapkan Covid-19 Sampai Tahun 2025
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 08/08/2021
Berita
“BANYAK ORANG PIKIRKAN COVID-19 BERAKHIR 2021. DOKUMEN BANK DUNIA MENGATAKAN COVID-19 BERAKHIR 2025.
ADA ALASAN NEGARA ORDER BOOSTER SAMPAI 2024
BAIK ORANG PEMBERONTAK DAN INI AKAN BERJALAN SAMPAI 2025 DAN KITA AKAN DIPERCAYA
.
Dokumen Bank Dunia”
ADA ALASAN NEGARA ORDER BOOSTER SAMPAI 2024
BAIK ORANG PEMBERONTAK DAN INI AKAN BERJALAN SAMPAI 2025 DAN KITA AKAN DIPERCAYA
.
Dokumen Bank Dunia”
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah unggahan di media sosial Facebook yang menyebutkan bahwa Bank Dunia telah merancangkan pandemi Covid-19 sampai tahun 2025. Kabar ini didukung dengan penyertaan gambar dari Document of World Economic Plan yang dipublikasikan oleh Bank Dunia pada tahun 2020 lalu.
Namun setelah dilakukan penelusuran, kabar yang menyatakan bahwa Bank Dunia telah merencanakan pandemi Covid-19 sampai tahun 2025 adalah bentuk kesalahpahaman. Tanggal dimulai dan berakhir dalam dokumen tersebut adalah tanggal awal dan berakhir sebuah rencana yang disusun oleh Bank Dunia untuk merespon dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19 di berbagai negara.
Dokumen Bank Dunia dibuat pada 2 April 2020, dan terdiri dari strategi dan sumber daya yang disusun dalam menanggapi ancaman yang ditimbulkan oleh COVID-19. Ini menyoroti kebutuhan untuk mendukung dan memastikan sumber daya yang memadai dan untuk mendanai tanggap darurat yang cepat di 25 negara. Seluruh dokumen menyebutkan dampak terhadap ekonomi, investasi yang dibutuhkan dari pemerintah dan bisnis, dan langkah-langkah lainnya. Proyek yang dijadwalkan ini diharapkan dapat berjalan hingga tahun 2025.
Bank Dunia belum memberikan tanggal akhir pandemi pada titik mana pun. Sudah diketahui bahwa pandemi telah berdampak pada bisnis dan ekonomi, dan bahkan setelah kehidupan publik dibuka kembali, perlu beberapa tahun untuk pulih. Berdasarkan pertimbangan inilah maka Bank Dunia menetapkan tahun 2025 sebagai tahun berakhirnya proyek ini.
Melansir dari Reuters, unggahan seperti ini telah muncul pada tahun 2020. Di luar negeri sendiri haoks ini telah beredar bahkan lebih terkenal. Pengguna Shore Shanidze yang memublikasikan postingan Nino Bregadze di profilnya tentang penetapan Bank Dunia bahwa Covid-19 akan berakhir di 2025 dan semua manusia ditipu akan itu. Namun setelah ditelusuri, diketahui ternyata klaim tersebut adalah terjemahan Georgia dari teori konspirasi Rusia.
Jadi dapat disimpulkan bahwa unggahan yang menyatakan bahwa Bank Dunia telah menetapkan waktu berakhir Covid-19 di tahun 2025 adalah hoaks kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Namun setelah dilakukan penelusuran, kabar yang menyatakan bahwa Bank Dunia telah merencanakan pandemi Covid-19 sampai tahun 2025 adalah bentuk kesalahpahaman. Tanggal dimulai dan berakhir dalam dokumen tersebut adalah tanggal awal dan berakhir sebuah rencana yang disusun oleh Bank Dunia untuk merespon dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19 di berbagai negara.
Dokumen Bank Dunia dibuat pada 2 April 2020, dan terdiri dari strategi dan sumber daya yang disusun dalam menanggapi ancaman yang ditimbulkan oleh COVID-19. Ini menyoroti kebutuhan untuk mendukung dan memastikan sumber daya yang memadai dan untuk mendanai tanggap darurat yang cepat di 25 negara. Seluruh dokumen menyebutkan dampak terhadap ekonomi, investasi yang dibutuhkan dari pemerintah dan bisnis, dan langkah-langkah lainnya. Proyek yang dijadwalkan ini diharapkan dapat berjalan hingga tahun 2025.
Bank Dunia belum memberikan tanggal akhir pandemi pada titik mana pun. Sudah diketahui bahwa pandemi telah berdampak pada bisnis dan ekonomi, dan bahkan setelah kehidupan publik dibuka kembali, perlu beberapa tahun untuk pulih. Berdasarkan pertimbangan inilah maka Bank Dunia menetapkan tahun 2025 sebagai tahun berakhirnya proyek ini.
Melansir dari Reuters, unggahan seperti ini telah muncul pada tahun 2020. Di luar negeri sendiri haoks ini telah beredar bahkan lebih terkenal. Pengguna Shore Shanidze yang memublikasikan postingan Nino Bregadze di profilnya tentang penetapan Bank Dunia bahwa Covid-19 akan berakhir di 2025 dan semua manusia ditipu akan itu. Namun setelah ditelusuri, diketahui ternyata klaim tersebut adalah terjemahan Georgia dari teori konspirasi Rusia.
Jadi dapat disimpulkan bahwa unggahan yang menyatakan bahwa Bank Dunia telah menetapkan waktu berakhir Covid-19 di tahun 2025 adalah hoaks kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)
Faktanya adalah dokumen bank dunia itu bukan memprediksi kapan waktu Covid-19, tapi melakukan persiapan rencana ekonomi untuk jangka waktu sampai 2025 mendatang.
Faktanya adalah dokumen bank dunia itu bukan memprediksi kapan waktu Covid-19, tapi melakukan persiapan rencana ekonomi untuk jangka waktu sampai 2025 mendatang.
Rujukan
(GFD-2021-7376) [SALAH] Tautan Pendaftaran Bantuan Sosial Sebesar Rp500.000 dari Kementerian Sosial
Sumber: Whatsapp.comTanggal publish: 07/08/2021
Berita
“Kementerian Sosial
kondisi:
Pekerja yang bekerja atau menganggur
Bukan TKI
Anda harus warga negara Indonesia
Klik di sini untuk berpartisipasi 👇
https://w-jvip(dot)xyz/i/Nationalday/?show=1
bantuan kementerian sosial
tenggat waktu:2021-9-8”
kondisi:
Pekerja yang bekerja atau menganggur
Bukan TKI
Anda harus warga negara Indonesia
Klik di sini untuk berpartisipasi 👇
https://w-jvip(dot)xyz/i/Nationalday/?show=1
bantuan kementerian sosial
tenggat waktu:2021-9-8”
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah pesan berantai melalui WhatsApp yang berisi tautan untuk pendaftaran penerima bantuan sosial sebesar Rp500.000 dari Kementerian Sosial. Ketika tautan tersebut diakses, muncul beberapa pertanyaan terkait data diri yang harus diisi. Dalam pesan tersebut juga dicantumkan batas akhir pendaftaran adalah pada 8 September 2021.
Berdasarkan hasil penelusuran, tautan tersebut bukan merupakan tautan resmi dari Kemensos. Pendaftaran dan pengecekan penerima bantuan sosial hanya dilakukan melalui situs resmi Kemensos, cekbansos.kemensos.go.id. Lebih lanjut, melansir dari Tempo, Menteri Sosial Tri Rismaharini menjelaskan bahwa bantuan sosial yang diberikan oleh Kemensos adalah berupa bantuan sembako senilai Rp200.000 selama 6 bulan, yaitu sejak Juli hingga Desember 2021.
Narasi serupa juga pernah beberapa kali beredar sebelumnya dengan nominal bantuan sebesar Rp300.000 hingga Rp600.000. Artikel dengan topik serupa telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id.
Dengan demikian, pesan berantai yang beredar melalui WhatsApp tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Palsu/Fabricated Content.
Berdasarkan hasil penelusuran, tautan tersebut bukan merupakan tautan resmi dari Kemensos. Pendaftaran dan pengecekan penerima bantuan sosial hanya dilakukan melalui situs resmi Kemensos, cekbansos.kemensos.go.id. Lebih lanjut, melansir dari Tempo, Menteri Sosial Tri Rismaharini menjelaskan bahwa bantuan sosial yang diberikan oleh Kemensos adalah berupa bantuan sembako senilai Rp200.000 selama 6 bulan, yaitu sejak Juli hingga Desember 2021.
Narasi serupa juga pernah beberapa kali beredar sebelumnya dengan nominal bantuan sebesar Rp300.000 hingga Rp600.000. Artikel dengan topik serupa telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id.
Dengan demikian, pesan berantai yang beredar melalui WhatsApp tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Palsu/Fabricated Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).
Bukan tautan resmi dari Kementerian Sosial. Pendaftaran dan pengecekan penerima bantuan sosial hanya dilakukan melalui situs resmi Kemensos, cekbansos.kemensos.go.id.
Bukan tautan resmi dari Kementerian Sosial. Pendaftaran dan pengecekan penerima bantuan sosial hanya dilakukan melalui situs resmi Kemensos, cekbansos.kemensos.go.id.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2021/04/25/salah-bantuan-sosial-tunai-bst-600-ribu-sudah-dapat-dicairkan/
- https://turnbackhoax.id/2021/07/09/salah-link-untuk-pengecekan-penerima-bantuan-ppkm-rp300-000/
- https://turnbackhoax.id/2021/08/05/salah-link-pengecekan-penerima-bansos-dengan-nik-e-ktp/
- https://nasional.tempo.co/read/1487502/ada-warga-belum-terima-bansos-covid-19-risma-usulan-penerima-dari-pemda
(GFD-2021-7375) [SALAH] Artis Iis Dahlia Ditangkap Usai Jual Surat Swab Antigen Serta PCR Palsu, Terancam 6 Tahun Penjara
Sumber: facebook.comTanggal publish: 07/08/2021
Berita
Akun Facebook Rony Rofi membagikan tautan yang berjudul “Iis Dahlia Ditangkap Usai Jual Surat Swab Antigen Serta PCR Palsu, Terancam 6 Tahun Penjara”. Nampak foto artis Iis Dahlia yang di pasang dalam artikel tersebut.
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri ditemukan informasi pada akun Instagram resmi Iis Dahlia. Dalam salah satu postingannya yang diunggah pada 28 Juli 2021 Iis Dahlia membantah jika Iis Dahlia merupakan pelaku Surat Swab Antigen serta PCR palsu.
Melansir dari voi.id Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Achmad Akbar menjelaskan kedua tersangka, Iis Dahlia dan Joko merupakan pengangguran yang tidak memiliki pekerjaan dan bukanlah artis seperti yang ramai dikabarkan via aplikasi agregator.
“Saya tegaskan, Iis Dahlia alias ID yang dimaksud bukan artis. Dia pengangguran. Tersangka memiliki jaringan lain yang berkaitan dengan penangkapan tersangka kasus serupa oleh Polda Metro Jaya. Jadi sekali lagi, ID bukanlah artis,” kata Achmad Akbar saat dihubungi wartawan voi.id, Rabu 28 Juli mengutip dari voi.id.
Dengan demikian klaim bahwa artis Iis Dahlia ditangkap karena menjual surat Swab antigen dan PCR palsu tidak benar hal tersebut sudah dibatah oleh Iis Dahlia dan dijelaskan lebih lanjut oleh Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan sehingga masuk dalam kategori false connection/koneksi yang salah.
Melansir dari voi.id Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Achmad Akbar menjelaskan kedua tersangka, Iis Dahlia dan Joko merupakan pengangguran yang tidak memiliki pekerjaan dan bukanlah artis seperti yang ramai dikabarkan via aplikasi agregator.
“Saya tegaskan, Iis Dahlia alias ID yang dimaksud bukan artis. Dia pengangguran. Tersangka memiliki jaringan lain yang berkaitan dengan penangkapan tersangka kasus serupa oleh Polda Metro Jaya. Jadi sekali lagi, ID bukanlah artis,” kata Achmad Akbar saat dihubungi wartawan voi.id, Rabu 28 Juli mengutip dari voi.id.
Dengan demikian klaim bahwa artis Iis Dahlia ditangkap karena menjual surat Swab antigen dan PCR palsu tidak benar hal tersebut sudah dibatah oleh Iis Dahlia dan dijelaskan lebih lanjut oleh Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan sehingga masuk dalam kategori false connection/koneksi yang salah.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Luthfiyah Oktari Jasmien (UIN Raden Mas Said Surakarta).
Hal tersebut tidak benar. Faktanya, informasi tersebut dibantah oleh Iis Dahlia melalui akun Instagram lebih lanjut Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan menjelaskan hal yang sama yaitu Iis Dahlia yang dimaksud tidak mempunyai pekerjaan dan bukan merupakan artis Iis Dahlia.
Hal tersebut tidak benar. Faktanya, informasi tersebut dibantah oleh Iis Dahlia melalui akun Instagram lebih lanjut Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan menjelaskan hal yang sama yaitu Iis Dahlia yang dimaksud tidak mempunyai pekerjaan dan bukan merupakan artis Iis Dahlia.
Rujukan
Halaman: 5756/7019



