• (GFD-2019-3376) [SALAH] “UYM: Sholat Dimonas Itu Dosa, Karena Dianggap Riya, Semoga Para Alumni 212 Segera Bertobat”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 09/12/2019

    Berita

    Unggahan akun Facebook Aazk Zumhari Khanel atau @zumhari.khan yang berisi screenshot artikel merdekaind.blogspot.com yang bertajuk “UYM: Sholat Dimonas Itu Dosa, Karena Dianggap Riya, Semoga Para Alumni 212 Segera Bertobat” adalah tidak benar adanya.

    Menanggapi hal tersebut, Ustadz Yusuf Mansur melalui akun Instagramnya @yusufmansurnew menyatakan “Hehehe. Alhamdulillaah saya GA PERNAH bcr ini. Be the Santuyers… :grin:. Be the Kalemers… Sholluu ‘alannabiyy…,” unggah akun @yusufmansurnew, Selasa (3/12).

    NARASI:

    “UYM: Sholat Dimonas Itu Dosa, Karena Dianggap Riya, Semoga Para Alumni 212 Segera Bertobat,” unggah akun Facebook Aazk Zumhari Khanel atau @zumhari.khan, Selasa (3/12).

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Aazk Zumhari Khanel atau @zumhari.khan mengunggah screenshot artikel dari merdekaind.blogspot.com yang bertajuk “UYM: Sholat Dimonas Itu Dosa, Karena Dianggap Riya, Semoga Para Alumni 212 Segera Bertobat”. Berikut isi artikel lengkapnya:

    “MERDEKAIND,- Massa dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti shalat tahajud di Lapangan Monumen Nasional (Monas) Jakarta sebagai bagian kegiatan damai Reuni 212. Wartawan MERDEKAIND yang memantau kegiatan di Monas, Jakarta Pusat, Senin dini hari melaporkan shalat tahajud itu dipusatkan di sisi barat kawasan Monas.

    Shalat tahajud itu dipimpin oleh Imam Syekh Amar dari Palestina yang dimulai pukul 03.00 WIB.

    Peserta reuni terlihat khusyuk melaksanakan ibadah shalat tahajud meski cuaca di sekitar lapangan Monas cukup dingin dan angin berdesir.

    Namun Kekhusyuan ini menurut Ustadz Yusuf Mansur lebih ke riya, yaitu ingin dipuji, semoga mereka segera bertobat.

    “Dalam bahasa Arab, arriya berasal dari kata kerja raa yang bermakna memperlihatkan. Riya merupakan memperlihatkan sekaligsu memperbagus suatu amal ibadah dengan tujuan agar diperhatikan dan mendapat pujian dari orang lain. Riya termasuk karena meniatkan ibadah selain kepada Allah SWT, semoga mereka segera bertobat” ucap Yusuf Mansur.

    Panitia setempat melalui pengeras suara mengumumkan setelah shalat tahajud, kemudian dilanjutkan istighatsah yang disampaikan oleh Buya Kurtubi dari Banten.

    Setelah itu, dilanjutkan dengan dzikir menjelang dilaksanakan shalat subuh berjamaah.

    Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al Quran.

    Panitia menyebutkan kegiatan damai Reuni 212 tersebut tidak hanya diikuti peserta dari Jakarta dan kota sekitarnya tetapi juga dari beberapa daerah seperti Solo, Yogyakarta hingga Aceh”.

    Pada unggahan tersebut, akun @zumhari.khan menambahkan narasi yang berbunyi “Bagai mana dgn umroh apakah termasuk riya juga??Heee.IMAN YG TERJUAL”.

    Sementara Ustadz Yusuf Mansur sendiri telah membantahnya, melalui akun Instagramnya @yusufmansurnew. Berikut klarifikasi lengkapnya:

    “Hehehe. Alhamdulillaah saya GA PERNAH bcr ini. Be the Santuyers… :grin:. Be the Kalemers… Sholluu ‘alannabiyy…,” unggah akun @yusufmansurnew, Selasa (3/12).

    Klarifikasi dari Ustadz Yusuf Mansur ini pun ditayangkan oleh beberapa media daring, yaitu detik.com, okezone.com dan medcom.id.

    Rujukan

  • (GFD-2019-3375) [SALAH] “korban terkaman harimau d jln garuda sakti, pekan baru”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 09/12/2019

    Berita

    Bukan korban terkaman harimau di Pekanbaru. Korban di dalam foto tersebut adalah Ahli Hasibuan, warga Desa Siraisan, Kecamatan Ulu Barumun, Kabupaten Padanglawas (Palas), Sumatra Utara (Sumut), yang ditemukan tewas karena diduga diterkam binatang buas harimau pada Jumat, 17 Mei 2019.

    Akun Gabe Hangoluan (fb.com/gabe.hangoluan.9) mengunggah beberapa gambar dengan narasi :

    “korban terkaman harimau d jln garuda sakti
    pekan baru..”

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN

    Setelah dilakukan penelusuran dengan menggunakan Google Images, ternyata korban yang ada di dalam foto tersebut bukanlah korban terkaman harimau di Pekanbaru yang kemunculan jejaknya terlihat oleh warga pada 2 Desember 2019.

    Korban dalam foto tersebut adalah Ahli Hasibuan, warga Desa Siraisan, Kecamatan Ulu Barumun, Kabupaten Padanglawas (Palas), Sumatra Utara (Sumut), yang ditemukan tewas dengan kondisi kepala dan badannya terpisah di kebun miliknya sendiri, Jumat (17/05/2019).

    Ironisnya, tangan kanan juga terpisah dari badan. Diduga, korban tewas akibat diterkam binatang buas harimau.

    Menurut informasi yang diperoleh, tewasnya Ahli Hasibuan diketahaui setelah istrinya Dancun (45), mendatangi perangkat dan kepala desa setempat guna melaporkan bahwa suaminya belum pulang dari kebun. Selanjutnya. Selanjutnya, kepala desa langsung meminta warga di tempat untuk sama sama mencari korban ke kebun.

    Setelah tubuh korban ditemukan, warga membawa ke rumah sakit umum setempat. Berdasarkan hasil visum, korban tewas karena diserang binatang buas.

    Sementara itu, Warga Desa Karya Indah, Kabupaten Tambang, Kabupaten Kampar, Riau dihebohkan dengan jejak tapak kaki yang diduga kuat harimau. Petugas menegaskan, bahwa jejak itu persis harimau.

    “Hasil penelitian jejak yang ditemukan warga itu adalah harimau. Ukurannya tapaknya antara 13 atau 14, diperkirakan harimau dewasa,” kata Kepala Bidang Wilayah 2, Heru Sutmantoro kepada Okezone, Senin (2/12/2019).

    Dia menjelaskan, kemunculan jejak kaki harimau itu terlihat oleh warga tadi pagi. Beberapa jejak harimau terlihat di jalan tanah yang bekas turun hujan. Jadi sangat terlihat jelas jejak jejak harimau tersebut.

    Lokasi jejak kaki harimau berdekatan dengan daerah Garuda Sakti, Kota Pekanbaru. Di perkirakan harimau itu berawasal dari kawasan hutan taman raya (Tahura). Lokasi temuan itu berada di jelajahnya (homering).

    “Lokasinya penemuan jejak harimau berada di perumahan yang belum lama dibangun. Jadi bukan bangunan lama. Homering harimau ini berada di sepanjang kebun sawit,” ucapnya.

    Selain dengan harimau, Desa Karya Indah merupakan homering atau daerah jelajah gajah Sumatera (Elephas maxsimus Sumateranus). Hewan bongsor itu sering juga melintas di sana. Untuk itu diminta warga tidak melakukan tindakan melawan hukum.

    “Gajah dan harimau merupakan hewan dilindungi. Kita minta warga tidak melakukan tindakan sendiri sendiri. Di sana memang daerah perlintasan harimau dan gajah. Tim sudah ke lokasi,” pungkasnya.

    Rujukan

  • (GFD-2019-3374) [SALAH] Pemilu Belum Dilaksanakan, Tapi Sudah Tau Menang

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 09/12/2019

    Berita

    Unggahan akun Facebook Sugeng Raharjo atau @sugeng.raharjo.33 yang berisi screenshot berita media daring Timlo.net yang bertajuk “Jokowi-Amin Sudah Sebulan Dilantik, KPU Bongkar Ribuan Kotak Suara Pemilu 2019” dengan menambahkan narasi “Lha iya gk aneh….Pemilu aja belum di laksanakan tapi sdh tau Menang,” dapat masuk kedalam kategori konten yang menyesatkan atau misleading konten.

    Diketahui dalam artikel Timlo.net tersebut, pembongkaran kotak suara dilakukan untuk kepentingan pengarsipan dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Selain itu diketahui juga KPU menetapkan pasangan Jokowi – Ma’ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada Minggu, 30 Juni 2019, setelah MK menolak gugatan yang diajukan Prabowo – Sandi.

    NARASI:

    “Lha iya gk aneh….Pemilu aja belum di laksanakan tapi sdh tau Menang,” unggah akun Facebook Sugeng Raharjo atau @sugeng.raharjo.33, Rabu (27/11).

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN:


    Akun Facebook Sugeng Raharjo atau @sugeng.raharjo.33 mengunggah screenshot berita media daring yang berjudul “Jokowi-Amin Sudah Sebulan Dilantik, KPU Bongkar Ribuan Kotak Suara Pemilu 2019”. Namun, pada unggahan tersebut, akun @sugeng.raharjo.33 menambahkan narasi yang inti pesannya mendiskreditkan Pemilu 2019. Berikut narasi lengkapnya:

    “Lha iya gk aneh….Pemilu aja belum di laksanakan tapi sdh tau Menang,” unggah akun Facebook @sugeng.raharjo.33, Rabu (27/11).

    Setelah ditelusuri melalui mesin pencari, dalam artikel Timlo.net tersebut, tidak ditemukan penjelasan yang menyatakan Pemilu belum dilaksanakan, tetapi sudah diketahui siapa pemenangnya. Akan tetapi dalam artikel itu dijelaskan bahwa pembongkaran ribuan kotak suara, dilakukan untuk pengarsipan dari pelaksanaan Pemilu yang lalu.

    Berikut artikel lengkapnya:

    Jokowi-Amin Sudah Sebulan Dilantik, KPU Bongkar Ribuan Kotak Suara Pemilu 2019
    2 Desember 2019 , 13:05 WIB | muhammad ismail – Timlo.net in Kota, Sosial

    Solo — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo membongkar 8.670 kotak suara Pemilu 17 April 2019. Kotak suara tersebut terbagi dalam lima bagian, yakni kotak DPRD Kota, DPD, Capres-Cawapres, DPR RI, dan DPRD Provinsi Jateng.

    “Hari ini (Senin) kami mulai bongkar lima kotak suara yang digunakan saat Pileg dan Pilpres tanggal 17 April lalu,” ujar Ketua KPU Solo, Nurul Sutarti kepada Timlo.net, Senin (2/12).

    Pembongkaran kotak suara tersebut, kata dia, dilakukan setelah KPU RI mengeluarkan aturan terkait kotak suara Pileg dan Pilpres dibongkar setelah sebulan presiden dan wapres terpilih, Jokowi-Ma’ruf Amin, anggota DPR RI, anggota DPRD Kota, anggota DPRD Provinsi, dan anggota DPD selesai dilantik dan mengucap janji jabatan.

    “Kami tindak lanjuti aturan itu dengan mengundang Bawaslu dan Polresta Solo untuk menjadi saksi pembongkaran kotak suara ini,” kata dia.

    Nurul mengatakan, total ada sebanyak 8.670 kotak suara yang dibongkar petugas KPU. Kotak suara tersebut terdiri dari surat suara, kertas perhitungan suara, berita acara, paku, dan lainnya.

    “Baik kotak suara dan isinya tidak ada yang kita musnahkan. Khusus kotak suara ini masuk kategori arsip sehingga kita keluarkan dan dimasukkan ke dalam bungkus plastik bening dan diberikan tulisan TPS asal kotak suara yang dibongkar,” jelasnya.

    Diketahui, KPU telah menetapkan pasangan Joko Widodo (Jokowi) – Ma’ruf Amin pada Minggu (30/6) 2019 lalu, setelah Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan dari pasangan Prabowo Subianto – Sandiaga Uno.


    =====

    Rujukan

  • (GFD-2019-3373) [SALAH] Pabrik Narkoba Yang Digrebek Di Tasikmalaya Semua Pelakunya Cina

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 09/12/2019

    Berita

    Sebuah akun facebook memposting video penggerebekan pabrik narkoba di Tasikmalaya. postingan itu diberi narasi bahwa semua pelaku adalah Cina. Setelah ditelusuri, dari sembilan pelaku yang ditangkap mereka berasal dari Cilacap, Purwokerto, Tasikmalaya, Bandung, dan Demak, tidak ada yang berasal dari Cina.

    [NARASI]:

    PABRIK EXSTASI DI GRREBEG DI TASIKMALAYA PELAKUNYA SEEEEMUA CINA…MASIH BERSEKONGKOL DG CINA ?

    ======

    Hasil Cek Fakta

    [PENJELASAN]:

    Sebuah akun facebook bernama Siti Hamdiah memposting sebuah video penggerebekan sebuah pabrik narkoba di Tasikmalaya. dalam postingannya, akun itu menambahkan narasi seperti diatas. hingga cek fakta ini dibuat, postingan dari akun facebook Siti Hamdiah tersebut telah dibagikan sebanyak 12.769 kali.


    Dilansir dari kompas.com, Pihak kepolisian berhasil menangkap sembilan orang pelaku saat penggerebekan tersebut dan ditempat yang berbeda. Diketahui mereka adalah jaringan pabrik narkoba jenis pil paracetamol, cafein, carisprodol (PCC) di Kota Tasikmalaya yang diancam hukuman mati.

    Mereka adalah pelaku yang ditangkap di tiga lokasi yakni MJP (24) asal pelajar asal Cilacap, HE (39) asal asal Purwokerto, dan SU (38) asal Kota Tasikmalaya ditangkap saat penggerebakan pabrik.

    DPM (25) asal Cilacap, EC (24) asal Cilacap dan YE (27) asal Cilacap, ditangkap di sebuah gudang di Cilacap, serta AM (57) asal Bandung, SE (62) asal Cilacap dan NJ (25) asal Demak, ditangkap di salah satu rumah makan di Purwokerto.

    Dalam pabrik tersebut diamankan sebanyak dua juta pil PCC siap edar beserta alat-alat pembuatnya dan bahan baku untuk jutaan pil obat-obatan terlarang tersebut.

    Pabrik narkoba yang tepatnya berada di Awilega, Kelurahan Gununggede, Kecamatan Kawalu Kota, Tasikmalaya. Mulanya tempat itu berkedok pabrik sumpit sebagai kamuflase.

    Deputi Pemberantasan BNN Inspektur Jenderal Polisi Arman Depari mengatakan bahwa kesembilan pelaku diancam Pasal 114 Ayat 2 jo Pasal 132 Ayat (1) 112 Ayat 2 jo Pasal 132 Ayat (1) UU Nomor 35 Tahun 2009 dengan ancaman hukuman maksimal pidana mati.

    FAKTANYA, klaim yang menyebut bahwa semua pelaku adalah Cina dalam penggerebekan pabrik narkoba di Tasikmalaya Adalah salah. mengacu pada Kategori first draft, postingan akun facebook Siti Hamdiah masuk kedalam kategori Konten Yang Salah.

    Rujukan