(GFD-2021-7370) [SALAH] Helikopter Kibarkan Bendera Cina di Kota Malang
Sumber: facebook.comTanggal publish: 06/08/2021
Berita
Sebuah akun facebook bernama Afif Kusdianto memposting video yang mengklaim sebuah helikopter mengibarkan bendera Cina dan ditengerai berada di Kota Malang, Jawa timur. Dalam video tersebut terlihat sebuah helikopter mengibarkan bendera berukuran besar berwarna merah dengan tulisan berwarna kuning.
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, dilansir dari viva.co.id, bendera merah tersebut bukanlah bendera Cina melainkan bendera dan panji kebanggaan TNI, yang bergambarkan trimatra TNI. Selain itu, video tersebut juga dibantah oleh akun twitter resmi TNI Angkatan Udara (@_TNIAU)
“Airmen sekalian, beberapa jam belakangan ini beredar video yang menyebutkan ada helikopter membawa bendera China, bendera komunis.
Hal ini tidak benar.
Bendera tersebut adalah lambang-lambang kesatuan TNI, dimana ada lambang Mabes TNI,
@tni_ad
,
@TNIAL
dan #TNIAU. ??♀️” tulis akun twitter TNI Angkatan Udara.
Aksi helikopter membawa bendera besar itu merupakan sebuah latihan yang digelar sejak 2 Agustus 2021 untuk menyiapkan pengibaran bendera Sang Saka Merah Putih berukuran besar di Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-76.
pesawat-pesawat helikopter TNI AU terbang dengan membawa bendera ukuran raksasa, yang mencantumkan lambang-lambang kesatuan TNI (Mabes TNI, TNI AD, TNI AL dan TNI AU) dengan latar kain berwarna merah. Adapun helikopter yang akan turut dalam kegiatan ini adalah pesawat NAS-332 Super Skadron Udara 6 dan EC-725 Caracal Skadron Udara 8.
“Airmen sekalian, beberapa jam belakangan ini beredar video yang menyebutkan ada helikopter membawa bendera China, bendera komunis.
Hal ini tidak benar.
Bendera tersebut adalah lambang-lambang kesatuan TNI, dimana ada lambang Mabes TNI,
@tni_ad
,
@TNIAL
dan #TNIAU. ??♀️” tulis akun twitter TNI Angkatan Udara.
Aksi helikopter membawa bendera besar itu merupakan sebuah latihan yang digelar sejak 2 Agustus 2021 untuk menyiapkan pengibaran bendera Sang Saka Merah Putih berukuran besar di Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-76.
pesawat-pesawat helikopter TNI AU terbang dengan membawa bendera ukuran raksasa, yang mencantumkan lambang-lambang kesatuan TNI (Mabes TNI, TNI AD, TNI AL dan TNI AU) dengan latar kain berwarna merah. Adapun helikopter yang akan turut dalam kegiatan ini adalah pesawat NAS-332 Super Skadron Udara 6 dan EC-725 Caracal Skadron Udara 8.
Kesimpulan
Bukan bendera Cina, pesawat-pesawat helikopter TNI AU terbang dengan membawa bendera ukuran raksasa, yang mencantumkan lambang-lambang kesatuan TNI (Mabes TNI, TNI AD, TNI AL dan TNI AU) dengan latar kain berwarna merah.
Rujukan
- https://www.viva.co.id/militer/militer-indonesia/1392664-otak-soak-bikin-gaduh-helikopter-tni-dituduh-kibarkan-bendera-komunis?page=2&utm_medium=page-2
- https://www.merdeka.com/cek-fakta/cek-fakta-video-helikopter-membawa-bendera-china-hoaks-simak-faktanya.html
- https://news.detik.com/berita/d-5670589/6-helikopter-tni-au-bolak-balik-di-langit-bogor-ada-apa
(GFD-2021-7369) [SALAH] “Terjadi Lagi, Saat Tengah Mengimami Sholat Jum’at, Imam Masjid Dibacok Orang Tak DIkenal”
Sumber: artikel onlineTanggal publish: 06/08/2021
Berita
Beredar artikel berjudul “Innalillahi Terjadi Lagi, Saat Tengah Mengimami Sholat Jum’at, Imam Masjid Dibacok Orang Tak DIkenal, Meninggal di Saat di Larikan Ke Rumah Sakit” yang dimuat di situs daftartokoroti[dot]blogspot[dot]com pada 10 Juli 2021. Di artikel tersebut, terdapat narasi sebagai berikut: “Muhammad Arif (61), warga Kelurahan Tanjung Rancing, Kecamatan Kota Kayuagung, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, akhirnya meninggal dunia Imam masjid yang menjadi korban penganiayaan oleh jemaahnya sendiri itu meninggal setelah dirawat selama 3 hari di salah satu rumah sakit di Palembang. Arif mengalami luka akibat benda tajam di wajah dan punggungnya. Baca juga: Sedang Memimpin Shalat, Seorang Imam Masjid Dibacok dari Belakang Arif dibacok saat sedang memimpin shalat magrib berjemaah di Masjid Nurul Iman, tak jauh dari rumahnya. Rumah Arif tampak ramai oleh warga yang ingin melayat.”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran Tim CekFakta Tempo, adanya artikel berjudul “Innalillahi Terjadi Lagi, Saat Tengah Mengimami Sholat Jum’at, Imam Masjid Dibacok Orang Tak DIkenal, Meninggal di Saat di Larikan Ke Rumah Sakit” yang terbit pada 10 Juli 2021 merupakan konten yang menyesatkan.
Faktanya, kejadian di artikel itu adalah kejadian tahun 2020. Bukan saat salat Jumat, tapi salat Magrib. Bukan dibacok orang tak dikenal, tapi oleh salah satu pengurus masjid yang sama dengan korban. Bukan meninggal saat dilarikan ke rumah sakit, tapi setelah dirawat selama tiga hari di Rumah Sakit Umum Pusat Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang. Tersangka mengakui menaruh dendam kepada korban karena melarangnya mengurus kotak amal masjid.
Dilansir dari Tempo yang menelusuri informasi terkait kematian Muhammad Arif, warga kelurahan Tanjung Rancing, Kecamatan Kota Kayuagung, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, ditemukan berita peristiwa terkait Muhammad Arif yang terjadi pada Jumat, 11 September 2020. Ia dinyatakan meninggal dunia setelah dirawat selama tiga hari di Rumah Sakit Umum Pusat Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang.
Dikutip dari Merdeka.com, Muhammad Arif, warga Kelurahan Tanjung Rancing ini meninggal akibat tebasan benda tajam di bagian leher dan kepala. Peristiwa itu terjadi saat korban sedang salat Magrib berjamaah di masjid pada Jumat, 11 September 2020. Ketua Masjid Nurul Iman Kelurahan Tanjung Rancing, Kayuagung, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, itu dibacok sesama pengurus, Meyudin (49) gara-gara kotak amal masjid.
Dilansir dari Detikcom, pelaku yang merupakan bendahara dan ketua perlengkapan masjid gelap mata karena tersinggung alias sakit hati. “Pelaku adalah bendahara yang juga ketua perlengkapan Masjid Nurul Iman. Jadi dia merasa tak senang kunci kotak amal yang dipegangnya diminta korban selaku ketua masjid,” kata Kasubdit III Jatanras Polda Sumsel Kompol Suryadi kepada detikcom, Selasa (15/9/2020).
Korban mengalami luka bacok di bagian leher, telinga, dan pipi kiri akibat kejadian itu. Korban lalu dibawa ke RS Kayu Agung dan dirujuk kembali ke RSUP Mohammad Husein, Palembang. Korban sempat dirawat selama tiga hari. Namun akhirnya korban tutup usia.
Faktanya, kejadian di artikel itu adalah kejadian tahun 2020. Bukan saat salat Jumat, tapi salat Magrib. Bukan dibacok orang tak dikenal, tapi oleh salah satu pengurus masjid yang sama dengan korban. Bukan meninggal saat dilarikan ke rumah sakit, tapi setelah dirawat selama tiga hari di Rumah Sakit Umum Pusat Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang. Tersangka mengakui menaruh dendam kepada korban karena melarangnya mengurus kotak amal masjid.
Dilansir dari Tempo yang menelusuri informasi terkait kematian Muhammad Arif, warga kelurahan Tanjung Rancing, Kecamatan Kota Kayuagung, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, ditemukan berita peristiwa terkait Muhammad Arif yang terjadi pada Jumat, 11 September 2020. Ia dinyatakan meninggal dunia setelah dirawat selama tiga hari di Rumah Sakit Umum Pusat Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang.
Dikutip dari Merdeka.com, Muhammad Arif, warga Kelurahan Tanjung Rancing ini meninggal akibat tebasan benda tajam di bagian leher dan kepala. Peristiwa itu terjadi saat korban sedang salat Magrib berjamaah di masjid pada Jumat, 11 September 2020. Ketua Masjid Nurul Iman Kelurahan Tanjung Rancing, Kayuagung, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, itu dibacok sesama pengurus, Meyudin (49) gara-gara kotak amal masjid.
Dilansir dari Detikcom, pelaku yang merupakan bendahara dan ketua perlengkapan masjid gelap mata karena tersinggung alias sakit hati. “Pelaku adalah bendahara yang juga ketua perlengkapan Masjid Nurul Iman. Jadi dia merasa tak senang kunci kotak amal yang dipegangnya diminta korban selaku ketua masjid,” kata Kasubdit III Jatanras Polda Sumsel Kompol Suryadi kepada detikcom, Selasa (15/9/2020).
Korban mengalami luka bacok di bagian leher, telinga, dan pipi kiri akibat kejadian itu. Korban lalu dibawa ke RS Kayu Agung dan dirujuk kembali ke RSUP Mohammad Husein, Palembang. Korban sempat dirawat selama tiga hari. Namun akhirnya korban tutup usia.
Kesimpulan
Kejadian tahun 2020. BUKAN saat salat Jumat, tapi salat Magrib. BUKAN dibacok orang tak dikenal, tapi oleh salah satu pengurus masjid yang sama dengan korban. BUKAN meninggal saat dilarikan ke rumah sakit, tapi setelah dirawat selama tiga hari di Rumah Sakit Umum Pusat Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang. Tersangka mengakui menaruh dendam kepada korban karena melarangnya mengurus kotak amal masjid.
Rujukan
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/1459/keliru-klaim-imam-salat-jumat-meninggal-dibacok
- https://www.merdeka.com/peristiwa/3-hari-dirawat-usai-dibacok-rekannya-saat-salat-ketua-masjid-di-oki-meninggal-dunia.html
- https://news.detik.com/berita/d-5174750/nyawa-imam-masjid-di-oki-melayang-gegara-kunci-kotak-amal
(GFD-2021-7368) [SALAH] Pesan WhatsApp Wawali Makassar Fatmawati Rusdi Beri Sumbangan ke Pesantren
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 06/08/2021
Berita
Beberapa waktu lalu sempat beredar sebuah pesan personal yang ditujukan kepada beberapa pihak pesantren dengan mengatasnamakan Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi terkait pemberian sumbangan atau donasi kepada pihak pesantren. Dalam pesan tersebut pihak yang mengatasnamakan Fatmawati Rusdi meminta agar pihak pesantren segera mengirimkan nomor rekeningnya sehingga sumbangan atau donasi mampu secepatnya tersalurkan kepada pihak pesantren.
Hasil Cek Fakta
Namun melansir dari rri.co.id, Fatmawati Rusdi menyatakan bahwa dirinya sama sekali tidak pernah menjalin komunikasi dengan siapapun untuk memberikan donasi ataupun sumbangan kepada pesantren sebagaimana informasi yang beredar saat ini. Ia juga menegaskan bahwa kebenaran sumbangan atau donasi ke salah satu pesantren dengan mengatasnamakan dirinya ialah tidak benar.
Selain itu, melansir dari online24jam.com, Fatmawati Rusdi mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati apabila mendapat sebuah pesan seperti itu, karena pada saat ini banyak sekali modus penipuan yang dilakukan dengan mengatasnamakan orang lain.
Berdasarkan pada seluruh referensi, informasi terkait Wawali Makassar Fatmawati Rusdi memberi sumbangan ke pesantren ialah informasi salah atau masuk ke dalam kategori imposter content.
Selain itu, melansir dari online24jam.com, Fatmawati Rusdi mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati apabila mendapat sebuah pesan seperti itu, karena pada saat ini banyak sekali modus penipuan yang dilakukan dengan mengatasnamakan orang lain.
Berdasarkan pada seluruh referensi, informasi terkait Wawali Makassar Fatmawati Rusdi memberi sumbangan ke pesantren ialah informasi salah atau masuk ke dalam kategori imposter content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Novita Kusuma Wardhani (Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta. Akun tersebut palsu. Faktanya melansir dari rri.co.id, Fatmawati Rusdi sama sekali tidak pernah ada komunikasi dengan siapapun terkait kegiatan donasi ataupun sumbangan ke pesantren.
Rujukan
(GFD-2021-7367) [SALAH] Pesan WhatsApp Bupati Bone Bolango Tawarkan Mobil untuk Dijual
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 05/08/2021
Berita
Beberapa waktu lalu sempat beredar sebuah pesan personal yang ditujukan kepada seseorang dengan mengatasnamakan Bupati Bone Bolango, Hamim Pou. Pesan WhatsApp yang mengatasnamakan Hamim Pou tersebut berisi sebuah percakapan terkait penawaran Hamim Pou atas 3 unit Mobil dari Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) dengan iming-iming akan dibantu secara prosedur.
Hasil Cek Fakta
Namun melansir dari, gopos.id, Hamim Pou menampik kebenaran informasi tersebut dan meminta kepada masyarakat agar tidak dipercaya serta menanggapi pesan tersebut.
Selain itu, melansir dari tatiye.id, Hamim Pou juga mengimbau kepada masyarakat agar lebih hati-hati dan lebih bijak dalam menggunakan sosial media serta jangan pernah dipercaya dan ditanggapi apabila ada pesan seperti itu.
Berdasarkan pada seluruh referensi, informasi terkait Bupati Bone Bolango Tawarkan Mobil untuk Dijual ialah informasi salah atau masuk ke dalam kategori imposter content.
Selain itu, melansir dari tatiye.id, Hamim Pou juga mengimbau kepada masyarakat agar lebih hati-hati dan lebih bijak dalam menggunakan sosial media serta jangan pernah dipercaya dan ditanggapi apabila ada pesan seperti itu.
Berdasarkan pada seluruh referensi, informasi terkait Bupati Bone Bolango Tawarkan Mobil untuk Dijual ialah informasi salah atau masuk ke dalam kategori imposter content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Novita Kusuma Wardhani (Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta). Informasi tersebut salah. Faktanya melansir dari gopos.id, Bupati Bone Bolango, Hamim Pou menampik kebenaran informasi tersebut.
Rujukan
Halaman: 5758/7019



