• (GFD-2024-22464) Hoaks! HMI tolak kedatangan Paus di Indonesia

    Sumber:
    Tanggal publish: 05/09/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan menampilkan poster digital dengan logo Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Jakarta Raya menolak kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3-6 September 2024.

    Dalam poster lainnya, juga terdapat ajakan demo untuk menolak kedatangan Paus, memboikot Kedubes Vatikan, dan meminta agar Paus datang ke Palestina sebagai simbol kedamaian.

    Unggahan tersebut dilihat oleh hampir satu juta pengguna X dan banyak komentar negatif dalam unggahan tersebut.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Islam selalu gaduh. Kunjungan terhormat di tolak giliran orang yaman di jilati.

    HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG JAKARTA RAYA TOLAK KEDATANGAN PAUS FRANSISKUS DI INDONESIA”

    Namun, benarkah HMI tolak kedatangan Paus di Indonesia?

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran ANTARA, poster digital tersebut tidak terdapat di media sosial resmi HMI Jakarta, yang berarti poster tersebut tidak resmi diterbitkan oleh HMI.

    Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam Bagas Kurniawan menegaskan selebaran poster yang mengatasnamakan HMI dan berisi ajakan berdemonstrasi untuk memprotes kunjungan Paus Fransiskus merupakan berita bohong atau hoaks.

    Bagas menegaskan justru menyambut baik kedatangan Paus Fransiskus.

    Ia juga mengemukakan kunjungan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik se-Dunia Paus Fransiskus merupakan kesempatan untuk menunjukkan semangat toleransi yang dijunjung tinggi masyarakat Indonesia.

    "Ini adalah kesempatan bagi kita untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman, dan kita mampu hidup berdampingan dalam harmoni," kata Bagas, dilansir dari ANTARA.

    Klaim: HMI tolak kedatangan Paus di Indonesia

    Rating: Hoaks

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

  • (GFD-2024-22463) [HOAKS] Kemensos Salurkan Bansos Rp 2 Juta Melalui Telegram

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar informasi adanya bantuan dana Rp 2 juta mengatasnamakan Kementerian Sosial yang bisa diklaim akan disalurkan setelah pendaftaran melalui aplikasi Telegram.

    Berdasarkan penelusuran Tim Ce Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.

    Informasi bantuan dana Rp 2 juta mengatasnamakan Kemensos dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Pemerintah mengeluarkan dana bansos bagi seluruh masyarakat untuk mengurangi beban rakyat

    "Daftar Segera Dan Terima Dana bansos Senilai Rp 2.000.000

    Tanpa biaya pendaftaran Daftar di bawah

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com tidak menemukan informasi bantuan dana Rp 2 juta di akun media sosial resmi Kemensos.

    Selain itu, persyaratan menjadi penerima bantuan dari Kemensos adalah terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

    Diberitakan Kompas.com, DTKS adalah data induk yang berisi data pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial, penerima bantuan dan pemberdayaan sosial, serta potensi dan sumber kesejahteraan sosial.

    DTKS berfungsi sebagai acuan lembaga-lembaga untuk memberikan bantuan sosial, seperti PKH, sembako, PBI JK, dan sebagainya.

    Pendaftaran DTKS dapat dilakukan secara offline dengan mendatangi kantor desa/kelurahan, atau secara online melalui aplikasi Cek Bansos Kemensos di ponsel Android.

    Tidak ditemukan informasi resmi dari Kemensos bahwa mereka membuka pendaftaran penerima bansos melalui Telegram.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi bantuan dana Rp 2 juta mengatasnamakan Kemensos adalah hoaks.

    Informasi bantuan dana tersebut tidak ditemukan di akun media sosial resmi Kemensos. Selain itu, Kemensos tidak membuka pendaftaran penerima bansos melalui Telegram.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22462) [HOAKS] Bantuan Dana Rp 27 Juta Mengatasnamakan BPJS Kesehatan

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar informasi adanya bantuan dana Rp 27 juta per orang mengatasnamakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

    Narasi yang beredar menyebutkan, bantuan dapat diperoleh dengan mengirimkan kode khusus melalui Facebook Messenger.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.

    Informasi bantuan dana Rp 27 juta mengatasnamakan BPJS Kesehatan dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Agustus dan September 2024.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    PROGRAM TAHUN 2024

    Penguna Facebook Berkesempatan Menerima Bantuan Dari Program BPJS KESEHATAN PUSAT DESEMBER 2024

    KETIK KODE INI DAN KRIM DI MESSENGER DI BAWA INI DENGAN KODE (TQH77535)

    (KHUSUS MASYARAKAT DI INDONESIA MAUPUN MASYARAKAT DI LUAR INDONESIA)Senilai Rp.27.300.000 Dari SUBSIDI BPJS

    PENERIMA TERCEPAT YANG DAPAT MENERIMA DANA BANTUAN DARI PROGRAM SUBSIDI BPJS KESEHATAN

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menghubungi BPJS Kesehatan untuk mengonfirmasi kebenaran informasi bantuan dana tersebut.

    Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah mengatakan, informasi itu hoaks dan merupakan modus penipuan.

    "Tidak ada bantuan dan program seperti hal tersebut," kata Rizzky saat dihubungi Kompas.com, Rabu (4/9/2024).

    Rizzky meminta masyarakat berhati-hati terhadap penipuan mengatasnamakan BPJS Kesehatan.

    Masyarakat dapat menghubungi Care Center 165, mengakses apliaksi Mobile JKN, dan Pandawa (Pelayanan Melalui WA) di nomor 08118165165, jika memiliki pertanyaan dan keluhan terkait BPJS Kesehatan.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi bantuan dana Rp 27 juta mengatasnamakan BPJS Kesehatan adalah hoaks.

    Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah mengatakan, informasi itu hoaks dan merupakan modus penipuan.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22461) [KLARIFIKASI] Video Atlet Senam Trampolin China di Kejuaran Dunia 2018, Bukan Olimpiade

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video diklaim menampilkan momen ketika atlet senam trampolin China Jia Fangfang mendapat medali emas Olimpiade, meski tidak dijelaskan kapan Olimpiade itu berlangsung.

    Namun, setelah ditelusuri unggahan tersebut dibagikan dengan konteks keliru.

    Video yang diklaim menampilkan momen Jia Fangfang mendapat medali emas Olimpiade muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini.  

    Unggahan itu menampilkan Jia Fangfang sedang melakukan gerakan akrobatik dan diberi keterangan:

    ???/Jiafangfang, atlet senam trampolin Cina, meraih medali emas

    Olympics China's Gold Medalist

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video yang diklaim menampilkan Jia Fangfang meraih medali emas Olimpiade

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran Kompas.com video tersebut merupakan potongan di kanal YouTube FIG Channel ini.

    Klip memotong adegan video pada menit 12:40.

    Dalam keterangan tertulis, diketahui bahwa video itu adalah momen ketika Jia Fangfang mengikuti kejuaraan dunia senam trampolin yang digelar di St Petersburg, Rusia pada November 2018.

    Saat itu, ia menjadi yang terbaik dalam kategori senam tumbling. Sehingga, dapat dipastikan video tersebut tidak terkait dengan gelaran Olimpiade.

    Dikutip dari laman Gymnastics Now, dalam Olimpiade Paris 2024, tidak ada nama Jia Fangfang dalam daftar atlet senam trampolin yang mewakili China.

    Kesimpulan

    Video yang diklaim menampilkan momen Jia Fangfang mendapat medali emas Olimpiade dibagikan dengan konteks keliru.

    Video aslinya adalah momen ketika ia mengikuti kejuaraan dunia senam trampolin yang digelar di Saint Petersburg, Rusia pada November 2018. Ia menjadi yang terbaik dalam dalam kategori senam tumbling.

    Rujukan