• (GFD-2025-28859) [HOAKS] Video Jurnalis Australia Ditembak Polisi Indonesia Saat Meliput Demonstrasi

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/09/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video yang beredar di media sosil mengeklaim seorang jurnalis perempuan Australia ditembak polisi Indonesia saat meliput demonstrasi pada 1 September 2025. 

    Namun, setelah ditelusuri unggahan tersebut tidak benar atau hoaks.

    Video yang diklaim menampilkan jurnalis perempuan Australia ditembak polisi Indonesia saat meliput demonstrasi salah satunya dibagikan akun X ini.

    Dalam video tampak seorang jurnalis perempuan bernama Lauren Tomasi tiba-tiba ditembak pada bagian kakinya saat melaporkan demonstrasi.

    Berikut narasi yang disampaikan unggahan:

    Jurnalis wanita asal Australia ditembak Polisi Indonesia.

    Polisi Indonesia banci biadab, hanya berani melawan sipil tidak bersenjata.

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video yang diklaim menampilkan jurnalis perempuan Australia ditembak polisi Indonesia

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri informasi penembakan jurnalis Australia bernama Lauren Tomasi melalui Google Search.

    Hasilnya ditemukan pemberitaan di laman Kompas.id ini pada Juni 2025.

    Dalam pemberitaan, Lauren Tomasi disebut mengalami penembakan oleh aparat kepolisian saat meliput aksi demonstrasi di Los Angeles pada 8 Juni 2025. 

    Lauren Tomasi merupakan jurnalis perempuan asal Australia yang bekerja di media 9News. 

    Saat itu, Tomasi sedang meliput aksi demonstrasi memprotes tindakan Badan Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE) Amerika Serikat yang melakukan penggerebekan dan penahanan terhadap imigran di Los Angeles. 

    Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa video itu tidak terkait dengan polisi di Indonesia. 

    Tim Cek Fakta Kompas.com juga menemukan video serupa di laman BBC ini.

    Dalam video itu dijelaskan bahwa Lauren Tomasi diduga terkena tembakan peluru karet dari aparat di bagian kakinya.

    Saat Tomasi melakukan peliputan, tiba-tiba seorang polisi berbalik ke arah kamera berita dan menembakkan peluru ke bagian kaki Lauren Tomasi. 

    Selain Tomasi, beberapa jurnalis lain juga dikabarkan menjadi korban penembakan kepolisian Los Angeles (LAPD) saat meliput demonstrasi tersebut.

    Seorang fotografer berita Inggris disebut terkena tembakan di kakinya sehingga harus dilakukan operasi darurat. 

    Kesimpulan

    Video yang diklaim menampilkan jurnalis perempuan Australia ditembak polisi Indonesia saat meliput demonstrasi merupakan informasi tidak benar atau hoaks.

    Faktanya, video itu adalah momen ketika jurnalis perempuan asal Australia bernama Lauren Tomasi ditembak peluru karet oleh aparat kepolisian Los Angeles (LAPD) di Amerika Serikat. 

    Tomasi ditembak pada bagian kakinya saat meliput aksi demonstrasi memprotes tindakan Badan Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE) Amerika Serikat yang melakukan penahanan terhadap imigran di Los Angeles pada 8 Juni 2025.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28858) [SALAH] Prabowo Bekukan Sementara MPR/DPR

    Sumber: tiktok
    Tanggal publish: 04/09/2025

    Berita


    Akun tiktok “breking_news69” pada Selasa (02/09/2025) mengunggah Video [arsip] yang menampilkan Presiden Prabowo sedang berpidato disertai takarir:

    “PIDATO PERTANGGUNG JAWABAN PRESIDEN TERHADAP RAKYAT

    "Jika dalam satu minggu ke depan, Uu Perampasan aset koruptor tidak segera di sahkan, maka jangan salahkan Rakyat Indonesia".

    "dan sesuai dengan amanat Rakyat, saya akan bekukan sementara MPR/ DPR demi rasa tanggung jawab saya sebagai seorang mandataris Rakyat Indonesia dan bukan mandataris MPR atau DPR RI"

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan kata kunci “Prabowo bekukan sementara MPR/DPR” ke mesin pencarian Google. Hasilnya pencarian teratas mengarah kepada artikel dari kantor staf presiden.

    Artikel yang terbit pada Minggu (31/08/2025) mengutip pernyataan Prabowo yang menjelaskan bahwa pencabutan beberapa kebijakan DPR RI, termasuk besaran tunjangan anggota DPR dan juga moratorium kunjungan kerja ke luar negeri. Tidak ditemukan dalam penjelasannya untuk membekukan MPR/DPR.

    Selanjutnya Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri foto dalam klaim melalui tangkapan layar di Google Lens. Ditemukan bahwa foto tersebut merupakan Presiden Prabowo Subianto ketika menyampaikan pidato dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta pada Jumat (15/8/2025).

    Kesimpulan

    Unggahan berisi klaim “Prabowo bekukan sementara MPR/DPR” merupakan konten palsu (fabricated content).


    Rujukan

  • (GFD-2025-28857) [SALAH] Penemuan Alat Bantu Seks di Kediaman Ahmad Sahroni

    Sumber: X/Twitter
    Tanggal publish: 04/09/2025

    Berita

    Pada Minggu (31/8/2025) beredar foto di X (arsip cadangan) oleh akun “🐨 𝕮𝖗𝖎𝖘𝖙𝖆𝖓𝖙𝖔 𝕯 𝕹 🐨” (@AntoniusCDN) dengan narasi:

    “Benda ini membuktikan
    bahwa istri Sahroni saja
    tidak puas dengan kinerja Sahroni"

    dengan menambahkan:

    “🤣”

    di unggahannya.

    Per tangkapan layar dibuat unggahan tersebut sudah dilihat 2.5 juta kali, mendapatkan 1.3 ribu jawaban, dibagikan ulang 4.2 ribu kali, dan disukai 25 ribu kali oleh pengguna X lainnya.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta MAFINDO (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim menggunakan Google Lens untuk menemukan sumber foto yang disebarkan, hasilnya didapatkan sebuah sumber yang sebelumnya membagikan video yang mirip dengan konteks yang benar.

    Akun Facebook "King._.memes_" (fb.me/Kiingmemes) sudah membagikan video yang dibagikan oleh akun X @AntoniusCDN sebelumnya pada 7 Agustus 2020 lalu, sehingga dari aspek waktu tidak relevan dengan peristiwa penjarahan kediaman Ahmad Sahroni berkaitan dengan unjuk rasa DPR yang berlangsung di akhir bulan Agustus beberapa hari lalu.

    Berkaitan dengan peristiwa penjarahan kediaman Ahmad Sahroni, pencarian di Google News dengan kata kunci “penjarahan rumah sahroni” menghasilkan artikel-artikel dari sumber-sumber autoritatif, yaitu berita dari berbagai media.

    Kesimpulan

    Unggahan tersebut masuk ke kategori konten yang menyesatkan (misleading content). Faktanya, foto yang disebarkan sudah beredar sebelumnya sejak tahun 2020 lalu, salah satunya di akun Facebook "King._.memes_".

    Rujukan

  • (GFD-2025-28856) [SALAH] Kondisi Ahmad Sahroni, Uya Kuya, dan Eko Patrio Setelah Rumah Mereka Dijarah

    Sumber: TikTok.com
    Tanggal publish: 04/09/2025

    Berita

    Akun TikTok “dimasss13” pada Senin (1/9/2025) mengunggah foto [arsip] dengan keterangan memperlihatkan kondisi Eko Patrio, Ahmad Sahroni, dan Uya Kuya pasca terjadinya penjarahan di rumah mereka. Unggahan tersebut disertai dengan narasi sebagai berikut:

    Beginilah, kondisi mereka sekarang, yg tadinya petantang petenteng 😅#ahmadsahroni #ekopatrio #uyakuya #dpr #demo

    Hingga artikel ini ditulis, unggahan tersebut telah ditonton lebih dari 1.000 tayangan.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) melakukan pencarian pertama mengenai kondisi Ahmad Sahroni dengan menggunakan alat pencarian gambar melalui Google. Hasilnya, ditemukan salah satu gambar serupa pada Instagram @ahmadsahroni88. Foto tersebut diunggah pada tahun 2023 ketika ia dirawat di rumah sakit.

    Berikutnya pencarian kedua dilakukan dengan menggunakan kata kunci “Eko Patrio Dirawat”. Hasilnya, penelusuran mengarah pada artikel yang dimuat oleh Liputan6.com. Saat itu Eko Patrio sedang dirawat di rumah sakit pada tahun 2019 akibat sakit yang dideritanya. Tangan dengan lengan panjang putih seperti yang ada pada gambar sumber merupakan Viona Rosalina yang saat itu juga dibesuk bersama Ayu Ting-ting.

    Pencarian terakhir terkait dengan kondisi Uya Kuya, tim pemeriksa fakta melakukan pencarian melalui Google dengan menggunakan kata kunci “Uya Kuya terbaring sakit”. Hasilnya, ditemukan artikel yang dimuat oleh Kapanlagi.com, foto tersebut merupakan momen ketika Uya Kuya terkena Covid-19 pada tahun 2021.

    Sehingga ke-3 foto tersebut tidak berkaitan dengan kejadian pasca penjarahan rumah terjadi ketika adanya demo yang terjadi beberapa hari yang lalu.

    Kesimpulan

    Informasi “kondisi Ahmad Sahroni, Uya Kuya, dan Eko Patrio setelah rumah mereka dijarah” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    Rujukan