• (GFD-2020-3650) [SALAH] Video Ibadah Gereja di Riau Diganggu Warga Setempat

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 14/03/2020

    Berita

    Beredar postingan video yang diklaim sebagai ibadah gereja di Riau diganggu oleh warga setempat. Dalam narasi, disebutkan gangguannya berupa memasang speaker menghadap ke gereja sembari memutar lagu-lagu. Berikut kutipan narasinya:

    “Ibadah gereja di Riau sengaja diganggu warga setempat dgn memasang toa menghadap ke gereja sambil memutar lagu2.
    Sungguh keterlaluan

    Di share ..agar dpt di investigasi oleh pihak pemerintah dan sgr diambil tindakan”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa klaim tersebut tidak benar. Sebab, isu tersebut sudah pernah muncul pada tahun 2016 dan terbukti tidak benar. Berikut kutipan pemberitaannya:

    […] TEMPO.CO, Bekasi – Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi memastikan tidak ada gangguan terhadap jemaat gereja Huria Kristen Batak Protestan Filadelfia di Desa Jejalen Jaya, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi. “Wilayah kami kondusif,” kata juru bicara Polres Metro Bekasi, Ajun Komisaris Kunto Bagus, Selasa, 29 November 2016.

    Kunto Bagus meminta masyarakat tidak terpengaruh oleh informasi yang beredar di media sosial. Apalagi mengaitkan kabar itu dengan isu yang berkembang menjelang demonstrasi pada Jumat, 2 Desember 2016. “Jangan mudah percaya dengan berita hoax (bohong),” kata Kunto Bagus.

    Sebelumnya, beredar kabar melalui Twitter berupa unggahan sebuah video berisi gangguan terhadap jemaat HKBP Filadelfia di Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, yang tengah melakukan kegiatan peribadatan. Massa mengganggu dengan cara memasang speaker atau pengeras suara menghadap ke gereja.

    Bahkan, video yang diunggah pada 25 November 2016 itu mendapatkan retweet hingga 1.062 kali. Komentarnya pun beragam. Misalnya, akun KhawarijPekok dengan nama pengguna ‏@yudihliang menulis: “@FerryMaitimu Yang tabah ya saudaraku....maafkan ulah saudara2 kami yg tdk paham ARTI TOLERANSI. semoga pemerintah melihat & bertindak Arif.”

    Dari hasil penelusuran Tempo, rupanya peristiwa itu terjadi empat tahun yang lalu. Sementara saat ini, di lokasi yang direncanakan pembangunan gereja di Desa Jejalen Jaya, sudah lama tak ada aktivitas. Adapun jemaat gereja itu bergabung dengan jemaat lain di bilangan Bekasi Timur. […]

    Lalu, setelah ditelusuri lebih lanjut, peristiwa dalam video tersebut sebenarnya terjadi di tahun 2012. Adapun, kejadian perihal Gereja HKBP Filadelfia sudah menemui titik terang pada tahun 2019. Menurut laman ombudsman.go.id, jemaat HKBP Filadelfia Bekasi memperoleh tempat ibadanya. Berikut kutipannya:

    […] JAKARTA - Lembaga Negara Pengawas Pelayanan Publik Ombudsman RI pada tahun 2012 menerima laporan masyarakat dari Tim Advokasi dan Litigasi HKBP Filadelfia terkait Bupati Bekasi yang tidak melaksanakan Putusan Pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap PTUN Bandung Nomor 42/G/2010/PTUN.Bdg jo. PT.TUN Nomor 255/B/2010/PT.TUN Jakarta.

    Isi Putusan PTUN adalah membatalkan Surat Keputusan Bupati Nomor: 300/675/Kesbangpolinmas/09, tanggal 31 Desember 2009 memerintahkan Tergugat untuk memproses izin yang telah diajukan Penggugat serta memberikan izin untuk mendirikan rumah ibadah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Namun penyelesaian laporan tersebut sempatdeadlockkarena masing-masing berkeras dengan pertimbangan yang masuk akal. Sementara jemaat HKBP Filadelfia melalui pengacara menawarkan satu pilihan untuk membuka segel tanah untuk mengurus izin pendirian gereja. Sedangkan Pemda Bekasi melalui Bupati tetap menolak membuka segel karena kekhawatiran terjadi konflik.

    Kemudian pada bulan Maret Tahun 2018, Ombudsman berinisiatif menemui Ephorus HKBP di Kantor Pusat HKBP Pearaja, Tarutung, Sumatera Utara yang dihadiri pula oleh perwakilan Jemaat, Pendeta, Majlis Gereja dan Perwakilan Daerah HKBP Bekasi. Saat itu melalui Ephorus disepakati bahwa prioritas penyelesaian adalah agar jemaat HKBP Filadelfia bisa memperoleh tempat ibadah dan bukan membuka segel gereja.

    "Terpenting saat ini adalah hak ibadah Jemaat HKBP Filadelfia dapat berjalan dengan rasa nyaman dan aman walaupun di lokasi lain. Harus ada satu pemisahan antara masalah hukum yang sedang diperjuangkan dengan hak ibadah yang diharapkan," ujar Ephorus selaku Pimpinan Tertinggi Gereja HKBP saat itu.

    Tawaran dari Ephours tersebut diterima baik oleh Bupati Bekasi. "Saya akan mendukung jika Pimpinan dan Jemaat HKBP Filadelfia dapat beribadah di lokasi lain, tidak di lokasi lama yang sedang tersegel. Hal tersebut memperhatikan keamanan baik jemaat dikarenakan terdapat sekelompok warga sekitar yang menolak pendirian gereja. Saya sangat mendukung pendirian rumah ibadah karena hal itu adalah hal yang baik, saya tidak pernah menghalangi siapapun untuk beribadah," ujar Neneng Hasanah Yasin selaku Bupati Bekasi

    Sedangkan pimpinan HKBP Filadelfia Bekasi Pdt. Simanjuntak menyatakan, "Saya sangat berterima kasih atas dukungan dari Ibu Bupati jika melindungi hak ibadah setiap orang khususnya Jemaat HKBP Filadelfia di Kabupaten Bekasi".

    Dalam kesepakatan itu Anggota Ombudsman Ahmad Suaedy menyampaikan, "Ini adalah langkah maju yang telah macet tahun-tahun sebelumnya. Komunikasi yang mencair dan solusi atas permasalahan hak ibadah ditemukan saat ini. Kita sama-sama memperhatikan arahan Bapak Ephorus dan kini menemukan satu hal inti, yaitu hak dan tempat ibadah diutamakan."

    Kini mereka sudah bisa beribadah di Gedung Serba Guna beralamat Kampung Pulo RT 003/RW 037 Desa Sumber Jaya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat. Ombudsman menyampaikan terima kasih kepada semua pihak dan masyarakat Muslim sekitar yang bersedia menerima dan menghargai antar sesama. […]

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan tersebut, maka klaim bahwa kejadian dalam video terjadi di Riau merupakan klaim yang salah. Atas dasar itu, maka konten tersebut masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3649) [SALAH] Kokain Membunuh Coronavirus

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 13/03/2020

    Berita

    Beredar postingan gambar yang memuat judul “BREAKING NEWS, COCAINE KILLS CORONAVIRUS, SCIENTISTS SHOCKED TO DISCOVER THAT THIS DRUG CAN FIGHT THE VIRUS.”

    Hasil Cek Fakta

    Melalui hasil penelusuran, postingan gambar itu bukan tangkapan layar sebuah pemberitaan. Diketahui bahwa konten tersebut hasil rekayasa gambar dengan menggunakan peranti digital di breakyourownnews.com.

    Hal itu terlihat dari persamaan templat yang sama pada gambar sumber dengan tampilan awal dari peranti digital. Selain itu, gambar “kokain” dalam gambar sumber berasal dari stok foto dari laman bigstockphoto.com.

    Perihal klaim kokain dapat membunuh virus Corona atau COVID-19 tidak ditemukan faktanya. Melansir dari Politifact, kokain merupakan zat adiktif yang dapat menyebabkan masalah pernapasan jangka panjang dan gangguan pergerakan pada tubuh manusia.

    Bahkan, isu mengenai kokain dapat membunuh virus Corona mendapat respon dari Kementerian Kesehatan Perancis. Melalui akun Twitternya (@MinSoliSante), Kemenkes Perancis menyatakan bahwa kabar kokain dapat membunuh COVID-19 tidak benar.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dikatakan bahwa konten mengenai kokain dapat membunuh virus Corona merupakan konten yang keliru dan tidak berdasarkan fakta. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Fabricated Content atau Konten Palsu.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3648) [SALAH] Area Kantor Nokia di Menara Mulia Dibersihkan Setelah Ada Karyawan Meninggal

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 12/03/2020

    Berita

    Beredar pesan berantai yang menyebutkan bahwa kantor Nokia di Menara Mulia dibersihkan setelah ada karyawannya meninggal dunia. Dalam narasi disebutkan bahwa karyawan Nokia yang meninggal dunia memiliki tanda-tanda suspek virus Corona atau COVID-19. Berikut kutipan narasinya:

    “Area kantor Nokia di Menara Mulia besok dibersihkan setelah ada karyawan Nokia di lt.4 tiba-tiba meninggal Senin kemarin, masuk RS tgl 7 Maret dan meninggal tgl 9 Maret dengan kondisi demam dan muntah. Suspect awal typus seperti suspect awal kasus corona 1 & 2 di depok. Lucunya, teman-teman se-cubical almarhum tiba-tiba demam semua juga ????”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa informasi dalam pesan berantai tersebut keliru. Sebab, karyawan Nokia yang meninggal dunia bukan karena COVID-19. Selain itu, proses disinfeksi atau sterilisasi kantor pusat Nokia Indonesia hanya sebagai protokol dari Nokia Global dalam upaya meningkatkan keamanan terkait penyebaran COVID-19. Pernyataan itu disampaikan Nokia Indonesia melalui siaran pers yang diterima sejumlah media.

    “Pada hari Selasa 10 Maret, Nokia diberi tahu bahwa salah satu karyawan subkontraktor kami telah meninggal dunia. Tim kesehatan dan keselamatan kami melakukan penyelidikan menyeluruh dan menerima konfirmasi dari otoritas kesehatan terkait bahwa karyawan tersebut menderita penyakit yang tidak terkait dengan COVID-19. Untuk menghormati almarhum dan keluarga mereka, kami tidak akan membagikan rincian lebih lanjut mengenai hal ini,” tulis pernyataan resmi Nokia.

    Selain itu, Nokia Indonesia juga mengupayakan karyawannya untuk bekerja jarak jauh sampai kantor selesai disterilkan.

    "Sampai saat ini, kami telah mengambil berbagai langkah di banyak negara, termasuk tindakan seperti membatasi perjalanan, bekerja dari rumah, mengkarantina dalam kasus-kasus tertentu, meningkatkan pembersihan atau disinfektan kantor, dan meminta instruksi yang jelas dari kesehatan dan keselamatan bagi wisatawan yang datang ke dan dari area tertentu dengan menyebutkan beberapa kegiatannya," tambahnya.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penjelasan dari pihak Nokia Indonesia tersebut, maka dapat dikatakan bahwa informasi dalam pesan berantai Whatsapp itu tidak benar. Dengan demikian, konten tersebut masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3647) [SALAH] Video Angin Puting Beliung Menerjang Sukabumi

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 11/03/2020

    Berita

    Beredar postingan video yang diklaim sebagai bencana alam puting beliung di Sukabumi. Postingan tersebut beredar di Twitter dan dibagikan pada tanggal 3 Maret 2020. Berikut kutipan narasinya:

    “Innaa lilllaahi..... angin puting beliung menerjang Sukabumi.... semoga tidak ada korban jiwa...”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa video tersebut bukanlah video mengenai bencana puting beliung di Sukabumi. Peristiwa sebenarnya dalam video itu ialah bencana puting beliung pada tanggal 11 Januari 2019 di Rancaekek, Bandung.

    Hal itu diketahui dari postingan @ElshintaBandung pada tanggal 11 Januari 2019 yang mencuitkan kembali cuitan akun @abdiagoes91. “16.11: RT @abdiagoes91 Inilah angin puting beliung di daerah Rancaekek, yang sempat terekam. #VisiGenerasiKini,” cuit akun @ElshintaBandung.

    Selain itu, ditemukan pula sejumlah pemberitaan terkait bencana alam yang terjadi di bulan Januari 2019 tersebut. Berikut kutipan pemberitaannya:

    Dari liputan6.com:
    […] Puting Beliung Terjang Rancaekek, Ratusan Rumah Rusak dan Warga Terluka

    Liputan6.com, Bandung - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung merilis data sementara wilayah terdampak angin puting beliung di wilayah Rancaekek.

    Menurut keterangan BPBD, angin puting beliung paling berdampak di tiga titik, yakni di Kampung Papanggungan, Kampung Jati Sari dan Komplek Perum Rancaekek Permai 2, Desa Jelegong.

    Adapun kerusakan akibat bencana tersebut membuat ratusan rumah mengalami kerusakan. Di Kampung Jati Sari Rt 01 Rw 14, sebnyak 15 unit rumah rusak berat. Sedangkan di Kampung Papanggungan RT 02 RW 06, sebanyak 50 unit rumah rusak ringan.

    Sebanyak 300 unit menimpa wilayah Komplek Rancaekek Permai 2. Masing-masing di blok D, C dan E. Adapun korban akibat puting beliung yang terjadi sore tadi yaitu sebanyak 15 orang mengalami luka ringan dan satu luka berat.

    BPBD telah berkoordinasi dengan pihak Desa Jelegong dan Satpol PP Kecamatan Rancaekek untuk penyesuaian data kerusakan awal.

    "Untuk kebutuhan mendesak saat ini adalah tenda pengungsi sementara, terpal, alat penerangan, bahan makanan dan air bersih," ujar Kepala BPBD Kabupaten Bandung, Akhmad Johara, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/1/2019).

    Sementara itu, juru bicara Kantor SAR Bandung Joshua Banjarnahor menyampaikan, hasil penanganan sementara tim SAR yakni membantu penyelamatan warga yang mengalami luka-luka. Korban luka selanjutnya dibawa ke Puskesmas setempat untuk mendapatkan penanganan medis.

    "Korban luka satu orang dibawa ke Puskesmas," katanya.

    Ia menyebutkan, kondisi terkini korban puting beliung sudah dievakuasi ke tempat yang lebih aman. "Dibawa ke kantor desa dan ada yang mengungsi ke rumah keluarganya. Yang terluka sebagian besar pemulihan di tempat," kata Joshua. […]

    Dari tempo.co:

    […] BNPB: 640 Rumah di Rancaekek Rusak Diterjang Puting Beliung

    TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 640 unit rumah rusak akibat angin puting beliung yang melanda Desa Jelegong, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Bencana tersebut terjadi pada Jumat sore, 11 Januari 2019, sekitar pukul 15.15 WIB.

    "Sebanyak 640 unit rumah rusak akibat puting beliung," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Sabtu, 12 Januari 2019.

    Sutopo mengatakan angin puting beliung ini juga menyebabkan korban luka berat sebanyak 1 orang, dan luka ringan 15 orang. Selain itu, 82 keluarga untuk sementara mengungsi akibat bencana itu. "Warga mengungsi di tenda pengungsian serta Masjid At-Taqwa," katanya.

    Sutopo menuturkan penanganan dampak bencana angin puting beliung ini masih terus dilakukan pemerintah daerah serta pihak terkait. Selain itu, kata dia, Bupati Bandung juga menetapkan masa tanggap darurat selama 7 hari terhitung dari 12-18 Januari 2019. "Status tanggap darurat ditetapkan agar ada kemudahan akses karena dampaknya cukup besar," ucapnya.

    Menurut Sutopo, Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah mendirikan sarana penanganan bencana seperti 1 unit tenda pengungsian. Tim ini juga menyalurkan 80 unit family kit serta menyediakan 4 tangki air bersih untuk kebutuhan warga terdampak. "Dinas Sosial Kabupaten Bandung juga telah mendirikan dapur umum dan 1 unit tenda pengungsi lain," tuturnya.

    Bencana angin puting beliung ini juga terjadi di beberapa daerah di Pulau Jawa seperti Wonogiri, Karanganyar, Cepu, Boyolali, serta Yogyakarta. Menurut Sutopo, meski dampak angin puting beliung di daerah-daerah tersebut tak banyak, penanganan darurat masih dilakukan oleh BPBD dan aparat terkait. "Khususnya penanganan pohon tumbang, perbaikan rumah, bantuan logistik, dan lainnya kepada masyarakat terdampak," katanya. […]

    Kesimpulan

    Dari penjelasan tersebut, maka dapat dipastikan bahwa video yang diklaim sebagai bencana alam puting beliung di Sukabumi menyesatkan. Peristiwa sebenarnya dari video tersebut terjadi di Rancaekek, Bandung pada tanggal 11 Januari 2019. Oleh sebab itu, konten postingan sumber masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.

    Rujukan