• (GFD-2020-3658) [SALAH] “jangan ke Kokas dulu ya, mall di lockdown karena salah satu staff diatas ada yang suspect Covid-19”

    Sumber: www.whatsapp.com
    Tanggal publish: 16/03/2020

    Berita

    Manajemen Kota Kasablanka (Kokas) membantah isu yang beredar bahwa Mal Kokas diisolasi (lockdown) lantaran terdapat pengunjung ataupun pekerja yang terjangkit virus corona (Covid-19). Pelaku penyebar kabar hoaks itu pun telah memberikan klarifikasinya.

    Beredar informasi yang berisi klaim bahwa mall Kota Kasablanka (Kokas) di lockdown.

    “OMD Indonesia, Office Tower 33rd Floor Unit H, Jl. Casablanca Raya Kav. 88, Jakarta Selatan 12870. jangan ke Kokas dulu ya, mall di lockdown karena salah satu staff diatas ada yang suspect Covid-19,” bunyi pesan berantai tersebut.

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN

    Manajemen Kota Kasablanka (Kokas) membantah isu yang beredar bahwa Mal Kokas diisolasi (lockdown) lantaran terdapat pengunjung ataupun pekerja yang terjangkit virus corona (Covid-19). Pelaku penyebar kabar hoaks itu pun telah memberikan klarifikasinya.

    Dalam akun instagram Kota Kasablanka, manajemen menegaskan kabar itu hoax. Mal Kota Kasablanka tidak di-lockdown dan masih beroperasi seperti biasa.

    “Sampai saat ini, isu yang beredar TIDAK BENAR dan Kota Kasablanka tetap beroperasi seperti biasa,” tulis akun tersebut dilihat Jumat (13/3/2020).

    “Sebenarnya Mal (Kokas) itu tidak ada di-lockdown sama sekali. Jadi kita sudah klarifikasi juga isu itu tidak benar dan mal itu beroperasi seperti biasa,” kata Marketing Communication Kota Kasablanka, Monica kepada Republika.co.id, Jumat (13/3).

    Monica juga membantah kabar bahwa terdapat pengunjung ataupun pegawai Kokas yang positif terjangkit Covid-19. “Tidak ada pengunjung yang seperti itu (menunjukkan gejala Covid-19).

    Ia menjelaskan, kabar hoaks itu pertama kali beredar pada Jumat pagi lewat cuitan salah satu akun Twitter @malasariputri. Lalu, kabar itu pun beredar luas. Mengetahui ada isu kabar tersebut, Monica segera melakukan pengecekan di Mal Kokas. Nyatanya, mal masih beroperasi seperti biasa. Pengunjung masih berdatangan dan acara pameran juga berlangsung normal.

    Oleh karena itu, pihaknya segera meminta klarifikasi kepada pelaku penyebaran isu hoaks tersebut. “Jadi ternyata dia menuliskan twit itu berdasarkan kecemasan pribadi dia sendiri terhadap isu corona,” ujar Monica.

    Twit itu pun akhirnya, kata Monica, sudah dihapus oleh pelaku penyebar. Pelaku pun telah mengunggah twit berisikan klarifikasi atas kabar bohong tersebut.

    “Melalui surat ini, saya bernama Kintan Andyarmalasari Putri berkamksud untuk menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf kepada Building Management dari Gedung 88 Kota Kasablanka atas status twitter saya (@malasariputri) mengenai informasi suspect corona di Gedung 88 atau Gedung Prudential, bahwasanya informasi yang saya sampaikan tersebut tidak benar,” demikian bunyi surat klarifikasi dari penyebar kabar hoaks tersebut yang diunggah di akun Twitter-nya.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3657) [SALAH] “the Simpsons 1993 memprediksi Corona virus dari China”

    Sumber: Media Online
    Tanggal publish: 16/03/2020

    Berita

    Gambar hasil suntingan / editan. Potongan adegan kartun tersebut diambil dari dua episode The Simpsons yang berbeda. Kata ‘Corona Virus’ ditambahkan pada layar yang aslinya menampilkan tulisan, ‘Apocalypse Meow’.

    Akun Pandu Ishaq Nandana (fb.com/pandu.nandana) mengunggah sebuah gambar disertai narasi sebagai berikut:

    “Jangan pernah meremehkan the simpsons… the Simpsons 1993.. Corona virus dari China..”

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Periksa Fakta AFP, Tim Cek Fakta Liputan6 dan Snopes, klaim bahwa serial kartun The Simpsons tahun 1993 memprediksi adanya wabah virus Corona adalah klaim yang salah.

    Gambar yang diunggah oleh sumber klaim adalah hasil suntingan / editan. Potongan adegan kartun tersebut diambil dari dua episode The Simpsons yang berbeda. Kata ‘Corona Virus’ ditambahkan pada layar yang aslinya menampilkan tulisan, ‘Apocalypse Meow’.

    Tiga dari empat gambar di unggahan menyesatkan diambil dari Musim Ke-4, Episode Ke-21 dari serial kartun itu, seperti yang diklaim.

    Episode itu berjudul “Marge in Chains”, yang menampilkan virus yang menyebar dari Jepang ke Springfield dari sebuah paket. Akan tetapi, penyakit tersebut dideskripsikan sebagai flu Osaka – bukan virus corona – dalam laporan yang dibacakan oleh pembawa berita di kartun itu, Kent Brockman.

    Sementara itu, gambar di kanan bawah berasal dari episode yang berbeda. AFP melakukan pencarian kata kunci “apocalypse meow” – tulisan berwarna merah yang terlihat di belakang kata “corona virus” yang berwarna kuning – dan menemukan tangkapan layar diambil dari salah satu episode di tahun 2010.

    Episode itu berjudul “The Fool Monty” menceritakan tentang plot oleh media untuk merilis penyakit buatan manusia yang dikenal sebagai “house cat flu” atau “flu kucing rumahan”.

    Saat pembacaan berita, Kent Brockman digambarkan duduk membacakan berita dengan latar di sebelah kirinya bertuliskan “Apocalypse Meow” dengan gambar seekor kucing. Tulisan tersebut kemudian ditimpa dengan kata “Corona Virus” yang hasil suntingannya kemudian beredar di berbagai unggahan di media sosial.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya telah membantah klaim menyesatkan yang menyatakan orang-orang bisa terinfeksi virus corona tipe baru dari parsel yang datang dari Tiongkok.

    “Sangat tidak mungkin Anda bisa terinfeksi COVID-19 hanya dengan menyentuh bagian luar paket yang dikirim dari Tiongkok atau negara lain. Virus umumnya tidak dapat bertahan lebih dari beberapa jam pada bahan berpori seperti kertas atau karton.” kata juru bicara WHO Tarik Jasarevic kepada AFP melalui email.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3656) [SALAH] “Satu pasien virus corona dr Badau otw dirujuk ke rumah sakit rujukan Sintang”

    Sumber: www.whatsapp.com
    Tanggal publish: 16/03/2020

    Berita

    Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, dr Harisinto Lynoh menegaskan apa yang disebarkan di media sosial merupakan hoaks. Sinto menyatakan saat ini ruang isolasi di Rumah Sakit Ade M Joen Sintang masih kosong dan tidak ada pasien kasus Corona yang dirawat di Rumah Sakit Sintang.

    Beredar informasi di aplikasi percakapan whatsapp seperti berikut;

    “Selamat sore kwn2,
    barusan dpt info dr kwn yg kerja di RS sintang bahwa ada satu pasien virus corona dr Badau saat ini sdg otw dirujuk ke rumah sakit rujukan Sintang, utk kita waspada klu ada yang berkunjung ke RS Anang klupa pakai masker”

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN

    Direktur Rumah Sakit Ade M Joen Sintang Kalimantan Barat dr Rosa Trivina membantah ada pasien suspect Corona yang dirawat di Rumah Sakit Ade M Joen Sintang yang dirujuk dari Kabupaten Sekadau.

    Menurutnya informasi di Media sosial tidak benar, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan Dinas Kesehatan Sekadau dan memang ada warga Sekadau yang baru pulang dari Kuala Lumpur Malaysia yang mengeluh sakit flu namun dipastikan bukan akibat virus corona.

    “Kami sudah melakukan komunikasi dengan dinas kesehatan Sekadau, memang sempat ada rencana warga tersebut di bawa ke Sintang , namun sakit flu orang tersebut katagori biasa karena kelelahan dan tidak sedang di rawat di Rumah Sakit, kendati demikian yang bersangkutan berada pada pengawasan Dinas Kesehatan kabupaten Sekadau,” ungkapnya, jumat (13/03/2020).

    Sesuai prosudur Kemenkes, orang yang berpergian Keluar Negeri dilakukan pengawasan oleh Dinas Kesehatan hingga masa inkubasinya selesai.

    Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang dr Harisinto Lynoh juga turut membantah apa yang disebarkan di media sosial merupakan hoax. Sinto menyatakan saat ini ruang isolasi di Rumah Sakit Ade M Joen Sintang masih kosong dan tidak ada pasien kasus corona yang dirawat di Rumah Sakit Sintang.

    “Sekitar empat orang warga Sekadau yang baru pulang dari Kuala Lumpur memang sedang dalam pengawasan Dinas Kesehatan, tapi kondisi mereka katagori sehat-sehat saja,” ujarnya.

    “Masa pengawasan ini dilakukan minimal selama 15 hari namun bisa lebih, pengawasan yang dilakukan-pun bukan di Rumah Sakit, mereka berada di Rumah, Postingan di Media Sosial ini Hoax” tegasnya.

    Di media Sosial memang viral tentang orang dengan suspect corona yang sedang dirujuk ke Rumah Sakit Ade M Joen Sintang, namun informasi ini tidak jelas.

    Rumah Sakit Ade M Joen Sintang memang salah satu Rumah Sakit dari 3 Rumah Sakit di Kalbar yang ditetapkan kementerian kesehatan sebagai Rumah Sakit rujukan untuk kasus corona.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3655) [BERITA] Malware “AZORult” di Aplikasi Palsu Peta Sebaran COVID-19

    Sumber: Media Online
    Tanggal publish: 16/03/2020

    Berita

    Peta yang BENAR adalah di situs https://coronavirus.jhu.edu/map.html, BUKAN dalam bentuk file yang diunduh.

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN
    1) CNN Indonesia: “malware tertanam di dalam file yang diberi nama Corona-virus-Map.com.exe. File ini merupakan jenis Win32 EXE dengan ukuran payload 3,26MB.”

    Selengkapnya di “Ada Malware Menyamar di Situs Peta Penyebaran Corona” http://bit.ly/2WcRFOk / http://bit.ly/39RRegn (arsip cadangan).


    (2) TNW: “Penyerang merancang situs web yang terkait dengan coronavirus untuk meminta Anda mengunduh aplikasi agar Anda mendapat informasi terbaru tentang situasinya. Aplikasi ini tidak memerlukan instalasi apa pun, dan menunjukkan kepada Anda peta tentang bagaimana COVID-19 menyebar. Namun, ini adalah tempat bagi penyerang untuk menghasilkan file biner berbahaya dan menginstalnya di komputer Anda.

    Untuk lebih jelasnya, situs web ini berpose sebagai peta asli untuk melacak coronavirus, tetapi memiliki URL yang berbeda atau detail berbeda dari sumber aslinya.

    Saat ini, malware hanya memengaruhi mesin Windows. Tetapi Alfasi mengharapkan penyerang untuk bekerja pada versi baru yang mungkin mempengaruhi sistem lain juga.”

    Google Translate Chrome extension, selengkapnya di “Hackers are using coronavirus maps to infect your computer” http://bit.ly/2w9QMLN / http://bit.ly/2QdpniE (arsip cadangan).

    Rujukan