Isu lama beredar kembali dan dikaitkan dengan Covid-19. WHO menyatakan tidak ada bukti bahwa obat saat ini dapat mencegah atau menyembuhkan penyakit. WHO tidak merekomendasikan pengobatan sendiri dengan obat apa pun, termasuk antibiotik, sebagai pencegahan atau penyembuhan untuk COVID-19. Selain itu, klaim bahwa lemon panas dapat membunuh sel kanker adalah klaim yang tidak didukung oleh bukti medis yang kredibel.
Beredar narasi yang berisi narasi sebagai berikut:
“Halo, saya Laila Ahmadi dari Tiongkok, mahasiswa Fakultas Ilmu Kedokteran di Universitas Zanjan.
Virus Corona atau COVD-19 akan mencapai negara mana saja cepat atau lambat, dan tidak ada keraguan bahwa banyak negara tidak memiliki kit atau peralatan diagnostik canggih. Silakan gunakan vitamin C alami sebanyak mungkin untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh Anda. Saat ini, virus tidak mengandung vaksin atau perawatan khusus. Sayangnya, karena mutasi genetik yang membuatnya sangat berbahaya. Penyakit ini tampaknya disebabkan oleh penggabungan gen antara ular dan kelelawar, dan telah memperoleh kemampuan untuk menginfeksi mamalia, termasuk manusia.
Penting untuk memiliki pengetahuan yang lebih besar tentang penyakit ini: Profesor Chen Horin, CEO Rumah Sakit Militer Beijing, mengatakan: “Irisan lemon dalam segelas air hangat dapat menyelamatkan hidup Anda”.
Jadi, apa pun yang Anda lakukan, lihat pesan ini dan bagikan kepada orang lain!
Lemon panas dapat membunuh sel kanker! Potong lemon menjadi tiga bagian dan masukkan ke dalam gelas, lalu tuangkan air panas dan ubah menjadi (air alkali), minumlah setiap hari, itu pasti akan menguntungkan semua orang. Perawatan dengan ekstrak ini hanya menghancurkan sel-sel ganas dan tidak mempengaruhi sel-sel sehat.
Kedua, asam karboksilat dalam jus lemon dapat mengatur tekanan darah tinggi, melindungi pembuluh darah sempit, mengatur sirkulasi darah dan mengurangi pembekuan darah.
Setelah membaca pesan, pindahkan ke orang yang Anda cintai dan jaga kesehatan pribadi Anda.
Saran: Profesor Chen Horin mencatat bahwa siapa pun yang menerima pesan ini setidaknya dijamin untuk menyelamatkan hidup seseorang … Saya melakukan pekerjaan saya dan saya harap Anda dapat membantu saya mengembangkannya juga.”
(GFD-2020-3660) [SALAH] “Profesor Chen Horin mengatakan Lemon panas dapat membunuh sel kanker”
Sumber: www.whatsapp.comTanggal publish: 16/03/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa lemon panas dapat membunuh sel kanker adalah klaim yang tidak didukung oleh bukti medis yang kredibel. Ini adalah isu lama yang beredar kembali dan dikaitkan dengan wabah virus Corona atau Covid-19.
WHO menyatakan tidak ada bukti bahwa obat saat ini dapat mencegah atau menyembuhkan penyakit. WHO tidak merekomendasikan pengobatan sendiri dengan obat apa pun, termasuk antibiotik, sebagai pencegahan atau penyembuhan untuk COVID-19. Namun, ada beberapa uji klinis yang sedang berlangsung yang mencakup obat-obatan barat dan tradisional. WHO akan terus memberikan informasi terbaru segera setelah temuan klinis tersedia.
Selain itu, klaim bahwa lemon panas dapat membunuh sel kanker sendiri adalah klaim yang sudah sejak lama beredar dan dibantah. Salah satunya artikel yang diterbitkan oleh Snopes.com pada tahun 2011.
Artikel yang berjudul “Do Lemons Cure Cancer?” ini menyatakan bahwa bahwa lemon “membunuh sel kanker” dan “10.000 kali lebih kuat dari kemoterapi” tidak didukung oleh bukti medis yang kredibel.
Memang benar dalam arti umum bahwa lemon (dan buah jeruk pada umumnya) memberikan sejumlah manfaat gizi dan kesehatan yang bermanfaat. Beberapa makalah akademis yang diterbitkan dalam dekade terakhir juga menunjukkan bahwa lemon, serta buah jeruk lainnya, mungkin memiliki beberapa sifat anti kanker yang substansial.
Namun, yang terbaik yang dapat dikatakan pada titik ini adalah bahwa buah jeruk berpotensi mengandung sifat anti-kanker yang dapat membantu menangkal kanker. Tidak ada penelitian ilmiah atau medis terkemuka yang melaporkan bahwa lemon secara definitif ditemukan sebagai “obat yang terbukti melawan kanker dari semua jenis,” juga tidak ada “produsen obat terbesar di dunia” (tidak disebutkan namanya) “melaporkan bahwa lemon adalah” 10.000 kali lebih kuat dari kemoterapi “dan bahwa konsumsi mereka dapat” menghancurkan sel-sel [kanker] ganas. ” Semua klaim itu hiperbola dan berlebihan tidak didukung oleh fakta.
Terkait dengan nama ‘Laila Ahmadi dari Tiongkok, mahasiswa Fakultas Ilmu Kedokteran di Universitas Zanjan’ dan ‘Profesor Chen Horin, CEO Rumah Sakit Militer Beijing’, berikut hasil periksa fakta dari AFP;
Meskipun tidak ada universitas seperti itu di Cina, pencarian Google mengungkapkan “Leila Ahmadi” yang bekerja di departemen kebidanan di Universitas Ilmu Kedokteran Zanjan di Iran. Menurut situs web universitas, Ahmadi adalah seorang dosen dan memegang gelar master dalam kebidanan. AFP menghubunginya tetapi belum menerima balasan.
Tulisan juga menyebutkan “Profesor Chen Horin, CEO Rumah Sakit Militer Beijing”, yang mengatakan bahwa minum lemon dan air hangat “dapat menyelamatkan hidup Anda”. AFP tidak menemukan jejak profesor.
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa lemon panas dapat membunuh sel kanker adalah klaim yang tidak didukung oleh bukti medis yang kredibel. Ini adalah isu lama yang beredar kembali dan dikaitkan dengan wabah virus Corona atau Covid-19.
WHO menyatakan tidak ada bukti bahwa obat saat ini dapat mencegah atau menyembuhkan penyakit. WHO tidak merekomendasikan pengobatan sendiri dengan obat apa pun, termasuk antibiotik, sebagai pencegahan atau penyembuhan untuk COVID-19. Namun, ada beberapa uji klinis yang sedang berlangsung yang mencakup obat-obatan barat dan tradisional. WHO akan terus memberikan informasi terbaru segera setelah temuan klinis tersedia.
Selain itu, klaim bahwa lemon panas dapat membunuh sel kanker sendiri adalah klaim yang sudah sejak lama beredar dan dibantah. Salah satunya artikel yang diterbitkan oleh Snopes.com pada tahun 2011.
Artikel yang berjudul “Do Lemons Cure Cancer?” ini menyatakan bahwa bahwa lemon “membunuh sel kanker” dan “10.000 kali lebih kuat dari kemoterapi” tidak didukung oleh bukti medis yang kredibel.
Memang benar dalam arti umum bahwa lemon (dan buah jeruk pada umumnya) memberikan sejumlah manfaat gizi dan kesehatan yang bermanfaat. Beberapa makalah akademis yang diterbitkan dalam dekade terakhir juga menunjukkan bahwa lemon, serta buah jeruk lainnya, mungkin memiliki beberapa sifat anti kanker yang substansial.
Namun, yang terbaik yang dapat dikatakan pada titik ini adalah bahwa buah jeruk berpotensi mengandung sifat anti-kanker yang dapat membantu menangkal kanker. Tidak ada penelitian ilmiah atau medis terkemuka yang melaporkan bahwa lemon secara definitif ditemukan sebagai “obat yang terbukti melawan kanker dari semua jenis,” juga tidak ada “produsen obat terbesar di dunia” (tidak disebutkan namanya) “melaporkan bahwa lemon adalah” 10.000 kali lebih kuat dari kemoterapi “dan bahwa konsumsi mereka dapat” menghancurkan sel-sel [kanker] ganas. ” Semua klaim itu hiperbola dan berlebihan tidak didukung oleh fakta.
Terkait dengan nama ‘Laila Ahmadi dari Tiongkok, mahasiswa Fakultas Ilmu Kedokteran di Universitas Zanjan’ dan ‘Profesor Chen Horin, CEO Rumah Sakit Militer Beijing’, berikut hasil periksa fakta dari AFP;
Meskipun tidak ada universitas seperti itu di Cina, pencarian Google mengungkapkan “Leila Ahmadi” yang bekerja di departemen kebidanan di Universitas Ilmu Kedokteran Zanjan di Iran. Menurut situs web universitas, Ahmadi adalah seorang dosen dan memegang gelar master dalam kebidanan. AFP menghubunginya tetapi belum menerima balasan.
Tulisan juga menyebutkan “Profesor Chen Horin, CEO Rumah Sakit Militer Beijing”, yang mengatakan bahwa minum lemon dan air hangat “dapat menyelamatkan hidup Anda”. AFP tidak menemukan jejak profesor.
Rujukan
(GFD-2020-3659) [BERITA] Kemendagri Bantah Tito Karnavian Terjangkit Covid-19
Sumber: Media OnlineTanggal publish: 16/03/2020
Berita
Kepala Pusat Penerangan Kemendagri Bahtiar membantah Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Prof. H. M Tito Karnavian Ph.D dan Istri dalam keadaan kurang sehat. Staf Khusus Mendagri Kastorius Sinaga memastikan Tito sampai saat ini masih dalam kondisi sehat dan tidak terjangkit virus Corona atau Covid-19.
Beredar artikel berjudul “Mendagri Tito Karnavian ke RSUP Persahabatan, Terjangkit Corona?” . Salah satu yang memuat artikel ini adalah situs beritamedia[dot]id yang menyalin artikel dari situs pojoksatu.id.
Dalam artikel ini ditulis: “Spekulasi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian terkena virus corona langsung mencuat setelah mantan Kapolri itu mengunjungi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Jakarta Timur, Sabtu (14/3/2020). Maklum, kekhawatiran akan penyebaran virus corona ke anggota Kabinet Kerja Jilid II kini semakin menguat menyusul konfirmasi Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi yang dinyatakan positif Covid-19. Seperti diketahui, RS Persahabatan menjadi rumah sakit rujukan untuk penanganan pasien akibat virus corona.”
Beredar artikel berjudul “Mendagri Tito Karnavian ke RSUP Persahabatan, Terjangkit Corona?” . Salah satu yang memuat artikel ini adalah situs beritamedia[dot]id yang menyalin artikel dari situs pojoksatu.id.
Dalam artikel ini ditulis: “Spekulasi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian terkena virus corona langsung mencuat setelah mantan Kapolri itu mengunjungi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Jakarta Timur, Sabtu (14/3/2020). Maklum, kekhawatiran akan penyebaran virus corona ke anggota Kabinet Kerja Jilid II kini semakin menguat menyusul konfirmasi Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi yang dinyatakan positif Covid-19. Seperti diketahui, RS Persahabatan menjadi rumah sakit rujukan untuk penanganan pasien akibat virus corona.”
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
Sebenarnya, jika artikel ini dibaca sampai akhir, di paragraf ke 4, ada penjelasan dari Staf Khusus Mendagri Kastorius Sinaga, yang membantah klaim bahwa Mendagri Tito Karnavian terjangkit virus corona.
Berikut kutipan paragraf ke 4 sampai selesai:
“Menurut Staf Khusus Mendagri Kastorius Sinaga, banyak pihak menanyakan apakah benar Tito juga terjangkiti virus corona sehingga dirawat di RS Persahabatan.
“Seharian saya dapat banyak pertanyaan dari wartawan dan juga dari rekan yang menanyakan kebenaran kabar bahwa Mendagri Tito terkena infeksi virus corona dan dirawat di RS Persahabatan,“ kata Kastorius, dikutip Pojoksatu.id dari JPNN.
Kastorius menyatakan bahwa Tito tidak terjangkiti COVID-19. Walakin, Kasto -panggilan akrabnya- mengakui bahwa Tito memang sempat mengunjungi RS Persahabatan.
“Tidak benar bila Pak Tito terkena virus corona dan dirawat di rumah sakit. Memang benar siang tadi Bapak Mendagri berkunjung ke RS Persahabatan dan mobil dinas beliau Land Cruiser RI 21 tampak terparkir di lobi pintu masuk,” sambung Kasto.
Kasto menegaskan, Tito mengunjungi RS Persahabatan untuk menjenguk Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Kiagus Badaruddin yang meninggal dunia.
“Almarhum adalah sahabat dan juga dipandang oleh Mendagri sebagai senior,” pungkas Kasto.”
Selain itu, Kepala Pusat Penerangan Kemendagri Bahtiar membantah Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Prof. H. M Tito Karnavian Ph.D dan Istri dalam keadaan kurang sehat.
“Bapak Mendagri dan ibu, Alhamdulilah saat ini dalam kondisi sehat walafiat dan tidak benar apabila ada informasi bahwa beliau sakit, mari kita lawan hoaks,” kata Bahtiar berdasarkan pernyataan pers yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Bahtiar memastikan Tito dan Tri beraktivitas seperti biasa. Mereka bahkan sempat menghadiri acara Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK Ke-48 di Desa Sukaluyu, Kabupaten Karawang, Sabtu (14/3) pagi. Selain itu, Tito sempat hadir di MetroTV untuk membacakan dan memberi penghargaan Kick Andy Heroes Award.
“Bapak Mendagri beraktivitas seperti biasa dan dalam keadaan sehat walafiat,” tegas Bahtiar.
Sebenarnya, jika artikel ini dibaca sampai akhir, di paragraf ke 4, ada penjelasan dari Staf Khusus Mendagri Kastorius Sinaga, yang membantah klaim bahwa Mendagri Tito Karnavian terjangkit virus corona.
Berikut kutipan paragraf ke 4 sampai selesai:
“Menurut Staf Khusus Mendagri Kastorius Sinaga, banyak pihak menanyakan apakah benar Tito juga terjangkiti virus corona sehingga dirawat di RS Persahabatan.
“Seharian saya dapat banyak pertanyaan dari wartawan dan juga dari rekan yang menanyakan kebenaran kabar bahwa Mendagri Tito terkena infeksi virus corona dan dirawat di RS Persahabatan,“ kata Kastorius, dikutip Pojoksatu.id dari JPNN.
Kastorius menyatakan bahwa Tito tidak terjangkiti COVID-19. Walakin, Kasto -panggilan akrabnya- mengakui bahwa Tito memang sempat mengunjungi RS Persahabatan.
“Tidak benar bila Pak Tito terkena virus corona dan dirawat di rumah sakit. Memang benar siang tadi Bapak Mendagri berkunjung ke RS Persahabatan dan mobil dinas beliau Land Cruiser RI 21 tampak terparkir di lobi pintu masuk,” sambung Kasto.
Kasto menegaskan, Tito mengunjungi RS Persahabatan untuk menjenguk Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Kiagus Badaruddin yang meninggal dunia.
“Almarhum adalah sahabat dan juga dipandang oleh Mendagri sebagai senior,” pungkas Kasto.”
Selain itu, Kepala Pusat Penerangan Kemendagri Bahtiar membantah Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Prof. H. M Tito Karnavian Ph.D dan Istri dalam keadaan kurang sehat.
“Bapak Mendagri dan ibu, Alhamdulilah saat ini dalam kondisi sehat walafiat dan tidak benar apabila ada informasi bahwa beliau sakit, mari kita lawan hoaks,” kata Bahtiar berdasarkan pernyataan pers yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Bahtiar memastikan Tito dan Tri beraktivitas seperti biasa. Mereka bahkan sempat menghadiri acara Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK Ke-48 di Desa Sukaluyu, Kabupaten Karawang, Sabtu (14/3) pagi. Selain itu, Tito sempat hadir di MetroTV untuk membacakan dan memberi penghargaan Kick Andy Heroes Award.
“Bapak Mendagri beraktivitas seperti biasa dan dalam keadaan sehat walafiat,” tegas Bahtiar.
Rujukan
(GFD-2020-3658) [SALAH] “jangan ke Kokas dulu ya, mall di lockdown karena salah satu staff diatas ada yang suspect Covid-19”
Sumber: www.whatsapp.comTanggal publish: 16/03/2020
Berita
Manajemen Kota Kasablanka (Kokas) membantah isu yang beredar bahwa Mal Kokas diisolasi (lockdown) lantaran terdapat pengunjung ataupun pekerja yang terjangkit virus corona (Covid-19). Pelaku penyebar kabar hoaks itu pun telah memberikan klarifikasinya.
Beredar informasi yang berisi klaim bahwa mall Kota Kasablanka (Kokas) di lockdown.
“OMD Indonesia, Office Tower 33rd Floor Unit H, Jl. Casablanca Raya Kav. 88, Jakarta Selatan 12870. jangan ke Kokas dulu ya, mall di lockdown karena salah satu staff diatas ada yang suspect Covid-19,” bunyi pesan berantai tersebut.
Beredar informasi yang berisi klaim bahwa mall Kota Kasablanka (Kokas) di lockdown.
“OMD Indonesia, Office Tower 33rd Floor Unit H, Jl. Casablanca Raya Kav. 88, Jakarta Selatan 12870. jangan ke Kokas dulu ya, mall di lockdown karena salah satu staff diatas ada yang suspect Covid-19,” bunyi pesan berantai tersebut.
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
Manajemen Kota Kasablanka (Kokas) membantah isu yang beredar bahwa Mal Kokas diisolasi (lockdown) lantaran terdapat pengunjung ataupun pekerja yang terjangkit virus corona (Covid-19). Pelaku penyebar kabar hoaks itu pun telah memberikan klarifikasinya.
Dalam akun instagram Kota Kasablanka, manajemen menegaskan kabar itu hoax. Mal Kota Kasablanka tidak di-lockdown dan masih beroperasi seperti biasa.
“Sampai saat ini, isu yang beredar TIDAK BENAR dan Kota Kasablanka tetap beroperasi seperti biasa,” tulis akun tersebut dilihat Jumat (13/3/2020).
“Sebenarnya Mal (Kokas) itu tidak ada di-lockdown sama sekali. Jadi kita sudah klarifikasi juga isu itu tidak benar dan mal itu beroperasi seperti biasa,” kata Marketing Communication Kota Kasablanka, Monica kepada Republika.co.id, Jumat (13/3).
Monica juga membantah kabar bahwa terdapat pengunjung ataupun pegawai Kokas yang positif terjangkit Covid-19. “Tidak ada pengunjung yang seperti itu (menunjukkan gejala Covid-19).
Ia menjelaskan, kabar hoaks itu pertama kali beredar pada Jumat pagi lewat cuitan salah satu akun Twitter @malasariputri. Lalu, kabar itu pun beredar luas. Mengetahui ada isu kabar tersebut, Monica segera melakukan pengecekan di Mal Kokas. Nyatanya, mal masih beroperasi seperti biasa. Pengunjung masih berdatangan dan acara pameran juga berlangsung normal.
Oleh karena itu, pihaknya segera meminta klarifikasi kepada pelaku penyebaran isu hoaks tersebut. “Jadi ternyata dia menuliskan twit itu berdasarkan kecemasan pribadi dia sendiri terhadap isu corona,” ujar Monica.
Twit itu pun akhirnya, kata Monica, sudah dihapus oleh pelaku penyebar. Pelaku pun telah mengunggah twit berisikan klarifikasi atas kabar bohong tersebut.
“Melalui surat ini, saya bernama Kintan Andyarmalasari Putri berkamksud untuk menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf kepada Building Management dari Gedung 88 Kota Kasablanka atas status twitter saya (@malasariputri) mengenai informasi suspect corona di Gedung 88 atau Gedung Prudential, bahwasanya informasi yang saya sampaikan tersebut tidak benar,” demikian bunyi surat klarifikasi dari penyebar kabar hoaks tersebut yang diunggah di akun Twitter-nya.
Manajemen Kota Kasablanka (Kokas) membantah isu yang beredar bahwa Mal Kokas diisolasi (lockdown) lantaran terdapat pengunjung ataupun pekerja yang terjangkit virus corona (Covid-19). Pelaku penyebar kabar hoaks itu pun telah memberikan klarifikasinya.
Dalam akun instagram Kota Kasablanka, manajemen menegaskan kabar itu hoax. Mal Kota Kasablanka tidak di-lockdown dan masih beroperasi seperti biasa.
“Sampai saat ini, isu yang beredar TIDAK BENAR dan Kota Kasablanka tetap beroperasi seperti biasa,” tulis akun tersebut dilihat Jumat (13/3/2020).
“Sebenarnya Mal (Kokas) itu tidak ada di-lockdown sama sekali. Jadi kita sudah klarifikasi juga isu itu tidak benar dan mal itu beroperasi seperti biasa,” kata Marketing Communication Kota Kasablanka, Monica kepada Republika.co.id, Jumat (13/3).
Monica juga membantah kabar bahwa terdapat pengunjung ataupun pegawai Kokas yang positif terjangkit Covid-19. “Tidak ada pengunjung yang seperti itu (menunjukkan gejala Covid-19).
Ia menjelaskan, kabar hoaks itu pertama kali beredar pada Jumat pagi lewat cuitan salah satu akun Twitter @malasariputri. Lalu, kabar itu pun beredar luas. Mengetahui ada isu kabar tersebut, Monica segera melakukan pengecekan di Mal Kokas. Nyatanya, mal masih beroperasi seperti biasa. Pengunjung masih berdatangan dan acara pameran juga berlangsung normal.
Oleh karena itu, pihaknya segera meminta klarifikasi kepada pelaku penyebaran isu hoaks tersebut. “Jadi ternyata dia menuliskan twit itu berdasarkan kecemasan pribadi dia sendiri terhadap isu corona,” ujar Monica.
Twit itu pun akhirnya, kata Monica, sudah dihapus oleh pelaku penyebar. Pelaku pun telah mengunggah twit berisikan klarifikasi atas kabar bohong tersebut.
“Melalui surat ini, saya bernama Kintan Andyarmalasari Putri berkamksud untuk menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf kepada Building Management dari Gedung 88 Kota Kasablanka atas status twitter saya (@malasariputri) mengenai informasi suspect corona di Gedung 88 atau Gedung Prudential, bahwasanya informasi yang saya sampaikan tersebut tidak benar,” demikian bunyi surat klarifikasi dari penyebar kabar hoaks tersebut yang diunggah di akun Twitter-nya.
Rujukan
(GFD-2020-3657) [SALAH] “the Simpsons 1993 memprediksi Corona virus dari China”
Sumber: Media OnlineTanggal publish: 16/03/2020
Berita
Gambar hasil suntingan / editan. Potongan adegan kartun tersebut diambil dari dua episode The Simpsons yang berbeda. Kata ‘Corona Virus’ ditambahkan pada layar yang aslinya menampilkan tulisan, ‘Apocalypse Meow’.
Akun Pandu Ishaq Nandana (fb.com/pandu.nandana) mengunggah sebuah gambar disertai narasi sebagai berikut:
“Jangan pernah meremehkan the simpsons… the Simpsons 1993.. Corona virus dari China..”
Akun Pandu Ishaq Nandana (fb.com/pandu.nandana) mengunggah sebuah gambar disertai narasi sebagai berikut:
“Jangan pernah meremehkan the simpsons… the Simpsons 1993.. Corona virus dari China..”
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Periksa Fakta AFP, Tim Cek Fakta Liputan6 dan Snopes, klaim bahwa serial kartun The Simpsons tahun 1993 memprediksi adanya wabah virus Corona adalah klaim yang salah.
Gambar yang diunggah oleh sumber klaim adalah hasil suntingan / editan. Potongan adegan kartun tersebut diambil dari dua episode The Simpsons yang berbeda. Kata ‘Corona Virus’ ditambahkan pada layar yang aslinya menampilkan tulisan, ‘Apocalypse Meow’.
Tiga dari empat gambar di unggahan menyesatkan diambil dari Musim Ke-4, Episode Ke-21 dari serial kartun itu, seperti yang diklaim.
Episode itu berjudul “Marge in Chains”, yang menampilkan virus yang menyebar dari Jepang ke Springfield dari sebuah paket. Akan tetapi, penyakit tersebut dideskripsikan sebagai flu Osaka – bukan virus corona – dalam laporan yang dibacakan oleh pembawa berita di kartun itu, Kent Brockman.
Sementara itu, gambar di kanan bawah berasal dari episode yang berbeda. AFP melakukan pencarian kata kunci “apocalypse meow” – tulisan berwarna merah yang terlihat di belakang kata “corona virus” yang berwarna kuning – dan menemukan tangkapan layar diambil dari salah satu episode di tahun 2010.
Episode itu berjudul “The Fool Monty” menceritakan tentang plot oleh media untuk merilis penyakit buatan manusia yang dikenal sebagai “house cat flu” atau “flu kucing rumahan”.
Saat pembacaan berita, Kent Brockman digambarkan duduk membacakan berita dengan latar di sebelah kirinya bertuliskan “Apocalypse Meow” dengan gambar seekor kucing. Tulisan tersebut kemudian ditimpa dengan kata “Corona Virus” yang hasil suntingannya kemudian beredar di berbagai unggahan di media sosial.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya telah membantah klaim menyesatkan yang menyatakan orang-orang bisa terinfeksi virus corona tipe baru dari parsel yang datang dari Tiongkok.
“Sangat tidak mungkin Anda bisa terinfeksi COVID-19 hanya dengan menyentuh bagian luar paket yang dikirim dari Tiongkok atau negara lain. Virus umumnya tidak dapat bertahan lebih dari beberapa jam pada bahan berpori seperti kertas atau karton.” kata juru bicara WHO Tarik Jasarevic kepada AFP melalui email.
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Periksa Fakta AFP, Tim Cek Fakta Liputan6 dan Snopes, klaim bahwa serial kartun The Simpsons tahun 1993 memprediksi adanya wabah virus Corona adalah klaim yang salah.
Gambar yang diunggah oleh sumber klaim adalah hasil suntingan / editan. Potongan adegan kartun tersebut diambil dari dua episode The Simpsons yang berbeda. Kata ‘Corona Virus’ ditambahkan pada layar yang aslinya menampilkan tulisan, ‘Apocalypse Meow’.
Tiga dari empat gambar di unggahan menyesatkan diambil dari Musim Ke-4, Episode Ke-21 dari serial kartun itu, seperti yang diklaim.
Episode itu berjudul “Marge in Chains”, yang menampilkan virus yang menyebar dari Jepang ke Springfield dari sebuah paket. Akan tetapi, penyakit tersebut dideskripsikan sebagai flu Osaka – bukan virus corona – dalam laporan yang dibacakan oleh pembawa berita di kartun itu, Kent Brockman.
Sementara itu, gambar di kanan bawah berasal dari episode yang berbeda. AFP melakukan pencarian kata kunci “apocalypse meow” – tulisan berwarna merah yang terlihat di belakang kata “corona virus” yang berwarna kuning – dan menemukan tangkapan layar diambil dari salah satu episode di tahun 2010.
Episode itu berjudul “The Fool Monty” menceritakan tentang plot oleh media untuk merilis penyakit buatan manusia yang dikenal sebagai “house cat flu” atau “flu kucing rumahan”.
Saat pembacaan berita, Kent Brockman digambarkan duduk membacakan berita dengan latar di sebelah kirinya bertuliskan “Apocalypse Meow” dengan gambar seekor kucing. Tulisan tersebut kemudian ditimpa dengan kata “Corona Virus” yang hasil suntingannya kemudian beredar di berbagai unggahan di media sosial.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya telah membantah klaim menyesatkan yang menyatakan orang-orang bisa terinfeksi virus corona tipe baru dari parsel yang datang dari Tiongkok.
“Sangat tidak mungkin Anda bisa terinfeksi COVID-19 hanya dengan menyentuh bagian luar paket yang dikirim dari Tiongkok atau negara lain. Virus umumnya tidak dapat bertahan lebih dari beberapa jam pada bahan berpori seperti kertas atau karton.” kata juru bicara WHO Tarik Jasarevic kepada AFP melalui email.
Rujukan
Halaman: 5702/6094