BUKAN anak durhaka dan BUKAN di Kabupaten Bogor. Makhluk tersebut lahir dari kerbau milik seorang petani wanita di Thailand yang lahir akibat faktor kombinasi spesies genetik unik antara buaya dan kerbau.
Beredar artikel berjudul “Nauzubillahi Min Zalik, Anak Durhaka Berubah Menjadi Buaya..Semoga Yang Memb4gikan Ini Dijauhkan Dari Azab Allah Swt” yang dimuat di situs alquran-sun-nah[dot]blogspot.com. Artikel itu dilengkapi dengan tiga foto yang memperlihatkan seekor makhluk misterius yang mirip dengan buaya.
Berikut sebagian isi artikelnya :
“Warga Bogor belakangan dihebohkan dengan kasus anak yang dikutuk ibunya. Anak itu dikutuk jadi batu oleh sang ibu di Gunung Picung, Kabupaten Bogor. Banyak pihak yang bertanya-tanya tentang kebenaran berita tersebut. Sebab, berita anak berubah jadi batu berkembang cepat melalui media sosial Facebook”
(GFD-2020-3646) [SALAH] Foto “Anak Durhaka berubah menjadi Buaya di Gunung Picung, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor”
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 10/03/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Tempo dan Cek Fakta Liputan6, klaim bahwa foto itu adalah “Anak Durhaka berubah menjadi Buaya di Gunung Picung, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor” adalah klaim yang salah.
Makhluk yang mirip buaya dalam foto-foto itu bukanlah jelmaan dari seorang anak yang durhaka. Makhluk tersebut lahir dari kerbau milik seorang petani wanita di Thailand.
Selain itu, klaim lokasi kejadian adalah Gunung Picung, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor juga keliru. Karena Gunung Picung, adalah sebuah desa di Kecamatan Pamijahan, bukan di Kecataman Tenjolaya.
Foto-foto makhluk yang mirip buaya tersebut telah beredar di sejumlah situs dan media sosial sejak 2015. Menurut situs lokal Thailand, Thai Rath Online, dalam laporannya pada 24 September 2015, makhluk yang mirip buaya itu lahir dari kerbau milik seorang petani wanita di Ban Nong Don, Kecamatan Bu Sung, Distrik Wang Hin, Provinsi Sisaket, Thailand.
Induk kerbau yang hamil itu awalnya berteriak dengan keras. Tak lama kemudian, kerbau tersebut melahirkan bayi yang mirip dengan seekor buaya jantan, dengan kulit hitam dan bersisik. Namun, bayi kerbau yang baru lahir itu langsung mati.
Dilansir dari situs Science Times, keanehan yang dialami oleh hewan itu disebabkan oleh faktor kombinasi spesies genetik unik antara buaya dan kerbau. Spesies genetik adalah kelompok populasi yang secara genetik kompatibel untuk berkembang biak dengan ras lain yang secara genetik terisolasi dari kelompok lain. Proses ini lebih berfokus pada reproduksi genetik dari pada isolasi reproduksi. Biasanya, ini terjadi di laboratorium untuk tujuan penelitian.
Berdasarkan catatan spesies genetik selama beberapa tahun terakhir, ditemukan banyak kasus hibrida aneh dan tidak biasa di dunia hewan. Ada penemuan seperti “zonkey”, persilangan antara zebra dan keledai, serta persilangan antara kuda betina dan keledai jantan.
Hibrida, atau dikenal pula sebagai perkawinan silang, adalah hasil percampuran melalui reproduksi seksual, baik antara dua hewan ataupun tanaman, dari berbagai jenis, varietas, spesies, atau genera. Sebagian besar hibrida tidak lahir secara alami, tapi telah dibiakkan oleh manusia.
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Tempo dan Cek Fakta Liputan6, klaim bahwa foto itu adalah “Anak Durhaka berubah menjadi Buaya di Gunung Picung, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor” adalah klaim yang salah.
Makhluk yang mirip buaya dalam foto-foto itu bukanlah jelmaan dari seorang anak yang durhaka. Makhluk tersebut lahir dari kerbau milik seorang petani wanita di Thailand.
Selain itu, klaim lokasi kejadian adalah Gunung Picung, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor juga keliru. Karena Gunung Picung, adalah sebuah desa di Kecamatan Pamijahan, bukan di Kecataman Tenjolaya.
Foto-foto makhluk yang mirip buaya tersebut telah beredar di sejumlah situs dan media sosial sejak 2015. Menurut situs lokal Thailand, Thai Rath Online, dalam laporannya pada 24 September 2015, makhluk yang mirip buaya itu lahir dari kerbau milik seorang petani wanita di Ban Nong Don, Kecamatan Bu Sung, Distrik Wang Hin, Provinsi Sisaket, Thailand.
Induk kerbau yang hamil itu awalnya berteriak dengan keras. Tak lama kemudian, kerbau tersebut melahirkan bayi yang mirip dengan seekor buaya jantan, dengan kulit hitam dan bersisik. Namun, bayi kerbau yang baru lahir itu langsung mati.
Dilansir dari situs Science Times, keanehan yang dialami oleh hewan itu disebabkan oleh faktor kombinasi spesies genetik unik antara buaya dan kerbau. Spesies genetik adalah kelompok populasi yang secara genetik kompatibel untuk berkembang biak dengan ras lain yang secara genetik terisolasi dari kelompok lain. Proses ini lebih berfokus pada reproduksi genetik dari pada isolasi reproduksi. Biasanya, ini terjadi di laboratorium untuk tujuan penelitian.
Berdasarkan catatan spesies genetik selama beberapa tahun terakhir, ditemukan banyak kasus hibrida aneh dan tidak biasa di dunia hewan. Ada penemuan seperti “zonkey”, persilangan antara zebra dan keledai, serta persilangan antara kuda betina dan keledai jantan.
Hibrida, atau dikenal pula sebagai perkawinan silang, adalah hasil percampuran melalui reproduksi seksual, baik antara dua hewan ataupun tanaman, dari berbagai jenis, varietas, spesies, atau genera. Sebagian besar hibrida tidak lahir secara alami, tapi telah dibiakkan oleh manusia.
Rujukan
(GFD-2020-3645) [SALAH] “Pangeran Uni Emirat Arab Dikabarkan Positif Virus Corona”
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 10/03/2020
Berita
Tidak ditemukan informasi bahwa Pangeran Mohamed bin Zayed positif terinfeksi virus Corona Covid-19 sejak 4 Maret 2020. Sebaliknya, sejak Februari hingga 8 Maret kemarin, Pangeran Mohamed bin Zayed masih aktif beraktivitas. Akun Twitter yang pertama kali menyebarkan informasi palsu tersebut adalah akun palsu yang saat ini telah ditutup.
Beredar artikel berjudul “Pangeran Uni Emirat Arab Dikabarkan Positif Virus Corona” yang dimuat di situs beritaheboh[dot]com pada 5 Maret 2020.
Di artikel ini, dituliskan klaim sebagai berikut:
“Pangeran Uni Emirat Arab (UEA), Mohammaed bin Zayed, dikabarkan terinfeksi virus corona (COVID-19) pada Rabuu, 4 Maret 2020. Sejumlah pemberitaan lokal UEA mengungkapkan bahwa Putra Mahkota Abu Dhabi tersebut didiagnosis positif virus corona dan saat ini tengah dikarantina.
Menurut artikel tersebut, kabar mengenai terinfeksinya Pangeran Mohamed bin Zayed oleh virus Corona itu dibagikan oleh aktivis hak asasi manusia terkemuka UEA, Abdullah Al-Tawil, dalam cuitannya di Twitter.”
Beredar artikel berjudul “Pangeran Uni Emirat Arab Dikabarkan Positif Virus Corona” yang dimuat di situs beritaheboh[dot]com pada 5 Maret 2020.
Di artikel ini, dituliskan klaim sebagai berikut:
“Pangeran Uni Emirat Arab (UEA), Mohammaed bin Zayed, dikabarkan terinfeksi virus corona (COVID-19) pada Rabuu, 4 Maret 2020. Sejumlah pemberitaan lokal UEA mengungkapkan bahwa Putra Mahkota Abu Dhabi tersebut didiagnosis positif virus corona dan saat ini tengah dikarantina.
Menurut artikel tersebut, kabar mengenai terinfeksinya Pangeran Mohamed bin Zayed oleh virus Corona itu dibagikan oleh aktivis hak asasi manusia terkemuka UEA, Abdullah Al-Tawil, dalam cuitannya di Twitter.”
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Tempo, narasi bahwa Pangeran Uni Emirat Arab, Mohamed bin Zayed, positif terinfeksi virus Corona Covid-19 adalah narasi yang keliru.
Tim CekFakta Tempo menelusuri pemberitaan di media arus utama UEA. Tempo juga mengecek akun Twitter resmi yang terverifikasi milik Pangeran Mohamed bin Zayed, @MohamedBinZayed.
Lewat penelusuran di media arus utama UEA, tidak ditemukan informasi bahwa Pangeran Mohamed bin Zayed positif terinfeksi virus Corona Covid-19 sejak 4 Maret 2020. Sebaliknya, sejak Februari hingga 8 Maret kemarin, dalam pemberitaan maupun tweet yang diunggahnya, Pangeran Mohamed bin Zayed masih aktif beraktivitas, terutama dalam mengatasi penularan Covid-19.
Pada 3 Maret lalu, Pangeran Mohamed bin Zayed berkomunikasi melalui telepon dengan Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte. Kemudian, pada 4 Maret, ia berkomunikasi dengan Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis, dan Raja Malaysia, Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al- Mustafa Billah Shah.
Pada 5 Maret, Pangeran Mohamed bin Zayed menerima telepon dari Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in. Sementara pada 6 Maret, dia menerima secara langsung kunjungan Direktur Eksekutif World Food Programme (WFP) David Beasley. Keduanya membahas kerja sama antara UEA dan WFP untuk memberikan bantuan kepada korban dampak krisis dan epidemi di seluruh dunia.
Dalam cuitannya, Pangeran Mohamed bin Zayed pun mengunggah foto di mana ia dan Beasley duduk saling berhadapan. “The UAE has always been and remains committed to supporting humanitarian initiatives globally,” ujar Pangeran Mohamed bin Zayed di Twitter.
Lalu, pada 8 Maret 2020, Pangeran Mohamed bin Zayed juga berkomunikasi melalui telepon dengan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanum. Mereka membahas perkembangan terbaru wabah virus Corona Covid-19 dan upaya internasional untuk mengatasinya. Dia pun mengkonfirmasi bahwa UEA telah siap menghadapi epidemi ini dan mendukung WHO di semua lini. Hingga 9 Maret 2020, tercatat sebanyak 45 kasus positif terinfeksi virus Corona Covid-19 di UEA. Tujuh di antaranya telah sembuh.
Akun penyebar hoaks telah ditutup
Situs Buzz Feed News juga telah memverifikasi klaim bahwa Pangeran UEA, Mohamed bin Zayed, positif terinfeksi virus Corona Covid-19. Menurut hasil penelusuran mereka, klaim itu hanyalah rumor belaka.
Rumor tersebut pertama kali dicuitkan oleh akun Twitter bernama “Karen Ann Caryl” yang menyebut dirinya sebagai peneliti dan jurnalis khusus masalah Yaman dan negara-negara Teluk. Akun tersebut dibuat pada 1 Agustus 2018, dan memiliki hampir 23 ribu pengikut.
Akun itu menulis dalam bahasa Arab pada 4 Maret 2020 bahwa Putra Mahkota Abu Dhabi (ibu kota UEA), Mohammed bin Zayed, dipindahkan dari Rumah Sakit Cleveland di Abu Dhabi, setelah berjam-jam mengalami masalah kesehatan, ke sebuah tempat karantina di istananya
Akun ini juga menyebut bahwa Pangeran Mohamed bin Zayed dinyatakan positif terinfeksi virus Corona Covid-19 yang ditularkan oleh seorang pekerja asal Filipina di istana keluarganya. Saksi mata mengkonfirmasi bahwa Pangeran Mohamed bin Zayed belum terlihat selama beberapa hari.
Cuitan itu pun diamplifikasi oleh sejumlah akun Twitter dan tiga media arus utama pada 5 Maret 2020. Beberapa di antaranya adalah Al Bawaba, media yang berbasis di Yordania, dan N12, stasiun televisi asal Israel. The Daily Sabah, surat kabar pro-pemerintah terbesar di Turki, juga mengunggah cerita tersebut dengan mengutip N12.
Padahal, berdasarkan pencarian dengan image reverse tools terhadap foto profil akun Karen Ann Caryl, akun Twitter tersebut diketahui palsu. Foto itu adalah foto seorang manajer pemasaran yang tinggal di New Jersey dan memiliki nama yang berbeda. Twitter pun telah menangguhkan akun Karen Ann Caryl tersebut pada 5 Maret 2020.
Rumor tersebut pertama kali dicuitkan oleh akun Twitter bernama “Karen Ann Caryl” yang menyebut dirinya sebagai peneliti dan jurnalis khusus masalah Yaman dan negara-negara Teluk. Akun tersebut dibuat pada 1 Agustus 2018, dan memiliki hampir 23 ribu pengikut.
Akun itu menulis dalam bahasa Arab pada 4 Maret 2020 bahwa Putra Mahkota Abu Dhabi (ibu kota UEA), Mohammed bin Zayed, dipindahkan dari Rumah Sakit Cleveland di Abu Dhabi, setelah berjam-jam mengalami masalah kesehatan, ke sebuah tempat karantina di istananya.
Akun ini juga menyebut bahwa Pangeran Mohamed bin Zayed dinyatakan positif terinfeksi virus Corona Covid-19 yang ditularkan oleh seorang pekerja asal Filipina di istana keluarganya. Saksi mata mengkonfirmasi bahwa Pangeran Mohamed bin Zayed belum terlihat selama beberapa hari.
Cuitan itu pun diamplifikasi oleh sejumlah akun Twitter dan tiga media arus utama pada 5 Maret 2020. Beberapa di antaranya adalah Al Bawaba, media yang berbasis di Yordania, dan N12, stasiun televisi asal Israel. The Daily Sabah, surat kabar pro-pemerintah terbesar di Turki, juga mengunggah cerita tersebut dengan mengutip N12.
Padahal, berdasarkan pencarian dengan image reverse tools terhadap foto profil akun Karen Ann Caryl, akun Twitter tersebut diketahui palsu. Foto itu adalah foto seorang manajer pemasaran yang tinggal di New Jersey dan memiliki nama yang berbeda. Twitter pun telah menangguhkan akun Karen Ann Caryl tersebut pada 5 Maret 2020.
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Tempo, narasi bahwa Pangeran Uni Emirat Arab, Mohamed bin Zayed, positif terinfeksi virus Corona Covid-19 adalah narasi yang keliru.
Tim CekFakta Tempo menelusuri pemberitaan di media arus utama UEA. Tempo juga mengecek akun Twitter resmi yang terverifikasi milik Pangeran Mohamed bin Zayed, @MohamedBinZayed.
Lewat penelusuran di media arus utama UEA, tidak ditemukan informasi bahwa Pangeran Mohamed bin Zayed positif terinfeksi virus Corona Covid-19 sejak 4 Maret 2020. Sebaliknya, sejak Februari hingga 8 Maret kemarin, dalam pemberitaan maupun tweet yang diunggahnya, Pangeran Mohamed bin Zayed masih aktif beraktivitas, terutama dalam mengatasi penularan Covid-19.
Pada 3 Maret lalu, Pangeran Mohamed bin Zayed berkomunikasi melalui telepon dengan Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte. Kemudian, pada 4 Maret, ia berkomunikasi dengan Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis, dan Raja Malaysia, Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al- Mustafa Billah Shah.
Pada 5 Maret, Pangeran Mohamed bin Zayed menerima telepon dari Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in. Sementara pada 6 Maret, dia menerima secara langsung kunjungan Direktur Eksekutif World Food Programme (WFP) David Beasley. Keduanya membahas kerja sama antara UEA dan WFP untuk memberikan bantuan kepada korban dampak krisis dan epidemi di seluruh dunia.
Dalam cuitannya, Pangeran Mohamed bin Zayed pun mengunggah foto di mana ia dan Beasley duduk saling berhadapan. “The UAE has always been and remains committed to supporting humanitarian initiatives globally,” ujar Pangeran Mohamed bin Zayed di Twitter.
Lalu, pada 8 Maret 2020, Pangeran Mohamed bin Zayed juga berkomunikasi melalui telepon dengan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanum. Mereka membahas perkembangan terbaru wabah virus Corona Covid-19 dan upaya internasional untuk mengatasinya. Dia pun mengkonfirmasi bahwa UEA telah siap menghadapi epidemi ini dan mendukung WHO di semua lini. Hingga 9 Maret 2020, tercatat sebanyak 45 kasus positif terinfeksi virus Corona Covid-19 di UEA. Tujuh di antaranya telah sembuh.
Akun penyebar hoaks telah ditutup
Situs Buzz Feed News juga telah memverifikasi klaim bahwa Pangeran UEA, Mohamed bin Zayed, positif terinfeksi virus Corona Covid-19. Menurut hasil penelusuran mereka, klaim itu hanyalah rumor belaka.
Rumor tersebut pertama kali dicuitkan oleh akun Twitter bernama “Karen Ann Caryl” yang menyebut dirinya sebagai peneliti dan jurnalis khusus masalah Yaman dan negara-negara Teluk. Akun tersebut dibuat pada 1 Agustus 2018, dan memiliki hampir 23 ribu pengikut.
Akun itu menulis dalam bahasa Arab pada 4 Maret 2020 bahwa Putra Mahkota Abu Dhabi (ibu kota UEA), Mohammed bin Zayed, dipindahkan dari Rumah Sakit Cleveland di Abu Dhabi, setelah berjam-jam mengalami masalah kesehatan, ke sebuah tempat karantina di istananya
Akun ini juga menyebut bahwa Pangeran Mohamed bin Zayed dinyatakan positif terinfeksi virus Corona Covid-19 yang ditularkan oleh seorang pekerja asal Filipina di istana keluarganya. Saksi mata mengkonfirmasi bahwa Pangeran Mohamed bin Zayed belum terlihat selama beberapa hari.
Cuitan itu pun diamplifikasi oleh sejumlah akun Twitter dan tiga media arus utama pada 5 Maret 2020. Beberapa di antaranya adalah Al Bawaba, media yang berbasis di Yordania, dan N12, stasiun televisi asal Israel. The Daily Sabah, surat kabar pro-pemerintah terbesar di Turki, juga mengunggah cerita tersebut dengan mengutip N12.
Padahal, berdasarkan pencarian dengan image reverse tools terhadap foto profil akun Karen Ann Caryl, akun Twitter tersebut diketahui palsu. Foto itu adalah foto seorang manajer pemasaran yang tinggal di New Jersey dan memiliki nama yang berbeda. Twitter pun telah menangguhkan akun Karen Ann Caryl tersebut pada 5 Maret 2020.
Rumor tersebut pertama kali dicuitkan oleh akun Twitter bernama “Karen Ann Caryl” yang menyebut dirinya sebagai peneliti dan jurnalis khusus masalah Yaman dan negara-negara Teluk. Akun tersebut dibuat pada 1 Agustus 2018, dan memiliki hampir 23 ribu pengikut.
Akun itu menulis dalam bahasa Arab pada 4 Maret 2020 bahwa Putra Mahkota Abu Dhabi (ibu kota UEA), Mohammed bin Zayed, dipindahkan dari Rumah Sakit Cleveland di Abu Dhabi, setelah berjam-jam mengalami masalah kesehatan, ke sebuah tempat karantina di istananya.
Akun ini juga menyebut bahwa Pangeran Mohamed bin Zayed dinyatakan positif terinfeksi virus Corona Covid-19 yang ditularkan oleh seorang pekerja asal Filipina di istana keluarganya. Saksi mata mengkonfirmasi bahwa Pangeran Mohamed bin Zayed belum terlihat selama beberapa hari.
Cuitan itu pun diamplifikasi oleh sejumlah akun Twitter dan tiga media arus utama pada 5 Maret 2020. Beberapa di antaranya adalah Al Bawaba, media yang berbasis di Yordania, dan N12, stasiun televisi asal Israel. The Daily Sabah, surat kabar pro-pemerintah terbesar di Turki, juga mengunggah cerita tersebut dengan mengutip N12.
Padahal, berdasarkan pencarian dengan image reverse tools terhadap foto profil akun Karen Ann Caryl, akun Twitter tersebut diketahui palsu. Foto itu adalah foto seorang manajer pemasaran yang tinggal di New Jersey dan memiliki nama yang berbeda. Twitter pun telah menangguhkan akun Karen Ann Caryl tersebut pada 5 Maret 2020.
Rujukan
(GFD-2020-3644) [BERITA] Klarifikasi Mentari International School tentang Pemberitaan Terinfeksi COVID-19
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 10/03/2020
Berita
BUKAN karena positif COVID-19, diliburkan karena proses pembersihan dan disinfeksi.
Hasil Cek Fakta
Hak jawab dan klarifikasi sudah disampaikan dan ditayangkan, MISB Community (instagram.com/misb.community): “Terkait adanya kabar dan berita yang beredar di media sosial karena diliburkannya semua sekolah Mentari Intercultural School, dengan ini kami mengklarifikasi sebagai berikut:
TIDAK ADA murid maupun guru/staf sekolah Mentari yang menjadi suspek ataupun terindikasi terjangkit virus Corona.
Sekolah-sekolah Mentari diliburkan selama 4 (empat) hari agar dapat dilakukan pembersihan dan disinfeksi secara menyeluruh, sesuai dengan standar internasional.
Pembersihan ini merupakan tindakan PREVENTIF untuk memastikan semua sekolah Mentari aman dari penyakit apapun yang dapat memengaruhi kesehatan siswa maupun guru/staf.
Demikian juga, sekolah Mentari memutuskan untuk menunda sementara semua kegiatan di luar sekolah untuk mengurangi resiko infeksi apapun pada masa ini.
Semua sekolah Mentari telah menerapkan beberapa tindakan preventif sejak dua minggu terakhir (dan akan terus dilaksanakan) untuk memastikan bahwa semua siswa dan guru/staf sekolah kami senantiasa terjaga kesehatannya selama berada di sekolah.
Kami harap klarifikasi ini dapat menghentikan penyebaran berita-berita yang tidak benar yang sudah beredar.
MIS tidak bertanggung jawab terhadap pernyataan yang disampaikan oleh pihak lain tanpa seijin MIS terkait kabar ini.
Terima kasih dan semoga kesehatan kita semua selalu terjaga.
MIS Administration
Jakarta, 4 Maret 2020″.
Video di http://bit.ly/2TBRQAZ / http://archive.md/wXDwt (arsip cadangan).
TIDAK ADA murid maupun guru/staf sekolah Mentari yang menjadi suspek ataupun terindikasi terjangkit virus Corona.
Sekolah-sekolah Mentari diliburkan selama 4 (empat) hari agar dapat dilakukan pembersihan dan disinfeksi secara menyeluruh, sesuai dengan standar internasional.
Pembersihan ini merupakan tindakan PREVENTIF untuk memastikan semua sekolah Mentari aman dari penyakit apapun yang dapat memengaruhi kesehatan siswa maupun guru/staf.
Demikian juga, sekolah Mentari memutuskan untuk menunda sementara semua kegiatan di luar sekolah untuk mengurangi resiko infeksi apapun pada masa ini.
Semua sekolah Mentari telah menerapkan beberapa tindakan preventif sejak dua minggu terakhir (dan akan terus dilaksanakan) untuk memastikan bahwa semua siswa dan guru/staf sekolah kami senantiasa terjaga kesehatannya selama berada di sekolah.
Kami harap klarifikasi ini dapat menghentikan penyebaran berita-berita yang tidak benar yang sudah beredar.
MIS tidak bertanggung jawab terhadap pernyataan yang disampaikan oleh pihak lain tanpa seijin MIS terkait kabar ini.
Terima kasih dan semoga kesehatan kita semua selalu terjaga.
MIS Administration
Jakarta, 4 Maret 2020″.
Video di http://bit.ly/2TBRQAZ / http://archive.md/wXDwt (arsip cadangan).
Rujukan
(GFD-2020-3643) [SALAH] “tidak ada kebijakan larangan masuk dan transit ke Indonesia bagi pendatang berasal dari China”
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 10/03/2020
Berita
Plt Jubir Kemenlu, Teuku Faizasyah mengatakan seluruh pendatang dari China sudah terlebih dahulu dilarang masuk Indonesia sesuai dengan Pasal 2 Permenkumham Nomor 7 Tahun 2020 yang otomatis mencabut Permenkumham Nomor 3 Tahun 2020 yangs udah ditetapkan pada tanggal 4 Februari 2020. Sebelumnya, pada 2 Februari 2020, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, Pemerintah Indonesia Pemerintah Indonesia resmi membatasi kunjungan masuk dan kunjungan keluar Cina.
Aku Twitter Doradong (twitter.com/do_ra_dong) menuliskan tweet yang mempertanyakan mengapa China, yang dianggap menjadi pusat penyebaran virus, tak masuk dalam negara yang dilarang masuk ke Indonesia.
Pada 5 Maret 2020, akun Doradong menulis:
“Ketika pemerintah +62 takut kepada pemerintah China, buktinya? Tidak disebut masuk sebagai negara yang dilarang datang ke Indonesia akibat penyebaran virus corona (Italia, Jepang, Korsel dan Iran). Sementara virus corona berasal dari wuhan China. Clear ya!”
Lalu pada 7 Maret 2020, akun Doradong kembali mengunggah tweets ebagai berikut:
“Berdasarkan surat yang dikeluarkan kemenlu, jadi fix ya, tidak ada kebijakan larangan masuk dan transit ke Indonesia bagi pendatang berasal dari China. Begitu takutnya pemerintah. Dasar #BangsatBangsa”
Aku Twitter Doradong (twitter.com/do_ra_dong) menuliskan tweet yang mempertanyakan mengapa China, yang dianggap menjadi pusat penyebaran virus, tak masuk dalam negara yang dilarang masuk ke Indonesia.
Pada 5 Maret 2020, akun Doradong menulis:
“Ketika pemerintah +62 takut kepada pemerintah China, buktinya? Tidak disebut masuk sebagai negara yang dilarang datang ke Indonesia akibat penyebaran virus corona (Italia, Jepang, Korsel dan Iran). Sementara virus corona berasal dari wuhan China. Clear ya!”
Lalu pada 7 Maret 2020, akun Doradong kembali mengunggah tweets ebagai berikut:
“Berdasarkan surat yang dikeluarkan kemenlu, jadi fix ya, tidak ada kebijakan larangan masuk dan transit ke Indonesia bagi pendatang berasal dari China. Begitu takutnya pemerintah. Dasar #BangsatBangsa”
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
Pelaksana Tugas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan, tidak benar tidak ada larangan masuk bagi pendatang asal China.
Pendatang yang dilarang adalah mereka yang datang atau punya riwayat perjalanan dari wilayah-wilayah tertentu dari 4 negara yaitu China, Iran, Korea Selatan, dan Italia.
Awalnya, Februari lalu, pendatang dari China yang dilarang, dan kini bertambah tiga negara lagi. Teuku mengatakan, seluruh pendatang dari China sudah terlebih dahulu dilarang masuk Indonesia.
“RRT (China) sudah dikenakan pembatasan terdahulu dan mereka sudah duluan dilarang,” kata Teuku saat dihubungi Kompas.com, Minggu (8/3/2020).
Masih menanggapi unggahan yang beredar di media sosial tersebut, Teuku kembali menegaskan bahwa tidak akan ada pembatalan penerapan kebijakan terhadap China.
Larangan masuk bagi pendatang asal China telah ditetapkan menjadi Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 7 Tahun 2020 yang otomatis mencabut Permenkumham Nomor 3 Tahun 2020 yangs udah ditetapkan pada tanggal 4 Februari 2020. Sesuai dengan Pasal 2 Permenkumham Nomor 7 Tahun 2020 yang berbunyi:
“Pemberian bebas Visa kunjungan dan Visa kunjungan saat kedatangan dihentikan sementara bagi Orang Asing yang pernah tinggal dan/atau mengunjungi wilayah Republik Rakyat Tiongkok dalam kurun waktu 14 (empat belas) hari sebelum masuk wilayah Negara Republik Indonesia.”
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia resmi membatasi kunjungan masuk dan kunjungan keluar Cina di tengah mewabahnya virus Corona di negeri Tirai Bambu itu. Hal ini diputuskan dalam rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo di Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Ahad, 2 Februari 2020.
“Penerbangan langsung dari dan ke mainland RRT ditunda untuk sementara mulai hari Rabu, pukul 00.00 WIB,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, saat konferensi pers usai ratas.
Tak hanya itu, pemerintah Indonesia juga melarang kedatangan semua pendatang yang tiba dari Cina dan sudah berada di sana selama 14 hari. Mereka untuk sementara tidak diizinkan untuk masuk dan melakukan transit di Indonesia.
Selain itu, Retno juga mengatakan kebijakan pemberian fasilitas bebas visa kunjungan dan visa on arrivals untuk warga negara Cina yang bertempat tinggal di daratan Cina, untuk sementara juga dihentikan.
Terakhir, pemerintah Indonesia juga meminta masyarakat Indonesia untuk tak pergi ke daratan Cina. “Pemerintah meminta warga negara Indonesia untuk sementara tidak melakukan perjalanan ke mainland Cina,” kata Retno.
Meski diperketat, tidak berarti seluruh warga negara atau pendatang dari China, Iran, Korea Selatan, dan Italia tidak bisa memasuki wilayah Indonesia. Teuku menegaskan, mereka yang dilarang hanyalah pendatang yang berasal dari wilayah lock down. Sementara, di luar itu, masih dimungkinkan untuk melakukan perjalanan ke Indonesia, hanya saja ada persyaratan yang harus dipenuhi.
“Wilayah lock down sudah jelas tidak bisa. Untuk wilayah di luar itu harus dengan terlebih dahulu mengajukan visa yang disertai surat keterangan sehat dan riwayat perjalanan,” jelas Teuku.
Dengan demikian, masih sangat dimungkinkan adanya penambahan atau pengurangan daftar negara yang dilarang atau dibatasi berkunjung ke Indonesia, karena Indonesia mengacu pada data yang dikeluarkan WHO.
“Rujukannya adalah laporan WHO,” ujar Teuku.
Pelaksana Tugas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan, tidak benar tidak ada larangan masuk bagi pendatang asal China.
Pendatang yang dilarang adalah mereka yang datang atau punya riwayat perjalanan dari wilayah-wilayah tertentu dari 4 negara yaitu China, Iran, Korea Selatan, dan Italia.
Awalnya, Februari lalu, pendatang dari China yang dilarang, dan kini bertambah tiga negara lagi. Teuku mengatakan, seluruh pendatang dari China sudah terlebih dahulu dilarang masuk Indonesia.
“RRT (China) sudah dikenakan pembatasan terdahulu dan mereka sudah duluan dilarang,” kata Teuku saat dihubungi Kompas.com, Minggu (8/3/2020).
Masih menanggapi unggahan yang beredar di media sosial tersebut, Teuku kembali menegaskan bahwa tidak akan ada pembatalan penerapan kebijakan terhadap China.
Larangan masuk bagi pendatang asal China telah ditetapkan menjadi Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 7 Tahun 2020 yang otomatis mencabut Permenkumham Nomor 3 Tahun 2020 yangs udah ditetapkan pada tanggal 4 Februari 2020. Sesuai dengan Pasal 2 Permenkumham Nomor 7 Tahun 2020 yang berbunyi:
“Pemberian bebas Visa kunjungan dan Visa kunjungan saat kedatangan dihentikan sementara bagi Orang Asing yang pernah tinggal dan/atau mengunjungi wilayah Republik Rakyat Tiongkok dalam kurun waktu 14 (empat belas) hari sebelum masuk wilayah Negara Republik Indonesia.”
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia resmi membatasi kunjungan masuk dan kunjungan keluar Cina di tengah mewabahnya virus Corona di negeri Tirai Bambu itu. Hal ini diputuskan dalam rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo di Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Ahad, 2 Februari 2020.
“Penerbangan langsung dari dan ke mainland RRT ditunda untuk sementara mulai hari Rabu, pukul 00.00 WIB,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, saat konferensi pers usai ratas.
Tak hanya itu, pemerintah Indonesia juga melarang kedatangan semua pendatang yang tiba dari Cina dan sudah berada di sana selama 14 hari. Mereka untuk sementara tidak diizinkan untuk masuk dan melakukan transit di Indonesia.
Selain itu, Retno juga mengatakan kebijakan pemberian fasilitas bebas visa kunjungan dan visa on arrivals untuk warga negara Cina yang bertempat tinggal di daratan Cina, untuk sementara juga dihentikan.
Terakhir, pemerintah Indonesia juga meminta masyarakat Indonesia untuk tak pergi ke daratan Cina. “Pemerintah meminta warga negara Indonesia untuk sementara tidak melakukan perjalanan ke mainland Cina,” kata Retno.
Meski diperketat, tidak berarti seluruh warga negara atau pendatang dari China, Iran, Korea Selatan, dan Italia tidak bisa memasuki wilayah Indonesia. Teuku menegaskan, mereka yang dilarang hanyalah pendatang yang berasal dari wilayah lock down. Sementara, di luar itu, masih dimungkinkan untuk melakukan perjalanan ke Indonesia, hanya saja ada persyaratan yang harus dipenuhi.
“Wilayah lock down sudah jelas tidak bisa. Untuk wilayah di luar itu harus dengan terlebih dahulu mengajukan visa yang disertai surat keterangan sehat dan riwayat perjalanan,” jelas Teuku.
Dengan demikian, masih sangat dimungkinkan adanya penambahan atau pengurangan daftar negara yang dilarang atau dibatasi berkunjung ke Indonesia, karena Indonesia mengacu pada data yang dikeluarkan WHO.
“Rujukannya adalah laporan WHO,” ujar Teuku.
Rujukan
Halaman: 5708/6096