(GFD-2019-1857) Habib Rizieq Shihab Serukan Coblos Jokowi
Sumber: facebook.comTanggal publish: 18/04/2019
Berita
Video sumber berisikan konten Habib Rizieq Shihab yang menyerukan mencoblos Jokowi saat Pemilu 2019. Video berdurasi 18 detik.
Hasil Cek Fakta
Video yang memperlihatkan Habib Rizieq Shihab, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), menyerukan untuk mencoblos Calon Presiden Nomor Urut 01, Joko Widodo, tersebar melalui media pesan Whatsapp. Dalam video dengan durasi 18 detik itu, Rizieq terlihat menyerukan Jokowi kepada semua orang yang menonton video tersebut.
Melalui penelusuran, diketahui bahwa video tersebut merupakan hasil suntingan dari video Youtube di channel Front TV. Video asal suntingannya berjudul “Pemilu Jujur dan Adil - Habib Rizieq Syihab Riyadh KSA” yang diunggah pada tanggal 29 Maret 2019.
Dalam video tersebut berisikan tudingan Rizieq kepada Kementerian Luar Negeri yang telah berupaya untuk memenangkan Capres Nomor Urut 01. Panjang video itu ialah 16:55 menit. Adapun, bagian yang diambil sebagai bagian suntingan ialah pada menit 3:49-3:55, 5:24-5:28, 6:42-6:45, dan 6:47.
Adapun, empat bagian itu disusun dalam durasi 19 detik. Susunan potongan video itu dimulai dari menit 6:47, 6:42-6:45, 3:49-3:55, dan bagian terakhir ialah 5:24-5:28.
Pihak Rizieq pun juga sudah memberikan klarifikasi terkait video suntingan tersebut. Adapun, klarifikasi tersebut diunggah dalam video di channel Front TV dengan judul “Heboh Video Habib Rizieq Dukung Jokowi” yang diunggah pada tanggal 16 April 2019. Dalam, video berdurasi 5:46 menit itu, Rizieq Shihab memaparkan analisis atas video suntingan tersebut.
Selain itu, Pengacara Habib Rizieq, Eggi Sudjana, memastikan bahwa video tersebut adalah hoaks. Ia pun mengatakan bahwa video berdurasi 18 detik itu merupakan hasil editan.
Eggi mengatakan, pengedit video tersebut mengambil video-video pernyataan Habib Rizieq untuk kemudian dikompilasi dan kemudian dibuat seolah-olah memberikan dukungan terhadap paslon 01.
“Dan yang kedua, yang perlu dilihat, Habib Rizieq kan sudah memberikan suaranya di TPS di Arab Saudi, pilihan Habib Rizieq jelas kepada Prabowo-Sandi,” tutur Eggi pada Selasa, 16 April 2019.
Melalui penelusuran, diketahui bahwa video tersebut merupakan hasil suntingan dari video Youtube di channel Front TV. Video asal suntingannya berjudul “Pemilu Jujur dan Adil - Habib Rizieq Syihab Riyadh KSA” yang diunggah pada tanggal 29 Maret 2019.
Dalam video tersebut berisikan tudingan Rizieq kepada Kementerian Luar Negeri yang telah berupaya untuk memenangkan Capres Nomor Urut 01. Panjang video itu ialah 16:55 menit. Adapun, bagian yang diambil sebagai bagian suntingan ialah pada menit 3:49-3:55, 5:24-5:28, 6:42-6:45, dan 6:47.
Adapun, empat bagian itu disusun dalam durasi 19 detik. Susunan potongan video itu dimulai dari menit 6:47, 6:42-6:45, 3:49-3:55, dan bagian terakhir ialah 5:24-5:28.
Pihak Rizieq pun juga sudah memberikan klarifikasi terkait video suntingan tersebut. Adapun, klarifikasi tersebut diunggah dalam video di channel Front TV dengan judul “Heboh Video Habib Rizieq Dukung Jokowi” yang diunggah pada tanggal 16 April 2019. Dalam, video berdurasi 5:46 menit itu, Rizieq Shihab memaparkan analisis atas video suntingan tersebut.
Selain itu, Pengacara Habib Rizieq, Eggi Sudjana, memastikan bahwa video tersebut adalah hoaks. Ia pun mengatakan bahwa video berdurasi 18 detik itu merupakan hasil editan.
Eggi mengatakan, pengedit video tersebut mengambil video-video pernyataan Habib Rizieq untuk kemudian dikompilasi dan kemudian dibuat seolah-olah memberikan dukungan terhadap paslon 01.
“Dan yang kedua, yang perlu dilihat, Habib Rizieq kan sudah memberikan suaranya di TPS di Arab Saudi, pilihan Habib Rizieq jelas kepada Prabowo-Sandi,” tutur Eggi pada Selasa, 16 April 2019.
Kesimpulan
Dari penjelasan tersebut, maka video Rizieq Shihab yang menyerukan untuk mencoblos Capres Nomor Urut 01 Jokowi merupakan video manipulasi. Atas dasar itu, maka video itu masuk kategori manipulated content.
Rujukan
- https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/876128486053021/
- https://turnbackhoax.id/2019/04/18/salah-habib-rizieq-shihab-serukan-coblos-jokowi/
- https://www.youtube.com/watch?v=xFxAXurQnII
- https://www.youtube.com/watch?v=chOGEWZ3lic&t=260s
- https://news.detik.com/berita/d-4512630/viral-video-habib-rizieq-dukung-jokowi-pengacara-itu-editan-cebi-biadab
- http://news.rakyatku.com/read/147708/2019/04/16/geram-video-habib-rizieq-dukung-jokowi-beredar-pengacara-fitnah-biadab
(GFD-2019-1856) Gerakan Mirip '98'
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 18/04/2019
Berita
Postingan ini berisi penjelasan dari pihak Kepolisian guna menanggapi informasi yang tengah beredar di kalangan masyarakat melalui pesan berantai whatsapp, yakni sebuah pesan yang menyebut akan adanya gerakan yang mirip dengan gerakan '98' di beberapa daerah di Indonesia yang beberapa diantaranya adalah Jawa Barat, DKI Jakarta dan Solo.
Hasil Cek Fakta
Sebuah pesan berantai muncul di berbagai group whatsapp, yang didalamnya terdapat narasi atau pesan himbauan untuk meminta masyarakat berhati-hati dan jangan dulu bepergian kemanapun. Selain itu disebutkan pula oleh si pembuat pesan bahwa ada kabar akan ada demo yang disebabkan oleh tidak terimanya atas hasil pemilu.
Bahkan si pembuat pesan mengklaim dirinya mendapat informasi tersebut dari teman yang merupakan bagian dari BIN atau Badan Intelejen Negara, Densus dan Intel di beberapa Kodam. Disebutkan pula bahwa pihak Kepolisian sudah melalukan formasi siaga sejak malam tadi.
Menanggapi informasi tersebut, pihak Kepolisian langsung angkat bicara guna mencegah adanya rasa khawatir dari pihak masyarakat. Melansir dari detik.com, Polri melalui Karo Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo memastikan informasi yang beredar melalui pesan berantai tersebut adalah tidak benar alias hoaks.
Saat ini pihak Polri mengaku tim dari Direktorat Siber Bareskrim sedang memprofilkan dan mengidentifikasi akun-akun yang berupaya menyebarkan konten yang dinilai provokatif dan agitatif pasca pencoblosan Pemilu 2019.
"Itu hoax. Semua konten-konten provokatif dan agitatif yang disebarkan oleh akun-akun di medsos sedang diprofiling dan identifikasi oleh tim Cyber Bareskrim," pungkasnya.
Brigjen Dedi menerangkan pihaknya juga bekerja sama dengan Kemenkominfo dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk mentakedown dan memblokir akun-akun yang menyebarkan narasi negatif terkait dengan situasi negara. Brigjen Dedi juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya atau terpengaruh dengan konten-konten yang tidak mempunyai kejelasan sumber valid.
"Untuk Kemenkominfo dan BSSN juga dilaksanakan takedown dan blokir akun-akun tersebut. Dimohon masyarakat untuk tidak mempercayai konten-konten tersebut," jelas Brigjen Dedi.
Bahkan si pembuat pesan mengklaim dirinya mendapat informasi tersebut dari teman yang merupakan bagian dari BIN atau Badan Intelejen Negara, Densus dan Intel di beberapa Kodam. Disebutkan pula bahwa pihak Kepolisian sudah melalukan formasi siaga sejak malam tadi.
Menanggapi informasi tersebut, pihak Kepolisian langsung angkat bicara guna mencegah adanya rasa khawatir dari pihak masyarakat. Melansir dari detik.com, Polri melalui Karo Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo memastikan informasi yang beredar melalui pesan berantai tersebut adalah tidak benar alias hoaks.
Saat ini pihak Polri mengaku tim dari Direktorat Siber Bareskrim sedang memprofilkan dan mengidentifikasi akun-akun yang berupaya menyebarkan konten yang dinilai provokatif dan agitatif pasca pencoblosan Pemilu 2019.
"Itu hoax. Semua konten-konten provokatif dan agitatif yang disebarkan oleh akun-akun di medsos sedang diprofiling dan identifikasi oleh tim Cyber Bareskrim," pungkasnya.
Brigjen Dedi menerangkan pihaknya juga bekerja sama dengan Kemenkominfo dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk mentakedown dan memblokir akun-akun yang menyebarkan narasi negatif terkait dengan situasi negara. Brigjen Dedi juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya atau terpengaruh dengan konten-konten yang tidak mempunyai kejelasan sumber valid.
"Untuk Kemenkominfo dan BSSN juga dilaksanakan takedown dan blokir akun-akun tersebut. Dimohon masyarakat untuk tidak mempercayai konten-konten tersebut," jelas Brigjen Dedi.
Kesimpulan
pihak Kepolisian langsung angkat bicara guna mencegah adanya rasa khawatir dari pihak masyarakat guna menanggapi informasi mengenai adanya gerakan yang mirip dengan gerakan '98'. Melansir dari detik.com, Polri melalui Karo Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo memastikan informasi yang beredar melalui pesan berantai tersebut adalah tidak benar alias hoaks.
Rujukan
(GFD-2019-1854) [BENAR]: Metro TV Klarifikasi Tayangan Quick Count Unggulkan Prabowo
Sumber: www.facebook.comTanggal publish: 18/04/2019
Berita
"Metro TV kecolongan memberikan data yang salah, hasil survei di atas dengan yang di bawah berbeda.
Allah gak tidur... ???????? Tetaplah berdo’a... ????????"
"Di setiap daerah aja prabowo sandi menang, nahh ini survey juga sama tp hasil yg di bawah beda, jelas sudah kecurangan'y,,,,"
Allah gak tidur... ???????? Tetaplah berdo’a... ????????"
"Di setiap daerah aja prabowo sandi menang, nahh ini survey juga sama tp hasil yg di bawah beda, jelas sudah kecurangan'y,,,,"
Hasil Cek Fakta
Metro TV menyatakan hal itu merupakan technical error atau kesalahan teknis.
Kesalahan itu muncul tak lama setelah dimulainya penayangan hasil sementara quick count pada pukul 15.12 WIB. Saat itu, Metro TV menayangkan hasil sementara quick count sejumlah lembaga survei yakni Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Indo Barometer, Charta Politika, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Poltracking Indonesia, dan Voxpol Center.
"Terjadi technical error atau kesalahan teknis pada penayangan hasil sementara hitung cepat sehingga ada perbedaan data grafis dengan election ticker yang muncul di layar," demikian penjelasan dalam video klarifikasi yang ditayangkan Metro Tv
Kesalahan itu muncul tak lama setelah dimulainya penayangan hasil sementara quick count pada pukul 15.12 WIB. Saat itu, Metro TV menayangkan hasil sementara quick count sejumlah lembaga survei yakni Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Indo Barometer, Charta Politika, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Poltracking Indonesia, dan Voxpol Center.
"Terjadi technical error atau kesalahan teknis pada penayangan hasil sementara hitung cepat sehingga ada perbedaan data grafis dengan election ticker yang muncul di layar," demikian penjelasan dalam video klarifikasi yang ditayangkan Metro Tv
Rujukan
- https://www.youtube.com/watch?v=vFZ7axfGkPI
- https://nasional.kompas.com/read/2019/04/18/09445831/klarifikasi-metro-tv-ralat-tayangan-quick-count-yang-menangkan-prabowo-sandi?page=all
- http://www.metrotvnews.com/headline-news/JKREY8Ok-klarifikasi-grafis-data-hasil-sementara-quick-count-pilpres-2019
- https://news.solopos.com/read/20190417/496/986170/cek-fakta-metro-tv-klarifikasi-tayangan-quick-count-unggulkan-prabowo
(GFD-2019-1853) Benarkah Surat Suara di Musi Banyuasin Tercoblos untuk 01?
Sumber:Tanggal publish: 17/04/2019
Berita
Beredar video yang menampakkan surat suara untuk 01 sudah tercoblos di TPS 03 Soak Baru, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin.
Hasil Cek Fakta
Video berdurasi 40 detik itu dibagikan akun Emak Detektif di Twitter, 17 April 2019, dengan caption sebagai berikut:
“No Komentar. No Narasi. Cukup Viralkan. Allah SWT maha Tahu #JagaTPSKawalHasilSuara,” tulis akun tersebut.
Laman VIVA menyebutkan, di TPS 03 Soak Baru memang benar ditemukan empat surat suara calon presiden dan wakil presiden yang sudah tercoblos pasangan nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Surat suara yang tercoblos tersebut diketahui saat warga hendak memilih dan mendapatinya sudah tercoblos.
Sementara dari penuturan anggota Linmas, Syaiful Utama, sebelum dilakukan proses pemungutan suara, surat suara ternyata sudah terlebih dahulu disimpan di dalam rumah lantaran hujan yang terjadi malam tadi. Meskipun begitu, dia memastikan surat suara dijaga dengan ketat oleh anggota Linmas dan kepolisian.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Muba Maryadi Mustofa, mengatakan, temuan surat suara yang sudah dicoblos tersebut saat ini telah diamankan dan masuk dalam kategori rusak. Namun, Mustofa belum bisa menduga apakah ada unsur kesengajaan dari tercoblosnya surat suara tersebut.
"Sudah dikoordinasikan dengan Bawaslu dan polisi. Surat suara yang sudah tercoblos itu dinyatakan rusak. Nanti akan dibuatkan berita acara untuk surat suara tersebut," ujarnya.
“No Komentar. No Narasi. Cukup Viralkan. Allah SWT maha Tahu #JagaTPSKawalHasilSuara,” tulis akun tersebut.
Laman VIVA menyebutkan, di TPS 03 Soak Baru memang benar ditemukan empat surat suara calon presiden dan wakil presiden yang sudah tercoblos pasangan nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Surat suara yang tercoblos tersebut diketahui saat warga hendak memilih dan mendapatinya sudah tercoblos.
Sementara dari penuturan anggota Linmas, Syaiful Utama, sebelum dilakukan proses pemungutan suara, surat suara ternyata sudah terlebih dahulu disimpan di dalam rumah lantaran hujan yang terjadi malam tadi. Meskipun begitu, dia memastikan surat suara dijaga dengan ketat oleh anggota Linmas dan kepolisian.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Muba Maryadi Mustofa, mengatakan, temuan surat suara yang sudah dicoblos tersebut saat ini telah diamankan dan masuk dalam kategori rusak. Namun, Mustofa belum bisa menduga apakah ada unsur kesengajaan dari tercoblosnya surat suara tersebut.
"Sudah dikoordinasikan dengan Bawaslu dan polisi. Surat suara yang sudah tercoblos itu dinyatakan rusak. Nanti akan dibuatkan berita acara untuk surat suara tersebut," ujarnya.
Kesimpulan
Berdasarkan pemberitaan tersebut, informasi tentang tercoblosnya surat suara untuk capres nomor urut 01 di Musi Banyuasin adalah benar.
Rujukan
Halaman: 5679/5902