Dua kalimat bahwa ” Jakarta mulai besok akan Lock down” dan “Warga di luar Jakarta tidak dibolehkan masuk kecuali ada izin polisi” BUKAN berasal dari berita Koran Tempo. Selain itu, Jasa Marga hingga kepolisian memastikan informasi tersebut hoax.
Beredar narasi sebagai berikut di aplikasi percakapan Whatsapp :
“DKI Jakarta mulai besok Lock down Warga di luar Jakarta tidak dibolehkan masuk kecuali ada izin polisi.”
Narasi ini disertai judul berita dan tautan berita dari situs koran.tempo.co “Ibu Kota Bersiap Menutup Diri – https://koran.tempo.co/read/451140/ibu-kota-bersiap-menutup-diri“
(GFD-2020-3731) [SALAH] “DKI Jakarta mulai besok Lock down Warga di luar Jakarta tidak dibolehkan masuk kecuali ada izin polisi.”
Sumber: www.whatsapp.comTanggal publish: 22/03/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Liputan6 meminta klarifikasi dari pihak Koran Tempo yang artikelnya dicantumkan dalam klaim tersebut. Berikut isinya:
“Klarifikasi Koran Tempo
Di media sosial dan grup percakapan Whatsapp beredar penggalan informasi bahwa “DKI Jakarta mulai besok Lock down. Warga di luar Jakarta tidak dibolehkan masuk kecuali ada izin polisi.” Kutipan dua kalimat itu digabungkan dengan link berita Koran Tempo berjudul “Ibu Kota Bersiap Menutup Diri”, lalu viral di media sosial.
Berkaitan dengan hal itu, kami sampaikan klarifikasi sebagai berikut:
1) Berita berjudul “Ibu Kota Bersiap Menutup Diri” itu benar merupakan berita Koran Tempo edisi Kamis, 19 Maret 2020. Berita itu menjelaskan dua skenario karantina wilayah yang disiapkan Pemerintah DKI Jakarta bila wabah corona di Ibu Kota memburuk. Dua skenario itu merupakan usulan pemerintah DKI yang masih harus menunggu persetujuan dari pemerintah pusat yang berwenang menyatakan karantina wilayah. Terlampir copy pdf berita aslinya.
2) Adapun dua kalimat bahwa ” Jakarta mulai besok akan Lock down” dan “Warga di luar Jakarta tidak dibolehkan masuk kecuali ada izin polisi” bukan berasal dari berita Koran Tempo. Berdasarkan penelusuran kami, kedua kalimat itu berasal dari beberapa pengguna media sosial yang digabungkan dengan link berita Koran Tempo lalu menyebar di mana-mana.
Demikian penjelasan dari kami.
Pemimpin Redaksi Koran TempoBudi Setyarso”
Tautan https://koran.tempo.co/read/451140/ibu-kota-bersiap-menutup-diri mengarah pada artikel berjudul “Ibu Kota Bersiap Menutup Diri” yang dimuat situs koran.tempo.co, pada 19 Maret 2020.
Berikut cuplikan isinya.
“JAKARTA- Pemerintah DKI Jakarta mempersiapkan sejumlah langkah untuk melakukan lockdown atau penutupan wilayah demi menahan laju penyebaran virus corona. Ancang-ancang itu mereka usulkan ke Gugus Tugas Covid-19.
DKI menganggap angka kematian korban corona di Ibu Kota sangat mengkhawatirkan. Pemerintah Provinsi mengutip data The Center for Systems Science and Enginering dari Jon Hopkins University yang membandingkan data fasilitas di dua”
Artikel Koran itu menyatakan, Pemerintah DKI Jakarta mempersiapkan sejumlah langkah untuk melakukan lockdown, rencana ini nantinya akan diusulkan ke Gugus Tugas Covid-19. Cuplikan itu mengungkap, alternatif lockdown baru rencana dan akan diusulkan ke Gugus Tugas Covid-19. Belum keputusan. Dalam halaman muka Korban Tempo juga menyebut, DKI Jakarta menunggu persetujuan pemerintah pusat.
Sementara itu, Jasa Marga hingga kepolisian memastikan informasi penutupan sejumlah gerbang tol menuju Jakarta karena adanya ‘lockdown’ adalah informasi hoax.
“Menanggapi beredarnya informasi mengenai ditutupnya sejumlah ruas jalan tol yang dioperasikan Jasa Marga Group di wilayah Jabotabek, kami tegaskan informasi tersebut tidak benar/hoax,” kata Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga, Dwimawan Heru, dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu (21/3/2020).
Heru menegaskan, hingga saat ini ruas jalan tol wilayah Jabotabek yang dioperasikan Jasa Marga Group di antaranya Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Jalan Tol Jakarta-Tangerang, Jalan Tol Dalam Kota Jakarta, Jalan Tol Sedyatmo (Bandara), Jalan Tol Jagorawi, dan Jalan Tol JORR Non S masih beroperasi dengan normal.
Hal senada disampaikan oleh Corporate Communication Department Head Jasa Marga Irra Susiyanti. Irra menegaskan tidak ada penutupan gerbang tol, kecuali loket pengisian ulang.
“Tidak ada. Yang saat ini ada penutupan sementara adalah lokasi top-up uang elektronik,” kata Irra.
Secara terpisah, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo juga menyebutkan bahwa informasi tersebut hoax. Sambodo kemudian memberikan contoh tangkapan layar berupa link berita online yang diedit kata-katanya menjadi ‘DKI Jakarta mulai besok lock down warga luar Jakarta tidak dibolehkan masuk kecuali ada izin polisi’.
“Dari kepolisian tidak ada melakukan pemeriksaan yang akan ke Jakarta,” ujar Sambodo.
“Klarifikasi Koran Tempo
Di media sosial dan grup percakapan Whatsapp beredar penggalan informasi bahwa “DKI Jakarta mulai besok Lock down. Warga di luar Jakarta tidak dibolehkan masuk kecuali ada izin polisi.” Kutipan dua kalimat itu digabungkan dengan link berita Koran Tempo berjudul “Ibu Kota Bersiap Menutup Diri”, lalu viral di media sosial.
Berkaitan dengan hal itu, kami sampaikan klarifikasi sebagai berikut:
1) Berita berjudul “Ibu Kota Bersiap Menutup Diri” itu benar merupakan berita Koran Tempo edisi Kamis, 19 Maret 2020. Berita itu menjelaskan dua skenario karantina wilayah yang disiapkan Pemerintah DKI Jakarta bila wabah corona di Ibu Kota memburuk. Dua skenario itu merupakan usulan pemerintah DKI yang masih harus menunggu persetujuan dari pemerintah pusat yang berwenang menyatakan karantina wilayah. Terlampir copy pdf berita aslinya.
2) Adapun dua kalimat bahwa ” Jakarta mulai besok akan Lock down” dan “Warga di luar Jakarta tidak dibolehkan masuk kecuali ada izin polisi” bukan berasal dari berita Koran Tempo. Berdasarkan penelusuran kami, kedua kalimat itu berasal dari beberapa pengguna media sosial yang digabungkan dengan link berita Koran Tempo lalu menyebar di mana-mana.
Demikian penjelasan dari kami.
Pemimpin Redaksi Koran TempoBudi Setyarso”
Tautan https://koran.tempo.co/read/451140/ibu-kota-bersiap-menutup-diri mengarah pada artikel berjudul “Ibu Kota Bersiap Menutup Diri” yang dimuat situs koran.tempo.co, pada 19 Maret 2020.
Berikut cuplikan isinya.
“JAKARTA- Pemerintah DKI Jakarta mempersiapkan sejumlah langkah untuk melakukan lockdown atau penutupan wilayah demi menahan laju penyebaran virus corona. Ancang-ancang itu mereka usulkan ke Gugus Tugas Covid-19.
DKI menganggap angka kematian korban corona di Ibu Kota sangat mengkhawatirkan. Pemerintah Provinsi mengutip data The Center for Systems Science and Enginering dari Jon Hopkins University yang membandingkan data fasilitas di dua”
Artikel Koran itu menyatakan, Pemerintah DKI Jakarta mempersiapkan sejumlah langkah untuk melakukan lockdown, rencana ini nantinya akan diusulkan ke Gugus Tugas Covid-19. Cuplikan itu mengungkap, alternatif lockdown baru rencana dan akan diusulkan ke Gugus Tugas Covid-19. Belum keputusan. Dalam halaman muka Korban Tempo juga menyebut, DKI Jakarta menunggu persetujuan pemerintah pusat.
Sementara itu, Jasa Marga hingga kepolisian memastikan informasi penutupan sejumlah gerbang tol menuju Jakarta karena adanya ‘lockdown’ adalah informasi hoax.
“Menanggapi beredarnya informasi mengenai ditutupnya sejumlah ruas jalan tol yang dioperasikan Jasa Marga Group di wilayah Jabotabek, kami tegaskan informasi tersebut tidak benar/hoax,” kata Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga, Dwimawan Heru, dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu (21/3/2020).
Heru menegaskan, hingga saat ini ruas jalan tol wilayah Jabotabek yang dioperasikan Jasa Marga Group di antaranya Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Jalan Tol Jakarta-Tangerang, Jalan Tol Dalam Kota Jakarta, Jalan Tol Sedyatmo (Bandara), Jalan Tol Jagorawi, dan Jalan Tol JORR Non S masih beroperasi dengan normal.
Hal senada disampaikan oleh Corporate Communication Department Head Jasa Marga Irra Susiyanti. Irra menegaskan tidak ada penutupan gerbang tol, kecuali loket pengisian ulang.
“Tidak ada. Yang saat ini ada penutupan sementara adalah lokasi top-up uang elektronik,” kata Irra.
Secara terpisah, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo juga menyebutkan bahwa informasi tersebut hoax. Sambodo kemudian memberikan contoh tangkapan layar berupa link berita online yang diedit kata-katanya menjadi ‘DKI Jakarta mulai besok lock down warga luar Jakarta tidak dibolehkan masuk kecuali ada izin polisi’.
“Dari kepolisian tidak ada melakukan pemeriksaan yang akan ke Jakarta,” ujar Sambodo.
Rujukan
(GFD-2020-3730) [SALAH] “Data Tol yang Ditutup Arah DKI Jakarta”
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 22/03/2020
Berita
Postingan gambar mengenai data tol arah DKI Jakarta yang ditutup tidak benar. Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga, Dwimawan Heru melalui keterangannya kepada para wartawan menyatakan bahwa informasi tersebut hoaks.
Hasil Cek Fakta
Penjelasan:
Beredar postingan yang berisikan informasi data tol yang ditutup arah DKI Jakarta. Dalam postingan tersebut tertera 22 nama tol yang ditutup. Selain itu, dalam postingan itu tertera lambang Polri.
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa informasi tersebut tidak benar. Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga, Dwimawan Heru melalui keterangannya kepada para wartawan menyatakan bahwa informasi tersebut hoaks.
“Menanggapi beredarnya informasi mengenai ditutupnya sejumlah ruas jalan tol yang dioperasikan Jasa Marga Group di wilayah Jabotabek, kami tegaskan informasi tersebut tidak benar/hoaks,” kata Heru.
Heru menegaskan, hingga saat ini ruas jalan tol wilayah Jabotabek yang dioperasikan Jasa Marga Group di antaranya Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Jalan Tol Jakarta-Tangerang, Jalan Tol Dalam Kota Jakarta, Jalan Tol Sedyatmo (Bandara), Jalan Tol Jagorawi, dan Jalan Tol JORR Non S masih beroperasi dengan normal.
Tanggapan senada disampaikan oleh Corporate Communication Department Head Jasa Marga Irra Susiyanti. Irra menegaskan tidak ada penutupan gerbang tol, kecuali loket pengisian ulang.
“Tidak ada. Yang saat ini ada penutupan sementara adalah lokasi top-up uang elektronik,” kata Irra.
Pihak PT Jasa Marga juga sudah mempublikasikan bantahan akan isu penutupan tol ke arah Jakarta melalui kanal-kanal media sosialnya.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo juga menyebutkan bahwa informasi tersebut hoaks. Selain itu, Sambodo juga menegaskan tidak ada pemeriksaan kepada orang yang ingin masuk Jakarta dari pihak Kepolisian. “Dari kepolisian tidak ada melakukan pemeriksaan yang akan ke Jakarta,” ujar Sambodo.
Bedasarkan penjelasan tersebut, maka konten mengenai gerbang tol arah Jakarta ditutup tidak benar. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Fabricated Content atau Konten Palsu.
=====
Beredar postingan yang berisikan informasi data tol yang ditutup arah DKI Jakarta. Dalam postingan tersebut tertera 22 nama tol yang ditutup. Selain itu, dalam postingan itu tertera lambang Polri.
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa informasi tersebut tidak benar. Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga, Dwimawan Heru melalui keterangannya kepada para wartawan menyatakan bahwa informasi tersebut hoaks.
“Menanggapi beredarnya informasi mengenai ditutupnya sejumlah ruas jalan tol yang dioperasikan Jasa Marga Group di wilayah Jabotabek, kami tegaskan informasi tersebut tidak benar/hoaks,” kata Heru.
Heru menegaskan, hingga saat ini ruas jalan tol wilayah Jabotabek yang dioperasikan Jasa Marga Group di antaranya Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Jalan Tol Jakarta-Tangerang, Jalan Tol Dalam Kota Jakarta, Jalan Tol Sedyatmo (Bandara), Jalan Tol Jagorawi, dan Jalan Tol JORR Non S masih beroperasi dengan normal.
Tanggapan senada disampaikan oleh Corporate Communication Department Head Jasa Marga Irra Susiyanti. Irra menegaskan tidak ada penutupan gerbang tol, kecuali loket pengisian ulang.
“Tidak ada. Yang saat ini ada penutupan sementara adalah lokasi top-up uang elektronik,” kata Irra.
Pihak PT Jasa Marga juga sudah mempublikasikan bantahan akan isu penutupan tol ke arah Jakarta melalui kanal-kanal media sosialnya.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo juga menyebutkan bahwa informasi tersebut hoaks. Selain itu, Sambodo juga menegaskan tidak ada pemeriksaan kepada orang yang ingin masuk Jakarta dari pihak Kepolisian. “Dari kepolisian tidak ada melakukan pemeriksaan yang akan ke Jakarta,” ujar Sambodo.
Bedasarkan penjelasan tersebut, maka konten mengenai gerbang tol arah Jakarta ditutup tidak benar. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Fabricated Content atau Konten Palsu.
=====
Rujukan
(GFD-2020-3729) [SALAH] Foto “Keadaan kota kota di dunia saat Corona mendera datang. Jakarta paling beda…”
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 22/03/2020
Berita
Bukan foto keadaan Jakarta saat virus Corona COVID-19 dinyatakan positif ada di Indonesia pada tahun 2020. Foto itu sudah diunggah ke internet setidaknya sejak tahun 2016.
Akun Twitter tengkuzulkarnain (twitter.com/ustadtengkuzul) mengunggah sebuah gambar yang merupakan gabung dari 4 foto berbeda dengan narasi :
“Keadaan kota kota di dunia saat Corona mendera datang. Jakarta paling beda…! Nekat, Tidak Mengerti, atau…?”
Masing foto tersebut bertuliskan kota dan negara.
Foto kiri atas tertulis “WUHAN”, foto kanan atas tertulis “ITALY”, foto kiri bawah tertulis “PHILLIPINE”, dan foto kanan bawah tertulis “INDONESIA”.
Akun Twitter tengkuzulkarnain (twitter.com/ustadtengkuzul) mengunggah sebuah gambar yang merupakan gabung dari 4 foto berbeda dengan narasi :
“Keadaan kota kota di dunia saat Corona mendera datang. Jakarta paling beda…! Nekat, Tidak Mengerti, atau…?”
Masing foto tersebut bertuliskan kota dan negara.
Foto kiri atas tertulis “WUHAN”, foto kanan atas tertulis “ITALY”, foto kiri bawah tertulis “PHILLIPINE”, dan foto kanan bawah tertulis “INDONESIA”.
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim di narasi yang menyertai foto unggah sumber klaim itu adalah klaim yang keliru.
Foto di kanan bawah yang bertuliskan “INDONESIA” itu bukanlah foto keadaan Indonesia, ataupun Jakarta pada saat virus corona COVID-19 diumumkan sudah positif ada di Indonesia pada
Foto itu sudah diunggah ke internet setidaknya sejak tahun 2016. Salah satu yang mengunggah fto ini adalah akun Youtube Guntur Wibowo (youtube.com/user/gunturwibowo) yang memakai foto tersebut sebagai gambar thumbnail video berjudul “Traffic Slip and Slide | Kawasaki Ninja 250 | Ninja 300 Guntur Wibowo” yang diunggah pada 16 Maret 2016.
Pada deskripsi videonya, Guntur menulis keterangan sebagai berikut :
“Jakarta Rush Hour Traffic POV 2 – Kawasaki Ninja 250 | Ninja 300 Motorcycle Ride by Guntur Wibowo
So, what is it like to be in a crazy Traffic ride in Jakarta Indonesia ? This is my daily route, I always ride around 17-18.00 pm in Jakarta, the traffic were so wild, just be carefull around those corners because everyone in a mood to go home, crazy cut slip and slide in front of you is a common view in here, relax and take it easy.”
Foto ini juga pernah dimuat di situs wowkeren.com pada 17 September 2016 di artikel yang berjudul “Lima Kota Di Indonesia Masuk Ke Daftar Terburuk Untuk Pengemudi Versi Waze, Mana Saja?”
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim di narasi yang menyertai foto unggah sumber klaim itu adalah klaim yang keliru.
Foto di kanan bawah yang bertuliskan “INDONESIA” itu bukanlah foto keadaan Indonesia, ataupun Jakarta pada saat virus corona COVID-19 diumumkan sudah positif ada di Indonesia pada
Foto itu sudah diunggah ke internet setidaknya sejak tahun 2016. Salah satu yang mengunggah fto ini adalah akun Youtube Guntur Wibowo (youtube.com/user/gunturwibowo) yang memakai foto tersebut sebagai gambar thumbnail video berjudul “Traffic Slip and Slide | Kawasaki Ninja 250 | Ninja 300 Guntur Wibowo” yang diunggah pada 16 Maret 2016.
Pada deskripsi videonya, Guntur menulis keterangan sebagai berikut :
“Jakarta Rush Hour Traffic POV 2 – Kawasaki Ninja 250 | Ninja 300 Motorcycle Ride by Guntur Wibowo
So, what is it like to be in a crazy Traffic ride in Jakarta Indonesia ? This is my daily route, I always ride around 17-18.00 pm in Jakarta, the traffic were so wild, just be carefull around those corners because everyone in a mood to go home, crazy cut slip and slide in front of you is a common view in here, relax and take it easy.”
Foto ini juga pernah dimuat di situs wowkeren.com pada 17 September 2016 di artikel yang berjudul “Lima Kota Di Indonesia Masuk Ke Daftar Terburuk Untuk Pengemudi Versi Waze, Mana Saja?”
Rujukan
(GFD-2020-3728) [SALAH] Poster Pageblug Sultan HB X Anjurkan Masak Sayur Lodeh 7 Warna
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 22/03/2020
Berita
Kahumas Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY: hoaks, BUKAN buatan Humas Pemda DIY maupun Keraton Yogyakarta.
NARASI
“PAGEBLUG
Wayahe rakyat Mataram nyayur LODEH 7 warna
– Kluwih – Cang Gleyor
– Terong – Kulit Mlinjo
– Waluh – Godong So
– Tempe
Mugi SEDAYA tansah widodo nir ing SAMBEKALA”.
======
Help apakah ini benar atau hoax
Tentang himbauan sri sultan HB untuk membuat masakan 7 rupa
NARASI
“PAGEBLUG
Wayahe rakyat Mataram nyayur LODEH 7 warna
– Kluwih – Cang Gleyor
– Terong – Kulit Mlinjo
– Waluh – Godong So
– Tempe
Mugi SEDAYA tansah widodo nir ing SAMBEKALA”.
======
Help apakah ini benar atau hoax
Tentang himbauan sri sultan HB untuk membuat masakan 7 rupa
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
(1) First Draft News: “Konten yang Menyesatkan
Penggunaan informasi yang sesat untuk membingkai sebuah isu atau individu”.
Selengkapnya di http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S.
* SUMBER menyebarkan informasi yang mencatut sumber (Sultah HB X), memanfaatkan situasi berkaitan dengan wabah COVID-19.
(2) Beberapa artikel yang berkaitan,
* kumparanNEWS: “Terkait hal ini, Kepala Bagian Humas Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji, menegaskan poster yang beredar di WhatsApp itu hoaks.
“Meniko (itu) hoaks,” kata Ditya saat dikonfirmasi, Sabtu (21/3).
Ditya menjelaskan, poster itu bukan buatan Humas Pemda DIY maupun Keraton Yogyakarta.
Pihaknya juga sudah mengkonfirmasi ke Putri Keraton Yogyakarta, GKR Hayu, soal poster tersebut. Hasilnya, tidak ada anjuran membuat sayur lodeh 7 warna untuk menangkal wabah corona.
“Saya sudah konfirmasi ke Gusti Hayu, bahwa arahan tersebut tidak benar,” ujar Ditya.”
Selengkapnya di “Hoaxbuster: Sultan HB X Tak Anjurkan Sayur Lodeh 7 Warna untuk Tangkal Corona” https://bit.ly/2Qz9tPM / http://archive.md/LCTTe (arsip cadangan).
–
* suara.com: “Hasil penelusuran Suarajogja.id, pesan tersebut tidak benar. Hal itu dikonfirmasi oleh Kepala Humas Pemda DIY Ditya Nanaryo Aji.
Ditya menjelaskan, informasi mengenai Sultan HB X mengimbau warga untuk membuat sayur lodeh 7 warna palsu.”
Selengkapnya di “CEK FAKTA: Sultan HB X Perintahkan Buat Sayur Lodeh 7 Warna Tangkal Corona?” https://bit.ly/33HZqxu / http://archive.md/BkLzV (arsip cadangan).
======
(1) First Draft News: “Konten yang Menyesatkan
Penggunaan informasi yang sesat untuk membingkai sebuah isu atau individu”.
Selengkapnya di http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S.
* SUMBER menyebarkan informasi yang mencatut sumber (Sultah HB X), memanfaatkan situasi berkaitan dengan wabah COVID-19.
(2) Beberapa artikel yang berkaitan,
* kumparanNEWS: “Terkait hal ini, Kepala Bagian Humas Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji, menegaskan poster yang beredar di WhatsApp itu hoaks.
“Meniko (itu) hoaks,” kata Ditya saat dikonfirmasi, Sabtu (21/3).
Ditya menjelaskan, poster itu bukan buatan Humas Pemda DIY maupun Keraton Yogyakarta.
Pihaknya juga sudah mengkonfirmasi ke Putri Keraton Yogyakarta, GKR Hayu, soal poster tersebut. Hasilnya, tidak ada anjuran membuat sayur lodeh 7 warna untuk menangkal wabah corona.
“Saya sudah konfirmasi ke Gusti Hayu, bahwa arahan tersebut tidak benar,” ujar Ditya.”
Selengkapnya di “Hoaxbuster: Sultan HB X Tak Anjurkan Sayur Lodeh 7 Warna untuk Tangkal Corona” https://bit.ly/2Qz9tPM / http://archive.md/LCTTe (arsip cadangan).
–
* suara.com: “Hasil penelusuran Suarajogja.id, pesan tersebut tidak benar. Hal itu dikonfirmasi oleh Kepala Humas Pemda DIY Ditya Nanaryo Aji.
Ditya menjelaskan, informasi mengenai Sultan HB X mengimbau warga untuk membuat sayur lodeh 7 warna palsu.”
Selengkapnya di “CEK FAKTA: Sultan HB X Perintahkan Buat Sayur Lodeh 7 Warna Tangkal Corona?” https://bit.ly/33HZqxu / http://archive.md/BkLzV (arsip cadangan).
======
Rujukan
Halaman: 5680/6089