• (GFD-2019-1943) [SALAH] Pemerintah Tak Mampu, Dana Haji Menipis

    Sumber:
    Tanggal publish: 26/04/2019

    Berita

    Innalillaahi Wainna Ilaihi Raajiuun
    Tadinya saya pikir, Haji thn 2019 ini bakal ada 10.000 jamaah tambahan yang akan menikmati Jamuan Allah Subhanahu Wa Taala untuk ber HAJI.
    TERNYATA…..
    Pemerintah Tidak Mampu Mendanai Tambahan Kuota Haji 10.000 Jamah Yang Diberikan Arab Saudi. Kemana Dana Haji Yg Sudah Terkumpul Selama Ini ??...

    Hasil Cek Fakta

    Sebelumnya, melansir dari republika.co.id (Rabu, 24/04/2019), Kepala Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Anggito Abimanyu mengatakan uang setoran haji yang dikelola BPKH masih sangat terbatas. Oleh karena itu, untuk saat ini BPKH belum memiliki kemampuan membiayai 10 ribu kuota haji tambahan. Ia menyarankan, yang seharusnya menjadi sumber utama pembiayaan penyelenggaraan haji kuota tambahan adalah negara melalui APBN.
    Namun, hal tersebut telah dibantah oleh Anggito sendiri. Menurut rilis dari Divisi Komunikasi dan Humas BPKH, dana haji yang dikelola oleh BPKH hingga April tahun ini mencapai Rp 115 triliun. Dengan kata lain, ada peningkatan sebesar sebesar Rp 10 triliun dalam setahun. Anggito Abimanyu menyatakan tidak pernah mengeluarkan pernyataan yang menyebut, keuangan BPKH "menipis."
    "Dana BPKH berkecukupan dan aman. Lebih penting lagi untuk diketahui tidak ada satu rupiah pun dana haji digunakan langsung untuk kepentingan pembangunan infrastruktur," ujar Anggito dalam rilis Divisi Komisi dan Humas BPKH, Rabu (24/4/2019).
    Sementara itu, untuk penambahan kuota sebanyak 10 ribu jemah haji, BPKH mendukung pembiayaan efisien pengadaan Saudi Arabia Riyal (SAR) senilai Rp65 miliar dan optimalisasi nilai manfaat Rp55 miliar. Dari total kebutuhan biaya Rp353,7 miliar, BPKH akan memberikan kontribusi Rp120 miliar, sebesar Rp50 miliar dari efisien operasional oleh Kemenag, dan Rp183,7 miliar dari APBN.

    Rujukan

  • (GFD-2019-1942) [BENAR] Foto Prabowo dan Titiek Soeharto

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 25/04/2019

    Berita

    “Info A1. Sudah ijab qabul, semoga Samara..Aamin yra. Selamat Jendral????
    Semoga bukan hoax, kalopun hoax jadilah sebuah harapan rakyat. paling2 sy diamankan sama pak @prabowo, ngga apah-apah..
    ????????????
    #PrabowoWinRealCount
    #02wintheelection”.

    Hasil Cek Fakta

    Bukan acara ijab qabul, foto yang dibagikan oleh SUMBER adalah ketika Prabowo mengucapkan selamat ulang tahun ke Titiek. Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.

    Rujukan

  • (GFD-2019-1941) Ketua KPPS Diculik dan Dipukuli Oknum Timses Caleg

    Sumber:
    Tanggal publish: 25/04/2019

    Berita

    Mahdan, Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Desa Bone Pute, Kecamatan Burau, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, diculik dan dipukuli oknum calon anggota legislatif dari Partai Golkar.
    Dari penuturan Mahdan, Ia sebelumnya didatangi dua orang pelaku menggunakan mobil Honda Brio. Salah satunya diketahui bernama Febry Ramadani (23). Pelaku bersama seorang rekannya mendatanginya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan mempertanyakan formulir C1 yang dicoret.

    "Saya dipaksa naik ke mobil milik pelaku dan dibawa ke rumah Sukman Saddike. Sepanjang perjalanan, saya dipukuli, begitu juga saat tiba di rumah pelaku, saya kembali dikeroyok," kata Mahdan, belum lama ini.

    Mahdan menduga peristiwa yang dialaminya terkait formulir C1 yang dipertanyakan pelaku karena menduga terjadi kecurangan.

    Setelah dipukuli dan dikeroyok, korban diminta menandatangani surat pernyataan damai. Di bawah tekanan, korban terpaksa menandatangani surat tersebut. Akibat perisitwa itu, ratusan warga mendatangi Polsek Burau. Warga mendesak polisi untuk segera mengusut kasus tersebut dan menangkap para pelaku.

    Akibat penganiayaan itu, Mahdan mengalami luka pada pelipis dan kepala.

    Kepala Bagian Operasional Polres Luwu Timur, Komisaris Polisi, Rifai, berjanji akan segera memproses kasus tersebut. "Serahkan pada kami kasus ini segera kami tangani," kata Kompol Rifai, di hadapan warga yang mendatangi Polsek Burau.

    Sementara Sukman Saddike, belum dapat dikonfirmasi.

    Hasil Cek Fakta

    Rujukan

  • (GFD-2019-1940) Dua Anak Keracunan Permen Cokelat, 1 Meninggal dan 1 Opname

    Sumber:
    Tanggal publish: 25/04/2019

    Berita

    Dua anak di Kota Pekalongan diduga mengalami keracunan akibat mengkonsumi sebuah permen cokelat. Satu orang meninggal dunia dan satu orang lagi saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit.

    Anak yang meningal dunia bernama, Jesika Putri (5) warga Panjang Wetang, Gang 1 Kecamatan Pekalongan Utara. Jesika meninggal saat masih dalam perawatan di RSUD Bendan. Sedangkan Nur Syafia Rahma (5) warga Panjang Wetan Gg. 1 B Pekalongan Utara kini masih menjalani peraatan intensif di RSU Budi Rahayu.

    Kondisi Nur Syafia Rahma (5) sendiri masih nampak lemas di ruang perawatan anak RS Budi Rahayu Kota Pekalongan.

    Saat ditemui di ruang perawatan anak, Syafia mengaku senang dengan permen cokelat yang dibeli di sebuah warung karena bungkus permen ada gambar putri duyung.

    "Saya dan Jesika makan satu coklat, setelah itu saya pusing dan mual, " kata Syafia lemas.

    Ditambahkan ibu Syafia yakni Nur Rose Firdaus (28), saat membeli permen cokelat itu pada Rabu (24/4) sore. Anaknya membeli di warung dekat dengan harga satu bungkus Rp 500.

    "Ada tiga anak. Yang memakan hanya anak saya dan Jesika. Satu jam setelah makan, Jesika muntah-muntah dan beberapa menit kemudian anak saya ikut muntah-muntah," kata Nur Rose.

    Ditempat yang sama dokter Shiren Amalia, dokter RSU Budi Rahayu yang menanangani Nur Syafia Rahma mengatakan kondisi pasien kini membaik.

    "Kondisinya membaik, sudah bisa diajak bercanda, tidak muntah-muntah lagi," katanya.

    Menurutnya, kondisi seperti itu bisa jadi karena keracunan makanan. Pihaknya saat ini akan melakukan diagnosa penyebab dari kemungkinan lainnya.

    "Ya dengan kecurigaan intoksikasi atau keracunan ya karena coklat, namun kita akan diagnosa lagi," katanya.

    Sementara itu, di rumah duka Jesika Putri, ayah korban yakni Taufik (42) saat ditemui pada Kamis (25/4) petang mengatakan anaknya meninggal pada Kamis pagi setelah beberapa kali muntah-muntah dan dibawa ke rumah sakit.

    "Setelah makan coklat, anak saya muntah-muntah dan mengeluarkan keringat dingin," jelasnya.

    Karena terus muntah-muntah dan lemas, akhirnya Taufik memutuskan untuk membawa anaknya ke RSUD Bendan pada Kamis dini hari.

    "Namun tuhan memanggil anak terakhir saya itu," katanya.

    Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto saat dihubungi detikcom Kamis (25/4) mengatakan pihaknya kini akan membawa sampel permen cokelat ke laboratirium di Semarang.

    "Kepastian penyebabnya menunggu hasil Lab dimana sampel makanan baru kita sampaikan ke Balai Besar POM Semarang besok," kata Slamet Budiyanto.

    Terkait kejadian tersebut pihaknya belum bisa memastikan apakah permen cokelat tersebut beracun atau tidak sebelum dilakukan uji laboratorium.

    Sedangkan Kapolres Pekalongan Kota, AKBP Ferry Situpu menegaskan pihaknya masih mendalami kasus ini.

    "Anggota kita masih mendalami kasus ini. Kita juga menunggu hasil labnya," jelasnya singkat.

    Hasil Cek Fakta

    Rujukan