(GFD-2020-4781) [SALAH] Virus Corona Sudah Sampai di Apartemen Taman Anggrek
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 12/02/2020
Berita
Dapet Info dari Client, Virus Corona udah sampe sini. di Apartement TA udah ada org wuhan yg kena tp management tutup2i. Supaya mall bs beroperasi dan mrk ga rugi. barusan bgt dpt info dr client saya yg suaminya org cina, mrk ada komunitas org cina di indo dan mrk kasih tau utk jauhi apartement TA dan sekitarnya. kmrn2 pake masker, jgn pergi dlu ke mall.. org wuhan jg baru ada yg dtng di daerah thamrin krn ada perusahaan yg dr wuhan byk yg masuk. Kalo mau keluar2 sekarang mending pakai masker. Mulai stok makanan dirumah. Tolong beritahukan keluarga dan teman2. Stay safe dan berdoa minta perlindungan Tuyhan.
Hasil Cek Fakta
Belum lama ini beredar pesan berantai di aplikasi whatsapp yang menyebut bahwa virus corona telah sampai di apartemen Taman Anggrek yang berlokasi di Jakarta Barat.
Dalam pesan berantai tersebut juga terdapat himbauan agar menjauhi daerah apartemen Taman Anggrek dan sekitarnya, dan jangan dulu bepergian ke mall.
Setelah ditelusuri, dilansir dari liputan6.com, kabar tentang virus corona yang sudah sampai di Apartemen Taman Anggrek, Jakarta Barat ternyata tidak benar.
Pesan berantai yang terlanjur viral itu dibantah Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia. Ia mengatakan bahwa kabar tersebut adalah hoaks.
“Hoaks itu, tidak ada informasi seperti itu,” kata Dwi saat dihubungi Liputan6.com, Senin (3/2/2020).
Dwi pun menyesalkan kabar tersebut beredar di media sosial. Ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak terpancing isu-isu yang tidak benar terkait virus corona.
Dalam pesan berantai tersebut juga terdapat himbauan agar menjauhi daerah apartemen Taman Anggrek dan sekitarnya, dan jangan dulu bepergian ke mall.
Setelah ditelusuri, dilansir dari liputan6.com, kabar tentang virus corona yang sudah sampai di Apartemen Taman Anggrek, Jakarta Barat ternyata tidak benar.
Pesan berantai yang terlanjur viral itu dibantah Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia. Ia mengatakan bahwa kabar tersebut adalah hoaks.
“Hoaks itu, tidak ada informasi seperti itu,” kata Dwi saat dihubungi Liputan6.com, Senin (3/2/2020).
Dwi pun menyesalkan kabar tersebut beredar di media sosial. Ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak terpancing isu-isu yang tidak benar terkait virus corona.
Kesimpulan
Beredar informasi pada pesan berantai whatsapp yang menyebutkan bahwa virus corona sudah menjangkiti penghuni apartemen Taman Anggrek Jakarta Barat. Namun setelah ditelusuri, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengatakan bahwa informasi yang beredar adalah tidak benar.
Rujukan
(GFD-2020-4780) [SALAH] 7 Penumpang Lion Air Yang Berasal Dari China di Manado Terinfeksi Virus Corona
Sumber: facebook.comTanggal publish: 12/02/2020
Berita
Sudah ada yg masuk indonesia, via Manado.
7 pax ini positif virus carona di pesawat Lion jt 2742
changsa to mdc , sdh block on 20:00,
Info update karantina sdh ada.
Hati-hati
Semoga bermanfaat.
7 pax ini positif virus carona di pesawat Lion jt 2742
changsa to mdc , sdh block on 20:00,
Info update karantina sdh ada.
Hati-hati
Semoga bermanfaat.
Hasil Cek Fakta
Beredar di media sosial dan pesan berantai sebuah informasi yang diklaim bahwa di Manado terdapat tujuh orang penumpang maskapai Lion Air dengan nomor penerbangan JT-2742 rute Changsha, Tiongkok Menuju Manado yang positif terinfeksi virus corona. Terlihat dalam foto yang berlokasi di Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, para awak pesawat dan tim medis berkumpul di garbarata, tepatnya di muka pintu pesawat bagian depan. Berdasarkan penelusuruan, informasi bahwa tujuh penumpang Lion Air dari Changsa menuju Manado positif terinfeksi virus korona adalah salah, dan pihak maskapai pun telah memberikan klarifikasi. Dilansir dari Kompas.com, melalui artikel berjudul “Lion Air: 7 Penumpang Asal China yang Tiba di Manado Negatif Virus Corona” dimuat pada Minggu 26 Januari 2020, Corporate Communications Strategic Lion Air Danang Mandala Prihantoro memastikan, tujuh penumpang Lion Air tersebut negatif virus corona. “Lion Air menerima keterangan setelah dilakukan pemeriksaan, pengecekan secara intensif oleh pihak terkait, dinyatakan negatif atau tidak terindikasi virus dimaksud,” jelas Danang melalui keterangan tertulis. Pemeriksan terhadap tujuh penumpang Lion Air asal Tiongkok dilakukan oleh tim medis beserta tim Kantor Kesehatan Pelabuhan/KKP Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi, Manado. Pesawat Lion Air JT-2742 yang terbang dari Changsha ke Manado pada Sabtu (25/1/2020) diketahui membawa 7 kru dan 176 penumpang. Lion Air memastikan seluruh kru dan penumpang telah melalui standar prosedur bandara. Danang menjelaskan, penerbangan JT-2742 sudah dipersiapkan dengan baik. Seluruh kru dan tamu menjalani pemeriksaan kesehatan berdasarkan ketentuan. “Ketika pesawat berada pada pelataran parkir bandar udara (apron) untuk menurunkan penumpang, petugas kesehatan terlebih dahulu masuk ke dalam kabin pesawat guna melakukan pemeriksaan kepada seluruh tamu dan awak pesawat,” kata dia. Antisipasi dilakukan mengacu pada surat edaran dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia No SR.01.0111/5888/2019 ‘Pemberitahuan Kewaspadaan Penyakit Polio’ pada 30 Desember 2019 dan No PM.04.021111143/2020 ‘Kesiapsiagaan dan Antisipasi Penyebaran Penyakit Pneumonia Berat yang belum diketahui etiologinya’ pada 3 Januari 2020. Maka dari itu, informasi yang menyebutkan bahwa terdapat 7 penumpang pesawat Lion Air yang positif terinfeksi virus corona di Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado adalah tidak benar. 7 penumpang yang diklaim tersebut setelah dilakukan tindakan medis dinyatakan negatif terinfeksi virus corona.
Kesimpulan
Beredar sebuah informasi berupa foto disertai narasi di media sosial dan pesan berantai yang menyebutkan bahwa terdapat 7 orang penumpang maskapai Lion Air rute penerbangan Changsha, Tiongkok ke Manado yang terinfeksi virus corona. FAKTANYA, pihak Lion Air sendiri beserta tim medis bandara internasional Sam Ratulangi telah mengecek ke tujuh penumpang tersebut dan dinyatakan negatif.
Rujukan
- https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/ZkeBwDrK-cek-fakta-hoaks-7-penumpang-lion-air-di-manado-positif-terinfeksi-virus
- https://money.kompas.com/read/2020/01/26/105213926/lion-air-7-penumpang-asal-china-yang-tiba-di-manado-negatif-virus-corona
- https://www.antaranews.com/berita/1266017/tujuh-penumpang-lion-air-rute-changsha-manado-negatif-virus-corona
- https://www.beritasatu.com/kesehatan/597147/lion-air-nyatakan-penumpang-dari-hunan-negatif-korona
- https://news.detik.com/berita/d-4873545/lion-air-jelaskan-pemeriksaan-penumpang-dari-china-yang-sempat-diduga-corona
(GFD-2020-4779) [SALAH] Video “Akibat virus Corona Babi di kubur hidup-hidup”
Sumber: twitter.comTanggal publish: 06/02/2020
Berita
“Telah terjadi pembunuhan massal di China.
Akibat dari virus Corona ini.
Babi serta unggas di kubur hidup-hidup.
Gimana di negeri kita ini…
Apakah masih ada yg pelihara babi…???”.
Akibat dari virus Corona ini.
Babi serta unggas di kubur hidup-hidup.
Gimana di negeri kita ini…
Apakah masih ada yg pelihara babi…???”.
Hasil Cek Fakta
SUMBER membagikan video yang sudah pernah dibagikan sebelumnya, video peristiwa tahun 2018. Wabah Flu Babi Afrika, TIDAK ADA kaitannya dengan Virus Corona. SUMBER menambahkan narasi yang tidak sesuai dengan fakta sehingga menimbulkan kesimpulan yang salah.
“Informasi Penting: Rumah Sakit Rakyat Lancang: Pukul 2.23 kemarin, 13 anak laki-laki dan perempuan meninggal karena infeksi virus SK5, yang tertua berusia 32 tahun dan yang termuda berusia 5 tahun, dokter yang terlibat dalam penyelamatan telah dikarantina, dan 1 berita TV dari Central Telah disiarkan, jangan makan daging babi untuk saat ini, terutama daging babi dari Ruyuan, saat ini, 13.167 telah terinfeksi di Guigang, Guangxi.
Ini bisa menjadi awal dari epidemi infeksi berskala besar.”
KOMPAS.com: “SHANGHAI, KOMPAS.com – Wabah demam babi Afika kini menyebar ke lebih dari setengah provinsi di China, meski telah ada upaya untuk mencegahnya.
Diwartakan AFP, situasi yang sebelumnya disebut berhasil dikendalikan, sekarang berubah menjadi persoalan sangat serius.”
Mengenai hoaks “Virus SK5”, CFS: “In recent years, spreading of rumours/hoaxes about various foods safety issues via social media has become a global phenomenon. The alleged foods include “SK5 virus in fish/fruits”, “Fake rice”, and “HIV/ AIDS blood-tainted canned fruits”, to name but a few. These rumours, if not nipped in the bud timely, may result in unnecessary panic, alarm and impact on food supply/choice. Rumours previously dismissed by various food safety authorities may revive after a few months or years, with a twist of the food types, hazards, and claimed health issues.”
Video yang sama sebelumnya dipelintir terjadi di Thailand, selengkapnya di turnbackhoax.id: [SALAH] “Pemusnahan babi massal di Thailand”
“Informasi Penting: Rumah Sakit Rakyat Lancang: Pukul 2.23 kemarin, 13 anak laki-laki dan perempuan meninggal karena infeksi virus SK5, yang tertua berusia 32 tahun dan yang termuda berusia 5 tahun, dokter yang terlibat dalam penyelamatan telah dikarantina, dan 1 berita TV dari Central Telah disiarkan, jangan makan daging babi untuk saat ini, terutama daging babi dari Ruyuan, saat ini, 13.167 telah terinfeksi di Guigang, Guangxi.
Ini bisa menjadi awal dari epidemi infeksi berskala besar.”
KOMPAS.com: “SHANGHAI, KOMPAS.com – Wabah demam babi Afika kini menyebar ke lebih dari setengah provinsi di China, meski telah ada upaya untuk mencegahnya.
Diwartakan AFP, situasi yang sebelumnya disebut berhasil dikendalikan, sekarang berubah menjadi persoalan sangat serius.”
Mengenai hoaks “Virus SK5”, CFS: “In recent years, spreading of rumours/hoaxes about various foods safety issues via social media has become a global phenomenon. The alleged foods include “SK5 virus in fish/fruits”, “Fake rice”, and “HIV/ AIDS blood-tainted canned fruits”, to name but a few. These rumours, if not nipped in the bud timely, may result in unnecessary panic, alarm and impact on food supply/choice. Rumours previously dismissed by various food safety authorities may revive after a few months or years, with a twist of the food types, hazards, and claimed health issues.”
Video yang sama sebelumnya dipelintir terjadi di Thailand, selengkapnya di turnbackhoax.id: [SALAH] “Pemusnahan babi massal di Thailand”
Kesimpulan
Video peristiwa tahun 2018. Wabah Flu Babi Afrika, TIDAK ADA kaitannya dengan Virus Corona.
Rujukan
(GFD-2020-4778) [SALAH] Video seorang ibu dan dua anaknya gantung diri di Ujung Jaya Sumedang
Sumber: facebook.comTanggal publish: 04/05/2020
Berita
Akun FB Andika (https://www.facebook.com/profile.php?id=100014103901821) mengunggah video yang menampilkan seorang ibu dan dua anaknya yang masih balita tewas gantung diri di Ujung Jaya Sumedang. Dalam narasinya disebutkan bahwa mereka bunuh diri akibat lockdown 7 hari dan kelaparan.
Hasil Cek Fakta
Melalui hasil penelusuran, diketahui bahwa klaim narasi tersebut tidak benar. Dilansir dari media online Afrika Selatan The Citizen, bahwa itu adalah kejadian yang terjadi di daerah Mslasini, kota Verulam, propinsi KwaZulu-Natal di negara Afrika Selatan pada tanggal 3 Februari 2020.
Penelusuran lebih lanjut, pada media online Afrika Selatan Times Live bahwa dua putri ibu tersebut yang lebih tua, berumur 10 dan 12 tahun, sebelumnya disuruh oleh ibunya untuk berbelanja ke toko. Saat keduanya kembali, mereka menemukan ibu mereka dan dua adik laki-lakinya yang berumur 2 dan 3 tahun sudah tewas tergantung dengan tali yang dibuat dari sprei yang diikatkan pada kerangka atap rumah.
Berdasarkan info dari Wikipedia, kota Verulam yang berpenduduk sekitar 63.000 jiwa didominasi oleh keturunan India. Kota tersebut perlahan berkembang dan dimodernisasi dengan pembangunan infrastruktur yang mencukupi di daerah perkampungannya.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka konten yang menyatakan bahwa seorang ibu dan dua anaknya tewas gantung diri karena kelaparan akibat lockdown 7 hari di Ujung Jaya Sumedang adalah tidak benar, oleh sebab itu konten tersebut masuk ke dalam kategori False Context atau Konten yang Salah.
Penelusuran lebih lanjut, pada media online Afrika Selatan Times Live bahwa dua putri ibu tersebut yang lebih tua, berumur 10 dan 12 tahun, sebelumnya disuruh oleh ibunya untuk berbelanja ke toko. Saat keduanya kembali, mereka menemukan ibu mereka dan dua adik laki-lakinya yang berumur 2 dan 3 tahun sudah tewas tergantung dengan tali yang dibuat dari sprei yang diikatkan pada kerangka atap rumah.
Berdasarkan info dari Wikipedia, kota Verulam yang berpenduduk sekitar 63.000 jiwa didominasi oleh keturunan India. Kota tersebut perlahan berkembang dan dimodernisasi dengan pembangunan infrastruktur yang mencukupi di daerah perkampungannya.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka konten yang menyatakan bahwa seorang ibu dan dua anaknya tewas gantung diri karena kelaparan akibat lockdown 7 hari di Ujung Jaya Sumedang adalah tidak benar, oleh sebab itu konten tersebut masuk ke dalam kategori False Context atau Konten yang Salah.
Rujukan
- https://citizen.co.za/news/south-africa/crime/2236964/suicidal-mother-found-hanged-with-two-infant-sons-in-verulam/ ‘Suicidal’ mother found hanged with two infant sons in Verulam
- https://www.timeslive.co.za/news/south-africa/2020-02-03-girls-find-mom-brothers-hanging-from-rafter-in-murder-suicide/ Girls find mom, brothers hanging from rafter in ‘murder-suicide’
- https://en.wikipedia.org/wiki/Verulam,_KwaZulu-Natal#Demography Verulam is inhabited mainly by people of Indian descent. The population is over 63,000.
Halaman: 5659/6294