• (GFD-2020-4784) [SALAH] “terjadi pembuangan mayat”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 03/05/2020

    Berita

    Beredar sebuah postingan FB “Viral hangat” (facebook.com/Viral-hangat-100438771659254) dengan Narasi :
    “Ya allah terjadi pembuangan mayat.
    Tempat pembuangan masih diselidiki oleh aparat kepolisian.

    #dirumahsaja

    #covid19

    #viral”.

    Hasil Cek Fakta

    Salah satu artikel yang berkaitan, Solopos @ 28 Mei 2018: “jenazah tersebut dimakamkan di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat. Adapun dalam foto tampak daerah masih penuh semak belukar, karena itu lahan baru di TPU yang belum sempat dibersihkan.” Artikel lain yang berkaitan, Okezone @ 26 Mei 2018: “Kondisi lahan baru TPU Tegal Alur saat ini berbeda dengan foto-foto yang viral di media sosial. Sekarang areal tersebut sudah diberihkan dari semak belukar. Karena itu, Siti menduga foto tersebut diambil sudah lama dan baru viral saat ini.”

    Rujukan

  • (GFD-2020-4783) [SALAH] “Orng kaya di Wuhan mulai stress, mereka menghamburkan uang”

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 12/02/2020

    Berita

    “Orng kaya di Wuhan mulai stress, mereka menghamburkan uang ( dlm arti sebenarnya)

    Uang menjadi tiada arti dibandingkan keselamatan diri.”

    Hasil Cek Fakta

    SUMBER membagikan video yang sebelumnya sudah dipublikasikan pada tahun 2017. Narasi SUMBER menimbulkan kesimpulan yang salah mengenai tanggal dan jam publikasi video. Pada tanggal 31 Desember 2019, sebuah konsorsium ahli medis China didakwa oleh CDC China dengan menyelidiki permulaan apa yang sekarang dikenal sebagai Wuhan Coronavirus. [216] Pada 24 Januari 2020, laporan mereka dipublikasikan di The Lancet. [217] Mereka mencatat dari ulasan mereka tentang catatan medis lokal bahwa pasien pertama yang kemudian didiagnosis dengan Coronavirus Wuhan pertama kali mengalami gejala pada 8 Desember 2019. Namun, konsorsium menemukan kasus sebelumnya dari seorang pasien yang pertama kali mengalami gejala pada 1 Desember 2019, menunjuk ke asal yang lebih awal. [218] Terlepas dari kasus awal ini, antara 8 hingga 18 Desember 2019, tujuh kasus yang kemudian didiagnosis dengan Wuhan Coronavirus didokumentasikan, dua di antaranya terkait dengan Pasar Grosir Makanan Laut Huanan di Wuhan, lima tidak. [219]”

    Kesimpulan

    Video yang dibagikan sebelumnya sudah dipublikasikan pada tahun 2017, TIDAK TERKAIT dengan Virus Corona 2019.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4782) [SALAH] Foto “Lagi lagi corona tka cina makasih banyak yang datang ke Indonesia trs bawa amunisi”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 03/05/2020

    Berita

    Akun Faris Farela (fb.com/faris.farela.754) membagikan postingan dari akun Kristin Hadija (fb.com/kristin.hadija.35) dengan narasi sebagai berikut:

    “Lagi lagi corona tka cina makasih banyak yang datang ke Indonesia,,, trs bawa amunisi segala buat apa bambang??? Buat nyerang kaum Muslim kah??”

    Postingan Kristin Hadija yang dibagikan adalah gambar dengan narasi sebagai berikut:

    “Penyelundupan amunisi jelas lebih tinggi grade-nya daripada narkoba. Sudah level ketahanan negara Semua yakin pelaku nggak sendirian, pasti punya sindikat yang sangat solid. Bukan cuma kelas bandar judi atau ekstasi.
    Penyelundupan amunisi (komponen senjata), semestinya menteri pertahanan dilibatkan dalam investigasi. Jika ini terjadi, seru. Jika berhenti atau dipetieskan, nggak kaget juga. Udah biasa.
    Rakyat akan melihat apakah kasus ini akan berhenti hanya menangkap satu orang pelaku atau akan dijadikan petunjuk awal menggulung sindikat senjata.
    Biasanya begini tergantung harga kesepakatan, antara big bos sindikat penyelundup dengan mafia birokrat.
    Negeri para bebedah!”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa pria yang ada di foto yang diunggah sumber klaim adalah TKA asal Cina yang datang ke Indonesia membawa amunisi adalah klaim yang salah.

    Pria di foto itu adalah WNI, warga Surabaya, penumpang pesawat China Airlines yang kedapatan membawa 400 proyektil peluru saat mendarat di Bandara Juanda pada Sabtu, 23 Februari 2019.

    Foto yang sama pernah dimuat di artikel berjudul “Bawa 400 Butir Peluru, Warga Surabaya Ditangkap di Bandara Juanda” yang tayang di situs radarsurabaya.jawapos.com pada 25 Februari 2019.

    Petugas Bea Cukai Bandara Internasional Juanda mengamankan seorang warga Surabaya yang kedapatan membawa 400 butir proyektil amunisi, Sabtu (23/2/2019) pukul 23.00. Dia adalah Stephen Partowidjojo, 36, warga Bukit Pakis Utara III/TA-19, Surabaya.

    “Pelaku menumpang pesawat China Airlines CI-751 dari negara Taiwan, transit di Singapura, sebelum kemudian mendarat di Bandara Internasional Juanda, pukul 23.00 WIB,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Frans Barung Mangera seperti dikutip Antara, Minggu (24/2/2019).

    SP dalam penerbangan China Airlines CI-751 tidak sendirian. Dia bersama tiga anggota keluarganya, masing-masing berinisial SoP, TV, dan SIP, yang semuanya terdata sebagai warga negara Indonesia.

    “Mereka mengaku pulang liburan dari Oregon, Amerika Serikat. Dari sanalah ratusan proyektil senjata api berbagai jenis ini didapat,” ucap Barung.

    SP dalam penyelidikan sempat menunjukkan kartu anggota Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin) Nomor 1177/13/B/2017 atas namanya sendiri. Barung menandaskan sampai sekarang penyelidikan masih berlangsung.

    “Kami menduga ratusan amunisi proyektil dan beberapa bagian senjata api itu dibawanya masuk ke Indonesia secara ilegal,” kata Frans.

    SP (36) warga Bukit Pakis Utara, Surabaya ditetapkan sebagai tersangka atas kepemilikan ratusan amunisi senjata api berbagai jenis tanpa izin. Tersangka dijerat UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951.

    “Sejauh ini yang tersangka hanya SP. Dia yang membawa dengan barang bukti melekat. Tersangka membelinya saat liburan di Amerika,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo.

    Polisi menyatakan apa yang dibawa SP (36), salah satu penumpang China Airlines bukanlah amunisi, namun merupakan bagian dari amunisi. Yang dibawa SP adalah proyektil.

    “Orang tersebut membawa salah satu komponen amunisi. Jadi amunisi itu ada satu, bahan ledak. Dua, selongsong, ada hulu ledak dan kemudian ada proyektilnya. Yang dibawa oleh yang bersangkutan adalah bagian dari pada amunisi yaitu proyektil saja,” ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera di Polda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Senin (25/2/2019).

    Barung mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan bersama Polresta Sidoarjo. Penyelidikan akan berfokus kepada untuk apa pelaku membawa proyektil sebanyak itu.

    “Poyektil akan dirakit kembali untuk dipergunakan saat berburu. Itu saja,” ucap dia.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4781) [SALAH] Virus Corona Sudah Sampai di Apartemen Taman Anggrek

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 12/02/2020

    Berita

    Dapet Info dari Client, Virus Corona udah sampe sini. di Apartement TA udah ada org wuhan yg kena tp management tutup2i. Supaya mall bs beroperasi dan mrk ga rugi. barusan bgt dpt info dr client saya yg suaminya org cina, mrk ada komunitas org cina di indo dan mrk kasih tau utk jauhi apartement TA dan sekitarnya. kmrn2 pake masker, jgn pergi dlu ke mall.. org wuhan jg baru ada yg dtng di daerah thamrin krn ada perusahaan yg dr wuhan byk yg masuk. Kalo mau keluar2 sekarang mending pakai masker. Mulai stok makanan dirumah. Tolong beritahukan keluarga dan teman2. Stay safe dan berdoa minta perlindungan Tuyhan.

    Hasil Cek Fakta

    Belum lama ini beredar pesan berantai di aplikasi whatsapp yang menyebut bahwa virus corona telah sampai di apartemen Taman Anggrek yang berlokasi di Jakarta Barat.

    Dalam pesan berantai tersebut juga terdapat himbauan agar menjauhi daerah apartemen Taman Anggrek dan sekitarnya, dan jangan dulu bepergian ke mall.

    Setelah ditelusuri, dilansir dari liputan6.com, kabar tentang virus corona yang sudah sampai di Apartemen Taman Anggrek, Jakarta Barat ternyata tidak benar.

    Pesan berantai yang terlanjur viral itu dibantah Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia. Ia mengatakan bahwa kabar tersebut adalah hoaks.

    “Hoaks itu, tidak ada informasi seperti itu,” kata Dwi saat dihubungi Liputan6.com, Senin (3/2/2020).

    Dwi pun menyesalkan kabar tersebut beredar di media sosial. Ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak terpancing isu-isu yang tidak benar terkait virus corona.

    Kesimpulan

    Beredar informasi pada pesan berantai whatsapp yang menyebutkan bahwa virus corona sudah menjangkiti penghuni apartemen Taman Anggrek Jakarta Barat. Namun setelah ditelusuri, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengatakan bahwa informasi yang beredar adalah tidak benar.

    Rujukan