• (GFD-2020-4773) [SALAH] Video “Sekarang gantian para monyet menikmati renang di hotel (efek hotel di BaLi sepi pengunjung)”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 04/05/2020

    Berita

    Akun Olive Ina (fb.com/keep.smile.927) mengunggah sebuah video dengan narasi sebagai berikut:

    “Sekarang gantian para monyet menikmati renang di hotel (efek hotel di BaLi sepi pengunjung) & manusianya hanya cukup stay at home aja…
    Hahahaa…benar2 dunia lg terbalik balik “

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Periksa Fakta AFP, klaim bahwa video yang diunggah oleh sumbe rklaim adalah monyet yang berenang di salah satu hotel di Bali adalah klaim yang salah.

    Lokasi kejadian di video itu adalah di sebuah kolam renang kompleks apartemen di daerah Mettuguda, dekat kota Hyderabad, India.

    Menanggapi postingan dengan klaim sejenis, seorang pengguna Twitter membeberkan bahwa kejadian di video berlangsung di kolam renang di apartemennya di daerah Mettuguda, dekat kota Hyderabad, India.

    Pencarian lokasi yang dimaksud di Google Maps menemukan blok apartemen di video cocok dengan foto-foto apartemen Aparna Oosmans Everest. Apartemen itu berikut foto-foto kolam renangnya bisa dilihat di Google Maps.

    Perusahaan manajemen apartemen itu, Aparna Constructions, juga membagikan video yang sama, yang memperlihatkan monyet-monyet berenang di kolam renang apartemen mereka, di Facebook pada 14 April 2020.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4772) [SALAH] “Hati-hati untuk wilayah Tanjung Enim, Muara Enim dan sekitarnya. Virus CORONA sudah masuk!”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 03/02/2020

    Berita

    Akun Jack (fb.com/100007939669078) mengunggah sebuah gambar tangkapan layar postingan dari akun Akwam Al-tanjung (fb.com/akwam.altanjung) dengan narasi :

    “Hati’ untuk wilayah tnjng enim Dan sktar nya. Virus KORONA lh sdh msuk!”

    Postingan akun Akwam Al-tanjung yang dimaksud adalah unggahan foto paspor dan gelang pasien dengan narasi “Benarkah suspek CORONA sudah masuk di RSUD Rabain Muara Enim..dari Karyawan PLTU Tanjung Lalang..???”

    Hasil Cek Fakta

    “Itu tidak benar (Hoax) informasi yang beredar di media sosial yang menyebutkan RS HM Rabain, merawat pasien Virus Corona,” tegas Hendriyatno Direktur Rumah Sakit H.M. Rabain Kabupaten Muara Enim pada Kamis (30/01/2020).

    Ia juga membenarkan, kalau ada pasien TKA asal Tiongkok, yang berobat di RS.

    “Benar ada pasien TKA warga Tiongkok yang bekerja di Proyek PLTU Sumsel VI Tanjung Lalang, bahwa pasien belum positif suspect virus corona, pasien asal Tiongkok ini merupakan kiriman dari RS BAM Tanjung Enim,” katanya.

    Menurutnya, data pasien dalam dua minggu terakhir tidak ada riwayat dan berpergian ke Tiongkok, tetapi pasien memang banyak kontak dengan sesama orang Tiongkok.

    “Pasien sudah kita diperiksa rontgen parunya dan tidak terdapat gambaran pneumonia,” ungkapnya.
    Pihaknya juga tidak menemukan gejala sesak nafas terhadap pasien tersebut.

    “Ya, suhu tubuhnya 38 derajat celcius, sudah kita beri obat dan kondisinya membaik. Kalau dilihat dari kondisinya sekarang belum mendukung kearah virus corona. Namun, kita tetap akan melakukan satu langkah lagi untuk melakukan pemeriksaan sputum dan swab tenggorokan pada pasien tersebut,” terangnya.

    Ia juga menyampaikan, bahwa hari ini pihaknya akan berkoordinasi bersama Tim RS HM Rabain dalam siaga penanggulangan wabah virus corona.

    “Ya, kita sudah membentuk tim khusus, dan besok kita akan berkoordinasi dulu untuk mengambil langkah selanjutnya. Saya harap masyarakat tidak segera langsung menyimpulkan, namun tetap harus waspada.”

    Sementara itu, pemilik akun Akwam Al-tanjung sendiri sudah menghapus dan meminta maaf terkait postingannya tersebut.

    “Assalamu ‘alaikum..
    Sehubungan dg postingan tentang adanya berita suspek Corona di RSUD Muara Enim dan ternyata tidak benar dengan demikian postingan telah dihapus, dengan denikian saya mohon maaf yg sebesar-besarnya krn telah meresahkan masyarakat.
    Atas perhatiannya diucapkan terima kasih…
    Salam” tulis akun Akwam Al-tanjung pada postingannya tertanggal 30 Januari 2020.

    Kesimpulan

    Direktur RS H.M. Rabain Muara Enim membantah dengan tegas adanya pasien terjangkit virus corona yang dirawat inap. Akun Akwam Al-tanjung sendiri sudah meminta maaf dan menghapus postingannya terkait isu pasien suspek corona tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4771) [SALAH] Tidak Memakai Masker, Pengendara Motor dan Mobil Didenda Rp 5 Juta atau Kurungan Penjara Dua Minggu

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 05/05/2020

    Berita

    Pengendara sepeda motor atau mobil dikabarkan akan dikenakan sanksi tilang sebesar Rp 5 juta atau kurungan penjara selama dua minggu apabila tidak menggunakan masker saat berkendara. Informasi tersebut beredar baik melalui pesan berantai Whatsapp dan juga media sosial Facebook.

    Hasil Cek Fakta

    Guna meluruskan informasi yang disebar oleh oknum tidak bertanggung jawab, pihak kepolisian pun akhirnya angkat bicara terkait hal tersebut. Melansir dari prokal.co, Polres Tarakan melalui Kasat Lantas Polres Tarakan AKP Rofiek Aprilian menyatakan bahwa informasi tersebut adalah palsu alias hoaks.

    Mengutip dari media sosial Humas Polda Kalteng @HumasPoldaKalteng, dinyatakan pula bahwa informasi seputar sanksi berupa denda apabila tidak menggunakan masker saat berkendara adalah tidak benar alias hoaks. Kepolisian Negara Republik Indonesia tidak pernah mengeluarkan kebijakan semacam itu. Lebih lanjut dijelaskan bahwa peraturan tersebut tidak tertera dalam UU Nomor 22 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4770) [SALAH] “Mereka menyebutnya disinfeksi?”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 03/02/2020

    Berita

    “Mereka menyebutnya disinfeksi? Indonesia… kehabisan kata-kata.”

    (“They call it disinfection? Indonesia… no words.”).

    Hasil Cek Fakta

    SUMBER membagikan video warga negara Indonesia yang tiba dari Wuhan yang disemprot dengan cairan antiseptik. Narasi SUMBER telah menimbulkan kesimpulan yang salah mengenai proses penanganan yang lengkap sebagai bagian dari evakuasi.

    CNBC Indonesia: “Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, menjelaskan kalau 7 orang WNI yang gagal pulang diantaranya 4 orang lebih memilih untuk tetap tinggal di Wuhan sedangkan tiga orang tidak lolos screening dari pemerintah China.

    Lebih lanjut, Terawan menyatakan pemerintah China telah melakukan screening terhadap semua WNI yang akan dievakuasi yang meliputi proses tiga tahapan.”

    TEMPO.CO: “Petugas medis menyemprot warga negara Indonesia dengan antiseptik setelah mereka tiba dari Wuhan, pusat epidemi koronavirus China, sebelum memindahkan mereka ke pangkalan militer Kepulauan Natuna untuk dikarantina, di Bandara Hang Nadim di Batam, Kepulauan Riau, Indonesia, 2 Februari 202. Sebuah pesawat Indonesia yang membawa 243 warga negara tiba di Batam pada hari Minggu setelah dievakuasi dari Cina yang dilanda virus.”

    BBC: “Seorang pejabat Kemenkes menyatakan dia mengkhawatirkan kondisi psikologis lebih dari 240 orang WNI ketika mereka kembali ke lingkungan sekitar rumahnya, usai mengikuti proses observasi di Pulau Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, selama dua pekan.

    Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Sesditjen P2P) Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto, mengatakan beberapa mahasiswa Indonesia yang sudah dievakuasi mengaku takut ditolak lingkungan sekitar rumah lantaran dianggap sebagai penyebar penyakit.”

    Kesimpulan

    TIDAK hanya menyemprotkan antiseptik. Selain dikarantina selama 14 hari untuk observasi di pulau terpisah, mereka yang tidak lolos tes penyaringan di Wuhan TIDAK diperbolehkan berangkat.

    Rujukan