• (GFD-2020-4756) [SALAH] Kisah Azab Kematian Tragis Mustafa Kemal

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 30/08/2020

    Berita

    Beredar status dari akun Facebook Aisyah Ajhara Ahar Ahar dengan sebuah foto dengan klaim kematian Mustafa Kemal pada Oktober 1938 awalnya menderita penyakit kulit namun juga menderita penyakit lain, yaitu malaria, sirosis hari dan penyakit kelamin. Postingan ini telah dikomentari sebanyak 630 kali dan disukai oleh 247 akun.

    Hasil Cek Fakta

    Penelurusan tentang kematian Mustafa Kemal ternyata sudah pernah beredar sejak 2016 beberapa variasi lainnya yang berhubungan dengan kisah penyebab kematiannya. Menurut artikel berita kompas.com yang berjudul “Biografi Tokoh Dunia: Mustafa Kemal Ataturk, Presiden Pertama Turki” dipublikasikan pada 9 November 2018.

    Artikel tersebut menjelaskan tentang biografi Mustafa Kemal dan dijelaskan bahwa pada tahun 1937, Mustafa Kemal mengalami penurunan kesehatan dan pada awal tahun 1938 saat sedang perjalanan ke Yalova, ia menderita penyakit serius sehingga ia kembali ke Istanbul untuk menjalani perawatan dan dinyatakan bahwa ia menderita sirosis hati. Mustafa Kemal meninggal pada 10 November 1938 di Istana Dolmabahce dan dimakamkan di Museum Etnografi Ankara yang kemudian dipindahkan ke sebuah sarkofagus seberat 42 ton di Mausoleum Anitkabir pada 10 November 1953. Pada biografi Mustafa Kemal maupun sumber yang valid tidak ada yang dapat membuktikan klaim kisah azab Mustafa Kemal tersebut.

    Kesimpulan

    Tidak ada bukti sejarah yang valid yang dapat memperkuat kisah tersebut. Menurut sejarah Turki, Mustafa Kemal menderita sirosis hati pada awal tahun 1938, meninggal pada 10 November 1938, dan dimakamkan di Museum Etnografi Ankara yang kemudian dipindahkan ke sebuah sarkofagus seberat 42 ton di Mausoleum Anitkabir pada 10 November 1953.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4755) [SALAH] Tangkapan Layar “Ahox Tidak Akan Dicopot, Erik Tohir : Kami Punya Kepentingan Dengan Cina, Mohon Dipahami.”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 29/08/2020

    Berita

    Akun Facebook Cecep Rudiana mengunggah gambar tangkapan layar judul artikel dari idtoday.co dengan judul “Ahox Tidak Akan Dicopot, Erik Tohir : Kami Punya Kepentingan Dengan Cina, Mohon Dipahami.” Pada tangkapan layar tertera tanggal penayangan 27 Agustus 2020.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, tangkapan layar tersebut hasil suntingan. Sebab, artikel asli dari idtoday.co yang tayang pada 27 Agustus 2020 berjudul “Ahok Tidak Akan Dicopot, Erick Thohir: Kerugian Pertamina Masih Lebih Baik Dibanding Perusahaan Lain.”

    Adapun, diketahui pula bahwa artikel itu merupakan hasil lansiran dari rmol.id dengan judul yang sama dan tayang pada tanggal 27 Agustus 2020.

    Kesimpulan

    Tangkapan layar hasil suntingan. Judul artikel sebenarnya ialah “Ahok Tidak Akan Dicopot, Erick Thohir: Kerugian Pertamina Masih Lebih Baik Dibanding Perusahaan Lain” yang tayang di idtoday.co pada 27 Agustus 2020.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4754) [SALAH] “Mahfud MD Cium Ada Kelompok Ancang-ancang Mengajak Hantam Pemerintah Bagi Yang Cinta Indonesia Mari Bersama Sama Menjaga NKRI, Dari Orang Orang Yang Ingin Indonesia Hancur”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 29/08/2020

    Berita

    Akun Facebook Afrizal membagikan gambar berupa tangkapan layar artikel berjudul “Mahfud MD Cium Ada Kelompok Ancang-ancang Mengajak Hantam Pemerintah Bagi Yang Cinta Indonesia Mari Bersama Sama Menjaga NKRI, Dari Orang Orang Yang Ingin Indonesia Hancur.”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa tangkapan layar tersebut merupakan hasil suntingan dari artikel jpnn.com dengan judul “Mahfud MD Cium Ada Kelompok Ancang-ancang Mengajak Hantam Pemerintah” yang tayang di portal konten agregator babe.news pada Kamis 27 Agustus 2020.

    Kesimpulan

    Tangkapan layar tersebut hasil suntingan artikel jpnn.com berjudul “Mahfud MD Cium Ada Kelompok Ancang-ancang Mengajak Hantam Pemerintah” yang tayang di laman konten agregator babe.news pada Kamis 27 Agustus 2020.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4753) [SALAH] “Corona virus sudah ada di RS. Bhayangkara Indramayu”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 30/01/2020

    Berita

    Akun Wiwit Witnaepi (fb.com/wiwit.witnaepi) mengunggah sebuah foto dengan narasi :

    “Yg bilang hoax mana suaranya ?
    Corona virus sudah ada di RS. Bhayangkara untuk Dokter jaga mohon Rawat pasien yg menderita. Info dari teman”

    Hasil Cek Fakta

    Pasien J (68 tahun) asal Desa Kiajaran Kulon, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, yang menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Indramayu sejak Rabu (29/01/2020) dipastikan bukan merupakan pasien suspect virus Corona.

    Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu mengonfirmasi bahwa tidak ada pasien suspect virus Corona di Kabupaten Indramayu.

    Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Deden Boni Koswara membantah beredarnya kabar mengenai adanya pasien Corona yang diisolasi di RSUD Indramayu.

    “Berdasarkan hasil diagnosis dokter, pasien J menderita TBC Sequele dengan infeksi sekunder (bronchopneumonia) dan bukan suspect virus corona,” ujarnya saaat dihubungi ciremaitoday, Kamis (30/01/2020).

    Isu mengenai pasien J sebagai suspect virus Corona di Kabupaten Indramayu itu sebelumnya beredar di media sosial maupun pesan di grup-grup WhatsApp. Informasi ini sempat menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.

    Deden menjelaskan, pasien J (68) asal Desa Kiajaran Kulon, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, semula datang ke dokter dengan keluhan batuk dan sesak. Dokter kemudian mendiagnosa pasien itu menderita radang paru-paru basah, infeksi pada paru-paru bagian bawah.

    Namun, untuk memutuskan pasien termasuk suspect Corona atau bukan, maka harus mengacu pada kriteria yang ditetapkan Kementerian Kesehatan yakni pasien mengalami demam, batuk, disertai sesak dengan infeksi paru bagian bawah, dan pernah bepergian ke Cina atau kontak dengan penderita Corona dalam waktu 14 hari sebelumnya.

    ”Pasien J ini tidak masuk dalam kriteria itu karena dia tidak pernah bepergian ke Cina ataupun kontak dengan penderita virus Corona dalam waktu 14 hari sebelumnya,” kata dia.

    Deden mengakui, pasien J memang dirawat di ruang isolasi RSUD Indramayu. Namun, tindakan mengisolasi itu dikarenakan diagnosa penyakit TBC yang dideritanya.

    ”Pasien TBC memang diisolasi karena takutnya dia menyebarkan penyakitnya ke orang lain dan dia juga rentan terinfeksi dari orang lain. Jadi isolasi itu bukan hanya untuk kasus virus Corona,” ujarnya.

    Deden pun mengimbau masyarakat di Kabupaten Indramayu untuk tetap tenang dan tidak panik menghadapi penyebaran virus Corona. Dia meminta masyarakat selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat setiap hari agar terhindar dari berbagai penyakit.

    Kesimpulan

    Tidak ada pasien suspect virus Corona di Kabupaten Indramayu. Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Deden Boni Koswara. Berdasarkan hasil diagnosis dokter, pasien J menderita TBC Sequele dengan infeksi sekunder (bronchopneumonia) dan bukan suspect virus corona.

    Rujukan