• (GFD-2020-4545) [SALAH] Pengecilan Otak Pada Anak-Anak Karena Radiasi Handphone

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 04/08/2020

    Berita

    Beredar Postingan foto di Facebook yang diklaim sebagai anak sedang terbaring di tempat tidur dan diklaim otaknya mengecil lantaran radiasi dari ponsel genggam.

    Berikut kutipan narasi:

    “Bgi yg punya anak putra putrinya harus di awasin yg suka maen hp..ini anak temen saya...hbis di oprasi pengecilan otak gara kna rdiasi sinar hp mhon di bagikan ya, sampe skrg anakya blm sadar...aamiinkan sejenak semoga anak ini cepat sadar Aamiin...
    Bagikan agar ibu bapak awasin anak2!!
    Sumber FB : Inur Inur switiy”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim tersebut tidak benar. Dilansir dari liputan6.com, Dokter Spesialis Anak dan Konsultan Saraf Anak, Prof. Dr. Hardiono Pusponegoro, Sp.A(K) menyebut bahwa radiasi handphone dapat mengakibatkan pengecilan otak pada anak-anak adalah tidak benar.

    "Radiasi HP mengakibatkan pengecilan otak itu tidak benar. Jadi diagnosa ini salah," kata Hardiono kepada Liputan6.com, Selasa (4/8/2020).

    Menurut Hardiono, hingga kini tidak ada laporan dan kasus mengenai otak anak menjadi kecil karena radiasi dari handphone.

    "Risetnya enggak ada, laporan kasusnya juga enggak ada," ucap Hardiono.

    Hardiono menambahkan, pengecilan otak pada anak bisa disebabkan oleh berbagai hal. Misalnya saja seorang bayi mengalami kelainan saat lahir. Faktor lainnya adalah terinfeksi virus dan penyakit.

    "Kalau sudah lahir, lahirnya normal lalu misalnya (otaknya) mengecil, itu karena infeksi otak. Meningitis atau (virus) zika, sehingga otaknya tidak berkembang lagi," terang Hardiono.

    Dokter spesialis saraf RS Royal Surabaya dr Bambang Kusnardi SpS mengatakan, berita radiasi telepon genggam yang menyebabkan kanker otak pada anak adalah hoaks. ”Radiasi memang bisa menyebabkan kanker. Namun harus dalam dosis besar,” ucapnya.

    Selain soal besarnya radiasi, kanker juga akan tumbuh ketika paparan berlangsung lama. Gelombang radiasi pada telepon genggam memang tidak terlalu besar. Sehingga kemungkinan untuk menyebabkan kanker juga sedikit.

    Bambang mengatakan, kanker merupakan penyakit yang disebabkan banyak faktor. Hingga sekarang para ahli belum bisa memastikan penyebab pasti kanker. Penyebab kanker bisa dari keturunan. Artinya, mereka yang punya riwayat keluarga pengidap kanker bisa memiliki risiko tersebut. Selain itu, faktor lainnya adalah soal makanan yang dikonsumsi.

    Sementara itu, dokter spesialis anak RS Khatolik St Vincentius a Paulo (RKZ) Surabaya dr Irma Lestari SpA menambahkan, paparan handphone merupakan salah satu faktor pemicu. ”Namun jika otaknya sampai mengecil itu tidak benar. Hoaks,” ujarnya.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan tersebut, maka klaim tersebut tidak benar. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4544) [SALAH] Video “KENDARI MEMANAS 2 AGUSTUS TENTANG TKA CHINA YANG MASUK INDONESIA”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 04/08/2020

    Berita

    Akun Facebook Berita Global membagikan video yang diklaim sebagai keadaan di Kendari yang memanas pada 2 Agustus 2020. Adapun, dalam klaim disebutkan bahwa keadaan memanas itu disebabkan TKA China masuk Indonesia.

    Berikut kutipan narasinya:

    “KENDARI MEMANAS 2 AGUSTUS TENTANG TKA CHINA YANG MASUK INDONESIA KANTOR & KENDARAAN POLISI DIBKAR MASSA”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, dilansir dari liputan6.com, diketahui bahwa kejadian tersebut bukan terjadi di Kendari, Sulawesi Tenggara. Mengacu kepada laporan liputan6.com, diketahui bahwa kejadian dalam video tersebut terjadi pada Februari 2011 dan terkait peristiwa kericuhan demonstrasi penolakan penambangan emas di Lambu, Bima, Nusa Tenggara Barat.

    Hal itu diketahui dari adanya video berjudul “Battle in Lambu, February 2011” yang diunggah oleh kanal Philip Jacobon pada 4 Agustus 2012. Pada video tersebut, terdapat keterangan bahwa video itu merupakan aksi demonstrasi di Lambu, Bima, NTB. Berikut kutipan keterangan video tersebut:

    […] Thousands of Bima residents, incensed over a gold exploration permit their regent granted an Australian company and that day's unfulfilled promise that he would meet them in person about it, set upon the Lambu subdistrict office and burn it to the ground. […]

    Terjemahan:

    […] Ribuan warga Bima, marah atas izin eksplorasi emas yang diberikan bupati mereka kepada perusahaan Australia dan pada hari itu janji yang tidak terpenuhi bahwa ia akan menemui mereka secara langsung tentang hal itu, menetapkan kantor kecamatan Lambu dan membakarnya ke tanah. […]

    Lalu, melalui pemberitaan dari liputan6.com berjudul “Usai Kerusuhan Lambu, Empat Warga Ditangkap” yang tayang pada 12 Februari 2011 diketahui bahwa kericuhan terjadi saat demonstrasi ratusan warga yang menolak penambangan emas di Lambu, Bima, Nusa Tenggara Barat. Ratusan warga yang menolak penambangan emas ini terlibat bentrok dengan polisi.

    Warga yang sebagian besar petani bawang khawatir tambang emas akan merusak sumber air di wilayah ini.Kericuhan pecah lantaran Camat Lambu Muhaimin menolak tuntutan warga yang tidak menghendaki adanya tambang emas di wilayah mereka.

    Kerusuhan menyebabkan lima mobil pemerintah Kabupaten Bima dan tujuh unit sepeda motor hangus dibakar massa. Sementara kantor Kecamatan Lambu beserta rumah dinas dan aula kecamatan juga luluh lantak setelah dirusak dan dibakar massa. Akibat bentrokan, belasan polisi terluka dan seorang warga menderita luka tembak.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan tersebut, maka klaim bahwa video tersebut terjadi di Kendari tidak benar. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4543) [SALAH] Tangkapan Layar “Wapres menyebut Idul Adha tak harus dimaknai dengan menyembelih qurban”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 04/08/2020

    Berita

    Akun Facebook atas nama Mujahidah Pembela Islam membagikan tangkapan layar yang menampakkan artikel republika.co.id berjudul “Wapres: Idul Adha Jadi Momen Berbagi Kepada Sesama” dengan narasi tulisan “Wapres menyebut Idul Adha tak harus dimaknai dengan menyembelih qurban.”

    Berikut kutipan narasinya:

    Narasi Postingan:

    “Innailaihi wainnailaihi rojiun,,
    Semenjak nyebur,,
    Kenapa jadi begini kek😢😢..
    Lupa hari pembalasan kah??
    .
    Nauzubillah”

    Narasi dalam tangkapan layar:

    “Wapres menyebut Idul Adha tak harus dimaknai dengan menyembelih qurban”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa narasi dalam tangkapan layar mengutip tidak utuh dari pernyataan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam artikel republika.co.id berjudul “Wapres: Idul Adha Jadi Momen Berbagi Kepada Sesama” yang tayang pada 31 Juli 2020.

    Dalam artikel itu, Wapres Ma’ruf memberikan pernyataan mengenai pelaksanaan Idul Adha di tengah pandemi Covid-19. Berikut kutipan beritanya:

    […] Wapres: Idul Adha Jadi Momen Berbagi Kepada Sesama

    REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan perayaan Idul Adha menjadi momen tepat bagi umat Islam untuk berbagi kepada sesama yang membutuhkan dan terdampak pandemi COVID-19.

    “Ini justru yang paling penting untuk berbagi, terutama untuk menolong orang-orang yang miskin, apalagi pada masa pandemi ini banyak orang yang hidupnya kemudian menjadi miskin dan kehilangan pekerjaan,” kata Wapres Ma’ruf Amin dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (31/7).

    Pandemi COVID-19 menyebabkan banyak masyarakat kehilangan pekerjaan, sehingga Ma’ruf memprediksi jumlah warga miskin baru akan meningkat. Sehingga, selain bantuan sosial dari Pemerintah, uluran tangan dari umat yang mampu juga dapat meringankan beban warga miskin.

    Ma’ruf menambahkan bahwa berkurban di Hari Raya Idul Adha tidak selalu harus dimaknai dengan menyembelih hewan qurban.“Namun, berqurban yang lebih penting adalah berbagi dan menolong kepada sesama, terutama di masa pandemi COVID-19 ini di mana banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan,” tuturnya.

    Wapres juga berpesan agar seluruh umat Islam tetap tabah dan terus berjuang meskipun pandemi COVID-19 belum berakhir. Menurut Ma’ruf, pandemi COVID-19 merupakan cobaan dari Allah yang harus bisa dilalui dengan keimanan dan ketakwaan.

    “Karena dalam situasi biasa-biasa saja, tentu orang tidak pernah kelihatan, tapi akan kelihatan kalau mengalami ujian atau cobaan. Ketabahan-ketabahannya, kepanikannya di situ akan terlihat,” pesannya.

    Dalam perayaan Idul Adha kali ini, Wapres mengajak seluruh umat Islam untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah di tengah cobaan pandemi COVID-19.

    “Mudah-mudahan dengan Idul Qurban, cobaan-cobaan, pentingnya pengorbanan, kepatuhan kepada Allah ini menjadi pelajaran berharga buat kita,” ujarnya. […]

    Kesimpulan

    Berdasarkan paparan tersebut maka konten tersebut masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4542) [SALAH] Foto Presiden Jokowi Bersama Pelawak di Istana Negara Dikaitkan dengan Covid-19

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 04/08/2020

    Berita

    “Team COVID-19 .!! Jagan lupa jaga jarak. Makai masker.😷 Nyuci tangan…😂 Awas COVID-19 di udara..bisa OTG.PDP.ODP..😂😂,” tulis akun Twitter @Ghea_Jhana dengan melampirkan foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama pelawak di Istana, Rabu (15/7).

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook akun Twitter @Ghea_Jhana mengunggah foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang nampak sedang duduk di satu meja makan bersama beberapa pelawak di Istana Negara. Dalam unggahan itu ditambahkan narasi berikut:

    “Team COVID-19 .!! Jagan lupa jaga jarak. Makai masker.? Nyuci tangan…? Awas COVID-19 di udara..bisa OTG.PDP.ODP..??,” tulis akun Twitter @Ghea_Jhana dengan melampirkan foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama pelawak di Istana, Rabu (15/7).

    Setelah menelusuri melalui mesin pencari, faktanya unggahan akun Twitter @Ghea_Jhana adalah salah atau keliru.

    Faktanya foto itu diambil pada Rabu, 16 Desember 2015 sebelum Presiden Jokowi mengumumkan pasien Covid-19 yang pertama di Indonesia pada Senin, 2 Maret 2020.

    Foto Presiden Jokowi dengan pelawak tersebut dapat dilihat diantaranya pada artikel liputan6.com yang berjudul “Lawakan Ini Sukses Bikin Jokowi Terpingkal” yang ditayangkan, Kamis 17 Desember 2015. Pada bagian bawah foto diberikan keterangan, “Saat Gedung Parlemen disibukkan dengan mundurnya Setya Novanto dari kursi Ketua DPR, Presiden Jokowi justru membuat Istana penuh canda tawa. (Foto: Biro Pers Istana).”

    Dengan begitu, unggahan akun Twitter @Ghea_Jhana berdasarkan kategori Misinformasi dan Disinformasi dari First Draft dapat disebut sebagai konten yang salah dengan definisi ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah.

    Kesimpulan

    Foto Presiden Jokowi bersama pelawak di Istana Negara diambil pada Rabu, 16 Desember 2015 lalu. Ini sebelum Presiden Jokowi mengumumkan dua pasien positif Covid-19 di Indonesia pada Senin, 2 Maret 2020.

    Rujukan