(GFD-2018-202) [DISINFORMASI] Hasil Scanning Port "Bolong"
Sumber: facebook.comTanggal publish: 03/07/2018
Berita
"KPU harusnya punya server sendiri. Ini bawa2 ITB, Moratel.. Gimana pemilu berikutnya... RK alumni ITB alasan apapun KPU aneh.. Ayo pemilu berikutnya KPU lbh professional. Lihat scan bawah bolong banyak gitu portnya.."
Hasil Cek Fakta
Port-port yang diklaim "bolong" di foto hasil scanning port di post sumber adalah port-port yang memang dibuka untuk melayani permintaan akses ke layanan yang disediakan oleh server tersebut, bukan lubang kemananan. Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
Rujukan
(GFD-2018-201) [HOAKS] Jokowi Angkat Bicara Terkait Demo Massa #2019GantiPresiden di depan Toko Markobar
Sumber: facebook.comTanggal publish: 03/07/2018
Berita
Akun Facebook bernama Pakde Jokowi @pakdejokowiku mengunggah status dalam laman Facebook, yang isi statusnya terkait penyampaian pendapatnya terhadap aksi massa #2019GantiPresiden yang berunjuk rasa di depan gerai Markobar, Kota Barat, Solo, Minggu (1/7/2018).
Seperti diketahui, Markobar merupakan bisnis kuliner yang dimiliki oleh putra sulung Jokowi Gibran Rakabuming Raka.
Isi unggahan tersebut bertuliskan “Istri, anak dan keluarga, saya jauhkan dari urusan politik. Jadi kalau kalian demo ganti Presiden di depan bisnisnya Gibran, terus apa hubungannya? Demo silahkan, tapi mbok yang pinter dikit.”
Seperti diketahui, Markobar merupakan bisnis kuliner yang dimiliki oleh putra sulung Jokowi Gibran Rakabuming Raka.
Isi unggahan tersebut bertuliskan “Istri, anak dan keluarga, saya jauhkan dari urusan politik. Jadi kalau kalian demo ganti Presiden di depan bisnisnya Gibran, terus apa hubungannya? Demo silahkan, tapi mbok yang pinter dikit.”
Hasil Cek Fakta
Faktanya, akun bernama Pakde Jokowi itu bukan merupakan akun resmi dari Presiden Jokowi. Sebabnya karena akun resmi Presiden Jokowi sudah mendapat verifikasi dari Facebook dengan tanda centang biru.
Dilansir dari Tirto.id, hasil periksa fakta atas foto massa berkumpul dan berkaos #2019GantiPresiden yang viral di media sosial tidak tepat disebut sebagai aksi demonstrasi warung martabak Markorbar. Benar bahwa massa yang berkumpul dalam foto itu berlokasi di depan warung Markobar Jalan Dr. Moewardi, Surakarta. Kegiatannya adalah acara jalan sehat bersama dari DSKS sekaligus acara deklarasi #2019GantiPresiden.
Namun, aksi #2019GantiPresiden itu tidak dimaksudkan dilakukan di warung Markobar atau sebagai kegiatan mendemo anak Jokowi.
Dilansir dari Tirto.id, hasil periksa fakta atas foto massa berkumpul dan berkaos #2019GantiPresiden yang viral di media sosial tidak tepat disebut sebagai aksi demonstrasi warung martabak Markorbar. Benar bahwa massa yang berkumpul dalam foto itu berlokasi di depan warung Markobar Jalan Dr. Moewardi, Surakarta. Kegiatannya adalah acara jalan sehat bersama dari DSKS sekaligus acara deklarasi #2019GantiPresiden.
Namun, aksi #2019GantiPresiden itu tidak dimaksudkan dilakukan di warung Markobar atau sebagai kegiatan mendemo anak Jokowi.
Rujukan
(GFD-2018-200) [KLARIFIKASI] PBNU Tidak Pernah Menuding Pemerintah Menggunakan Dana CSR BUMN Digunakan Untuk Gerakan Khilafah
Sumber:Tanggal publish: 03/07/2018
Hasil Cek Fakta
Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) memberikan klarifikasi atas isu yang menyebutkan bahwa instansi tersebut menuding dana Corporate Social Responsibility (CSR) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diberikan kepada gerakan khilafah di Indonesia. Dilansir dari jawapos.com, rmol.co, dan tribunnews.com, Ketua PBNU Muhammad Sulton Fatono menegaskan, pihaknya tidak menuduh penggunaan dana CSR BUMN dan hanya menemukan kasus adanya kegiatan pro khilafah di tengah masyarakat yang diduga memanfaatkan dana tersebut. Adapun, Sulton mengatakan, temuan itu sudah disampaikan disampaikan kepada pemerintah, dalam hal ini Kementerian BUMN. “Jelas berbeda antara ‘mengalirkan dana’ dengan ‘memanfaatkan dana’. Karena itu temuan kasus sosial PBNU tersebut tidak bisa dijadikan sebagai pintu masuk menuduh Pemerintah mencederai konstitusi,” ujarnya.
Rujukan
- https://www.jawapos.com/nasional/02/07/2018/soal-dana-csr-bumn-untuk-gerkan-khilafah-ini-klarifikasi-pbnu
- http://politik.rmol.co/read/2018/07/02/346039/PBNU-Bantah-Pernah-Tuding-BUMN-Danai-Khilafah-
- http://www.tribunnews.com/nasional/2018/07/02/pengurus-pbnu-bantah-pernah-tuding-ada-dana-csr-bumn-diberikan-ke-kelompok-pendukung-khilafah
(GFD-2018-199) [KLARIFIKASI] Video Kapolres Landak AKBP Bowo Gede Imantio Dipaksa Makan Babi
Sumber: facebook.comTanggal publish: 02/07/2018
Berita
Viral di media sosial status-status yang disertai video dengan judul "Kapolres Landak Dipaksa Makan Babi”, membuat geger warganet khususnya di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat.
Hasil Cek Fakta
Melalui akun Facebook HUBUNGAN MASYARAKAT RES LANDAK, Kapolres Landak pun memberikan klarifikasi tentang video yang sedang beredar tersebut bahwa, Kapolres Landak adalah seorang Non-Muslim.
Berikut klarifikasi akun Facebook HUBUNGAN MASYARAKAT RES LANDAK;
"MIMIN MAU MENGKLARIFIKASI VIDEO KAPOLRES LANDAK AKBP BOWO GEDE IMANTIO YANG SEDANG VIRAL KARENA TURUT SERTA MAKAN DAGING BABI BEBERAPA HARI YANG LALU.
PERLU KITA TAHU SAUDARA-SAUDARAKU, BAHWA KAPOLRES LANDAK ADALAH SEORANG "NON-MUSLIM". AKBP BOWO BERAGAMA KRISTEN PROTESTAN.
BELIAU SANGAT DIKENAL BAIK OLEH TOKOH TOKOH AGAMA, ADAT, DAN MASYARAKAT YANG ADA DI KABUPATEN LANDAK SEBAGAI SOSOK YANG MELINDUNGI, MENGAYOMI, DAN MELAYANI TANPA PANDANG BULU, TANPA PANDANG SUKU, AGAMA, DAN RAS.
KARENA BELIAU ADALAH SEORANG NASRANI, SAH-SAH SAJA DAN TIDAK ADA LARANGAN BAGI BELIAU UNTUK TURUT MENCICIPI HIDANGAN DAGING BABI TERSEBUT.”
Kapolres Landak AKBP Bowo Gede Imantio menuturkan bahwa, keikutsertaannya duduk dan mencicipi hidangan disitu adalah salah satu caranya untuk mendekati dan bernegosiasi langsung dengan massa.
"Kita duduk bersama dan mencicipi hidangan itu kan untuk membangun suasana yang baik, itu trik kita dalam mendekati masyarakat. Kalau kita mau kendalikan dan bernegosiasi masyarakat, kita harus berbaur dengan mereka," ujar Bowo
Ditambahkan oleh Bowo bahwa, cara yang dilakukannya lewat bernegosiasi dan duduk bersama masyarakat tersebut berhasil dan akhirnya situasi dapat diredam.
"Puji Tuhan langkah kita untuk bernegosiasi dan bicara dari hati ke hati bersama mereka dalam satu meja dapat berjalan dengan baik. Komunikasi yang baik adalah kunci utama dalam kita menghadapi dinamika kamtibmas kita pada saat ini," tambah Bowo.
Berikut klarifikasi akun Facebook HUBUNGAN MASYARAKAT RES LANDAK;
"MIMIN MAU MENGKLARIFIKASI VIDEO KAPOLRES LANDAK AKBP BOWO GEDE IMANTIO YANG SEDANG VIRAL KARENA TURUT SERTA MAKAN DAGING BABI BEBERAPA HARI YANG LALU.
PERLU KITA TAHU SAUDARA-SAUDARAKU, BAHWA KAPOLRES LANDAK ADALAH SEORANG "NON-MUSLIM". AKBP BOWO BERAGAMA KRISTEN PROTESTAN.
BELIAU SANGAT DIKENAL BAIK OLEH TOKOH TOKOH AGAMA, ADAT, DAN MASYARAKAT YANG ADA DI KABUPATEN LANDAK SEBAGAI SOSOK YANG MELINDUNGI, MENGAYOMI, DAN MELAYANI TANPA PANDANG BULU, TANPA PANDANG SUKU, AGAMA, DAN RAS.
KARENA BELIAU ADALAH SEORANG NASRANI, SAH-SAH SAJA DAN TIDAK ADA LARANGAN BAGI BELIAU UNTUK TURUT MENCICIPI HIDANGAN DAGING BABI TERSEBUT.”
Kapolres Landak AKBP Bowo Gede Imantio menuturkan bahwa, keikutsertaannya duduk dan mencicipi hidangan disitu adalah salah satu caranya untuk mendekati dan bernegosiasi langsung dengan massa.
"Kita duduk bersama dan mencicipi hidangan itu kan untuk membangun suasana yang baik, itu trik kita dalam mendekati masyarakat. Kalau kita mau kendalikan dan bernegosiasi masyarakat, kita harus berbaur dengan mereka," ujar Bowo
Ditambahkan oleh Bowo bahwa, cara yang dilakukannya lewat bernegosiasi dan duduk bersama masyarakat tersebut berhasil dan akhirnya situasi dapat diredam.
"Puji Tuhan langkah kita untuk bernegosiasi dan bicara dari hati ke hati bersama mereka dalam satu meja dapat berjalan dengan baik. Komunikasi yang baik adalah kunci utama dalam kita menghadapi dinamika kamtibmas kita pada saat ini," tambah Bowo.
Rujukan
Halaman: 5509/5551